Anda di halaman 1dari 2

Nama anggota :

1. Yoan Dea Monica 19406241003

2. Rummaisha Salmaa Fauziyyah 19406241010

3. Rini Widyastuti 19406241014

4. Siti Markhamah 19406241033

5. Muhammad Gabriel Dinar Sutan Thahir 19406241045

Mata Kuliah : Pancasila

Kelas : 19 A

Mengapa Kebenaran Korespondensi Pancasila Belum Begitu Tampak di Indonesia ?

Jika ditinjau dari segi pengertian kebenaran korespondensi ialah suatu kesesuaian antara
pernyataan dengan kenyataan dan suatu pernyataan tersebut dikatakan benar apabila ada bukti
empiris yang mendukungnya. Contoh dari korespondensi Pancasila yaitu penerapan dari sila
kelima “Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia” di mana penerapan sila tersebut harus sesuai
dengan keadaan di Indonesia yaitu di mana seluruh rakyat Indonesia harus mendapatkan keadilan
yang sama dan tidak berbeda-beda antar satu individu lainnya di berbagai bidang.

Namun kenyataannya Pancasila saat ini terlihat hanya sekadar sebuah kata bagi rakyat Indonesia
dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya pun banyak yang tak diimplementasikan oleh rakyat
Indonesia ke dalam kehidupan sehari-hari. Padahal Pancasila salah satunya memiliki kedudukan
sebagai pandangan hidup bernegara. Tak hanya itu Pancasila juga seakan hanya sebagai simbol
bagi masyarakat, pemerintah baik itu pemerintah daerah hingga pusat bahkan bagi para penegak
keadilan. Masih banyak kasus-kasus yang berawal dari perbedaan SARA khususnya mengenai
perbedaan Agama di mana semakin berjalannya waktu masyarakat seakan semakin sulit untuk
hidup bertoleransi antar umat beragama. Tentunya hal itu bertentangan dengan sila ke satu
Pancasila yang membebaskan warga Indonesia untuk memilih agamanya sendiri. Lalu juga ada
bentuk bentuk perpecahan seperti konflik antar suku ataupun gerakan separatisme. Selain contoh
tersebut, kasus bom bali merupakan contoh pelanggaran pancasila sila pertama. Gerakan yang
mencari pembenaran atas nama agama tersebut berdampak pula pada kondisi masyarakat sekitar
lokasi pengeboman. Banyak toko yang bangkrut dan banyak korban jiwa, sehingga manusia
tidak lagi bisa memanusiakan manusia. Hal tersebut juga merupakan pelanggaran sila kedua
pancasila. Tentu saja hal-hal tesebut juga menjadi contoh ketidaksesuaian antar sila-sila dalam
Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tentunya selain contoh yang disebutkan di atas masih banyak lagi bentuk ketidaksesuaian yang
terjadi. Tapi kita bisa mengetahui bahwa kebenaran korespondensi Pancasila di Indonesia belum
begitu tampak dikarenakan masih ada banyaknya pelanggaran terjadi yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai