Anda di halaman 1dari 57

Trend dan Isu

Keperawatan Keluarga:
HOME CARE

M.Hadarani .Ns,MPH
Kesenjangan antara teori dan penelitian
01
Isu Praktik serta praktik klinis
Askep berpusat  pada keluarga masih
dinyatakan ideal dibanding praktik yang
umum.
Wright dan Leahey ;
Yang
.
menciptakan kesenjangan ini adalah
cara pandang perawat tentang konsep
masalah sehat dan sakit
.

Kemampuan “berfikir saling


mempengaruhi
“Hanson” Kurangnya Pengkajian yg
komprehensif dan strategi intervensi
serta diagnosis yg baik (hanya pd
individu dan Penyakit) hingga sulit
mewujudkan asga.
Kebutuhan Membuat perawatan keluarga
02
Isu Praktik menjadi lebih mudah untuk di
integrasikan dalam praktik
Restrukturisasi pelayanan kesehatan.
Pemberian layanan kesehatan yang kompleks,
multi unit, dan multi level
kecenderungan pasien dipulangkan
Pertumbuhan
.
pelayanan berbasis komunitas

Mengembangkan cara yang bijak dan efektif


untuk mengintegrasikan keluarga ke dalam
asuhan keperawatan

Menurut wright dan leahey, mengatasi


kebutuhan ini dengan menyusun wawancara
keluarga selama 46 menit
Isu Praktik 03 Peralihan kekuasaan dan kendali dari penyedia
pelayanan kesehatan kepada keluarga

Menurut Wright dan Leahey dalam Robinson,


dibutuhkan kesetaraan yang lebih besar dalam
hubungan antara perawat dan keluarga, hubungan
kolaboratif yang lebih baik, dan  pemahaman yang
lebih baik akan keahlian keluarga

Anggota keluarga sebaiknya diberikan kebebasan


untuk memutuskan apa yang baik bagi mereka dan
apa yang mereka lakukan demi kepentingan mereka
sendiri
04Melakukan Asga dalam Budaya
Yang Beragam

Isu Praktik Cara beragam untuk menerima dan


merasakan apa yang dialami, khususnya
keadaan sehat dan sakit. dalam
 pengertian yang lebuh luas, budaya
(termasuk etnisitas, latarbelakang agama,
kelas sosial, afiliasi regional dan politis,
orientasi seksual, jenis kelamin,
 perbedaan generasi) membentuk persepsi
kita, nilai, kepercayaan, dan praktik.
faktor lainnya, seperti pengalaman sehat
dan sakit, membentuk cara kita
memandang sesuatu
05
Globalasasi keperawatan keluarga menyuguhkan
kesempatan baru yang menarik bagi perawat keluarga
Isu Praktik
Perawat keluarga disuguhkan dengan kesempatan baru dan menarik
untuk belajar mengenai intervensi serta program yang telah
diterapkan oleh negara lain guna memberikan perawatan yang lebih
baik bagi keluarga.

Menurut Sugishita Keperawatan keluarga mengalami


pertumbuhan yang pesat di Jepang, yang ditandai dengan
publikasi dan upaya penelitian yang dilakukan di jepang.
 Negara lain, seperti Denmark, Swedia, Israel, Korea, Ahili,
Meksiko, Skotlandia, dan Inggris juga mengalami kemajuan

D
bermakna di bidang kesehatan keluarga dan keperawatan

D D
keluarga.

D
D
Isu Pendidikan
. Muatan apa yang harus diajarkan dalam
kurikulum keperawatan keluarga dan cara
Portfolio Pre- menyajikannya
Pemaduan muatan keperawatan keluarga dan
sentation De- ketrampilan klinis
signed Isu Penelitian
Kebutuhan untuk meningkatkan penelitian terkait intervensi
keperawatan keluarga
Kebanyakan berfokus pada anggota keluarga bukan penelitian
keluarga
Kurangnya penelitian tentang intervensi keperawatan keluarga

Isu kebijakan
Kebutuhan akan lebih terlibatnya perawat keluarga dalam membentuk kebijakan
yang memengaruhi keluarga
Menganalisis isu kebijakan regulasi yang positif terkait kebijakan keperawatan
keluarga atau ikut mengusulkan kebijakan yang akan dirumuskan
.
FAKTA TENTANG PELAKSANAAN ASGA?
 Ada regulasi yg mengatur tentang pelaksanaan Askep Keluarga : KMK No
908 Tahun 2010.
SASARAN PELAYANAN ASGA
 Keluarga Sehat
 Keluarga Risti dan Keluarga rawan

 Keluarga yg memerlukan Tindak lanjut


RUANG LINGKUP PELAYANAN ASGA
 Promosi Kesehatan
 Pencegahan penyakit

 Intervensi Keperawatan Untuk penyembuhan

 Pemulihan Kesehatan
KEGIATAN POKOK
 Tindakan keperawatan
 Tindakan Kolaborasi

 Observasi kesehatan Keluarga

 Tindakan kedaruratan

 Kontrol Infeksi dirumah

 Konseling baik dukungan maupun kritikal

 Melibatkan keluarga

 Memfasilitasi pemanfaatan sumber2 di masyarakat untuk menunjang penanganan


masalah keluarga.
 Kegiatan Rujukan (kontak serumah)
 Follow up care

 Kolaborasi lintas program dan sektor

 Melakukan Keperawatan kesehatan dirumah

 Pendokumentasian.
MATERI PELAPORAN
 Jumlah keluarga yg dikunjungi
 Kegiatan pelayanan : Frekuensi kunjungan jenis layanan dan intervensi. Serta kolaborasi
dgn tenaga lain. Klien yg ditemukan dan dirujuk ke pelayan kes Lain.
 Jlh Klien yg meninggal dan penyebabnya

 Perkembangan Tk Kemandirian dan kemampuan

 Jenis dan jumlah tenaga kes yg memberikan pelayanan kes.


HOME CARE
PENGERTIAN HOME HEALTH CARE
 Pel prof dan paraprofesional, juga peralatan yg berhubungan scr medis utk klien
dan keluarga di tempat tinggalnya utk memelihara kes, penddikan, pencegahan kes,
diagnosa dan pengobatan penyakit, paliatif, dan rehabilitasi. (Potter & Perry, 1999)
 Pel yg membantu klien utk mdptkn perawatan di rumah, bukan perawatan di
RS,atau fasilitas pel jangka panjang yg dilakukan oleh pemberi pel kes meliputi
perawat, sukarelawan, teman dan pemberi pel dlm kel.
 Suatu pemberian pel kep di rumah dlm membantu memenuhi keb fisik sehari-hari :
keb psikologis, keb sosial dan keb spiritual dgn menekankan pd proses adaptasi shg
klien dpt merawat dirinya dan mampu menggunakan koping yg efektif (Depkes.
2002)
 Suatu Pelayanan kesehatan secara komprehensif yang diberikan kepada klien,individu,
dan atau keluarga ditempat tinggal mereka (dirumah), bertujuan untuk memandirikan
klien dalam pemeliharaan kesehatan,peningkatan derajat kesehatan, upaya pencegahan
penyakit dan risiko kekambuhan serta rehabilitasi kesehatan.(warhola 1980,dalam
Smith&maurer,1995)
 Pel.perw.Kes rumah meliputi penyediaan pelayanan keperawatan klien
dirumah,rehabilitasi fisik, terapi diet, konseling psikolog (stanhope & Lancaster,1999)
 Pel.Perw.Kesehatan dirumah dapat juga diartikan sebagai “Medicare”a.L:

1. Pelayanan perawatan paruh waktu,terus menerus yang diberikan dibawah pengawasan


perawat profesional yg telah terdaftar/teregistrasi.
2. Terapi fisik,terapi okupasional, terapi wicara
3. Kesehatan Sosial berada dibawah pengawasan dokter.
4. Dapat dilakukan oleh pembantu perawat sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Kebutuhan medis selain obat-obatan, benda biologis seperti serum dan vaksin yg
penggunaannya dalam aplikasi medis/kedokteran
6. Pel.Medis diberikan oleh seseorang yg sudah mendapat ijin praktek perw.kes rumah
melalui agency atau suatu program dari RS
Dua jenis pasar yang dominan dari home care adalah klien dengan kondisi
paska akut dan klien dengan kondisi ketidakmampuan tertentu (disable) dan
atau dengan kondisi penyakit kronis (Dochterman & Grace, 2001).
 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa home care adalah pelaksanaan
perawatan kesehatan rumah di berikan pada individu dan keluarga di rumah klien
yang melibatkan berbagai disiplin ilmu atau profesi dalam suatu tim kesehatan untuk
melakukan perawatan kesehatan. Dengan tujuan untuk mempromosikan,
mempertahankan atau memaksimalkan kemandirian, meminimalkan
ketidakmampuan serta memberikan kondisi yang sehat secara optimal dan
terbebasnya klien dari penyakit yg diderita.
JENIS-JENIS HOME CARE
1. Pelayanan Pre – hospital
Ditujukan kepada individu yang sehat dengan tujuan untuk mencegah dan
atau mendeteksi secara dini penyakit-penyakit yang potensial terjadi pada
individu tersebut, contohnya : pemeriksaan preventif cek up rutin berkala
seperti : periksa dokter, laborat dan rekam jantung.
2. Pelayanan Post Hospital
Ditujukan kepada individu sesudah sakit atau masih dalam keadaan sakit yang kronis
seperti post stroke, diabetes, hipertensi dan lain-lain.

Karena adanya kebutuhan akan kesinambungan asuhan (Continuity of care), dan integrasi
home care sebagai komponen penting dalam sistem jaringan  RS -Komunitas. Melalui
layanan dan aktifitas Home care, klien dengan kondisi paska akut dan disable atau dengan
kondisi penyakit kronis tidak lagi perlu menjalani hospitalisasi
Pemberdayaan Staf profesional RS secara efisien melakukan upaya proses pemulihan
ataupun melakukan upaya-upaya  prevensi sekunder dan tersier, bantuan profesional
diberikan  sesuai dengan porsi dan kebutuhan

RS dapat lebih menyediakan tempat bagi yang membutuhkan, rata-rata jumlah klien rawat
berkurang dan biaya hospitalisasi yang harus ditanggung klien  jadi lebih kecil
Joel A. Lucille dalam Dochterman & Grace (2001) melalui artikelnya ….Moving Care from
Hospital to home  mengemukakan:  Pengelolaan home care dapat dilakukan bervariasi baik
dalam struktur, penyandang dana maupun Hospital based HC (melekat/bagian dari fungsi RS),
agen penyedia layanan home care (Swasta, for profit) ataupun perhimpunan profesi.
Hospital Based Home Care  adalah suatu program yg dapat berperan penting bagi RS
untuk memberikan pelayanan kebutuhan kesehatan bagi komunitas dan menjadikan
kesinambungan pelayanan (Continuum of Hospital care), selain merupakan strategi
diversifikasi RS untuk kolaborasi, kondisi dan membangun jaringan dengan penyedia
layanan lain sehingga mengurangi duplikasi  layanan tertentu dan membangun
“Community Helath Partnership” ,(Lerman & Linne), 1993)
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENUNJANG
EKSPANSI PELAYANAN RS KE HOME CARE 
ANTARA LAIN (LERMAN & LINE, 1993), :

 Kebutuhan terhadap Continuity of Care  dan integrasi home care sebagai


komponen penting dalam sistem jaringan pelayanan RS – Komunitas.
 Diterimanya home care  baik oleh penyedia layanan maupun konsumen.

 Berkurangnya Length of stay, cost –Saving

 Berbagai teknologi dan teknik asuhan dimungkinkan pelaksanaannya


dirumah secara lebih efektif.
HOME CARE BUKAN MENJADI AKTIFITAS UTAMA RS, AKAN
TETAPI MELALUI   HOSPITAL –BASED HOME CARE :

 Akses langsung kepada dokter yang merujuk dan menangani pasien serta potensial pasien
mudah dilakukan.
 Daya dukung finansial dari suatu organisasi besar tersedia untuk membantu mengatasi masalah
temporer Cash – flow  pada fase awal.
 Kemudahan / keuntungan dalam menjamin managed care melalui proses  kolaborasi dan
integrasi pelayanan.
 Kebutuhan pasien akan pelayanan secara komprehensif dapat dipenuhi.

 Kesinambungan  asuhan dan adanya kontrol internal terhadap biaya, kualitas dan akses
pelayanan.
 Length of Stay  akan ter-manage   secara lebih efektif.

 Ada  peluang untuk meningkatkan pendapatan RS


Studi yang dilakukan AHA (The American Hospital Association) menyebutkan
bahwa  tahun 1993, 27% dari total penerimaan RS berasal dari pasar
Ambulatory Care termasuk home care  dan pada saat itu,  tahun 1995
diproyeksikan Home Care  memberi kontribusi hampir 50% total 
penerimaan RS.
Temuan penelitian lain mengemukakan bahwa home care menurunkan total
biaya kesehatan per episode rawat. Peneltian Lewin (1991) dalam Lerman &
Linne (1993
JENIS PELAYANAN HOME CARE :
1. HOME CARE RAWAT INAP 24 JAM DI RUMAH
Pelayanan yang diberikan :
 Perawat Jaga 24 jam dengan pergantian 3 shift (pagi, sore & malam hari).
Memberikan pelayanan perawatan yang dibutuhkan oleh pasien selama menjalani
masa perawatan di rumah.
 Kunjungan dokter umum / spesialis setiap hari atau tergantung permintaan keluarga.

 Penyediaan obat-obatan yang digunakan selama masa perawatan.

 Melakukan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan lainnya sesuai dengan kebutuhan


pasien.
 Melakukan perawatan penyakit kronik, antara lain : pasien geriatri, hemiplegi, stroke,
pasca operasi dll.
2. HOME CARE RAWAT JALAN
- Kunjungan dokter mendiagnosa, pemberian resep obat dan tindakan-tindakan
selanjutnya.
- Kunjungan perawatan bisa berupa :
 Memasang / penggantian sonde

 Memasang / penggantian Kateter

 Perawatan bayi baru lahir (memandikan dan merawat tali pusar)

 Pengobatan dan perawatan luka.

 Pemberian sitostatika

 Pemberian Albumin

 Program suntikan lanjutan.


JENIS PELAYANAN KESEHATAN DIRUMAH DAPAT
DILAKUKAN OLEH :
1. Puskesmas
2. Pel.kes dibawah koordinasi RS
3. Pelayanan kes.Hospice (Klien terminal/Paliatif)
4. Pel.kes Praktek mandiri atau berkelompok
5. Yayasan pelayanan Sosial
RUANG LINGKUP HOME CARE
 Merupakan pely kesh yg dilaksanakan di rumah klien
 Pely diberikan secara komprehensif “promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif”

 Memberikan pend, pelatihan dlm rangka memandirikan klien & kelg

 Bentuk pely profesional, metode sistematik dlm manajemen kasus

 Dilaksanakan oleh tenaga profesional & non profesional

 Pengelolaan secara profesional

 Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga


STANDAR HOME CARE
1. Standar I : Organisasi Pelayanan kes.Rumah
Direncanakan, disusun, dan dipimpin oleh seorang kepala/manajer perawat
profesional yg kompeten dalam pemberian askep,KesMas dan proses administrasi
dan pendokumentasian
2. Standar II : teori
Berdasarkan konsep teori dalam dasar keputusan dan pel.praktik kepw.dan askep
3. Standar III : Pengumpulan data
secara terus menerus mengumpulkan data dan mendokumentasikan data yang luas,
akurat dan sistematis.
4. Standar IV : Diagnosa
Menentukan diagnosa kepw.berdasarkan data,observasi dan penilaian kes.klien
5. Standar V : Perencanaan
rencana Keperawatan didasarkan pada perumusan diagnosa keperawatan dan
menggabungkan nilai-nilai dalam upaya pencegahan penyakit, tindakan
penyakit/kuratif dan tindakan rehabilitasi perawatan.
6. Standar VI : Intervensi
Intervensi keperawatan untuk memberikan rasa kepuasan,memulihkan status
kesehatan, memperbaiki, dan memajukan kesehatan, serta mencegah komplikasi dan
penyakit lanjutan yg memerlukan tindakan rehabilitasi.
7. Standar VII : Evaluasi
Perawat secara terus menerus mengevaluasi respon klien dan keluarga dalam
penanganan guna menetapkan kemajuan terhadap hasil yang telah di capai dan
meninjau kembali data dasar perawatan dan perencanaan yd telah disusun
(ANA,1986)
PENDEKATAN INTERDISIPLIN
PEMBERI HOME CARE
1. Perawat
dalam perw.kes dirumah perawat akan melakukan kunjungan rumah dan melakukan
pencatatan perubahan dan evaluasi terhadap perkembangan klien. Peran perawat berupa
koordinasi dan pemberi asuhan kepw, penyuluhan kesehatan,mengelola
pelayanankesehatan/perawatan,konselor,advocate,peneliti. Pada keadaan dan kebutuhan
tertentu perawat dapat berkoordinasi/kolaborasi dengan dokter untuk tindakan diluar
kewenangan perawat, berupa pengobatan dan tindak lanjut perawatan klien ataupun
melakukan rujukan kepada profesi lain.
2. Dokter
HC umumnya berada dibawah pengawasan dokter. Dokter berperan dalam
memberikan informasi tentang diagnosa medis klien, test diagnostik,rencana
pengobatan dan perawatan dirumah. Program HC harus dilakukan dievaluasi oleh
dokter tersebut minimal setelah 60 hari kerja, sehingga dapat disepakati apakah
program dilanjutkan/tidak.
3. Bidan
4. Ahli gizi
5. Fisioterafis
6. Speech Therafist
7. Kesehatan Lingkungan
8. Pekerja sosial medis
9. Profesi lainnya
ASPEK FINANCIAL HOME CARE
1. Medicare
Pelayanan kesehatan rumah yg dibiayai oleh perusahaan asuransi dibawah
kontrak kerjasama klien/keluarga dengan pihak asuransi.
2. Pelayanan pada yang berpenghasilan rendah, program jamkesmas,
jamkesda.
3. Asuransi Swasta
diberikan pada peserta asuransi baik secara individu atau berkelompok
dengan sarat tertentu.
4. Pembayaran individu
PENETAPAN PEMBIAYAAN PERAWATAN
Penetapan pembiayaan perawatan dirumah dapat disepakati antara
agency/yayasan dengan klien/keluarga, hal ini tergantung dari jenis dan tipe
perawatan rumah yang diberikan kepada klien berdasarkan kolaborasi dengan
dokter dan tim kesehatan lain yang berada dalam tindakan program
pengobatan,perawatan dan rehabilitasi.
MENENTUKAN FREKUENSI DAN DURASI PERAWATAN
Jumlah kunjungan rumah (home visite) dan lama kunjungan rumah yg
dilakukan oleh perawat harus disesuaikan dengan kebutuhan klien/keluarga
dan hasil dari keputusan bersama dalam kolaborasi dokter/tim kesehatan lain
yg terlibat dalam program pengobatan,perawatan dan rehabilitasi klien.
LEGAL ETIK HOME CARE
 UU Kes No.36 tahun 2009
 Kemenkes RI Nomor 279/menkes/SK/IV/2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Upaya keperawatan kes.Mas di Puskesmas
 Kemenkes RI No 908/Menkes/SK/VII/2010 tentang pedoman
penyelenggaraan Pelayanan keperawatan keluarga.
 Kemenkes No.17 tahun 2013 tentang perubahan ijin praktik perawat.

 UU Keperawatan 38 Tahun 2014

 Permenkes 26 Tahun 2019 tentang peraturan pelaksanaan UU 38 Tahun 2019


Kemenkes RI Nomor 279/menkes/SK/IV/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
keperawatan kes.Mas di Puskesmas
UU NO 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN
ASPEK LEGAL
 Perawat
 STR

 SIK / SIPP
ISSUE DALAM HOME CARE

1. Infektion control
2. Quality of care
3. Total Quality Improvement
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai