Anda di halaman 1dari 10

MATERI MATKUL MEDIA DIGITAL DAN

POSTMODERNISME
PERTEMUAN 10-11

MENGKAJI PENGGUNAAN PEMBINGKAIAN


VISUAL DALAM MEDIA DIGITAL DAN
PERSPEKTIF POSTMODERNISME
Tujuannya Framing adalah seringkali untuk memusatkan perhatian
pemirsa pada subjeknya, namun tujuan dan sarana pada akhirnya
bergantung pada kebijaksanaan senimannya. Hal ini dicapai dengan
memanipulasi sudut pandang gambar, bukan objek di dalamnya.
Contoh: Framing.dlm seni fotografi

Framing, khususnya dalam seni fotografi, terutama berkaitan dengan


posisi dan perspektif orang yang melihatnya. Posisi pengamat
mempunyai pengaruh yang luar biasa terhadap persepsinya terhadap
subjek utama, baik dari segi estetika maupun interpretasinya terhadap
maknanya.
Postmodern adalah teori yang pada awalnya ingin Mengapa menggunakan media visual?Contoh media
memperjelas dan menyempurnakan modern-theory, visual dalam pembelajaran Media pembelajaran visual
tetapi akhirnya malah merusak tatanan yang sudah ada. memegang peranan yang sangat urgen dalam kegiatan
Postmodern hadir dengan paradigma bahwa sesuatu pembelajaran karena media pembelajaran visual dapat
harus clear/jelas, termasuk hal-hal yang sebenarnya tidak memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan,
perlu penjelasan.https://journal.iainkudus.ac.id › pdf visual dapat pula menumbuhkan motivasi siswa serta
dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata.
Pandangan postmodernisme lebih menekankan pluralitas,
perbedaan, heterogenitas, budaya lokal/etnis, dan framing?Framing adalah membingkai sebuah peristiwa,
pengalaman hidup sehari-hari. Jadi, postmodernisme atau dengan kata lain framing digunakan untuk
memandang bahwa ilmu pengetahuan yang ditawarkan mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang
oleh modernisme akan membawa pada yang digunakan wartawan atau media massa ketika
kehancuran.https://media.neliti.com › menyeleksi isu dan menulis
berita.https://repository.unikom.ac.id › ...Framing -
Repository Unikom
Dalam ilmu sosial, pembingkaian (atau dikenal dalam bahasa Inggris: framing) terdiri atas serangkaian sudut pandang konsep dan
teoretis tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi masyarakat melihat dan menyampaikan kenyataan.

Pembingkaian dapat terwujud dalam komunikasi atau pikiran antarpribadi. Frame-frame dalam pikiran terdiri atas penggambaran,
interpretasi, dan penyederhanaan kenyataan. Frame-frame dalam komunikasi terdiri atas penyampaian frame di antara para
pelaku yang berbeda.

[1] Framing adalah komponen kunci sosiologi, kajian tentang interaksi sosial di antara para manusia. Framing adalah
bagian utuh dari pemrosesan dan penyampaian data dalam keseharian. Teknik-teknik sukses framing dapat digunakan
untuk mengurangi ambiguitas topik-topik yang tidak dapat dipahami dengan menghubungkan informasi sedemikian
rupa sehingga para penerimanya dapat terhubung dengan apa yang sudah mereka ketahui. Dalam teori sosial, framing
adalah skema interpretasi, sekumpulan anekdot dan stereotipe yang diandalkan oleh para individu untuk memahami
dan merespons sebuah peristiwa.
[2] Dengan kata lain, orang-orang membangun "filter-filter" serangkaian kejiwaan melalui pengaruh kebudayaan dan biologis.
KKemudian, mereka menggunakan filter-filter ini untuk memahami dunia. Pilihan-pilihan yang kemudian mereka buat dipengaruhi
oleh penciptaan frame mereka.Framing melibatkan konstruksi sosial dari fenomena sosial – oleh sumber-sumber media massa,
pergerakan-pergerakan sosial atau politik, para pemimpin politik, atau organisasi dan para pelaku lainnya.

Keterlibatan dalam komunitas bahasa tentunya memengaruhi persepsi individu mengenai makna yang dikaitkan dengan kata atau
frasa. Secara politik, komunitas-komunitas bahasa periklanan, agama, dan media massa banyak diperebutkan, sedangkan framing
dalam komunitas bahasa yang kurang dipertahankan mungkin berkembang[butuh rujukan]tanpa terasa dan secara alami melalui
kerangka-kerangka waktu kultural, dengan lebih sedikit bentuk-bentuk perdebatan terbuka.

Seseorang dapat memandang framing dalam komunikasi sebagai hal positif atau negatif tergantung pada hadirin dan jenis informasi
yang disajikan. Framing dapat berada dalam bentuk emphasis frames, di mana dua atau lebih alternatif ekuivalen secara logis
digambarkan dalam cara-cara (lihat framing effect) atau emphasis frames berbeda yang menyederhanakan kenyataan dengan
berfokus pada himpunan bagian aspek-aspek relevan dari suatu situasi atau permasalahan.

Dalam kasus equivalence frames, informasi yang dihadirkan


berdasarkan fakta-fakta yang sama, tetapi kerangka yang tempat
ia disajikan berubah sehingga menciptakan persepsi yang
bergantung pada referensi.
Framing media berita lokal nasional, maupun internasional.Pengertian Framing oleh mediaMenurut Alex Sobur pada
bukunya yang berjudul Analisis Teks Media (2015), framing merupakan teknik penyajian realitas yang tidak dimanipulasi
seluruhnya, namun hanya dibelokkan secara halus, dengan menonjolkan sebagian realita atau selektif terhadap realita lainnya.
Misalnya dalam pemberitaan tentang penggusuran permukiman warga. Media yang bias terhadap pemerintah, cenderung
menonjolkan dampak positif dari penggusuran.Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebaliknya, media yang anti terhadap pemerintah, hanya menunjukkan dampak negatif yang dirasakan warga tanpa menunjukkan
realitas seutuhnya.Charlotte Ryan dalam buku berjudul Prime Time Activism: Media Strategist for Grassroots Organizing (1991)
menggambarkan framing sebagai sebuah instrumen atau alat untuk mengambil informasi tentang apa yang dirasakan khalayak
terhadap suatu masalah politik.Framing adalah bentuk sudut pandang yang dipilih media untuk menyampaikan suatu isu.
Contohnya, pada peristiwa tangkap tangan kepala daerah yang melakukan korupsi, media melakukan framing dengan
mendiskreditkan kepala daerah tersebut.

Eriyanto di dalam bukunya berjudul Analisis Framing: Konstruksi,


Ideologi, dan Politik (2002) memandang framing sebagai
penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas
sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada
isu yang lain.Baca juga: Media Online: Pengertian dan Fungsinya
Model Analisis Framing MediaTerdapat beberapa model analisis framing media oleh tokoh-tokoh seperti Robert N Entman,
Pan & Kosicki, dan lain-lain. Berikut model analisis framing media oleh Robert N Entman dan Pan & Kosicki:

Model Analisis Robert N EntmanRobert N Entman di dalam buku milik Eriyanto berjudul Analisis Framing: Kontruksi,
Ideologi, dan Politik (2002), memberikan 4 tahapan dalam menganalisis framing media sebagai berikut:

Define problem (pendefinisian masalah)Bagaimana suatu peristiwa/ isu dilihat?


Sebagai masalah apa?
Diagnose causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah)
Peristiwa ini disebabkan oleh apa?
Apa yang dianggap sebagai penyebab masalah tersebut?
Make moral judgement (membuat keputusan moral)
Nilai moral apa yang disajikan?
Nilai moral apa yang dipakai untuk menjelaskan masalah?
Treatment recommendation (menekankan penyelesaian)
Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk mengatasi masalah?Model Analisis Pan dan KosickiModel ini diciptakan oleh
Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki yang menganalisis framing media dalam tulisan mereka yang berjudul Framing
Analysis: An Approach to News Discourse dengan empat dimensi struktur, sebagai berikut:
Struktur Perangkat framing Unit yang diamatiSintaksi (cara wartawan menyusun kata)
Skema Berita Headline, lead, latar informasi, kutipan, sumber, pernyataan, penutup
Skrip (cara wartawan mengisahkan fakta)
Kelengkapan berita 5W+1HTematik (cara wartawan menulis fakta)
1. Detail
2. Maksud kalimat, hubungan
3. Nominalisasi antarkalimat
4. Koherensi
5. Bentuk kalimat
6. Kata ganti

Paragraf, proposisiRetoris (cara wartawan menekankan fakta)


1. Leksikon
2. Grafis
3. Metafor
4. Pengandain
Kata, idiom, gambar atau foto, grafikBaca juga: Karakteristik Media Online beserta PenjelasannyaDapatkan update berita
pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update",
caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di
ponsel.

Aktifkan NotifikasimuJadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnyaMedia Online:
Pengertian dan FungsinyaKarakteristik Media Online beserta PenjelasannyaMedia Massa: Pengertian dan Karakteristiknya
Publisitas, Bentuk Komunikasi Pemasaran di Media MassaMengapa Proses Komunikasi Memerlukan Media?Kelebihan dan
Kekurangan Media Online

Media Online: Pengertian dan FungsinyaKarakteristik Media Online beserta PenjelasannyaMedia Massa:
Pengertian dan KarakteristiknyaPublisitas, Bentuk Komunikasi Pemasaran di Media MassaMengapa
Proses Komunikasi Memerlukan Media?Kelebihan dan Kekurangan Media Online
Metafora itu seperti apa?Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metafora
adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya melainkan sebagai
lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.5 Jul 2021
https://sastraindonesia.upi.edu ›

Apa pengertian dari leksikon?Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Depdiknas dalam Suktiningsih
(2016, hlm. 144) tercantum bahwa leksikon merupakan kosakata; komponen bahasa yang memuat
semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa; kekayaan kata yang dimiliki suatu
bahasa.https://eprints.umbjm.ac.id

Apa yang dimaksud dengan istilah grafis?Grafis adalah bentuk komunikasi visual yang dirancang
dengan menggunakan kombinasi koordinat titik-titik dan garis sebagai media untuk menyampaikan
informasi secara efektif. Umumnya orang menyebut istilah grafis dengan
gambar.https://id.m.wikipedia.org › wikiGrafis - Wikipedia bahasa Indonesia,

Apa arti dari pengandaian?Kalimat pengandaian adalah ungkapan yang menunjukkan suatu keinginan yang
belum terpenuhi, namun pembicara bermaksud untuk melakukan hal tersebut. Walaupun terkadang
konteks kalimatnya seperti hanya impian atau angan-angan.https://id.m.wikibooks.org › wiki

Anda mungkin juga menyukai