Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gagal jantung merupakan suatu keadaan patofisiologis adannya kelainan

fungsi jantung yang berakibat jantung gagal mempertahankan darah untuk

memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada

kalau disertai peningkatan tekanan pengisian ventrikel.

Penyakit jantung merupakan penyebab nomor satu kematian di dunia setiap

tahunnya. Penyakit jantung merupakan penyakit terbanyak yang diderita

masyarakat di dunia. Merurut data WHO (World Health Orgnization) pada

tahun 2014, prevalensi penyakit jantung sebanyak 9,4 juta jiwa. Dengan

Presentasi 46% jenis kelamin laki-laki dan 38% dengan jenis kelamin

perempuan. Penyakit jantung saat ini menduduki urutan pertama penyebab

kematian di Indonesia, sekitar 2.650.340 orang (25%) dari seluruh kematian

yang disebabkan oleh kelainan jantung (WHO, 2015).

Di Amerika 1 dari 3 orang dewasa (92,1 juta orang dewasa) memiliki

penyakit cardiovascular, dan terhitung jumlah 807,775 orang meninggal di

tahun 2014. Penyakit jantung merupakan salah satu penyumbang dari tujuh

penyebab kematian di Amerika (AHA, 2017).

Berdasarkan data dari Riskesdas dan Pusat Data dan Informasi Kementrian

Kesehatan RI (Pusdatin) tahun 2013 didapatkan prevalensi gagal jantung


berdasarkan pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13 persen atau

diperkirakan sekitar 229.696 orang, dan berdasarkan diagnosis dokter atau

gejala sebesar 0,3 persen % atau diperkirakan sekitar 530.068 orang. Di

Sulawesi utara sendiri prevalensi gagal jantung mencapai (0,4%) untuk

yang terdiagnosis dan (0,14%) untuk prevalensi gejala. Penyakit gagal

jantung meningkat seiring dengan bertambanya umur, tertinggi pada umur

65-74 tahun (0,5%) untuk yang terdiagnosis, menurun sedikit pada umur

≥75 tahun (0,4%) tetapi untuk gejala tertinggi pada umur ≥75 tahun (1,1%)

(Riskesdas, 2013). Berdasarkan survei di RSUP. PROF. DR. R. D. Kandou

Manado pada bulan Januari 2022 angka penderita gagal jantung mencapai

sekitar kurang lebih 20 pasien. Fenomena yang terjadi di ruangan ICCU

(intensif Cardiac Care Unit) adalah pasien gagal jantung sulit untuk

mempertahankan oksigenasi.

Posisi adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk memberikan

posisi tubuh dalam meningkatkan kesejahteraan atau kenyamanan fisik dan

psikologois. Aktifitas intervensi keperawatan yang dilakukan untuk pasien

gagal jantung diantaranya menepatkan tempat tidur yang terapeutik, mendorong

pasien meliputi perubahan posisi, memonitor status oksigen sebelum dan

sesudah perubahan posisi, posisikan pasien seni fowler, tinggikan 45 derajat

atau lebih diatas jantung untuk memperbaiki aliran balik.


Mengatur pasien dalam posisi tidur semi fowler akan membantu

menurunkan konsumsi oksigenasi dan meningkatkan ekspansi paru-paru

maksimal serta mengatasi kerusakan pertukaran gas yang berhubungan

perubahan membrane alveolus. Dengan posisi semi fowler, sesak nafas

berkurang (Melanie,2014).

Pemantauan hemodinamik memiliki peran penting dalam manajemen pasien

dengan keadaan kritis. Perubahan hemodinamik harus selalu dalam

pemantauan. Tujuan dari pemantauan status hemodinamik yaitu untuk

mendeteksi kelainan fisiologis secara dini dan memamntau pengaruh perubahan

posisi yang diberikan. Posisi yang dapat memberikan pengaruh terhadap

perubahan hemodinamik selain posisi fowler yaitu posisi lateral kanan.

Menurut Aries et al (2013) menyatakan posisi lateral kanan dapat meningkatkan

tekanan darah rata-rata 4-5 mmHg dibandingkan posisi terlentang. Posisi lateral

kanan dapat meningkatkan aktivitas vagal dan penurunan aktivitas simpatis

pada pasien dengan gagal jantung.

Menurut Mahvar (2015) posisi lateral kanan dapat memfasilitasi

pengosongan lambung yang mengakibatkan peningkatan aktivitas vagal. Hal ini

dapat menyebabkan beban kerja jantung yang lebih kecil pada fungsi

pernapasan sehingga posisi lateral kanan berpengaruh terhadap saturasi oksigen

(SaO2) dan laju pernafasan. Jantung dalam posisi lateral kanan akan berada

pada posisi yang aman tidak tertekan oleh organ dalam yang lain.
Secara teoritis pada posisi lateral kanan dengan disertai semi fowler

menunjukan aliran balik darah vena dari bagian inferior menuju atrium kanan

cukup baik karena resistensi pembuluh darah dan tekanan atrium kanan tidak

terlalu tinggi, sehingga volume darah yang masuk ke atrium kanan baik dan

tekanan pengisisan ventrikel kanan akan mengalami ke peningkatan isi

sekuncup dan curah jantung pada pasien mengalami gagal jantung

(Sherwood,2012).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian karya ilimah akhir ners mengenai “ Efektifitas Posisi Semi Fowler

dan Kombinasi Lateral Kanan untuk Meningkatakan Sirkulasi Hemodinamik

pada Pasien CHF (Congestive Heart Failure) di Ruangan IGD Resusitasi

RSUP. Prof. DR. R. D. Kandaou Manado.

C. Tujuan

Tujuan umum Karya Ilmiah Akhir Ners untuk mengetahui mengenai “

Efektifitas Posisi Semi Fowler dan Kombinasi Lateral Kanan untuk

Meningkatakan Sirkulasi Hemodinamik pada Pasien CHF (Congestive Heart

Failure) di Ruangan IGD Resusitasi RSUP. Prof. DR. R. D. Kandaou Manado.

D. Manfaat Penulisan

a. Manfaat Teoritis
Karya Ilmiah Akhir Ners ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan informasi bagi ilmu keperawatan, serta untuk

meningkatkan pelayanan keperawatan, tindakan-tindakan mandiri

keperawatan.

b. Manfaat Praktis

a.) Untuk rumah sakit

Karya Ilmiah Akhir Ners ini diharapkan dapat meberikan mengenai “

Efektifitas Posisi Semi Fowler dan Kombinasi Lateral Kanan untuk

Meningkatakan Sirkulasi Hemodinamik pada Pasien CHF (Congestive

Heart Failure) di Ruangan IGD Resusitasi RSUP. Prof. DR. R. D.

Kandaou Manado.

b.) Untuk pasien

Karya Ilmiah Akhir Ners ini diharapkan dapat mengurangi prognosis

buruk dengan penerapan mengenai “ Efektifitas Posisi Semi Fowler dan

Kombinasi Lateral Kanan untuk Meningkatakan Sirkulasi Hemodinamik

pada Pasien CHF (Congestive Heart Failure) di Ruangan IGD Resusitasi

RSUP. Prof. DR. R. D. Kandaou Manado.

c.) Untuk penulis

Mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih tentang mengenai “

Efektifitas Posisi Semi Fowler dan Kombinasi Lateral Kanan untuk

Meningkatakan Sirkulasi Hemodinamik pada Pasien CHF (Congestive


Heart Failure) di Ruangan IGD Resusitasi RSUP. Prof. DR. R. D.

Kandaou Manado.

Anda mungkin juga menyukai