Anda di halaman 1dari 8

PROSES PEMBELAJARAN KLINIK

(CASE BASED LEARNING / TUTORIAL KLINIK) DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

KELOMPOK II

1. M. Aziz

2. Alfi Rusdianti 7. Argytya Righo

3. Ady Irawan 6. Arif Munandar

4. Eka F. Pratama 5. Erviana


HASIL OBSERVASI

Kegiatan Pembelajaran di RS PKU Muhamadiyah Gamping, yaitu Tutorial


klinik

Kegiatan tersebut dilakukan diruang diskusi yang dipimpin oleh ketua


dan didampingi oleh satu clinical instruction (CI).

Kegiatan tutorial dilakukan dengan menerapkan metode case based


learning (CBL)

Tutorial ini dilakukan 2 kali pertemuan dalam 1 kasus selama satu stase
dengan menggunakan metode case analysis
TUJUAN METODE PEMBELAJARAN TUTORIAL MENGGUNAKAN
CBL

Bahwa dengan metode CBL memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk


lebih bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran yang sedang mereka
1 lalui dan berdiskusi mengenai materi atau ilmu yang sedang mereka pelajari
(Budiati, 2014)

Bahwa metode CBL menciptakan minat siswa untuk belajar hal yang baru
serta siswa lebih mudah menghubungkannya dengan kasus pasien dalam
2 kehidupan nyata (Kireeti dan Reddy, 2015)

Meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, dalam


arti mahasiswa terlihat lebih terlibat, tertarik, dan melibatkan diri dalam
3 pembelajaran.
DAMPAK MERAWAT KLIEN GANGGUAN JIWA
Penerapan tutorial dengan menggunakan metode CBL

DAMPAK • memberikan rasa bahagia, memaksimalkan potensi dalam


POSITIF merawat, meningkatkan hubungan dengan klien
• lebih banyak dirasakan dibadingkan dampak positif
DAMPA • beban subyektif dan obyektif
K • sumber stress: menghadapi gejala gangguan jiwa – terutama
NEGATI gejala negatif-,
F • menghadapi masa krisis dan menjalani masa ‘tak menentu’ saat
penegakan diagnosis
ISU SEPUTAR PELAYANAN KESEHATAN JIWA
UNTUK
ANALISIS PROSES KELUARGA
PEMBELAJARAN KLINIK TUTORIAL KLINIK

Terapi keluarga berkembang


Keluarga yang ‘keras’, di negara maju TAPI waktu
Sejak
ISU DEINSTITUSIONA
terlalu banyak kritik, dan
terlalu terlibat dalam
terapi yang lama, mahal,
dan butuh tenaga
MENDUNIA LISASI, terapi perawatan menjadi
penyebab kekambuhan klien
yang sangat professional
SEHINGGA tidak semua
keluarga diberikan
: atas dasar keyakinan:
– MENYALAHKAN
KELUARGA – walalupun
agenda terapi
keluarga terlaksana, dan
sudah mulai bergeser menjawab kebutuhan
keluarga.
KESIMPULAN

Hasil Kesejahteraan yang holistic pada klien: peningkatan pelayanan,


bantuan praktis
Systematic
Kesejahteraan yang holistic pada keluarga: terpenuhi kebutuhan
Review informasi dan dukungan emosional
terhadap 40 Sikap tenaga kesehatan yang suportif: menghargai, mendengar,
penelitian di empati
seluruh dunia, Perlibatan dalam perawatan: keluarga dijadikan anggota tim
keluarga care provider, keluarga dianggap sebagai ‘ahli’ dalam perawatan
klien
membutuhkan:
REFERENSI

PRINSIP PENTING: keluarga dianggap sebagai


TUJUAN: untuk kepentingan klien melalui partner dalam perencanaan dan pemberian layanan;
kerjasama keluarga, klien dan keluarga; pengkajian diawal untuk memastikan kebutuhan
keluarga; mempertahankan sikap suportif: empaty,
menurunkan sikap kritis keluarga terhadap non judgemental, tidak menyalahkan keluarga;
klien memberikan dukungan social, informasi yang relevan
dan peduli terhadap dampak perawatan.

KOMPONEN PENGETAHUAN yang diberikan:


LAMANYA minimal 9 bulan informasi sekitar gangguan jiwa dan bagaimana akses
ke pelayanan kesehatan jiwa

KETRAMPILAN yang perlu dijarkan: Problem


solving, Intervensi krisis, pencegahan kekambuhan,
coping skills, komunikasi efeftif kepada klien
Dan lain - lain

Anda mungkin juga menyukai