Perjanjian Jual Beli Mobil ini dibuat dan ditandatangani di Jalan Boulevard Barat Nomor
20 Bandung pada hari Rabu tanggal 01 (satu) bulan Januari tahun 2016 (dua ribu enam belas)
oleh dan antara:
1. Nama : Verry Eliakim Purba
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 27 September 1964
Alamat : Jalan Pegangsaan Timur Nomor 18
Bandung
Nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP) : 3300224499008
Pekerjaan : Direktur PT. Mobilindo (Surat
Pengangkatan Nomor 215/SK/Dir/I/2001)
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Mobilindo berdasarkan Surat Keputusan
Nomor 123 (seratus dua puluh tiga) tanggal 20 (dua puluh) bulan Desember tahun 2015 (dua ribu
lima belas) tentang Perjanjian Jual Beli Mobil, selanjutnya disebut sebagai Penjual.
Selanjutnya pihak Penjual dan Pembeli bersama-sama disebut sebagai Para Pihak.
- Bahwa Penjual adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang menjual
mobil-mobil baru dengan merek Toyota dan bertempat kedudukan di Jalan Boulevard
Barat Nomor 20 Bandung. Didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 167 (seratus enam
puluh tujuh) pada tanggal 23 (dua puluh tiga) bulan Maret tahun 2000 (dua ribu) dan
telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung serta diumumkan dalam
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 300 (tiga ratus) pada tanggal 25
(dua puluh lima) bulan April tahun 2000 (dua ribu).
- Bahwa Pembeli adalah suatu perusahaan travel yang bernama “Express Travel” dan
khusus melayani rute Bandung-Bandara Soekarno Hatta. Bertempat kedudukan di Jalan
Ir. H. Djuanda Nomor 50 Bandung. Didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 145
(seratus empat puluh lima) pada tanggal 06 (enam) bulan April tahun 2005 (dua ribu
lima) dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung serta
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 315 (tiga ratus
lima belas) pada tanggal 08 (delapan) bulan April tahun 2005 (dua ribu lima).
- Bahwa dalam rangka peremajaan armada usahanya Pembeli memerlukan 10 (sepuluh)
unit mobil baru.
- Bahwa Penjual hendak menjual 10 (sepuluh) unit mobil baru sebagaimana yang
diperlukan Pembeli.
- Bahwa Pembeli hendak membeli 10 (sepuluh) unit mobil baru sebagaimana yang dijual
oleh Penjual.
- Selanjutnya, Para Pihak bersepakat untuk membuat Perjanjian Jual Beli Mobil
(selanjutnya disebut sebagai Perjanjian) dengan syarat-syarat sebagai berikut:
Pasal 1
Kesepakatan Jual Beli
Penjual dengan ini sepakat untuk menjual mobil baru kepada Pembeli sebagaimana Pembeli
dengan ini sepakat untuk membeli mobil baru tersebut dari Penjual.
Pasal 2
Objek Perjanjian
1. Adapun yang menjadi objek dalam Perjanjian ini adalah 10 (sepuluh) unit mobil dengan
spesifikasi sebagai berikut:
a. Jenis Kendaraan : Minibus
b. Merek / Tipe : Toyota / Alphard Vellfire 2.0
c. Tahun Pembuatan : 2015
d. Nomor Rangka : 14HGT57X678B9 - 14HGT57X678K10
e. Nomor Mesin : BH00000254B899 - BH00000254B909
f. Warna : Hitam Solid
g. Kondisi Barang : 100%
Selanjutnya disebut sebagai Kendaraan.
2. Data-data Kendaraan terlampir bersama dengan satu kesatuan Perjanjian ini.
Pasal 3
Harga
1. Para Pihak sepakat bahwa harga per unit Kendaraan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 adalah Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
2. Harga total 10 (sepuluh) unit Kendaraan adalah 10 x Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus
lima puluh juta rupiah) = Rp 7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).
3. Harga sudah termasuk biaya pengiriman Kendaraan ke pool milik Pembeli.
Pasal 4
Cara dan Tempat Pembayaran
Pasal 5
Cara dan Tempat Penyerahan Kendaraan
1. Penjual menjamin kepada Pembeli bahwa Kendaraan tersebut adalah milik sah Penjual
dan tidak ada pihak lain yang turut memilikinya, serta sebelumnya tidak pernah
dilakukan penjualan atau pemindahan hak maupun penjaminan terhadap Kendaraan
tersebut.
2. Penjual membebaskan Pembeli dari segala tuntutan pihak ketiga yang berkaitan dengan
status kepemilikan dan penguasaan atas Kendaraan tersebut.
Pasal 7
Garansi
1. Penjual memberikan masa garansi atas Kendaraan kepada Pembeli selama 2 (dua)
tahun, terhitung sejak tanggal diterimanya Kendaraan tersebut oleh Pembeli.
2. Selama masa garansi, Penjual membebaskan Pembeli dari biaya perawatan terhadap
kerusakan yang terjadi pada bagian mesin Kendaraan yang bukan disebabkan oleh
karena kesalahan ataupun kelalaian Pembeli.
3. Apabila kerusakan terjadi pada bagian lain selain daripada bagian mesin Kendaraan,
maka biaya perawatan kerusakan tersebut menjadi tanggungan Pembeli.
Pasal 8
Hak dan Kewajiban Penjual
Pasal 9
Hak dan Kewajiban Pembeli
Pasal 10
Force Majeure
1. Keadaan memaksa selanjutnya disebut Force Majeure adalah suatu keadaan yang terjadi
di luar kemampuan, kesalahan, atau kekuasaan Para Pihak dan menyebabkan salah satu
Pihak yang mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan
kewajiban yang timbul akibat dari Perjanjian.
2. Force Majeure dapat meliputi:
a. Bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, petir, angin topan, serta
kebakaran yang disebabkan oleh faktor ekstern yang mengganggu kelangsungan
Perjanjian.
b. Wabah, perang (yang dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan), pemberontakan,
huru-hara, kerusuhan, pemogokan umum, dan kebijakan Pemerintah yang
berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan Perjanjian.
3. Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure, maka Pihak yang terhalang untuk
melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh Pihak lainnya. Pihak yang berada
dalam Force Majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa tersebut kepada Pihak
lain secara tertulis paling lambat 3 (tiga) hari kalender sejak saat terjadinya peristiwa
Force Majeure dan dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang
menerangkan adanya peristiwa Force Majeure tersebut. Pihak yang terkena Force
Majeure wajib mengupayakan dengan sebaik-baiknya untuk tetap melaksanakan
kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian segera setelah peristiwa Force
Majeure berakhir.
4. Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus-menerus hingga melebihi
atau diduga oleh Pihak yang mengalami Force Majeure akan melebihi jangka waktu 30
(tiga puluh) hari kalender, maka Para Pihak sepakat untuk meninjau kembali jangka
waktu Perjanjian.
5. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah salah satu Pihak sebagai akibat
terjadinya peristiwa Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab Pihak yang lain
dalam Perjanjian.
Pasal 11
Sanksi / Denda
1. Apabila selama Perjanjian ini Pembeli tidak melakukan pembayaran setelah diberikan
peringatan secara tertulis selama jangka waktu 1 (satu) bulan setelah jatuh tempo
pembayaran sebagaimana yang telah ditentukan dalam Pasal 4, Pembeli dianggap
terlambat melakukan pembayaran dan karena itu dikenakan sanksi berupa denda atas
keterlambatan pembayaran tersebut.
2. Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar 0,01% (nol koma nol satu
persen) dari total pembayaran Kendaraan, yaitu sebesar Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima
puluh ribu rupiah) setiap hari keterlambatan pembayaran terjadi.
Pasal 12
Pembatalan Perjanjian
Pasal 13
Pengakhiran Perjanjian
Perjanjian berlaku selama jangka waktu 1 (satu) tahun sejak ditandatangani oleh Para Pihak
dan berakhir apabila Pembeli telah melakukan pelunasan seluruh pembayaran atas Kendaraan
sebagaimana yang telah disepakati dalam Perjanjian.
Pasal 14
Penyelesaian Sengketa
1. Setiap perselisihan dan/atau perbedaan pendapat diantara Para Pihak yang timbul dalam
rangka pelaksanaan Perjanjian akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai
mufakat.
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) tidak tercapai, maka Para Pihak telah bersepakat untuk menempuh jalur hukum.
Pasal 15
Domisili
Sehubungan dengan Perjanjian ini, pelaksanaan dan segala akibatnya, Para Pihak memilih
domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung.
Pasal 16
Amandemen
1. Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam
Perjanjian maka dapat dilakukan dengan cara amandemen berdasarkan kesepakatan
Para Pihak.
2. Amandemen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus ditandatangani Para Pihak serta
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Pasal 17
Penutup
Perjanjian dibuat oleh Para Pihak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan tanpa paksaan
dari pihak mana pun. Demikianlah, surat Perjanjian ini dibuat di Kota Bandung pada hari dan
tanggal yang telah disebutkan pada bagian awal Perjanjian, dibuat rangkap 2 (dua) dan masing-
masing bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat Para
Pihak.
Pembeli, Penjual,
Direktur CV. Sarana Transportasi Direktur PT. Mobilindo
Lampiran-Lampiran:
1. Surat Pengangkatan Verry Eliakim Purba Nomor 215/SK/Dir/I/2001 selaku Direktur PT.
Mobilindo.
2. Surat Pengangkatan Andri Kusumah Nomor 314/SK/Dir/I/2008 selaku Direktur CV.
Sarana Transportasi.
3. Surat Pengangkatan Arlissa Ramadhani Nomor 350/SK/Sek/I/2009 selaku Sekretaris CV.
Sarana Transportasi
4. Surat Pengangkatan Rahadi Putra Nomor 250/SK/Mar/I/2002 Marketing PT. Mobilindo.
5. Identitas Saksi-saksi:
a. Saksi I
Nama : Arlissa Ramadhani
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Oktober 1980
Alamat : Jalan Dago Timur Nomor 3 Bandung
Nomor KTP : 33448890009
Pekerjaan : Sekretaris CV. Sarana Transportasi
b. Saksi II
Nama : Rahadi Putra
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 11 Agustus 1989
Alamat : Jalan Ciumbeluit Raya Nomor 12 Bandung
Nomor KTP : 334477560001
Pekerjaan : Marketing PT. Mobilindo
6. Akta Pendirian PT. Mobilindo Nomor 167 (seratus enam puluh tujuh) pada tanggal 23
(dua puluh tiga) bulan Maret tahun 2000 (dua ribu).
7. Akta Pendirian CV. Sarana Transportasi Nomor 145 (seratus empat puluh lima) pada
tanggal 06 (enam) bulan April tahun 2005 (dua ribu lima).
8. Data Kendaraan:
I. Jenis Kendaraan : Minibus
Merek / Tipe : Toyota / Alphard Vellfire 2.0
Tahun Pembuatan : 2015
Nomor Rangka : 14HGT57X678B9
Nomor Mesin : BH00000254B899
Warna : Hitam Solid
Kondisi Barang : 100%