Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TRANSFORMASI EDUKASI UNTUK MELAHIRKAN PEMIMPIN MASA DEPAN


COLLABORATIVE RESEARCH INITIATIVE 2022

JUDUL :
STRATEGI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DI ERA 4.0

A. ABSTRAK
Era revolusi dibagi atas empat tahapan yaitu era revolusi 1.0 yang mana pekerjaan manusia dibantu oleh
tenaga kuda, tenaga uap, tenaga angin, dan tenaga air. Selanjutnya, era revolusi 2.0 perusahaan adalah
penggerak utama untuk merubah yang manual menjadi mekanik. Tahapan revolusi 3.0 dunia sudah
dikuasai oleh teknologi digital, hingga berlanjut ke tahapan revolusi 4.0 yang mana peradaban manusia
sudah dikuasai oleh dunia virtual atau yang lebih dikenal dengan internet of things. Industri 4.0 adalah
integrasi dari Cyber Physical System (CPS) dan Internet of Things and Services (IoT dan IoS) ke dalam
proses industri meliputi manufaktur dan logistik serta proses lainnya. Menjadi pemimpin pendidikan di era
revolusi 4.0 tentunya menjadi tantangan tersendiri. Ketidaksiapan mengahadapi perubahan zaman akan
berpengaruh terhadap kelangsungan pendidikan. Sebuah lembaga pendidikan perlu adanya seorang
pemimpin yang siap menghadapi tantangan di era sekarang untuk menahan tekanan-tekanan terhadap
personilnya. Ada enam tantangan yang harus dihadapi pemimpin pendidikan di era revolusi industri 4.0,
yaitu: (1) Penguasaan teknologi digital, (2) Menciptakan inovasi baru, (3) Meningkatkan kualifikasi, (4)
Program sertifikasi, (5) Peningkatan kompetensi, dan (6) Pengembangan karir. Pemimpin pendidikan harus
memiliki strategi yang jitu dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Kata Kunci: Strategi Kepemimpinan Pendidikan, Era Revolusi Industri 4.0

B. PENDAHULUAN
Perkembangan zaman secara menyuluruh mampu merubah peradaban manusia ke arah yang lebih
komplek. Tahapan demi tahapan terlampaui hingga menuju ke arah teknologi modern atau
digitalisasi. Era revolusi dibagi atas empat tahapan yaitu era revolusi 1.0 yang mana pekerjaan
manusia dibantu oleh tenaga kuda, tenaga uap, tenaga angin, dan tenaga air. Selanjutnya, era
revolusi 2.0 perusahaan adalah penggerak utama untuk merubah yang manual menjadi
mekanik. Tahapan revolusi 3.0 dunia sudah dikuasai oleh teknologi digital, hingga berlanjut ke tahapan
revolusi 4.0 yang mana peradaban manusia sudah dikuasai oleh dunia virtual atau yang lebih
dikenal dengan internet of things. Revolusi industri 4.0 secara berangsur dapat merubah pola pikir dan
pola hidup manusia. Era ini ikut juga mempengaruhi kehidupan manusia dari berbagai bidang,
tidak hanya dalam bidang teknologi saja, tetapi juga dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, bahkan
di bidang pendidikan. Kecerdasan intelektual manusia dalam berbaur pada era sekarang tentunya perlu
dilatar belakangi oleh pendidikan yang mampu bersaing dalam dunia kerja secara global. Hal
ini tentu perlu adanya sumber daya manusia yang mampu mengelola pendidikan secara
maksimal Mengingat tantangan tersebut, maka kepemimpinan pendidikan harus mampu menguasai dunia
digital untuk menciptakan organisasi yang mampu berinovasi secara global. Kebijakan strategis perlu
dirumuskan dalam berbagai aspek mulai dari kelembagaan, bidang studi, kurikulum,
sumber daya, serta pengembangan perangkat software pusat teknologi, risbang hingga
inovasi. Kebijakan yang terarah tentunya perlu strategi dari seorang pemimpin pendidikan
untuk mengubah segala administrasi pendidikan secara virtual tanpa proses manual. Teknologi
komunikasi dan informasi adalah keharusan utama yang perlu dimengerti dan dikuasai oleh
seorang pemimpin pendidikan. Tantangan revolusi industri harus direspon secara cepat dan tepat
oleh seluruh pemangku kepentingan agar mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia
di tengah persaingan global.
Lebih l a n j u t , modal yang dibutuhkan untuk masuk abad 21 dan menguasai revolusi industri 4.0
adalah peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis, memiliki kreatifitas dan inovasi, keterampilan
berkomunikasi, kemampuan bekerja sama dan berkolaborasi, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Kepemimpinan dalam suatu organisasi pendidikan mempunyai peran yang sangat besar untuk
membangun hubungan antar individu yang dijadikan pondasi dasar tujuan organisasi pendidikan. Maka
pelaku dan pemimpin pendidikan mampu memimpin segala sumber daya dalam instansi pendidikan hingga
dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. Tantangan-tantangan itulah yang
harus mampu dihadapi para pemimpin pendidikan di era ini dengan selalu membekali diri dengan ilmu
pengetahuan dan pengalaman.
Kehidupan di era revolusi industri 4.0 menjadi sebuah tantangan dalam dunia pendidikan. Dengan
keberadaan era revolusi industri 4.0 bisa ditandai dengan berbagai kemajuan di bidang online. Misalnya
mobile, smartphone, internet komputerisasi data kecerdasan buatan, dan robotisasi. Dalam lembaga
pendidikan yang dituntut bukan hanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun pendidikan harus
bisa mencetak sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing dalam tataran lokal, nasional,
maupun internasional. Salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pendidikan di era revolusi industri 4.0,
Pimpinan Pendidikan menjadi komponen yang sangat penting untuk merealisasikannya kepemimpinan dalam
lembaga pendidikan.
Lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangkitkan pendidikan
nasional yang berkualitas dan mampu bersaing di zaman yang semakin modern ini. Jika sebuah lembaga
pendidikan maju maka pendidikan di Indonesia juga akan maju. Dalam hal ini tidak akan pernah lepas dari
peran seorang pemimpinan lembaga pendidikan. Pemimpinan pendidikan sebagai imam, pemimpin,
pemangku kepentingan di lembaga pemdidikan tersebut.
Sebagai motor utama penggerak bagi lembaga pendidikan, seorang pemimpi pendidikan harus
bekerja secara optimal. Karena baik dan buruknya sebuah lembaga atau organisasi dapat dipengaruhi dari
gaya kepemimpinan seorang pemimpinnya.
Pimpinan lembaga pendidikan juga akan menginginkan sebuah pendidikan yang berkualitas. Maka
Pimpinan Pendidikan juga harus memperhatikan sumber daya manusia (SDM) yang ada di lembaga
tersebut. Dalam konteks bangsa Indonesia, peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran
pembangunan di bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan
kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh.
Pimpinan Pendidikan merupakan jabatan tertinggi dalam sebuah organisasi lembaga Pendidikan.
Selain sebagai pemimpin Pimpinan Pendidikan merupakan penanggungjawab kegiatan yang dilaksanakan
dalam lembaga Pendidikan tersebut. Pimpinan Pendidikan memiliki tuntutan yang sangat tinggi untuk
memimpin seluruh komponen di lembaga Pendidikan, baik siswa, guru/dosen, dan karyawan. Pimpinan
Pendidikan sebagai pemimpin dan manajer lembaga Pendidikan memiliki peran yang sangat penting
dalam mengahadapi tantangan revolusi industri 4.0, oleh karenanya kepala lembaga Pendidikan dituntut
untuk memiliki jiwa kewirausahaa, pandai membuka jaringan dan kemitraan dengan berbagai pemangku
kepentingan (stakeholder), seperti komite lembaga Pendidikan, dunia usaha dan industri (DUDI) dan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai bentuk sinergi dalam melaksanakan program tersebut.
Para guru juga harus mulai merubah sistem mendidik dari konvensional/tradisional menuju modern dengan
dibekali model-model pembelajaran abad 21. Guru saat ini harus menjadi guru era digital karena siswa yang
harus dihadapi saat ini merupakan generasi digital yang sangat tergantung dengan teknologi.
Tantangan terbesar dalam era revolusi industri 4.0 adalah bagaimana kita bisa bertahan dalam
menghadapi era tersebut. Kepala lembaga Pendidikan harus memiliki keterampilan khusus agar
dapat tetap bertahan dalam arus globalisasi dan memajukan lembaga Pendidikan yang dipimpinnya.
Arus globalisasi dan kemajuan pembelajaran abad 21 harus disikapi dengan baik. Salah satu contoh yaitu
perubahan pola pikir anak zaman sekarang juga menjadi tantangan seorang Pimpinan Pendidikan dan staf-
staf nya agar mampu mendapatkan solusi terbaik dalam menanggulanginya Melihat berbagai permasalahan
di dunia pendidikan dengan adanya revolusi industri 4.0 dan pembelajaran abad 21, Pimpinan Pendidikan
diharapkan berinovasi dan memiliki ide-ide cemerlang agar mampu mengerti mengenai peluang yang terjadi
di revolusi industri sehingga dapat memunculkan solusi yang tepat bagi kepala lembaga Pendidikan
dalam mengahdapi era revolusi industri. Tantangan kepemimpinan Pimpinan Pendidikan dalam era revolusi
industri juga diharapkan akan menimbulkan solusi yang tepat bagi Pimpinan Pendidikan dalam menjalankan
tugas dan fungsinya di era revolusi industri 4.0 dan pembelajaran abad ke-21
Saat ini semua Pimpinan Pendidikan dituntut profesional memiliki berbagai kompetensi, sebagaimana
yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Pimpinan
Pendidikan, bahwa Pimpinan Pendidikan memiliki kompetensi-kompetensi yaitu: kepribadian,
supervisi, manajerial, kewirausahaan, dan kompetensi sosial. Gaya kepemimpin Pimpinan Pendidikan
menurut Damsar dalam buku Sosiologi Pendidikan yaitu kepemimpinan autokratik, laisser faire, dan
demokratik. Sedangkan menurut Haris gaya kepemimpinan Pimpinan Pendidikan dibagi menjadi
kepemimpinan demokratis, otoriter, kharismatik (charismatic leadership), kepemimpinan kebapakkan
(paternalistic leadership), kepemimpinan ahli (expert leadership, kepemimpinan yang bebas (laissez faire
leadership). Berbagai gaya kepemimpinan Pimpinan Pendidikan yang beragam tersebut memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing, namun yang harus diperhatikan ialah implementasi gaya kepemimpinan
Pimpinan Pendidikan harus disesuaikan dengan keadaan yang terjadi pada lembaga pendidikan saat ini.
Setiap Pimpinan Pendidikan diharapkan memiliki gaya kepemimpinan yang ideal disesuaikan dengan
kondisi serta tuntutan zaman. Namun yang menjadi Permasalahan tidak semua Pimpinan Pendidikan
memiliki kemampuan untuk dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan, ditambah lagi dengan
kurangnya pengetahuan Pimpinan Pendidikan terhadap tranformasi kepemimpinan Pimpinan Pendidikan di
abad 21.

C. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi, peneliti menganalisis fenomena perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, sehingga
melibatkan kepala lembaga Pendidikan untuk beradaptasi dengan perubahan tuntutan dunia pendidikan di
era revolusi industri 4.0. Narasumber dalam penelitian ini berjumlah 6 orang terdiri dari 5 informan dan satu
kunci yaitu Kepala Pengawas di lembaga Pendidikan swasta di Surabaya.
a.
Adapun teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Semua data terkait kepemimpinan Pimpinan Pendidikan dikumpulkan menjadi satu dan dianalisis secara
deskripsi. Sebagaimana yang disampaikan oleh Miles dan Huberman “kegiatan analisis kualitatif terdiri
dari tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi”. Analisis data
dilakukan secara bersamaan selama pengumpulan data berlangsung sampai sesudah pengumpulan data.
Berdasarkan analisis kualitatif peneliti dapat menarik hasil penelitian berdasarkan data yang ada terkait
dengan kepemimpinan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.

D. PELAKSANA PENELITIAN
Pada pelaksana penelitian dijelaskan institusi dan personel penelitian serta dijelaskan pembagian peran dan
tanggung jawab dalam tim penelitian.
No Nama Jabatan Peran dalam penelitian Jam/Minggu
1 Dr.Arden Simeru, Ketua Analisis Strategi Kepemimpinan Kependidikan 10
M.Kom di Era 4.0
Analisis Instrumen Penelitian Strategi
Kepemimpinan Kependidikan di Era 4.0
Penyusunan FGD Strategi Kepemimpinan
Kependidikan di Era 4.0
Menyusun draf artikel Strategi Kepemimpinan
Kependidikan di Era 4.0
Menyusun draf laporan penelitian
2 Arif Munandar, M.Kep Anggota 1 a) Melakukan Pengumpulan Data Penelitian 6
Strategi Kepemimpinan Kependidikan di
Era 4.0.
b) Melakukan Analisis dan Pengolahan Data
Hasil Penelitian

Anggota 2 Mengsubmit artikel jurnal 5


3 Penyelesaian laporan penelitian
E. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
Bulan
N
Nama Kegiatan September Oktober November Desember
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pertemuan awal
anggota peneliti
Melakukan kajian
2
literatur penelitian
Penyusunan Program
Strategi
3
Kepemimpinan
Kependidikan di Era
4 Penyusunan
Instrumen Penelitian
Mengumpulkan data
5
penelitian
Analisis Data
6
Penelitian
Foccus Group
Discussion Tentang
Strategi
7
Kepemimpinan
Kependidikan Di era
4.0
Penyusunan Jurnal
Tentang Strategi
8 Kepemimpinan
Kependidikan Di era
4.0
Submitt Jurnal
Tentang Strategi
9 Kepemimpinan
Kependidikan Di era
4.0
10 Pelaporan

Pada jadwal pelaksanaan kegiatan diuraikan rencana kegiatan penelitian dalam bentuk tabel rencana kerja
bulanan dari September sampai dengan Desember tahun 2022.

F. PEMBIAYAAN
Pada bagian pembiayaan disertakan jumlah total pembiayaan dan komponen pembiayaan dalam isi proposal
dengan jelas dan detil menggunakan format Excel. Rincian pembiayaan dituangkan dalam rencana anggaran
belanja (RAB) sebagai lampiran proposal.
G. RENCANA JADWAL KEGIATAN
Rencana jadwal kegiatan sekurang-kurangnya memuat komponen, nama kegiatan, penanggung jawab (PIC),
serta jadwal kegiatan seperti tabel berikut:
Rencana jadwal kegiatan sekurang-kurangnya memuat komponen, nama kegiatan, penanggung
jawab (PIC), serta jadwal kegiatan seperti tabel berikut:

No Nama Kegiatan PIC Jadwal Kegiatan


1 Pengajuan Proposal Ns. Arif Munandar, S.Kep, M.Kep 14 September 2022
Dr. Arden Simeru, M.Kom
2 Seleksi Administrasi Panitia 16-19 September 2022
3 Seleksi Substansi Panitia 20-21 September 2022
4 Interview Panitia 22 September 2022
5 Review Akhir Dr. Arden Simeru, M.Kom 26 September 2022
Ns. Arif Munandar, S.Kep, M.Kep
6 Pengumuman Hasil Review Panitia 28 September 2022
Proposal
7 Tandatangan Kontrak Peserta Dr. Arden Simeru, M.Kom 30 September 2022

8 Seminar Desain Riset dan Ethical Dr. Arden Simeru, M.Kom 3 Oktober 2022
Clearance
9 Pengumpulan data, Dr. Arden Simeru, M.Kom Oktober-Nopember 2022
Pengolahan /Analisis dan Ns. Arif Munandar, S.Kep, M.Kep
Penyusunan Laporan Penelitian
10 Monitoring Penelitian Ns.Arif Munandar,S.Kep.,M.Kep November 2022
Dr. Arden Simeru, M.Kom

11 Sesi Berbagi Praktik Baik Dr. Arden Simeru, M.Kom Desember 2022
Penulisan Hasil Penelitian Ns. Arif Munandar, S.Kep, M.Kep

12 Seminar Hasil Penelitian Dr. Arden Simeru, M.Kom Desember 2022

13 Diseminasi Hasil Penelitian Dr. Arden Simeru, M.Kom Desember 2022


Ns. Arif Munandar, S.Kep, M.Kep
14 Penyerahan Laporan Akhir Ns.Arif Munandar,S.Kep.,M.Kep Desember 2022
Penelitian Dr. Arden Simeru, M.Kom
H. RENCANA PUBLIKASI
Pada bagian ini pengusul menuliskan rencana publikasi artikel di jurnal ilmiah dan artikel populer.

Status target capaian (


Keterangan (url dan
No Jenis Luaran accepted, published, nama jurnal, penerbit, url
terdaftar atau granted, paten, keterangan
atau status lainnya) sejenis lainnya)
Artikel di Jurnal Nasional
terakreditasi peringkat 1- Register: Jurnal Ilmiah
1 3 Published Teknologi
Artikel di Jurnal International Journal
Internasional Terindeks of Electrical and
2 di Pengindeks Published Computer Engineering

I. DAFTAR PUSTAKA
J. Ansori. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif Edisi 2. Air Langga Unversity Press.
K. Astuti, D., S. & Sudrajat. (2020). Promoting inclusive education for social justice in
Indonesia, Proceedings of the 2nd International Conference on Social Science and
Character Educations (ICoSSCE 2019), doi: 10.2991/assehr.k.200130.037
L. Al-ansi, A. M. (2017). Reforming Education System in Developing Countries
M. Agustinus Hermino, Kepemimpinan Pendidikan di Era Globalisasi. (Jogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2014).
N. Aznella, L. 2019. DPR 2014-2019, Perjalanan Lima Tahun dengan Tiga Ketua.
https://www.kompas.com/.
O. Baehr, J. 2017. The Varieties of Character and Some Implications for Character
Education. Journal Youth Adolescence 46 No. 1153-1161, DOI 10.1007/s10964-017-
0654-z
P. Budi Raharjo, Sabar (2018). Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Menciptakan Akhlak
Mulia.
Q. Dalmeri. (2014). Pendidikan untuk  Pengembangan Karakter (Telaah terhadap 
Gagasan Thomas Lickona dalam Educating  for Character). Al-Ulum Vol 14 No 1, 269-
288, http://journal.iaingorontalo.ac.id/.
R. Devi, S. (2017). Peran dosen dalam mengembangkan karakter mahasiswa. Jurnal
Pelangi.
S. Fathurrohmah, (2019). Pendidikan karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler, Jurnal
Bidang Pendidikan Karakter
T. Nur Pratiwi, Hani. (2021) Membangun karakter mahasiswa Indonesia melalui
pendidikan moral/ Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia
U. Indonesia Corruption Watch (ICW). 2018. Laporan Tren Penindakan Kasus Korupsi
Tahun 2018. https://antikorupsi.org/.
V. Iordanoglou, D. (2014+. The Development of an Innovative Leadership Training
Programme for European Young Professionals in Times of Crisis. Journal International
Scientific Conference: Economics and Management, ICEM 23-25, Doi:
10.1016/j.sbspro.2014.11.128.
W. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2017). Konsep dan Pedoman
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
X. Kemendiknas. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Badan Penelitian
dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Jakarta.
Y. Komisi Pemberantasan Korupsi. 2018. Laporan Tahunan KPK 2018.
http://www.kpk.go.id/.
Z. Lavy, S. (2019). A Review of Character Strengths Interventions in Twenty-First-Century
Schools: their Importance and How they can be Fostered. The International Society for
Quality of Life Studies and Springer Nature, https://doi.org/10.1007/s11482-018-9700-
6.
AA. Munirah. (2015). SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA: antara keinginan dan
realita. Sistem Pendidikan Di Indonesia
BB. Notoatmodjo, S (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
CC. Saptono. (2018). Dimensi-Dimensi Pendidikan  Karakter Wawasan, Strategi, dan
Langkah  Praktis. Erlangga Group.
DD. Sastroasmoro S, I. S. (2018). Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian Klinis Edisi
Kedua. CV.Agung Seto.
EE.Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
FF. Undang-Undang. (n.d.). No 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
GG. Widodo Umar, B. (2013). Krisis Kepemimpinan. Legalitas,
HH. Windasari, D., & Haq, M. S. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter Melalui
Program Ready To Be a Leader Di SD Al-Fatih Darussalam Sidoarjo
II.
JJ.LAMPIRAN: BIODATA / CURRICULUM VITAE (CV) TIM PENELITIAN
Dalam biodata tim penelitian harus dicantumkan identitas diri, riwayat pendidikan, pengalaman
penelitian, dan publikasi / karya tulis ilmiah yang pernah dihasilkan dalam lima tahun terakhir.
COVER

PROPOSAL PENELITIAN

TRANSFORMASI EDUKASI UNTUK MELAHIRKAN PEMIMPIN MASA DEPAN


COLLABORATIVE RESEARCH INITIATIVE
(DRIVEN) 2022

Judul Penelitian
Strategi Kepemimpinan Pendidikan di Era 4.0

Fokus Topik
Kebijakan Pendidikan Tinggi Dalam Mengembangkan Talenta dan Pemimpin Masa Depan;

Daftar Nama Pengusul


Dr. Arden Simeru, M. Kom
Arif Munandar, M. Kep

Instansi Pengusul
Lembaga Pendidikan Tinggi Teknologi Pekanbaru
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

1. Judul Proposal : Strategi Kepemimpinan Pendidikan di Era 4. 0

2. Ketua Tim Pengusul :


a. Nama Lengkap : Dr. Arden Simeru, M. Kom
b. Jenis Kelamin : Laki - Laki
c. NIP/NIM/NIK : 197708072009041001
d. Jabatan Fungsional : Lektor
e. Institusi Periset : Lembaga Pendidikan Tinggi Teknologi Pekanbaru
f. Alamat : Jl. Dirgantara – Arengka Raya, Kota Pekanbaru, Riau
g. HP/Telepon/Faks : 0761 61815
h. Alamat Rumah : Perum. Valencia Cluster Blok A1, Jl. Cahaya Tunggal –
Kota Pekanbaru, Riau
i. Telpon/Faks/Email : 08127676554

3. Anggota Riset
NO NAMA NIP/NIK/NIM ASAL INSTANSI
Dr. Arden Simeru, M. Kom 197708072009041001 STT Pekanbaru
Arif Munandar, M.Kep 5206021410900002 Stikes yahya bima

Menyetujui,
Kepala Instansi Pekanbaru, 12 September 2022
Pengusul,

Ir. Syafril Syafar, MT


NIK. 3071 192 058 Dr. Arden Simeru, M. Kom NIP.
197708072009041001

Anda mungkin juga menyukai