Anda di halaman 1dari 22

Izin Usaha Pertambangan

PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96
TAHUN 2O21 TENTANG
PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA
PERTAMBANGAN MINERAL DAN
BATUBARA
Batuan Pemegang IUP pada tahap kegiatan Eksplorasi
01 batuan diberi WIUP paling luas 5.OO0 (lima ribu)
hektare.
WIUP batuan diberikan
kepada Badan Usaha,
koperasi, atau perusahaan 02 Pada wilayah yang telah diberikan IUP batuan dapat
diberikan IUP kepada pihak lain untuk mengusahakan
perseorangan dengan cara
permohonan wilayah komoditas tambang Mineral bukan logam atau batuan
lain yang keterdapatannya berbeda.
kepada Menteri.

03 Pemberian IUP dilakukan setelah mendapatkan


persetujuan dari pemegang IUP pertama.

04 Dalam hal tidak terdapat pihak lain untuk


mengusahakan Mineral bukan logam atau batuan lain
yang keterdapatannya berbeda, pemegang IUP wajib
memiliki IUP untuk mengusahakan Mineral bukan
logam atau batuan lain yang keterdapatannya
berbeda
• Infographic Style
Batubara
WIUP Batubara diberikan kepada Pemegang IUP pada tahap kegiatan
Badan Usaha,koperasi, atau Eksplorasi Batubara diberi WIUP paling
perusahaan perseorangan dengan luas 5O.OO0 (lima puluh ribu) hektare.
cara lelang.
Pada wilayah yang telah diberikan IUP
Lelang WIUP Batubara dilaksanakan dengan Batubara dapat diberikan IUP kepada
mempertimbangkan: pihak lain untuk mengusahakan
a. luas WIUP Batubara yang akan dilelang; komoditas tambang lain yang
b. kemampuan administratif/manajemen; keterdapatannya berbeda.
c. kemampuan teknis dan pengelolaan lingkungan;
d. kemampuan finansial. Pemberian IUP dilakukan setelah
mendapatkan persetujuan dari
pemegang IUP pertama.
Ketentuan lebih lanjut mengenai lelang WIUP
Batubara diatur dengan atau berdasarkan Dalam hal tidak terdapat pihak lain untuk
Peraturan Pemerintah. mengusahakan komoditas tambang lain yang
keterdapatannya berbeda, pemegang IUP wajib
memiliki IUP untukmengusahakan komoditas
tambang lain yang keterdapatannya berbeda
Dalam rangka konservasi Mineral dan Batubara,
Pemegang IUP untuk tahap kegiatan Operasi
Produksi Mineral logam atau Batubara dapat
mengajukanpermohonan persetujuan perluasan
WIUP kepada Menteri.

Ketentuan lebih lanjut mengenai perluasan WIUP


diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Pemerintah.
Pertambangan
Rakyat. Pasal 62

Kegiatan Pertambangan rakyat


dikelompokkan sebagai berikut:
a. Pertambangan Mineral logam;
b. Pertambangan Mineral bukan logam; atau
c. Pertambangan batuan..

IPR diberikan oleh Menteri kepada:


a. orang perseorangan yang merupakan penduduk setempat; atau
b. koperasi yang anggotanya merupakan penduduk setempat.

Untuk memperoleh IPR pemohon harus menyampaikan permohonan


kepada Menteri.
Untuk mendapatkan IPR, pemohon harus memenuhi persyaratan, yang
terdiri atas:

a. orang perseorangan, meliputi:


1. surat permohonan;
2. nomor induk berusaha;
3. salinan kartu tanda penduduk;
4. surat keterangan dari kelurahani desa setempat yang menyatakan
pemohon merupakan penduduk setempat;
5. surat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ket.entuan peraturan
perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup serta keselanratan Pertambangan; dan
6. surat keterangan fiskal sesuai dengan ketenhran peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan.
b. Koperasi, meliputi:
1. surat permohonan;
2. nomor induk henrsaha;
3. salinan kartu tanda penduduk pengurus Koperasi;
4. surat keterangan dari kelurahan/desa setempat yang
menyatakan seluruh pengurus Koperasi merupakan penduduk
setempat;
5. surat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perLindungan dan
pengelolaan lingkungan serta keselamatan Pertambangan; dan
6. surat keterangan fiskal sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan.
Luas wilayah untuk 1 (satu) IPR yang dapat
diberikan kepada:
a. orang perseorangan paling luas 5 (lima)
hektare; atau
b. koperasi paling luas 10 (sepuluh) hektare.

IPR diberikan untuk jangka waktu paling


lama 10 (sepuluh) tahun dan dapat
diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 5
(lima) tahun.
Pemegang IPR wajib:melakukan kegiatan Penambangan
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah IPR diterbitkan;

Sebelum melakukan kegiatan Penambangan, pemegang


IPR wajib menyusun rencana Penambangan
berdasarkan dokumen pengelolaan WPR yang disusun
oleh Menteri.

Rencana Penambangan paling sedikit memuat:


a. metode Penambangan;
b. peralatan dan perlengkapan yang digunakarr,
c. jadwal kerja;
d. kebutuhan personil; dan
e. biaya atau permodalan.

Menteri melaksanakan pembinaan kepada pemegarrg


IPR dalam penyusunan rencana Penambangan
Pemegang IPR dalam melaksanakan kegiatan Usaha
Pertambangan wajib menaati ketentuan persyaratan teknis
Pertambangan.

Persyaratan teknis Pertambangan paling sedikit meliputi:


a. tidak menggunakan bahan peledak;
b. tidak menggunakan bahan berbahaya beracun yang dilarang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. tidak melakukan kegiatan Penambangan dengan menggunakan
metode Penambangan bawah tanah bagi orang perseorangan; dan
d. menerapkan kaidah teknik Pertambangan yang baik khususnya
pengelolaan lingkungan dan keselarnatan Pertambangan.
IUPK diberikan oleh Menteri berdasarkan permohonan
yang diajukan oleh:
a. BUMN;
b. BUMD; atau
c. Badan Usaha swasta.

IUPK diberikan setelah mendapatkan WIUPK


Ketentuan mengenai penetapan WIUPK diatur dalam
Peraturan Pemerintah tersendiri
Pemegang IUPK dilarang memindahtangankan IUPK
kepacla pihak lain tanpa persetujuan dari Menteri.

Persetujuan dapat diberikan setelah pemegang IUPK


memenutii persyaratan:
a. telah selesai melakukan kegiatan Eksplorasi yang
dibuktikan dengan ketersediaan data sumber daya
dan cadangan;
b. administratif, teknis, lingkungan, dan finansial;'dan
c. menyampaikan dokumen terkait pihak lain yang
akan menerima pernindahtanganan IUPK
ps70.hal40
Persyaratan adrninistratif, paling sedikit rneliputi:
a. surat permohonan;
b. nomor induk berusaha dalam hal terjadi pemutakhiran data; dan
c. susunan pengurus, daftar pemegang saham, dan daftar pemilik manfaat ciari BUMN, BUMD,
atau Badan Usaha swasta.
Persyaratan administratif dilaksanakan terintegrasi secara elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Persyaratan teknis, paling sedikit rneliputi:


a. laporan akhir Eksplorasi;
b. data sumber daya dan cadangan.

Data sumber daya dan cadangan harus dilengkapi dengan surat pernyataan sumber daya dan
cadangan.

Persyaratan lingkungan, paling seclikit meliputi:


a. laporan pelaksanaan kegiatan Reklamasi; dan
b. bukti penempatan jarninan Reklamasi.

Persyaratan finansial paling sedikit meliputi:


a. laporan keuangan 3 (tiga) tahun terakhir yang telah di audit oleh akuntan publik;
b. surat keterangan fiskal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
perpajakan; dan
c. bukti pembayaran iuran tetap 3 (tiga) tahun terakhi
Surat Izin Penambangan Batuan
SIPB diberikan untuk pengusahaan pertambangan batuan jenis tertentu atau
untuk keperluan tertentu.

SIPB dapat diterbitkan kepada:


a. badan usaha milik daerah/badan usaha milik desa;
b. Badan Usaha swasta dalam rangka penanaman modal dalam negeri;
c. koperasi; atau
d. perusahaan perseorangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai batuan jenis tertentuatau untuk keperluan


tertentu diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

SIPB diberikan oleh Menteri berdasarkan permohonan dari badan usaha milik
daerah/badan usaha milik desa, Badan Usaha swasta dalam rangka
penanaman modal dalam negeri, koperasi, atau perusahaan perseorangan,
yang telah memenuhi persyaratan administratif, teknis, lingkungan, dan
finansial.
Selain itu permohonan SIPB harus dilengkapi dengan koordinat dan luas
wilayah batuan jenis tertentu atau untuk keperluan tertentu yang dimohon.
SIPB terdiri atas tahap kegiatan perencanaan, Penambangan,
Pengolahan, serta Pengangkutan dan Penjualan.
Pemegang SIPB dapat langsung melakukan Penambangan setelah
memiliki dokumen perencanaan Penambangan.

Dokumen perencanaan terdiri atas:


a. dokumen teknis yang memuat paling sedikit
informasi cadangan dan rencana Penambangan;
b. dokumen lingkungan hidup.

SIPB memuat paling sedikit:


a. nama pemegang SIPB;
b. nomor pokok wajib pajak;
c. lokasi dan luas wilayah;
d. modal kerja;
e. jenis komoditas tambang;
f. jangka waktu berlakunya SIPB; dan
g. hak dan kewajiban pemegang SIPB.
Pemegang SIPB dapat diberikan wilayah paling luas
50 (lima puluh) hektare.
Pemegang SIPB berhak:
mendapat pembinaan di bidang keselamatan
Pertambangan, lingkungan, teknis Pertambangan, 01
danmanajemen dari Menteri;

tertentu yang telah diproduksi setelah


membayar pajak daerah sesuai dengan 02
ketentuan peraturan perundang-undangan

melakukan Usaha Pertambangan sesuai


03
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Pemegang SIPB wajib:
Pemegang SIPB dilarang:
a. menerapkan kaidah a. memindahtangankan
Pertambangan yang
baik;
SIPB kepada pihak lain;
b. menyelesaikan hak atas atau
tanah dengan b. menggunakan bahan
pemegang hak peledak dalam
sesuai dengan pelaksanaan kegiatan
ketentuan peraturan
perundang- undangan;
Penambangan;
dan
c. menyampaikan laporan
pelaksanaan kegiatan
SIPB kepada Menteri.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai