PEKERJAAN : Pekerjaan Perencanaan Renovasi Ruang GL-06 dan GL-09 Fakultas Ekonomi
& Bisnis USU
LOKASI : Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) USU
INSTANSI : Universitas Sumatera Utara
PERENCANA : CV. TRIADIGRAHA
2. Pemberi Tugas Bila dalam Uraian & Syarat-syarat terdapat istilah Pemberi Tugas,
maka itu berarti Pemilik Proyek atau Pemilik Bangunan dalam hal ini adalah Universitas
Sumatera Utara seperti ditentukan dalam syarat-syarat Umum.
BAB I
KETENTUAN UMUM
A. UMUM
1. Alat dan Perlengkapan
• Kontraktor, sub-sub Kontraktor dan bagian-bagian lainnya yang mengerjakan pekerjaan
pelaksanaan didalam proyek ini, harus menyediakan alat-alat dan perlengkapan-
perlengkapan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
• Disamping itu harus menyediakan juga :
Buku-buku laporan (harian, mingguan, dan bulanan)
Rencana kerja dan menempatkan tenaga-tenaga lapangan yang bertanggung jawab
penuh untuk memutuskan segala sesuatu di lapangan dan bertindak atas nama
Kontraktor dan sub-Kontraktor yang bersangkutan, serta berpengalaman.
Perlengkapan pengaman / keselamatan kerja sesuai peraturan K3 Depnaker R.I.
Untuk memperlancar percepatan pekerjaan, Kontraktor, sub-sub Kontraktor dapat
menggunakan Alat Bantu seperti Crane Mobile, Tower Crane dan lain sebagainya
2. Barang Sampel
• Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample)
dari material yang akan dipakai/dipasang, untuk mendapat persetujuan dari Tim Teknis
/ Konsultan Supervisi/Pemberi Tugas.
• Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti sertifikat
pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang/material-material tersebut.
• Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site, maka Kontraktor dan
sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan :
- Brosur
- Katalogue
- Gambar kerja atau shop drawing
- Sampel.
Yang dianggap perlu oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan harus mendapat persetujuan
TimTeknis / Konsultan Supervisi/Pemberi Tugas.
5. Shop Drawing
Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat gambar kerja “Shop Drawing” (Gambar
pekerjaan akan akan dilaksanakan). Setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi , gambar-
gambar tersebut harus diserahkan minimum 15 hari sebelum pekerjaan tersebut akan
dilaksanakan
7. Pelaporan
Kontraktor wajib membuat laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan sebagai
resume dari laporan harian dan mingguan selama masa pelaksanaan, yang akan diperiksa
dan disetujui oleh Supervisi atau Pengawas Teknis yang memuat hal-hal:
a. Jumlah tenaga kerja menurut jenis/jabatan.
b. Jumlah dan jenis bahan yang diterima.
c. Jumlah dan jenis bahan yang disetujui.
d. Kegiatan, volume dan satuan pekerjaan secara terperinci.
e. Keadaan cuaca dan kejadian-kejadian lain.
f. Peralatan yang dipakai.
g. Anjuran/perintah kepada Kontraktor.
h. Dokumentasi setiap kegiatan Pekerjaan
- Awal kegiatan dimana Pekerjaan masih belum dilakukan
9. Pemeriksaan Pekerjaan
• Sebelum dimulai suatu pekerjaan yang bila bagian pekerjaan tersebut dilakukan
mengakibatkan tidak dapat diperiksanya pekerjaan yang telah dikerjakan, maka Kontraktor
diwajibkan secara tertutis meminta kepada Supervisi memeriksa bagian pekerjaan sebelum
pekejaan tersebut dilaksanakan.
• Bila Permohonan pemeriksaan tersebut dalam waktu 2 x 24 jam dihitung dari sejak
diterimakannya permohonan (tidak terhitung hari libur atau hari besar lainnya) tidak
dipenuhi oleh Supervisi, maka Kontraktor bisa meneruskan pekerjaan tersebut dan
dianggap bagian pekerjaan tersebut telah diperiksa dan disetujui oleh Supervisi,
kecuali bila secara resmi Supervisi meminta perpanjangan waktu pemeriksaan dan
Kontraktor menyetujuinya.
• Bila ketentuan diatas dilanggar, maka Supervisi berhak menyuruh membongkar pekerjaan
tersebut sebagian atau seturuhnya guna kepertuan pemeriksaan. Biaya¬biaya yang timbut
dari akibat hat tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
• Setiap akhir bulan atau akhir pekerjaan, dilakukan “Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan
(Opname)” dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan bersama Kontraktor dan Supervisi.
• Hasil pemeriksaan tersebut dicantumkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang
ditandatangani oleh Kontraktor, Supervisi dan Pemilik Proyek atau Pimpinan Proyek
dimana isinya juga menyangkut anjuran tentang pelaksanaan pekerjaaan yang dibuat oleh
Supervisi.
• Dalam hal Opname, Supervisi berpedoman pada Kurva-S yang telah dibuat oleh Kontraktor
sebagai alat kontrol.
• Berita acara tersebut digunakan sebagai dasar untuk permohonan pernbayaran pekerjaan
atau borongan.
• Untuk maksud-maksud tersebut, Kontraktor harus membuat pagar pengaman dari tiang
kayu kelas III / seng gelombang BWG 30 dan di cat.
• Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atua pekerjaan, tetap menjadi
tangugn jawab Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah
atau pengunduran waktu pelaksanaan.
• Apabita terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya. Untuk itu
Kontraktor harus menyediakan alat-alat pemadam kebakarna yang siap pakai, diternpatkan
ditempat-tempat yang strategis dan mudah dicapai.
• Kontraktor wajib mengasuransikan seturuh pekerjaan dan pihak-pihak yang tertibat
didalamnya (all risk) pada perusahan Umum Asuransi yang disetujui oleh Pemberi Tugas.
Maka pertanggungan ditetapkan sejak tanggat diterbitkannya SPMK sampai dengan tanggal
berakhirnya masa pemeliharaan.
• Kecuali atas persetujuan Kontraktor dan Supervisi, maka tidak diperkenankan :
a. Pekerja rnenginap di tempat pekerjaan.
b. Memasak di tempat pekerjaan.
c. Menjual makanan, minuman, rokok dan sebagainya di tempat kerja.
d. Keluar rnasuk dengan bebas bagi yang tidak berkepentingan dalam areal proyek.
• Nilai dari perubahan pekerjaan jika tidak ada persetujuan lain harus diikuti
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Harga-harga dan Daftar Perincian Harga Penawaran harus dipakai sebagai dasar dalam
menentukan penilaian dari pekerjaan yang bersifat sama yang ditaksanakan dengan syarat-
syarat serupa.
b. Harga-harga dalam Daftar Perincian Harga Penawaran dimana pekerjaan tidak serupa
atau dikerjakan dengan syarat-syarat yang serupa, merupakan dasar harga untuk pekerjaan
yang sifatnya sejauh bisa dianggap layak.
c. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak terdapat didalam Daftar Perincian harga
penawaran, maka Harga Satuan dapat ditentukan bersama antara Kontraktor dengan
Supervisi dan harus mendapat persetujuan dari Pemilik Proyek yang diwakiti oleh
Pemimpim Proyek.
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI
DAN PENGGANTUNG
UMUM
1. Lingkup pekerjaan
Lingkup Pekerjaan meliputi pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan
kayu sesuai dengan gambar dan syarat-syarat serta spesifikasi khusus.
2. Pekerjaan Pemasangan
• Kontraktor wajib membuat shop drawings untuk persetujuan perencanaan yang dibuat
berdasarkan gambar-gambar rencana yang tersedia.
• Shop drawings harus sudah menggambarkan detail hubungan-hubungan dan
sambungan-sambungan, pengangkuran, konstruksi dan pemasangan semua komponen lengkap
dengan ukuran-ukuran.
• Kontraktor harus memeriksa apakah kualitas bahan yang dipakai, dimensi yang
ditunjukan dalam gambar rencana sudah memenuhi ketentuan struktur dan ketahanan.
• Pemborong harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan
pekerjaan tembok, dan memberitahukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi seandainya
permukaan - permukaan yang bersangkutan dalam keatidak memungkinkan untuk
mendapatkan pembetulan-pembetulan.
• Kontraktor harus mengukur semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya.
• Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawings, harus dikoreksi/ diselesaikan
bersama dengan Perencana, untuk mendapatkan kepastian.
• Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat
yang ditentukan.
1. Bahan
• Kusen, jendela dan daun pintu dari alumunium ex.Alkasa, Alexindo atau setara.
• Finishing Anodized.
• Kaca jenis panasap ex. Asahimas, atau setara yang disetujui dan yang tebalnya seperti
yang disebut dalam gambar rencana atau syarat dan spesifikasi khusus.
• Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang
diberikan dalam gambar yang bersangkutan.
• Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain lihat pada
penjelasan
Perlengkapan Kunci-Kunci dan Penggantung.
2. Pengerjaan
• Pintu-pintu, jendela-jendela dan bouvenlicht harus betul-betul persegi dan datar.
• Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan
selesai siap untuk difinish atau penyelesian lainnya.
• Semua pekerjaan Kusen alumunium harus dilakukan oleh aplikator yang ditunjuk oleh
pabrik, system dan pemasangannya harus sesuai dengan standard yang dikeluarkan pabrik.
• Untuk pekerjaan Curtain wall, harus dipasang rangka rangka pendukung sesuai dengan
ketentuan pabrik. Setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari konsultan
perencana/konsultan Supervisi.
• Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen, dengan kelonggaran sedikit, lalu dipasang
dan dikukuhkan menggunakan alat-alat yang telah ditentukan.
• Kaca harus dipotong menurut panjang yang dikehendaki dengan diberi lowongan
sedikit lalu dimasukkan kedalam jalur kusen yang sebelumnya sudah diberi karet lalu
di-sealant.
• Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus, harus distel ditengah-tengah
dengan hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.
• Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.
•Kaca diidentifikasi dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain
yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.
• Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari akibat pekerjaan lain seperti
cipratan cat, plesteran, noda atau percikan las.
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
LINGKUP PEKERJAAN
• Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan tenaga ini.
• Pekerjaan meliputi pembuatan langit-langit dengan bahan-bahan yang disebut dalam
gambar rencana atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
1. Material / Bahan
• Gypsum board yang digunakan ex. Jayaboard atau setara dengan ketebalan T = 9 mm
• Pemasangan mengikuti prosedur pabrik diatas, setelah mendapat persetujuan dari
team teknis atau pengawas.
2. Lingkup pekerjaan
Pengadaan/penyediaan tenaga, bahan, peralatan,dan lain-lainnya yang diperlukan untuk
pemasangan dinding maupun ceiling gypsum seperti yang telah ditentukan pada gambar.
• Pemasangan kerangka metal diatur sedemikian rupa agar tepat pada as sambungan gypsum
board.
• Rangka harus benar-benar kuat dan tegak lurus, sesuai dengan peil yang dikehendaki.
2) Jenis Kabel
- Kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standar SII dan SPLN atau
standard-standard lain yang diakui di negara Republik Indonesia serta mendapat
rekomendasi dari LMK.
- Ukuran luas penampang kabel untuk jaringan instalasi listrik tegangan rendah
yang digunakan minimal harus sesuai dengan Gambar rancangan.
- Kabel listrik yang digunakan harus mempunyai rated voltage sebesar 600 volt/1000
Volt.
- Tahanan isolasi kabel yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga arus bocor
yang terjadi tidak melebihi 1 mA untuk setiap 100 M panjang kabel.
- Kecuali untuk instalasi yang harus beroperasi pada keadaan darurat, kabel-kabel
yang digunakan adalahg kabel PVC dengan jenis kabel yang sesuai dengan fungsi dan
lokasi pemasangannya seperti tabel di bawah ini :
No. Pemakaian Jenis Kabel
1. Ins.Lampu Penerangan NYM 3 x 2,5 mm
- Kabel yang digunakan untuk instalasi daya listrik yang dioperasikan pada saat
terjadi kebakaran antara lain :
Kabel harus dilindungi dengan sparing
Sparing (pipa pelindungi kabel yag ditanam dalam High Impact Conduit) sebelum
ditutup tembok harus disusun rapi dan diklem pada setiap jarak 60 cM. .Jika sparing
tersebut berjumlah cukup banyak, maka perkuatan tersebut harus dialkukan dengan
menggunakan kombinasi antara klem dan kawat ayam sehingga tersusun rapi dan kokoh.
Kabel instalasi yang datang dari conduit menuju sparing harus dilindungi dengan
metal flexibel conduit serta pertemuan antara conduit/sparing dengan metal flexibel
conduit harus dilakukan dengan cara klem
Untuk instalasi kabel expose harus di dalam RSC (Rigid Steel Conduit).
b. Persyaratan Teknis Peralatan Instalasi
1) Outlet Daya
- Outlet daya dan plug yang digunakan harus memenuhi srandar SII, SPLN, VDE/DIN
atau standar-standar lain yang berlaku dan diakui di Indonesia.
- Outlet daya/plug yang terpasang harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
Rating tegangan : 250 Volt;
Rating arus : 16 A atau seperti Gambar rancangan;
Tipe pemasangan: recessed.
Khusus untuk ruang operasi harus tahan zat kimia yang bersifat korosif.
- Outlet daya dan plug harus mempunyai label yang menunjukkan merek pabrik pembuat,
standar produk, tipe dan rating arus serta tegangannya.
- Outlet daya yang digunakan jenis putar dan tusuk kontak yang dilengkapi dengan
protector.
- Kontraktor harus mengkoordinasikan warna, bentuk dan ukuran outlet daya dengan
pihak Konsultan Perencana/Pengawas.
- Outlet daya dipasang pada dinding atau partisi harus menggunakan doos dengan
ketinggian pemasangan 30 cM dari permukaan lantai atau ditentukan oleh Perencana
Interior atau atas persetujuan Pemberi Tugas melalui Konsultan Pengawas.
- Tata letak outlet daya sesuai dengan Gambar rancangan dan harus dikoordinasikan
dengan tata letak furnitures/peralatan.
2) Saklar Lampu Penerangan
- Saklar yang digunakan harus sesuai dengan standar PLN, SII dan VDE/DIN atau
standar-standar lain yang berlaku dan diakui di Indonesia.
- Saklar harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
Rating tegangan : 250 Volt
Rating arus : minimal 10 A
Tipe : recessed
- Saklar harus mempunyai label yang menunjukkan merek pabrik pembuat, standar
produk, tipe dan rating arus serta tegangannya.
- Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi dengan ketinggian 150 cm dari
permukaan lantai atau ditentukan oleh Konsultan Pengawas atau keinginan Direksi
Pekerjaan. Pemasangan saklar harus menggunakan doos.
- Tata letak saklar harus sesuai dengan gambar rancangan dan dikoordinasikan dengan
Konsultan Pengawas atau atas keinginan Direksi Pekerjaan melalui/sepengetahuan
Konsultan Pengawas.
- Jumlah sparing (conduit yang ditanam didalam beton) harus disediakan minimum
sebanyak 120% dari jumlah kabel yang akan melewatinya atau minimum mempunyai satu buah
sparing lebih banyak dari jumlah kabel yang akan melewatinya..
2) Flexible Conduit
- Flexible conduit digunakan untuk melindungi kabel :
Yang ke luar dari conduit dan masuk ke dalam sparing.
Yang ke luar dari conduit ke titik lampu.
Yang ke luar dari conduit ke mesin mesin atau beban-beban yang lainnya.
Pembelokan instalasi
Dan keperluan seperti tercantum di dalam Gambaran Perencanaan
- Penyambungan flexible conduit dengan conduit lain harus dilakukan didalam doos
penyambungan.
- Ukuran conduit harus mempunyai diameter dalam minimum 1,5 kali total diameter
luar kabel yang dilindunginya.
- Pemasangan flexible conduit harus menggunakan klem.
- Khusus flexible conduit yang dipergunakan untuk pelindung instalasi pompa-pompa
atau peralatan yang disimpan diluar bangunan yang kemungkinan akan mendapatkan gangguan
mekanis harus menggunakan flexible dengan bahan metal tahan karet.