Anda di halaman 1dari 16

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK

2020/2021
MATA UJIAN : HUKUM PENANAMAN MODAL

Nama : Vira Wijaya


NRP : 120118356
KP.C

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SURABAYA
MARET/APRIL 2021
1. Jelaskan apa saja keunggulan yang ada dalam Undang - Undang No. 11
tahun 2020 tentang Cipta Kerja jika dibandingkan dengan Undang - Undang No. 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal!

Dalam dunia usaha, diperlukan pengaturan yang terstruktur, sederhana, dan


memberikan kepastian hukum. Pelaku Usaha dalam melakukan investasi menemui
beberapa hambatan , antara lain adanya tumpang tindih kebijakan antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah serta permasalahan mengenai kepastian dari proses birokrasi, hal
ini dapat terjadi dikarenakan banyaknya ketentuan mengenai investasi dan perizinan yang
diatur dalam berbagai Undang-Undang, antara lain Undang-Undang Penanaman Modal,
Undang-Undang Perkebunan, Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan,
Undang-Undang Penyiaran, Undang-Undang Pos, Undang-Undang Penerbangan,
Undang-Undang Hortikultura, Undang-Undang Pelayaran, Undang-Undang Pers,
Undang- Undang Industri Pertahanan dan Undang-Undang Jasa Konstruksi. Beberapa
Undang-Undang sektor tersebut mengatur mengenai ketentuan investasi dan perizinannya
sendiri-sendiri sehingga dari segi kewenangan, persyaratan, prosedur
Kementerian/Lembaga/Daerah dengan kewenangan dari Undang-Undang sektor menjadi
tidak sinkron.

Dengan demikian melakukan efisiensi birokrasi dapat menjadi salah satu wujud upaya
penyederhanaan persyaratan investasi. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan adanya
penyederhanaan atas regulasi yang mengatur mengenai persyaratan investasi yang
dianggap menyulitkan para pelaku usaha dalam melakukan investasi. Untuk
mempermudah m pelaku usaha dalam melakukan investasi, Undang-Undang Cipta Kerja
telah mengubah ketentuan investasi dalam beberapa Undang-Undang salah satunya
Undang-Undang Penanaman Modal.

Perubahan isi pasal pada Undang - Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
(UU Penenaman Modal) di dalam Undang - Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (UU Ciptaker) :
Undang - Undang No. 25 Tahun 2007 Pasal 77 Undang - Undang No. 11
tentang Penanaman Modal tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Beberapa ketentuan dalam Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
4724) diubah sebagai berikut :
Pasal 2 Pasal 2

Ketentuan dalam Undang- Undang ini berlaku Ketentuan dalam Undang- Undang ini
bagi penanaman modal di semua sektor di berlaku dan menjadi acuan utama bagi
wilayah negara Republik Indonesia penanaman modal di semua sektor di
wilayah negara kesatuan Republik
Indonesia.
- Dengan penambahan frasa “menjadi acuan utama”, maka akan memberi penjelsasan
bahwa undang-undang tersebut telah menjadi acuan utama bagi penanaman modal
di semua sektor di wilayah Indonesia sehingga tidak ada lagi pengaturan
persyaratan penanaman modal selain dari ketentuan pada undang undang ini
maka akan mempermudah usaha dalam melihat aturan yang dipakai, termasuk
terciptanya kepastian hukum yang ada

- Memberikan kemudahan bagi Pemerintah untuk membuat kebijakan


penanaman modal dan memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha dalam
rangka penanaman modal

Pasal 12 Pasal 12

(1) Semua bidang usaha atau jenis usaha (1) Semua bidang usaha terbuka bagi
terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kegiatan penanaman modal,
kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang kecuali bidang usaha yang
dinyatakan tertutup dan terbuka dengan dinyatakan tertutup untuk
persyaratan. penanaman modal atau kegiatan
yang hanya dapat dilakukan oleh
Pemerintah Pusat.
(2) Bidang usaha yang tertutup bagi penanam
modal asing adalah: (2) Bidang usaha yang tertutup untuk
penanaman modal sebagaimana
a. Produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan
peralatan perang; dan dimaksud pada ayat (1) meliputi:

b. Bidang usaha yang secara eksplisit a. budi daya dan industri narkotika
dinyatakan tertutup berdasarkan undang- golongan I;
undang.
b. segala bentuk kegiatan perjudian
(3) Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden dan/atau kasino;
menetapkan bidang usaha yang tertutup
c. penangkapan Spesies Ikan yang
untuk penanaman modal, baik asing
tercantum dalam Appendix I
maupun dalam negeri, dengan berdasarkan
Convention On International
kriteria kesehatan, moral, kebudayaan,
Trade In Endangered Species Of
lingkungan hidup, pertahanan dan
Wild Fauna And Flora (CITES);
keamanan nasional, serta kepentingan
nasional lainnya.
d. pemanfaatan atau pengambilan
koral dan pemanfaatan atau
pengambilan karang dari alam
(4) Kriteria dan persyaratan bidang usaha yang
yang digunakan untuk bahan
tertutup dan yang terbuka dengan
bangunan/kapur/kalsi um,
persyaratan serta daftar bidang usaha yang
akuarium, dan
tertutup dan yang terbuka dengan p
souvenir/perhiasan, serta koral
ersyaratan masing-masing akan diatur
hidup atau koral mati (recent
dengan Peraturan Presiden.
death coral) dari alam;

e. industri Pembuatan Senjata


(5) Pemerintah menetapkan bidang usaha yang
Kimia;
terbuka dengan persyaratan berdasarkan
kriteria kepentingan nasional, yaitu
f. Industri bahan kimia industri dan
perlindungan sumber daya alam,
industri bahan perusak lapisan
perlindungan, pengembangan usaha mikro,
ozon.
kecil, menengah, dan koperasi, pengawasan
produksi dan distribusi, peningkatan (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
kapasitas teknologi, partisipasi modal persyaratan penanaman modal
dalam negeri, serta kerja sama dengan sebagaimana dimaksud pada ayat
badan usaha yang ditunjuk Pemerintah. (1) dan ayat (2) diatur dalam
Peraturan Presiden.

Ayat (4) dan (5) ditiadakan

- Dalam UU Ciptaker pelaksanaannya hanya dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat,

- menerapkan konsep berbasis risiko sebagai konsep perizinan berusaha di


Indonesia yaitu konsep pendekatan mempermudah/ menyederhanakan proses
perizinan namun memperkuat pelaksanaan pengawasan. Sebelumnya pada UU
Penanaman Modal telalu banyak regulasi dalam perizinnannya sehingga
menyebabkan kurang ketatnya pengawasan

- Memberikan kepastian hukum dan keluar dari kondisi tumpang tindihnya


perundangan yang mengatur tentang persyaratan investasi.

Pasal 13 Pasal 13

(1) Pemerintah wajib menetapkan bidang usaha (1) Pemerintah Pusat, memberikan
yang dicadangkan untuk usaha mikro, kecil, kemudahan, pemberdayaan dan
menengah, dan koperasi serta bidang usaha perlindungan bagi usaha mikro,
yang terbuka untuk usaha besar dengan kecil, menengah, dan koperasi
syarat harus bekerja sama dengan usaha dalam pelaksanaan penanaman
mikro, kecil, menengah, dan koperasi. modal.

(2) Pemerintah pembinaan pengembangan (2)Perlindungan sebagaimana


mikro, kecil, menengah, dan koperasi dimaksud pada ayat (1) berupa
melalui program kemitraan, peningkatan pembinaan dan pengembangan
daya saing, pemberian dorongan inovasi usaha mikro, kecil, menengah, dan
dan perluasan pasar, serta penyebaran koperasi melalui program
informasi yang seluas- luasnya. kemitraan, pelatihan sumber daya
manusia, peningkatan daya saing,
pemberian dorongan inovasi dan
perluasan pasar, akses pembiayaan,
serta penyebaran informasi yang
seluas-luasnya.

(3)Kemitraan sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) merupakan kemitraan
dalam rantai pasok atas dasar
prinsip saling memerlukan,
mempercayai, memperkuat, dan
menguntungkan selama kegiatan
usaha dilaksanakan.

UU Ciptaker kegiatan yang berkaitan langsung dengan proses produksi termasuk rantai
pasok (supply chain)

- Untuk mengsinkronkan kebijakan Pemerintah payaitu keterbukaan dan prioritas,


maka didalam UU Ciptaker ini Pemerintah menunjukkan keberpihakannya
kepada UMKM dan koperasi.

- Pemerintah menyatakan komitmennya dalam memberikan perlindungan


kepada UMKM dan koperasi dalam pelaksanaan kegiatan usaha di Indonesia agar
dapat berkembang melalui upaya pembinaan

- UU Ciptaker memberikan kepastian atas bentuk periode pelaksanaan


kemitraan
antara usaha skala besar dengan UMKM dan koperasi , sehingga terwujudnya
win win solution dan diharapkan mengambil kemanfaatan dari pelaksanaan kegiatan
kemitraan.

Pasal 18 Pasal 18

(4) Bentuk fasilitas yang modal diberikan Penambahan ketentuan pada ayat 3
kepada penanaman sebagaimana huruf k
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dapat
(k. termasuk pengembangan usaha
berupa :
a. pajak penghasilan melalui pariwisata )
pengurangan penghasilan netto sampai
(4) Bentuk fasilitas yang modal
tingkat tertentu terhadap jumlah
diberikan kepada penanaman
penanaman modal yang dilakukan
sebagaimana dimaksud pada ayat
dalam waktu tertentu;
(2) dan ayat (3) sesuai dengan
b. pembebasan atau keringanan bea ketentuan peraturan perundang-
masuk atas impor barang barang undangan di bidang perpajakan
modal, mesin, atau peralatan untuk
Pengahapusan ayat (5),(6), (7)
keperluan peroduksi yang belum dapat
diproduksi di dalam negeri

c. pembebasan atau keringanan bea


masuk bahan baku atau bahan
penolong untuk keperluan produksi
untuk jangka waktu tertentu dan
persyaratan tertentu;

(5) pembebasan atau penangguhan Pajak


Pertambahan Nilai atas impor barang
modal atau mrsin atau peralatan untuk
keperluan produksi yangbelum dapat
diproduksi di dalam negeri selama jangka
waktu tertentu;

(6) penyusutan atau amortisasi yang


dipercepat; dan keringanan Pajak Bumi
dan Bangunan, khususnya untuk bidang
usaha tertentu, pada wilayah atau daerah
atau Kawasan tertentu. Pembebasan atau
pengurangan pajak penghasilan badan
dalam jumlah dan waktu tertentu hanya
dapat diberikan kepada penanaman modal
baru yang merupakan industri pionir,
yaitu industri yang memiliki keterkaitan
yang luas, memberi nilai tambah dan
eksternalitas yang tinggi,
memperkenalkan teknologi baru, serta
memiliki nilai strategis bagi
perekonomian nasional.

(7) Bagi penanaman modal yang sedang


berlangsung yang melakukan penggantian
mesin atau barang modal lainnya, dapat
diberikan fasilitas berupa keringanan atau
pembebasan bea masuk

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai


pemberian fasilitas fiskal sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) sampai dengan
ayat (6) diatur dengan Peraturan Menteri
Keuangan

- Penanaman modal agar diberikan perluasan terhadap industri pionir yaitu


industri pariwisata, hal ini diwujudkan dengan penambahan ketentuan ayat (3)
huruf k

- Penambahan poin k, dikarenakan pengembangan usaha periwisata di poin k ,


mencakup kegiatan ekonomi kreatif

- BPS dan Bekraf, diketahui hamper semua unit usaha ekonomi kreatif menjalankan
usahanya dengan modal sendiri, sehingga sulit untuk berkembang lebih jauh. Untuk
itu diatur dalam UU Ciptaker, diperlukan kemudahan investasi dan akses
pembiayaan di sektor ekonomi kreatif

- Pada bunyi Ayat (4) diubah dan ayat (5), ayat (6) dan ayat (7) pada UU Penaman
Modal dihapus karena telah ada di dalam UU Ciptaker Perpajakan tidak
perlu lagi dicantumkan pada Penanaman Modal, artinya memberikan
kepastian hukum
- Dalam UU Ciptaker membuka peluang usaha pariwisata seperti UMKM
dikarenakan sektor pariwisata memiliki multiplier effect yang luas serta
meningkatkan jumlah tenaga kerja

Pasal 25 ayat (4) Pasal 25 ayat (4)

(4) Perusahaan penanaman modal yang (4)  Perusahaan penanaman modal


akan melakukan kegiatan usaha wajib yang akan melakukan kegiatan usaha
memperoleh izin sesuai dengan wajib memenuhi Perizinan Berusaha
ketentuan peraturan perundang- dari Pemerintah Pusat
undangan dari instansi yang memiliki
Ayat 5 dihilangkan,
kewenangan, kecuali ditentukan lain
dalam undang-undang.

(5) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat


(4) diperoleh melalui pelayanan terpadu
satu pintu.

- Dalam UU Penanaman Modal dengan kewajiban izin pada psal tersebut


mengakibatkan kualitas pengawasan menjadi rendah, karena dianggap sudah
memiliki legalitas meskipun dalam realisasinyat idak sama dengan substansi
perizinannya sehingga pengawasan dalam UU Ciptaker ditingkatkan dengan
dilakukan oleh Pemerintah Pusat

- Pemenerintah menerapkan kebijakan baru perizinan berusaha dengan menerapkan


perizinan berbasis risiko serta mendorong pemanfaatan penggunaan
elektronik.

Dalam UU Penanaman Modal, perizinan hanya mengarahkan pada perizinan


dengan pelayanan satu pintu saja, dengan UU Ciptaker dalam penataan regulasi
penanaman modal di Indonesia membawa kemudahan berusaha merupakan salah satu hal
penting untuk peningkatan investasi yang mana nantinya dapat menciptakan lapangan
pekerjaan Salah satu upaya peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha dalam
UU Ciptaker dengan melalui penyederhanaan persyaratan investasi. penerapan perizinan
berusaha berbasis risiko menimbulkan perubahan sistem dalam fungsi pengawasannya.
Awalnya, pengawasan lebih berfokus kepada pemenuhan persyaratan administrasi dalam
mendapatkan izin yang mana dari praktek ini menimbulkan beban administrasi dan
birokrasi yang berat. Dengan penerapan kegiatan usaha berbasis risiko, dalam hal
pengawasan lebih menitik beratkan kepada pelaksanaan kegiatan usaha untuk memenuhi
standar dan persyaratan suatu kegiatan. Berdasarkan hasil pengawasan tersebut, jika
terjadi penyimpangan atau pelanggaran, maka akan dikenakan sanksi secara ketat. Pasal
77 UU Ciptaker disebutkan bahwa bidang usaha yang tertutup sebagaimana dimaksud
tersebut hanya meliputi 6 (enam) bidang usaha, anatara lain :

1. budi daya dan industri narkotika golongan I


2. segala bentuk kegiatan perjudian dan/atau kasino
3. penangkapan spesies ikan yang tercantum dalam Appendix I Convention on
International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES)
4. pemanfaatan atau pengambilan koral dan pemanfaatan atau pengambilan karang
dari alam yang digunakan untuk bahan bangunan/kapur/kalsium, akuarium, dan
souvenir/perhiasan, serta koral hidup atau koral mati (recent death coral) dari alam
5. industri pembuatan senjata kimia
6. industri bahan kimia industri dan industri bahan perusak lapisan ozon.

Sebagaimana pengubahan isi pasal 12 UU Penanaman Modal, dengan perubahan rumusan


atau isi diharapkan agar nantinya investor asing untuk berinvestasi di bidang-bidang
usaha strategis yang menguasai hidup orang banyak, seperti misalnya air,
ketenagalistrikan, telekomunikasi, persenjataan, keamanan dan pertahanan. Selain itu
didalam UU Ciptaker juga menghapus produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan
perang yang sebelumnya oleh UU Penanaman Modal dinyatakan secara tegas sebagai
bidang usaha yang tertutup, keadaan ini sangat berpotensi besar untuk mengancam
kedaulatan negara. Dalam UU Ciptaker juga berkomitmen untuk memudahkan UMKM
dan koperasi dalam melakukan usaha yang nantinya dapat menciptakan menyerap
lapangan kerja. Dalam kemitraan pemerintah dapat mengakomodasi UMKM, untuk
melakukan pengembangan usahanya baik dengan pelaku usaha besar, hingga pelaku usaha
asing dengan kata lain UMKM dalam pengembangan usahanya dapat bermitra dengan
modal asing.

Untuk menarik para investor UU Ciptaker, melakukan penataan regulasi menjadi lebih
sederhana yang mana penyederhanaaan membantu menyelesaiakan masalah dalam hal
birokrasi sertameminimalisir pungutan liar. Pencapaian investasi perlu ditingkatkan
sejalan dengan kenaikan daya saing Indonesia di mata internasional dengan
penyederhaanan regulasi. Adanya persoalan tumpang tindih aturan dalam perizinan usaha
antara kewenangan Pusat dan Daerah serta Kementerian/Lembaga (K/L) telah
menyebabkan sulitnya proses perizinan bagi investor, sehingga di dalam UU Ciptaker ini
dipustakan ke Pemerintah Pusat. Peningkatan dalam investasi dilakukan dengan
menerapakan Perizinan Berusaha berbasis risiko, melakukan penyederhanaan persyaratan
dasar Perizinan Berusaha dan Perizinan Berusaha sector
2. Berikan pendapat saudara terkait dengan hubungan rasa nasionalitas dan
penanaman modal asing di Indonesia!
Penanaman Modal Asing ini terjadi sebelum Indonesia merdeka dan berlangsung
terus sampai dengan Indonesia merdeka. Penanaman Modal Asing di sejak zaman
kolonial Belanda, yaitu pada waktu berdirinya VOC. Pasa waktu itu banyang orang-
orang Eropa yang berdagang di Indonesia, maka modal yang masuk adalah modal -
modal dari luar negeri, sehingga bisa dikatakan bahwa Penanaman Modal Asing di
Indonesia itu sejak VOC. Memang VOC dulu lebih diutamakan dengan hubungan
dagang antara orang Eropa dengan pribumi di pantai - pantai Pulau Jawa dan Pulau
Kalimantan, serta Sulawesi.
Pada awal kemerdekaan, Indonesia berfokus untuk mempertahankan kemerdekaan
yang baru direbutnya sehingga sejak merdeka lebih mementingkan swasembada, dengan
kata lain Indonesia berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak mau ada
pengaruh asing sama sekali. Disaat inilah Indonesia tidak memperhatikan sama sekali
tentang penanaman modal asing, melainkan yang dipikirkan adalah bagaimana caranya
memenuhi kebutuhan dengan kekuatan sendiri. Padahal di dunia ini yang namanya
kehidupan baik itu perorangan / bangsa itu tidak mungkin memenuhi kebutuhannya
tanpa kebutuhan pihak lain. Tapi Indonesia pada waktu itu bersikeras harus bisa, ini
adalah prinsip pada Orde Lama.
Pada tahun 1967 barulah ganti dengan "Rezim Orde Baru" atau disebut juga orde
pembangunan. Orde ini merupakan titik tolak dari masuknya investor asing kembali ke
Indonesia, yaitu dengan diadakannya kebijakan "PINTU TERBUKA", penanaman
modal asing ini diadakan karena melihat pengalaman selama Pemerintahan Orde Lama
itu tidak ada kemajuan yang signifikan selain hanya mempertahankan kemerdekan dan
menjaga stabilitas keamanan. Untuk memperbaiki kehidupan masyarakat Indonesia,
Orde Baru berniat untuk melakukan perbaikan dalam pembangunan di segala bidang
secara merata.
Indonesia sebenarnya punya modal dasar yang cukup besar, tapi untuk melakukan
pembangunan di segala bidang itu tidak mungkin dilaksanakan secara mandiri harus juga
ada bantuan dari pihak asing. Karena Indonesia ini masih negara baru merdeka, masih
negara berkembang. Modal dasar yang sangat kuat dari Indonesia itu dari sisi jumlah
pendudu meskipun kualitasnya belum memadai. Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA)
sangat diincar oleh investor asing, harusnya dengan SDA yang ada sudah bisa
memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia, namun hal itu tak dapat dicapai
karen Indonesia masih butuh cara pengolaannya artinya tidak bisa melaksanakannya
sendiri dengan apa yang telah dimiliki oleh Indonesia sehingga pemerintah menyadari
bahwa untuk melaksanakan pembangunan nasional di segala bidang itu harus juga
menerima bantuan pihak asing. Maksud Kebijakan "PINTU TERBUKA" yaitu
kebijakan pemerintah yang memberikan peluang kepada investor asing untuk ikut
berperan serta dalam pembangunan nasional di segala bidang, kebijakan ini memberikan
kesempatan kepada investor asing untuk ikut berperan serta di Indonesia dalam
melaksanakan pembangunan nasional. Disis lain Indonesia sebagai negara berkembang
juga butuh bantuan dari negara maju untuk melaksanakan pembangunan nasional.Jadi
intinya sama sama membutuhkan, sehingga tujuannya adalah mendapatkan win win
solution.
Terkait penanaman modal asing sering menjadi kekhawatiran beberapa orang
dikarenakan penanaman modal asing tersebut artinya secara tidak langsung akan ada
pengaruh asing yang masuk, sehingga nantinya pengaruh ini lama kelamaan akan
berkembang di Indonesia, ditakutkan akan mengganggu jiwa bangsa Indonesia sendiri.
Namun jika kita melihat dari pembelajaran pada orde lama maka penanaman modal
asing ini diperlukan. Terkait penanaman modal asing sendri telah diakui di Indonesia
saat iini hal ini terwujud dengan adanya Pasal 1 ayat 3 UU No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, memberikan definisi penanaman modal asing sebagai berikut :
“ Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal
asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang
berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.”
Seluruh masyarakat Indonesia harus mendukung kebijakan pemerintah menerima
investor asing di Indonesia, karena kita semua menyadari bahwa untuk memajukan suatu
bangsa, untuk melakukan pembangunan itu tidak mungkin dilaksanakan apalagi negara
Indonesia merupakan berkembang. Bahwa sebagai bangsa yang sedang berkembang
harus bisa memanfaatkan masuknya investor asing untuk meningkatkan kualitas secara
pribadi. Penanaman modal asing diharapkan bisa meningkatkan juga penggunaan modal
dalam negeri dalam perusahaan swasta nasional. Jadi dengan masuknya investor asing
itu juga diharapkan bisa memajukan penggunaan modal dalam negeri pada
perusahaan swasta nasional. Jadi perusahaan swasta nasional itu jangan sampai mati gara
- gara masuknya investor asing, tapi justru harus diberi peluang bersama - sama untuk
memajukan usahanya.

Dalam menghadapi perubahan perekonomian global keikutsertaan Indonesia


dalam kerja sama internasional perlu diadakan penenaman modal termasung dari asing
namun tetap memperhatikan kepentingan nasional. Berdasarkan UU Penanaman Modal
diadakan menciptakan iklim penanaman modal yang kondusif terutama kepada masuknya
investor asing. Disisi lain pada faktanya ada beberpa kasus yang mana beberapa pihak
mengalami ketergantungan terhadap investasi asing, terbukti dengan sikap beberapa
pejabat yang seharusnya ikut mengatur regulasi investor agar bisa berubah dari
menguntungkan negeri investor beralih ke datangkan keuntungan ke negeri sendiri.
Contohnya pada Freepot yang sudah berpuluh-puluh tahun tak ada perubahan, hasilnya
hanya menguntungkan negeri asing padal Frepou sudah memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia. Belum lagi adanya kegaduhan dimasyarakat karena investor asing ini
mempengaruhi sikap penguasa kita, yang justru membela kepentingan negeri investor
bukan pikirkan regulasinya agar menguntungankan negeri kita sendiri. Maka dari itu agar
tidak timbul hal-hal yang tidak di Inginkan seperti kasus Freepot ini dibutuhkan rasa
nasionalisme oleh waraga negaranya. Jadi bagaimanapun juga, apapun yang dimiliki
oleh Indonesia lebih diutamakan daripada modal asing, Indonesia itu sebagai negara
berkembang harus sangat menghargai kedaulatannya, kehormatan negaranya, kehormatan
bangsanya yaitu dengan mengutamakan kepentingan atau modal dalam negeri. Indonesia
memang butuh bantuan modal asing, tapi tidak serta merta lalu diterima begitu saja tanpa
batas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa penanaman modal asing bukan merupakan
tujuan negara, karena tujuan diadakannya penanamn modal asing yaitu untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat . Jadi tujuan utamanya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, untuk kearah ini harus ada upaya yaitu dengan salah satu cara
penanaman modal, yaitu sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan pembangunan
nasional. Jadi Modal asing itu sebagai alat untuk mencapai tujuan. Modal Asing hanya
sebagai pelengkap dari Modal dalam negeri. Diharap dengan adanya modal asing ini perlu
diperhatikan manfaatnya apa saja yang diperlukan untuk memajukan negara, jika nantinya
bisa menjalankan secara mandiri akan lebih baik dijalankan mandiri tanpa ketergantungan
modal asing.
Daftar Pustaka

Undang - Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Undang - Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Riyanto, Dr. Sigit. 2020. Catatan Kritis Terhadap: UU NO 11 Tahun 2020 Tentang Cipta
vvvvKeRJA (Pengesahan DPR 5 Oktober 2020) Edisi 2/ 5 November 2020. Universitas
vvvvGajah Mada: Yogyakarta

Ansari, Muhammad Insa. 2020. Omnibus Law Untuk Menata Regulasi Penanaman Modal
vvvvVolume 9 Nomor 1, April 2020 ISSN 2089 9009. Fakultas Hukum Universitas Syiah
vvvvKuala , Aceh

Makhfudz, M. Seberapa Penting Investasi Asing Dipertahankan Di Indonesia. Fakultas


vvvvHukum Universitas Tama Jagakarsa

https://uu-ciptakerja.go.id/wp-content/uploads/2020/11/Naskah-Akademis-RUU-tentang-
Cipta-Kerja.pdf

Anda mungkin juga menyukai