Pasal 7
PEKERJAAN TATA UDARA DAN VENTILASI MEKANIS
(AC SENTRAL/ SPLIT)
7.1.2. Gambar-Gambar
1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikatnya.
2. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedangkan
pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada
mempertimbangkan juga kemudian service maintenance jika peralatan-peralatan sudah
dioperasikan.
3. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan
dan detail finishing instalasi.
4. Sebelum pekerjaan dimulai, pemborong harus mengajukan gambar kerja dan detail kepaa pihak
pemilik untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar
tersebut, pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan
dengan instalasi ini.
5. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang yang disertai
dengan operating adan Maintenance Instruction serta harus diserahkan kepada Pihak pemilik
pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), jilid serta dilengkapi dengan daftar isi
dan data notasi.
7.1.3. Koordinasi
1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan pemborong instalasi lainnya, agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi instalasi yang lain.
3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya
menjadi tanggung jawab pemborong.
7.1.7. Laporan-Laporan
1. Laporan harian dan mingguan
Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang memberikan gambaran
mengenai :
Kegiatan fisik
Catatan dan perintah Pihak Pemilik yang disampaikan secara lisan maupun secara tertulis.
Jumlah material masuk/ ditolak.
Jumlah tenaga kerja.
Keadaan cuaca, dan
laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah ditanda tangani oleh
Project Manager harus diserahkan kepada pihak Pemilik untuk diketahui/ disetujui.
2. Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi harus menyerahkan kepada Pihak Pemilik dalam rangkap 3 (tiga) mengenai
hal-hal sebagai berikut :
7.1.10.Ijin-Ijin
Perusahaan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang
diperlukan menjadi tanggung jawab Pemborong.
7.2.1. Umum
Pasal-pasal di bawah ini menjelaskan secara umum ketentuan-ketentuan yang perlu diikuti untuk
semua bagian-bagian yang alam pelakanaannya berhubungan dengan instalasi tata udara.
Gambar-gambar dan spesifikasi adalah ketentuan spesifik yang saling melengkapi dan sama
mengikatnya.
7.2.3. Instalasi
1. Umum
Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang sesuai dengan cara-cara pemasangan
yang secara teknis praktis, baik dan dapat dipertanggung jawabkan serta sesuai dengan
petunjuk dan instruksi pada brosur atau publikasi yang dikeluarkan pabrik dari peralatan ataupun
alat-alat bantu tersebut.
2. Platforms.
Untuk peralatan seperti fan dan Indoor AC unit yang menggantung dan duduk pada suatu
platform, maka paltform harus diperkuat dengan frame besi kanal (siku), yang dilas atau
dibautkan, atau dikeling ke frame sehingga cukup kuat, kaku dana tidak bergetar dalam
operasinya.
1.Semua peralatan utama ataupun peralatan bantu dalam prinsip pemasangannya harus mudah
untuk bisa diamati, diservice dan mudah dicapai dalam perbaikan, termasuk juga accessoris pipa
dan duct seperti valve, clean out, damper, filter, venting dan lain-lain.
Untuk itu kontraktor dalam pemasangannya wajib memperhatikan posisi yang terbaik dari
peralatan dan accessories tersebut, sehingga tujuan yang dimaksud tercapai.
2.Disamping itu kontraktor harus mengusulkan kepada pihak pemilik (bila belum ditunjukkan pada
gambar) pintu-pintu service (acces panel), untuk setiap peralatan dan accessories yang berada
dalam shaft atau celling yang memerlukannya, beserta ukuran dan lokasi yang tepat.
3.Bila dalam gambar rencana sudah ditunjukan ada acces panel yang diperlukan, maka pergeseran
untuk posisi yang tepat dari acces panel tersebut sehubungan dengan letak peralatan/accessories
dan kaitannya dengan arsitek/interior perlu dibicarakan dengan pihak pemilik untuk disetujui.
1. Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi kontraktor untuk melindungi peralatan-peralatan,
bahan-bahan baik yang sudah, maupun belum terpasang bila diperkirakan bisa rusak, cacat
ataupun mengganggu situasi sekitarnya ataupun oleh alam (hujan, debu, pasir, lembab) ataupun
oleh bahan-bahan kimia sekitarnya.
2. Sebelum penyerahan, instalasi dibersihkan atau ditest dan diajust kembali untuk membuktikan
bahwa peralatan dan bahan beroperasi dengan baik. Peralatan dan bahan yang rusak atau cacat
karena tidak dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi yang tidak
bisa diterima (serah terima belum 100%).
7.2.6. Pengecetan
Semua bagian-bagian pekerjaan yang menyangkut carbon steel atau seng yang digalvanis harus
dicat dasar dan cat finish. Sebelum pengecetan dilakukan, bagian-bagian harus bebas dari grease,
minyak dan segala kotoran yang melekat. Urutan-urutan pengecetan adalah cat dasar anti karat
(zinccromate) dan cat finish terdiri atas 2 lapis cat copolymer. Untuk peralatan-peralatan yang cat
pabriknya rusak/cacat dalam pengan gkutan, penyimpanan disb, harus dicat kembali sesuai aslinya
atau sesuai dengan warna yang ditentukan pihak pemilik. Untuk jalur-jalur pipa, code warna
disesuaikan dengan standard.
7.2.7. Anti Karat
1. Semua peralatan bantu instalansi, yang berasal dari besi (seperti: penggantung, dudukan,
landasan, flens dan lain sebagainya) harus dicat dengan cat anti karat, yaitu zinchromate dan
selanjutnya cat finish dengan warna yang tentukan.
2. Semua baut, mur dan washer haruslah zinc electroplated.
3. Landasan penyangga peralatan (steel bases), seluruhnya harus bersih dari bekas las-lasan,
dicat dasar dengan zinchromate dan cat akhir (finish) 2 lapis.
Peralatan bantu, sleeve dan lain-lain yang diperlukan tertanam atau menembus concrete atau
tembok harus dipasang dan dilengkapi sesuai petunjuk dagang. Untuk itu ukuran, posisi yang
disiapkan untuk keperluan tersebut harus dikonsultasikan dengan pihak pemilik dan disertai gambar
detail. Semua ducting atau pipa tembus dinding harus menggunakan sleeve dengan clearance 20
mm (3/4”) jika duct atau pipa berisolasi, clearance tetap dibutuhkan 20 mm (3/4”) antara isolasi dan
sleeve. Sleeve yang menembus atap harus diperpanjang ± 200 mm di atas atap lantai.
Semua peralatan terpasang dan asesorisnya harus diberi kode nama peralatan dan nomor, sesuai
seperti yang dicantumkan pada daftar peralatan atau data sheet atau sebagai tercantum pada
gambar rencana. Bila ada peralatan atau asesories yang belum mempunyai kode nama dan
nomor, kontraktor wajib mengusulkan kepada pihak pemilik dan ini semua sudah harus tercantum
dalam as built drawing.
1. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pegujian semua peralatan tata udara (air conditioning)
seperti: mesin AC Indoor/Outdoor, AHU, Fan, Ther mostat, Kontrol dan lain sebagainya.
2. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi ducting.
3. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pegujian seluruh instalasi pemipaan, suply dan return.
4. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi kontrol sistem AC dan
ventilasi.
5. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber daya listrik bagi instalasi ini seperti
kabel dan panel AC.
6. Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang terjadi akibat instalasi ini seperti
tercantum dalam dokumen ini.
7. Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang diakibatkan oleh pekerjaan instalasi ini.
8. Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa pemeliharaan.
9. Memberikan garansi terhadap mesin/peralatan yang terpasang.
10. Melakukan koordinasi terhadap pihak-pihak yang terkait selama melakukan kerja lapangan.
11. Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini beserta
addendumnya.
7.4.2. Umum
Spesifikasi teknik yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Sedang ketentuan spesifik dari kemampuan unit (performance) dapat dilihat pada lembar gambar
rencana yan g melengkapi dokumen ini.
7.4.6.2. Umum
1. Jika tidak diterangkan secara khusus istilah ducting secara umum berarti pekerjaan duct,
fitting, damper, support dan lain-lain komponen/accessories yang diperlukan untuk melengkapi
instalasi ini.
2. Jalur-jalur ducting yang terlihat pada gambar rencana adal ah gambar dasar yang menunjukkan
route dan ukuran ducting. Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop
drawing0 dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan yang
diperlukan dan mendapatkan persetujuan dari direksi sebelum dilaksanakan.
3. Ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar adalah ukuran bersih dan penampang laluan
udara. Jika diperlukan lining untuk ukuran duct tersebut, berarti penampang harus diperbesar
sesuai ketebalan lining.
1. Konstruksi duct adalah untuk low velocity (low pressure duct) dengan static pressure didala m
duct sampai 3 in WG (750 Pa) dengan kecepatan maksimum 1.800 - 2.500 fpm (9 – 12.5 m/s).
2. Konstruksi duct harus mengikuti standar SMACNA, kecuali kalau ditentukan hal-hal yang
harus dipenuhi dluar standar tersebut.
3. Hubungan antara diamensi duct dengan pemakaian sheet metal bila tidak ditunjukkan dalam
gambar adalah sebagai berikut:
Diukur berdasarkan sisi terpanjang galvanized sheet metal.
Sampai dengan 300 mm : BJLS 50
325 sampai 750 mm : BJLS 60
775 sampai 1.350 mm : BJLS 80
4. Semua sambungan ducting dengan jarak maks 2.000 mm (sambungan flange, slip joint,
pitsburg lock seam, dan lain-lain harus betul-betul rapat udara dengan menggunakan sealant
yang mencegah terjadinya kebocoran udara.
5. Percabangan (take off), harus memakai splitter damper yang dapat diatur dan diikunci pada
kedudukannya.
6. Reducer (transition), kemiringan duct dibuat tidak lebih dari 14o.
7. Lubang pengetesan, pada main supllay dan return duct harus dibuat lobang pengetesan untuk
mengukur temperatur, kelem baban serta static dan velocity pressure. Setelah selesai
ditutup kembali dengan plastik probe yang diisolasi.
8. Penguatan duct, semua duct yang berukuran lebih besar 500 mm permukaannya harus
dibuat cross broken (patah silang).
9. Penggatung duct, cara penggantungan duct harus sedemikian rupa sehingga praktis tidak
terjadi lendutan-lendutan, getaran-getaran dan deformasi.
10. Persyaratan penggantungan harus mengikuti:
11. Elbow, dibuat sesuai gambar spesifi kasi atau gambar detail.
12. Semua elbow harus dari type full radiusa elbouw, jari-jari dalam (R t) sama dengan lebar duct.
Untuk keadaan dimana harus menggunakan short radius elbow (R t lebih kecil dari lebar
duct) harus memakai turning venes.
13. Turning vanes jumlah dan posisinya ditentukan dengan chart logaritma atas dasar (RT) /
(RH). Untuk elbow tegak lurus harus memakai guide vanes double thickness, sesuai gambar
detail. Untuk mengikat konstruksi penggantung ke beton dipergunakan ramset /dynalbolt.
14. Sambungan flexible
Pembrong harusa memasang sambungan flexible connnection dari bahan double sheet
glass cloth (canvas) tebal 0,65 mm atau lebih, file resistence ke duct yang masuk/keluar
dari Indoor AC unit.
Panjang flexible connection tak lebih dari 20 cm, dan tidak menimbulkan kebocoran pada
sambungan.
Cara pemasangan harus dalam satu garis lurus sedemikian rupa, sehingga tidak
menyebabkan pengecilan luas penampang.
1. Diffuser, grille dan register harus terbuat dari bahan alumunium anodized profile dan ex lokal.
Pemasangan diffuser/ grille ke plafond harus memakai rubber sponge tebal 6 mm.
2. Warna untuk diffuser, grille dan register di anodized dengan warna akan ditentukan kemudian
oleh Arsitek/ Direksi.
3. Supply register harus mempunyai vertical dan horizontal blade yang dapat diatur defleksinya
dan memakai volume damper.
4. Grille sama seperti supply register dalam konstruksinya, tanpa memakai volume damper.
5. Damper dari diffuser adalah galvanized Iron sheet BJLS 80 type “Opposed blade damper”.
Finishing dicat hitam. Konstruksi harus cukup kaku dan tidak bergetar karena aliran udara, serta
dapat dikunci pada kedudukan yang dikehendaki.
6. Tidak dibenarkan memakai baut pada permukaan dari diffuser/ grille/ register.
1. Plenum Duct sesuai dengan dimensinya harus menggunakan material sesuai dengan ketentuan
yang tersebut terdahulu.
2. Seluruh sisi plenum harus diperkuat dengan besi siku 40 x 40 x 3 dan kalau perlu memakai
bracing pada sisi yang paling panjang.
3. Diberi isolasi fibre glass densuty 24 kg/m 3 pada bagian luar plenum duct dan density 48 kg/m 3
pada bagian dalam dan keduanya dilapisi alumunium foil double sided.
7.4.7.2. Umum
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang tercantum adalah gambar
dasar menunjukkan route dan ukuran pipa. Pemborong wajib menyesuai kan dengan keadaan
setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atai potongan-
potongan yang diperlukan dan mendapat persetujuan dari Pihak Owner sebelum dilaksanakan.
7.4.7.3. Material
1. Menyediakan dan mema sang instalasi pemipaan untuk seluruh system AC, (refrigerant dan
drain/ kondensasi) termasuk fitting- fitting dan alat-alat bantu).
2. Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-hati dan sebaik mungkin,
sebelum dipasang semua bagian harus sudah bersih, kering dan bebas dari debu dan kotoran
dan hendaknya dipasang sependek mungkin
3. Pipa harus disangga dan digantung dengan baik untuk mencegah melentur dan merusak
getaran mesin kepada bangunan.
4. Pipa harus dipasang sesuai dengan persyaratan “Ashrae Gulde Book” dan atau persyaratan
pabrik.
Lingkup pekerjaan untuk isolasi ini adalah pengadaan dan pemasangan isolasi untuk pipa, ducting
dan peralatan yang ditentukan, lengkap dengan material lainnya yang menunjang bagi keperluan
isolasi ini.
7.4.9.2. Material
1. Isolasi ducting : Fibre glass, density 24 kg/m3, thermal cond. 0,032 w/m oK.
2. Chilled Water pipe: Polyethline foam atau elestrometic rubber density 35-40 kg/m 3, thermal
cond. 0,033 w/m oK.
3. Condensate Water pipe: Polyethline foam atau elestrometic rubber density 35-40 kg/m 3,
thermal cond. 0,033 w/m oK.
4. Alumunium foll : Double sided reinforced fire resistant.
5. Adhesive tape : Adhesive alumunium foil, fire resistant.
1. Ducting supplay dan return yang berada dibawah atap/ slab diisolasi dengan ketebalan 50 mm.
2. Ducting supplay dan return yang tidak berada dibawah atap/ slab diisolasi dengan ketebalan 25
mm.
3. Ducting yang aliran udaranya bersuhu sama dengan udara sekitarnya tidak perlu diisolasi.
4. Ducting yang berhubungan dengan udara luar diisolasi dengan ketebalan 50 mm.
5. Cara melekatkan isolasi dengan memakai adhesive klip dan tidak dibenarkan memakai tali
plastik. (lihat gambar. detail)
6. Sambungan antara dengan overlap 75 mm.
7. Selanjutnya dibalut dengan alumunium foil dengan sambungan antara overlap 75 mm.
8. Semua sambungan alumunium foil menggunakan alumunium foil adhesive tape, sehingga betul-
betul kedap udara.
1. Isolasi dalam untuk duct dan plenum baik supply maupun retum adalah dimaksudkan untuk
menurunkan noise level yang ditimbulkan oleh peralatan, duct, fitting, dan lain sebagainya
sehingga tercapai NC ruang yang dikehendaki.
2. Ukuran ducting dan plenum yang ditunjukkan dalam gambar adalah ukuran lobang laluan udara
setelah diisolasi dalam.
3. Isolasi dalam dari ducting adalah fibre glass tebal 50 mm seperti yang ditunjukkan dalam
gambar dan jenis yang khusus isolasi dalam dimana salah satu sisi dilapis dengan black
neoprane compound atau dilapisi dengan glass cloth fire resistent.
4. Isolasi dalam dari plenum sama seperti dengan isolasi dalam dari ducting, dengan kekecualian
tebal isolasi 50 mm untuk plenum supply 25 mm untuk plenum return.
1. Untuk penggantung/penyangga setelah di cat dasar harus dicat dengan cat aluminium.
2. Semua equipment, disebabkan gangguan cuaca atau gangguan setempat yang merusak, harus
di cat lagi dengan warna yang sesuia dengan keseluruhan atau warna yang diminta oleh owner.
3. Cat dasar, dan finishing dari Merk ICI atau yang diharapkan dan disetujui.
7.4.12.2.Umum
Pelaksanaan TAB (Testing adjusting dan balancing) secara mendasar maksimal harus mengikuti
standard/atau petunjuk yang berlaku secara umum seperti standard ASHRAE dan SMACNA
dengan menggunakan peralatan-peralatan ukur yang memenuhi untuk pelaksanaan TAB tersebut.
7.4.12.3.Peralatan Ukur
Minimal peralatan ukur seperti dibawah ini harus dimiliki oleh kontraktor ybs antara lain:
1. Pengukuran laju aliran udara
Pitot tube dengan inclined manometer atau anemometer dan sejenisnya.
Hood untuk mengukur udara diffuser.
2. Pengukuran laju aliran udara
Sling psychrometric.
Termometer.
3. Pengukuran Listrik
Voltmeter.
Amperemeter / ampertang.
4. Tool (alat-alat kerja) yang dipergunakan dalam merubah setting/kedudukan dari peralatan
balancing.
7.4.12.4.Pelaksanaan TAB
1. Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh sistem dan bagian-bagiannya,
sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai dengan atau mendekati
besaran-besaran yang ditentukan dalam rencana.
2. Dalam Pelaksanaan TAB, disamping pengukuran yang dilakukan terhadap besaran-besaran
yang ditentukan dalam design, juga diwajibkan melaksanakan pengukuran terhadap besaran-
besaran yang tercantum dalam gambar rencana, tapi besaran ini sangat diperlukan dalam
penentuan kondisi dan kemampuan peralatan dan juga sebagai data-data yang diperlukan
bagi pihak maintenance dan operation.
3. Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-pengukuran terhadap besaran-besaran
lainnya yang tidak tercantum dalam gambar rencana harus dituangkan dalam suatu laporan
yang bentuknya (formnya) sesudah disetujui oleh pengawas.
4. Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer yang betul-betul sudah berpengalaman
TAB ini.
5. Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas, dimana hasil-hasil
pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh pengawas tersebut dan
dalam laporannya ikut menanda tangani.
6. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor harus membuat suatu rencana kerja, mengenai
prosedure pelaksanaan TAB untuk masing-masing bagian pekerjaan, dan prosedure ini agar
dibicarakan dengan pihak Owner untuk mendapatkan persetujuannya.
7. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor sudah harus menyiapkan suatu bentuk formulir yang
berisi item-item yang akan dilakukan untuk masing-masing.
7.4.13. Produk