PENDAHULUAN
Dok. UKL-UPL : Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Sebagai kota dagang sudah barang tentu memerlukan sarana pendukung yang dapat
dimanfaatkan baik antara seler dan buyer, menyadari hal demikian Dinas
Kopperindag Kota Pariaman memandang perlu untuk menyediakan sarana pasar yang
presentatif, bersih, aman dan nyaman.
Menindaklanjuti Perencanaan yang dalam hal ini adalah Masterplan Pasar Pariaman
telah selesai pada tahun 2015 yang lalu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Pariaman bermaksud melakukan kegiatan Penyusunan Dokumen UKL-UPL
sebelum proyek fisiknya terlaksana demi terwujudnya Pembangunan infrastruktur
Pasar Pariaman yang berwawasan lingkungan.
Kewajiban dalam pembuatan dokumen UKL-UPL ini merupakan kewajiban yang harus
dipenuhi oleh setiap pelaku kegiatan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari dan
mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pasal 34 ayat (1) mengatur bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan
yang tidak termasuk dalam kriteria wajib Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL), wajib memiliki UKL-UPL.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. I-1
Bab I - Pendahuluan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Selain itu, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan, mewajibkan setiap rencana usaha atau kegiatan yang menimbulkan
dampak besar dan penting untuk menyusun dokumen AMDAL. Sedangkan bagi setiap
rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan tidak menimbulkan dampak
penting atau dampak besar yang timbul secara teknologi dapat dikelola, diharuskan
untuk menyusun dokumen UKL-UPL.
Beberapa manfaat yang akan diperoleh dari rencana pembangunan pasar Pariaman
adalah sebagai berikut:
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. I-2
Bab I - Pendahuluan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. I-3
Bab I - Pendahuluan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
1.5. KEGUNAAN
A. Bagi Pemerintah
1. Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta
pemborosan sumber daya alam secara lebih luas.
2. Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan kegiatan lain di
sekitarnya.
3. Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
4. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan
hidup.
5. Bahan bagi rencana pengembangan wilayah dan tata ruang.
B. Bagi Pemrakarsa
1. Menjamin keberlangsungan usaha dan/atau kegiatan karena adanya proporsi
aspek ekonomis, teknis dan lingkungan.
2. Menghemat dalam pemanfaatan sumber daya (modal, bahan baku dan
energi).
3. Dapat menjadi referensi dalam proses kredit perbankan.
4. Memberikan panduan untuk menjalin interaksi saling menguntungkan
dengan masyarakat sekitar sehingga terhindar dari konflik sosial yang saling
merugikan.
5. Sebagai bukti ketaatan hukum, seperti perijinan.
C. Bagi Masyarakat
1. Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat adanya suatu
kegiatan sehingga dapat menghindari terjadinya dampak negatif dan dapat
memperoleh dampak positif dari kegiatan tersebut.
2. Melaksanakan kontrol terhadap pemanfaatan sumber daya alam dan upaya
pengelolaan lingkungan yang dilakukan pemrakarsa kegiatan, sehingga
kepentingan kedua belah pihak saling dihormati dan dilindungi.
3. Terlibat dalam proses pengambilan keputusan terhadap rencana
pembangunan yang mempunyai pengaruh terhadap nasib dan kepentingan
mereka.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. I-4
Bab I - Pendahuluan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
A. Undang-Undang
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960, tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981, tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan
di Perusahaan.
4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan.
5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana.
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang.
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial.
9. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
10. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan;
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
B. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996, tentang Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam
Penataan Ruang.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999, tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999, tentang Pengelolaan Limbah
Berbahaya dan Beracun.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004, tentang Penatagunaan Tanah.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
7. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara
Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. I-5
Bab I - Pendahuluan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. I-6
Bab I - Pendahuluan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
F. Peraturan/Keputusan Daerah
1. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat Nomor 13 Tahun
1994, tentang Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat.
2. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 02 Tahun 2007, tentang
Pemerintahan Nagari.
3. Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 05 Tahun 2008, tentang
Penetapan Kriteria Baku mutu Sungai di Provinsi Sumatera Barat.
4. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2008, tentang
Tanah Ulayat dan Pemanfaatannya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. I-7
Bab I - Pendahuluan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. I-8
Bab I - Pendahuluan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. I-9
Bab I - Pendahuluan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
---oOo---
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. I-10
BAB II
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
Dok. UKL-UPL : Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
• Jabatan : Direktur
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-1
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Secara geografis keberadaan lokasi rencana kegiatan ini terletak pada 100o7’03.1”
Bujur Timur (BT) dan 0o37’35.2” Lintang Selatan (LS).
Sektor perdagangan di Kota Pariaman didominasi oleh pelaku usaha berskala kecil.
Hal ini merupakan kondisi umum perdagangan di umumnya di Provinsi Sumatera
Barat. Akan tetapi untuk meningkatkan peran sector perdagangan dalam
perekonomian kondisi ini harus mendapat perhatian serius, karena sector usaha
informal akan cenderung mudah muncul dan menghilang, sehingga menyulitkan
untuk ditata secara baik dalam upaya peningkatan hasil pembangunan daerah.
A. Kondisi Aktual
1. Kondisi pedagang pasar dan PKL yang semerawut dan tersebar di beberapa
titik lokasi, yang tidak sesuai lagi dengan zona peruntukannya.
2. Masih terbatasnya sarana dan prasarana perdagangan dan fasilitas
pendukung untuk mengimbangi perkembangan volume dan aktifitas
perdagangan yang semakin dinamis di era keterbukaan ekonomi dewasa ini.
3. Keinginan Pemko Pariaman untuk membangun pasar yang representatif dan
terintegrasi dengan kegiatan pariwisata serta dikelola secara modern.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-2
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
B. Kondisi Urgensi
1. Perlu segera adanya pasar yang dapat menampung pedagang dan PKL, karena
secara kuantitas maupun kualitas, Pasar Nagari yang ada saat ini tidak lagi
layak untuk digunakan dalam jangka waktu panjang.
2. Kondisi fisik bangunan telah mengalami kelelahan konstruksi, akibat faktor
usia yang telah melebihi 25 tahun, serta ditambah dengan beberapa
keretakan struktur dan konstruksi akibat gempa.
3. Menyediakan fasilitas pasar yang sehat bagi pedagang dan pembeli dengan
meningkatkan kapasitas dan kualitas area perdagangan, serta untuk
meningkatkan kunjungan wisata ke Pariaman
4. Banyak ruang/petak toko dan kios yang tidak difungsikan akibat beberapa
faktor, antara lain terkait aksesibilitas dan kondisi fisik bangunan.
Beberapa gambar kondisi pasar pariaman eksisting dapat dilihat pada lembaran
lampiran.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-3
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Gambar 2.1
Keberadaan lokasi Pasar Pariaman
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-4
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Pemukiman penduduk
Keterangan :
1. Pasar Nagari Pariaman | Belum ada pembenahan konstruktif, setidaknya
selama 10 tahun kebelakang.
2. Pasar Pemko Pariaman | Penataan belum memiliki acuan spesifik mengenai
fasade, selubung bangunan dan irama massa kawasan
3. Stasiun KAI | Fasilitas dan infrastuktur belum terintegrasi dengan
keberadaan Pasar Pariaman sebagai Kawasan Perdagangan dan Kawasan
Wisata.
4. Alur Sungai Batang Piaman | Belum ada pembenahan optimal.
5. Pantai Gondoriah | Belum memiliki infrastruktur yang berintegrasi penuh
terhadap komponen lain yang berkaitan dengan wisata dan kawasan
perdagangan.
6. Jumlah Bangungan Rumah ada sebanyak 11 unit
Gambar 2.2
Kondisi eksisting lokasi Pasar Pariaman
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-5
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Gambar 2.3
Peta Tata Guna Lahan Eksisting
a. Petak Kios
Ukuran petak kios yang ditempati pedagang di pasar sarikat menempati kios
dengan ukuran 2x2 meter. Para pedagang manfaatkan petak kios ini untuk
melakukan aktifitas jualannya pada petak ini.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-6
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
a) Sayur
b) Buah
c) Sandal
d) Pakaian
e) Jilbab
f) Pakaian anak-anak
g) Mainan anak-anak
h) Asesories
i) Makanan
j) Minuman
k) Bunga
l) Buku
m) Bumbu
n) Buku
o) Bumbu
2. Jumlah pedagang toko pada pasar Nagari/serikat yang terdapat pada Pasar
Pariaman berjumlah 162 pedagang baik itu dengan jenis dagangan berupa :
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-7
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
t) Tas
u) Sepatu
v) P&D
w) Salon
x) Minuman
y) Jahitan Baju/tailor
z) Daging
aa) Bumbu
bb) Cabe
cc) Bunga plastik
dd) Ikan kering
ee) Jasa
ff) Kerajinan tangan
gg) Parfum
Berikut Jumlah pedagang yang berjualan di lapak-lapak Pasar Pariaman dan toko
berdasarkan lokasi tempat berjualannya.
Tabel 2.1
Jumlah Pedagang yang Berjualan di Lapak-lapak Pasar Pariaman
Blok A (Depan Pasar)
No Jenis dagangan Jumlah Pedagang/lapak
1 Jam 9
2 Minuman 1
3 Sandal 8
4 Sayuran 2
5 Buah 2
6 Makanan (martabak) 1
7 Jilbab 2
8 Tahu 1
9 Cabe 2
10 Pakaian 1
Jumlah 29
Sumber: UPTD Pasar Pariaman, 2016
Tabel 2.2
Jumlah Pedagang Yang Berjualan di Lapak-lapak Pasar Pariaman
Blok B
No Jenis dagangan Jumlah Pedagang/lapak
1 Jilbab 2
2 Pakaian anak-anak 2
3 Mainan anak-anak 3
4 Aksesories 1
5 Pakaian 1
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-8
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Tabel 2.3
Jumlah Pedagang Yang Berjualan di Lapak-lapak Pasar Pariaman
Blok C
No Jenis dagangan Jumlah Pedagang/lapak
1 Kerupuk 1
2 Bumbu 1
3 Sayur 15
4 Buah 1
5 Jilbab 2
6 Pisang 2
Jumlah 22
Sumber: UPTD Pasar Pariaman, 2016
Tabel 2.4
Jumlah Pedagang Yang Berjualan di Lapak-lapak Pasar Pariaman
Los Kayu
No Jenis dagangan Jumlah Pedagang/lapak
1 Makanan (Bakso, pical, nasi) 7
2 Cabe 6
3 Rempah/bumbu 1
4 Pakaian (baju/pakaian dalam) 6
5 Kerupuk kulit 1
6 Buah 2
7 Asesories 1
8 Pecah belah 1
9 Cincau 2
10 Makanan ringan 1
Jumlah 28
Sumber: UPTD Pasar Pariaman, 2016
Tabel 2.5
Jumlah Pedagang Yang Berjualan di Lapak-lapak Pasar Pariaman
Los Pisang
No Jenis dagangan Jumlah Pedagang/lapak
1 Buah 13
Jumlah 13
Sumber: UPTD Pasar Pariaman, 2016
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-9
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Tabel 2.6
Jenis dan Jumlah Pedagang Toko Pada Pasar Serikat Pariaman
Lantai 1
No Jenis dagangan Jumlah Pedagang/lapak
1 Pakaian (pakaian jadi) 29
2 Pakaian/gorden/sarung 4
3 Tekstil/konveksi 8
4 Perkakas rumah tangga dan pecah belah 6
5 Plastik 1
6 Jam 1
7 Elektronik 1
8 Buku/alat-alat tulis 1
9 Abat-obatan/apotik 1
10 Makanan 1
11 Emas dan perak (perhiasan) 4
12 Perabot Rumah Tangga 1
13 P&D 7
14 Telur 3
15 Ayam 1
16 Kelontong 4
17 Bunga 1
18 Asesories 2
19 Kosmetik 9
20 Tas 1
21 Sepatu 12
Jumlah 98
Sumber: UPTD Pasar Pariaman, 2016
Tabel 2.7
Jenis dan Jumlah Pedagang Toko pada Pasar Serikat Pariaman
Lantai 2
No Jenis dagangan Jumlah Pedagang/lapak
1 P&D 10
2 Salon 9
3 Minuman 8
4 Jahitan Baju/tailor 1
5 Pakaian jadi 2
6 Daging 5
7 Ayam potong 2
8 Bumbu 2
9 Cabe 1
10 Plastik 2
11 Bunga plastic 1
12 Perkakas 2
13 Perak dan emas (perhiasan) 7
14 Ikan kering 3
15 Jasa 1
16 Aksesories 6
17 Kerajinan tangan 1
18 Parfum 1
Jumlah 64
Sumber: UPTD Pasar Pariaman, 2016
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-10
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Sementara kondisi kawasan pasar saat ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan 2.2 di
bawah.
Dagang campuran pada toko dan canopy Dagangan baju di pertokoan pasar nagari
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-11
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Pedagang kaki lima dan parkir Perparkiran dan pedagang kaki lima
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-12
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Gambar 2.4
Kondisi Aktifitas Pasar Pariaman Eksisting
Gambar 2.5
Konsep perencanaan Pasar Pariaman
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-13
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Pasar Kota Pariaman berada di kelurahan Kampung Perak dan Kelurahan Pasir. Pasar
Serikat ini akan dilakukan perubahan bangunan, dimana nantinya pasar ini mampu
melayani kebutuhan masyarakat Kota Pariaman dalam skala yang lebih luas.
Selain itu keberadaan pasar pariaman ini diharapkan juga dapat meningkatkan
pelayanan penunjang untuk mendukung pariwisata di Kota Pariaman.
Berdasarkan analisis overlay dengan Peta Rencana Pola Ruang Kota Pariaman (lihat
Gambar 2.6) yang terangkum dalam Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 21
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pariaman Tahun 2010-2030,
terlihat bahwa keberadaan lokasi rencana pembangunan Pasar Pariaman telah sesuai
dengan arahan fungsi ruang dan sesuai dengan aturan pedoman dalam perencanaan
lokasi pasar.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-14
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Gambar 2.6
Peta penggunaan lahan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-15
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Perencanaan
TAHAP Sosialisasi
PRA KONSTRUKSI Pembebasan Lahan
Gambar 2.7
Diagram Alir Tahapan Kegiatan Pembangunan Pasar Pariaman
2. Sosialisasi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-16
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
B. Tahap Konstruksi
1. Persiapan
Tabel 2.8
Pedagang yang akan direlokasi untuk pembangunan pasar
No. Uraian Jumlah
(orang)
1 Pedagang Yang Berjualan di Lapak-lapak Pasar Pariaman Blok 29
A (Depan Pasar)
2 Pedagang Yang Berjualan di Lapak-lapak Pasar Pariaman Blok 14
B
3 Pedagang Yang Berjualan di Lapak-lapak Pasar Pariaman Blok 22
C
4 Pedagang Yang Berjualan di Lapak-lapak Pasar Pariaman Los 28
Kayu
5 Pedagang Yang Berjualan di Lapak-lapak Pasar Pariaman Los 13
Pisang
6 Pedagang Yang Berjualan di Lapak-lapak Pasar Pariaman PKL 40
berjualan di Canopy
7 Pedagang Toko Pada Pasar Serikat Pariaman Lantai 1 98
8 Pedagang Toko Pada Pasar Serikat Pariaman Lantai 2 64
9 Pedagang Ikan di Pasar Pariaman 17
Jumlah 325
Sumber : UPTD Pasar, 2016
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-17
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Tabel 2.9
Jenis Keahlian Dan Jumlah Tenaga Kerja
No Jenis Keahlian Jumlah
1 Maneger lapangan 1 orang
2 Coordinator pengawas 1 orang
3 Koordinator pelaksana 3 orang
4 Pengawas/supervisior 5 orang
5 Mandor 5 orang
6 Tukang 10 orang
7 Pekerja 30 orang
Jumlah 55 orang
Sumber: Juknis Kriteria Pembangunan Pasar
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-18
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Tabel 2.10
Mobilisasi Dan Demobilisasi Peralatan
No Jenis Peralatan Jumlah
1 Buldozer 1 unit
2 Backhoe loeder 1 unit
3 Whell loeder 1 unit
4 Roller 1 unit
5 Dump truck 4 unit
6 Truck 5 unit
7 Beton molen 3 unit
8 Mobil mixer molen cor 3 unit
9 Peralatan tukang kayu/besi 6unit
10 Hammer Press 1 Unit
Material dari bahan alam diolah di pabrik meliputi: batu bata, semen,
kapur, besi, baja, kaca, kayu, keramik, pipa pvc, aluminium untuk ralling
tangga / balkon dan konsen pintu/jendela, GRC (glass reinforcement
concrete), policarbonat (fiber atap), atap aluminium gelombang. Besi dan
baja tropille dan sebagainya material pabrikasi yang didatangkan dari luar
Kota Pariaman. Kecuali batu bata/batu merah yang didapat langsung di
daerah sekitar Kecamatan Pariaman Tengah.
Untuk pengadaan material galian seperti batu, pasir dan tanah urugan
dilaksanakan melalui pembelian dari pihak ketiga yakni suatu badan
usaha lokal yang telah memiliki izin resmi (Surat Izin Penambangan
Daerah – SIPD) dari Pemerintah Daerah setempat. Sedangkan untuk
pengadaan peralatan, selain dari pemrakarsa sendiri juga didatangkan
dari pihak ketiga atau kontraktor lain.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-19
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
2. Pelaksanaan Konstruksi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-20
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-21
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Tabel 2.11
Standar getarah terhadap kenyamanan manusia
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-22
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Tabel 2.12
Standar getaran terhadap kerusakan bangunan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-23
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
a) Intalasi Listrik
Kebutuhan listrik terkait dengan jumlah pemakai dan frekuensi
lama pemakaian per hari untuk beberapa tahun mendatang.
Jumlah pemakai listrik diperoleh dengan asumsi sebagai berikut:
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-24
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Tabel 2.13
Kompilasi Kebutuhan Ruang
KELOMPOK JENIS JML. STANDAR JUMLAH LUAS
JENIS RUANG PENGGUNA
AKTIFITAS AKTIFITAS PENGGUNA (M2) (UNIT) (M2)
AKTIVITAS UTAMA
TOKO BARANG HARIAN PEDAGANG 337 12 337 4,044
PEDAGANG
KIOS BARANG HARIAN PEDAGANG 105 9 105 945
TETAP
LOS BASAH HIGIENIS PEDAGANG 60 3.6 60 216
TOKO WISATA PEDAGANG 150 12 150 1,8
TOKO KULINER PEDAGANG 50 12 50 600
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-25
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Sambungan..
KELOMPOK JENIS JML. JUMLAH LUAS
JENIS RUANG PENGGUNA STANDAR (M2)
AKTIFITAS AKTIFITAS PENGGUNA (UNIT) (M2)
AKTIVITAS PENUNJANG
AREA BONGKAR
PEDAGANG 400 20 X 20 1 400
MUAT/LOADING DOCK
FASILITAS PENAMPUNGAN SAMPAH
KHUSUS UMUM 100 10 X 10 1 100
DAN IPAL
COLD STORAGE PEDAGANG 36 6X6 2 72
SECURITY SECURITY 5 2,2 M2 /ORANG 1 11
SURAU/MUSHALLA UMUM 50 1.6 M2 /ORANG 2 160
FASILITAS
AREA PAMERAN UMUM 75 0.85 M2 /ORANG 1 64
UMUM
POS KESEHATAN UMUM 8 2 M2 /ORANG 1 16
TOILET UMUM 10 2,5 M2 /ORANG 8 200
PENUNJANG
KANTOR PERWAKILAN
KAN 8 3 M2 /ORANG 1 24
NAGARI
PEMKO/KAN/PIHAK
KANTOR PENGELOLA PASAR 15 3 M2 /ORANG 1 45
KETIGA
RUANG SERBAGUNA UMUM 50 1.2 M2 /ORANG 2 60
PARKIR RODA EMPAT UMUM 207 12.5 M2 /KEND. 1 2,588
PARKIR RODA DUA UMUM 379 1.3 M2 /KEND. 1 493
OPEN SPACE PEDESTRIAN UMUM 1200 - 1 1,56
AREA HIJAU UMUM 2000 - 1 2,6
LANDMARK DAN PLAZA UMUM 1500 - 1 1,95
JUMLAH (M2) 10,342
SIRKULASI 30% (M2) 3,103
JUMLAH KEBUTUHAN RUANG AKTIVITAS PENUNJANG (M2) 13,445
JUMLAH TOTAL KEBUTUHAN RUANG (M2) 25,856
Sumber: Hasil Analisis
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-26
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Tabel 2.14
Kebutuhan Listrik Pasar Pariaman
Kebutuhan Domestik Kebutuhan Non Domestik Total
Standar Kehilangan Kebutuhan
Fasilitas Fasilitas Penerangan
Kebutuhan (VA) Besar Sedang Kecil
Perdagangan Sosial Jalan (KVA)
Tiap Rumah
1350 900 450 25% 25% 10% 10%
Jumlah Pemakai 223 670 1.341
Kebutuhan Daya 301.050 603.000 603.450 376.875 376.875 150.750 150.750 2.562.750
b) Sampah
Sampah Pasar biasanya terdapat tempat pembuangan sampah
sementara atau dikumpulkan di TPS lalu di bawa ke TPA oleh
Petugas kebersihan pasar.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-27
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Tabel 2.15
Persampahan Pasar Pariaman
Domestik Non Domestik Sarana Pengangkutan
Perdagangan/Per Pelayanan Total Truk
Jumlah 0,0025 Gerobag Container TPS
kantoran Umum Timbunan (Rit/Hari)
Pengunjung m3/Org/ (m3/Hari) 1m3/Unit
Hari 10% 10% 6m3/Unit 6m3/Unit 20.000
5Rit/Hari
2234 6 0,56 0,56 6,70 3 3 2 1
Sumber: Hasil Analisis
c) Air Bersih
Untuk Perhitungan Kebutuhan Air bersih menggunakan Standar
berikut :
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-28
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Tabel 2.16
Kebutuhan Air Bersih Pasar Pariaman
Domestik Non Domestik
Jumlah Perdagangan/ Pelayanan Total
120 Lt/ Kebocoran
Pengunjung Perkantoran Umum Kebutuhan
Org/Hari
10% 10% 10%
2234 268.080 26.808 26.808 26.808 348.504
Sumber: Hasil Analisis
d) Limbah Cair
Sistem penyediaan air limbah yang sesuai untuk Pasar Pariaman
adalah sistem terpusat (off-site), mengingat untuk jangka panjang
sistem ini merupakan sistem yang paling higienis dan tidak
merusak lingkungan.
e) Ruang Parkir
Besaran Ruang Parkir Penghuni Tetap/Pedagang
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-29
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
MOBIL
- Laju kedatangan periode I = 94 kendaraan / jam
- Laju kedatangan periode II = 91 kendaraan / jam
- Laju kedatangan periode III = 97 kendaraan / jam
- Laju kedatangan periode IV = 73 kendaraan / jam
MOTOR
- Laju kedatangan periode I = 169 kendaraan / jam
- Laju kedatangan periode II = 172 kendaraan / jam
- Laju kedatangan periode III = 193 kendaraan / jam
- Laju kedatangan periode IV = 166 kendaraan / jam
MOBIL
- Rata -rata laju pelayanan periode I :
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-30
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-31
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
d. Demobilisasi Peralatan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-32
Bab II - Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Potensi dampak dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja ini adalah kecemburuan
social.
3. Aktifitas pasar
Pasar Pariaman berada dalam lingkup kegiatan wisata, sarana transportasi dan
permukiman. Kegiatan wisata yang ditunjang oleh sarana transportasi dengan jasa
angkutan kereta api umum dan wisata. Potensi wisata yang dimiliki Kota Pariaman
berupa wisata pantai yang berada di arah barat kawasan pasar Pariaman dan wisata
budaya lokal yaitu budaya Tabuik di bulan Muharam. Kegiatan Tabuik memiliki rute
melalui kawasan Pasar Pariaman menuju pantai. Permukiman berada disekeliling
Pasar Nagari dan pasar Baru/Pemko.
---oOo---
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. II-33
BAB III
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
Dok. UKL-UPL : Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
A. Iklim
Keadaan yang mempengaruhi suatu daerah adalah suhu, kelembaban, arah angin
dan kondisi cuaca pada saat tertentu. Pada umumnya Kota Pariaman mempunyai
iklim tropis sama dengan daerah lain yang ada di Sumatera Barat. Berdasarkan
BMKG Padang Panjang Tahun 2017 secara umum kondisi iklim Kota Pariaman
terletak pada suhu 24 - 30 °C dengan tingkat kelembaban 70-95% hal ini
tergantung dari lamanya penyinaran matahari yang bervariasi antara 5,2 sampai
9.00 jam/hari. Kencenderungan kelembaban udara di Kota Pariaman relatif
sedang, karena hujan hampir sepanjang tahun dan masa kering dan terangnya
dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.
Kecepatan arah angin berkisar antara 19-28 km km/jam dalam keadaan norma.
Angin bertiup dari laut ke daratan pada waktu pagi sampai sore hari dan pada
malam hari angin darat mengarah kelaut. Cuaca di Pasar Pariaman dan umumnya
Kota Pariaman cepat berubah dari keadaan panas/kering menjadi mendung dan
hujan. Hal ini disebabkan uap air laut yang dihembuskan kearah daratan sampai
keadaerah pengunungan
B. Kondisi Topografi
Berdasarkan peta topografi Kota Pariaman terlihat bahwa lokasi rencana kegiatan
pembangunan pasar Pariaman sebagian besar merupakan daerah relatif datar (0-
5%).
Seperti terlihat pada Gambar 3.1 Peta Topografi, pada Kecamatan Pariaman
Tengah topografinya didominasi daerah datar.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. III-1
Bab III – Rona Lingkungan Hidup Awal
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Gambar 3.1
Peta Topografi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. III-2
Bab III – Rona Lingkungan Hidup Awal
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
C. Hidrologi
Tabel 3.1
Hasil Uji Kualitas Air Sungai Batang Pariaman di Wilayah Studi
Baku Mutu :
Hasil
No. Parameter Satuan Pergub. Sumbar
Pengujian
No. 05 Thn 2008
A. FISIKA
o
1. Temperatur C 27,6 deviasi 3
2. Zat Padat Terlarut mg/l 61 1.000
3. Zat Padat Tersuspensi mg/l 34 50
B. KIMIA
1. pH - 6,9 6,5-9,0
2. BOD5 mg/l 0,85 3,00
3. COD mg/l 47,0 25,00
4. DO mg/l 5,36 ≥4
5. Nitrat, (NO3) mg/l 1,06 10
6. Nitrit, (NO2) mg/l 0,125 0,06
7. Besi (Fe) mg/l 0,45 (-)
8. Kadmiun (Cd) mg/l < 0,003 0,01
9. Mangan (Mn) mg/l < 0,026 (-)
10. Nikel mg/l < 0,10 (-)
11. Seng (Zn) mg/l <0,01 0,05
12. Tembaga (Cu) mg/l < 0,074 0,02
13. Fluorida (F) mg/l 0,16 1,5
14. Sulfida (H2S) mg/l 0,03 0,002
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. III-3
Bab III – Rona Lingkungan Hidup Awal
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Baku Mutu :
Hasil
No. Parameter Satuan Pergub. Sumbar
Pengujian
No. 05 Thn 2008
15. Minyak dan Lemak mg/l < 0,1 0,75
C. BIOLOGI - Bakteriologi
1. MPN Coli Form /100mL 3.500 5.000
2. MPN Coli Tinja /100mL 3.500 1.000
Sumber: Uji Labor Banjir Bt Pariaman, 2017
Keterangan :
Lokasi :
Lokasi : Badan Air Batang Pariaman bagian Hilir
Khusus untuk parameter DO, nilai yang ditunjukkan PP 82/2001 adalah nilai minimum.
1. Kualitas udara secara umum masih jauh di bawah baku mutu sebagaimana
yang dipersyaratkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999.
2. Tingkat kebisingan di lokasi pengamatan masih di bawah baku mutu
sebagaimana dipersyaratkan Kepmen LH No. Kep-48/MENLH/11/1996.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. III-4
Bab III – Rona Lingkungan Hidup Awal
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Tabel 3.2
Kualitas Udara dan Kebisingan di Wilayah Studi
Memiliki jenis batuan resen dan tuna vulkan. Keadaan topografi wilayah dan
geomorfologi dan bentuk wilayah secara bersama-sama membentuk pola aliran
sungai. Kota Pariaman dilalui oleh 4 buah sungai yaitu Batang Manggung yang
melalui kecamatan Pariaman Utara, Batang Piaman dan Batang Jirak yang
melewati Kecamatan Pariaman Tengah dan Batang Manggau yang melalui
Pariaman Selatan. Potensi pemenuhan kebutuhan akan air bersih di Kota
Pariaman pada umumnya relative besar karena dangkalnya air tanah di wilayah
ini sehingga memudahkan penduduk dalam penggunaaannya.
F. Lahan / Tanah
2. Penggunaan Lahan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. III-5
Bab III – Rona Lingkungan Hidup Awal
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
A. Penduduk
Berdasarkan Kecamatan Pariaman Tengah dalam Anga, 2015 jumlah penduduk
yang terdapat di Kelurahan Pasir yang memiliki luas sekitas 0,85 km2 adalah
1.126 jiwa yang terdiri dari 297 laki-laki dang 604 perempuan.
B. Perekonomian
Salah satu indikator perekonomian terutama sektor mata pencaharian adalah
dengan memperhatikan faktor lingkungan. Berdasarkan pengamatan di lapangan
mata pencaharian masyarakat di kelurahan Pasir adalah :
1. Pedagang
2. Nelayan
3. PNS/Polri/TNI
4. Jasa
5. Belum/tidak bekerja
Kemauan saling menerima sebagai anggota kerabat keluarga melalui suatu proses
perjodohan atau perkawinan antar masyarakat yang berbeda kepercayaan di
kelurahan pasir juga kerap terjadi dan hal ini semakin memperlancar terjadinya
proses hubungan-hubungan sosial yang bersifat asosiatif antar masyarakat. Untuk
semakin mempererat hubungan-hubungan sosial antar warga masyarakat baik
yang berbeda agama maupun etnis, maka perlu diciptakan suatu kohesi sosial
dengan menumbuhkan sikap saling menghargai, dan menghilangkan prasangka-
prasangka buruk ataupun pandangan-pandangan yang stereotype dan
etnosentrisme.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. III-6
Bab III – Rona Lingkungan Hidup Awal
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
D. Kesehatan
Setiap usaha dan atau kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah maupun swasta pada umumnya akan memberikan dampak baik
positif maupun negatif terhadap lingkungan salah satunya adalah aspek
kesehatan manusia yang berada di sekitar kegiatan, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Pada kelurahan pasir ini sarana dan prasarana yang ada saat ini
adalah posyandu 1 unit. Kegiatan yang dapat menimbulkan berbagai masalah
kesehatan antara lain diakibatkan menurunnya tingkat kualitas sanitasi
lingkungan, kualitas udara dan kebisingan, berkurangnya ketersediaan air bersih,
dapat mengakibatkan timbulnya berbagai jenis penyakit sehingga mengganggu
kesehatan manusia.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. III-7
Bab III – Rona Lingkungan Hidup Awal
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Pengertian jalan Provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan
primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau
antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.
Pengertian jalan kota adalah: adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan
sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan
pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan
antar pusat permukiman yang berada di dalam kota. Seperti terlihat pada gambar di
bawah :
Kondisi jaringan jalan baik namun diisi Kondisi jaringan jalan baik namun diisi
oleh pedagang kakilima oleh parkir
Kondisi jaringan jalan baik namun Kondisi Jaringan Jalan Rusak Disebelah
diisi oleh parkir Timur Laut Kawasan Pasar Pariaman
Gambar 3.2
Kondisi jaringan jalan di sekitar Pasar Pariaman
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. III-8
Bab III – Rona Lingkungan Hidup Awal
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman”
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. III-9
BAB IV
DAMPAK YANG DIPERKIRAKAN AKAN
TIMBUL
Dok. UKL-UPL : Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
K
EGIATAN Pra Kontruksi, Kontruksi dan Pasca Kontruksi Pembangunan Pasar
Pariaman akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup. Kegiatan pra
kontruksi akan menimbulkan dampak keresahan terhadap pedagang yang ada
dipasar karena khawatir akan terganggunya kegiatan perdagangan mereka. Selain itu dampak
prakontruksi juga akan mengakibatkan keresahan bagi penduduk sekitar serta adanya isu
mengenai kepemilikan bangunan pasar yang baru. Sedangkan untuk identifikasi dampak
kegiatan kontruksi dan pasca kontruksi dapat dilihat pada bagan alir dampak seperti yang
tercantum dalam gambar berikut.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. IV-1
Bab IV – Dampak yang Diperkirakan Akan Timbul
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
1. Sumber dampak
Sumber dampak yang dapat mempegaruhi kualitas udara dan kebisingan
adalah :
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. IV-2
Bab IV – Dampak yang Diperkirakan Akan Timbul
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
2. Jenis dampak
Penurunan kualitas udara yang dampaknya akan sangat terasa adalah berupa
debu yang ditimbulkan oleh kegiatan penggalian, penimbunan dan pemadaan
lahan serta mobilisasi alat dan bahan. Selain itu dampak yang akan timbul
bisa juga berupa peningkatan konsetrasi co,so no pb serta kebisingan yang
berasal dari pembakaran BBM. Dampak dari penurunan kualitas udara ini
akan mengakibatkan penurunan kenyamanan para bekerja dan masyarakat
sekitarnya.
3. Sifat dampak
Mengigat waktu pelaksanaan konstrusi berlangsung selama 6 bulan dan
sebaran dampak adalah pada masyarakat yang berdekatan dengan lokasi
kegiatan dan pekerja itu sendiri, sehingga dampak perlu dikelola.
B. Gangguan kemacetan
1. Sumber dampak
Sumber dampak yang mempengaruhi gangguan lalu lintas dan kecematan
berasal dari aktivitas mobilisasi alat dan bahan.
2. Jenis dampak
Dampak yang terjadi adalah gangguan lalu lintas yaitu kemacetan dan rawan
kecelakaan
3. Sifat dampak
Dampak berlangsung umumnya pada awal tahap konstruksi serta sesekali
terjadi pada pertengahan tahap konstruksi pada kegiatan konstruksi
membutuhkan tambahan material ataupun adanya material yang batu
didatangkan. Dampak ini perlu dikelola agar supply material konstruksi
berjalan dengan lancar.
1. Sumber dampak
Penurunan kualitas air permukaan disebabkan oleh adanya perubahan
penggunaan lahan serta kegiatan penutupan dan penstabilan lahan dan
ceceran limbah cair dari kegiatan konstruksi
2. Jenis dampak
Jenis dampak yang akan timbul berupa menurunnya infiltrasi air hujan ke
dalam tanah sehingga terjadi peningkatan run-off (limpasan) air hujan yang
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. IV-3
Bab IV – Dampak yang Diperkirakan Akan Timbul
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
3. Sifat Dampak
Dampak terhadap kualitas dan kuantitas air permukaan (Batang Piaman)
akan berlangsung selama kegiatan baik kontruksi maupun pasca kontruksi
nantinya, sehingga dampak perlu dikelola.
A. Peningkatan pendapatan
1. Sumber Dampak
Dengan adanya kegiatan kontruksi pembangunan pasar Kota Pariaman maka
akan membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak sehingga nantinya akan
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
2. Jenis Dampak
Dengan terbukanya lapangan pekerjaan secara langsung akan menambah
pendapatan masyarakat sekitarnya yang ikut bekerja pada pelaksanaan
kegiatan kontruksi tersebut.
3. Sifat Dampak
Dampak berlangsung selama kegiatan kontruksi dan bersifat positif sehingga
harus dikelola.
B. Kecemburuan Sosial
1. Sumber Dampak
Sumber dampak yang dapat mempengaruhi terjadinya kecemburuan sosial
adalah pada proses kegiatan perekrutan tenaga kerja tahap kontruksi.
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang akan terjadi adalah timbulnya kecemburuan sosial akibat
adanya perekrutan tenaga kerja dengan jumlah yang sedikit sedangkan
jumlah pencari kerja cukup banyak. Selain itu kecemburuan sosial bida juga
diakibatkan oleh transparan atau tidak nya proses perekrutan tenaga kerja
tersebut.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. IV-4
Bab IV – Dampak yang Diperkirakan Akan Timbul
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
3. Sifat Dampak
Mengingat terbatasnya kesempatan kerja pada tahap kontruksi maka dampak
ini perlu dikelola dengan baik agar pelaksanaan kontruksi bisa dilakukan
dengan lancer dan tepat waktu.
A. Air Permukaan
1. Sumber Dampak
Sumber dampak yang mengakibatkan penurunan kualitas air permukaan
adalah dari pembuangan air limbah dari WC dan kamar mandi serta run off
area pasar.
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan berupa pencemaran fisik, kimia dan
bakteriologi khususnya terhadap badan air penerima (Batang Piaman)
3. Sifat Dampak
Dampak terjadi selama kegiatan berlangsung dengan karakteristik (dari wc
dan kamar mandi).
B. Limbah Padat
1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari aktifitas pasar (berupa sampah plastic,kertas,
sisa sayuran/buah-buahan, sisa pembersihan daging/ikan dan lainya), serta
smpah yang berasal dari aktifitas pegawai ataupun pengunjung pasar.
2. Jenis Dampak
Dampak yang terjadi berupa penumpukan limbah padat yang dapat
mengurangi nilai estetika lingkungan dan munculnya vector penyakit seperti
lalat,nyamuk, kecoa dan tikus.
3. Sifat Dampak
Dampak terjadi selama kegiatan berlangsung dan penting untuk dikelola.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. IV-5
Bab IV – Dampak yang Diperkirakan Akan Timbul
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari aktifitas pengunjung dan pemasok barang ke
pasar yang berupa peningkatan jumlah kendaraan yang melalui jalan di depan
lokasi kegiatan.
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah kemacetan lalu lintas.
3. Sifat Dampak
Dampak bersifat negative dan berlangsung selama pengoperasian Pasar
Pariaman.
1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari aktifitas Pasar berupa peningkatan jumlah
kendaraan yang melalui lokasi kegiatan.
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul berupa peningkatan konsentrasi debu, SOx, NOx,
COx, dan Pb di udara serta peningkatan kebisingan, yang mengakibatkan
penurunan kualitas udara sehinga menurunnya kenyaman masyarakat
sekitar, pengunjung serta pemilik kios pasar.
3. Sifat dampak
Mengingat waktu pasca kontruksi berlangsung selama operasional pasar dan
sebaran dampak adalah pada masyarakat yang berdekatan dengan lokasi
kegiatan dan pekerja itu sendiri, sehingga dampak perlu dikelola.
E. Bahaya Kebakaran
1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari kelailaian pemiliki kios, pengunjung atau
konsleiting listrik.
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah kebakaran sehingga bisa menimbulkan
kebakaran dan kerugian yang besar baik pihak pengelola pasar, masyarakat
sekitar maupun pengunjung.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. IV-6
Bab IV – Dampak yang Diperkirakan Akan Timbul
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
3. Sifat Dampak
Dampak bersifat negative dan besar serta terjadi bila adanya kecerobohan
baik oleh pedagang maupun pengunjung pasar, sehingga perlu dilakukan
pengelolaan dengan sangat hati-hati.
A. Kecemburuan Sosial
1. Sumber Dampak
Sumber dampak yang akan mempengaruhi terjadinya kecemburuan sosial
adalah adanya pembagian/penjualan kios bagi pedagang. Dampak akan
muncul dari proses penjualan kios itu sendiri apakah dilakukan terbuka dan
transparan atau tidak.
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah adanya kecemburuan karena
pembagian/penjualan kios bagi pedagang local relative sedikit dibandingkan
dengan yang berasal dari luar daerah lokasi kegiatan serta pembagian
/penjualan yang kurang transfaran.
3. Sifat Dampak
Dampak terjadi pada saat pembagian/penjualan kios dan bersifat negative
harus dikelola.
B. Peningkatan Pendapatan
1. Sumber Dampak
Pengoperasian Pasar Kota Pariaman akan merangsang pertumbuhan ekonomi
pedagang dan masyarakat sekitar pasar untuk memanfaatkan peluang untuk
mendukung kelancaran aktifitas pasar, sehingga akan memunculkan lapangan
kerja.
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah peningkatan pendapatan dan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Kota Pariaman.
3. Sifat Dampak
Dampak terjadi di awal dan selama pengoperasian pasar Kota Pariaman dan
bersifat positif sehingga harus dikelola.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. IV-7
Bab IV – Dampak yang Diperkirakan Akan Timbul
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
Tabel 3.1
Matrik Dampak Lingkungan yang Mungkin Terjadi
Daerah yang
No Sumber Dampak Jenis Dampak SIfat Dampak
terkena dampak
A Tahap Pra Kontruksi
1. Perencanaan Keresahan pedagang dan Negatif Lokasi kegiatan
masyarakat sekitar pasar dan sekitarnya
B. Tahap Kontruksi
1. Mobilisasi alat dan bahan Penurunan kualitas udara Negatif Lokasi Kegiatan
dan peningkatan
kebisingan
Gangguan kemacetan
Jalan raya di depan
lokasi kegiatan
2. Pembersihan Lahan Penurunan Kualitas Negatif Lokasi kegiatan
Udara dan peningkatan dan sekitarnya
kebisingan
Peningkatan pendapatan
masyarakat
Kecemburuan sosial
Negatif
Kecemburuan sosial
Negatif
2. Operasional pasar Penurunan kualitas air Negatif Lokasi kegiatan
permukaan dan sekitarnya
Kebakaran
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. IV-8
Bab IV – Dampak yang Diperkirakan Akan Timbul
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
Daerah yang
No Sumber Dampak Jenis Dampak SIfat Dampak
terkena dampak
Peningkatan timbulan
limbah padat (sampah)
sehingga menurunkan
estetika dan mengundang
vektor penyakit
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. IV-9
BAB V
UPAYA PENGELOLAAN & UPAYA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dok. UKL-UPL : Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
P
RINSIP dasar upaya pengelolaan lingkungan adalah sebuah upaya terpadu yang
aspek pengelolaannya ditinjau dari aspek lingkungan hidup yang dijabarkan dalam
sebuah metodologi pengelolaan. Beberapa metodologi terkait dengan metodologi
pengelolaan lingkungan adalah pencegahan, penanggulangan dan perbaikan terhadap
dampak lingkungan yang terjadi. Berdasarkan hasil identifikasi dampak lingkungan yang
dilakukan dalam Studi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL-UPL), maka telah diperkirakan bahwa kegiatan tersebut akan
menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif.
Dalam pengelolaan lingkungan, untuk mencapai maksud tersebut diperlukan upaya untuk
meningkatkan dampak positif dan meminimalisasi dampak negatif. Semua penanganan
dampak dituangkan dalam dokumen UKL-UPL ini. Dengan adanya pengelolaan lingkungan
yang baik, juga diharapkan dapat mengurangi konflik dengan masyarakat sekitar rencana
kegiatan yang mungkin timbul.
A. Pendekatan Teknologi
Pengelolaan dampak lingkungan dengan pendekatan teknologi dimaksudkan
untuk mencari alternatif teknologi yang tepat yang dapat diaplikasikan dalam
meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan seperti :
1. Penurunan kualitas udara dan kebisingan akan dikelola dengan baik di sekitar
lokasi dengan penyiraman jalan kerja terutama jalan ke lokasi kegiatan yang
berbatasan dengan aktifitas penduduk dan di musim kemarau.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-1
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
C. Pendekatan Institusi
Pendekatan institusi merupakan mekanisme kelembagaan yang akan ditempuh
pemrakarsa dalam menanggulangi dampak yang ditimbulkan seperti :
Adapun rencana Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan rencana Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) rencana kegiatan Pembangunan pasar
Pariaman serta sarana prasarana lainnya akan diuraikan seperti berikut. Sementara
ringkasan/matrik UKL-UPL ini dapat dilihat pada Tabel 5.1 bagian akhir bab ini.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-2
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-3
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
B. Gangguan Kemacetan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-4
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
HATI-HATI HATI-HATI
100 meter 50 meter
KENDARAAN KELUAR KENDARAAN KELUAR
MASUK PROYEK MASUK PROYEK
HATI-HATI
PINTU KELUAR-MASUK
PROYEK
Gambar 5.1
Contoh Rambu Informasi Proyek
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-5
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-6
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
A. Peningkatan pendapatan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-7
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
B. Kecemburuan sosial
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-8
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
A. Air Permukaan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-9
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
B. Limbah padat
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-10
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-11
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-12
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-13
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
E. Bahaya kebakaran
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-14
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
A. Kecumburuan sosial
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-15
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
B. Peningkatan Pendapatan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-16
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
Pada Tabel 5.1 di bagian akhir bab ini disajikan ringkasan (matrik) UKL-UPL rencana
Pembangunan Pasar Pariaman
Sehubungan dengan perlakuan bagi limbah B3, izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang dibutuhkan adalah Izin Penyimpanan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (limbah B3) pada lingkungan kerja workshop/base camp.
Limbah B3 pelaksana kegiatan (kontraktor) sebelum diserahkan kepada pihak
pengumpul yang memiliki izin resmi.
5.5. REKOMENDASI
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-17
Bab V – Upaya Pengelolaan dan Pemantauan LH
Dok. UKL-UPL “Rencana Pembangunan Pasar Pariaman Kota Pariaman
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman Hal. V-18
P Bab III – Deskripsi Lokasi Kegiatan
Laporan Antara “Kajian UKL/ UPL Pengendalian Banjir Batang Palangai Balai Selasa”