Anda di halaman 1dari 18

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TADULAKO
JL. Soekarno Hatta Km.9 Tondo
Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah 94148

PERENCANAAN TEKNIS

SALURAN DRINASE
UNIVERSITAS TADULAKO

RENCANA KERJA &


SYARAT-SYARAT TEKNIS
(RKS)

Konsultan Perencana :

CV. GEOMETRIC KONSULTAN TEKNIK


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN (SPESIFIKASI)


PEKERJAAN PEMBANGUNAN DRAINASE

Pasal 1

PENGGUNAAN PERSYARATAN TEKNIS

1. Persyaratan Teknis ini merupakan Pedoman dalam pelaksaan pekerjaan-


pekerjaan (yang disebut kegiatan) termasuk seluruh konstruksi dan pekerjaan-
pekerjaan lainnya sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan.

2. Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam persyaratan teknis ini berlaku untuk
seluruh konstruksi yang termasuk dalam pekerjaan kegiatan ini, disesuaikan dengan
gambar-gambar, keterangan-keterangan tambahan tertulis dan perintah-peritah
Direksi/Pengawas.

3. Semua pekerjaan yang ditentukan dalam dukumen ini mengacu dan harus mengikuti
persyaratan tersebut pada Bab II Pasal 1 dan Standard Nasional Indonesia
(SNI), Standard Konsep Standard Nasional Indonesia (SK SNI), serta peraturan-
peraturan Nasional Internasional lain yang ada hubungannya dangan pekerjaan ini.

4. Standard-standard utama yang dipakai adalah standard-standard yang dibuat dan


berlaku resmi dinegara ini, apabila tidak terdapat standard yang dapat diberlakukan
terhadap pekerjaan tersebut, maka harus digunakan standard internasional yang
berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya standard dari Negara
produsen bahan yang menyangkut pekerjaan tersebuat yang diberlakukan.

5. Gambar denah, potongan-potongan dinyatakan dalam gambar rencana dan dijelaskan


pula dalam gambar detail lengakap dengan ukurannya. Dan apabila terdapat ketidak
jelasan dalam ukuran pada gambar, maka Pelaksana wajib meminta penjelasan dan
petunjuk kepada Direksi/Pengawas Teknik sebelum pekerjaan dikerjakan.

Pasal 2

LOKASI PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaan terletak di Universitas Tadulako, Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore


Kota Palu, sebagaimana yang ditunjukan pada gambar situasi.

1|Pembangunan Drainase UNTAD


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal 3

PEKERJAAN PENUNJANG KEGIATAN

1. Kantor Lapangan dan Gedung

a. Pelaksana harus menyediakan kantor lapangan sebagai Kantor direksi dan Kantor
Pelaksana termasuk perlengkapannya yang cukup memadai sebagai ruang
kerja/ruang rapat lapangan (site meeting).

b. Pelaksana harus pula menyediakan gudang penyimpanan material di lokasi


Kegiatan yang ditempatkan pada posisi yang aman dan strategis sehingga tidak
mengganggu kelancaran pekerjaan.

c. Biaya pembuatan bagunan sederhana atau biaya sewa bangunan dan


perlengkapan untuk maksud tersebut pada poin a dan b diatas, menjadi beban
Pelaksana.

2. Izin-izin

Pengurusan izin-izin yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan


sampai selesai biaya-biaya yang timbul karenanya jadi beban Pelaksana dan harus
sudah diperhitungkan sebelumnya.

3. Mobilisasi/Penyediaan Peralatan

Apabila untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan kendaraan/alat-alat berat atau


peralatan-peralatan lain yang dipandang perlu untuk menunjang pelaksanaan
Pekerjaan, maka hal ini menjadi kewajiban Pelaksana untuk menyediakannya,
dan seluruh biaya yang timbul menjadi beban dan kewajiban Pelaksana.

4. Sarana/Kelengkapan Penunjang Lain-lain

a. Pelaksana harus memperitungkan adanya fasilitas penerangan dan penyediaan


air bersih yang cukup pada saat penyediaan pekerjaan.

b. Pelaksana harus menyediakan lampu-lampu penerangan apabila pekerjaan


tersebut dilaksanakan pada malam har, termasuk pula kabel-kabel serta alat yang
diperlukan lampu-lampu penerangan yang akan menjamin lancarnya pekerjaan.

c. Pelaksana harus menyediakan rambu-rambu untuk keperluan lalulintas


melewati jalan dan rambu tersebut cukup jelas untuk menjamin lancarnya
pekerjaan.

2|Pembangunan Drainase UNTAD


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

d. Kotak obat-obatan lengkap dengan isinya pertolongan pertama pada kecelakaan


hares selalau tersedia selama masa pelaksanaan pekerjaan.

e. Pelaksana harus mengusahakan atas tanggunganya sendir, langkah-langkah dan


peralatan yang perlu untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan yang
digunakan agar tidak rusak dan berkurangnya mutu karena pengaruh cuaca.

f. Apabila sewaktu-waktu Pemberi Tugas atau tamu-tamu yang berkepentingan atas


pelaksaan Pekerjaan mengadakan peninjauan loksi pekerjaan, atas
diselenggarakan Site Meeting, Pelaksana harus menyediakan konsumsi.

Pasal 4

GAMBAR - GAMBAR

1. Gambar-gambar rencaan untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada Pelaksana dan
gambar tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen kontrak.
Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan
perubahan-perubahan dan merupakan patokan bagi pelaksana pekerjaan.

2. Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana


dan spesifikasi-spesifikasi yang berhubungan dengan hal itu. Tidak dibenarkan
menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada gambar
atau perbedaan ketentuan antara gambar dan isi spesifikasi-spesifikasi.

3. Apabila ternyata terdapat kekurangan dan hal lain yang meragukan, Pelaksana harus
mengajukan kepada Direksi secara tertulis, dan Direksi akan mengoreksi dan
menjelaskan gambar-gambar rencana tersebut untuk kelengkapan yang telah
disebutkan dalam spesifikasi.

4. Penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan


selanjutnya oleh Direksi, dan akan disampaikan kepada Pelaksana secara tertulis.
Pelaksana harus menyiapkan gambar-gambar yang mengajukan perbedaan antara
gambar-gambar kontak dan gambar-gambar pelaksanaan, semua biaya untuk
menyiapkan dan mencetak akan ditanggung oleh Pelaksana.\

5. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan, Pelaksana harus membuat gambar


lengkap sesuai pelaksaan dilapangan atau As Built drawing termasuk gambar-gambar
setelah terjadi perubahan dan harus diserahkan kepada pihak Pekerjaan sebelum
megajukan termyin terakhir.
3|Pembangunan Drainase UNTAD
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal 5

RENCANA KERJA

Pelaksana harus menyiapkan suatu rencana kerja dan harus disampaikan kepada
Direksi. Rencana kerja tersebut harus mencakup :

1. Tanggal mulai, serta selesainya pekerjaan konstruksi dan atau pemasangan.


Instruksi dari berbagai bagian termasuk pengujiannya.

2. Jam kerja bagi tenaga-tanaga yang disediakan oleh Pelaksana.

3. Jumlah dari tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahap pekerjaan disertai dengan
latar belakang pendidikan serta pengalamannya.

4. Macam serta jumlah mesin-mesin serta alat-alat yang dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan.

5. Cara pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 6

PENGADAAN MATERIAL

1. Pengadaan bahan/material harus berpedoman pada Sysrat-Syarat Teknis dan Gambar


Rencana, baik ditinjau dari segi kualitas, kualitas ataupun ukuran-ukuran sebagaimana
yang disyaratkan, dimana Direksi/Pengawas Teknik behak menolak bahan bagunan
yang tidak sesuai dan Pelaksana berkewajiban segera menyingkirkan bahan yang
tidak sesuai tersebut dari lokasi pekerjaan.

2. Cara penyimpanan/penimbunan/penumpukan bahan bangunan harus memenuhi


persyaratan yang sesuai dengan masing-masing jenis bahan atau sesuai petunjuk
Direksi/Pengawas Teknik.

3. Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat dipasaran, maka dapat diganti
dengan bahan lain yang sejenis dan setara, dimana sebelumnya Pelaksana
harus mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi/Pangawas Teknik.

4. Pelaksana harus menyediakan air kerja atas biaya sendiri.

4|Pembangunan Drainase UNTAD


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal 7

JENIS DAN MUTU BAHAN

1. Semua banhan yang dipakai harus berkualitas baik.

2. Semen yang digunakan adalah Portland Cemen (PC) type 1 yang berkualitas
baik dalam artian belum mengeras/membatu.

3. Bahan batu dipakai batu kali atau batu gunung pecah ukuran 10-20 cm, terdiri
dari batuan keras dengan permukaan keras tanpa cacat dan retak dan bebas dari
kotoran lumpur.

4. Bahan pasir harus dari butiran alami yang keras dan kandungan lempung atau bahan
lolos saringan No. 200 tidak boleh melebihi 6% dari berat pasir.

5. Agregat keras (kerikil) adalah kerikil alam dengan butiran yang keras dan
bergradasimenerus dengan diameter maksimum 3 cm. Buritanya harus bersih dengan
kandungan lumpur maksimim 1%.

6. Bahan air harus bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti lumpur, miyak,
asam dan unsure organik.

Pasal 8

PENYEDIAAN PERALATAN DAN TENAGA

1. Peralatan dan Tenaga Kerja yang diperlukan bagi pelaksaan pekerjaan harus
disediakan/disiapkan sendiri oleh Pelaksana dengan jumlah dan
kapasitas/kemampuan yang memadai sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilaksanakan dan harus disetujui oleh Direksi/Pengawas Teknik.

2. Pelaksana harus mengajukan daftar peralatan secara terperinci, yang akan digunakan
untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar tersebut harus disetujui oleh Direksi dalam hal
pembuatanya, nomor pengenal, kondisi dan rencana waktu tiba dilokasi pekerjaan.

3. Kerusakan yang timbul pada bagian atau keseluruan alat-alat tersebut yamg akan
menggagu pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti, sehingga
Direksi menganggap pekerjaan segera dimulai.

5|Pembangunan Drainase UNTAD


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal 9

PENJELASAN UMUM

1. Semua urayan yang tercantuk dalam persyaratan ini termasuk gambar kerjan adalah
mengikat dan akan dinyatakan lebih lanjut dalam masing-masing bagian pada pasal-
pasal berikut dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan.

2. Apabila ada bagian yang tidak disebutkan dalam urayan ini,


pelaksanaannya disesuaikan dengan gambar.

3. Jika terdapat perbedaan gambar dengan uraiyan ini, Pelaksana diwajibkan


menghubungi Direksi guna mendapatkan pemecahanya.

4. Jika terdapat kekurangan pada gambar kerja dan penjelasan, Pelaksana dapat
melengkapinya dengan petunjuk Direksi.

Pasal 10

PEMBERSIAN LOKASI

1. Lapangan harus dibersihkan dari semak-semak, dan sisa-sisa bongkaran/sampah dan


lain-lain.

2. Pohon-pohon kayu yang menggangu kelancaran harus ditebang, dan hasil


penebangannya dibuamg sesuai tempat yang ditentukan Direksi.

Pasal 11

PENGUKURAN, PEMOTONGAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK

1. Semua pekerjaan pengukuran dan pematokan yang bertalian dengan pekerjaan


ini menjadi tanggung jawab Pelaksana dilaksanakan dengan alat ukur yang baik
atau sesuai kebutuhan seperti : Theodolit, Water Pas dan Roll Meter.

2. Pelaksana harus mengerjakan pengukuran dan pematokan untuk


menentukan kedudukan dan peil dasar konstruksi sesuai dangan gambar rencana.
Pelaksanaan ini harus seluruhnya telah di setujui oleh Direksi sebelum memulai
pekerjaan sebelumnya.

3. Pelaksana harus menaati dan meneliti ukuran-ukuran yang tertera pada gambar, dan
apabila ada perbedaan pada gambar harus dilaporkan dan dibicarakan dengan
Direksi/Pengawas untuk pemecahanya.

6|Pembangunan Drainase UNTAD


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

4. Direksi harus melaksanakan revisi pemasangan patok tersebut apabila dipasang perlu
dan Pelaksana harus mengerjakan revisi tersebut dengan petunjuk Direksi.

5. Sebelum melaluai pekerjaan pemasangan patok tersebut, Pelaksana harus


memberikan pada Direksi dalam waktu tidak kurang dari 2 x 24 jam sebelumnya,
sehingga direksi dapat menyiapkan peralatan yang perlu untuk melakukan
pengawasan.

6. Pekerjaan mematok yang sudah sesuai diukur oleh Pelaksana untuk kemudian
disetujui oleh Direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh Direksi dapat
digunakan sebagai dasar pembayaran.

7. Seluruh biaya yang diperlukan pekerjaan yang dimaksud dalam pasal ini manjadi
beban pihak Pelaksana.

Pasal 12

PAPAN NAMA KEGIATAN

Pelaksana harus memasang papan nama kegiatan pada lokasi kegiatan dengan ukuran
dan panjang lebar 80x120 cm2 sebagai papan nama pemberitahuan yang berisikan
informasi pekerjaan yang akan dilaksanakan, pembiayaan, jangka waktu pelaksanaan,
nama Konsultan pengawas dan Kontaktor pelaksanaan. Papan nama kegiatan ini
dipasang sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dan seluruh biaya yang timbul manjadi
beban dan kewajiban Pelaksana.

Pasal 13

ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI

1. Administrasi

a. Pelaksana wajib menyediakan buku Direks dan buku tamu yang ditemukan pada
kantor Direksi.

b. Membuat Reques Sheet untuk meminta persetujuan Direksi/Pemngawas tantang


kesiapan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

c. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan.

d. Bila pelaksanaan pekerjaan berlansung ditemui hal-hal yang


mengakibatkan terjadinya perubahan kontrak (Addendum)dalam pariasi volume

7|Pembangunan Drainase UNTAD


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

pekerjaan, maka Pelaksana wajib membuata perhitungan tamba/kurang dengan


memperoleh persetujuan dari pihak pemilik kegiatan dan dan hasil perhitungan
terlebih dahulu harus diperiksa oleh konsultan pengawas.

2. Dokumentasi

Pelaksana wajib mengambil rekaman pekerjaan pada kondisi 0 % (nol persen), 50


% (lima puluh persen), dan 100 % (seratus persen).

Pasal 14

GALIAN TANAH BIASA

1. Uraian

Bagian ini meliputi semua galian tanah yang nyata-nyata tertera dalam gambar
dan syarat-syarat teknik.

2. Penggalian

a. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi dan permukaan dan
kedalaman yang disyaratkan atau ditentukan dan diindikasikan dalam gambar
dengan cara yang demikian rupa, sehinga persyaratan dari pekerjaan selanjutnya
terpanuhi.

b. Galian pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk membangun


maupun memindahkan rangka\bekesting yang diperlukan, dan juga untuk
mengadakan pembersian.

c. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian untuk dasar pondasi sehingga


dicapai kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan
dari pada galian harus diukur kembali dengan pasir dan dipadatkan.

d. Material hasil galian harus segera disingkirkan dari lokasi pekerjaan, agar tidak
menghambat lalulintas.

Pasal 15

URUNGAN PASIR DIBAWAH LANTAI

1. Uraian

Bagian ini meliputi semua pekerjaan urungan pasir yang nyata-nyata tertera gambar
dan syarat-syarta teknik.
8|Pembangunan Drainase UNTAD
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

2. Pengurungan

a. Pekerjaan pengurungan dilakukan sebelum pekerjaan pengecoran beton


tumbuk pada lantai saluran.

b. Pasir dihampar secara merata dengan ketebalan yang telah ditentukan dan
mengacu pada tebal yang tertera pada gambar rencana, dan dilakukan
penyiraman hingga tercapai kepadatan yang memadai.

Pasal 16

PEKERJAAN BETON

1. Lingkup Pekerjaan

Bagian Pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua macam


beton termasuk bekisting, finising dan pekerjaan-pekerjaan-pekerjaan yang nyata-
nyata termasuk dalam pekerjaan ini. Pekerjaan beton bertulang dengan adukan 1
Pc : 2 Psr : 3 Krl dilaksanakan untuk deuker plat dan lain-lain seperti ditentukan
pada gambar.

2. Referensi:

Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti


ketentuan- ketentuan seperti tertera dalam:

a. SNI 1734 – 1986 – F

b. SKBI – Pedoman Perencanaan untuk Rumah dan Gedung c. Pedoman Beton

c. Spesifikasi Bahan bagunan

d. Pedoman Perencanaan Konstruksi Kayu Untuk Rumah dan Gedung

3. Material

Bahan-bahan/material yang digunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi


syarat- syarat sebagai berikut:

a. Agregat

Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang halus sampai kasar, dan
harus sesuai dengan persyaratan dalam ketentuan-ketentuan beton. Agregat
kasar menggunakan kerikil alam degan ukuran 2/3. Penyimpanan harus

9|Pembangunan Drainase UNTAD


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

sedemikian rupa, sehingga bebas dengan kontaminasi dengan bahan-bahan yang


dapat merusk.

b. Semen:

 Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu, seperti disyaratan
dalam SNI 8 Bab 3-2

 Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalam kemasan standar


dari pabrik dan terlindung.

 Untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini penyediaan jasa harus


mengusahakan hanya menggunakan satu merk semen saja.

c. Air:

Air yang dipakai pengecoran harus bersih, dalam artian tidak mengandung
lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.

d. Bekisting:

Bahan cetakan beton (bekisting) menggunakan kayu klas III, kecuali


Direksi/ Pengawas menegaskan lain.

4. Pelaksanaan

a. Proporsi

Kecuali gambar menentukan lain, maka adukan beton harus mutu beton K 225
dengan komposisi 1 : 2 : 3.

b. Pengecoran Beton

 Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus bersih dari kororan-


kororan dan bahan-bahan lain. Alat-alat pengaduk beton (beton molen) dan alat
pembawa juga harus bersih. Penulangan arus dimatikan pada posisinya,
serta harus diperiksa terlebih dahulu.

 Dimensi semua beton tertera pada gambar bestek dan detail. Jika terdapat
ketidak cocokan pada ukuran, penyedian jasa diwajibkan memintah
pertimbangan terlebih dahuku dari Direksi.

10 | P e m b a n g u n a n D r a i n a s e U N T A D
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

 Besar diameter besi tulangan harus sesuai dengan kententuan dalam


gambar. Jika suatu diameter tidak terdapat pasaran, penyedia jasa
diwajibkan membicarakan terlebih dahulu dengan pihak Diresi.

 Peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan beton yang tidsk


tercantum dalam RKS ini, dipakai peraturan yang termuat dalam SK SNI
T-15-1991-03 sebagai syarat.

 Agar pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi atau pelaksana pengecoran


beton dapat diberikan pada waktunya, penyedian jasa diwajibkan
menyampaikan pemberitahuan tentang rencana pengecoran 2 x 24 jam
sebelumnya.

 Bekisting baru boleh dibongkar setelah beton mengalami periode pengerasan


sebagaimana diatur pada SK SNI T-15-1991-03, dan sementara itu penyiraman
harus selalu disediakan.

5. Bekisting

a. Seluruh bahan pekerasan bekisting menggunakan papan terentang (kayu klas


III) dan balok 5/50 cm, kecuali Direksi/Pengawas menegaskan lain, dan untuk
mendapatkan cetakan yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan
oleh tukang yang ahli.

b. Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak
ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting
harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.

c. Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa


agar waktu pengecoran dan pembokaran tidak mengakibatkan cacat-cacat,
gelombang- gelombang maupun perubahan-perubahan bentuk, ukuran-ukuran
ketinggian- ketinggian serta posisi pada dari pada beton yang akan dicor.

d. Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah


defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta smbungan-sambungan harus
rapat, sehinga mencega kebocoran-kebocoran adukan selama kebocoran.
Lubang-lubang sementara harus disediakan dalam bekisting untuk memudahkan
pembersiahan.

e. Pembokaran Bekisting:

11 | P e m b a n g u n a n D r a i n a s e U N T A D
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

Bekisting harus dibongkar dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat


menjamin keselamatan penuh atas struktur yang dicetak.

6. Contoh-contoh:

Sebelum melaksanakan pemasangan, terlebih dahulu penyedia jasa harus


memberikan cotoh-contoh material yang akan dipakai guna mendapat persetujuan
Direksi/Pengawas.

Pasal 17

PEKERJAAN BETON TUMBUK

1. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi Pengadaan dan pemasangan dari semua macam dari semua
macam beton biasa, beton bertulangan dengan penulangannya termasuk
bekisring. Finising dan pekerjaan-pekerjaan lain yang nyata-nyata termasuk dalam
pekerjaan ini. Pekerjaan beton tumbuk dengan adukan 1 Pc : 4 Krl dilaksanakan untuk
pekerjaan pengecoran lantai saluran dan lining deuker plat dan lain-lain seperti
ditentukan pada gambar.

2. Referensi:

Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti


ketenruan- ketentuan seperti tertera dalam:

a. SNI 1734-1989-F

b. SKBI-Pedoman perencanaan untuk rumah dan gedung. c. Pedoman Beton.

c. Spesifikasi bahan bagunan.

d. Pedonan Perencanaan Konstruksi Kayu untuk Rumah dan Gedung.

3. Material:

Bahan-bahan/material yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi


syarat- syarat sebagai berikut:

a. Agregat

Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang halus sampai kasar, dan
harus sesuai dengan persyaratan dalam ketentuan-ketentuan beton. Agregat
kasar menggunakan kerikilalamdegan ukuran 2/3. Penyimpanan harus sedemikian
12 | P e m b a n g u n a n D r a i n a s e U N T A D
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

rupa, sehingga bebas dengan kontabinasi dengan bahan-bahan yang dapat


merusak.

b. Semen:

 Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu, seperti disyaratan
dalam SNI 8 Bab 3-2.

 Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalam kemasan standar dari
pabrik dan terlindung.

 Untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini penyediaan jasa harus mengusahakan


hanya menggunakan satu merk semen saja.

c. Air

Air yang dipakai pengecoran harus bersih, dalam artian tidak mengandung lumpur
dan bahan-bahan kimia yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.

4. Pelaksanaan

a. Proposal

Kecuali gambar menentukan lain, maka adukan beton harus mutu beton K 175
dengan komposisi 1 Pc : 2 Psr : 4 Krl.

b. Pengecoran Beton

 Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus bersih dari kororan-


kororan dan bahan-bahan lain. Alat-alat pengaduk beton (beton molen) dan alat
pembawa juga harus bersih. Penulangan arus dimatikan pada posisinya,
serta harus diperiksa terlebih dahulu.

 Dimensi semua beton tertera pada gambar bestek dan detail. Jika terdapat
ketidak cocokan pada ukuran, penyedian jasa diwajibkan memintah
pertimbangan terlebih dahuku dari Direksi.

 Besar diameter besi tulangan harus sesuai dengan kententuan dalam


gambar. Jika suatu diameter tidak terdapat pasaran, penyedia jasa
diwajibkan membicarakan terlebih dahulu dengan pihak Diresi.

 Peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan beton yang tidsk


tercantum dalm RKS ini, dipakai peraturan yang termuat dalam SK SNI
T-15-1991-03 sebagai syarat.
13 | P e m b a n g u n a n D r a i n a s e U N T A D
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

 Agar pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi atau pelaksana pengecoran


beton dapat diberikan pada waktunya, penyedian jasa diwajibkan
menyampaikan pemberitahuan tentang rencana pengecoran 2 x 24 jam
sebelumnya.

5. Contoh-contoh

Sebelum melaksanakan pemasangan, terlebih dahulu penyedia jasa harus


memberikan cotoh-contoh material yang akan dipakai guna mendapat persetujuan
Direksi/Pengawas.

Pasal 18

PASANGAN DRAINASE U-DITCH

1. Uraian:

Bagian ini meliputi penyedian Material Berupa Salurana Drainase U-Ditch + Cover
yang dimaksud adalah precast yang berasal dari pabrikasi yang mampu menahan
beban kendaraan max 5 ton/m2, peralatan, tenaga kerja dan dan pemasangan semua
pekerjaan pemasangan sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.

2. Persyaratan :

a. U-Ditch menggunakan mutu beton K-350 sesuai Fabriksai

b. Kontraktor harus memesan untuk pembuatan U-Ditch Precast tersebut pada


sebuah pabrik, yang telah disetujui oleh pihak Direksi

c. Mutu, Dimensi serta Detail U-Ditch Precast yang dipesan harus sesuai dengan
gambar perencanaan yang sudah disetujui oleh Direksi

d. Syarat diterimanya beton precast, pihak penyedia diwajibkan mengundang pihak


pengguna untuk melakukan inspeksi / tinjauan ke produsen melihat tahapan dan
pemakaian bahan pabrikasi

e. Bila mutu pabrikasi dibawah / tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, maka pihak
pengguna berhak menolak produk beton precast

f. Kontraktor diharuskan dapat memberikan Jaminan Spesikasi Pemesanan U-Ditch


Precast ( yang berisi Job Mix Formula ) serta Surat Dukungan dari Pabrik ( dengan
melampirkan analisa harga satuan pabrikasi) yang dikeluarkan oleh Pabrik,
kepada Direksi dan Pengawas.
14 | P e m b a n g u n a n D r a i n a s e U N T A D
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

g. Sebelum dipasang pada galian Konstruksi yang sudah disiapkan, Kontraktor harus
memastikan bahwa galian Konstruksi tersebut telah diisi dengan Beton B0 di
bawah K-350

h. Biaya transportasi U-Ditch Precast yang sudah dipesan, sepenuhnya ditanggung


oleh Kontraktor

3. Pemasangan

Pemasangan U-Ditch dilakukan dengan bantuan forklip atau sesuai dengan analisa
RAB, untuk mempercepat pemasangan dengan pengawasan mandor dan pengawas
proyek.

Pasal 18

PASANGAN BATU KALI

1. Uraian:

Bagian ini meliputi penyedian peralatan, tenaga kerja dan dan pemasangan semua
pekerjaan pemasangan baru kali atau bagian-bagian lain yang menggunakan batu kali
sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.

2. Pemasangan:

a. Pekerjaan pemasangan batu kali dilaksanakan dengan ukuran dan bentuk-


bentuk yag ditunjukan dalam gambar.

b. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan, sehinga semua


hubungan batu melekat satu sama lain dengan sempurna.

c. Setiap batu harus dipasang diatas lapisan dan diketok ditempatnya hinga
teguh/kuat.

d. Adukan harus penuh ronga-ronga atara batu, untuk mendapat massa yang kuat
dan integral.

3. Adukan

Perbaikan campuran motral yang digunakan pada pada pemasangan batukali seperti
yang disebutkan diatas adalah 1 zak Portland Coment (PC) : 3 orang pasir

15 | P e m b a n g u n a n D r a i n a s e U N T A D
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal 19

PLESTERAN DAN ADUKAN

1. Uraian

Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran seperti yang ditunjukan pada recana.

2. Adukan

Perbaikan campuran motral yang digunakan pada pada pemasangan batukali seperti
yang disebutkan diatas adalah 1 zak Portland Coment (PC) : 3 orang pasir.

3. Pelaksanaan

a. Sedapat mungkin mempergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan


memadai. Persiapan dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester,
dari kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain dapat merusak plesteran. Tukang-
tukang plester yang dinilai tidak cakap, karena pekerjaan yang buruk harus diganti
dengan yang baik.

b. Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyataran teknis ini harus


disingkirkan dari pekerjaan.

c. Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya, dan pekerjaan


yang tidak rata harus diperbaiki sesuai perintah pengawas.

d. Tebal plester yang dimaksud , kecuali dinyatakan lain adalah 10 mm


dengan toleransi maksimum 15 mm. Bilamana ketebalan ketebalan toleransi
melampaui karna kondisi permukaan dinding harus diperbaiki.

e. Adukan dibuat dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu 45
menit. Adukan/plesteran dapat dipakai sampai batas adukan/plesteran tidak
dapat diolah(lebih kurang dari 90 menit setelah adukan jadi).

f. Membuang adukan/plesteran tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilakukan


dengan izin pengawas.

g. Membuang adukan/plesteran dengan mesin pengaduk (molen), bak molen


harus benar-benar bersih. Isikan setengah sejumlah air yang dibuhtukan berikut
masukan pasir, lalu tambahkan semen sementara bak pengaduk berputar,
kemudian tambahkan air sesuai kebutuhan.

16 | P e m b a n g u n a n D r a i n a s e U N T A D
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal 21

PEMBERSIHAN AKHIR / FINISING

1. Pada akhir pekerjaan, seluruh permukaan pasangan batu dan sebagianya harus
bersih dari sisa-sisa semen dan kotoran lainnya.

2. Gundukan-gundukan tanah bekas galian harus diratakan serta bahan-bahan yang


tidak terpakai lagi harus diangkut keluar dari lokasi pekerjaan.

3. Bila ada bagian-bagian pekerjaan yang oleh suatu hal menyebabkan kecacatan pada
bagian pekerjaan tersebu belum memenuhi persyaratn yang telah ditentukan, maka
Pelaksana wajib melakukan perbaikan-perbaikan terhadap bagian-bagian pekerjaan
tersebut.

17 | P e m b a n g u n a n D r a i n a s e U N T A D

Anda mungkin juga menyukai