Anda di halaman 1dari 12

Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA (DBH Pusat)

Pasal 7
PEKERJAAN TATA UDARA DAN VENTILASI MEKANIS
(AC SENTRAL/ SPLIT)

7.1. PERATURAN UMUM PEKERJAAN TATA UDARA DAN VENTILASI MEKANISME

7.1.1. Peraturan Pemasangan


Pemasangan Instalasi ini pada dasarnya memenuhi peraturan-peraturan sebagai berikut :
Instalasi Tata Udara & Ventilasi Mekanis
1. ASHRAE, ARI, ASTM DAN SMACNA, NEC, UL, AMCA.
2. National Fire Protection Association (NFPA).
3. Petunjuk dari Pabrik Pembuat Peralatan.
4. Fire Office Comitte (FOC).
5. Pedoman Plumbing Indonesia 1979.
6. National Plumbing Code.
7. Standard Nasional Indonesia 2000.
8. DEPNAKER
9. PUIL dan PUIPP
Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh Perusahaan yang memiliki surat Ijin Instalasi dari
instansi yang berwenang dan telah biasa mengerjakannya dan suatu daftar referensi pemas angan
harus dilampirkan dalam surat penawaran.

7.1.2. Gambar-Gambar
1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikatnya.
2. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedangkan
pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada
mempertimbangkan juga kemudian service maintenance jika peralatan-peralatan sudah
dioperasikan.
3. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan
dan detail finishing instalasi.
4. Sebelum pekerjaan dimulai, pemborong harus mengajukan gambar kerja dan detail kepaa pihak
pemilik untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar
tersebut, pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan
dengan instalasi ini.
5. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang yang disertai
dengan operating adan Maintenance Instruction serta harus diserahkan kepada Pihak pemilik
pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), jilid serta dilengkapi dengan daftar isi
dan data notasi.

7.1.3. Koordinasi
1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan pemborong instalasi lainnya, agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi instalasi yang lain.
3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya
menjadi tanggung jawab pemborong.

7.1.4. Pelaksanaan Pemasangan


1.Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, pemborong harus menyerahkan gambar
kerja dan detailnya kepada pihak pemilik dala m rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.
2.Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan
yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan, Pemborong harus segera
menghubungi pihak pemilik. Pengambilan ukuran dan/atau pemilihan kapsitas peralatan yang
salah akan menjadi tanggung jawab pemborong.
3. Mengajukan Metoda pelaksanaan atau standar kerja.

Rencana Kerja & Syarat – Syarat (RKS) 61


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA (DBH Pusat)

7.1.5. Testing dan Commissioning


1. Sebelum testing dan commisioning dilaksanakan pemborong wajib mengajukan terlebih dahulu
program testing dan commissioning.
2. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang dianggap perlu
dan atau yang diminta oleh pihak pemilik untuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat
berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta.
3. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk mengadakan testing
tersebut merupakan tanggung jawab pemborong.

7.1.6. Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan


1.Perairan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat penyerahan pertama.
2.Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 6 (enam) bulan terhitung sejak saat penyerahan
pertama.
3.Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong intalasi ini diwajibkan mengatasi segala keruakan yang
akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
4.Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan masih merupakan
tanggung jawab pembrong sepenuhnya.
5.Selama masa pemeliharaan ini, apabila pemborong instalasi ini tidak melaksanakan teguran dari
pihak pemilik atas perbaikan/ penggantian/ penyetelan yang diperlukan, maka pihak pemilik
berhak menyerahkan perbaikan/ penggantian/ penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya
pemborong instalasi ini.
6.Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih petugas-petugas yang
ditunjuk oleh pemilik sehingga dapat mengenali sistem instalasi dan dapat melaksanakan
pemeliharaannya.
7.Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaan
dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh pemborong dan pihak pemilik serta
dilampiri surat ijin pemakaian dari jawatan keselamatan kerja dan instansi yang berwenang
lainnya.
8.Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanan setelah:
a. Berita acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam keadaan baik,
ditandatangani bersama pemborong dan pihak pemilik.
b. Pemborong telah menyerahkan semua surat izin pemakaian dari instansi pemerintah yang
berwenang, misalnya Dinas Pemadam Kebakaran dan instansi keselamatan kerja, dll, hingga
instalasi yang telah terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan instalasi yang
bersangkutan.
c. Semua gambar terpas ang beserta operating, instruction, technical dan maintenance manual
rangkap 3 (tiga) termasuk 1 (satu) set asli telah diserahkan kepada Pihak Pemilik.
d. Tol Kit dan accessories yang merupakan standard pabrik dari peralatan utama yang dipasang
harus diserahkan kepada Pihak Pemilik.

7.1.7. Laporan-Laporan
1. Laporan harian dan mingguan
Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang memberikan gambaran
mengenai :
 Kegiatan fisik
 Catatan dan perintah Pihak Pemilik yang disampaikan secara lisan maupun secara tertulis.
 Jumlah material masuk/ ditolak.
 Jumlah tenaga kerja.
 Keadaan cuaca, dan
laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah ditanda tangani oleh
Project Manager harus diserahkan kepada pihak Pemilik untuk diketahui/ disetujui.
2. Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi harus menyerahkan kepada Pihak Pemilik dalam rangkap 3 (tiga) mengenai
hal-hal sebagai berikut :

Rencana Kerja & Syarat – Syarat (RKS) 62


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA (DBH Pusat)

 Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.


 Hasil pengetesan peralatan.
 Hasil pengetesan kabel.
 Dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus dis aksikan oleh Pihak Pemilik

7.1.8. Penanggung Jawab


Pemborong instalasi ini harus menempatkan seseorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli
dan berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan, yang bertindak sebagai wakil dari
Pemborong dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung
jawab penuh dalam menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh Pihak Pemilik.
Penanggung jawab tersebut di atas juga harus berada ditempat pekerjaan pada saat diperlukan/
dikehendaki oleh Pihak Pemilik.

7.1.9. Penambahan/Pengurangan/Perubahan Instalasi


1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak konsultan Perencanaan dan
Pihak Pemilik.
2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada kepada Pihak
Pemilik dalam rangkap 3 (tiga).
3. Perubahan material dan lain-lainnya, harus diajukan oleh pemborong kepada Pihak Pemilik,
secara tertulis dan pekerjaan tambah/ kurang/ perubahan yang ada harus disetujui oleh Pihak
Pemilik secara tertulis.

7.1.10.Ijin-Ijin
Perusahaan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang
diperlukan menjadi tanggung jawab Pemborong.

7.1.11. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran


1. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam pelaksanaan
instalasi ini serta mengembalikannya kekondisi semula, menjadi lingkup pekerjaan instalasi ini.
2. Pembobokan/ pengelasan/ pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada persetujuan dari
Pihak Pemilik secara tertulis.

7.1.12. Pemeriksaan Rutin dan Khusus


1. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh pembohong instalasi secara periodik dan tidak
kurang dari tiap dua minggu.
2. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini, apabila ada permintaan
dari dan atau bila ada gangguan dalam instalasi ini.

7.1.13. Rapat Lapangan


Wakil pemborong harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek diatur oleh pemberi tugas.

7.2. KETENTUAN UMUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM TATA UDARA

7.2.1. Umum
Pasal-pasal di bawah ini menjelaskan secara umum ketentuan-ketentuan yang perlu diikuti untuk
semua bagian-bagian yang alam pelakanaannya berhubungan dengan instalasi tata udara.
Gambar-gambar dan spesifikasi adalah ketentuan spesifik yang saling melengkapi dan sama
mengikatnya.

7.2.2. Kondisi Perancangan


1. Kondisi udara luar

Rencana Kerja & Syarat – Syarat (RKS) 63


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA (DBH Pusat)

 Temperatur : 33,2 0C (91,8 oF)


 Relative Humidity : 80%
2. Kondisi dalam ruangan (semua ruangan yang di kondisikan)
 Temperatur : 24 oC ± 2 oC / 75 oF ± 4 oF.
 Realtive Humidity : 55% ± 10% RH.
3. Noise Criteria
 Office 50 – 55 NC (55 – 60 dB)

7.2.3. Instalasi

1. Umum
Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang sesuai dengan cara-cara pemasangan
yang secara teknis praktis, baik dan dapat dipertanggung jawabkan serta sesuai dengan
petunjuk dan instruksi pada brosur atau publikasi yang dikeluarkan pabrik dari peralatan ataupun
alat-alat bantu tersebut.

2. Platforms.
Untuk peralatan seperti fan dan Indoor AC unit yang menggantung dan duduk pada suatu
platform, maka paltform harus diperkuat dengan frame besi kanal (siku), yang dilas atau
dibautkan, atau dikeling ke frame sehingga cukup kuat, kaku dana tidak bergetar dalam
operasinya.

7.2.4. Pencapaian Peralatan Untuk Service

1.Semua peralatan utama ataupun peralatan bantu dalam prinsip pemasangannya harus mudah
untuk bisa diamati, diservice dan mudah dicapai dalam perbaikan, termasuk juga accessoris pipa
dan duct seperti valve, clean out, damper, filter, venting dan lain-lain.
Untuk itu kontraktor dalam pemasangannya wajib memperhatikan posisi yang terbaik dari
peralatan dan accessories tersebut, sehingga tujuan yang dimaksud tercapai.
2.Disamping itu kontraktor harus mengusulkan kepada pihak pemilik (bila belum ditunjukkan pada
gambar) pintu-pintu service (acces panel), untuk setiap peralatan dan accessories yang berada
dalam shaft atau celling yang memerlukannya, beserta ukuran dan lokasi yang tepat.
3.Bila dalam gambar rencana sudah ditunjukan ada acces panel yang diperlukan, maka pergeseran
untuk posisi yang tepat dari acces panel tersebut sehubungan dengan letak peralatan/accessories
dan kaitannya dengan arsitek/interior perlu dibicarakan dengan pihak pemilik untuk disetujui.

7.2.5. Perlindungan Peralatan dan Bahan

1. Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi kontraktor untuk melindungi peralatan-peralatan,
bahan-bahan baik yang sudah, maupun belum terpasang bila diperkirakan bisa rusak, cacat
ataupun mengganggu situasi sekitarnya ataupun oleh alam (hujan, debu, pasir, lembab) ataupun
oleh bahan-bahan kimia sekitarnya.
2. Sebelum penyerahan, instalasi dibersihkan atau ditest dan diajust kembali untuk membuktikan
bahwa peralatan dan bahan beroperasi dengan baik. Peralatan dan bahan yang rusak atau cacat
karena tidak dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi yang tidak
bisa diterima (serah terima belum 100%).

7.2.6. Pengecetan

Semua bagian-bagian pekerjaan yang menyangkut carbon steel atau seng yang digalvanis harus
dicat dasar dan cat finish. Sebelum pengecetan dilakukan, bagian-bagian harus bebas dari grease,
minyak dan segala kotoran yang melekat. Urutan-urutan pengecetan adalah cat dasar anti karat
(zinccromate) dan cat finish terdiri atas 2 lapis cat copolymer. Untuk peralatan-peralatan yang cat
pabriknya rusak/cacat dalam pengan gkutan, penyimpanan disb, harus dicat kembali sesuai aslinya

Rencana Kerja & Syarat – Syarat (RKS) 64


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA (DBH Pusat)

atau sesuai dengan warna yang ditentukan pihak pemilik. Untuk jalur-jalur pipa, code warna
disesuaikan dengan standard.
7.2.7. Anti Karat

1. Semua peralatan bantu instalansi, yang berasal dari besi (seperti: penggantung, dudukan,
landasan, flens dan lain sebagainya) harus dicat dengan cat anti karat, yaitu zinchromate dan
selanjutnya cat finish dengan warna yang tentukan.
2. Semua baut, mur dan washer haruslah zinc electroplated.
3. Landasan penyangga peralatan (steel bases), seluruhnya harus bersih dari bekas las-lasan,
dicat dasar dengan zinchromate dan cat akhir (finish) 2 lapis.

7.2.8. Sleeve, Peralatan yang tertanam di dinding.

Peralatan bantu, sleeve dan lain-lain yang diperlukan tertanam atau menembus concrete atau
tembok harus dipasang dan dilengkapi sesuai petunjuk dagang. Untuk itu ukuran, posisi yang
disiapkan untuk keperluan tersebut harus dikonsultasikan dengan pihak pemilik dan disertai gambar
detail. Semua ducting atau pipa tembus dinding harus menggunakan sleeve dengan clearance 20
mm (3/4”) jika duct atau pipa berisolasi, clearance tetap dibutuhkan 20 mm (3/4”) antara isolasi dan
sleeve. Sleeve yang menembus atap harus diperpanjang ± 200 mm di atas atap lantai.

7.2.9. Penomoran, Nama Peralatan/Accessories

Semua peralatan terpasang dan asesorisnya harus diberi kode nama peralatan dan nomor, sesuai
seperti yang dicantumkan pada daftar peralatan atau data sheet atau sebagai tercantum pada
gambar rencana. Bila ada peralatan atau asesories yang belum mempunyai kode nama dan
nomor, kontraktor wajib mengusulkan kepada pihak pemilik dan ini semua sudah harus tercantum
dalam as built drawing.

7.3. PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN DAN INSTALASI


7.3.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan instalasi tata udara
(Air Consitioning) dan ventilasi Mekanis (Mechanical Ventilation) secara lengkap termasuk semua
perlengkapan dan sarana penunjangnya, sehingga diperoleh suatu instalasi yang lengkap dan baik
serta diuji dengan seksama dan siap untuk dipergunakan.

7.3.2. Pengadaan dan Pemasangan

1. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pegujian semua peralatan tata udara (air conditioning)
seperti: mesin AC Indoor/Outdoor, AHU, Fan, Ther mostat, Kontrol dan lain sebagainya.
2. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi ducting.
3. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pegujian seluruh instalasi pemipaan, suply dan return.
4. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi kontrol sistem AC dan
ventilasi.
5. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber daya listrik bagi instalasi ini seperti
kabel dan panel AC.
6. Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang terjadi akibat instalasi ini seperti
tercantum dalam dokumen ini.
7. Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang diakibatkan oleh pekerjaan instalasi ini.
8. Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa pemeliharaan.
9. Memberikan garansi terhadap mesin/peralatan yang terpasang.
10. Melakukan koordinasi terhadap pihak-pihak yang terkait selama melakukan kerja lapangan.
11. Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini beserta
addendumnya.

Rencana Kerja & Syarat – Syarat (RKS) 65


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA (DBH Pusat)

7.4. AIR COOLED SPLIT SYSTEM

7.4.1. Lingkup Pekerjaan


Pemasangan dan pengadaan Split Unit Air yang terdiri atas Indoor Unit dan Outdoor Unit berikut
pemipaan dari semua peralatan tersebut baik kapasitas masing-masing unit sebagai tertera dalam
skedule peralatan lembar gambar rencana.

7.4.2. Umum
Spesifikasi teknik yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Sedang ketentuan spesifik dari kemampuan unit (performance) dapat dilihat pada lembar gambar
rencana yan g melengkapi dokumen ini.

7.4.3. Spesikasi Teknik


1.Kapasitas unit berdasarkan kepada:
 Unit pendingin kondensor 35o C
 Temperatur ruang 24o C ± 2 ; Resultating Humidity 55 % ± 5 % RH.
2.Outdoor Unit
 Kompressor dari jenis Reciprocoating, Rotary Screw, Scrool dengan refrigenrant R-22.
Masing-masing compressor dilengkapi dengan “Spring Vibrator Isolator”, crankcase,
automatic reversible oil pump, crankcase, automatic heater untuk pengaturan kelarutan
minyak selama shut down.
 Casing dari outdoor unit harus waterproof, galvanized steel yang difinish memakai baked
enamel.
 Semua pipa suction hendaknya diisolasi dengan dengan “Close Fitting Celcular Insulation”
masing-masing unit dilengkapi dengan factory wired panel control pengaman terhadap
overload, pembatasan arus.
 Control pengaman terdiri atas low pressure switch , hig pressure switch, oil pressure safety
switch, compressor motor protector, heater control relay.
 Fan dari condensing unit adalah propeller dengan hubungan langsung dan dilengkapi
dengan dengan pelindung pengaman.
 Semua permukaan casing outdoor unit dan fin harus dilapisi oleh bahan anti karat yang
telah direkomendasikan oleh pabrik pembuat.
3.Indoor Unit
 Blower dari indoor fan dari type tangential berjumlah 1 unit dengan digerakkan oleh motor
4 pole (1450 RPM).
 Refrigerant (Liquid) line mempunyai combination moisture indicator dan sight glass,
refrigerant filter drier, liquid line solenoid valve.
 Casing dari indoor diletakkan diceiling untuk type split duct.
4.Perlatan Pengaturan
Suatu Room thermostat yang dilengkapi dengan switch off, Fan, Cool dan room temperature
setting akang mengfunsikan unit beroperasi.

7.4.4. Peredam Getaran


7.4.4.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan butir ini adalah pengadaan dan pemasangan alat peredam getaran (Vibration
Isolation/Eliminator) untuk semua mesin yang bergetar seperti AC Unit, Fan.

7.4.4.2. Spesifikasi Teknis


1. Alat peredam getaran (Vibration Isolator) ini harus dapat meredam getaran mesin dengan
efesiensi 90%.
2. Jenis peredam getaran yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan mesin/unit yang akan
diredam getarannya. Peredam getaran yang terpasang haruslah sesuai dengan

Rencana Kerja & Syarat – Syarat (RKS) 66


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA (DBH Pusat)

persyaratan/rekomendasi pabrik pembuat alat/mesin. Peredam getaran dapat berupa Neoprene


Pad, Neoprene Mounts, Spring Isolators, Restrain isolators, Pipe Hanger, dll.

7.4.5. Sistim Pengaturan Control Otomatis


7.4.5.1. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan peralatan sistem kontrol otomatis pada peralatan-peralatan yang
memerlukannya, baik seperti yang dituangkan pada gambar rencana, amupun yang tidak
dituangkan dalam gambar rencana, tapi merupakan bagian peralatan kontrol yang harus dipasang
untuk berfungsinya peralatan tersebut, atau sebagaimana diuraikan pada uraian sistem, sehingga
sistem kontrol dapat berfungsi sebagai mana dikehendaki.
7.4.5.2. Uraian Sistem
1. Kontrol Sistem AC
 Start, stop dan status dari masing-masing unit AC harus dapat diremote dari panel listrik.

7.4.6. Pekerjaan Ducting


7.4.6.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan (termasuk fabrikasi)
pekerjaan duct lengkap dengan isolasi/tanpa isolasi, damper, grilles , register, berikut alat-alat bantu
yang menunjang pekerjaan tersebut seperti ditunjukkan dalam gambar rencana yang melengkapi
dokumen ini.

7.4.6.2. Umum

1. Jika tidak diterangkan secara khusus istilah ducting secara umum berarti pekerjaan duct,
fitting, damper, support dan lain-lain komponen/accessories yang diperlukan untuk melengkapi
instalasi ini.
2. Jalur-jalur ducting yang terlihat pada gambar rencana adal ah gambar dasar yang menunjukkan
route dan ukuran ducting. Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop
drawing0 dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan yang
diperlukan dan mendapatkan persetujuan dari direksi sebelum dilaksanakan.
3. Ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar adalah ukuran bersih dan penampang laluan
udara. Jika diperlukan lining untuk ukuran duct tersebut, berarti penampang harus diperbesar
sesuai ketebalan lining.

7.4.6.3. Konstruksi Duct

1. Konstruksi duct adalah untuk low velocity (low pressure duct) dengan static pressure didala m
duct sampai 3 in WG (750 Pa) dengan kecepatan maksimum 1.800 - 2.500 fpm (9 – 12.5 m/s).
2. Konstruksi duct harus mengikuti standar SMACNA, kecuali kalau ditentukan hal-hal yang
harus dipenuhi dluar standar tersebut.
3. Hubungan antara diamensi duct dengan pemakaian sheet metal bila tidak ditunjukkan dalam
gambar adalah sebagai berikut:
Diukur berdasarkan sisi terpanjang galvanized sheet metal.
 Sampai dengan 300 mm : BJLS 50
 325 sampai 750 mm : BJLS 60
 775 sampai 1.350 mm : BJLS 80
4. Semua sambungan ducting dengan jarak maks 2.000 mm (sambungan flange, slip joint,
pitsburg lock seam, dan lain-lain harus betul-betul rapat udara dengan menggunakan sealant
yang mencegah terjadinya kebocoran udara.
5. Percabangan (take off), harus memakai splitter damper yang dapat diatur dan diikunci pada
kedudukannya.
6. Reducer (transition), kemiringan duct dibuat tidak lebih dari 14o.
7. Lubang pengetesan, pada main supllay dan return duct harus dibuat lobang pengetesan untuk
mengukur temperatur, kelem baban serta static dan velocity pressure. Setelah selesai
ditutup kembali dengan plastik probe yang diisolasi.

Rencana Kerja & Syarat – Syarat (RKS) 67


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA (DBH Pusat)

8. Penguatan duct, semua duct yang berukuran lebih besar 500 mm permukaannya harus
dibuat cross broken (patah silang).
9. Penggatung duct, cara penggantungan duct harus sedemikian rupa sehingga praktis tidak
terjadi lendutan-lendutan, getaran-getaran dan deformasi.
10. Persyaratan penggantungan harus mengikuti:

Uk. Terpanjang Duct Dia. Penggantung Trapeze besi siku Jarak


(mm) (mm) (mm) (m)
Sampai dengan 300 8 25 x 25 x 3 2
325 s/d 750 8 25 x 25 x 3 2
775 s/d 13350 10 30 x 30 x 3 1,5
Catatan: Penggantung ducting memakai Long screw type.

11. Elbow, dibuat sesuai gambar spesifi kasi atau gambar detail.
12. Semua elbow harus dari type full radiusa elbouw, jari-jari dalam (R t) sama dengan lebar duct.
Untuk keadaan dimana harus menggunakan short radius elbow (R t lebih kecil dari lebar
duct) harus memakai turning venes.
13. Turning vanes jumlah dan posisinya ditentukan dengan chart logaritma atas dasar (RT) /
(RH). Untuk elbow tegak lurus harus memakai guide vanes double thickness, sesuai gambar
detail. Untuk mengikat konstruksi penggantung ke beton dipergunakan ramset /dynalbolt.
14. Sambungan flexible
 Pembrong harusa memasang sambungan flexible connnection dari bahan double sheet
glass cloth (canvas) tebal 0,65 mm atau lebih, file resistence ke duct yang masuk/keluar
dari Indoor AC unit.
 Panjang flexible connection tak lebih dari 20 cm, dan tidak menimbulkan kebocoran pada
sambungan.
 Cara pemasangan harus dalam satu garis lurus sedemikian rupa, sehingga tidak
menyebabkan pengecilan luas penampang.

7.4.6.4. Grille, Register, Diffuser

1. Diffuser, grille dan register harus terbuat dari bahan alumunium anodized profile dan ex lokal.
Pemasangan diffuser/ grille ke plafond harus memakai rubber sponge tebal 6 mm.
2. Warna untuk diffuser, grille dan register di anodized dengan warna akan ditentukan kemudian
oleh Arsitek/ Direksi.
3. Supply register harus mempunyai vertical dan horizontal blade yang dapat diatur defleksinya
dan memakai volume damper.
4. Grille sama seperti supply register dalam konstruksinya, tanpa memakai volume damper.
5. Damper dari diffuser adalah galvanized Iron sheet BJLS 80 type “Opposed blade damper”.
Finishing dicat hitam. Konstruksi harus cukup kaku dan tidak bergetar karena aliran udara, serta
dapat dikunci pada kedudukan yang dikehendaki.
6. Tidak dibenarkan memakai baut pada permukaan dari diffuser/ grille/ register.

7.4.6.5. Plenum Duct

1. Plenum Duct sesuai dengan dimensinya harus menggunakan material sesuai dengan ketentuan
yang tersebut terdahulu.
2. Seluruh sisi plenum harus diperkuat dengan besi siku 40 x 40 x 3 dan kalau perlu memakai
bracing pada sisi yang paling panjang.
3. Diberi isolasi fibre glass densuty 24 kg/m 3 pada bagian luar plenum duct dan density 48 kg/m 3
pada bagian dalam dan keduanya dilapisi alumunium foil double sided.

Rencana Kerja & Syarat – Syarat (RKS) 68


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA (DBH Pusat)

7.4.7. Pekerjaan Pemipaan

7.4.7.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan pada butir ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi pemipaan lengkap
dengan fitting- fitting, alat-alat bantu, acessories dengan isolasi atau tanpa isolasi sesuai seperti
yang ditunjukkan pada gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

7.4.7.2. Umum

Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang tercantum adalah gambar
dasar menunjukkan route dan ukuran pipa. Pemborong wajib menyesuai kan dengan keadaan
setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atai potongan-
potongan yang diperlukan dan mendapat persetujuan dari Pihak Owner sebelum dilaksanakan.

7.4.7.3. Material

1. Refrigerant pipe : Hard Cooper 388


2. Condensate pipe : PVC, Class AW

7.4.8. Konstruksi Pemipaan Refrigerant & Drain untuk System

1. Menyediakan dan mema sang instalasi pemipaan untuk seluruh system AC, (refrigerant dan
drain/ kondensasi) termasuk fitting- fitting dan alat-alat bantu).
2. Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-hati dan sebaik mungkin,
sebelum dipasang semua bagian harus sudah bersih, kering dan bebas dari debu dan kotoran
dan hendaknya dipasang sependek mungkin
3. Pipa harus disangga dan digantung dengan baik untuk mencegah melentur dan merusak
getaran mesin kepada bangunan.
4. Pipa harus dipasang sesuai dengan persyaratan “Ashrae Gulde Book” dan atau persyaratan
pabrik.

7.4.9. Pekerjaan Isolasi


7.4.9.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk isolasi ini adalah pengadaan dan pemasangan isolasi untuk pipa, ducting
dan peralatan yang ditentukan, lengkap dengan material lainnya yang menunjang bagi keperluan
isolasi ini.

7.4.9.2. Material

1. Isolasi ducting : Fibre glass, density 24 kg/m3, thermal cond. 0,032 w/m oK.
2. Chilled Water pipe: Polyethline foam atau elestrometic rubber density 35-40 kg/m 3, thermal
cond. 0,033 w/m oK.
3. Condensate Water pipe: Polyethline foam atau elestrometic rubber density 35-40 kg/m 3,
thermal cond. 0,033 w/m oK.
4. Alumunium foll : Double sided reinforced fire resistant.
5. Adhesive tape : Adhesive alumunium foil, fire resistant.

7.4.9.3. Isolasi Luar

1. Ducting supplay dan return yang berada dibawah atap/ slab diisolasi dengan ketebalan 50 mm.

Rencana Kerja & Syarat – Syarat (RKS) 69


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA (DBH Pusat)

2. Ducting supplay dan return yang tidak berada dibawah atap/ slab diisolasi dengan ketebalan 25
mm.
3. Ducting yang aliran udaranya bersuhu sama dengan udara sekitarnya tidak perlu diisolasi.
4. Ducting yang berhubungan dengan udara luar diisolasi dengan ketebalan 50 mm.
5. Cara melekatkan isolasi dengan memakai adhesive klip dan tidak dibenarkan memakai tali
plastik. (lihat gambar. detail)
6. Sambungan antara dengan overlap 75 mm.
7. Selanjutnya dibalut dengan alumunium foil dengan sambungan antara overlap 75 mm.
8. Semua sambungan alumunium foil menggunakan alumunium foil adhesive tape, sehingga betul-
betul kedap udara.

7.4.9.4. Isolasi Dalam (Duct dan Plenum)

1. Isolasi dalam untuk duct dan plenum baik supply maupun retum adalah dimaksudkan untuk
menurunkan noise level yang ditimbulkan oleh peralatan, duct, fitting, dan lain sebagainya
sehingga tercapai NC ruang yang dikehendaki.
2. Ukuran ducting dan plenum yang ditunjukkan dalam gambar adalah ukuran lobang laluan udara
setelah diisolasi dalam.
3. Isolasi dalam dari ducting adalah fibre glass tebal 50 mm seperti yang ditunjukkan dalam
gambar dan jenis yang khusus isolasi dalam dimana salah satu sisi dilapis dengan black
neoprane compound atau dilapisi dengan glass cloth fire resistent.
4. Isolasi dalam dari plenum sama seperti dengan isolasi dalam dari ducting, dengan kekecualian
tebal isolasi 50 mm untuk plenum supply 25 mm untuk plenum return.

7.4.9.5. Isolasi Pipa


1. Pipa yang diisolasi adalah Pipa Refrigerant dan pipa condensat.
2. Ketebalan isolasi seperti ditunjukkan pada gambar rencana

7.4.10. Pekerjaan Listrik / Kontrol


7.4.10.1.Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk elektrikal/ kontrol ini adalah pemasangan seluruh instalsi listrik
pengkabelan dari kelistrikan seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar yang melengkapi
dokumen ini, Antara lain : panel kontrol, kabel dari peralatan ke Panel.

7.4.11. Pekerjaan Lain - Lain


7.4.11.1.Pengecatan

1. Untuk penggantung/penyangga setelah di cat dasar harus dicat dengan cat aluminium.
2. Semua equipment, disebabkan gangguan cuaca atau gangguan setempat yang merusak, harus
di cat lagi dengan warna yang sesuia dengan keseluruhan atau warna yang diminta oleh owner.
3. Cat dasar, dan finishing dari Merk ICI atau yang diharapkan dan disetujui.

7.4.12. Testing Adjusting dan Balancing


7.4.12.1.Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing, adjusting dan balancing untuk seluruh sistem
tata udara dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai
seperti yang terlihat dalam gambar-gambar rencanan sehingga sistem betul-betul dapat berfungsi
dengan baik dan sesuai dengan rencana.

7.4.12.2.Umum
Pelaksanaan TAB (Testing adjusting dan balancing) secara mendasar maksimal harus mengikuti
standard/atau petunjuk yang berlaku secara umum seperti standard ASHRAE dan SMACNA
dengan menggunakan peralatan-peralatan ukur yang memenuhi untuk pelaksanaan TAB tersebut.

Rencana Kerja & Syarat – Syarat (RKS) 70


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA (DBH Pusat)

7.4.12.3.Peralatan Ukur
Minimal peralatan ukur seperti dibawah ini harus dimiliki oleh kontraktor ybs antara lain:
1. Pengukuran laju aliran udara
 Pitot tube dengan inclined manometer atau anemometer dan sejenisnya.
 Hood untuk mengukur udara diffuser.
2. Pengukuran laju aliran udara
 Sling psychrometric.
 Termometer.
3. Pengukuran Listrik
 Voltmeter.
 Amperemeter / ampertang.
4. Tool (alat-alat kerja) yang dipergunakan dalam merubah setting/kedudukan dari peralatan
balancing.

7.4.12.4.Pelaksanaan TAB
1. Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh sistem dan bagian-bagiannya,
sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai dengan atau mendekati
besaran-besaran yang ditentukan dalam rencana.
2. Dalam Pelaksanaan TAB, disamping pengukuran yang dilakukan terhadap besaran-besaran
yang ditentukan dalam design, juga diwajibkan melaksanakan pengukuran terhadap besaran-
besaran yang tercantum dalam gambar rencana, tapi besaran ini sangat diperlukan dalam
penentuan kondisi dan kemampuan peralatan dan juga sebagai data-data yang diperlukan
bagi pihak maintenance dan operation.
3. Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-pengukuran terhadap besaran-besaran
lainnya yang tidak tercantum dalam gambar rencana harus dituangkan dalam suatu laporan
yang bentuknya (formnya) sesudah disetujui oleh pengawas.
4. Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer yang betul-betul sudah berpengalaman
TAB ini.
5. Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas, dimana hasil-hasil
pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh pengawas tersebut dan
dalam laporannya ikut menanda tangani.
6. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor harus membuat suatu rencana kerja, mengenai
prosedure pelaksanaan TAB untuk masing-masing bagian pekerjaan, dan prosedure ini agar
dibicarakan dengan pihak Owner untuk mendapatkan persetujuannya.
7. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor sudah harus menyiapkan suatu bentuk formulir yang
berisi item-item yang akan dilakukan untuk masing-masing.

7.4.13. Produk

1. Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi pemborong dimungkinkan untuk


mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan Pemborong baru bisa
mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari pihak Owner.
2. Produk bahan dan peralatan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut :

No. URAIAN MERK / PABRIK PEMBUAT


1. Unit AC Mc Quay, York, Carrier, Century, Mitshubisi,
Daikin
2. Fan Kruger, National, Fantech, SODECA
3. Isolasi Ducting NZFG, Parawoll, AB Wool, ACI
4. Seng Lockfoam, Kemasu, Fumira, Sarana
5. Isolasi Pipa Aeroflex, Armacell, Thermaflex
6. Pipa PVC Pralon , Rucika, Wavim
7. Kabel Listrik Kabelindo, Kabel Metal, Supreme, Jembo
8. Grille Prima Wangi, Comfort Aire, Asli, Teac

Rencana Kerja & Syarat – Syarat (RKS) 71


Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA (DBH Pusat)

9. Diffuser Prima Wangi, Comfort Aire, Asli, Teac


10. Alumunium Foil Sisalation 436, Thermofoil 731, AHI, Insfoil.

Rencana Kerja & Syarat – Syarat (RKS) 72

Anda mungkin juga menyukai