Pendapat Divestasi
Divestasi dilakukan untuk meningkatkan kontrol pemerintah terhadap SDA Indonesia, efeknya akan
mengurangi modal asing yg ada di perusahaan Indonesia, namun hal ini penting supaya investor
asing tidak terus menerus mengendalikan dan memanfaatkan kekayaan Indonesia untuk
kepentingannya.
-Cara pemerintah agar pelaku usaha setuju dengan kebijakan ttg nilai tambah
Cara pemerintah agar pelaku usaha setuju dengan kebijakan ttng nilai tambah adalah
dengan membuat kebijakan permen no. 5 tahun 2017 (tentang peningkatan nilai tambah
mineral melalui kegiatan pengelolaan dan pemurnian mineral di dalam negeri) dan permen
no. 6 tahun 2017 (tentang tata cara dan persyaratan pemberian rekomendasi pelaksanaan
penjualan mineral ke luar negeri hasil pengelolaan dan pemurnian)
Dalam kedua permen tersebut, pemerintah melalui mentri ESDM memberi keringanan untuk
menjual konsentrat ke luar negeru namun bersyarat yaitu,
1. mengubah KK menjadi IUPK Operasi Produksi
2. memberikan komitmen pembangunan smelter
3. membayar bea keluar maksimum 10% sesuai progress fisik dan realisasi keuangan
pembangunan smelter.
Dan syarat ini berlaku 5 tahun sejak PErmen di undangkan. Yang bertujuan untuk memberi
perusahaan yang belum memiliki smelter untuk berproses.
-Isi PP no 1 tahun 2014, contoh komoditas
Contoh Komoditasnya dibagi menjadi tiga kategori bahan galian; komoditas bahan tambang mineral
logam, komoditas bahan tambang mineral bukan logam, dan komoditas tambang batuan.
-Jenis pajak
PAJAK LANGSUNG (DIRECT TAX)
1. Pajak In Rem (In Rem Tax)
Mempengaruhi biaya variabel : specific royalty,ad valorem royalty,sales taxes and
export duties
Mempengaruhi biaya tetap (fixed cost) : pajak kepemilikan,import
duties,registration fees,dan stamp duties,land usage dan rental fee
2. Pajak In Personam (In Personam Tax)
Pajak Pendapatan Proporsional
Pajak Keuntungan Progresif
Pajak SDA
Withholding Tax on Dividend
PAJAK TAK LANGSUNG (INDIRECT TAX)
Foreign exchange regulation
Government equity acquired on conssensional terms
Performance bond
Land owner compensation
-Pajak yang berlaku di Indonesia dan contohnya
1. Ditinjau dari cara pemungutannya,dibagi 2:
a. Pajak Langsung adalah pajak yang dibebankan harus ditanggung oleh wajib pajak sendiri,dan tidak
boleh dilimpahkan kepada orang lain.Contoh : PPh,PBB,Pajak Perseroan (PPs),Pajak Kekayaan,Pajak
deviden,Pajak bunga deposito,Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),Bea Balik Nama (BBN)
b.Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pemungutannya dapat dialihkan kepada orang lain.
Contoh : Pajak Penjualan (PPn),PPN,Cukai,Pajak Tontonan,Bea Materai,Pajak Impor,Pajak Ekspor
2.Ditinjau dari obyek yang dikenakan pajak,dibagi 2:
a.Pajak Subyektif adalah pajak yang pemungutannya berdasarkan atas subyeknya
(orangnya),keadaan diri pajak dapat mempengaruhi jumlah yang harus dibayar.Contoh : PPh,Pajak
Kekayaan
b.Pajak Obyektif adalah pajak yang pemungutannya berdasarkan atas obyeknya.Contoh : Pajak
Kekayaan,Bea Masuk,Bea Materai,Pajak Impor,Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),PBB
-Kenapa persepsi ttg pajak dan tarif pajak dari pemerintah selalu berlawanan dng pelaku usaha?
Karena dari sisi pemerintah menerima pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat, jadi
pemerintah pasti berusaha meningkatkan tarif pajak supaya dapat meningkatkan pembangunan
demi kesejahteraan masyarakat, sedangkan dari sisi pelaku usaha yang membayar pajak, mereka
pasti ingin memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, jadi mereka pasti akan berusaha
meminimalkan pengeluaran salah satunya dari pajak
UAS TA4202 Semester 1 2017/2018
(10%)
1.a.Jelaskan definisi/pengertian dari sumberdaya marjinal dan contohnya
b.Dari pernyataan a ,bagaimana supaya sumberdaya marjinal bermanfaat digunakan di Indonesia?
(10%)
2.a.Jelaskan dampak divestasi saham di Indonesia (positif dan negative) bagi pemerintah dan
investor asing!
b.Dari UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 apakah divestasi saham tepat untuk diterapkan di Indonesia
dalam memenuhi kesejahteraan Indonesia?
(30%)
3.a.Cara pemerintah agar pelaku usaha setuju dengan kebijakan tentang nilai tambah!
b.Isi Permen ESDM no 1 tahun 2014, contoh komoditas!
c. Apa kebijakan ini udah tepat diberlakukan di Indonesia?
(30%)
4.a.Jelaskan bagi hasil landrete di Indonesia sampai ke daerah
b.Jelaskan bagi hasil iuran eksplorasi dan iuran royalty
c.Berikan 3 contoh Negara selain Indonesia berdasarkan a dan b,apakah royalty 13,5% batubara
menarik bagi investor?
(20%)
5.a.Dalam UU No.4 Tahun 1999,PETI termasuk Tambang Rakyat (Pasal 66-76)?
b.Jelaskan kerugian PETI bagi masyarakat dan Negara baik tangible maupun intangible (nyata
maupun tidak nyata)!
b. Pajak Tidak Langsung : Pemungutan pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada wajib
pajak yang lain (tax incidence). Pajak yang dikenakan kepada wajib pajak pada saat
tertentu / terjadi suatu peristiwa kena pajak (PPN)
- Foreign exchange regulation
- Government Equity Acquired onConssensional Terms
- Performance Bond
- Land Owner Compensation
Efek dari karakteristik industri pertambangan terhadap pajak
a. Resiko investasi tinggi : Tidak mendistorsi adanya keinginan rate of investment tinggi.
b. Modal besar : Memberi peluang perusahaan membayar dana pinjaman investasi seawall
mungkin, mengurangi baya-biaya di muka, menghindari pajak capital.
c. Price taker : pajak tidak dikenakan pada pendapatan kotor
d. Keuntungan bersifat periodic : Mengijinkan untuk menghitung periode kerugiannya
sepanjang umur tambang
e. Umur terbatas
f. Lokasi tambang terpencil : memperbolehkan laju deoresiasi tinggi atas biaya
infrastruktur, membebaskan pengenaan pajak atas intensif karyawan.
g. Kewajiban restorasi dan reklamasi : Adanya pengurangan biaya yang harus dibayarkan
seandainya perusahaan menyisihkan dana selama periode produksi untuk melakukan
restorasi, reklamasi, dan penutupan tambang.
h.
2. Manfaat pertambangan dan dampaknya (positif dan negative)
Jawab:
Manfaat
Dampak
- Dampak Positif :
Meningkatnya Devisa Negara dan Pendapatan asli daerah.
Menampung tenaga kerja
Memasok kebutuhan energi negara
Perkembangan teknologi
Memacu pembangunan infrastruktur
- Dampak Negatif :
Merubah bentang alam sehingga mengubah keseimbangan system ekologi
Terjadinya pencemaran lingkungan (Polusi Udara, Polusi Tanah, Polusi Air, Polusi
Suara dari peledakan)
Merusak ekosistem
3. Tentang good mining practice
Jawab:
Pengertian Good Mining praktice
Good Mining Practice adalah suatu kegiatan pertambangan yang mentaati aturan, terencana
dengan baik, menerapkan teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada efektifitas dan
efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengendalikan dan memelihara fungsi
lingkungan, menjamin keselamatan kerja, mengakomodir keinginan dan partisipasi
masyarakat, menghasilkan nilai tambah, meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan
masyarakat sekitar serta menciptakan pembangunan yang berlanjutan.
Sesuai dengan UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, ada 5
aspek yang perlu dilaksanakan dalam Good mining Practice (GMP) yaitu:
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan (K3 Pertambangan) : untuk dapat
menjalankan kaidah keselamatan dan kesehatan kerja dengan memperhatikan regulasi-
regulasi yang ada untuk menjamin keselamatan pekerja. Contoh : Identifikasi bahaya,
membuat prosedur operasi, APD, pengelolaan lingkungan dan kesehatan kerja.
2. Keselamatan Operasi Pertambangan (KO Pertambangan) : untuk menjamin dan
melindungi operasional tambang yang aman, efisien, dan produktif. Contoh : Pengelolaan &
Perawatan sarana, pengaman instalasi.
3.Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Pertambangan termasuk Reklamasi dan Pasca
Tambang : Memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup dengan tetap berwawasan
lingkungan agar memperkecil dampak negative yang ditimbulkan. Segala mecam bentuk
perijinan terkait lingkungan harus dipenuhi termasuk di dalamnya adalah AMDAL.
Pengelolaan dan pemantauan pada kualitas air sungai, udara, kebisingan, getaran, air asam
tambang, flora fauna, tanah,dll.
4. Upaya Konservasi Sumberdaya Mineral dan Batubara : Memperhatikan ketersediaan
sumberdaya yang ada karena bersifat non-renewable.
5. Pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha pertambangan bai cair, padat, gas
sampai memenuhi baku mutu lingkungan. Perbedaan uu lama dan baru : Untuk menjamin
tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan, maka semua sisa kegiatan usaha pertambangan
harus dilakukan pengelolaan sebelum dilepas ke lingkungan. Contoh : Pengelolaan Air asam
tambang, Limbah B3, Emisi gas buang, dll.
5. Cari tau besaran pajak dan royalti dari mineral dan batubara (disuruh sebutin minimal 5 mineral)
Jawab :
Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) menurut UU No. 20 Tahun 1997 adalah seluruh
penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan pajak. Jenis PNBP dari
sektor pertambangan dibagi menjadi iuran tetap (landrent), iuran produksi (royalti), dan
penjualan hasil tambang.
Iuran tetap adalah iuran yang dibayarkan kepada Negara sebagai imbalan atas kesempatan
eksplorasi, studi kelayakan dan eksploitasi pada suatu wilayah usaha pertambangan. Untuk
pemegang IUP US$ 2-4 per Ha/tahun, KK dan PKP2B dikenakan tarif iuran tetap sesuai
perjanjian yang telah disepakati. Sebagai contoh untuk PT. Vale Indonesia sebesar US$ 0-1,5
per Ha/tahun, PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) dan PT. Freeport Indonesia (FI) sebesar
US$ 0,025-1,5 per Ha/tahun, dan PKP2B sebesar US$ 2-4 per Ha/tahun.
Iuran produksi/royalti menurut PP No. 55 Tahun 2005 adalah iuran yang dikenakan kepada
pemegang kuasa usaha pertambangan atas hasil dari kesempatan kegiatan eksploitasi.
Royalti merupakan bentuk pembayaran kepada pemerintah atas upaya-upaya yang
dilakukan untuk mengusahakan sumber daya mineral, sebagai konpensasi pemberian hak
pengusahaan untuk menambang.
Menurut UU No. 33/2004:
- Iuran tetap (16% utk provinsi, 64% utk kabupaten ybs)
- Iuran produksi (16% utk provinsi, 32% utk kabupaten penghasil, 32% dibagi untuk semua
kabupaten di provinsi ybs)
Tarif royalty IUP Produksi Mineral :
- Emas = 3,75% dari harga jual/kg
- Perak = 3,25% dari harga jual/kg
- Tembaga = 4% dari harga jual/ton
- Bijih besi = 3% dari harga jual/ton
- Timah = 3% dari harga jual/ton
- Nikel matte & Ferronikel = 4% dari harga jual/ton