Materi Kuliah Metode Penelitian Hukum Unas 2020

LOGO
METODE PENELITIAN HUKUM

MATERI KULIAH
Oleh:
Dr. Raja Mohamad Rozi, S.H. M.H.
Fakultas Hukum Universitas Nasional Jakarta
04/22/2020 Universitas Nasional Jakarta 1

ISI
1 Penelitian Hukum Normatif (normatif-yuridis)
2 Penelitian Socio-Legal (empiris)
3 Tahap Penelitian Hukum Normatif
4 Tahap Penelitian Hukum Empiris
04/22/2020 2 Universitas Nasional Jakarta

Hot Tip
 “In much of society, research

means to investigate something you
do not know or understand. ” -Neil
Armstrong.
 “Research is creating new

knowledge.” -Neil Armstrong.
 Penelitian ilmiah dikenal istilah

Logico-hypotetico-verivicatie

HAKIKAT PENELITIAN HUKUM
o Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah, yang

didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran
tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu
atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan
menganalisanya (Soerjono Soekanto).
o Penelitian adalah suatu proses untuk menemukan

aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun
doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum
yang dihadapi (Peter Mahmud Marzuki).

TUJUAN PENELITIAN HUKUM
o Untuk menemukan atau mendapatkan

suatu data untuk keperluan dan
tujuan tertentu.
o Untuk memberikan informasi

bagaimana seharusnya
menyelesaikan isue hukum yang
dihadapi.

KEPENTINGAN PENELITIAN

LANJUTAN

METODE PENELITIAN HUKUM
o Secara harfiah mula-mula metode

diartikan sebagai suatu jalan yang
harus ditempuh menjadi penyelidikan
atau penelitian berlangsung menurut
suatu rencana tertentu (Johny
Ibrahim).
o Suatu cara yang sistematis dalam

melakukan sebuah penelitian
(Abdulkadir Muhammad).

Penelitian Hukum Harus Melalui
Tahap-Tahap
A) MENCARI DAN MENGKLASIFIKSIKAN FAKTA-FAKTA;

B) MENGADAKAN KLASIFIKASI TENTANG MASALAH HUKUM YANG
DITELITI;
C) (KADANG-KADANG) MENGADAKAN PENELITIAN HISTORIS
SOSIOLOGIS MAUPUN HISTORIS YURIDIS MENGENAI MASALAH
HUKUM YANG DITELITI;
D) MENGADAKAN ANALISIS HUKUM ATAU/DAN ANALISIS
INTERDISIPLINER DAN MULTIDISIPLINER;
E) AGAR LEBIH MENDALAM LAGI MAKA PENELITI HUKUM
SEYOGYANYA MENGADAKAN PERBANDINGAN HUKUM;
F) LEBIH LENGKAP LAGI, APABILA PENELITI JUGA
MEMBANDINGKAN LATAR BELAKANG FILSAFAT DAN SOSIAL DARI
SISTEM HUKUM YANG DIBANDINGKAN;
G) MENARIK KESIMPULAN; DAN
H) MENGAJUKAN SARAN-SARAN.
Kutipan: C.F.G. Sunaryati Hartono

JENIS PENELITIAN HUKUM
Penelitian
Socio Legal Normative berupaya

yang memandang menemukan kebenaran
hukum sebagai koherensi yaitu apakah aturan
pola hukum sesuai dengan norma
hukum dan apakah norma
perilaku (pattern
hukum yang berisi mengenai
of behavior) yang kewajiban dan sanksi tersebut
dideskripsikan sesuai dengan prinsip hukum
secara apa apakah tindakan sesorang
adanya. sesuai dengan norma hukum
atau prinsip hukum.

PENELITIAN HUKUM NORMATIF
 Bukanlah untuk melakukan verifikasi atau

menguji hipotesis sebagaimana penelitian
sosial.
 Tidak dikenal istilah data.
 Untuk mencari pemecahan atas isu hukum

yang timbul.
 Bukanlah menerima atau menolak hipotesis

yang diajukan, melainkan memberikan
preskripsi mengenai apa yang seharusnya
atas isu yang diajukan.
TUJUAN PENELITIAN HUKUM NORMATIF
o Untuk menemukan aturan hukum,

prinsip-prinsip hukum, maupun
doktrin-doktrin hukum guna
menjawab isu hukum yang dihadapi.

TEMA-TEMA PENELITIAN NORMATIF
1) Penelitian terhadap asas-asas

hukum;
2) Penelitian terhadap sistematika
hukum;
3) Penelitian terhadap taraf
sinkronisasi vertical dan horizontal;
4) Perbandingan hukum; dan
5) Sejarah Hukum.

KEGUNAAN PENELITIAN
HUKUM NORMATIF
DOGMATIK TEORITIK
PRAKTIK AKADEMIK
PENELITI
&
KLIEN/APH
PEMBUAT
UU
KESALAHAN BERFIKIR
MEMAHAMI TEORI
DAN MASALAH-
MASALAH SOSIAL
TIDAK MAMPU
MENYELESAIKAN PENDIDIKAN TIDAK
MASALAH HUKUM
PRAKTIK HUKUM PROFESIONAL
BERORIENTASI
ILMU SOSIAL

SIKLUS SKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PENELITIAN
NORMATIF (NORMATIF YURIDIS)
Tahap-tahap
Topik/
Judul Rumusan
Masalah
Issue METODE
Bahan
Hukum
Analisis

DEFINISI ISUE HUKUM
Legal issue or issue of law is a legal question which

is the foundation of a case. It requires a court's
decision. It can also refer to a point on which the
evidence is undisputed, the outcome of which
depends on the court's interpretation of the law.
Isue hukum atau masalah hukum adalah
pertanyaan hukum yang didasari dari suatu kasus.
Itu membutuhkan putusan pengadilan. Ini juga
dapat merujuk pada titik di mana bukti tidak perlu
dipersoalkan, yang hasilnya tergantung pada
interpretasi pengadilan terhadap hukum.

CONTOH ISUE HUKUM DALAM KASUS HUKUM
 Proximate Cause
 Forseeability of Harm
 Proof of Negligence
 Assumption of the Risk
 Nuisance
 Privity
ATAU
 Penyebab langsung
 Dapat diduga akan membahayakan
 Bukti Kelalaian
 Asumsi Risiko
 Gangguan
 Keistimewaan

APA ITU ISUE HUKUM?
BERKAITAN PERMASALAHAN
BERKAITAN BERKAITAN
DENGAN KONKRIT BAIK
DENGAN DENGAN
PRINSIP- DIATUR HUKUM
PENGERTIAN KONSEP-KONSEP
PRINSIP TERTULIS/TIDA
HUKUM HUKUM
HUKUM K

KARAKTERISTIK ISUE HUKUM?
PROPOSISI
A PROPOSISI
B

CONTOH KETERHUBUNGAN
 Azas Praduga Tak Bersalah Dalam Budaya Hukum

Indonesia.
 Restitusi Dan Pemulihan Sebagai Bentuk Penyelesaian

Sengketa Alternatif.
 Due Process of Law Dalam Proses Peradilan Di Indonesia.
 Pembaharuan Undang-undang Investasi Dalam Kerangka

Penyesuaian Dengan TRIMs (Agreement on Trade Related
Investment Measures Agreement).
 Reorientasi Prinsip-prinsip Hukum Agraria Indonesia

Terhadap World Trade Organization (WTO).
 Tanggungjawab Pidana Badan Hukum Menurut Hukum

Indonesia.
MENJELASKAN KASUS HUKUM KEPERLUAN UPAYA HUKUM
BANDING ADALAH ARGUMEN HUKUM TERTULIS YANG

DIAJUKAN KE PENGADILAN BANDING. TUJUANNYA ADALAH
UNTUK MEMBUJUK PENGADILAN YANG LEBIH TINGGI UNTUK
MENEGAKKAN ATAU MEMBALIKKAN KEPUTUSAN PENGADILAN.
OLEH KARENA ITU, URAIAN SINGKAT SEMACAM INI
DITUJUKAN UNTUK MENYAJIKAN ISU-ISU YANG TERLIBAT
DALAM KASUS HANYA DARI PERSPEKTIF SATU SISI.
BANDING DAN KONTRA BANDING DARI KEDUA BELAH PIHAK

BISA SANGAT BERHARGA BAGI SIAPA PUN YANG MENILAI
MASALAH HUKUM YANG DIANGKAT DALAM SUATU KASUS.
SAYANGNYA, MEREKA JARANG DIPUBLIKASIKAN. MAHKAMAH
AGUNG ADALAH SATU-SATUNYA PENGADILAN YANG
MENGINFORMASIKAN MEMORI BANDING SECARA TERATUR
DALAM BENTUK YANG DIPUBLIKASIKAN (VARIA PERADILAN).

MENJELASKAN KASUS HUKUM UNTUK STUDI ILMU HUKUM
 Studi kasus mahasiswa FH adalah ringkasan singkat

dan analisis dari kasus yang disiapkan untuk
digunakan dalam diskusi kelas. Ini adalah
serangkaian catatan, disajikan dengan cara yang
sistematis, untuk memilah para pihak,
mengidentifikasi masalah, memastikan apa yang
diputuskan, dan menganalisis alasan di balik putusan
yang dibuat oleh pengadilan.
 Meskipun studi kasus itu selalu menyertakan item

informasi yang sama, bentuk di mana item ini
ditetapkan dapat bervariasi. Sebelum berkomitmen
pada formulir tertentu untuk pengarahan kasus,
tanyakan kepada instruktur Anda untuk memastikan
bahwa formulir yang Anda pilih dapat diterima.

JENIS PENELITIAN HUKUM NORMATIF
o Penelitian hukum doktrinal yang

disebut juga sebagai penelitian
kepustakaan atau studi dokumen
karena penelitian ini dilakukan atau
ditujukan hanya pada peraturan-
peraturan yang tertulis atau bahan-
bahan hukum yang lain.

SIFAT PENELITIAN HUKUM NORMATIF
Normatif,
Normatif, Praktis
Praktis dan
dan Preskriptif
Preskriptif
Mengkritisi
Nilai-Nilai Validitas Konsep-Konsep Hukum

Tujuan Hukum dan Norma Hukum
Keadilan Aturan
Hukum

PENDEKATAN PENELITIAN HUKUM NORMATIF
Kasus
Per-UU
Historis
Perbandingan Konseptual

JENIS DAN SUMBER PENELITIAN
HUKUM NORMATIF
BAHAN HUKUM PRIMER: UUD, UU,

PERPU, PP, PERDA, PERMEN,
PERGUB DST DAN PUTUSAN
PENGADILAN
BAHAN HUKUM SEKUNDER: BUKU-

BUKU TEKS TEORI HUKUM, JURNAL
HUKUM
BAHAN NON HUKUM

(KOMPLEMENTER): BUKU-BUKU
ILMU POLITIK, EKONOMI,
SOSIOLOGI, FILSAFAT,
KEBUDAYAAN DAN JURNAL NON
HUKUM

TEKNIK PENGUMPULAN BAHAN HUKUM
STUDI DOKUMEN MENGGUNAKAN TEKNIK CONTENT ANALYSIS

UNTUK MENDAPAT LANDASAN TEORI, ASAS DAN NORMA
DENGAN MENGKAJI DAN MEMPELAJARI:
1 2 3
PERATURAN BUKU-BUKU DAN DOKUMEN,
PERUNDANG- JURNAL HUKUM LAPORAN, ARSIP
UNDANGAN HASIL
PENELITIAN
TERDAHULU

TEKNIS ANALISIS BAHAN HUKUM
PREMIS MAYOR PREMIS MINOR KESIMPULAN
Mengidentifikasi Pengumpulan
kan fakta hukum
Melakukan Memberikan
bahan-bahan Menarik
dan mengeliminir telaah atas preskripsi
hukum dan kesimpulan
hal-hal yang isu yang berdasarkan
sekiranya dalam bentuk
tidak relevan diajukan argumentasi
untuk dipandang argumentasi
berdasarkan yang telah
menetapkan isu mempunyai yang
bahan-bahan dibangun di
hukum yang relevansi juga menjawab isu
hendak
yang telah dalam
bahan-bahan hukum
dipecahkan dikumpulkan kesimpulan
non hukum

TAHAP PENELITIAN
HUKUM NORMATIF
MENELAAH UUD,
UU, PP, PERDA, DST ANALISIS
MENENTUKAN ISUE
PUTUSAN
HUKUM BAHAN HUKUM
PENGADILAN, KEP.
K/L, KONTRAK DSB.
HASIL PENELITIAN
KESIMPULAN
HUKUM

METODE IRAC
(Issue, Rule, Analysis/Application, Conclusion) sbb:

Step 1:
Issue, the identification of the issue (legal
question) or issues raised by the facts of the client
case.
Step 2:
Rule, the identification of the law that governs the
issue;
Step 3:
Analysis/application, a determination of how the
rule of law applies to the issue;
Step 4:
Conclusion, a summary of the results of the legal
analysis.

HAL-HAL YG PERLU DIPERSIAPKAN UNTUK ANALISIS KASUS
1) All the facts and information

relevant to the case should be
gathered; and
2) Preliminary legal research should

be conducted to gain a basic
familiarity with the area of law
involved in the case.

BAGAIMANA MENENTUKAN
ISUE HUKUM UNTUK KEPERLUAN PRAKTIK
MENELAAH UNDANG-
UNDANG/KLAUSULA
KONTRAK
YURISPRUDENSI
KELAZIMAN DALAM
MASYARAKAT

BAGAIMANA MENENTUKAN ISUE HUKUM
UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS
UUD 1945 (Aspek

Filosofis, Asas,
Doktrin)
UU BIDANG TERTENTU
(Penjelasan Umum
/Khusus dan Ratio
Legis)
PP, PERMEN, KEP K/L

MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN
 Topik atau “topoi” disebut juga pokok

pembicaraan yakni merupakan
landasan yg dpt dipergunakan
pengarang/peneliti menyampaikan
maksudnya.
 Topik yang baik (1) dikuasai prinsip-

prinsip ilmiah oleh peneliti dan (2)
menarik diteliti dan bagi pembaca.

MENENTUKAN TEMA PENELITIAN
 Tema atau “tithenal” artinya pesan

utama yg akan disampaikan
peneliti/penulis dan perumusan dari
topik yg akan dijadikan landasan
penelitian dan tujuan penelitian.
 Tema yg baik adalah jelas, kesatuan,

“up to date”, dan asli.

MENENTUKAN JUDUL
Relevan dg Tema
Singkat tetapi Jelas Judul Skripsi
Memiliki Hubungan dg
Rumusan Masalah
yg diteliti

SISTEMATIKA SKRIPSI
RUMUSAN MASALAH KERANGKA PEMIKIRAN
TUJUAN PENELITIAN
BAB I METODE PENELITIAN
PENDAHULUAN
MANFAAT PENELITIAN LOKASI & WAKTU PENELITIAN
LATAR BELAKANG MASALAH

SISTEMATIKA SKRIPSI
TEORI I GRAND THEORY
TEORI II
BAB II MIDDLE RANGE THEORY
TINJAUAN TEORITIS
TEORI III APPLIED THEORY
PENGGUASAAN TEORI HUKUM

SISTEMATIKA SKRIPSI
MASALAH I HASIL + KESIMPULAN I
MASALAH II
BAB III HASIL + KESIMPULAN II
ANALISIS
MASALAH III HASIL + KESIMPULAN III
PENGGUNAAAN TEORI HUKUM

SISTEMATIKA SKRIPSI
KESIMPULAN
KESIMPULAN 11 KESIMPULAN
KESIMPULAN 33
BAB IV
PENUTUP
SARAN
SARAN 11 SARAN
SARAN 22 SARAN
SARAN 33

CONTOH ANALISIS
Tesis – Anti Tesis – Sintesa (Dialektika Hegel).
 APAKAH PRESIDEN BERWENANG MEMBERHENTIKAN

MENTERI SEBELUM BERAKHIR MASA JABATANNYA?
 Berdasarkan Pasal 13 ayat (2) UUD 1945, presiden
berwenang mengangkat dan memberhentikan
menteri dan menteri negara.
 Pada masa pemerintahan pres jokowi ada terdapat
sekurang-kurangnya 5 menteri yang tidak baik
kinerjanya, namun tidak diganti antar waktu.
 Pada hematnya keadaan yang menjadi alasan
presiden tidak menggunakan hak prerogatifnya
karena kelima menteri tersebut adalah pendukung
koalisi dan berasal dari partai yang berkuasa.

ILMU HUKUM EMPIRIS
ILMU TENTANG KENYATAAN HUKUM
• SOSIOLOGI HUKUM
• ANTROPOLOGI HUKUM
• PSIKOLOGI HUKUM
• KRIMINOLOGI
• VIKTIMOLOGI
• PENOLOGI

WUJUD HUKUM
1. NILAI-ASAS HUKUM
2. NORMA-KAIDAH HUKUM
3. JUDGE-MADE LAW
4. PERILAKU HUKUM
5. BUDAYA HUKUM

WUJUD HUKUM
1. PUTUSAN HAKIM - PENGADILAN – LAW AS
IT IS DECIDED BY JUDGE –
JUDGE-MADE LAW
2. POLA PERILAKU DALAM INTERAKSI ANTAR INDIVIDU -
KELOMPOK MASYARAKAT –
LAW AS IT IS PERFORMED IN HUMAN ACTION
(SOSIOLOGI HUKUM)
3. MANIFESTASI MAKNA SIMBOLIK DARI PERILAKU
MANUSIA DALAM BUDAYA MASYARAKAT
(ANTROPOLOGI HUKUM)
LAW AS IT IS PERFORMED IN HUMAN CULTURE

MANFAAT
1. PEMBENTUKAN HUKUM
(LAW MAKING)
2. PRODUK HUKUM (LEGAL PRODUCT)
3. PENERAPAN HUKUM (LAW APPLICATION)
4. PELAKSANAAN HUKUM (LAW
IMPLEMENTATION)
5. PENEGAKAN HUKUM (LAW ENFORCEMENT)

RANAH PENELITIAN HUKUM EMPIRIS
• IMPLEMENTASI - PELAKSANAAN HUKUM

• EFEKTIFITAS HUKUM
• PENEGAKAN HUKUM
• PENYELESAIAN SENGKETA
• KEMAJEMUKAN HUKUM
• KRIMINOLOGI
• VIKTIMOLOGI
• PENOLOGI

JUDUL PENELITIAN HUKUM
EMPIRIS (SOCIO LEGAL)
• DETERMINASI TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERMASALAHAN
HUKUM YANG DIHADAPI MASYARAKAT DKI JAKARTA.
• TINJAUAN YURIDIS EFEKTIVITAS PEMBALIKAN BEBAN
PEMBUKTIAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI.
• PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT PENCARI
KEADILAN MELALUI PENGAWASAN TERHADAP PROSES
PERSIDANGAN PERKARA TILANG DI INSTITUSI KEJAKSAAN.
• PENGARUH REMUNERASI APARATUR KPK TERHADAP
OPTIMALISASI PENYELESAIAN PERKARA KORUPSI.
• DISPARITAS PENJATUHAN HUKUMAN DENDA PIDANA KORPORASI
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK.

METODE PENELITIAN HUKUM EMPIRIS
• JENIS PENELITIAN DAN PENDEKATAN

• LOKASI PENELITIAN
• POPULASI DAN TEKNIK SAMPLING
• JENIS DAN SUMBER DATA
• PENGUMPULAN DATA – PRIMER DAN
SEKUNDER
• TEKNIK WAWANCARA DAN OBSERVASI
• ANALISIS DATA

METODE PENELITIAN HUKUM EMPIRIS
• PENDEKATAN
• LOKASI
• POPULASI DAN SAMPEL
• TEKNIK PENGUMPULAN DATA
• ANALISIS DATA

JENIS DATA PENELITIAN
HUKUM EMPIRIS
• DATA SEKUNDER
1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
2. DOKUMEN – ARSIP - BERITA ACARA –
NOTULEN SIDANG –AKTA NOTARIS - SURAT
PERJANJIAN - SURAT DAKWAAN - TUNTUTAN JAKSA – PUTUSAN
HAKIM PENGADILAN – MA –
MAHKAMAH KONSTITUSI - KOMISI
3. LITERATUR - REFERENSI
4. KONVENSI INTERNASIONAL - PERJANJIAN
BI-MULTI LATERAL
5. HUKUM ADAT TERTULIS – AWIG-AWIG/KITAB
SIMBUR CAHAYA/KITAB ADIGAMA/PERUU
MAJAPAHIT
6. KOMPILASI HUKUM (ISLAM)

DATA PRIMER
PERILAKU HUKUM
• NILAI
• PERSEPSI
• KEYAKINAN
• SIKAP
• RESPONS - REAKSI
• HARAPAN

TEKNIK KOMPILASI DATA SEKUNDER
• STUDI KEPUSTAKAAN - PERATURAN

PERUNDANGAN – DOKUMEN HUKUM
• DIMANA DAN BAGAIMANA CARA
MEMPEROLEHNYA
• PERSONAL COMMUNICATION
• WEBSITE - SITUS

TEKNIK PENGUMPULAN DATA PRIMER
TEKNIK WAWANCARA
• TERSTRUKTUR – SEMI TERSTRUKTUR –
TERBUKA (OPEN ENDED)
• INDIVIDUAL – KELOMPOK - FOCUS GROUP
INTERVIEW
• INSTRUMEN WAWANCARA – DAFTAR
PERTANYAAN (QUESTIONAIRE) – PEDOMAN
WAWANCARA (INTERVIEW GUIDE)

TEKNIK OBSERVASI
• TERLIBAT (PARTICIPANT) –
TIDAK TERLIBAT (NON-PARTICIPANT)
• LOKASI - SITUASI – PERISTIWA –
HUKUM
• MEKANISME TAHAPAN PROSES -
WAKTU - JUMLAH

ANALISIS DATA
• SETELAH DATA TERKUMPUL – APA YANG
HARUS DILAKUKAN
• MELAKUKAN KATEGORISASI – KLASIFIKASI –
EDITING
• TABULASI - INTERPRETASI
• DESKRIPSI - ANALISIS
• EKSPLANASI – KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI

TAHAPAN
PENELITIAN HUKUM EMPIRIS
• MENULIS PROPOSAL PENELITIAN
• SEMINAR PROPOSAL
• MELAKUKAN PENELITIAN
• MENULIS LAPORAN
• MENULISKAN DALAM KARYA ILMIAH –
SKRIPSI – TESIS – DISERTASI – ARTIKEL
DALAM JURNAL HUKUM

Siklus Penulisan Skripsi Menggunakan
Metode Penelitian Socio Legal (Empiris)
Tahap-tahap
Topik/
Judul Rumusan
Masalah
Issue METODE HIPOTESIS
Sumber
Data
Analisis

SISTEMATIKA SKRIPSI
RUMUSAN MASALAH KERANGKA PEMIKIRAN
TUJUAN PENELITIAN
BAB I METODE PENELITIAN
PENDAHULUAN
MANFAAT PENELITIAN LOKASI & WAKTU PENELITIAN
LATAR BELAKANG MASALAH

SISTEMATIKA SKRIPSI
TEORI I GRAND THEORY
TEORI II
BAB II MIDDLE RANGE THEORY
TINJAUAN PUSTAKA
TEORI III APPLIED THEORY
PENGGUASAAN DATA SEKUNDER

SISTEMATIKA SKRIPSI
MASALAH II
BAB III HASIL + KESIMPULAN II
PENGOLAHAN DATA PRIMER
PENGGUNAAN ANALISIS KUANTITATIF

SISTEMATIKA SKRIPSI
MASALAH II
BAB IV HASIL + KESIMPULAN II
ANALISIS DATA PRIMER
PENGGUNAAAN ANALISIS KUALITATIF

SISTEMATIKA SKRIPSI
KESIMPULAN
KESIMPULAN 33
BAB V
PENUTUP
SARAN
SARAN 11 SARAN
SARAN 22 SARAN
SARAN 33

PERBEDAAN PENELITIAN HUKUM
NORMATIF & SOCIO LEGAL
• HUKUM SBG SISTEM NILAI

• HUKUM SBG NORMA SOSIAL
NORMATIVE
• UNTUK MEMECAHKAN ISU HUKUM YANG DIAJUKAN,
MISALNYA: APAKAH PUTUSAN MK TENTANG
PENENTUAN TERSANGKA SESUAI DENGAN KONSEP
BUKTI PERMULAAN YANG CUKUP MENURUT UU NO. 8
TAHUN 1981 TENTANG KUHAP?
• HUKUM SBG GEJALA SOSIAL

• HUKUM SBG DEPENDENT VARIABLE
• GEJALA SOSIAL SBG INDEPENDENT VARIABLE
SOCIO
• PERILAKU MASY, TERHADAP HKM.
• TOPIK: EFEKTIVITAS ATURAN HUKUM, KEPATUHAN
TERHADAP ATURAN HUKUM, PERANAN LEMBAGA ATAU
LEGAL
INSTITUSI HUKUM DALAM PENEGAKAN HUKUM,
IMPLEMENTASI ATURAN HUKUM, PENGARUH ATURAN
HUKUM TERHADAP MASALAH SOSIAL TERTENTU ATAU
SEBALIKNYA, PENGARUH MASALAH SOSIAL TERTENTU
TERHADAP ATURAN HUKUM

SISTEMATIKA PROPOSAL SKRIPSI
i. Halaman Cover;
ii. Halaman Pengesahan;
iii. Daftar Isi
iv. Substansi Proposal Penelitian
A. Judul
B. Latar belakang
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
F. Kerangka Teori
G. Metode Penelitian
H. Rencana Sistematika Penulisan Skripsi
Daftar Pustaka

TATA CARA PENGETIKAN
a. Skripsi diketik dengan menggunakan jenis kertas HVS putih (berat 70-80
gram) berukuran A4 (210 x 297 mm), jenis huruf adalah Times New
Roman dengan ukuran 12.
b. Jarak antara baris dengan baris menggunakan spasi rangkap (dua spasi),
kecuali pada bagian-bagian yang ditentukan lain, seperti catatan kaki ,
bibiliografi dan kutipan langsung panjang (lebih dari 4 baris) dipergunakan
spasi rapat (satu spasi).
c. Baris pertama alenia (awal alinea) diketik masuk ke kanan sebanyak 5
(lima) karakter huruf.
d. Jarak judul bab dengan naskah dipakai 3 spasi.
e. Dalam hal dilakukan pemenggalan kata pada akhir baris ditepi kanan,
harus mengindahkan/mengikuti tata tulis dan tata bahasa yang baik dan
benar, serta menggunakan garis hubung (-) yang sejajar dengan teks
(bukan dibawah huruf).
f. Istilah asing dicetak miring.
g. Tinta yang digunakan dalam teks harus berwarna hitam.
h. Warna sampul dan map berwarna merah.
i. Hindarkan pemakaian singkatan.
j. Pengetikan nomor halaman adalah sebagai berikut : Halaman pendahuluan
ditandai dengan angka romawi kecil, sedangkan halaman-halaman
selanjutnya menggunakan nomor dengan angka Arab. Nomor halaman
dicantumkan pada tengah halaman sebelah bawah.

TATA CARA PENGUTIPAN
1. Kutipan Tidak Langsung.

Merupakan salinan yang persis sama dengan sumbernya
tanpa penambahan (Widjono, 2005: 63).
Cara menggunakannya adalah sebagai berikut:
– Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa).
– Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan
halaman).
Contoh:
Menurut salah satu historiografi tradisional,
penyerahan kekuasaan kerajaan Padjadjaran kepada
Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui
penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda
Pajajaran kepada Prabu Geusan Ulun. Penyerahan
mahkota secara simbolis berarti bahwa
Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda
(Suryaningrat, 1983: 20—21 dan 30).
2. Kutipan Langsung.
Mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan
kalimat atau bahasa sendiri (Widjono, 2005: 64).Cara
menggunakannya adalah sebagai berikut:
– Dikutip apa adanya.
– Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis.
– Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan).
– Dibubuhi tanda kutip (“….”).
– Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama
penulis, tahun terbit, dan halaman sumber (PTH
atau Author, Date, Page (ADP)), misalnya (Penulis, 2012:100).
– Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan
(kursif).
– Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam
kurung (sic) di kanan kata yang salah tadi.
– Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan
tanda titik sebanyak tiga biah jika yang dihilangakan itu ada di awal
atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat.
– Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara
tandakurung, misalnya, (penggarisbawahan oleh penulis).
Contoh:
Ada beberapa pendapat mengenai hal itu.
Suryaningrat (1983: 20—21 dan 30)
mengatakan:
“Menurut salah satu historiografi

tradisional, penyerahan kekuasaan
kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan
Sumedanglarang berlangsung melalui
penyerahan mahkota emas raja Kerajaan
Sunda Pajajaran kepada Prabu Geusan
Ulun. Penyerahan mahkota secara simbolis
berarti bahwa Sumedanglarang menjadi
penerus Kerajaan Sunda.”
TATA CARA PEMBUATAN
CATATAN KAKI
Soerjono Soekanto dan Mustafa

14
Abdullah Sosiologi Hukum dan

Masyarakat, Jakarta: Rajawali, 1980,
hlm. 98 - 100
Ane s Merk, Ida J.Fogg, dan Charles
15
A Snowe, Astrology for the Beginning

Meteorology, Chicago: Darweater and
Clere, 1987, hlm. 99.

PETUNJUK SISTEM CATATAN KAKI DAN
PENGETIKAN DAFTAR PUSTAKA
1) Ibid.
Ibid. adalah singkatan dari Ibidem yang berarti sama dengan di
atas atau pada tempat yang sama. Dipakai apabila suatu kutipan
diambil dari sumber yang sama tanpa disela/diselingi oleh
sumber lain. Ibid diikuti dengan pencantuman nomor halaman
yang dikutip.
2) Op.Cit.
Op.cit merupakan singkatan dari Opere Citato yang berarti pada
karya yang telah dikutip. Dipakai apabila suatu kutipan diambil
dari sumber yang sama dan sebelumnya sudah dikutip, tapi telah
diselang/diselingi oleh sumber lain dengan halaman berbeda.
Pada pengetikannya, penulis mencantumkan nama pengarang
dan diikuti dengan Op.Cit dan halaman yang dikutip.
3) Loc.Cit.
Loc.Cit adalah singkatan dari Loco Citato yang berarti pada
tempat yang telah dikutip. Dipakai apabila ada suatu kutipan
diambil dari sumber yang telah dikutip sebelumnya dan halaman
yang dikutip sama serta telah diselingi oleh sumber yang lain.

TATA CARA PEMBUATAN
DAFTAR PUSTAKA
Franz Magnis-Suseno, Kuasa dan Moral, Cet.II,

Jakarta : Gramedia, 1987.
Satjipto Rahardjo, Pemanfaatan Ilmu-Ilmu
Sosial Bagi Pengembangan Ilmu Hukum,
Bandung : Alumni, 1977.

LOGO
MOHON MAAF LAHIR BATIN

Materi Kuliah Metode Penelitian Hukum Unas 2020

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Materi Kuliah Metode Penelitian Hukum Unas 2020

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LOGO

METODE PENELITIAN HUKUM

Fakultas Hukum Universitas Nasional Jakarta

04/22/2020 Universitas Nasional Jakarta 1

1 Penelitian Hukum Normatif (normatif-yuridis)

2 Penelitian Socio-Legal (empiris)

3 Tahap Penelitian Hukum Normatif

4 Tahap Penelitian Hukum Empiris

04/22/2020 2 Universitas Nasional Jakarta

 “In much of society, research

 “Research is creating new

 Penelitian ilmiah dikenal istilah

04/22/2020 3 Universitas Nasional Jakarta

o Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah, yang

o Penelitian adalah suatu proses untuk menemukan

04/22/2020 4 Universitas Nasional Jakarta

o Untuk menemukan atau mendapatkan

o Untuk memberikan informasi

04/22/2020 5 Universitas Nasional Jakarta

04/22/2020 6 Universitas Nasional Jakarta

04/22/2020 7 Universitas Nasional Jakarta

o Secara harfiah mula-mula metode

o Suatu cara yang sistematis dalam

04/22/2020 8 Universitas Nasional Jakarta

A) MENCARI DAN MENGKLASIFIKSIKAN FAKTA-FAKTA;

Kutipan: C.F.G. Sunaryati Hartono

04/22/2020 9 Universitas Nasional Jakarta

Socio Legal Normative berupaya

04/22/2020 10 Universitas Nasional Jakarta

 Bukanlah untuk melakukan verifikasi atau

 Tidak dikenal istilah data.

 Untuk mencari pemecahan atas isu hukum

 Bukanlah menerima atau menolak hipotesis

o Untuk menemukan aturan hukum,

04/22/2020 12 Universitas Nasional Jakarta

1) Penelitian terhadap asas-asas

04/22/2020 13 Universitas Nasional Jakarta

04/22/2020 15 Universitas Nasional Jakarta

04/22/2020 16 Universitas Nasional Jakarta

Legal issue or issue of law is a legal question which

04/22/2020 17 Universitas Nasional Jakarta

04/22/2020 18 Universitas Nasional Jakarta

04/22/2020 19 Universitas Nasional Jakarta

04/22/2020 20 Universitas Nasional Jakarta

 Azas Praduga Tak Bersalah Dalam Budaya Hukum

 Restitusi Dan Pemulihan Sebagai Bentuk Penyelesaian

 Due Process of Law Dalam Proses Peradilan Di Indonesia.

 Pembaharuan Undang-undang Investasi Dalam Kerangka

 Reorientasi Prinsip-prinsip Hukum Agraria Indonesia

 Tanggungjawab Pidana Badan Hukum Menurut Hukum

BANDING ADALAH ARGUMEN HUKUM TERTULIS YANG

BANDING DAN KONTRA BANDING DARI KEDUA BELAH PIHAK

04/22/2020 22 Universitas Nasional Jakarta

 Studi kasus mahasiswa FH adalah ringkasan singkat

 Meskipun studi kasus itu selalu menyertakan item

04/22/2020 23 Universitas Nasional Jakarta

o Penelitian hukum doktrinal yang

04/22/2020 24 Universitas Nasional Jakarta

Nilai-Nilai Validitas Konsep-Konsep Hukum

04/22/2020 25 Universitas Nasional Jakarta

04/22/2020 26 Universitas Nasional Jakarta

BAHAN HUKUM PRIMER: UUD, UU,

BAHAN HUKUM SEKUNDER: BUKU-