Anda di halaman 1dari 8

UAS TA4202 Semester 2 2016/2017

-Dampak lingkungan dari aktivitas penambangan (pertahap)


 Penyelidikan umum
 Eksplorasi
 Eksploitasi
o Pertambangan membutuhkan lahan yang luas sehingga bumi dapat digali oleh para
penambang. Untuk alasan ini, pelebaran area perlu untuk dilakukan di daerah, di
mana penambangan harus dilakukan. Selain itu, vegetasi di daerah sekitarnya juga
harus dibabat untuk membangun jalan dan sarana perumahan bagi para pekerja
tambang.
o Hutan yang ditebang untuk keperluan pertambangan adalah rumah bagi sejumlah
besar organisme. Dengan deforestasi menyebabkan musnahnya habitat sejumlah
besar hewan. dan mempertaruhkan kelangsungan hidup sejumlah besar spesies
hewan. Penebangan dari pohon itu sendiri adalah sebuah ancaman besar bagi
beberapa tanaman, pohon, burung dan hewan yang tumbuh di hutan. Hal ini
berpengaruh negatif dengan apa yang disebut kenakeragaman hayati.
 Pengolahan dan pemurnian
o Sebagian bahan kimia yang dilepaskan ke sungai terdekat akan mencemari air.
Terlepas dari pipa yang digunakan untuk membuang bahan kimia ke dalam air,
kemungkinan kebocoran pipa akan selalu ada.
 Pengangkutan
o Melepaskan debu dan gas ke udara. Sehingga menyebabkan polusi udara.
 Penjualan
-Apa jaminan perusahaan melakukan perbaikan lingkungan pasca tambang? Dasar hukum +
pengawasan (KLP 16 Slide 16)
 Jaminan Reklamasi
Jaminan reklamasi adalah dana yang disediakan oleh perusahaan sebagai jaminan untuk
melakukan reklamasi.
DASAR HUKUM :
UU 4/2009 Pertambangan Mineral dan Batubara
-Pasal 100
(1) Pemegang IUP dan IUPK wajib menyediakan dana jaminan reklamasi dan jaminan
pascatambang.
(2) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dapat
menetapkan pihak ketiga untuk melakukan reklamasi dan pascatambang dengan dana
jaminan tersebut.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberlakukan apabila pemegang IUP atau
IUPK tidak melaksanakan reklamasi dan pascatambang sesuai dengan rencana yang telah
disetujui.
-Komitmen untuk memperbaiki lingkungan (sbg pemilik tambang)

-Keuntungan kelebihan investor asing di Indonesia


 Keuntungan investor asing itu dapat membantu kekurangan modal yg tidak mampu diatasi
oleh peserta indonesia itu sendiri
 Membantu mendatangkan pekerja asing yg mungkin lebih profesional dibandingkan pekerja
lokal
 Dengan adanya kepemilikan saham oleh asing, tentunya jika terjadi suatu kerugian tidak
hanya ditanggung sendiri oleh peserta indonesia

-Pendapat ttg divestasi + dasar hukum


 UU no 4/2009 Pasal 112
(1) Setelah 5 (lima) tahun berproduksi, badan usaha pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya
dimiliki oleh asing wajib melakukan divestasi saham pada Pemerintah, pemerintah daerah,
badan usaha milik Negara, badan usaha milik daerah, atau badan usaha swasta nasional.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai divestasi saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan peraturan pemerintah.
 UUnno 4/2009 Pasal 79
IUPK Operasi Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (1) huruf b sekurang-
kurangnya wajib memuat :
a) Nama perusahaan;
b) Luas wilayah;
c) Lokasi penambangan;
d) Lokasi pengolahan dan pemurnian;
e) Pengangkutan dan penjualan;
f) Modal investasi;
g) Jangka waktu tahap kegiatan;
h) Penyelesaian perselisihan masalah pertanahan;
i) lingkungan hidup, termasuk reklamasi dan pascatambang;
j) dana jaminan reklamasi dan jaminan pascatambang;
k) jangka waktu berlakunya IUPK;
l) perpanjangan IUPK;
m) hak dan kewajiban;
n) pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan;
o) perpajakan;
p) iuran tetap dan iuran produksi serta bagian pendapatan negara/ daerah, yang terdiri
atas bagi hasil dari keuntungan bersih sejak berproduksi;
q) penyelesaian perselisihan;
r) keselamatan dan kesehatan kerja;
s) konservasi mineral atau batubara;
t) pemanfaatan barang, jasa, teknologi serta kemampuan rekayasa dan rancang
bangun dalam negeri;
u) penerapan kaidah keekonomian dan keteknikan pertambangan yang baik;
v) pengembangan tenaga kerja Indonesia;
w) pengelolaan data mineral atau batubara;
x) penguasaan, pengembangan dan penerapan teknologi pertambangan mineral atau
batubara; dan
y) divestasi saham.

Pendapat Divestasi
Divestasi dilakukan untuk meningkatkan kontrol pemerintah terhadap SDA Indonesia, efeknya akan
mengurangi modal asing yg ada di perusahaan Indonesia, namun hal ini penting supaya investor
asing tidak terus menerus mengendalikan dan memanfaatkan kekayaan Indonesia untuk
kepentingannya.

-Cara pemerintah agar pelaku usaha setuju dengan kebijakan ttg nilai tambah
 Cara pemerintah agar pelaku usaha setuju dengan kebijakan ttng nilai tambah adalah
dengan membuat kebijakan permen no. 5 tahun 2017 (tentang peningkatan nilai tambah
mineral melalui kegiatan pengelolaan dan pemurnian mineral di dalam negeri) dan permen
no. 6 tahun 2017 (tentang tata cara dan persyaratan pemberian rekomendasi pelaksanaan
penjualan mineral ke luar negeri hasil pengelolaan dan pemurnian)
 Dalam kedua permen tersebut, pemerintah melalui mentri ESDM memberi keringanan untuk
menjual konsentrat ke luar negeru namun bersyarat yaitu,
1. mengubah KK menjadi IUPK Operasi Produksi
2. memberikan komitmen pembangunan smelter
3. membayar bea keluar maksimum 10% sesuai progress fisik dan realisasi keuangan
pembangunan smelter.
Dan syarat ini berlaku 5 tahun sejak PErmen di undangkan. Yang bertujuan untuk memberi
perusahaan yang belum memiliki smelter untuk berproses.
-Isi PP no 1 tahun 2014, contoh komoditas

PP No. 1 Tahun 2014


Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
Pemegang IUP dan Kontrak Karya wajib melakukan pengolahan dan pemurnian
Isinya
o Pemegang kontrak karya yang melakukan kegiatan penambangan mineral logam dan
telah melakukan kegiatan permurnian, dapat melakukan penjualan ke luar negeri
dalam jumlah tertentu.

o Pemegang IUP Operasi Produksi yang melakukan kegiatan penambangan mineral


logam dan telah melakukan kegiatan pengolahan, dapat melakukan penjualan ke
luar negeri dalam jumlah tertentu.

o Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengolahan dan pemurnian serta


batasan minimum pengolahan dan pemurnian diatur dengan Peraturan Menteri.

Contoh Komoditasnya dibagi menjadi tiga kategori bahan galian; komoditas bahan tambang mineral
logam, komoditas bahan tambang mineral bukan logam, dan komoditas tambang batuan.

No Mineral No. Mineral No. Batuan


. Logam Bukan
Logam
1. Tembaga 1. Zirkon 1. Marmer
2. Nikel 2. Kaolin 2. Granit
dana tau
kobalt
3. Bauksit 3. Zeolit 3. Onik
4. Bijih Besi 4. Bentonit 4. Opal
5. Pasir 5. Silika 5. Giok
Besi (Pasir
Kuarsa)
6. Timah 6. Kalsit 6. Agat
(Batu
Gamping)
7. Mangan 7. Felspar 7. Topas
8. Timbal 8. Intan 8. Perlit
dan Seng
9. Emas 9. Toseki
10. Perak 10. Batu Sabak
11. Kromium 11. Granodiorit
12. Gabro
13. Peridotit
14. Basalt
15. Kalsedon
16. Rijang
17. Jasper
18. Krisopras
19. Garnet

-Apa kebijakan ini udah tepat diberlakukan di Indonesia?


 Belum bisa serempak diberlakukan pemerintah pada semua perusahaan tambang karena
masih sangat banyak perusahaan tambang yang belum memiliki smelter. Perlu ada
peraturan pelaksanaan dari permen agar diberikeringanan, dan sudah terwujud dalam
permen 5 dan 6 tahun 2017.

-Jenis pajak
PAJAK LANGSUNG (DIRECT TAX)
1. Pajak In Rem (In Rem Tax)
 Mempengaruhi biaya variabel : specific royalty,ad valorem royalty,sales taxes and
export duties
 Mempengaruhi biaya tetap (fixed cost) : pajak kepemilikan,import
duties,registration fees,dan stamp duties,land usage dan rental fee
2. Pajak In Personam (In Personam Tax)
 Pajak Pendapatan Proporsional
 Pajak Keuntungan Progresif
 Pajak SDA
 Withholding Tax on Dividend
PAJAK TAK LANGSUNG (INDIRECT TAX)
 Foreign exchange regulation
 Government equity acquired on conssensional terms
 Performance bond
 Land owner compensation
-Pajak yang berlaku di Indonesia dan contohnya
1. Ditinjau dari cara pemungutannya,dibagi 2:
a. Pajak Langsung adalah pajak yang dibebankan harus ditanggung oleh wajib pajak sendiri,dan tidak
boleh dilimpahkan kepada orang lain.Contoh : PPh,PBB,Pajak Perseroan (PPs),Pajak Kekayaan,Pajak
deviden,Pajak bunga deposito,Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),Bea Balik Nama (BBN)
b.Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pemungutannya dapat dialihkan kepada orang lain.
Contoh : Pajak Penjualan (PPn),PPN,Cukai,Pajak Tontonan,Bea Materai,Pajak Impor,Pajak Ekspor
2.Ditinjau dari obyek yang dikenakan pajak,dibagi 2:
a.Pajak Subyektif adalah pajak yang pemungutannya berdasarkan atas subyeknya
(orangnya),keadaan diri pajak dapat mempengaruhi jumlah yang harus dibayar.Contoh : PPh,Pajak
Kekayaan
b.Pajak Obyektif adalah pajak yang pemungutannya berdasarkan atas obyeknya.Contoh : Pajak
Kekayaan,Bea Masuk,Bea Materai,Pajak Impor,Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),PBB
-Kenapa persepsi ttg pajak dan tarif pajak dari pemerintah selalu berlawanan dng pelaku usaha?
Karena dari sisi pemerintah menerima pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat, jadi
pemerintah pasti berusaha meningkatkan tarif pajak supaya dapat meningkatkan pembangunan
demi kesejahteraan masyarakat, sedangkan dari sisi pelaku usaha yang membayar pajak, mereka
pasti ingin memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, jadi mereka pasti akan berusaha
meminimalkan pengeluaran salah satunya dari pajak
UAS TA4202 Semester 1 2017/2018

(10%)
1.a.Jelaskan definisi/pengertian dari sumberdaya marjinal dan contohnya
b.Dari pernyataan a ,bagaimana supaya sumberdaya marjinal bermanfaat digunakan di Indonesia?

(10%)
2.a.Jelaskan dampak divestasi saham di Indonesia (positif dan negative) bagi pemerintah dan
investor asing!
b.Dari UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 apakah divestasi saham tepat untuk diterapkan di Indonesia
dalam memenuhi kesejahteraan Indonesia?

(30%)
3.a.Cara pemerintah agar pelaku usaha setuju dengan kebijakan tentang nilai tambah!
b.Isi Permen ESDM no 1 tahun 2014, contoh komoditas!
c. Apa kebijakan ini udah tepat diberlakukan di Indonesia?

(30%)
4.a.Jelaskan bagi hasil landrete di Indonesia sampai ke daerah
b.Jelaskan bagi hasil iuran eksplorasi dan iuran royalty
c.Berikan 3 contoh Negara selain Indonesia berdasarkan a dan b,apakah royalty 13,5% batubara
menarik bagi investor?

(20%)
5.a.Dalam UU No.4 Tahun 1999,PETI termasuk Tambang Rakyat (Pasal 66-76)?
b.Jelaskan kerugian PETI bagi masyarakat dan Negara baik tangible maupun intangible (nyata
maupun tidak nyata)!

UAS TA4202 Semester 1 2016/2017


1.Tentang jenis pajak dan jelaskan
Jawab :
 Jenis-Jenis Pajak
a. Pajak Langsung : pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak (wajib pajak)
yang lain. (Pph, PBB)
- Pajak In Rem : Dipungut berdasarkan aktivitas wajib pajak.
 Mempengaruhi biaya variable : specific royalty, ad valorem royalty, sales tax
dan export duties
 Mempengaruhi biaya tetap : pajak kepemilikan, import duties, registration
fees, lan
- Pajak In Personam : Dipungut berdasarkan siapa wajib pajak (Kemampuan
membayar pajak berdasarkan kategori pendapatan kena pajak). Contoh : Pajak
Pendapatan Proporsional, pajak keuntungan progresif, pajak sumber daya alam,
withholding tax on dividend.

b. Pajak Tidak Langsung : Pemungutan pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada wajib
pajak yang lain (tax incidence). Pajak yang dikenakan kepada wajib pajak pada saat
tertentu / terjadi suatu peristiwa kena pajak (PPN)
- Foreign exchange regulation
- Government Equity Acquired onConssensional Terms
- Performance Bond
- Land Owner Compensation
 Efek dari karakteristik industri pertambangan terhadap pajak
a. Resiko investasi tinggi : Tidak mendistorsi adanya keinginan rate of investment tinggi.
b. Modal besar : Memberi peluang perusahaan membayar dana pinjaman investasi seawall
mungkin, mengurangi baya-biaya di muka, menghindari pajak capital.
c. Price taker : pajak tidak dikenakan pada pendapatan kotor
d. Keuntungan bersifat periodic : Mengijinkan untuk menghitung periode kerugiannya
sepanjang umur tambang
e. Umur terbatas
f. Lokasi tambang terpencil : memperbolehkan laju deoresiasi tinggi atas biaya
infrastruktur, membebaskan pengenaan pajak atas intensif karyawan.
g. Kewajiban restorasi dan reklamasi : Adanya pengurangan biaya yang harus dibayarkan
seandainya perusahaan menyisihkan dana selama periode produksi untuk melakukan
restorasi, reklamasi, dan penutupan tambang.
h.
2. Manfaat pertambangan dan dampaknya (positif dan negative)
Jawab:
 Manfaat

 Dampak
- Dampak Positif :
 Meningkatnya Devisa Negara dan Pendapatan asli daerah.
 Menampung tenaga kerja
 Memasok kebutuhan energi negara
 Perkembangan teknologi
 Memacu pembangunan infrastruktur
- Dampak Negatif :
 Merubah bentang alam sehingga mengubah keseimbangan system ekologi
 Terjadinya pencemaran lingkungan (Polusi Udara, Polusi Tanah, Polusi Air, Polusi
Suara dari peledakan)
 Merusak ekosistem

3. Tentang good mining practice
Jawab:
 Pengertian Good Mining praktice
Good Mining Practice adalah suatu kegiatan pertambangan yang mentaati aturan, terencana
dengan baik, menerapkan teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada efektifitas dan
efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengendalikan dan memelihara fungsi
lingkungan, menjamin keselamatan kerja, mengakomodir keinginan dan partisipasi
masyarakat, menghasilkan nilai tambah, meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan
masyarakat sekitar serta menciptakan pembangunan yang berlanjutan.
 Sesuai dengan UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, ada 5
aspek yang perlu dilaksanakan dalam Good mining Practice (GMP) yaitu:
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan (K3 Pertambangan) : untuk dapat
menjalankan kaidah keselamatan dan kesehatan kerja dengan memperhatikan regulasi-
regulasi yang ada untuk menjamin keselamatan pekerja. Contoh : Identifikasi bahaya,
membuat prosedur operasi, APD, pengelolaan lingkungan dan kesehatan kerja.
2. Keselamatan Operasi Pertambangan (KO Pertambangan) : untuk menjamin dan
melindungi operasional tambang yang aman, efisien, dan produktif. Contoh : Pengelolaan &
Perawatan sarana, pengaman instalasi.
3.Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Pertambangan termasuk Reklamasi dan Pasca
Tambang : Memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup dengan tetap berwawasan
lingkungan agar memperkecil dampak negative yang ditimbulkan. Segala mecam bentuk
perijinan terkait lingkungan harus dipenuhi termasuk di dalamnya adalah AMDAL.
Pengelolaan dan pemantauan pada kualitas air sungai, udara, kebisingan, getaran, air asam
tambang, flora fauna, tanah,dll.
4. Upaya Konservasi Sumberdaya Mineral dan Batubara : Memperhatikan ketersediaan
sumberdaya yang ada karena bersifat non-renewable.
5. Pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha pertambangan bai cair, padat, gas
sampai memenuhi baku mutu lingkungan. Perbedaan uu lama dan baru : Untuk menjamin
tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan, maka semua sisa kegiatan usaha pertambangan
harus dilakukan pengelolaan sebelum dilepas ke lingkungan. Contoh : Pengelolaan Air asam
tambang, Limbah B3, Emisi gas buang, dll.

5. Cari tau besaran pajak dan royalti dari mineral dan batubara (disuruh sebutin minimal 5 mineral)
Jawab :
 Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) menurut UU No. 20 Tahun 1997 adalah seluruh
penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan pajak. Jenis PNBP dari
sektor pertambangan dibagi menjadi iuran tetap (landrent), iuran produksi (royalti), dan
penjualan hasil tambang.
 Iuran tetap adalah iuran yang dibayarkan kepada Negara sebagai imbalan atas kesempatan
eksplorasi, studi kelayakan dan eksploitasi pada suatu wilayah usaha pertambangan. Untuk
pemegang IUP US$ 2-4 per Ha/tahun, KK dan PKP2B dikenakan tarif iuran tetap sesuai
perjanjian yang telah disepakati. Sebagai contoh untuk PT. Vale Indonesia sebesar US$ 0-1,5
per Ha/tahun, PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) dan PT. Freeport Indonesia (FI) sebesar
US$ 0,025-1,5 per Ha/tahun, dan PKP2B sebesar US$ 2-4 per Ha/tahun.
 Iuran produksi/royalti menurut PP No. 55 Tahun 2005 adalah iuran yang dikenakan kepada
pemegang kuasa usaha pertambangan atas hasil dari kesempatan kegiatan eksploitasi.
 Royalti merupakan bentuk pembayaran kepada pemerintah atas upaya-upaya yang
dilakukan untuk mengusahakan sumber daya mineral, sebagai konpensasi pemberian hak
pengusahaan untuk menambang.
 Menurut UU No. 33/2004:
- Iuran tetap (16% utk provinsi, 64% utk kabupaten ybs)
- Iuran produksi (16% utk provinsi, 32% utk kabupaten penghasil, 32% dibagi untuk semua
kabupaten di provinsi ybs)
 Tarif royalty IUP Produksi Mineral :
- Emas = 3,75% dari harga jual/kg
- Perak = 3,25% dari harga jual/kg
- Tembaga = 4% dari harga jual/ton
- Bijih besi = 3% dari harga jual/ton
- Timah = 3% dari harga jual/ton
- Nikel matte & Ferronikel = 4% dari harga jual/ton

6. Perbedaan pajak dan royalt:


Jawab:
PAJAK ROYALTI
Suatu kewajiban menyerahkan sebagian Bentuk pembayaran kepada pemerintah atas
darikekayaan kepada kas $egara disebabkan upaya-upaya yang dilakukan untuk
suatu keadaan, kejadian dan perbuatanyang mengusahakan sumber daya mineral, sebagai
memberikan kedudukan tertentu, tapi bukan konpensasi pemberian hak pengusahaan untuk
sebagai hukuman menurutperaturan-peraturan menambang.
yang ditetapkan pemerintah serta dapat
dipaksakan, tapitidak ada jasa timbal-balik dari
$egara secara langsung, untuk
memajukankesejahteraan umum
Memperhitungkan besar keuntungan Memperhitungkan besar produksi dengan harga
jual
Masuk ke dalam penerimaan negara berupa Masuk ke dalam penerimaan negara bukan
pajak pajak

Anda mungkin juga menyukai