Profesi KGD
KOREKSI I KOREKSI II
(………………………..……...
(……………………………………………… ………………………….)
…………)
BAB I
PENDAHULUAN
2013). Syok hipovolemik mengacu pada suatu kondisi di mana darah, plasma,
Manifestasi klinis pasien saat masuk rumah sakit dengan diagnose syok
besar yang dapat mengancam nyawa pada syok hipovolemik berasal dari
output dan tidak adekuatnya perfusi jaringan. Kemudian jaringan yang anoxia
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Michard et al., (2015) hanya 40% hingga
72% pada pasien syok yang berespon terhadap ekspansi volume cairan, sehingga
bawah yang berfungsi untuk mencegah penumpukan cairan di vena distal dan
meningkatkan aliran balik darah menuju jantung. Hal ini sesuai dengan
algoritma terapi cairan pada orang dewasa dengan syok hipovolemik yang
dikeluarkan oleh National Institute For Health and Care Excellent (NICE)
(2013) dalam Monnet and Teboul (2015), sebelum dilakukan resusitasi cairan
harus dilakukan teknik Passive Leg Raising (PLR) 45˚ untuk menilai
tekanan darah diastolik, Mean Arterial Pressure (MAP), denyut jantung dan
tekanan nadi.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh posisi passive leg raising terhadap peningkatan
hemodinamik pada pasien dengan syok hipovolemik di Intensive care unit RSU
PROVINSI BANTEN.
BAB II
ANALISIS JURNAL
2.1 Tinjauan Teoritis
A. Konsep Dasar Passive Leg Raising
1. Pengertian
secara pasif dengan sudut 10 sampai 900 (Geerts et al., 2012). PLR
mengubah aliran darah vena dari kaki ke rongga thoraks. Sehingga PLR
hemodinamik yang tidak stabil yang dengan atau tanpa alat bantu
2017). Menurut Monnet et al. (2016) pemberian posisi PLR ini dapat
darah yang dapat berpindah saat diberikan posisi PLR yaitu 150 ml. PLR
oklusi arteri pulmonary (PAOP) dan juga volume akhir diastol ventrikel
kritis dengan mengukur aliran darah pada aorta thhoracalis dengan cara
terjadi dalam 30 detik pertama pada 71 pasien. Lalu, ketika kaki pasien
denyut nadi dan tekanan arteri rata-rata pada kelompok pasien yang
responsif terhadap cairan. Penelitian ini berakar pada logika fisiologis
sedehana bahwa PLR dapat memfasilitasi rapid fluid loading (RFL) dan
meningkatkan aliran balik vena, stroke volume, dan curah jantung yang
dilakukan.
Geerts et al (2012)
Judul : “efek posisi trendelenberg dan posisi passive leg raising terhadap
peningkatan status hemodinamik
Jabot,j,teboul (2008),
Judul : “Passive Leg Raising for predict fluid responsiveness: importance of
postural change”,