1. Mengapa pada penyakit Mystenia gravis dapat menyebabkan gangguan pada mata ?
Jawab :
Pada 40% orang dengan myasthenia gravis, otot mata terlebih dahulu terkena,
tetapi 85% segera mengalami masalah ini. Pada 15% orang, hanya otot-otot mata yang
terkena, tetapi pada kebanyakan orang, kemudian seluruh tubuh terkena, kesulitan
berbicara dan menelan dan kelemahan pada lengan dan kaki adalah sering terjadi.
Pegangan tangan bisa berubah-ubah antara lemah dan normal. Berubah-ubahnya
pegangan ini disebut pegangan milkmaid. Otot leher bisa menjadi lemah. Sensasi tidak
terpengaruh. Ketika orang dengan myasthenia gravis menggunakan otot secara berulang-
ulang, otot tersebut biasanya menjadi lemah. Misalnya, orang yang dahulu bisa
menggunakan palu dengan baik menjadi lemah setelah memalu untuk beberapa menit.
Meskipun begitu, kelemahan otot bervariasi dalam intensitas dari jam ke jam dan dari
hari ke hari, dan rangkaian penyakit tersebut bervariasi secara luas. Sekitar 15% orang
mengalami peristiwa berat (disebut myasthenia crisis), kadangkala dipicu oleh infeksi.
Lengan dan kaki menjadi sangat lemah, tetapi bahkan kemudian, mereka tidak
kehilangan rasa. Pada beberapa orang, otot diperlukan untuk pernafasan yang melemah.
Keadaan ini mengancam nyawa.
KELOMPOK 2
1. Apakah otot jantung dapat melakukan proses glikolisis yang dapat menghasilkan energi ?
Jawab :
Iyah, bisa..
2. Apa hubungan kolesterol dengan serangan jantung
Jawab :
3. Mengapa senyawa rokok dapat menyebabkan serangan jantung dan bentuk senyawanya
apa
Jawab :
Karena Rokok memiliki 3 komponen utama yang sangat berbahaya, yaitu:
Pericarditis
Adalah radang yang mengelilingi lapisan jantung. Kondisi ini jarang terjadi dan
biasanya disebabkan oleh infeksi. Ada banyak faktor yang menyebabkan kerentanan
terhadap penyakit jantung. Faktor utama adalah gaya hidup yang menyebabkan seolah-
olah kita membangun penyakit tersebut di dalam tubuh. Tapi ada beberapa faktor yang
memang tidak dapat diubah, seperti bertambahnya umur dan juga faktor keturunan.
7. Bagaimana mekanisme beta blokers dengan ACE inhibitor ?
Jawab:
Rangsangan dari reseptor1 β oleh adrenalin menginduksi chronotropic positif dan
inotropic efek pada jantung dan meningkatkan kecepatan konduksi jantung dan
automaticity. Menyebabkan rangsangan dari reseptor1 β pada ginjal renin rilis.
Rangsangan dari reseptor2 β menginduksi relaksasi otot halus, menginduksi getaran di
otot rangka, dan meningkatkan glycogenolysis dalam hati dan otot rangka. Rangsangan
dari reseptor3 β menginduksi lipolysis.
Beta blockers menghambat normal adrenalin-mediated simpatik tindakan ini,
tetapi berdampak minimal beristirahat mata pelajaran. Itu adalah, mereka mengurangi
efek kegembiraan/fisik tenaga pada denyut jantung dan kekuatan kontraksi, pembesaran
pembuluh darah dan pembukaan bronkus, dan juga mengurangi getaran dan rincian
glikogen.
Oleh karena itu diharapkan bahwa non-selektif beta blockers memiliki efek
antihypertensive. Mekanisme antihypertensive tampaknya melibatkan penurunan jantung
output (karena negatif chronotropic dan efek inotropic), pengurangan renin rilis dari
ginjal, dan efek sistem saraf pusat untuk mengurangi aktivitas simpatik (untuk mereka β-
blocker yang melintasi blood - brain barrier, misalnya Propranolol).
Antianginal efek hasil dari negatif chronotropic dan efek inotropic, yang
mengurangi beban kerja jantung dan oksigen permintaan. Sifat-sifat negatif chronotropic
beta blockers memungkinkan properti lifesaving denyut jantung kontrol. Beta blockers
mudah dititrasi untuk tingkat optimal di banyak negara yang patologis.
Efek antiarrhythmic beta blockers muncul dari sistem saraf simpatik blokade-
mengakibatkan depresi sinus node fungsi dan atrioventricular node konduksi, dan periode
refrakter atrium yang berkepanjangan. Sotalol, khususnya, memiliki properti
antiarrhythmic tambahan dan memperpanjang durasi potensial aksi melalui kalium
saluran blokade.
Blokade sistem saraf simpatik pada rilis renin mengakibatkan mengurangi
aldosterone melalui renin angiotensin aldosterone sistem dengan penurunan tekanan
darah akibat penurunan retensi natrium dan air yang dihasilkan
Efek lain
Beta blockers mengurangi nokturnal melatonin rilis, mungkin sebagian akuntansi
untuk gangguan tidur yang disebabkan oleh beberapa agen. Beta blockers melindungi
kecemasan sosial: "peningkatan gejala fisik telah dibuktikan dengan beta-blockers seperti
propranolol bahasa Indonesia; Namun, efek ini terbatas kecemasan sosial yang
berpengalaman dalam kinerja situasi."(contoh: symphony berpengalaman solo)
Beta blockers dapat merusak relaksasi otot berhubungan dgn cabang tenggorokan
(ditengahi oleh beta-2) dan jadi harus dihindari oleh asthmatics. Mereka dapat juga
digunakan untuk mengobati glaukoma karena mereka mengurangi tekanan dan
berkelanjutan untuk... dengan menurunkan sekresi aqueous humor.
KELOMPOK 3
1. Jika penyakit psoriasis tidak ditangani, adakah pengaruhnya dengan organ lain?
Jawab :
Bila tidak segera ditangan akan berubah menjadi psoriasis arthtritis dimana dapat
mengganggu struktur sendi menjadi disfungsional.
2. Apakah reseptor kulit berpengaruh dalam penyakit psoriasis?
Jawab :
Ya, dapat berpengaruh Seperti pada Reseptor meissner dan reseptor krause
3. Bagaimana mekanisme bakteri sehingga dapat menyebabkan penyakit psoriasis
Bakteri dapat menyebabkan autoimun pada kulit
Jawab :
Dengan menyerang bagian kulit yang terluka, sehingga daya tahan tubuh melemah dan
bakteri dapat menyebabkan autonium pada kulit.
4. Bagaimana faktor cuaca dapat berpengaruh pada penyakit psoriasis
Jawab :
Pada saat cuaca dingin, maka psoriasis berpeluang untuk kambuh dibandingkan pada
cuaca panas
5. Bagaimanakah mekanisme antibiotik dalam penanganan psoriasis?
Jawab :
Psoriasis Guttate kadang-kadang timbul secara tiba-tiba. berbagai kondisi
diketahui menjadi pencetus timbulnya psoriasis guttate, termasuk infeksi saluran
pernafasan atas, infeksi streptococcal, amandel, stress, luka pada kulit dan penggunaan
obat-obatan tertentu (termasuk anti-malaria dan beta-bloker). Infeksi streptococcal pada
tenggorokan (strep throat) biasanya merupakan salah satu pencetus psoriasis guttate.
Strep throat bisa terjadi tanpa gejala dan tetap bisa menimbulkan psoriasis guttate.
berkonsultasilah dengan dokter anda untuk menjalani pemeriksaan strep guna mengetahui
apakah anda terserang infeksi strep atau tidak. Psoriasis Guttate masih bisa tetap ada,
walaupun infeksi strep telah hilang. Sebagian dokter memberikan antibiotik untuk
membantu mencegah timbulnya kembali infeksi yang dapat memicu timbulnya psoriasis
guttate.
Kasus-kasus psoriasis guttate dapat diobati dengan moisturizer ( lotion pelembab)
atau obat oles yang lebih kuat. Lotion pelembab seperti Eucerin, Cetaphil atau petroleum
jelly, merupakan bentuk pengobatan yang diminati, pada awal-awal permulaan timbulnya
bintik-bintik gejala penyakit psoriasis guttate.
6. Apakah pemakaian obat secara topikal dapat berpengaruh terhadap penyakit psoriasis?
Jawab :
Iya, Berpengaruhjika pemakaian obat topikal dilakukan secara berlebihan
7. Penjelasan mendasar tentang psoriasis
Jawab :
Psoriasis ialah sejenis penyakit kulit yang penderita nya mengalami proses
pergantian kulit yang terlalu cepat. Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka
waktu lama atau timbul/hilang.
Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia normal yang biasanya berlangsung
selama tiga sampai empat minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasis
berlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari, (bahkan bisa terjadi lebih cepat)
pergantian sel kulit yang banyak dan menebal.
Sampai saat ini penyakit Psoriasis belum diketahui penyebabnya secara pasti,
sehingga belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan secara total penyakit
Psoriasis.
KELOMPOK 4
1. Apakah dengan minum air banyak penyakit batu ginjal dapat disembuhkan ?
Jawab :
Iya bisa, Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan
membantu membuang beberapa batu, jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi
dilakukan pengobatan segera
KELOMPOK 5
1. Pada penderita diabetes, jika terkena luka sulit disembuhkan, mengapa demikian ?
Jawab :
Karena pada darah penderita DM, mengandung protein, glukosa dan asam amino
dimana ketiga bahan ini merupakan faktor pendukung pertumbuhan bakteri. Oleh
sebab itu, jika terjadi luka maka bakteri tetap tumbuh dengan baik pada daerah sekitar
luka tersebut.
2. Mengapa keturunan diabetes beresiko 4 kali terkena diabetes? Apa penyebabnya
sehingga faktor keturunan lebih beresiko.
Jawab :
Diabetes atau lebih tepatnya diabetes mellitus (DM), atau dalam bahasa sehari-
hari disebut kencing manis, adalah suatu penyakit atau gangguan kesehatan yang
ditandai dengan tingginya kadar gula darah sebab tidak dapat digunakan oleh tubuh.
Pada orang normal, karbohidrat (berbagai jenis tepung dan gula) yang dimakan akan
diubah menjadi glukosa di dalam saluran pencernaan.
Glukosa ini kemudian akan dibawa oleh darah ke seluruh tubuh dan masuk ke
dalam sel untuk dimanfaatkan antara lain sebagai bahan baku energi. Masuknya
glukosa ke dalam sel berlangsung dengan bantuan insulin, yaitu sejenis hormon yang
diproduksi oleh kelenjar pankreas. Insulin berperan layaknya kunci yang membuka
jalan masuk glukosa ke dalam sel.
Pada penderita diabetes mellitus atau DM, gula tidak dapat atau sukar masuk ke
dalam sel. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya hormon insulin yang diproduksi
kelenjar pankreas, atau karena sel tidak dapat memberikan respon yang baik terhadap
insulin walaupun insulinnya sendiri sebenarnya cukup jumlahnya. Dalam bahasa
ilmiah dikatakan karena kurangnya jumlah atau aktivitas reseptor insulin yang
terdapat pada sel.
Akibatnya gula akan menumpuk di dalam darah, tidak dapat dimanfaatkan oleh
tubuh dan akhirnya dibuang melalui air seni. Gangguan metabolisme karbohidrat ini
menyebabkan tubuh kekurangan energi. Itu sebabnya penderita DM umumnya terlihat
lemah, lemas dan tidak bugar. Gejala lain yang umum dirasakan penderita diabetes
antara lain sering buang air kecil, mudah lapar, sering haus, penglihatan kabur,
koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, dan
gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu.
3. Apa yang menyebabkan toleransi glukosa ?
Jawab :
Kerusakan pankreas untuk memproduksi insulin yang dapat mengubah glukosa pada
darah menjadi glikogen
4. Bagaimana mekanisme insulin dalam tubuh ?
Jawab :
Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas.
Dalam keadaan normal insulin akan disintesis dan disekresikan ke dalam darah sesuai
dengan kebutuhan tubuh untuk regulasi glukosa darah. Insulin akan membawa
glukosa dalam darah masuk ke sel-sel target yaitu sel lemak, otot, dan hepar untuk
melakukan fungsi fisiologisnya sehingga kadarnya dalam darah tidak berlebihan.
Apabila glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel target, maka akan
terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah.
Aspek penting dari kerja hormon insulin pada hepar adalah insulin akan menekan
peran pelepasan glukosa endogen dari hepar apabila kadar glukosa dalam darah
meningkat sehingga kadar glukosa dalam darah tidak bertambah banyak. Seperti kita
tahu keadaan homeostasis (normal) glukosa tubuh juga turut dipertahankan oleh
hepar. Ketika kadar glukosa dalam darah menurun dari ambang normal maka hepar
akan melakukan proses glukoneogenesis dan glikogenolisis menghasilkan glukosa
endogen yang dikeluarkan ke dalam darah untuk meningkatkan kadarnya menuju
batas normal. Apabila kadar glukosa dalam darah sudah tinggi dan insulin
terstimulasi untuk keluar maka kerjanya pada hepar menyebabkan hepar tidak
mensekresikan glukosa endogen lagi, sehingga kadar glukosa tidak bertambah tinggi.
Sintesis insulin dimulai dari bentuk preproinsulin (prekursor insulin) di retikulum
endoplasma sel beta pankreas. Dengan bantuan enzim peptidase maka preproinsulin
akan dipecah menjadi proinsulin yang kemudian dihimpun dalam gelembung
gelembung sekresi (secretory vesicles) dalam sel tersebut. Di sini, sekali lagi dengan
bantuan enzim peptidase, proinsulin akan diurai menjadi insulin dan peptida-C (C-
peptide) yang siap disekresikan secara bersamaan melalui membran sel apabila
diperlukan.
5. Kenapa diabetes mellitus menyebabkan kebutaan ?
Jawab :
Karena penyakit ini memiliki karakteristik hiperglikemia (kadar gula darah tinggi)
sehingga tak jarang orang yang menderita penyakit diabetes mengalami berbagai
macam komplikasi seperti komplikasi akut (yang terjadi secara mendadak) dan
komplikasi kronis (yang terjadi secara menahun). Salah satu macam komplikasi akut
yang bisa diderita oleh diabetesi yaitu diabetes menyebabkan kebutaan permanen.
6. Bagaimana diagnose penyakit diabetes mellitus ?
Jawab :
Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mendiagnosis Diabetes Mellitus
sebagai berikut:
1. Seseorang dikatan menderita diabetes mellitus jika kadar glukosa darah ketika
puasa lebih dari 126bmg/dl atau 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram
menunjukkan kadar glukosa darah lebih dari 200mg/dl.
2. Seseorang dikatakan terganggu toleransi glukosanya jika kadar glukosa darahnya
ketika puasa 110-125mg/dl atau 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram
menunjukkan kadar glukosa darah 140-199mg/dl
3. Seseorang dikatakan normal atau tidak menderita diabetes mellitus jika kadar
glukosa darah ketika puasa kurang dari 110mg/dl, kadar glukosa darah 1 jam setelah
minum larutan glukosa 75 gram menunjukkan kadar glukosa darah yang kurang dari
180mg/dl, dan kadar glukosa darah 2 jam setelahnya kurang dari 140mg/dl.
7. Kenapa pada DM tipe 1 dikatakan sel resisten terhadap insulin?
Jawab :
Diabetes mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa Inggris: childhood-onset
diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah
diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat
hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM
dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan
dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki
kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu,
sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita
diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah
kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi
autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan
pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian
darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun,
adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa
menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan
pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi
pada umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang
memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis
yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang
dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan
insulin melalui "inhaled powder".
KELOMPOK 6
KELOMPOK 7