Anda di halaman 1dari 43

KRITERIA 6 : PENDIDIKAN

Narasikan secara analisis runtut mengenai kriteria pendidikan dengan dukungan data, informasi,
dan kinerja tentang keberadaan pedoman penyusunan, pelaksanaan, pencapaian, permasalahan
dan kelemahan serta tindak lanjut dengan sistematika sebagai berikut :
1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian standar pendidikan
yang mencakup kurikulum, pembelajaran, integrasi kegiatan penelitian dan Pegabdian Kepada
Masyarakat dalam pembelajaran, dan suasana akademik yang didasarkan atas analisis internal
dan eksternal, serta posisi dan daya saing program studi.
a. Latar Belakang Penetapan Standar Pendidikan
Proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar dalam proses pembelajaran
dilaksanakan sesuai dengan pedoman akademik yang berlaku di STIKES YAHYA BIMA
yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Proses pembelajaran mengacu pada
integrasi kegiatan penelitian dan Pegabdian Kepada Masyarakat dalam pembelajaran.
Implementasi program yang dikembangkan juga dalam keranga mengembangkan suasana
akademik berupa kegiatan akademik di dalam perkuliahan maupun di luar perkuliahan.
Strategi pencapaian standar pendidikan dibutuhkan untuk melaksanakan dan mewujudkan
standar yang telah ditetapkan. Strategi ini dibuat untuk mengawal pelaksanaan standar,
khususnya di bidang pengajaran yang meliputi kurikulum, proses pembelajaran, penilaian
pembelajaran, integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran dan suasana
akademik.

b. Tujuan Penetapan Standar Pendidikan


Penetapan standar perguruan tinggi terkait pendidikan memiliki tujuan antara lain:
1) Mengembangkan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan Pendidikan Tinggi.
2) Mengatur proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar, serta Integrasi kegiatan penelitian dan Pegabdian Kepada Masyarakat
dalam pembelajaran untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
3) Hasil penelitian di perguruan tinggi diarahkan dalam rangka mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing
bangsa.
4) Suasana akademik digunakan acuan yang harus dipenuhi oleh semua unit kerja yang terkait
dengan penciptaan suasana akademik yang kondusif di lingkungan STIKES YAHYA
BIMA.
c. Rasional Penetapan Standar Pendidikan
Rasional Penetapan Standar Pendidikan pada STIKES YAHYA BIMA dalam kerangka
untuk menunjang keunggulan tingkat nasional STIKES YAHYA BIMA sesuai dengan
Renstra STIKES YAHYA BIMA Tahun 2016-2021. Sesuai dengan penerapan Perpres No
8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Permenristekdikti nomor
44 tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan tinggi standar pendidikan tinggi yang
ditetapkan oleh STIKES YAHYA BIMA dalam rangka mencapai mutu pendidikan.

d. Mekanisme Penetapan Standar pendidikan


Mekanisme atau langkah-langkah Penetapan Standar kurikulum, pembelajaran, integrasi
kegiatan penelitian dan Pegabdian Kepada Masyarakat dalam pembelajaran, dan suasana
akademik adalah sebagai berikut:
1) Jadikan visi dan misi STIKES YAHYA BIMAsebagai titik tolak dan tujuan akhir, mulai
dari merancang hingga menetapkan standar.
2) Kumpulkan dan pelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan dengan
aspek kegiatan yang hendak dibuatkan standarnya.
3) Catat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundangundangan yang tidak dapat disimpangi.
4) Lakukan evaluasi diri dengan menerapkan SWOT analysis.
5) Laksanakan studi pelacakan atau survei tentang aspek yang hendak dibuatkan
standarnya itu, terhadap pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal.
6) Lakukan analisis hasil dari langkah no.2 hingga 4 dengan mengujinya terhadap visi dan
misi STIKES YAHYA BIMA.
7) Rumuskan draf awal standar yang bersangkutan dengan menggunakan rumus ABCD.
8) Lakukan uji publik atau sosialisasi draf standar dengan mengundang pemangku
kepentingan internal dan/atau eksternal untuk mendapatkan saran.
9) Rumuskan kembali pernyataan standar dengan memerhatikan hasil dari no. 8.
10)Lakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar untuk memastikan tidak ada
kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11)Sahkan dan berlakukan standar melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Berisi deskripsi dokumen legal kebijakan dan panduan pendidikan yang mencakup tujuan
dan sasaran pendidikan, strategi dan metode untuk mencapainya dan instrumen atau cara
untuk mengukur efektivitasnya pada program studi.
Dokumen kebijakan bidang pendidikan terdiri dari:
a) UU No 12 tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi pada Bagian Standar
Pendidikan Tinggi pasal 54
b) UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab IX memuat
Standar Nasional Pendidikan pasal 35 ayat (1); ayat (2) dan ayat (3)
a) Permenristekdikti no 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi, pasal 3
b) Permendikbud No 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
e) Statuta STIKES YAHYA BIMA yang telah ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Ketua STIKES YAHYA BIMA Nomor: 020/STIKES-YB/I/2020 (Bab
IV, Pasal 3, tentang Kurikulum; tentang Dasar Penetapan Kurikulum; tentang
Kurikulum yang berlaku adalah kurikulum inti (maksimal 80% dari total SKS) dan
kurikulum institusi (minimal 20% dari total SKS); Pelaksanaan Kurikulum dan
Evaluasi Kurikulum serta Formulir Evaluasi Pengelolaan Kurikulum Nomor:
056/STIKES-YB/VII/2021 dan Formulir Evaluasi Peninjauan Kurikulum Nomor:
060/STIKES-YB/VIII/2021
f) Kebijakan tentang pembelajaran meliputi Standar Kompetensi Lulusan: Nomor:
078/STIKES-YB/VIII/2021; Standar Isi Pembelajaran Nomor:
079/STIKES-YB/VIII/2021; Standar Proses Pembelajaran Nomor:
070/STIKES-YB/VIII/2021, Standar Penilaian Pembelajaran Nomor:; 071/STIKES-
YB/VIII/2021; Standar Dosen Nomor dan Tendik: 072/STIKES-YB/VIII/2021;
Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran Nomor : 073/STIKES-YB/VIII/2021
Standar Pengelolaan Pembelajaran Nomor: 074/STIKES-YB/VIII/2021 ; Standar
Pembiayaan Pembelajaran Nomor: 075/STIKES-YB/VIII/2021; Standar Integrasi
Penelitian 076/STIKES-YB/VIII/2021 dan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam
pembelajaran : 077/STIKES-YB/VIII/2021 Statuta STIKES YAHYA BIMA yang
telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua YAHYA BIMA(Pak IJHUL).
Nomor: 032/KEP/YTP/VI/2016 pada tanggal 7 Juni 2016 Bab V tentang Pemanfaatan
hasil Pengabdian Kepada Masyarakat diorientasikan untuk pemberdayaan masyarakat,
dasar penelitian lanjutan dan sebagai referensi dalam pembelajaran dan SK Ketua
tentang Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengambian Kepada Masyarakat dalam
Pembelajaran.
g) Kebijakan tentang Suasana Akademik tertuang dalam Statuta STIKES YAHYA
BIMA yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua YAHYA BIMA
011/STIKES-YB/I/2020 Nomor: 012/STIKES-YB/I/2020 Bab V SK Ketua tentang
Pelaksanaan Otonomi Keilmuan, Akademik,dan Kebebasan Akademik; SK Ketua
Tentang Penciptaan Suasana Akademik; Statuta STIKES YAHYA BIMAyang telah
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua YAHYA
BIMA013/STIKES-YB/I/2020 Nomor: 014/STIKES-YB/I/2020 pada tanggal 16
Januari 2020 pada Bab V tentang Akademik.

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dan PS dalam pencapaian standar yang sudah
ditetapkan oleh perguruan tinggi terkait pendidikan yang mencakup isi pembelajaran
(kurikulum), proses pembelajaran (pembelajaran, suasana akademik, integrasi penelitian
dan Pegabdian Kepada Masyarakat ke dalam pembelajaran), monitoring dan evaluasi
pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. Pada bagian ini juga harus diuraikan
bagaimana UPPS mengalokasikan sumber daya untuk mencapai standar yang telah
ditetapkan dan mekanisme kontrol pencapaiannya.
Standar pendidikan terdiri dari:
a. Standar Kurikulum tentang Peninjauan Kurikulum (SK Ketua STIKES YAHYA
BIMA No : ……………… dan Formulir Evaluasi Peninjauan Kurikulum Nomor :
……………...
c. Standar Nomor: ………….. tentang Isi Pembelajaran
d. Standar Nomor: …………..tentang Proses Pembelajaran
e. Standar Nomor: …………..tentang Penilaian Pembelajaran
f. Standar Nomor: …………..tentang Dosen dan No. 003/05/SPMI-Standar/2015 tenaga
Kependidikan
g. Standar Nomor: …………..tentang Sarana dan Prasarana Pembelajaran
h. Standar Nomor: …………..tentang Pengelolaan Pembelajaran
i. Standar Nomor: …………..tentang Pembiayaan Pembelajaran

Strategi pencapaian standar pendidikan terdiri dari:


a) Melakukan sosialisasi kepada semua pihak yang bertanggungjawab untuk memenuhi
standar yang telah ditetapkan.
b) Mewajibkan semua pihak yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan standar.
c) Melakukan pemantauan terhadap keseluruhan proses pelaksanaan setiap standar.
d) Melakukan evaluasi terhadap hasil pemantauan bersama dengan semua pihak yang
bertanggungjawab untuk memenuhi isi standar
e) Melakukan perbaikan terhadap pelaksanaan pemenuhan isi standar berdasarkan hasil
evaluasi.

Tabel; Strategi Pencapaian Standar UPPS dan PS Profesi Ners STIKES YAHYA BIMA Indonesia
Strategi Strategi Strategi
Pencapaian STIKES YAHYA BIMA Program Studi Profesi Ners
Standar
1. Proses Karakteristik Proses Pembelajaran Karakteristik Proses Pembelajaran
Pembelajaran a. Menyediakan pedoman tertulis a. Melaksankan pedoman
(Suasana tentang perumusan karakteristik pembelajaran,
Akademik, karakteristik proses pedoman RPS dan panduan
Integrasi pembelajaran dan dilakukan beban pembelajaran
Penelitian dan peninjauan paling lambat 1 mahasiswa.
PkM dalam minggu sebelum tahun b. Melaksanakan sosialisasi
Pembelajaran, akademik dimulai. pedoman karakteristik
Monitoring dan b. Mensosialisasikan pedoman pembelajaran, pedoman RPS
evaluasi tertulis tentang karakteristik dan panduan beban
Pembelajaran) pembelajaran pada setiap pembelajaran mahasiswa.
program studi minimal 1 kali c. Ppelatihan bagi dosen untuk
per tahun. meningkatkan kompetensi
c. Semua dosen harus memenuhi pengetahuannya.
karakteristik proses d. Menyusun laporan hasil
pembelajaran yang bersifat: monitoring dan evaluasi
interaktif, holistik, integratif, karakteristik proses
saintifik, kontekstual, tematik, pembelajaran setiap akhir
efektif, kolaboratif, dan tahun akademik
berpusat pada mahasiswa pada
setiap mata kuliah yang
diampunya.
d. Setiap Ketua Program Studi
melaporkan hasil monitoring
dan evaluasi karakteristik
proses pembelajaran setiap
akhir tahun akademik kepada
Pembantu Ketua I.
Perencanaan Proses Perencanaan Proses Pembelajaran
Pembelajaran a. Ketua program Studi wajib
a. Menyusun panduan menyusun panduan
penyusunan Rencana penyusunan Rencana
Pembelajaran Semester Pembelajaran Semester (RPS)
(RPS) dan dilakukan dan dilakukan peninjauan
peninjauan ulang pada setiap ulang pada setiap akhir tahun
akhir tahun akademik. akademik.
b. Ketua Program Studi harus b. Ketua Program Studi harus
menyusun jadwal dan menyusun jadwal dan
pembagian tim pengampu pembagian tim pengampu
mata kuliah selambat- mata kuliah selambat-
lambatnya dua bulan sebelum lambatnya dua bulan sebelum
perkuliahan dimulai. perkuliahan dimulai.
c. Dosen Pengampu mata kuliah c. Dosen Pengampu mata kuliah
harus menyusun Rencana wajib menyusun Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) Pembelajaran Semester (RPS)
untuk setiap mata kuliah yang untuk setiap mata kuliah yang
diampunya selambat- diampunya selambat-
lambatnya sebulan sebelum lambatnya sebulan sebelum
perkuliahan dimulai dengan perkuliahan dimulai dengan
melibatkan sejawat dengan melibatkan sejawat dengan
keahlian yang relevan. keahlian yang relevan.
d. Ketua Program Studi d. Ketua Program Studi wajib
memastikan mahasiswa memastikan mahasiswa
menerima RPS selambat- menerima RPS selambat-
lambatnya satu minggu lambatnya satu minggu
sebelum perkuliahan dimulai. sebelum perkuliahan dimulai.
dan melakukan peninjauan dan melakukan peninjauan
ulang dengan menyesuaikan ulang dengan menyesuaikan
terhadap perkembangan ilmu terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi pengetahuan dan teknologi
pada setiap awal semester. pada setiap awal semester.
e. Ketua program Studi e. Ketua program Studi wajib
memastikan setiap RPS memastikan setiap RPS
disusun sesuai dengan disusun sesuai dengan
Permenristekdikti no 44 tahun permenristekdikti no 44 tahun
2015 tentang Standar Nasional 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi pasal 12 Pendidikan Tinggi pasal 12
ayat 3. ayat 3.
f. Pembantu Ketua I melakukan f. Pembantu Ketua I dan Ketua
peninjauan RPS secara berkala program studi melakukan
yang disesuaikan dengan peninjauan RPS secara berkala
perkembangan ilmu yang disesuaikan dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
selambat-lambatnya satu kali pengetahuan dan teknologi
dalam lima tahun. selambat-lambatnya satu kali
dalam lima tahun.
g. Ketua program studi
memastikan bahwa semua
mata kuliah dilengkapi dengan
modul pembelajaran.

Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pelaksanaan Proses Pembelajaran


a. Ketua Program Studi a. Ketua Program Studi
memastikan bahwa proses menyusun jadwal perkuliahan
pembelajaran semua mata b. Ketua Program Studi
kuliah terlaksana sesuai menyediakan pedoman
dengan Rencana penulisan penelitian dan
Pembelajaran Semester (RPS) pengabdian masyarakat
yang telah disusun untuk c. Menyusun RPS untuk masing-
setiap semester. masing mata kuliah serta
b. Dosen dan mahasiswa yang Modul mata kuliah
melaksanakan proses d. Ketua Program Studi
pembelajaran yang terkait mempersiapkan dosen
dengan penelitian dan pembimbing tugas akhir
pengabdian masyarakat harus mahasiswa
mengacu kepada Standar e. Ketua Program Studi
Nasional penelitian dan berkoordinasi dengan
Pengabdian Kepada Pembantu Ketua III mennjalin
Masyarakat. kerjasama dengan pihak klinik
c. Dosen harus melakukan atau lahan Pratik melalui MOU
proses pembelajaran secara f. Ketua Program Studi menjmin
sistematis dan terstruktur tersedianya mata kuliah pilihan
melalui berbagai mata kuliah untuk siswa
dan dengan beban belajar yang g. Ketua Program Studi
terukur. menjamin adanya dosen
d. Dosen harus menggunakan pembimbing akademik (PA)
metode pembelajaran yang untuk setiap mahasiswa
efektif untuk pemenuhan h. Ketua Program Studi
capaian pembelajaran lulusan mengadakan rapat evaluasi di
yang mengacu pada setiap akhir semester
Permenristekdikti No 44 tahun
2015 pasal 14 ayat (3).
e. Dosen harus memberikan mata
kuliah dalam bentuk
pembelajaran yang berupa
kuliah, responsi dan tutorial,
seminar, dan praktikum.
f. Sebagaimana disebut pada
butir pernyataan no (5), pada
program Sarjana dan profesi
wajib ditambahkan bentuk
pembelajaran berupa
penelitian, perancangan atau
pengembangan dan
Pengabdian Kepada
Masyarakat.
g. Ketua STIKES YAHYA
BIMAmenjamin terciptanya
kebebasan suasana akademik
yang mencakup otonomi
keilmuan, Akademik, dan
kebebasan Kegiatan akademik
Beban Belajar Mahasiswa Beban Belajar Mahasiswa
a. Ketua STIKES YAHYA a. Ketua Program studi
BIMAmenyediakan pedoman menyediakan pedoman tertulis
tertulis tentang beban belajar tentang beban belajar
mahasiswa yang mengacu mahasiswa yang mengacu
kepada SN-DIKTI dan kepada SN-DIKTI dan
dilakukan peninjauan dilakukan peninjauan selambat-
selambat-lambatnya lima tahun lambatnya lima tahun sekali.
sekali. b. Ketua Program Studi harus
b. Pembantu Ketua I harus mensosialisasikan pedoman
mensosialisasikan pedoman tertulis tentang beban belajar
tertulis tentang beban belajar mahasiswa pada program studi
mahasiswa pada setiap profesi ners selambat-
program studi di lingkungan lambatnya dua bulan sebelum
STIKES YAHYA perkuliahan di mulai.
BIMATanwali persada c. Ketua Program Studi
selambat-lambatnya dua bulan menetapkan satu tahun
sebelum perkuliahan di mulai. akademik terdiri atas dua
c. Ketua STIKES YAHYA semester dan satu semester
BIMAmenetapkan satu tahun selama 16 (Enam Belas)
akademik terdiri atas dua minggu termasuk ujian tengah
semester dan satu semester semester dan akhir semester.
selama 16 minggu termasuk d. Ketua Program Studi
ujian tengah semester dan menetapkan semester antara
akhir semester. paling sedikit 8 (Delapan)
d. Ketua STIKES YAHYA minggu dan atau 16 (Enam
BIMAmenetapkan semester Belas) kali tatap muka
antara paling sedikit 8 minggu termasuk ujian tengah semester
dan atau 16 kali tatap muka dan akhir semester dengan
termasuk ujian tengah beban belajar mahasiswa paling
semester dan akhir semester. banyak 9 (Sembilan) SKS atau
e. Ketua STIKES YAHYA sesuai dengan beban belajar
BIMAmenetapkan masa dan mahasiswa untuk memenuhi
beban belajar mahasiswa pada capain pembelajaran yang telah
setiap program studi: ditetepkan.
1) Paling lama 7 tahun e. Ketua Program Studi
akademik untuk program menetapkan masa dan beban
Sarjana dengan beban belajar mahasiswa pada:
belajar mahasiswa 146 1) Paling lama 7 (Tujuh)
SKS tahun akademik untuk
2) Paling lama 3 tahun program Profesi Ners
akademik untuk program dengan beban belajar
profesi dengan beban mahasiswa paling sedikit
belajar mahasiswa 36 144 SKS
SKS 2) Paling lama 3 (Tiga) tahun
f. Ketua STIKES YAHYA akademik untuk program
BIMAmenjamin program profesi ners dengan beban
profesi diselenggarakan belajar mahasiswa paling
sebagai program lanjutan yang sedikit 36 SKS
terpisah atau tidak terpisah dari f. Ketua STIKES YAHYA
program Sarjana. BIMAbersama Ketua Program
g. Pembantu Ketua I menentukan Studi menjamin program
alokasi waktu 1 (satu) sks pada profesi diselenggarakan sebagai
proses pembelajaran berupa program lanjutan yang terpisah
kuliah, responsi, atau tutorial atau tidak terpisah dari program
sesuai SNDIKTI dan realisasi sarjana.
dalam pembelajaran yang g. Pembantu Ketua I bersama
tertuang dalam jadwal Ketua program studi
perkuliahan sesuai dengan menentukan alokasi waktu 1
standar nasional, yaitu: (satu) sks pada proses
1) Lama waktu perkuliahan pembelajaran berupa kuliah,
tiap 1 (satu) sks adalah 50 responsi, atau tutorial sesuai
mnt tatap muka, ditambah SNDikti dan realisasi dalam
dengan 60 mnt pembelajaran yang tertuang
tutorial/pembelajaran dalam jadwal perkuliahan
terstruktur/ penugasan sesuai dengan standar nasional,
terstruktur ditambah 60 yaitu:
mnt belajar mandiri per 1) Lama waktu perkuliahan
minggu per semester tiap 1 (satu) sks adalah 50
2) Lama 1 (satu) SKS proses mnt tatap muka, ditambah
pembelajaran berupa dengan 60 mnt
seminar atau bentuk lain tutorial/pembelajaran
yang sejenis terdiri atas terstruktur/ penugasan
kegiatan tatap muka 100 terstruktur ditambah 60
menit per minggu per mnt belajar mandiri per
semester dan kegiatan minggu per semester
mandiri 70 menit per 2) Lama 1 (satu) SKS proses
minggu per semester pembelajaran berupa
3) Lama waktu proses seminar atau bentuk lain
pembelajaran berupa yang sejenis terdiri atas
pratium, praktik lapangan, kegiatan tatap muka 100
penelitian, pengabdian
masyarakat, atau proses menit per minggu per
pembelajaran lain yang semester dan kegiatan
sejenis , 170 (seratus tuju mandiri 70 menit per
puuh) menit per minggu minggu per semester
per semester 3) Lama waktu proses
h. Ketua STIKES YAHYA pembelajaran berupa
BIMAmenetapkan beban pratium, praktik lapangan,
belajar mahasiswa pada setiap penelitian, pengabdian
program studi maksimal 24 masyarakat, atau proses
SKS per semester. pembelajaran lain yang
i. Ketua STIKES YAHYA sejenis , 170 (seratus tujuh
BIMAmenetapkan bahwa puluh) menit per minggu
mahasiswa yang berprestasi per semester
akademik tinggi memiliki h. Ketua STIKES YAHYA
indeks prestasi semester (IPS) BIMAbersama Ketua Program
diatas 3,00 dan memenuhi Studi menetapkan beban
etika akademik. belajar mahasiswa pada setiap
j. Ketua STIKES YAHYA program studi maksimal 24
BIMAharus memenuhi SKS per semester.
kebutuhan sistem dan layanan i. Ketua program Studi
akademik online pada semua menetapkan bahwa mahasiswa
program studi di STIKES yang berprestasi akademik
YAHYA BIMA tinggi memiliki indeks prestasi
semester (IPS) diatas 3,00 dan
memenuhi etika akademik.
j. Ketua Program Studi
memastikan kebutuhan sistem
dan layanan akademik online
pada program studi S1
Keperawatan dan Profesi Ners
di STIKES YAHYA BIMA
Pembimbingan Tugas Akhir Pembimbingan Tugas Akhir
a. Ketua Program Studi wajib a. Ketua Program Studi wajib
menyediakan pedoman tertulis menyediakan pedoman
tentang pembimbingan tugas tertulis tentang
akhir dan dilakukan pembimbingan tugas akhir
peninjauan selambat- dan dilakukan peninjauan
lambatnya satu bulan setelah selambat-lambatnya satu
tahun akademik dimulai. bulan setelah tahun akademik
b. Ketua Program Studi dalam dimulai.
menyusun pedoman b. Ketua Program Studi dalam
sebagaimana butir standar no 1 menyusun pedoman
wajib berkoordinasi dengan sebagaimana butir standar no
Ketua LP2M 1 wajib berkoordinasi dengan
c. Ketua Program Studi harus Ketua LPPM
mensosialisasikan pedoman c. Ketua Program Studi harus
tertulis tentang pembimbingan mensosialisasikan pedoman
karya akhir kepada dosen dan tertulis tentang
mahasiswa selambat- pembimbingan tugas akhir
lambatnya dua bulan sebelum kepada dosen dan mahasiswa
semester akhir dimulai. selambat-lambatnya dua
d. Ketua Program Studi bulan sebelum semester akhir
menetapkan lama penyusunan dimulai.
tugas akhir mahasiswa paling d. Ketua Program Studi
lambat 6 bulan. menetapkan lama
e. Ketua Program Studi harus penyusunan tugas akhir
memastikan terlaksananya mahasiswa paling lambat 6
proses pembimbingan karya bulan.
akhir sesuai pedoman tugas e. Ketua Program Studi
akhir pada setiap semester. memastikan rasio jumlah
dosen pembimbing terhadap
mahasiswa tugas akhir 1:≤10.
f. Ketua Program Studi
menetapkan rata-rata
pertemuan bimbingan
tugasan akhir permahasiswa
persemester ≥ 8 kali
pertemuan.
g. Ketua Program Studi
menetapkan persentase dosen
pembimbing utama yang
berpendidikan minimum S2
dan memiliki jabatan
fungsional.
2. Penilaian a. Melakukan sosialisasi kepada a. Ketua Program Studi
Pembelajaran seluruh dosen tentang prinsip menyusun pedoman penilaian
penilaian teknik dan pembelajaran.
instrumen penilaian, b. Ketua Program Studi
mekanisme dan prosedur melakukan sosialisasi kepada
penilaian, pelaksanaan seluruh dosen tentang prinsip
penilaian, terhadap proses dan penilaian teknik dan
hasil pembelajaran. instrumen penilaian,
b. Melakukan pelatihan bagi mekanisme dan prosedur
dosen untuk meningkatkan penilaian, pelaksanaan
kompetensi dosen dalam penilaian, terhadap proses
pembelajaran. dan hasil pembelajaran.
c. Pembantu Ketua I dan Ketua c. Melakukan pelatihan bagi
Program Studi melakukan dosen untuk meningkatkan
pengawasan terhadap kompetensi dosen dalam
pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.
hasil pembelajaran. d. Ketua Program Studi
d. Pembantu Ketua I melakukan pengawasan
memastikan kriteria penilaian terhadap pelaksanaan dan
dan predikat lulusan termuat penilaian hasil pembelajaran.
dalam kurikulum program e. Ketua Program Studi
studi dan panduan akademik. memastikan kriteria penilaian
e. Pembantu Ketua I dan Ketua dan predikat lulusan termuat
Program Studi memeriksa dalam kurikulum program
perhitungan IPS dan IPK studi dan panduan akademik.
mahasiswa secara sampling f. Ketua Program Studi
secara periodik, minimal 1 memeriksa perhitungan IPS
setiap semester sekali. dan IPK mahasiswa secara
f. Pembantu Ketua I dan Ketua sampling secara periodik,
Program Studi memantau minimal 1 setiap semester
ketepatan waktu pemasukan sekali.
nilai oleh dosen pengampu g. Ketua Program Studi
setiap semester. memantau ketepatan waktu
g. Pembantu Ketua I dan Ketua pemasukan nilai oleh dosen
Program Studi memeriksa pengampu setiap semester.
kesesuaian bobot nilai yang h. Ketua Program Studi
tertera dalam RPS dan daftar memeriksa kesesuaian bobot
nilai rincian, setiap semester nilai yang tertera dalam RPS
h. Memeriksa perhitungan IPS dan daftar nilai rincian, setiap
dan IPK mahasiswa secara semester.
sampling setiap semester. i. Meningkatkan peran
pembimbing akademik untuk
peningkatkan prestasi
mahasiswa
j. Ketua Program Studi
melakukan audit mutu
internal secara berkala setiap
tahun

Sumber Daya yang dialokasikan untuk mencapai standar pendidikan terdiri dari: Yahya,
Senat akademik, Dewan Penyantun, Ketua YAHYA BIMA, Wakil Ketua I, Wakil Ketua
II, Wakil Ketua III, Kaprodi, Sekpro, Ka. BAUK, Ka. BAAK, Dosen, dan Stakeholder.

Adapun mekanisme kontrol pencapaian standar pendidikan dengan


mengimplementasikan Manual Pelaksanaan Standar, Manual Evaluasi Standar, dan
Manual Pengendalian Standar Pendidikan di STIKES YAHYA BIMA.
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Berisi deskripsi dan analisi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian standar
yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan metode yang tepat, dan
hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap capaian kinerja harus mencakup
identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat
ketercapaian standar, dan deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan UPPS.
Evaluasi capaian kinerja standar pendidikan (standar isi, standar proses, dan standar
penilaian pembelajaran) diperoleh melalui hasil monitoring evaluasi yang dilakukan
oleh Pembantu Ketua I bersama masing-masing Ka. Program Studi serta melalui Audit
Mutu Internal setiap satu tahun sekali:
Tabel Analisis Capaian Kinerja Standar Pendidikan
Faktor Pendukung Analisis ketidak Faktor Penghambat
Aspek Analisis Keberhasilan Tindak Lanjut
Keberhasilan Berhasilan Ketercapaian
Standar Isi Pembelajaran
(1) Melakukan
perencanaan
peninjauan
kurikulum di
Kurikulum pada (1) Program Studi
Program Studi
Program Studi Profesi Profesi Ners
Kurikulum profesi Ners
Ners STIKES telah memiliki
mengacu (2) Melaksanakan
YAHYA BIMA telah standar
pada Capaian monitoring dan
sesuai standar pendidikan - -
Pembelajaran evaluasi
mengacupada (2) Komitmen
Lulusan pelaksanaan
Capaian untuk mencapai
(CPL). kurikulum Prode
Pembelajaran standar
Profesi Ners
Lulusan (CPL).
(3) Mempertahankan
dan meningkatkan
kondisi yang telah
ada
(1) Melakukan
perencanaan
Tingkat kedalaman (1) Program Studi
peninjauan
dan keluasan materi Profesi Ners
kurikulum
pembelajaran pada telah memiliki
(2) Melaksanakan
Kedalaman program profesi telah standar
monitoring dan
dan keluasan sesuai dengan standar pendidikan
- - evaluasi
materi dengan telah (2) Komitmen
pelaksanaan
pembelajaran memanfaatkan hasil Program Studi
kurikulum
penelitian dan hasil Profesi Ners
(3) Mempertahankan
Pengabdian Kepada untuk mencapai
dan meningkatkan
Masyarakat standar
kondisi yang telah
ada
Tingkat kedalaman (1) Melakukan
dan keluasan materi perencanaan
pembelajaran peninjauan
STIKES YAHYA (1) Program Studi kurikulum
BIMA dan Program Profesi Ners (2) Melaksanakan
Kedalaman Studi Profesi Ners telah memiliki monitoring dan
dan keluasan telah sesuai dengan standar evaluasi
materi standar dengan pendidikan Rancangan
- -
pembelajaran mengacu pada (2) Komitmen Pembelajaran
mengacu deskripsi capaian Program Studi Semester (RPS)
pada KKNI pembelajaran lulusan Profesi Ners di Program Studi
dari KKNI dan untuk mencapai profesi ners
dituangkan dalam standar (3) Mempertahankan
bahan kajian yang dan meningkatkan
distrukturkan dalam kondisi yang telah
bentuk mata kuliah ada
Besaran Besaran Satuan (1) memiliki - - (1) Melakukan
Satuan Kredit Kredit Semester standar perencanaan
Semester ditetapkan oleh Ketua pendidikan peninjauan
Program Studi di (2) Komitmen kurikulum
STIKES YAHYA untuk mencapai (2) Melaksanakan
BIMA untuk setiap standar monitoring dan
evaluasi
Rancangan
Pembelajaran
Semester (RPS)
mata kuliah yang secara rutin dan
mencerminkan konsisten setiap
tingkat kedalaman tahun akademik
dan keluasan materi di masing-masing
pembelajaran Program Studi
(3) Mempertahankan
dan meningkatkan
kondisi yang telah
ada

Standar Proses Pembelajaran

Semua dosen di
STIKES YAHYA
(1) Melaksanakan
BIMAdan Program (1) Program Studi
monitoring dan
Studi Profesi Ners Profesi Ners
evaluasi proses
telah memenuhi telah memiliki
belajar mengajar
karakteristik proses standar
secara rutin dan
pembelajaran yang pendidikan
Karakteristik konsisten setiap
bersifat: interaktif, (2) Komitmen dan
Proses - - tahun akademik di
holistik, integratif, Program Studi
Pembelajaran Program Studi
saintifik, kontekstual, Profesi Ners
profesi ners
tematik, efektif, untuk mencapai
(2) Mempertahankan
kolaboratif, dan standar
dan meningkatkan
berpusat pada
kondisi yang telah
mahasiswa pada
ada
setiap mata kuliah
yang diampunya.
Ketua Program Studi (1) Telah memiliki
Belum
Profesi Ners standar
terdokumentasi Melakukan rapat
memastikan pendidikan Kurangnya
dengan baik koordinasi terkait
Perencanaan pelaksanaan (2) Komitmen pemahaman terkait
hasil pendokumentasian
Proses peninjauan RPS STIKES pendokumentasian
pelaksanaan hasil peninjauan RPS
pembelajaran setiap akhir tahun YAHYA hasil peninjauan
peninjauan RPS di Program Studi
akademik dan BIMAuntuk RPS
setiap akhir Profesi Ners
terdokumentasi mencapai
tahun akademik
dengan baik standar
Pelaksanaan Seluruh dosen di (1) Adanya - - (1) Melakukan
Proses STIKES YAHYA standar yang sosialisasi bentuk
Pembelajaran BIMAdan Program mengatur pembelajaran
Studi Profesi Ners tentang sebelum
melaksanakan bentuk pelaksanaan perkuliahan
pembelajaran berupa proses (2) Mendorong dosen
penelitian, pembelajaran STIKES
perancangan atau (2) Komitmen YAHYA
pengembangan dan STIKES BIMAdan
Pengabdian Kepada YAHYA Program Studi
Masyarakat. BIMAdan Profesi Ners
Program Studi untuk aktif
Profesi Ners melaksanakan
untuk bentuk
mencapai pembelajaran
sesuai standar
untuk
standar
meningkatkan
kualitas
pembelajaran
(1) Melaksanakan
Beban Belajar monitoring dan
Mahasiswa di evaluasi proses
(1) Telah memiliki
STIKES YAHYA belajar mengajar
standar yang
BIMAdan Program secara rutin dan
mengatur
Studi Profesi Ners konsisten setiap
Beban tentang beban
telah dilaksanakan tahun akademik
Belajar belajar - -
sesuai standar yaitu di Program Studi
Mahasiswa mahasiswa
mencakup jumlah profesi ners
(2) Komitmen
semester, jumlah SKS (2) Mempertahankan
untuk mencapai
per semester, lama dan
standar
waktu proses meningkatkan
pembelajaran kondisi yang
telah ada
(1) STIKES
YAHYA
BIMAdan (1) Melaksanakan
Program Studi monitoring dan
Profesi Ners evaluasi
Bimbingan Tugas
telah memiliki pelaksanaan
Akhir Mahasiswa di
standar yang bimbingan Tugas
STIKES YAHYA
mengatur Akhir secara rutin
BIMAdan Program
bimbingan dan konsisten
Bimbingan Studi Profesi Ners
tugas akhir - - setiap tahun
Tugas Akhir telah dilaksanakan
mahasiswa akademik di
sesuai standar dimana
(2) Komitmen Program Studi
lama penyusunan
STIKES profesi ners
tugas akhir paling
YAHYA (2) Mempertahankan
lambat 6 bulan
BIMAdan dan meningkatkan
Program Studi kondisi yang telah
Profesi Ners ada
untuk mencapai
standar
Standar Penilaian Pembelajaran
Penilaian Ketua Program Studi (1) STIKES Belum Kurangnya Melakukan rapat
Pembelajaran Profesi Ners YAHYA terdokumentasi pemahaman terkait koordinasi terkait
memastikan BIMAdan dengan baik pendokumentasian pendokumentasian
pelaksanaan monev Program Studi hasil monev hasil monev hasil monev penilaian
penilaian Profesi Ners penilaian penilaian pembelajaran di
pembelajaran setiap telah memiliki pembelajaran pembelajaran Program Studi Profesi
akhir semester dan standar setiap akhir Ners
terdokumentasikan pendidikan semester
dengan baik. (2) Komitmen
STIKES
YAHYA
BIMAdan
Program Studi
Profesi Ners
untuk mencapai
standar
5. Indikator Kinerja Utama
a. Kurikulum
1) Keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan pemutakhiran
kurikulum.
2) Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang KKNI/SKKNI
yang sesuai.
3) Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran.
a) Ketersediaan Kebijakan Pengembangan Kurikulum Kebijakan pengembangan
kurikulum yang mempertimbangkan keterkaitan dengan visi dan misi perguruan
tinggi, pengembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan stakeholders yang
komprehensif diatur dalam Statuta STIKES YAHYA BIMA Nomor
021/STIKES-YB/I/2020 tentang Penyelenggraan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
tentang Kurikulum dan Buku Pedoman pengembangan kurikulum yang disahkan
dengan SK Ketua STIKES YAHYA BIMA No022/STIKES-YB/I/2020
b) Ketersediaan Pedoman Pengembangan Kurikulum Perguruan tinggi memiliki
Buku Pedoman Pengembangan Kurikulum yang disahkan dengan SK STIKES
YAHYA BIMA No023/STIKES-YB/I/2020
c) Tahapan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Tahap Perancangan
Kurikulum Dan Tahap Perancangan Pembelajaran yang memuat: Profil lulusan,
capaian pembelajaran yang mengacu kepada KKNI, bahan kajian, struktur
kurikulum dan rencana pembelajaran semester (RPS) yang mengacu ke SN-
DIKTI dan benchmark pada institusi internasional, peraturan-peraturan terkini,
dan kepekaan terhadap isu-isu terkini meliputi pendidikan karakter, SDGs,
NAPZA, dan pendidikan anti korupsi sesuai dengan program pendidikan yang
dilaksanakan. Mekanisme penetapan (legalitas) kurikulum disahkan oleh STIKES
YAHYA BIMA, kemudian oleh Ketua Program Studi akan di jabarkan dalam
Buku Pedoman Akademik yang menjadi panduan dalam proses pembelajaran
selama satu tahun akademik dengan SK Ketua STIKES YAHYA BIMA Nomor:
024/STIKES-YB/I/2020 tentang Pedoman Akademik Program S1 Keperawatan
Tahun Akademik.
d) Ketersediaan Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pedoman implementasi
kurikulum yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
peninjauan kurikulum yang mempertimbangkan umpan balik dari para pemangku
kepentingan, pencapaian isu-isu strategis untuk menjamin kesesuaian dan
kemutakhirannya tertuang dalam Statuta STIKES YAHYA BIMA Nomor:
025/STIKES-YB/I/2020 tentang Penyelenggraan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
tentang Kurikulum serta Buku Pedoman Akademik dengan SK Ketua YAHYA
BIMA No 025/STIKES-YB/I/2020, dijelaskan sebagai berikut:
Perencanaan Tahap ini berisi kegiatan penyusunan konsep sampai dengan
penyusunan mata kuliah dalam semester dari suatu program studi. Secara
keseluruhan tahapan perancangan kurikulum dibagi dalam tiga bagian kegiatan ,
yakni:
1) Perumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Bagi program studi
(prodi) S1 Keperawatan, tahap ini dilakukan dengan tahap evaluasi
kurikulum lama, yakni mengkaji seberapa jauh capaian pembelajaran
telah terbukti dimiliki oleh lulusan dan dapat beradaptasi terhadap
perkembangan kehidupan. Informasi untuk pengkajian ini didapatkan
melalui penelusuran lulusan, masukan pemangku kepentingan, asosiasi
profesi atau kolokium keilmuan, dan kecenderungan perkembangan
keilmuan/keahlian ke depan. Hasil dari kegiatan ini adalah rumusan
capaian pembelajaran baru. Pada program studi baru, maka tahap
pertama ini dimulai dengan analisis SWOT, penetapan visi keilmuan
prodi, melalui kebijakan perguruan tinggi dalam pengembangan prodi,
disamping juga melakukan analisis kebutuhan, serta mempertimbangkan
masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan. Semua
tahap ini, rumusan capaian pembelajaran lulusan yang dihasilkan
memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SN-Dikti dan KKNI.
2) Pembentukan Mata Kuliah Tahap ini dibagi dalam dua kegiatan.
Pertama, pemilihan bahan kajian dan secara simultan juga dilakukan
penyusunan matriks antara bahan kajian dengan rumusan CPL yang
telah ditetapkan. Kedua, kajian dan penetapan mata kuliah beserta besar
sks nya.
Penyusunan Mata Kuliah (Kerangka Kurikulum) Tahap ini adalah
menyusun mata kuliah ke dalam semester. Dengan memperhatikan hal
berikut:
1) Konsep pembelajaran yang direncanakan dalam usaha memenuhi
capaian pembelajaran lulusan;
2) Ketepatan letak mata kuliah yang disesuaikan dengan keruntutan tingkat
kemampuan dan integrasi antar mata kuliah;
3) Beban belajar mahasiswa rata-rata di setiap semester yakni 24 sks.
Susunan mata kuliah yang dilengkapi dengan uraian butir capaian
pembelajaran lulusan yang dibebankan pada matakuliah tersebut dan
rencana pembelajaran setiap mata kuiah, merupakan dokumen
kurikulum.
4) Pelaksanaan Pedoman pelaksanaan kurikulum mengacu pada Buku
Pedoman Akademik dan Standar Pembelajaran pada SPMI.

c.Pemantauan
Melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka menjaga
dan meningkatkan mutu proses pembelajaran; dan melaporkan hasil program
pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan informasi dalam pengambilan
keputusan perbaikan dan pengembangan mutu pembelajaran. Bentuk evaluasi program
pembelajaran merupakan salah satu model yang sudah dijalankan dan dikembangkan
pada satu perguruan tinggi selama lebih dari lima tahun. Kegiatan evaluasi tersebut
dilakukan dengan menyebarkan angket kepada mahasiswa sebelum kegiatan
pembelajaran selesai di setiap semester. Hasil angket tersebut ditabulasi dan dosen
atau sekelompok dosen di setiap mata kuliah. Hasil analisis inilah yang dapat
digunakan untuk evaluasi diri dan perbaikan terutama pada proses pembelajarannya.
Model ini terdiri dari kegiatan merencanakan bentuk angket, penyebaran angket pada
mahasiswa, pengolahan hasil angket, analisis dan pembahasan hasil analisis,
pembuatan rekomendasi, dan pembuatan laporan.
e) d.Peninjauan Kurikulum Peninjauan Kurikulum di STIKES YAHYA BIMAtelah
mengikuti pengembangan kurikulum yang mempertimbangkan umpan balik dari
para pemangku kepentingan, pencapaian isu-isu strategis untuk menjamin
kesesuaian dan kemutakhiran kurikulum serta sesuai dengan arahan Assosiasi
Program Studi sejenis, misalkan AIPNI, Dinas Kesehatan Kabupaten , PPNI DPW
dan DPD, RS UNRAM, RSUD Kota Mataran, RS.Labuang Baji Makassar,
RSKD.Dadi Makassar, RSUD Haji Makassar, Puskesmas Se-Kabupaten Bima dan
Dompu. Sedangkan stakeholder internal yang terlibat anatara lain, Dosen,
Mahasiswa, serta Alumni. Selain stakeholder internal dan eksternal juga
melibatkan pakar dalam kesehatan untuk Program S1 Keperawatan.
Pengembangan kurikulum termuat dalam berita acara peninjauan kurikulum dan
disahkan SK Ketua STIKES YAHYA BIMA dengan Nomor : 050/STIKES-
YB/VIII/2021.

No Kurikulum Pengembangan kurikulum Hasil


1. Kurikulum S1 Keperawatan tahun 2015 Menghasilkan dokumen
Keperawatan Mengevaluasi Kurikulum kurikulum yang baru,yaitu
tahun 2015 Program Studi S1 Keperawatan kurikulum perguruan tinggi
Sekolah Tinggi Ilmu STIKES tahun 2016 dengan nomor
YAHYA BIMA tahun 2015 surat keputusan ………..
yang merupakan kurikulum S1 tentang pelaksanaan buku
Keperawatan tahun 2015 yang kurikulum STIKES
mengacu kepada Permendikbud YAHYA BIMA
No 3 tahun 2020 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
yang diselaraskan dengan
Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
Pengembangan kurikulum yang
mempertimbangkan keterkaitan
dengan visi dan misi (mandat)
perguruan tinggi dan prodi,
pengembangan ilmu
pengetahuan dan kebutuhan
stakeholders yang komprehensif
dan mempertimbangkan
perubahan di masa depan.

b. Pembelajaran
1) Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
Bentuk implementasi Program Studi dalam memenuhi karakteristik proses pembelajaran
sesuai standar adalah sebagai berikut:Ketua Program Studi Profesi Ners menyediakan
pedoman tertulis tentang perumusan karakteristik proses pembelajaran, peninjauan sebelum
tahun akademik dimulai serta mensosialisasikan kepada seluruh civitas akademika di
lingkungan STIKES YAHYA BIMA. Semua dosen Program Studi Profesi Ners telah
memenuhi karakteristik proses pembelajaran yang bersifat:
a) Interaktif
Karakteristik proses pembelajaran yang interaktif ditunjukkan di Program Studi
Profesi Ners STIKES YAHYA BIMAadalah dengan proses kegiatan belajar mengajar
untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan baik tahap akademik maupun profesi yang
mengutamakan interaksi antara mahasiswa dan dosen. Pada tahap akademik bisa dilihat
ketika proses perkuliahan yang dilakukan selama 14 kali tatap muka dengan berbagai
metode pembelajaran Collaborative Learning, Kuliah interaktif, Tutorial, Small Group
Discussion (SGD).
Sedangkan pada tahap profesi dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa menganalisis
asuhan keperawatan pasien di tatanan klinik dengan metode pembelajaran Pre dan post
conference, tutorial klinis yang diberikan preceptor, diskusi kasus, case report dan operan
dinas, seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/ keperawatan terkini.
b) Holistik
Karakteristik proses pembelajaran yang holistik ditunjukkan adalah proses
pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan
menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional. Program Studi Profesi
Ners (tahap akademik) bisa ditunjukkan pada proses perkuliahan di beberapa mata kuliah
seperti Kesehatan Wisata, dimana mahasiswa diminta untuk menganalisis kaitan konsep
Nursing dengan kesehatan pariwisata (Nurse tourism) mahasiswa juga dituntut untuk
melihat secara luas kaitan antara Transnational Health Care and Cross-Culturalism serta
Transkulltural Nursing. Pada tahap profesi karakteristik pembelajaran holistik ini dapat
ditunjukkan pada proses praktik ners stase Komunitas, Gerontik dan Keluarga.
Mahasiswa yang langsung berhadapan dengan masyarakat akan diminta untuk melakukan
analisis terhadap permasalahan yang ada di masyarakat secara menyeluruh (agregat
Lansia, Keluarga dan Masyarakat) dan memberikan intervensi dengan memperhatikan
budaya kearifan lokal di masing-masing daerah serta tetap menelusuri sesuai evidence
based ilmu keperawatan.
c) Integratif
Program Studi Profesi Ners STIKES YAHYA BIMA menunjukkan karakteristik
pembelajaran integratif pada tahap akademik dan profesi pada proses praktik klinik,
dimana capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang
terintegrasi antar disiplin ilmu untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara
keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan
multidisiplin di Rumah Sakit.
Pada tahap akademik, dapat dilihat dari capaian pembelajaran Komunikasi
Keperawatan I bahwa mahasiswa harus mampu menganalisis konsep komunikasi dalam
konteks pelayanan kesehatan khususnya komunikasi multidisiplin serta pada praktik
lapangannya mahasiswa diminta untuk bisa melakukan pre dan post conference serta
diskusi kasus. Tidak berbeda dengan tahap akademik, pada tahap profesi karakteristik
pembelajaran integratif dapat dilihat pada seluruh stase Profesi Ners dimana mahasiswa
secara menyeluruh diminta untuk mampu melakukan analisis kasus pasien dengan bentuk
kerjasama tim inter dan multidisiplin.
c) Saintifik
Untuk meraih capaian pembelajaran lulusan, Program Studi Profesi Ners STIKES
YAHYA BIMA menunjukkan karateristik pembelajaran saintifik melalui proses
pembelajaran ditahap akademik pada beberapa mata kuliah yang mengutamakan
pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai,
norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
kebangsaan.
d) Kontekstual
Program Studi Profesi Ners STIKES YAHYA BIMA meraih capaian pembelajaran
lulusan dengan karakteristik pembelajaran kontekstual melalui proses pembelajaran yang
menyesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah
keahliannya seperti ditunjukkan pada proses perkuliahan pada beberapa mata kuliah
e) Tematik
Capaian pembelajaran lulusan pada Program Studi Profesi Ners STIKES YAHYA
BIMA dapat diraih melalui proses pembelajaran dengan karakteristik pembelajaran
tematik, dimana disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan
dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin. Pada tahap akademik,
karakteristik pembelajaran ini dapat ditunjukkan pada salah satu mata kuliah, seperti
Keperawatan Bencana.
f) Efektif
Program Studi Profesi Ners STIKES YAHYA BIMA menerapkan karakteristik
pembelajaran efektif, dimana capaian pembelajaran lulusannya diraih secara berhasil
guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu
yang optimum. Program Studi menunjukkannya dengan setiap dosen telah memberikan
materi perkuliahan sesuai dengan Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) selama 14
kali tatap muka.
g) Kolaboratif
Karakteristik kolaboratif ditunjukkan oleh Program Studi Profesi Ners STIKES
YAHYA BIMA melalui proses pembelajaran pada tahap akademik di semua mata kuliah,
dimana mahasiswa melakukan interaksi antar individu dalam menyelesaikan tugas
terstruktur (mandiri/kelompok) dengan metode pembelajaran small group discussion,
project based learning, discovery learning, problem based learning untuk menghasilkan
kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tersedianya sistem pembelajaran e-
learning juga memfasilitasi karakteristik pembelajaran kolaboratif sehingga diharapkan
dalam proses tersebut, capaian pembelajaran lulusan dapat dicapai.
h) Berpusat pada mahasiswa
Program Studi Profesi Ners STIKES YAHYA BIMA mengutamakan karakteristik
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centre learning) untuk meraih
capaian pembelajaran lulusan dimana dalam implementasinya melalui proses
pembelajaran pada tahap akademik serta tahap profesi, dimana mahasiswa mampu
mengalokasikan dirinya untuk mengembangkan diri, kreativitas, kapasitas, kepribadian,
dan kebutuhan serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan
pengetahuan dalam hal menyelesaikan tugas terstruktur baik secara mandiri maupun
kelompok, lalu mahasiswa diminta untuk mampu melakukan analisis asuhan keperawatan
pada proses praktik klinik serta akan dievaluasi dalam bentuk diskusi kasus. Program
Studi juga memfasilitasi mahasiswa dalam menemukan pengetahuan secara mandiri,
didukung oleh laboratorium dan sarana berupa jurnal nasional yang dikelola oleh LP2M
STIKES YAHYA BIMA dapat diakses pada link ..... dan sarana teknologi informasi dan
komunikasi yang memadai (jaringan internet), dan perpustakaan.

2) Ketersediaan dokumen rencana pembelajaran semester (RPS) dengan kedalaman dan


keluasan sesuai dengan capaian pembelajaran lulusan.
Analisis pelaksanaan pembelajaran dan beban belajar mahasiswa:
a) Pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk praktikum, praktik atau praktik lapangan.
b) Beban belajar (hanya untuk program vokasi, konversi dari SKS ke jam
praktik/praktikum).
Pembelajaran
Ketersediaan Bukti yang Sahih tentang Penerapan Sistem Penugasan Dosen Berdasarkan
Kebutuhan, Kualifikasi, Keahlian dan Pengalaman STIKES YAHYA BIMA memiliki
pedoman yang komprehensif dan rinci tentang penerapan sistem penugasan dosen
berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan pengalaman dalam proses pembelajaran.
Penerapan sistem penugasan dosen diatur dalam standar dosen dan tenaga kependidikan
pada sistem penjaminan mutu internal STIKES YAHYA BIMA. Dokumen terkait sistem
penugasan dosen termuat dalam SK Ketua STIKES YAHYA BIMA dalam Sistem
Penugasan Dosen dengan Nomor : 089/STIKES-YB/III/2019 Hasil implementasi kebijakan
sistem penugasan dosen sesuai dengan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan pengalamannya
disajikan pada tabel berikut:
Tahun Akademik 2018/2019 Tahun Akademik Tahun Akademik
2019/2020 2020/2021
100% 100% 100%

2. Ketersediaan Bukti yang Sahih tentang Penetapan Strategi, Metode dan Media Pembelajaran
serta Penilaian Pembelajaran STIKES YAHYA BIMA memiliki pedoman yang
komprehensif dan rinci tentang penetapan strategi, metode dan media pembelajaran, serta
penilaian pembelajaran sesuai dengan standar proses pembelajaran dan RPS pada masing-
masing program studi yang termuat dalam Buku Pedoman Pengembangan Kurikulum yang
disahkan dengan SK Ketua STIKES YAHYA BIMA No 090/STIKES-YB/III/2019 Tahapan
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, Tahap Perancangan Kurikulum Dan Tahap
Perancangan Pembelajaran Gambar berikut menjelaskan tentang penetapan strategi metode
dan media pembelajaran, serta penilaian pembelajaran:

Penetapan Strategi, Metode dan Media Pembelajaran serta Penilaian Pembelajaran diperoleh
informasi mengenai persentase jumlah dosen yang mengumpulkan RPS, kesesuaian materi
pembelajaran dengan RPS, kesesuaian metode pembelajaran dengan RPS, dan jumlah dosen
yang menggunakan SCl dalam pembelajaran adalah sebesar 100 %.
3. Ketersediaan Bukti yang Sahih tentang Implementasi Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan dan Mutu Proses Pembelajaran STIKES YAHYA BIMA telah melaksanakan
monitoring dan evaluasi yang efektif tentang mutu proses pembelajaran yang hasilnya
terdokumentasi secara komprehensif dan ditindak lanjuti secara berkelanjutan. Pedoman
monitoring dan evaluasi yang efektif tentang mutu proses pembelajaran Buku Pedoman
Pengembangan Kurikulum yang disahkan dengan SK Ketua STIKES YAHYA BIMA No
091/STIKES-YB/III/2019 Tahap Evaluasi Program Pembelajaran, penilaian
menggunanakan 092/STIKES-YB/III/2019 tentang Formulir Karakteristik Proses
Pembelajaran Mahasiswa.
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir evaluasi pada standar pembelajaran dan Indeks
Kepuasan Pengguna terhadap proses pelayanan Pendidikan dan Pembelajaran. Kepuasan
pengguna digambarkan dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 2.43 Kepuasan e-Learning dalam pembelajaran kepuasan e-learning dalam


pembelajaran dengan persentase tertinggi yaitu 73% dengan penilaian baik sekali dan 27%
dengan kategori penilaian baik.
3) Mutu pelaksanaan penilaian pembelajaran (proses dan hasil belajar mahasiswa) untuk
mengukur ketercapaian capaian pembelajaran berdasarkan prinsip penilaian yang mencakup:
edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan, yang dilakukan secara terintegrasi.
Berdasarkan prinsip penilaian yang mencakup edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan
Prinsip transparan dimana tertuang dalam standar penilaian pembelajaran Program Studi
Profesi Ners.
a. Prinsip edukatif
Program Studi Profesi Ners melaksanakan prinsip penilaian edukatif untuk mengukur
ketercapaian capaian pembelajaran, dimana ditunjukkan dalam aspek penilaian sikap
yang memotivasi mahasiswa agar mampu: memperbaiki perencanaan dan cara belajar;
dan meraih capaian pembelajaran lulusan. Catatan penilaian sikap disini juga didukung
dengan bukti bimbingan pembimbing akademik (PA) saat mengevaluasi proses dan hasil
belajar mahasiswa dalam meraih capaian pembelajaran.
b. Prinsip otentik
Penilaian dengan prinsip otentik yang dilakukan pada Program Studi Profesi Ners
ditunjukkan saat dosen akan melaksanakan pembelajaran dengan menyiapkan rubric
penilaian dan digunakan sebagai pedoman dalam menilai proses pembelajaran. Rubrik
penilaian ini berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar
yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Aspek penilaian dalam rubric tersebut menjadi dasar untuk melihat kemampuan masing-
masing mahasiswa meraih capaian pembelajaran.
c. Prinsip objektif
Dalam prinsip penilaian objektif, Program Studi Profesi Ners telah menetapkan
standar nilai yang dicantumkan dalam RPS, selanjutnya dosen pengampu matakuliah
akan menyepakati kembali bersama mahasiswa sebagai dasar penilaian selama proses
pembelajaran. Standar penilaian ini tentunya bebas dari pengaruh subjektivitas penilai
dan yang dinilai, karena dalam prosesnya penilaian bersifat terbuka antara dosen dengan
mahasiswa.
d. Prinsip akuntabel
Program Studi Profesi Ners melaksanakan prinsip penilaian yang akuntabel, dimana
semua penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas,
disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan
tersedianya dokumen pedoman penilaian pembelajaran, dilaksanakan sesuai dengan SOP
penilaian pembelajaran
e. Prinsip transparan
Prinsip penilaian yang transparan telah dilaksanakan oleh Program Studi Profesi Ners
yang tertuang dalam SOP Penilaian Pembelajaran diawali dengan proses rapat evaluasi
penilaian hasil belajar mahasiswa bersama seluruh dosen pengampu/pengajar matakuliah.
Hasil ketetapan nilai dalam hasil rapat diumumkan kepada mahasiswa sebanyak 2 kali
(Nilai awal dan Nilai akhir) dalam 1 semester. Penilaian hasil belajar mahasiswa juga
dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan di STIKES YAHYA BIMA

4) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran mencakup karakteristik,


perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran dan beban belajar mahasiswa untuk
memperoleh capaian pembelajaran lulusan.
Penilaian terhadap pembelajaran yang tertuang dalam Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa
(EDOM) yang terdiri dari beberapa atribut penilaian yaitu persiapan pembelajaran, proses
pembelajaran, evaluasi/ penilaian tambahan,dan kepribadian sosial.
a. Persiapan Pembelajaran

Persiapan Pembelajaran terdapat penilaian terhadap persiapan pembelajaran yang


dilakukan oleh dosen dengan persentase penilaian tertinggi sebesar 63% pada
kriteria baik dan 37% pada kriteria baik sekali.

b. Proses Pembelajaran
Gambar 2.45 Proses Pembelajaran

Proses Pembelajaran Pada Gambar 2.45 terdapat penilaian terhadap proses


pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dengan persentase tertinggi yaitu 69%
dengan kriteria baik dan 31% dengan kriteria baik sekali.
c. Evaluasi/Penilaian Tambahan

Gambar 2.46 Evaluasi/Penilaian Tambahan


Evaluasi/ Penilaian Tambahan Pada Gambar 2.46 terdapat penilaian terhadap evaluasi/
penilaian tambahan dengan persentase tertinggi yaitu 71% dengan kriteria baik dan 39%
dengan kriteria baik sekali.

d. Kompetensi Kepribadian dan Sosial


Gambar 2.47 Kepribadian Sosial
Kepribadian Sosial Pada Gambar 2.47 terdapat persentase penilaian pada kompetensi
kepribadian dan sosial dengan persentase tertinggi yaitu 71% pada kriteria penilaian
baik dan 29% pada kriteria penilaian baik sekali.

c. Integrasi kegiatan penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam


pembelajaran
Hasil analisis terhadap:
Jumlah mata kuliah yang telah dikembangkan dari hasil penelitian dan/atau
Pegabdian Kepada Masyarakat dalam tiga (3) tahun terakhir pembelajaran
1) Ketersediaan Dokumen Formal Kebijakan dan Pedoman untuk Mengintegrasikan
Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ke dalam Pembelajaran
STIKES YAHYA BIMArmemiliki dokumen formal kebijakan dan pedoman
yang komprehensif dan rinci untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat ke dalam pembelajaran. Dokumen formal
kebijakan dan pedoman untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat ke dalam pembelajaran mengacu pada Standar
Pembelajaran, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian Kepada Masyarakat
pada SPMI STIKES YAHYA BIMA serta data penggunaan hasil penelitian
sebagai referensi pembelajaran. Serta terdapat pada Buku Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Buku Pedoman Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat dengan SK Ketua STIKES YAHYA BIMA No
093/STIKES-YB/III/2019
2) Ketersediaan Bukti yang Sahih tentang Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan
Peningkatan Kualitas secara Berkelanjutan Integrasi Kegiatan Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat ke dalam Pembelajaran
STIKES YAHYA BIMA memiliki pedoman pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan kualitas secara berkelanjutan terintegrasi kegiatan
penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ke dalam pembelajaran.
Ketersediaan bukti yang sahih tentang pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan
peningkatan kualitas secara berkelanjutan mengacu pada Manual Standar SPMI
tentang Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat serta data
penggunaan hasil penelitian sebagai referensi pembelajaran. Buku Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Buku Pedoman Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat dengan SK Ketua STIKES YAHYA BIMA No
094/STIKES-YB/III/2019
3) Ketersedian Bukti yang Sahih SPMI Melakukan Monitoring dan Evaluasi
Integrasi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat terhadap Pembelajaran
STIKES YAHYA BIMA memiliki bukti yang sahih tentang hasil monitoring dan
evaluasi integrasi penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat terhadap
pembelajaran yang ditindak lanjuti secara berkelanjutan. Ketersediaan bukti yang
sahih bahwa SPMI melakukan monitoring dan evaluasi integrasi penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat terhadap Pembelajaran mengacu pada Formulir
Evaluasi Standar pada SPMI dan data penggunaan hasil penelitian sebagai
referensi pembelajaran.
Gambar 2.48 Intergrasi Penelitian Dalam Pembelajaran
penilaian menggunanakan ……………. tentang Formulir penggunaan hasil
penelitian sebagai referensi pembelajaran. Integrasi Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat terhadap pembelajaran
d. Suasana akademik
Keterlaksanaan dan keberkalaan program dan kegiatan diluar kegiatan pembelajaran
terstruktur untuk meningkatkan suasana akademik. Contoh: kuliah umum, seminar
ilmiah, dan bedah buku.
4) Ketersediaan dokumen formal kebijakan suasana akademik yang mencakup
Akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan STIKES
YAHYA BIMA memiliki Perguruan tinggi memiliki dokumen formal kebijakan
suasana akademik yang komprehensif dan rinci yang mencakup: otonomi
keilmuan, Akademik, dan kebebasan Kegiatan akademik Dokumen formal
kebijakan suasana akademik mengacu pada Statuta STIKES YAHYA BIMA
Tahun 2019 tentang Akademik dan tentang Otonomi Keilmuan dan SK Ketua
STIKES YAHYA BIMA tentang Suasana Akademik No. Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Buku Pedoman Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat dengan SK Ketua STIKES YAHYA BIMA No
093/STIKES-YB/III/2019
5) Ketersediaan Bukti yang Sahih tentang Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan
Peningkatan Kualitas secara Berkelanjutan Integrasi Kegiatan Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat ke dalam Pembelajaran
STIKES YAHYA BIMA memiliki pedoman pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan kualitas secara berkelanjutan terintegrasi kegiatan
penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ke dalam pembelajaran.
Ketersediaan bukti yang sahih tentang pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan
peningkatan kualitas secara berkelanjutan mengacu pada Manual Standar SPMI
tentang Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat serta data
penggunaan hasil penelitian sebagai referensi pembelajaran. Buku Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Buku Pedoman Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat dengan SK Ketua STIKES YAHYA BIMA No
094/STIKES-YB/III/2020 Ketersediaan bukti sahih tentang terbangunnya suasana
akademik yang kondusif
a. Keterlaksanaan interaksi akademik antar sivitas akademika dalam kegiatan
pendidikan, penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat mengacu pada
Standar Pembelajaran pada SPMI dan indeks kepuasan lulusan.
b. Keterlaksanaan program/kegiatan non akademik yang melibatkan seluruh
warga kampus yang didukung oleh ketersediaan sarana, prasarana, dan dana
yang memadai mengacu pada Standar Pembelajaran pada SPMI.
Terbangunnya suasana akademik dapat dilihat dari terciptanya suasana
akademik yang kondusif di dalam lingkungan STIKES YAHYA BIMA. Suasana
akademik terdiri dari Akademik, kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan
sebagai berikut:
b) Kegiatan Akademik
Pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 pasal 9 ayat 1
disebutkan bahwa Akademik merupakan kebebasan sivitas akademika di perguruan tinggi
untuk mendalami dan mengembangkan IPTEK secara bertanggung jawab.
Program/kegiatan implemetasi kebijakan Akademik di program studi adalah sebagai
berikut: 1) Diseminasi hasil pekerti yang diikuti dosen, 2) Hibah penulisan buku ajar
dalam kerangka peningkatan Akademik dosen, 3) Hibah penulisan modul bahan ajar
dalam kerangka peningkatan Akademik dosen, 4) Hibah penelitian dalam kerangka
peningkatan Akademik dosen, 5) Hibah pengabdian masyarakat dalam kerangka
peningkatan Akademik dosen. Adapun persentase hasil implementasi Akademik yang
terlaksana tersaji pada

Hasil implementasi kegiatan Akademik. Persentase dosen yang mengikuti


diseminasi hasil pekerti adalah 70 %. Persentase dosen yang memperoleh hibah
penulisan buku ajar adalah 0,00 %. Persentase dosen yang memperoleh hibah
penulisan modul bahan ajar adalah 0,00%. Persentase dosen yang memperoleh hibah
penelitian dan pengabdian masyarakat adalah 80 %.

hasil implementasi kegiatan Akademik yang berupa penelitian, pengabdian


masyarakat, dan seminar atau workshop yang dilakukan oleh dosen pada tiap prodi
sebagai bentuk Akademik bagi sivitas akademika di STIKES YAHYA BIMA.
Persentase dosen yang melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat adalah 80
% pada prodi S1 Keperawatan. Hal ini menunjukkan bahwa pada prodi S1
Keperawatan, seluruh dosen melaksanakan kegiatan penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat. Kemudian, pada kegiatan Akademik berupa seminar/workshop,
persentasenya adalah 90 %. Hal ini menunjukkan bahwa persentase dosen yang
melakukan kegiatan seminar/workshop adalah 90 %.

Gambar 2.50 Hasil Implementasi Kegiatan Akademik


b. Kebebasan dalam kegiatan akademik
Kegiatan Akademik diatur pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012 pasal 9 ayat 1 memiliki arti sebagai wewenang profesor dan/atau dosen
yang memiliki otoritas dan wibawa ilmiah untuk menyatakan secara terbuka dan
bertanggung jawab mengenai sesuatu yang berkaitan dengan bidang ilmunya.
Dengan adanya kebebasan mimbar akademik, dosen dimungkinkan untuk
menyampaikan pikiran dan pendapat sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan
dalam rangka Akademik, pengertian ini didasari oleh Peraturan Pemerintah No. 30
Tahun 1990 pasal 18 ayat 1. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa Akademik
adalah hak yang dimiliki oleh profesor dan/atau dosen tetap yang memiliki otoritas
dan wibawa ilmiah untuk menyatakan pikiran dan pendapat secara terbuka dan
bertanggung jawab mengenai sesuatu terkait dengan rumpun yang berkenaan ilmu
dan cabang ilmunya. Program kegiatan implemetasi kebijakan Akademikdi program
studi adalah sebagai berikut: 1) Memfasilitasi dosen sebagai narasumber seminar
nasional, 2) Memfasilitasi dosen sebagai narasumber/pemakalah/oral presentasi
seminar internasional, 3) Memfasilitasi dosen dalam penulisan buku ber ISBN, 4)
Memfasilitasi dosen untuk menulis jurnal nasional, 5) Memfasilitasi dosen untuk
menulis jurnal internasional. Adapun implementasi kebebasan Kegiatan akademik

Hasil Implementasi Kegiatan Akademik menunjukkan persentase hasil implementasi


kegiatan Akademik berupa dosen sebagai narasumber seminar nasional adalah
70,00%, dosen sebagai narasumber/pemakalah/oral presentasi seminar internasional
adalah 20,00%, dosen dalam penulisan buku ber ISBN adalah 0.00%, dosen yang
menulis jurnal nasional 100%, dosen yang menulis jurnal internasional adalah
50,00%.
c. Otonomi Keilmuan
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 pasal 9 ayat 3
menyebutkan Otonomi Keilmuan adalah otonomi sivitas akademika pada suatu
cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam menemukan, mengembangkan,
mengungkapkan, dan/atau mempertahankan kebenaran ilmiah menurut kaidah,
metode keilmuan, dan budaya akademik Program/kegiatan implemetasi kebijakan
otonomi keilmuan di program studi adalah sebagai berikut:

1. Hibah penelitian dosen dalam kerangka otonomi ilmiah,


2. Penulisan bahan ajar oleh dosen,
3. Diseminasi hasil workshop penyusunan proposal penelitian,
4. Diseminasi hasil workshop penulisan jurnal ilmiah,
5. Melibatkan mahasiswa dalam penelitian dosen untuk pengukuhan otonomi
keilmuan dosen,
6. Efektifitas Focus Group Discusion program kreatifitas mahasiswa.

Otonomi Keilmuan
120
100
80
60
40
20
0

Series 1

Gambar 2.52 Hasil Implementasi Kegiatan Otonomi Keilmuan


Hasil implementasi kegiatan otonomi keilmuan berupa hibah penelitian dosen dalam
kerangka otonomi ilmiah sebesar 100%, penulisan bahan ajar sebesar 44,44%,
diseminasi hasil workshop penyusunan proposal penelitian sebesar 100%, diseminasi
hasil workshop penulisan jurnal ilmiah sebesar 100%, keikutsertaan mahasiswa
dalam penelitian dosen untuk pengukuhan otonomi keilmuan dosen sbesar 100%,
dan fektifitas Focus Group Discusion program kreatifitas mahasiswa sebesar 100%.
3. Ketersediaan bukti yang sahih tentang langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk
meningkatkan suasana akademik STIKES YAHYA BIMA memiliki bukti yang sahih
tentang analisis dan perencanaan strategis pengembangan suasana akademik dan
implementasinya secara efektif dan konsisten. Langkah-langkah strategis yang
dilakukan untuk meningkatkan suasana akademik mengacu pada Rencana Strategis
(Renstra) dan Statuta STIKES YAHYA BIMA. Standar Suasana Akademik STIKES
YAHYA BIMA memiliki standar yang diatur dalam Prosedur SPMI No.
………………… tentang Pencapaian Standar Suasana Akademik yang menjelaskan
bahwa suasana akademik adalah kondisi suatu perguruan tinggi dalam menjalankan
fungsi tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan pengajaran, penelitian, dan
Pengabdian Kepada Masyarakat. Langkah-langkah strategis untuk meningkatkan
suasana akademik di STIKES YAHYA BIMA adalah sebagai berikut:
1. STIKES YAHYA BIMA menciptakan suasana akademik yang kondusif
dilingkungan kampus melalui penyediaan sarana dan prasarana 100% yang
mendukung pencapaian upaya tersebut.
2. STIKES YAHYA BIMA menciptakan kondisi untuk terciptanya interaksi ilmiah
antara dosen dengan mahasiswa dan antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya
setiap proses pembelajaran di kelas maupun dengan sumber pembelajaran.
3. STIKES YAHYA BIMA memberikan dukungan dana 100% dalam hal kegiatan
yang menunjang terciptanya suasana akademik.
4. STIKES YAHYA BIMA memberikan akses untuk pelaksanaan
pertemuanpertemuan ilmiah baik yang bersifat nasional maupun internasional 1
kali/tahun.
5. STIKES YAHYA BIMA merencanakan kebutuhan sarana, prasarana dan dana
guna mendukung terlaksananya peningkatan 100% suasana akademik yang
dibutuhkan.
6. Kegiatan akademik dosen bidang pembelajaran berorientasi kepada mahasiswa dan
mengembangkan keterampilan team work intelektualitas, perasaan, sikap, dan nilai-
nilai luhur (soft skills) dan difasillitasi 100% oleh STIKES YAHYA BIMA
7. Dosen dan tenaga kependidikan berusaha maksimal untuk memberikan lingkungan
psikologis kepada mahasiswa, sehingga mendukung proses pembelajaran 100%.
8. Mahasiswa diberi kemudahan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan
ilmu pengetahuan, baik melalui perpustakaan (jumlah buku dan judul yang memadai,
jam pelayanan yang cukup, sistem penelusuran judul
elektronik) maupun melalui media elektronik (internet) dan didukung 100% oleh
institusi.
9. Mahasiswa diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler, yang
mampu meningkatkan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan dan
mendorong mereka untuk menghasilkan karya ilmiah minimal setiap tahap akhir
pendidikan.
10. Dosen yang mempunyai wibawa ilmiah diberi kesempatan 100% dalam implementasi
kebebasan Kegiatan akademik
6. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses pendidikan lain yang ditetapkan oleh
masing-masing perguruan tinggi untuk melampui SN DIKTI. Data indikator kinerja
tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk perbaikan
berkelanjutan.
Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses pendidikan lain berdasarkan standar
yang ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk melampaui SN DIKTI. Data indikator
kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk
perbaikan berkelanjutan. Secara garis besar ada 9 indikator kinerja tambahan (IKT)
dalam bidang terdiri dari
1) persentase rasio mahasiswa baru internasional,
2) pembelajaran bilingual,
3) kelulusan first taker UKOM,
4) prestasi mahasiswa di tingkat Nasional
5) prestasi mahasiswa di tingkat internasional
6) PKL nasional,
7) PKL internasional,
8) studi banding internasional, serta
9) konferensi tingkat internasional.
Persentase pencapaian IKT yang telah tercapai adalah:
1) persentase rasio mahasiswa baru internasional 0%,
2) pembelajaran bilingual 100%,
3) kelulusan first taker UKOM 50%,
4) prestasi mahasiswa di tingkat pendidikan nasional 0%,
5) prestasi mahasiswa di tingkat internasional 0%,
6) PKL nasional 100%,
7) PKL internasional 20%,
8) studi banding internasional 0%, serta
9) konferensi tingkat internasional 0%. Persentase pencapaian Secara umum IKT yang
telah tercapai adalah 26,48% pada Standar Pembelajaran dan 55,55% pada Standar
Suasana Akademik.
6. Evaluasi Capaian Kinerja Evaluasi capaian kinerja dilakukan untuk melaksanakan fungsi
akuntabilitas dan fungsi peningkatan kualitas. Evaluasi kinerja meliputi: 1) Pelaksanaan/
implementasi berupa kesesuaian antara rencana yang tertuang dalam standar atau
pedoman yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan yang dilakukan. 2) Output/ luaran
berupa kesesuaian antara indikator kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja
yang dihasilkan. Persentase IKU dan IKT yang tercapai adalah sebagai berikut:
a. Bidang Kurikulum (IKU:100%)
b. Bidang Pembelajaran (IKU: 100%; IKT: 26,48%)
c. Bidang Integrasi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Pembelajaran
(IKU: 83,35%)
d. Bidang Suasana Akademik (IKU: 77% ; IKT: 55,55%)
Faktor pendukung bagi IKU-IKT yang telah tercapai adalah sebagai berikut:
a. Adanya Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI dan Undang-undang No.
12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
b. Adanya standar pembelajaran yang telah ditentukan.
c. Terdapat panduan penyusunan kurikulum pendidikan tinggi sebagai dasar
penyusunan RPS.
d. Tersedianya fasilitas pembelajaran dan sumber belajar bagi dosen dan mahasiswa.
e. Terdapat bentuk pembelajaran pada kurikulum yang disesuaikan dengan KKNI dan
SNPT.
f. Adanya panduan evaluasi nilai pada pedoman akademik serta tersedianya standar
pembelajaran oleh Lembaga Penjaminan Mutu Internal STIKES YAHYA BIMA.
g. Tersedianya mata kuliah unggulan yang disesuaikan dengan visi misi program studi.
h. Institusi memfasilitsi tiap prodi untuk melaksankan workshop kurikulum.
i. Terdapat peraturan mengenai pelaksanaan penelitian dan adanya fasilitas dari institusi
terhadap terselenggaranya Akademik.
j. Institusi memfasilitasi sarana dan prasarana laboratorium bahasa serta memfasilitasi
pembelajaran bahasa asing yang terdiri dari Bahasa inggris. Pada IKU-IKT yang
belum tercapai disebabkan oleh akar masalah dan faktor penghambat serta rencana
tindak lanjutnya secara garis besar sebagai berikut: Akar masalah: belum
terlaksananya pembelajaran bilingual, belum ada mahasiswa yang memperoleh
beasiswa short course dari lembaga internasional, Tidak semua hasil penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat tersusun sebagai buku ajar, masih belum
terlaksananya Akademik secara menyeluruh terhadap semua dosen, tidak adanya data
tentang alumni yang menjabat di level nasional, tidak adanya studi banding tingkat
nasional dan internasional yang diikuti oleh mahasiswa. Faktor penghambat:
penguasaan bahasa inggris yang masih belum maksimal, keaktifan mahasiswa dalam
mencari informasi beasiswa belum maksimal, belum semua dosen yang melakukan
penyusunan buku ajar, belum semua dosen dari tiap prodi berpartisipasi sebagai
pemateri atau penyaji dalam pertemuan ilmiah, kurang terlacaknya sebaran alumni
dengan jabatannya saat ini melalui tracer study, institusi kurang informasi dengan
adanya studi banding tingkat nasional yang diselenggarakan oleh institusi lain
Rencana tindak lanjut: peningkatkan kemampuan bahasa inggris bagi mahasiswa dan
dosen, meningkatkan perolehan informasi beasiswa internasional bagi mahasiswa,
menghimbau dosen untuk membuat buku ajar dan selalu memperbarui informasi
mengenai penyusunan buku ajar, meningkatkan partisipasi dosen sebagai penyaji atau
pemateri dalam pertemuan ilmiah, melaksanakan tracer study yang lebih luas dan
adanya perntanyaan mengenai jabatan alumni yang bekerja saat ini, memperbarui
informasi dan mengikuti perkembangan terbaru terkait studi banding tingkat nasional
7. Penjaminan Mutu Proses Pendidikan
Rata-rata pencapaian Standar Mutu Kurikulum sebesar 100%, Standar Mutu
Pembelajaran sebesar 63,24 %, Standar Mutu Integrasi Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat dalam Pembelajaran sebesar 83,35 %, Standar Mutu Suasana
Akademik yang sebesar 66,27 %.
Langkah pengendalian standar yang belum tercapai adalah sebagai berikut:
a) Mengadakan peraturan mengenai jumlah penelitian dan pengabdian masyarakat setiap
tahunnya yang harus dilaksankan oleh dosen, pelaksanaan penelitian dan adanya
fasilitas dari institusi terhadap terselenggaranya Akademik. Serta adanya informasi
mengenai seminar/ workshop bagi dosen dan kesempatan yang diberikan bagi dosen
sebagai pemateri atau penyaji dalam pertemuan ilmiah.
b) Memfasilitasi pengembangan kompetensi mahasiswa, program beasiswa short course,
program dual degree internasional, dan selalu memfasilitasi keikutsertaan mahasiswa
dalam mengikuti kegiatan mahasiswa tingkat internasional dan selalu memantau
tracer study dan melaksanakan tracer study yang lebih mendalam bai alumni yang
telah bekerja saat ini. Selain itu, institusi juga memfasilitasi terselenggaranya otonomi
keilmuan bagi dosen

Sedangkan langkah peningkatan standar yang telah tercapai adalah:


1 Selalu menyesuaikan isi capaian pembelajaran lulusan dengan KKNI
2 Memaksimalkan proses pembelajaran yang sesuai dalam proses pembelajaran di tiap
mata kuliah
3 Meningkatkan kualitas dosen dengan cara memberi kesempatan dosen untuk
mengikuti pelatihan terkait bidang ilmunya
4 Meningkatkan sarana dan prasarana terkait dengan proses pembelajaran
5 Merancang dan merencanakan proses pemelajaran agar semua bentuk pembelajaran
tersebut dapat terlaksana dengan baik.
6 Perlu dilakukan perancangan evaluasi nilai yang sesuai SNPT dan KKNI
7 Mengevaluasi ketidaklulusan mahasiswa dan memperbaiki metode pengajaran dosen
agar mencapai kelulusan 100%
8 Menyesuaikan mata kuliah unggulan dengan perkembangan ilmu kesehatan
9 Berkoordinasi dengan LPPM dan dosen terkait hasil penelitian dan pengabdian
masyarakat untuk dicantumkan sebagai referensi pembelajaran pada RPS dan proses
pembelajaran
10 Meningkatkan keaktifan dosen dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
e. Kepuasan Pengguna
1) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses pendidikan
(terutama mahasiswa), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan,
perekaman, dan analisis datanya pada PS.Hasil analisis dan tindak lanjut dari hasil
pengukuran kepuasan mahasiswa berdasarkan hasil survei kepuasan mahasiswa
terhadap proses pendidikan (deskripsikan)
3) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan mahasiswa
yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan
tersistem.
a. Instrumen yang digunakan
Kualitas layanan yang telah diberikan oleh STIKES YAHYA BIMA dapat
diukur dengan menggunakan instrumen yang bertujuan untuk mengetahui indeks
kepuasan mahasiswa. Adapun instrumen yang digunakan dalam bentuk survei
kepuasan pengguna terdiri dari beberapa aspek pelayanan meliputi Kurikulum,
Pembelajaran, Integrasi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam
Pembelajaran, dan Suasana Akademik. Survei ini dilakukan dengan metode
pengumpulan pendapat mahasiswa terhadap beberapa aspek layanan pendidikan
dan pembelajaran melalui kuesioner dengan uraian pernyataan. Instrumen
kepuasan pengguna tersebut telah diuji validitas dan realibilitasnya. Maka dapat
disimpulkan semua item pertanyaan dalam instrumen kepuasan pengguna valid
dan reliabel.
b. Pelaksanaan Survei Kepuasan Pengguna
Mahasiswa yang akan mengisi survei harus masuk ke link berikut:
https://forms.gle/ze6oFurEdQCP5WvM7 dapat diakses oleh mahasiswa selama
terkoneksi dengan internet sehingga memudahkan mahasiswa dalam mengisi
kuisioner. Pengisian kuisioner dilakukan tiap semester setelah berakhirnya
rangkaian kegiatan. Pelaksanaan survei kepuasan mahasiswa terhadap
pembelajaran (EDOM) dilakukan setiap akhir semester. Mahasiswa wajib
melakukan pengisian survei sebagai syarat untuk dapat mengakses kartu hasil
studi.
c. Analisis Data Survei Kepuasan Pengguna
Respon dari setiap pertanyaan dihitung dengan cara menjumlahkan angka-angka
dari setiap pertanyaan serupa, sehingga respon yang berada pada posisi yang
sama akan menerima secara konsisten nilai angka yang selalu sama. Hasil hitung
akan mendapatkan skor tiap-tiap pernyataan dan skor total, baik untuk setiap
responden maupun secara total untuk seluruh responden yang selanjutnya dirata-
rata.
d. Perekaman Data Survei Kepuasan Pengguna
Perekaman kepuasan mahasiswa diawali dengan pengumpulan data. Data hasil
survei kepuasan yang telah diiisi oleh mahasiswa dikumpulkan dan diperiksa
kejelasan dan kelengkapannya oleh SPMI, kemudian pernyataan diidentifikasi
dan diklasifikasi sesuai dengan variabel yang ingin disasar, selanjutnya ditabulasi
data induk dalam tabel dengan format office Ms excel dan selanjutnya data yang
disajikan dalam tabel ataupun grafik disdeskripsikan agar dapat dianalisis.
Perekaman dilakukan segera setelah survei dilakukan dan disimpan selama 5
tahun sebagai data dasar dalam membuat kesimpulan pemosisian dan arah
kebijakan maupun rencana tindak lanjut dalam pengendalian dan peningkatan
layanan di bidang pendidikan.
e. Hasil Survei
Survei kepuasan pengguna menghasilkan indeks kepuasan mahasiswa yang
dapat menggambarkan kepuasan mahasiswa terhadap layanan pendidikan-
pembelajaran yang pernah diterimanya. Variabel survei terdiri dari Kurikulum,
Pembelajaran/Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa, Integrasi Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakatdalam Pembelajaran, dan Suasana Akademik.

Tabel 2.29 Hasil survei kepuasan mahasiswa terhadap layanana pendidikan


pembelajaran pada 3 tahun terakhir

Hasil survei yang masuk kategori sangat puas dan puas (%)
Survei kepuasan
mahasiswa Tahun akademik Tahun akademik Tahun akademik
Rata-rata
2017/2018 2018/2019 2019/2020
Kurikulum 80.31 80.43 80.00 80.25
80.25 (smt
87.25 (smt
ganjil) 87.25 (smt ganjil) 80.50
ganjil)
pembelajaran
81.25 (smt 82.00 (smt
87.25 (smt genap) 83.60
genap) genap)
Integrasi
penelitian dan
Pengabdian Kepada 80.47 83.40 84.29 82.60
Masyarakat dalam
pembelajaran
Suasana akademik 80.50 81.04 84.86 82.13

f. Tindak Lanjut Survei


Hasil survei kepuasan pengguna terhadap pelayanan Pembelajaran, Kurikulum,
Integrasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam
Pembelajaran, dan Suasana Akademik menunjukkan level nilai kepuasan yang
baik, ditinjau dari rerata hasil penilaian yang diperoleh. Berdasarkan hasil
tersebut, maka dilakukan tindak lanjut terhadap hasil survei kepuasan pengguna
terhadap layanan pendidikan-pembelajaran pada 3 tahun terakhir sebagai berikut:

Tabel 2.30 Tindak Lanjut Hasil Survei Kepuasan Mahasiswa terhadap Layanan
PendidikanPembelajaran 3 Tahun Terakhir Aspek
Aspek Tindak lanjut hasil survei kepuasan
Pelayanan
2017/2018 2018/2019 2019/2020
Kurikulum 1. Memfasilitasi 1. Memantau 1. Selalu
lulusan dalam pencapaian menyesuaikan
mencapai pembelajaran capaian
capaian yang didapatkan pembelajaran
pembelajaran oleh mahasiswa lulusan dengan
selama proses 2. Mengemas KKNI
pendidikan bahan kajian 2. Menyesuaikan
2. Menyediakan agar lebih bahan kajian
bahan kajian bagi menarik bagi sesuai dengan
mahasiswa mahasiswa perkembangan
selama proses 3. Memberikan IPTEK
pembelajaran pengalaman 3. Meningkatkan
3. Menyediakan belajar yang pengalaman
bahan ajar bagi efektif kepada belajar yang
mahasiswa dalam mahasiswa didapat dengan
rangka 4. Memenuhi menerapkan
menunjang kebutuhan metode yang
proses bahan ajar bagi efektif selama
pembelajaran mahasiswa proses belajar
mengajar
4. Meningkatkan
kebutuhan
bahan ajar yang
diperlukan oleh
mahasiswa
Pembelajaran Menghimbau dosen Memberi kesempatan 1. Meningkatkan
untuk selalu menerapkan kepada dosen untuk kemampuan
proses belajar mengajar mengembangkan diri dosen dalam
yang kondusif berkaitan dengan proses
kompetensinya dalam pembelajaran
proses pengajaran dengan
mengadakan
pelatihan atau
workshop
2. Melakukan
monitoring dan
evaluasi
terhadap
peningkatan
kemampuan
dosen
Integrasi Menghimbau dosen Menerapkan 1. Meningkatkan
Penelitian dan unutk menggunakan hasil penggunaan hasil penggunaan
Pengabdian penelitian dan penelitian dan penelitian dan
Kepada Pengabdian Kepada Pengabdian Kepada Pengabdian
Masyarakat Masyarakat dalam tahap Masyarakat dalam Kepada
dalam pembelajaran proses belajar mengajar Masyarakat
pembelajaran agar dapat memberikan sebagai referensi
variasi pengalaman pembelajaran
belajar kepada 2. Meingkatkan
mahasiswa dalam peran serta
bentuk hasil penelitian mahasiswa
maupun Pengabdian dalam penelitian
Kepada Masyarakat dan Pengabdian
Kepada
Masyarakat
Suasana Memberikan suasana Menerapkan suasana 1. Meningkatkan
Akademik akademik yang baik bagi akademik yang sesuai suasana
mahasiswa dalam rangka dengan visi misi akademik yang
menunjang pelaksanaan STIKES YAHYA kondusif sesuai
proses pendidikan di BIMAdan program studi dengan visi misi
STIKES YAHYA BIMA STIKES
YAHYA
BIMAPanti
Waluya bagi
mahasiswa
2. Meningkatkan
interaksi antara
dosen dan
mahasiswa
dengan sumber
pembelajaran
selama proses
belajar.
g. Kemudahan Akses terhadap Hasil Survei Hasil survei kepuasan pengguna akan
disampaikan dalam bentuk laporan yang didokumentasikan baik hardcopy dan
softcopy dan tercantum pada papan pengumuman LPMI serta web LPMI.
f. Tinjauan Manajemen
Deskripsi dan bukti yang sahih tindakan-tindakan pengendalian berdasarkan sistem
penjaminan mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi untuk memastikan
efektivitas sistem penjaminan mutu.
g. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait pendidikan
serta tindak lanjut
Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana perbaikan
dan pengembangan pendidikan di UPPS dan PS.
Pemosisian hasil evaluasi ketercapaian
1. Standar Mutu Kurikulum rata-rata sebesar 100% (yang terdiri dari pencapaian
IKU:100%);
2. Standar Mutu Pembelajaran rata-rata sebesar 63,24 % (yang terdiri dari
pencapaian IKU: 100%; IKT: 26,48%);
3. Standar Mutu Integrasi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam
Pembelajaran rata-rata sebesar 83,35 % (yang terdiri dari pencapaian IKU:
83,35%); dan
4. Standar Mutu Suasana Akademik rata-rata sebesar 66,28 % (yang terdiri dari
pencapaian IKU: 77% ; IKT: 55,55%).
Masalah standar yang belum tercapai adalah belum terlaksananya kegiatan pembelajaran
secara maksimal di lingkup internasional, belum semua hasil penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat tersusun sebagai buku ajar, dan belum semua dosen menyusun buku ber-
ISBN dari hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Akar masalah standar yang belum tercapai adalah:
Masih lemahnya jaringan di tingkat internasional, motivasi dan fasilitasi dosen dalam
menyusun buku ber-ISBN dari hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih
perlu ditingkatkan. Sedangkan rencana perbaikan dan pengembangan standar mutu adalah:
memperluas jaringan di tingkat internasional serta menyesuaikan kemampuan mahasiswa
dengan kebutuhan stakeholder internasional. Selain itu, seluruh dosen akan selalu dihimbau
dan difasilitasi untuk membuat buku ajar dan memperbarui informasi mengenai penyusunan
buku ajar ber-ISBN.

Anda mungkin juga menyukai