Anda di halaman 1dari 16

Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


(R.K.S) TEKNIS

PEKERJAAN : Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 Fakultas Ekonomi
& Bisnis USU
LOKASI : Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) USU
INSTANSI : Universitas Sumatera Utara
PERENCANA : CV. TRIADIGRAHA

1. Lingkup Pekerjaan Spesifikasi ini mencakup persyaratan-persyaratan dasar yang


diperlukan pada Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 Fakultas Ekonomi
& Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang meliputi dan tidak terbatas pada penyediaan
bahan/material, tenaga kerja yang cakap dan semua peralatan bantu, serta mesin yang
dipergunakan.

2. Pemberi Tugas Bila dalam Uraian & Syarat-syarat terdapat istilah Pemberi Tugas,
maka itu berarti Pemilik Proyek atau Pemilik Bangunan dalam hal ini adalah Universitas
Sumatera Utara seperti ditentukan dalam syarat-syarat Umum.

BAB I
KETENTUAN UMUM

A. UMUM
1. Alat dan Perlengkapan
• Kontraktor, sub-sub Kontraktor dan bagian-bagian lainnya yang mengerjakan pekerjaan
pelaksanaan didalam proyek ini, harus menyediakan alat-alat dan perlengkapan-
perlengkapan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
• Disamping itu harus menyediakan juga :
 Buku-buku laporan (harian, mingguan, dan bulanan)
 Rencana kerja dan menempatkan tenaga-tenaga lapangan yang bertanggung jawab
penuh untuk memutuskan segala sesuatu di lapangan dan bertindak atas nama
Kontraktor dan sub-Kontraktor yang bersangkutan, serta berpengalaman.
 Perlengkapan pengaman / keselamatan kerja sesuai peraturan K3 Depnaker R.I.
 Untuk memperlancar percepatan pekerjaan, Kontraktor, sub-sub Kontraktor dapat
menggunakan Alat Bantu seperti Crane Mobile, Tower Crane dan lain sebagainya

CV. TRI ADI GRAHA 1


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

 Kontraktor, sub-sub Kontraktor dapat melakukan sistem kerja Shif/Lembur. Dimana


sistem kerja ini dapat dibagi tergantung dengan keperluannya saja. Sistem ini
dapat diperkenankan sepanjang tersebut tidak mempengaruhi kualitas daripada
Bangunan.
 Untuk hal tersebut diatas Kontraktor, sub-sub Kontraktor sebelum memulai
pekerjaan terlebih dahulu menyampaikan secara resmi kepada Tim Teknis / Konsultan
Supervisi dan harus mendapat persetujuan TimTeknis / Konsultan Supervisi/Pemberi
Tugas.

2. Barang Sampel
• Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample)
dari material yang akan dipakai/dipasang, untuk mendapat persetujuan dari Tim Teknis
/ Konsultan Supervisi/Pemberi Tugas.
• Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti sertifikat
pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang/material-material tersebut.
• Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site, maka Kontraktor dan
sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan :
- Brosur
- Katalogue
- Gambar kerja atau shop drawing
- Sampel.
Yang dianggap perlu oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan harus mendapat persetujuan
TimTeknis / Konsultan Supervisi/Pemberi Tugas.

3. Pengujian Mutu Pekerjaan


• Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu bahan dan
mutu pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing,
misalnya :
- Pengujian mutu beton
- Pengujian kabel-kabel listrik (merger)
- Pengujian tekanan untuk pipa-pipa (plumbing)
- Pengujian kebocoran
- Pengujian bekerjanya mesin-mesin dan peralatan-peralatan lainnya.
• Semua biaya-biaya untuk kebutuhan tersebut di atas, ditanggung oleh Kontraktor dan
sub-sub Kontraktor yang bersangkutan.

CV. TRI ADI GRAHA 2


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

4. Gambar As Built Drawing


Kontraktor atau sub-sub kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar “As Built
Drawing” untuk Arsitektur, Struktur dan M/E sesuai dengan pekerjaan yang telah
dilakukan di lapangan secara kenyataannya, untuk kebutuhan pemeriksaan dan maintenance
dikemudian hari. Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pemilik setelah disetujui
oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi diserahkan sebelum serah terima pertama.

5. Shop Drawing
Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat gambar kerja “Shop Drawing” (Gambar
pekerjaan akan akan dilaksanakan). Setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi , gambar-
gambar tersebut harus diserahkan minimum 15 hari sebelum pekerjaan tersebut akan
dilaksanakan

6. Material Delivery Schedule


Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat material delivery schedule untuk
setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi , material delivery schedule harus
diserahkan minimum 15 hari sebelum pekerjaan tersebut akan dilaksanakan.

7. Pelaporan
Kontraktor wajib membuat laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan sebagai
resume dari laporan harian dan mingguan selama masa pelaksanaan, yang akan diperiksa
dan disetujui oleh Supervisi atau Pengawas Teknis yang memuat hal-hal:
a. Jumlah tenaga kerja menurut jenis/jabatan.
b. Jumlah dan jenis bahan yang diterima.
c. Jumlah dan jenis bahan yang disetujui.
d. Kegiatan, volume dan satuan pekerjaan secara terperinci.
e. Keadaan cuaca dan kejadian-kejadian lain.
f. Peralatan yang dipakai.
g. Anjuran/perintah kepada Kontraktor.
h. Dokumentasi setiap kegiatan Pekerjaan
- Awal kegiatan dimana Pekerjaan masih belum dilakukan

CV. TRI ADI GRAHA 3


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

- Pada saat sedang dikerjakan


- Saat Pekerjaan telah selesai dikerjakan
Laporan harian ini dibuat dalam rangkap dan bentuk yang telah ditetapkan oleh Pemilik
Proyek.

8. Susunan Personil Lapangan


• Kontraktor wajib menetapkan seorang kuasanya dilapangan atau biasa disebut Pelaksana
atau Site Monager, yang cakap untuk memimpin dan bertanggung jawab penuh terhadap
pelaksanaan pekerjaan. Penetapan ini harus dikuatkan dengan Surat Tugas/Surat
Pengangkatan resmi dari Kontraktor ditujukan kepada pemilik Proyek dan Supervisi serta
Tim Teknis Proyek yang ditunjuk Pemilik Proyek.
• Site Manager harus berpendidikan minimum Sarjana Teknik Sipil atau sederajat dengan
pengalaman kerja lapangan minimum 10 (sepuluh) tahun. Sarjana Muda Teknik Sipil atau
sederajat dengan pengalaman kerja lapangan minimum 15 (lima belas) tahun. Selain Site
Manager, Kontraktor diwajibkan pula, memberi tahu secara tertulis kepada Tim Teknik
Proyek dan Supervisi, Susunan Organisasi Lapangan lengkap dengan nama dan jabatannya
masing-masing.
• Bila kemudian hari menurut pendapat Tim Teknis Proyek dan Supervisi, Site Manager
kurang mampu melaksanakan tugasnya, maka Kontraktor akan diberitahu secara tertulis
untuk mengganti Site Manager. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat
Pemberitahuan, Kontraktor harus sudah menunjuk Site Manager baru dengan persetujuan
Pemilik Proyek atau dapat Penanggung jawab perusahaan Kontraktor atau Direksi sendiri
yang akan memimpin pelaksanan di lapangan.

9. Pemeriksaan Pekerjaan
• Sebelum dimulai suatu pekerjaan yang bila bagian pekerjaan tersebut dilakukan
mengakibatkan tidak dapat diperiksanya pekerjaan yang telah dikerjakan, maka Kontraktor
diwajibkan secara tertutis meminta kepada Supervisi memeriksa bagian pekerjaan sebelum
pekejaan tersebut dilaksanakan.
• Bila Permohonan pemeriksaan tersebut dalam waktu 2 x 24 jam dihitung dari sejak
diterimakannya permohonan (tidak terhitung hari libur atau hari besar lainnya) tidak
dipenuhi oleh Supervisi, maka Kontraktor bisa meneruskan pekerjaan tersebut dan
dianggap bagian pekerjaan tersebut telah diperiksa dan disetujui oleh Supervisi,
kecuali bila secara resmi Supervisi meminta perpanjangan waktu pemeriksaan dan
Kontraktor menyetujuinya.

CV. TRI ADI GRAHA 4


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

• Bila ketentuan diatas dilanggar, maka Supervisi berhak menyuruh membongkar pekerjaan
tersebut sebagian atau seturuhnya guna kepertuan pemeriksaan. Biaya¬biaya yang timbut
dari akibat hat tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
• Setiap akhir bulan atau akhir pekerjaan, dilakukan “Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan
(Opname)” dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan bersama Kontraktor dan Supervisi.

• Hasil pemeriksaan tersebut dicantumkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang
ditandatangani oleh Kontraktor, Supervisi dan Pemilik Proyek atau Pimpinan Proyek
dimana isinya juga menyangkut anjuran tentang pelaksanaan pekerjaaan yang dibuat oleh
Supervisi.
• Dalam hal Opname, Supervisi berpedoman pada Kurva-S yang telah dibuat oleh Kontraktor
sebagai alat kontrol.
• Berita acara tersebut digunakan sebagai dasar untuk permohonan pernbayaran pekerjaan
atau borongan.

10. Jaminan Keselamatan Kerja Dan Kesehatan


• Sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K) datam keadaan siap pakai harus selalu tersedia di lapangan.
• Bilamana terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan pada memerlukan perawatan
serius, Kontraktor harus segera membawa korban ke Rumah Sakit terdekat dan melaporkan
kejadian tersebut kepada Pemitik Proyek.
• Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih dan cukup, serta mernenuhi syarat-
syarat' kesehatan bagi semua petugas/pekerja, baik yang berada dibawah kekuasannya
maupun yang berada dibawah pihak ketiga.
• Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandir dan WC yang tayak bagi semua
petugas dan pekerja ditapangan.
• Kecuali untuk menjaga kearrianan, membuat tempat penginapan bagi para pekerja tidak
diperkanankan berada dilapangan pekerjaan.
• Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja, wajib
diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

11. Keamanan Proyek


• Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan, terhadap barang-barang milik proyek,
Supervisi atau Pengawas Teknik dan milik pihak ketiga yang ada dilapangan baik terhadap
pencurian maupun pengerusakan.

CV. TRI ADI GRAHA 5


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

• Untuk maksud-maksud tersebut, Kontraktor harus membuat pagar pengaman dari tiang
kayu kelas III / seng gelombang BWG 30 dan di cat.
• Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atua pekerjaan, tetap menjadi
tangugn jawab Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah
atau pengunduran waktu pelaksanaan.

• Apabita terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya. Untuk itu
Kontraktor harus menyediakan alat-alat pemadam kebakarna yang siap pakai, diternpatkan
ditempat-tempat yang strategis dan mudah dicapai.
• Kontraktor wajib mengasuransikan seturuh pekerjaan dan pihak-pihak yang tertibat
didalamnya (all risk) pada perusahan Umum Asuransi yang disetujui oleh Pemberi Tugas.
Maka pertanggungan ditetapkan sejak tanggat diterbitkannya SPMK sampai dengan tanggal
berakhirnya masa pemeliharaan.
• Kecuali atas persetujuan Kontraktor dan Supervisi, maka tidak diperkenankan :
a. Pekerja rnenginap di tempat pekerjaan.
b. Memasak di tempat pekerjaan.
c. Menjual makanan, minuman, rokok dan sebagainya di tempat kerja.
d. Keluar rnasuk dengan bebas bagi yang tidak berkepentingan dalam areal proyek.

12. Perubahan Pekerjaan / Pekerjaan Tambah dan Kurang


• Pemilik Proyek ataupun Supervisi dengan persetujuan Pemilik Proyelk dapat
mengeluarkan instruksi tertulis yang menghendaki perubahan pekejraan tambah atau
pekerjaan kurang yang layak tidak merusak isi kontrak ini.
• Yang dimaksud dengan pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang adalah yang terjadi
karena ada perubahan atau penggantian atas rencana, kualitas atau kuantitas dari dan
terurai datam spesifikasi, serta termasuk penambahan, pembatalan atau penggantian dari
macam maupun standart tiap bahan atau barang yang dipergunakan dalam pekerjaan dan
dilaksanakan dengan perintah tertulis dari Supervisi atau Pengawas Teknik dengan
persetujuan tertulis dari Pemilik Proyek.
• Sebetum membuat suatu perubahan dari gambar-gambar kontrak atau spesifikasi pekerjaan
yang diperlukan untuk penyesuaian yang telah disebutkan diatas, Kontraktor harus
memberitahukan kepada Pemilik Proyek secara tertulis dengan menerangkan dan memberikan
alasan atas perubahan tersebut dan Pemilik Proyek akan mengeluarkan petunjuk/instruksi
mengenai hat ini.

CV. TRI ADI GRAHA 6


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

• Nilai dari perubahan pekerjaan jika tidak ada persetujuan lain harus diikuti
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Harga-harga dan Daftar Perincian Harga Penawaran harus dipakai sebagai dasar dalam
menentukan penilaian dari pekerjaan yang bersifat sama yang ditaksanakan dengan syarat-
syarat serupa.
b. Harga-harga dalam Daftar Perincian Harga Penawaran dimana pekerjaan tidak serupa
atau dikerjakan dengan syarat-syarat yang serupa, merupakan dasar harga untuk pekerjaan
yang sifatnya sejauh bisa dianggap layak.
c. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak terdapat didalam Daftar Perincian harga
penawaran, maka Harga Satuan dapat ditentukan bersama antara Kontraktor dengan
Supervisi dan harus mendapat persetujuan dari Pemilik Proyek yang diwakiti oleh
Pemimpim Proyek.

13. Standard-standard yang berlaku


Semua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia
(SNI) dan peraturan-praturan Nasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang
berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :

• PUBI – 1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia


• PPBBI : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesi
• Peraturan Nasional Pembangunan Indonesia
• Peraturan Direktorat Jendral Perawatan Depnaker tentang penggunaan Tenaga Kerja,
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja.
• Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia disingkat DTPI 1980.
• Pedoman Tata cara Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara oleh Departemen Pekerjaan
Umum.
• Peraturan - peraturan Pembangunan Pemda setempat.

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standard-standard yang tersebut


diatas, maupun standard Nasional lainnya maka diberlakukan standard Internasional yang
berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak tidaknya berlaku standard-
standard persyaratan teknis dari Negara-negara asal bahan pekerjaan yang bersangkutan.

CV. TRI ADI GRAHA 7


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI
DAN PENGGANTUNG

UMUM
1. Lingkup pekerjaan
Lingkup Pekerjaan meliputi pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan
kayu sesuai dengan gambar dan syarat-syarat serta spesifikasi khusus.

2. Pekerjaan Pemasangan
• Kontraktor wajib membuat shop drawings untuk persetujuan perencanaan yang dibuat
berdasarkan gambar-gambar rencana yang tersedia.
• Shop drawings harus sudah menggambarkan detail hubungan-hubungan dan
sambungan-sambungan, pengangkuran, konstruksi dan pemasangan semua komponen lengkap
dengan ukuran-ukuran.
• Kontraktor harus memeriksa apakah kualitas bahan yang dipakai, dimensi yang
ditunjukan dalam gambar rencana sudah memenuhi ketentuan struktur dan ketahanan.
• Pemborong harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan
pekerjaan tembok, dan memberitahukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi seandainya
permukaan - permukaan yang bersangkutan dalam keatidak memungkinkan untuk
mendapatkan pembetulan-pembetulan.
• Kontraktor harus mengukur semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya.
• Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawings, harus dikoreksi/ diselesaikan
bersama dengan Perencana, untuk mendapatkan kepastian.
• Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat
yang ditentukan.

3. Pabrikasi dan Pemasangan


• Bahan-bahan yang diserahkan ke lapangan untuk dipasang harus sesuai dengan
contoh-contoh yang disetujui dan dalam keadaan baik. Bahan-bahan ini harus dijaga dan
dilindungi sebaik-baiknya saat penyimpanan, pemasangan sampai diserahkan.

CV. TRI ADI GRAHA 8


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

• Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terlatih/ berpengalaman untuk


pekerjaan yang serupa dan dipimpin oleh tenaga ahli.
• Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan-pembersihan semua alat-alat
pelindung, tanda-tanda label-label dibersihkan dan kaca-kaca dicuci dengan larutan
asam (acid solution) ringan atau sesuai yang dianjurkan oleh manufacturer kaca.
• Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda/cacat dan kerusakan baik pada bahan
maupun cara pengerjaannya, dan perlu jaminan pemeliharaan.

7.4. PEKERJAAN PINTU-PINTU DAN JENDELA-JENDELA ALUMUNIUM

1. Bahan
• Kusen, jendela dan daun pintu dari alumunium ex.Alkasa, Alexindo atau setara.
• Finishing Anodized.
• Kaca jenis panasap ex. Asahimas, atau setara yang disetujui dan yang tebalnya seperti
yang disebut dalam gambar rencana atau syarat dan spesifikasi khusus.
• Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang
diberikan dalam gambar yang bersangkutan.
• Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain lihat pada
penjelasan
Perlengkapan Kunci-Kunci dan Penggantung.

2. Pengerjaan
• Pintu-pintu, jendela-jendela dan bouvenlicht harus betul-betul persegi dan datar.
• Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan
selesai siap untuk difinish atau penyelesian lainnya.
• Semua pekerjaan Kusen alumunium harus dilakukan oleh aplikator yang ditunjuk oleh
pabrik, system dan pemasangannya harus sesuai dengan standard yang dikeluarkan pabrik.
• Untuk pekerjaan Curtain wall, harus dipasang rangka rangka pendukung sesuai dengan
ketentuan pabrik. Setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari konsultan
perencana/konsultan Supervisi.

3. Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela


• Tiap daun pintu dan jendela harus berukuran pas dengan kusennya diperhitungkan
tebal cat .
• Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya.

CV. TRI ADI GRAHA 9


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

4. Perlindungan Terhadap Pekerjaan Pintu/Jendela Alumunium


• Untuk pekerjaan pintu/jendela yang harus dibuat, kalau belum selesai sama sekali,
tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika bangunan
belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.
• Tim Teknis / Konsultan Supervisi /Perencana harus diberikan fasilitas untuk
memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan di 5.
Pemasangan Pekerjaan Pintu/Jendela Alumunium
• Jika pekerjaan pintu/jendela akan dipasang setelah rangka pada bangunan
sekelilingnya telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan pintu/jendela
alumunium yang harus dipasang telah disetel ke dalam rangka yang telah disediakan.
• Rongga yang dibuat pada pekerjaan lantai di belakang pekerjaan-pekerjaan kusen
alumunium harus dibuat lurus dan tegak.
• Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan harus diisi
padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.
• Pekerjaan pintu/jendela alumunium tidak boleh dipasang dulu dalam kedudukannya sampai
rangka pada lantai, dinding dan langit-langit telah selesai.

6. Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna


• Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi tidak
longgar, tanpa terjadi macet atau terhambat dan semua kunci-kunci dan engsel-engsel
cocok dan dapat bekerja dengan wajar
• Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan pintu/jendela tersebut menjadi bengkok,
atau kelihatan ada cacat- cacat lainnya sebelum masa pemeliharaan berakhir, maka
pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti hingga Tim Teknis / Konsultan
Supervisi /Perencana merasa puas dan pekerjaan lain yang terganggu akibat pembongkaran
tersebut harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.
7. Pekerjaan Pemasangan Kaca
• Kaca (jenis panasap) harus sesuai standard dari pabrik yang disetujui dan
yang tebalnya seperti yang disebut dalam gambar atau syarat dan spesifikasi khusus.
• Karet dan sealant untuk memasang kaca ke kusen-kusen alumunium harus diperoleh dari
leveransir yang terkenal dan disetujui. Karet dan sealant untuk pemasangan kaca pada
waktu diterima, dikaleng, tidak boleh kering atau sudah mengeras.
• Alur kayu harus dibersihkan, diplamir dan dicat dengan lapis cat minyak sebelum
kacanya dipasang.

CV. TRI ADI GRAHA 10


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

• Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen, dengan kelonggaran sedikit, lalu dipasang
dan dikukuhkan menggunakan alat-alat yang telah ditentukan.
• Kaca harus dipotong menurut panjang yang dikehendaki dengan diberi lowongan
sedikit lalu dimasukkan kedalam jalur kusen yang sebelumnya sudah diberi karet lalu
di-sealant.
• Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus, harus distel ditengah-tengah
dengan hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.
• Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.
•Kaca diidentifikasi dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain
yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.
• Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari akibat pekerjaan lain seperti
cipratan cat, plesteran, noda atau percikan las.

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

LINGKUP PEKERJAAN
• Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan tenaga ini.
• Pekerjaan meliputi pembuatan langit-langit dengan bahan-bahan yang disebut dalam
gambar rencana atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUMBOARD

1. Material / Bahan
• Gypsum board yang digunakan ex. Jayaboard atau setara dengan ketebalan T = 9 mm
• Pemasangan mengikuti prosedur pabrik diatas, setelah mendapat persetujuan dari
team teknis atau pengawas.

2. Lingkup pekerjaan
Pengadaan/penyediaan tenaga, bahan, peralatan,dan lain-lainnya yang diperlukan untuk
pemasangan dinding maupun ceiling gypsum seperti yang telah ditentukan pada gambar.

3. Pekerjaan Rangka Gypsum Board


• Masing-masing rangka disambung dengan las (spot welding) atau riveting. Setiap
sambungan harus siku dan lurus.

CV. TRI ADI GRAHA 11


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

• Pemasangan kerangka metal diatur sedemikian rupa agar tepat pada as sambungan gypsum
board.
• Rangka harus benar-benar kuat dan tegak lurus, sesuai dengan peil yang dikehendaki.

4. Pekerjaan Pemasangan Gypsum Board


• Pekerjaan pemasangan gypsum board harus harus ditangani oleh orang yang benar-
benar ahli dalam bidang ini.
• Pemasangan antara sambungan gypsum board harus tepat di as rangka metal.
• Penempelan gypsum board pada rangka menggunakan skrup berkualitas baik.
• Penyambungan antara antara gypsum board dengan gypsum board menggunakan
plaster penyambungan dan metal lath serta dempul yang sesuai dengan spesifikasi
pabrik.
• Permukaan sambungan gypsum board yang telah diberi dempul dan kering, diampelas
sehingga rata dan halus.

PEKERJAAN INSTALASI KABEL


Ketentuan Umum
- Persyaratan teknis ini berlaku untuk :
Kabel Daya
Instalasi daya,dan
Instalasi penerangan
- Yang dimaksud dengan kabel daya adalah kabel yang menghubungkan antar panel satu
dengan panel (MDP ke SDP) dan yang lainnya termasuk peralatan bantu yang dibutuhkan.
- Yang dimaksud dengan instalasi daya adalah kabel yang menghubungkan panel-panel
daya dengan beban-beban stop kontak, peralatan Sistem tata udara dan Penghawaan (Smoke
Vestibule Ventilator, Exhaust Fan), peralatan Sistem pemadam kebakaran (Fire Hydrant
Pump, Jockey Pump, Fuel Transfer Pump) Pompa air bersih, sesuai dengan Gambar rancangan.
Didalam instalasi daya ini harus sudah termasuk outlet daya, conduit, sparing, doos
untuk outlet daya/penyambungan/ pencabangan, flexible conduit dan peralatan-peralatan
bantu lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaaan sistem instalasi daya.
- Yang dimaksud dengan instalasi penerangan adalah kabel-kabel yang menghubungkan
antara panel-panel penerangan dengan fixture-fixture lampu penerangan buatan. Didalam
instalasi penerangan ini harus sudah termasuk semua jenis/tipe saklar, conduit,
sparing, doos untuk saklar/penyambungan/pencabangan, metal flexibel conduit dan

CV. TRI ADI GRAHA 12


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

peralatan-peralatan bantu lainnya yang di butuhkan untuk kesempurnaan sistem instalasi


penerangan buatan.

2) Jenis Kabel
- Kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standar SII dan SPLN atau
standard-standard lain yang diakui di negara Republik Indonesia serta mendapat
rekomendasi dari LMK.
- Ukuran luas penampang kabel untuk jaringan instalasi listrik tegangan rendah
yang digunakan minimal harus sesuai dengan Gambar rancangan.
- Kabel listrik yang digunakan harus mempunyai rated voltage sebesar 600 volt/1000
Volt.
- Tahanan isolasi kabel yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga arus bocor
yang terjadi tidak melebihi 1 mA untuk setiap 100 M panjang kabel.
- Kecuali untuk instalasi yang harus beroperasi pada keadaan darurat, kabel-kabel
yang digunakan adalahg kabel PVC dengan jenis kabel yang sesuai dengan fungsi dan
lokasi pemasangannya seperti tabel di bawah ini :
No. Pemakaian Jenis Kabel
1. Ins.Lampu Penerangan NYM 3 x 2,5 mm

2. Ins Stop Kontak NYM 3 x 2,5 mm

3. Ins.power air conditioning 1 PK NYM 3 x 2,5 mm

- Kabel yang digunakan untuk instalasi daya listrik yang dioperasikan pada saat
terjadi kebakaran antara lain :
Kabel harus dilindungi dengan sparing
Sparing (pipa pelindungi kabel yag ditanam dalam High Impact Conduit) sebelum
ditutup tembok harus disusun rapi dan diklem pada setiap jarak 60 cM. .Jika sparing
tersebut berjumlah cukup banyak, maka perkuatan tersebut harus dialkukan dengan
menggunakan kombinasi antara klem dan kawat ayam sehingga tersusun rapi dan kokoh.

CV. TRI ADI GRAHA 13


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

Kabel instalasi yang datang dari conduit menuju sparing harus dilindungi dengan
metal flexibel conduit serta pertemuan antara conduit/sparing dengan metal flexibel
conduit harus dilakukan dengan cara klem
Untuk instalasi kabel expose harus di dalam RSC (Rigid Steel Conduit).
b. Persyaratan Teknis Peralatan Instalasi
1) Outlet Daya
- Outlet daya dan plug yang digunakan harus memenuhi srandar SII, SPLN, VDE/DIN
atau standar-standar lain yang berlaku dan diakui di Indonesia.
- Outlet daya/plug yang terpasang harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
Rating tegangan : 250 Volt;
Rating arus : 16 A atau seperti Gambar rancangan;
Tipe pemasangan: recessed.
Khusus untuk ruang operasi harus tahan zat kimia yang bersifat korosif.
- Outlet daya dan plug harus mempunyai label yang menunjukkan merek pabrik pembuat,
standar produk, tipe dan rating arus serta tegangannya.
- Outlet daya yang digunakan jenis putar dan tusuk kontak yang dilengkapi dengan
protector.
- Kontraktor harus mengkoordinasikan warna, bentuk dan ukuran outlet daya dengan
pihak Konsultan Perencana/Pengawas.
- Outlet daya dipasang pada dinding atau partisi harus menggunakan doos dengan
ketinggian pemasangan 30 cM dari permukaan lantai atau ditentukan oleh Perencana
Interior atau atas persetujuan Pemberi Tugas melalui Konsultan Pengawas.
- Tata letak outlet daya sesuai dengan Gambar rancangan dan harus dikoordinasikan
dengan tata letak furnitures/peralatan.
2) Saklar Lampu Penerangan
- Saklar yang digunakan harus sesuai dengan standar PLN, SII dan VDE/DIN atau
standar-standar lain yang berlaku dan diakui di Indonesia.
- Saklar harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
Rating tegangan : 250 Volt
Rating arus : minimal 10 A
Tipe : recessed
- Saklar harus mempunyai label yang menunjukkan merek pabrik pembuat, standar
produk, tipe dan rating arus serta tegangannya.

CV. TRI ADI GRAHA 14


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

- Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi dengan ketinggian 150 cm dari
permukaan lantai atau ditentukan oleh Konsultan Pengawas atau keinginan Direksi
Pekerjaan. Pemasangan saklar harus menggunakan doos.
- Tata letak saklar harus sesuai dengan gambar rancangan dan dikoordinasikan dengan
Konsultan Pengawas atau atas keinginan Direksi Pekerjaan melalui/sepengetahuan
Konsultan Pengawas.

c. Persyaratan Teknis Penunjang Instalasi


1) Rigid Conduit
- Rigid conduit yang dipasang secara exposed menggunakan conduit jenis PVC high
impac dengan ketebalan minimum 2 mm juga termasuk conduit yang ditanam di dalam
tembok/beton.
- Conduit dan sparing harus mempunyai ukuran diameter dalam sebesar 1,5 kali dari
total diameter laur kabel yang dilindunginya dan ukuran minimum ¾”. Oleh karena itu,
Kontraktor sebelum memasang conduit harus re-konfirmasi dahulu terhadap kabel yang
akan dilindunginya.
- Ujung ujung conduit bahan steel/GSP yang dikondisikan untuk pelindung kabel luar
bangunan harus dihaluskan dan diberi tules agar tidak merusak isolasi kabel.
- Pemaikan conduit disini dimaksudkan untuk finishing seluruh instalasi daya,
instalasi penerangan dan instalasi lainnya. Oleh karena itu pemasangan harus dilakukan
serapi munkin dan dikoordinasikan dengan pekerjaan Finishing Arsitektur atas koordinasi
Konsultan Pengawas.
- Pemasangan pipa conduit di atas plafond harus dikoordinasikan dengan penggunaan
jalur untuk utilitas lain seperti instalasi komunikasi, fire alarm, sound system,
matv, dan lain-lain sehingga tersusun rapi, kokoh dan tidak saling
mempengaruhi/mengganggu.
- Dalam hal jalur pipa conduit pada gambar rancangan diperkirakan tidak mungkin
lagi untuk dilaksanakan, maka Kontraktor wajib mencari jalur lain sehinggi pelaksanaan
mudah dan tidak mengganggu utilitas lain, tetapi tetap harus sesuai dengan persyaratan.
- Pertemuan antara pipa sparing yang muncul dari dalam dinding dengan pipa conduit
di atas plafond harus menggunakan doos dan diantara doos tersebut dipasang flexible
conduit. Pemasangan flexible conduit tersebut harus dilakukan dengan cara klem.
- Setiap sparing maupun conduit maximum hanya dapat diisi dengan 1 (satu) kabel
berinti banyak atau satu pasang kabel untuk phasa, netral dan grounding, baik untuk
kabel daya maupun untuk kabel lain.

CV. TRI ADI GRAHA 15


Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 FEB Universitas Sumatera Utara

- Jumlah sparing (conduit yang ditanam didalam beton) harus disediakan minimum
sebanyak 120% dari jumlah kabel yang akan melewatinya atau minimum mempunyai satu buah
sparing lebih banyak dari jumlah kabel yang akan melewatinya..
2) Flexible Conduit
- Flexible conduit digunakan untuk melindungi kabel :
Yang ke luar dari conduit dan masuk ke dalam sparing.
Yang ke luar dari conduit ke titik lampu.
Yang ke luar dari conduit ke mesin mesin atau beban-beban yang lainnya.
Pembelokan instalasi
Dan keperluan seperti tercantum di dalam Gambaran Perencanaan
- Penyambungan flexible conduit dengan conduit lain harus dilakukan didalam doos
penyambungan.
- Ukuran conduit harus mempunyai diameter dalam minimum 1,5 kali total diameter
luar kabel yang dilindunginya.
- Pemasangan flexible conduit harus menggunakan klem.
- Khusus flexible conduit yang dipergunakan untuk pelindung instalasi pompa-pompa
atau peralatan yang disimpan diluar bangunan yang kemungkinan akan mendapatkan gangguan
mekanis harus menggunakan flexible dengan bahan metal tahan karet.

CV. TRI ADI GRAHA 16

Anda mungkin juga menyukai