Anda di halaman 1dari 33

KUMPULAN LAPORAN INDIVIDU HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH: KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II


Tanggal Praktikum 12 Agustus S/D 16 September 2021

Oleh:

NAMA : PUTERI ROMAISHA ASY-SYAFFA AZRA


AN-NIZAR

NIM : 1910913220027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
LEMBAR PENGESAHAN
KUMPULAN LAPORAN INDIVIDU HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH: KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II
Tanggal Praktikum 12 Agustus S/D 16 September 2021

Oleh:

NAMA : PUTERI ROMAISHA ASY-SYAFFA AZRA


AN-NIZAR

NIM : 1910913220027

Banjarbaru, 20 September 2021

DOSEN PJMK Penyusun

ii
Dhian Ririn Lestari, S.Kep.,Ns.,M.Kep Puteri Romaisha A.A.A
NIP. 19801215 200812 2 003 NIM. 1910913220027
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………….. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………… iii
PRAKTIKUM 1 …………………………………………………… 1
PRAKTIKUM 2 …………………………………………………… 6
PRAKTIKUM 3 …………………………………………………… 17
PRAKTIKUM 4 …………………………………………………… 23

iii
LAPORAN INDIVIDU HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH:KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II
Tanggal Praktikum: 26 Agustus 2021 Asdos
Nurkhalisa Putri Azzahra
JUDUL PRAKTIKUM : Manajemen Halusinasi
PRAKTIKUM KE : 1

Oleh:

NAMA : PUTERI ROMAISHA ASY-SYAFFA AZRA


AN-NIZAR

NIM : 1910913220027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1
2021

2
LAPORAN INDIVIDU HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH: KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II
Tanggal Praktikum : 26 Agustus 2021
JUDUL PRAKTIKUM : Manajemen Halusinasi
PRAKTIKUM KE : 1

STRATEGI PELAKSANAAN
Inisial Pasien : Nn. A
Pertemuan/SP :1
Hari/ Tanggal : Kamis/ 26 Agustus 2021
No. CM :

1.Orientasi
Salam terapeutik:
“Selamat siang, sebelumnya perkenalkan saya perawat Agyz. Saya perawat dari
ULM. Apa boleh kita berkenalan dulu? Nama mba siapa? Biasanya mba dipanggil
apa?”

Evaluasi:
“Bagaimana perasaan mba? / Bagaimana kabar mba hari ini?”
“Mba sudah melakukan apa saja hari ini? Pagi tadi mba bangun jam berapa?
Apakah istirahat mba nyaman?”

Kontrak:
Topik : “Bagaimana kalau kali ini kita ngobrol tentang apa yang mba
rasakan?”
Tempat : “Mba mau ngobrol di mana nyamannya? mau di sini saja atau di
tempat lain?”
Waktu : “Mba, kita ngobrolnya sekitar 15 menit saja, mba berkenan?”

3
2.Kerja
“Saya disini ingin membantu mba, jadi mba Agyz bisa bertanya atau menceritakan
apa saja pada saya dan juga saya akan membantu untuk memecahkan permasalahan
Saya tidak akan menceritakan pada siapapun. Apakah mba mau bercerita sama
saya?Apa mba mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apakah mendengar terus-
menerus atau hanya sewaktu-waktu? Kapan Anda paling sering melihat hal
itu?Berapa kali sehari dialami?. Pada keadaan apakah hal itu terlihat?Apakah pada
waktu sendiri?. Apa yang mba rasakan saat melihat hal itu?. Apa yang mba lakukan
saat melihatnya ?apakah dengan cara itu gambaran tersebut hilang? Apa perawat
atau teman anda juga melihatnya? Bagaimana kalau kita belajar mencegah
bayangan dan suara-suara itu muncul, apakah mba mau? Ada empat cara untuk
mencegah bayangan itu muncul. Pertama, dengan menghardik bayangan tersebut.
Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan
yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat secara teratur. Bagaimana
kalau kita belajar satu cara dulu? Yaitu dengan cara menghardik. Caranya begini:
saat bayangan itu datang, mba Agyz tutup mata dan tutup telinga kemudian
berbicara dalam hati atau berbicara dengan pelan-pelan lalu bilang, pergi saya tidak
mau lihat, saya tidak lihat kamu. Kamu bayangan palsu. Begitu diulang-ulang
sampai bayangan itu tak terlihat lagi. Coba sekarang mba ulangi apa yang saya
lakukan. Nah begitu benar sekali mba Agyz! Bagus sekali sudah bisa mengulangi
apa yang saya peragakan.

3. Terminasi

a) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan mba Agyz setelah kita latihan tadi?.
“Apakah mba Agyz sudah bisa melakukannya sendiri kalau suara-suara itu
datang?”.

b). Evaluasi objektif


“Tadi kita sudah ngobrol banyak, kira-kira mba masih ingat siapa saya?. Bagaimana
4
cara agar mencegah hal tersebut datang lagi? Bisakah mba untuk
memperagakannya? Bagus sekali”. Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya?.
Mba mau berlatih menghardik pada jam berapa?”
“Baiklah, selanjutnya coba mba praktikkan cara yang kita diskusikan tadi ketika
hal-hal tersebut muncul kembali.”
c). Rencana tindak lanjut
“Selanjutnya bagaimana mba, untuk jadwal latihan selanjutnya akan kita lakukan
menyesuaikan waktu mba”
d). Kontrak
Topik: “Bagaimana kalau besok kita bertemu kembali untuk melatih cara kedua
untuk mencegah halusinasi?”.
Tempat: “Nanti kita akan ngobrol lagi disini lagi ya mba?”.
Waktu: “ Mba Agyz maunya jam berapa? “Baik mba, mba sudah sangat baik pada
hari ini, sudah mau diajak bekerja sama. Pertemuan kita hari ini sudah selesai ya
mba. Kalau begitu saya permisi dulu, kita ketemu lagi besok ya, selamat pagi”.

DOKUMENTASI

5
LAPORAN INDIVIDU HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH:KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II
Asdos
Tanggal Praktikum: 2 September 2021 Nurkhalisa Putri Azzahra
JUDUL PRAKTIKUM : TAK Stimulasi Presepsi: Halusinasi
PRAKTIKUM KE : 2

Oleh:

NAMA : PUTERI ROMAISHA ASY-SYAFFA AZRA


AN-NIZAR

NIM : 1910913220027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
6
LAPORAN INDIVIDU HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH: KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II
Tanggal Praktikum : 2 September 2021
JUDUL PRAKTIKUM : TAK Stimulasi Presepsi: Halusinasi
PRAKTIKUM KE : 2

TAK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI


A. TOPIK
TAK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Klien mampu mempresepsikan stimulus yang dipaparkan
kepadanya dengan tepat
b. Klien mampu menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus
yang dialami
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi
b. Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien daoat mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinaasi
d. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi
e. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
f. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
g. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah munculnya halusinasi
h. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi
i. Klien dapat memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang
lain untuk mencegah munculnya halusinasi

7
j. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
terjadinya halusinasi
k. Klien dapat memahami pentingnya minum obat teratur untuk
mencegah munculnya halusinasi
l. Klien minum obat secara teratur untuk mencegah terjadinya
halusinasi.
C. KLIEN
1. Karakteristik Klien
Sebelum dilakukan kegiatan perawat menjelaskan kepada klien
kegiatan yang akan dilakukan yaitu dengan menjelaskan risiko perilaku
kekerasan apa yg dialami klien, kapan terjadinya, situasinya seperti apa dan
perasaan klien pada saat itu terjadi.
Karakterisitik klien yaitu:
a. Klien Tidak memiliki gangguan fisik
b. Klien yang dapat mendengarkan dan mempraktekannya
c. Klien dengan risiko perilaku kesehatan
d. Klien mudah diajak interaksi
Karakteristik masing-masing dari klien pada praktikum, ialah:
1. SESI 1
a. Nn. Ani Rasyidah
Nn. Ani mengikuti kegiatan yang dijelaskan seorang perawat dan
dipandu perawat lainnya. Nn. Ani koperatif dan aktif dalam menjalani
kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Tn. Muhammad Afrizal
Tn. Afrizal aktif dalam mengikuti kegiatan yang dijelaskan seorang
perawat dan mampu menjelaskan dengan cukup jelas apa yang ia
rasakan.
c. Nn. Puteri Romaisha Asy-Syaffa A. A.
Nn. Puteri mengikuti kegiatan yang dijelaskan seorang perawat dan
dipandu perawat lainnya. Nn. Puteri koperatif dan aktif dalam
menjalani kegiatan dari awal hingga akhir.
8
d. Nn. Zahratul Zannah
Nn Zahra cukup aktif dalam kegiatan dengan arahan perawat, namun
kurang mengeluarkan perasaan dan eksresinya.
e. Nn. Khofifah Erga Salsabila
Nn. Erga aktif dalam mengikuti kegiatan hingga akhir sesuai dengan
arahan perawat.
2. Proses Seleksi Klien
(belum dilakukan karena baru sesi 1 dan 2)
C. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal : Kamis, 02 September 2021
Waktu : 10.00
Alokasi waktu : 1 jam
Tempat : Room zoom meeting
2. Tim Terapis
Sesi 1 :
a. Terapis : Ario
b. Co terapis : Yuniar, Riza, Cahya, Fitri
c. Observasi : Agyz
d. Klien : Erga, Ani, Ica, Rizal, Zahra
3. Uraian Tugas Perawat
Peran Terapis
a. Memimpin jalannya kegiatan terapi
b. Mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan menciptakan
situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk
mengekspresikan perasaannya.
c. Sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi

Co terapis
a. Mengidentifikasi isu penting dalam proses
b. Mengidentifikasi strategi yang digunakan Leader
9
Observer
a. Mengamati dan mencatat setiap respon yang dilakukan oleh klien

Klien
a. Mengikuti intruksi yang diarahkan oleh terapis
b. Kooperatif mengikuti setiap kegiatan yang diberikan
D. METODE DAN MEDIA
Metode
a. Diskusi tanya jawab
b. Bermain peran

Media
a. Buku catatan
b. Handphone
c. Jadwal kegiatan harian.
E. PROSES PELAKSANAAN
1. SESI 1

Terapis, CO Leader, dan pasien sudah berada ditempat praktik.


Terapis : Selamat siang Bapak dan Ibu-Ibu, bagaimana kabarnya hari ini?
Pasien : Baik.
Terapis : Perkenalkan saya perawat M dari RS Lambung Mangkurat. Disini
saya yang akan memimpin terapi aktivitas komunitas pada siang
hari ini. Sebelumnya kita kenalan dulu yah ibu-ibu. (Pasien dan
Co leader memperkenalkan diri satu persatu. Yang mana pasiennya
yaitu: Ani, Afrizal, Ica, Zahra dan Erga).
Terapis : Jadi ibu-ibu dan bapak disini kita akan melakukan terapi aktivitas
komunitas untuk mengenal perilaku kekerasan yang bisas
dilakukan. Aturan mainnya, ini ada 4 kertas yang di nomori dari
nomor 1 sampai 4. Jadi siapapun yang dapat nomor 1, itu artinya
dia yang akan bercerita lebih dulu. Kegiatan terapi berlangsung
selama 45 menit. Apakah ibu-ibu bersedia?
Pasien : Iya, bersedia.
10
Terapis menanyakan masalah yang dihadapi klien. Terapi dimulai.
Berikut ini adalah urutan pasien yang bercerita.
1) Ny. Ani
Penyebab: permintaan klien tidak terpenuhi
Tanda & gejala: jengkel dan nafas mejadi cepat
Perilaku kekerasan: membanting barang ke orang lain
Akibat perilaku kekerasan: capek
Memulai percakapan
Terapis: Nah, ibu kan tadi sudah menyebutkan perilaku kekerasan yang
pernah dilakukan. Kira-kira perilaku kekerasan yang paling sering ibu
lakukan apa bu?
Ny. Ani: Membanting barang ke orang lain
Terapis: Jadi sini kita akan bermain peran yah bu, anggap saya adalah
sumber penyebab ibu marah dan ibu melakukan perilaku kekerasan kepada
saya. Apakah ibu mengerti bu?
Ny. Ani: Iya, saya mengerti.
Klien pun melakukan perilaku kekerasan dengan melemparkan barang ke
Terapis.
Terapis: Bagaimana perasaan ibu setelah kita bermain peran bu?
Ny. Ani: Biasa saja.
Terapis: Ibu baik sekali yah bu sudah mau bermain peran bersama saya.
Apakah ibu bersedia mempelajari cara baru yang sehat dalam menghadapi
kemarahan?
Ny. Ani: Iya, bersedia.
Terapis: Baik ibu. Bagaimana perasaan ibu setelah mengikuti kegiatan ini?
Ny. Ani: Biasa aja.
Terapis: Ibu, kegiatannya sudah selesai ibu baik sekali sudah mau
bercerita dengan saya.
Semua bertepuk tangan lalu terapis beralih ke klien berikutnya.

2) Tn. Afrizal
11
Penyebab: tidak didengarkan saat berbicara
Tanda & gejala: kesal dan marah
Perilaku kekerasan: banting barang ke orang lain
Akibat perilaku kekerasan: lega tapi sedih karena barangnya rusak
Memulai percakapan
Terapis: Nah, bapak kan tadi sudah menyebutkan perilaku kekerasan yang
pernah dilakukan. Kira-kira perilaku kekerasan yang paling sering bapak
lakukan apa pak?
Tn. Afrizal: Banting barang sendiri ke orang lain
Terapis: Jadi sini kita akan bermain peran yah pak, anggap saya adalah
sumber penyebab bapak marah dan bapak melakukan perilaku kekerasan kepada
saya. Apakah bapak mengerti pak?
Tn. Afrizal: Iya, saya mengerti.
Klien pun melakukan perilaku kekerasan dengan melemparkan barang ke
Terapis.
Terapis: Bagaimana perasaan bapak setelah kita bermain peran pak?
Tn. Afrizal: Lega.
Terapis: bapak baik sekali yah pak sudah mau bermain peran bersama saya.
Apakah bapak bersedia mempelajari cara baru yang sehat dalam menghadapi
kemarahan?
Tn. Afrizal: Iya, bersedia.
Terapis: Baik pak. Bagaimana perasaan bapak setelah mengikuti kegiatan ini?
Tn. Afrizal: Biasa aja.
Terapis: bapak, kegiatannya sudah selesai bapak baik sekali sudah mau
bercerita dengan saya.
Semua bertepuk tangan lalu terapis beralih ke klien berikutnya.

3) Ny. Ica
Penyebab: diputusin pacar
Tanda & gejala: sakit hati, sesak, dan ingin memukul orangnya
Perilaku kekerasan: memukul mantannya dan mengores tangan
12
dengan pisau, dan melemparkan barang
Akibat perilaku kekerasan: lega, marahnya hilang, barangnya rusak,
dan lelah
Memulai percakapan
Terapis: Nah, ibu kan tadi sudah menyebutkan perilaku kekerasan yang
pernah dilakukan. Kira-kira perilaku kekerasan yang paling sering ibu
lakukan apa bu?
Ny. Ica: Melemparkan barang
Terapis: Jadi sini kita akan bermain peran yah bu, anggap saya adalah
sumber penyebab ibu marah dan ibu melakukan perilaku kekerasan kepada
saya. Apakah ibu mengerti bu?
Ny. Ica: Iya, saya mengerti.
Klien pun melakukan perilaku kekerasan dengan melemparkan barang ke
Terapis.
Terapis: Bagaimana perasaan ibu setelah kita bermain peran bu?
Ny. Ica: Biasa saja.
Terapis: Ibu baik sekali yah bu sudah mau bermain peran bersama saya.
Apakah ibu bersedia mempelajari cara baru yang sehat dalam menghadapi
kemarahan?
Ny. Ica: Iya, bersedia.
Terapis: Baik ibu. Bagaimana perasaan ibu setelah mengikuti kegiatan ini?
Ny. Ica: Biasa aja.
Terapis: Ibu, kegiatannya sudah selesai ibu baik sekali sudah mau
bercerita dengan saya.
Semua bertepuk tangan lalu terapis beralih ke klien berikutnya.

4) Nn. Zahra
Penyebab: (tidak disebutkan)
Tanda & gejala: merinding, berkeringat, dan terasa panas
Perilaku kekerasan: memukul, membenturkan kepala di tembok, dan
melempar barang
13
Akibat perilaku kekerasan: kepala menjadi sakit
Memulai percakapan
Terapis: Nah, ibu kan tadi sudah menyebutkan perilaku kekerasan yang
pernah dilakukan. Kira-kira perilaku kekerasan yang paling sering ibu
lakukan apa bu?
Nn. Zahra: Membenturkan kepala di tembok
Terapis: Jadi sini kita akan bermain peran yah bu, anggap saya adalah
sumber penyebab ibu marah dan ibu melakukan perilaku kekerasan
dengan membenturkan kepala ibu. Apakah ibu mengerti bu?
Nn. Zahra: Iya, saya mengerti.
Klien pun melakukan perilaku kekerasan dengan membenturkan
kepalanya ke Bantal
Terapis: Bagaimana perasaan ibu setelah kita bermain peran bu?
Nn. Zahra: Biasa saja.
Terapis: ibu baik sekali yah bu sudah mau bermain peran bersama
saya. Apakah ibu bersedia mempelajari cara baru yang sehat dalam
menghadapi kemarahan?
Nn. Zahra: Iya, bersedia.
Terapis: Baik ibu. Bagaimana perasaan ibu setelah mengikuti kegiatan ini?
Nn. Zahra: Lega.
Terapis: Terapi hari ini sudah selesai. Kita akan bertemu lagi minggu depan
untuk melakukan terapi selanjutnya.
Semua bertepuk tangan dan meninggalkan ruangan.

5) Ny. Erga
Penyebab: tidak diperhatikan
Tanda & gejala: marah dan jengkel
Perilaku kekerasan: membanting barang
Akibat perilaku kekerasan: capek
Memulai percakapan
Terapis: Nah, ibu kan tadi sudah menyebutkan perilaku kekerasan yang
14
pernah dilakukan. Kira-kira perilaku kekerasan yang paling sering ibu
lakukan apa bu?
Ny. Erga: Membanting barang
Terapis: Jadi sini kita akan bermain peran yah bu, anggap saya adalah
sumber penyebab ibu marah dan ibu melakukan perilaku kekerasan kepada
saya. Apakah ibu mengerti bu?
Ny. Erga: Iya, saya mengerti.
Klien pun melakukan perilaku kekerasan dengan melemparkan barang ke
Terapis.
Terapis: Bagaimana perasaan ibu setelah kita bermain peran bu?
Ny. Erga: Biasa saja.
Terapis: Ibu baik sekali yah bu sudah mau bermain peran bersama saya.
Apakah ibu bersedia mempelajari cara baru yang sehat dalam menghadapi
kemarahan?
Ny. Erga: Iya, bersedia.
Terapis: Baik ibu. Bagaimana perasaan ibu setelah mengikuti kegiatan ini?
Ny. Erga: Biasa aja.
Terapis: Ibu, kegiatannya sudah selesai ibu baik sekali sudah mau
bercerita dengan saya.
Semua bertepuk tangan lalu terapis beralih ke klien berikutnya.
F. EVELUASI DAN DOKUMENTASI

No. Nama Klien Penyebab Memberi Pendapat Tentang

Tanda & Perilaku Akibat Pk


Gejala Kekerasan
1. Ani Permintaan tidak Jengkel dan Membanting Capek
nafas cepat barang ke
dituruti
orang lain

2. Afrizal Tidak di dengar Kesal dan Banting barang Perasaan


marah ke orang lain lega dan
kesal
barang
rusak

15
3. Ica Putus sama Sakit hati, Memukul Lega dan
dada sesak dan mantannya dan marahnya
pacar
ingin menggores hilang
memukul tangan dgn
orangnya pisau
(mantan)
4. Zahra Tidak bisa Merinding dan Memukul,mem Kepala
berkeringat benturkan sakit
melakukan
kepala ke
apapun tembok dan
melepar
barang
5. Erga Tidak Marah dan Membanting Capek
jengkel barang
diperhatikan

Dokumentasi
Setelah dilakukan TAK pada sesi 1 hanya pasien Arika, Rara, dan Sulvi
bisa menjelaskan penyebab perilaku kekesaran mereka. Sedangkan
pasien Tries tidak bisa menjelaskan penyebabnya. Namun saat
ditanyakan tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang dilakukan dan
akibatnya semua pasien kooperatif menjawab dibantu oleh co terapi.

Gambar 1. Pasien sangat antusias dalam memperhatikan sesi 1

16
LAPORAN INDIVIDU HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH: KEPERAWATAN JIWA II Asdos
Kamis, 9 September 2021 Nurkhalisa Putri Azzahra
JUDUL PRAKTIKUM: MANAJEMEN WAHAM
PRAKTIKUM KE : 3

Oleh:

NAMA : PUTERI ROMAISHA ASY-SYAFFA AZRA


AN-NIZAR

NIM : 1910913220027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
17
LAPORAN INDIVIDU HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH: KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II
Tanggal Praktikum : Kamis, 9 September 2021
JUDUL PRAKTIKUM : MANAJEMEN WAHAM
PRAKTIKUM KE : 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN (SP)


Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir : Waham Somatik
Tujuan : Melatih pasien memenuhi kebutuhannya
Strategi pelaksanaan tindakan (SP) :1
Hari/ Tanggal : Kamis, 2 September 2021
Nama Klien : Puteri Romaisha A.A.A.
Ruangan : RS Anggrek

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

DS : Klien mengatakan bahwa ia yakin kalau ia tidak memiliki tangan


sebelah kanan karena kecelakaan di pabrik ayahnya.

DO : Banyak berkata-kata, inkoheren.

2.Diagnosa Keperawatan

Gangguan proses pikir : Waham Somatik

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya

b. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara


berulang dalam pikiran klien.

c. Klien dapat mengidentifikasi stressor atau pencetus waham.


18
4. Tindakan Keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya

b. Bantu orientasi realita pasien

c. Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi

d. Bantu pasien memenuhi kebutuhannya

e. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

5. SP

a. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi

b. Membicarakan konteks realita

c. Melatih pasien untuk memenuhi kebutuhannya

d. Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan pasien

1. STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI


A. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, mba masih ingat dengan saya? saya perawat Agyz. saya perawat
dari UNLAM. Boleh berkenalan tidak? Nama mba siapa? Suka dipanggil apa?”

2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan mba hari ini?”
“Mba tidurnya nyenyak? Pagi tadi mba melakukan apa saja setelah bangun?”

3. Kontrak
Topik : “Bagaimana kalau kita ngobrol tentang apa yang mba rasakan?”
Tempat : “Mba mau ngobrolnya di mana? Atau mau di sini saja?”
Waktu : “Kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah mba
19
bersedia?”.
B. FASE KERJA
“Tampaknya mba lagi kesel, bisa mba ceritakan apa yang mba rasakan?” “Saya
mengerti mba merasa bahwa tangan kanan mba hilang, tapi sulit bagi saya untuk
mempercayainya karena saya sendiri juga melihat tangan kanan mba” “Bisa
diceritakan mba gimana kejadian sampai mba mengira bahwa tangan kanan mba
tidak ada lagi?” ”Begitu ya mba tapi memang benar saya bisa melihat tangan kanan
mba” “Biasanya mba di rumah sakit ngapain aja?” “ Oalah main tiktok sama
fotografi ya dan mba juga gabisa masak karena tangan kanan udah gaada. Terus
mba main tiktok dan fotografi make tangan apa?” “oh iya tangan kanan terus
sekarang tangan kanannya ada dimana sekarang?” “oh iya berarti tangannya
dikantong ya berarti sekarang tangannya ada dong “ “iya baik mba selamat ya
tangan kanannya udah ada”. “jadi nanti apabila mba lupa atau tangan kanan mba
tidak ada lagi mba bisa mengingatnya dengan melakukan kegiatan tersebut”
C. FASE TERMINASI
1.Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan mba setelah berbincang-bincang dengan saya?”
2.Evaluasi objektif
“Apa saja tadi yang telah kita bicarakan?. Bagus”
3.Rencana tindak lanjut
“Bagaimana kalau jadwal ini coba abang lakukan, setuju bang?”.
4.Kontrak
-Topik : “Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah mba miliki?”. -
Tempat: “Mau dimana kita bercakap-cakap? disini lagi ya?”.
-Waktu : “Bagaimana kalau saya datang kembali 2 jam lagi?”. “Mba sangat baik
pada hari ini, sudah mau menceritakan banyak tentang kegiatan yang akan mba
lakukan. Kalau begitu saya permisi dulu.”
D. DOKUMENTASI
Telah dilakukan tindakan keperawatan berupa pengkajian status mental kepada Nn.
Ica berusia 18 tahun di ruang Anggrek, pasien mengalami waham somatik karena
syok tangannya pernah masuk mesin yang menyebabkan luka. Setelah dilakukan
20
tindakan, pasien mengatakan lebih nyaman dan dapat mengikuti jadwal kegiatan
sebelumnya. Banjarbaru, 28 Agustus 2021. Tertanda perawat Agyz

21
JADWAL KEGIATAN HARIAN
NAMA PASIEN : Nn. I
UMUR : 18 TAHUN
DIAGNOSA KEPERAWATAN : WAHAM SOMATIK

JA KEGIATAN MANDI TERBIMB TIDAK KETERAN


M RI ING DILAKU GAN
KAN
06.0 SHOLAT,
0- MANDI
06.3
0
06.3 OLAH RAGA
0- BERSAMA
07.0
0
07.0 MAKAN PAGI
0- BERSAMA
08.0
0
08.0 MENONTO N
0- TV
09.0 BERSAMA
0 DAN
MEMBAC
A BUKU
09.0 MENGIKU
0- TI TERAPI
10.0 AKTIVITA
0 S
KELOMP
22
OK
10.0 ISTIRAHAT/T
0- IDUR
11.0
0

11.00 MENGEDIT
- VIDEO
11.30

11.30 MERAPIKAN
- TEMPAT
TIDUR
12.00

12.00 MAKAN
- SIANG &
SHOLAT
12.30

12.30 MENARIK
- NAFAS
DALAM
13.00

13.00 BERMAIN DI
- TAMAN
15.30

15.30 MANDI DAN


- SHOLAT
16.00

23
16.00 MENGIKUTI
- KAJIAN
17.30

17.30 MEMBACA
- BUKU
18.00

17.30 MEMBACA
- BUKU
18.00

18.00 SHOLAT
- DAN
TILAWAH
19.00 BERSAMA

19.00 MAKAN
- MALAM
19.30

19.30 SHOLAT
-
20.00

21.00 TIDUR

24
LAPORAN INDIVIDU HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH:KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II
Asdos
Tanggal Praktikum: 16 September 2021
Nurkhalisa Putri Azzahra
JUDUL PRAKTIKUM : TAK Stimulasi Persepsi: Resiko Perilaku
Kekerasan
PRAKTIKUM KE : 4

Oleh:

NAMA : PUTERI ROMAISHA ASY-SYAFFA AZRA


AN-NIZAR

NIM : 1910913220027

PROGRAM STUDI ILMUKEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
25
LAPORAN INDIVIDU HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH: KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II
Tanggal Praktikum : 16 September 2021
JUDUL PRAKTIKUM : TAK Stimulasi Persepsi: Resiko Perilaku
Kekerasan
PRAKTIKUM KE : 4

TAK STIMULASI PERSEPSI: RESIKO PERILAKU KEKERASAN


G. TOPIK
TAK STIMULASI PERSEPSI: RESIKO PERILAKU KEKERASAN
H. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a) Klien mampu mengenali perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
b) Klien mampu mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik
c) Klien mampu mencegah perilaku kekerasan melalui interaksi asertif
2. Tujuan Khusus
a) Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya
b) Klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan ssaat marah (tanda dan
gejala marah)
c) Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku
kekerasan)
d) Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan
e) Klien dapat menyebutkan kegiiatan fisik yang biasa dilakukan
f) Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku
kekerasan
g) Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan yang dapat mencegah
perilaku kekerasan
h) Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa
i) Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa
kemarahan.
a) Sesi 1
1) Orientasi

26
i. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum wr.wb. Selamat pagi Mbak dan Mas,
perkenalkan saya perawat Khofifah Erga Salsabila, bisa
dipanggil perawat Erga. Disini saya sebagai terapis untuk
sesi hari ini saya disini bersama teman-teman saya, yaitu co
terapis Agyz, Riza, Ani, dan Fitri. Sebelum saya memulai,
kita perkenalan dulu ya, bisa sebutkan nama dan nama
panggilannya. Dimulai dari Mbak yang ada di samping co
terapis Agyz,”
ii. Evaluasi/Validasi
“Mbak dan Mas disini gimana perasaannya hari ini?”
“Kenapa nih Mbak dan Mas bisa sampai masuk Rumah Sakit
ini, bisa diceritakan ada masalah apa?”

iii. Kontrak

“Tujuan hari ini kita disini akan mengenal nih perilaku


kekerasan apa saja yang biasa dilakukan Mbak dan Mas ya,”
“Sesi hari ini kita akan melakukan bermain peran agar saya
mengetahui bagaimana pengalaman Mbak dan Mas saat
marah, sesi hari ini juga harus diikuti dari awal hingga akhir,
jika ingin keluar dai kelompok maka haru izin terlebih
dahulu kepada saya. Sesi ini akan kita lakukan selama 20
menit,”

2) Tahap Kerja

“Baik Mbak dan Mas, apa bisa diceritakan apa yang menjadi
penyebab Mbak dan Mas bisa marah?”
“Apakah ada tanda dan gejala yang Mbak dan Mas rasakan
sebelum hal yang tadi diceritakan terjadi?”
“Apa Mbak dan Mas bisa menceritakan selama marah itu
adakah perilaku kekerasan yang dilakukan? Seperti

27
melempar barang, memukul diri sendiri, orang lain, atau pun
hal yang lainnya?”
”Karena tadi Mbak dan Mas sudah menceritakan semuanya,
disini kita akan bermain peran ya, nanti saya disini akan
berperan sebagai sumber yang menyebabkan Mbak dan Mas
bisa marah sedangkan Mbak dan Mas bisa mempraktekkan
bagaimana ketika kalian sedang marah, bisa dimengerti?”
“Bagaimana Mbak/Mas perasaannya setelah kita bermain
peran tadi?”
“Apa ada dampak yang terjadi dari perilaku kekerasan yang
terjadi? Bisa nih diceritain,”
“Baik sekarang saya menyimpulkan hasil dari kegiatan tadi
ya. Tadi yang pertama ada Mbak Puteri yang merasa keal
dengan keluarga dan juga kepada orang yang melihat
storynya di media sosial, tanda gejala yang terjadi Mbak
Puteri merasa kesal dan marah sehingga perilaku kekerasa
yang terjadi adalah suara yang meninggi, mengamuk, dan
menghancurkan barang di sekitar, akibat perilaku tersebut
pun membuat Mbak Puteri merasa semakin marah.
Kemudian ada Mbak Zahra yang merasa kesal dengan orang
yang suka mengganggu dan membicarakan Mbak Zahra,
tanda gejala yang terjadi adalah sakit hati, merasa kesal, dan
adanya keinginan untuk melempar dengan batu. Akibat yang
terjadi Mbak Zahra merasa sedikit lega dan marah yang
dirasakan pun berkurang. Yang ketiga, ada Mas Afrizal yang
merasa kesal karena banuaknya cicilan yang belum dibayar,
adapun tanda dan gejala yang terjadi adalah menggerutu dan
kesal sehingga Mas Afrizal membanting handphone. Akibat
yang terjadi Mas Afrizal merasa semakin kesal, tetapi ada
sedikit lega yang dirasakan. Terakhir, ada Mas Ario yang
sering dibanding-bandingkan dengan orang lain. Tanda dan
gejala yag dirasakan adalah marah, kesal, dan jengkel

28
sehingga membuat Mas Ario sering membanting pintu
bahkan mendatangi orang yang sering dibandingkan dengan
Mas Ario. Adapun akibat yang dirasakan Mas Ario adalah
semakin kesal,”
“Apakah Mbak dan Mas bersedia untuk memelajari cara-
cara baru sehat yang bisa Mbak dan Mas lakukan untuk
mengatasi kemarahan?”

3) Terminasi

i. Evaluasi Subjektif
“Karena sesi hari ini sudah selesai kita lakukan, bisa
diceritakan nih apa yang Mbak/Mas rasakan dari kegiatan
kita hari ini?”
ii. Evaluasi Objektif
“Sebelum saya mengakhiri apakah bisa Mbak/Mas
menyimpulkan sedikit apa yang sudah kita lakukan?”
“Bagus sekali ya Mbak/Mas sudah bisa menangkap
kegiatan yang sudah kita lakukan,”
iii. Rencana tindak lanjut
“Saya harap Mbak dan Mas bisa menilai dan mengevaluasi
diri sendiri jika nanti ada terjadi lagi pernyebab, tanda, dan
gejalan, serta perilaku kekerasan yang terjadi ya,”
“Mbak dan Mas bisa diinget-inget kembali ya mengenai
penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan, dan akibat
yang sekiranya Mbak/Mas belum ceritakan,”
iv. Kontrak
“Karena kegiatan kita hari ini sudah selesai, kita akan
bertemu lagi ya besok untuk belajar bersama mengenai
cara-cara yang sehat untuk mencegah periilaku kekerasan,”
“Untuk waktunya sama seperti hari ini pukul 9 pagi, kalau
tempatnya Mbak/Mas mau dimana nih? Disini saja atau
mau ganti ke tempat yang lain?”

29
DOKUMENTASI

30

Anda mungkin juga menyukai