PERTAMBANGAN TERKAIT
KEHUTANAN
Oleh
Abrar Saleng
2
PENGELOMPOKAN SUMBER DAYA ALAM
Didalam hak-hak
Perkebunan, tersebut apabila
pertanian dengan hak terdapat bahan
atas tanah berupa tambang dan IUP tidak bisa
hak milik, hak guna mendapatkan izin dilaksanakan tanpa
usaha dan hak usaha pertambangan persetujuan
masyarakat adat (IUP) maka, terlebih pemegang hak atas
menggunakan dahulu harus tanah
permukaan bumi meminta persetujuan
yang luas. pemegang hak atas
tanah tersebut.
4
KEHUTANAN
• Kehutanan, pengelolaan dan pemanfaatannya
dibawah komando departemen kehutanan.
• Pemerintah daerah hanya berwenang untuk
memanfaatkan kawasan hutan, perizinan penggunaan
kawasan hutan masih sentralistik dibawah menteri
kehutanan.
• Pemegang IUP atau IUPK hanya bisa melakukan
usaha apabila mendapat izin tertulis dari menteri
kehutanan yang berupa : pinjam pakai, sewa hutan
dan penggantian lahan hutan dua kali lipat di tempat
lain.
5
PERTAMBANGAN VS KEHUTANAN
6
IZIN USAHA PERTAMBANGAN
7
KEWENANGAN PENERBITAN IUP/IUPK DAN SIPB
8
SUBYEK PEMEGANG IUP
Koperasi dan
Perseorangan
IUP hanya diberikan untuk satu jenis mineral atau batu bara
9
JENIS USAHA PERTAMBANGAN
Usaha Pertambangan
Mineral Radio Aktif
Usaha Usaha
Pertambangan Pertambangan
Batu Bara Mineral Logam
Usaha
Usaha Pertambangan
Pertambangan
Mineral Bukan
Batuan
Logam
10
IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT
11
IZIN USAHA PERTAMBANGAN KHUSUS (IUPK)
12
ISI IUP
Tidak ada
pilihan Akibat
Hubungan Penerapan hukum yang hukum bisa
Hukum Hukum berlaku dibebankan Penyelesaian
bersifat dilakukan adalah kepada sengketa
Peradilan
publik oleh hukum pemberi izin Tata Usaha
(Publiek pemerintah administrasi dan Negara
rechtelijk) (Imperatif) negara penerima
(Hukum izin
Publik)
13
IUP, LANJUTAN
14
PERJANJIAN USAHA PERTAMBANGAN (PUP)
Penerapan
Hubungan hukum
hukum terikat
perjanjian bersifat oleh isi perjanjian
Perdata (Privaate
dan berlaku
rechtelijk) berlaku sebagai undang-
azas
undang kedua
kesederajatan. belah pihak
Akibat hukum
Pilihan hukum dibebankan
secara tegas kepada kedua
ditentukan dalam belah pihak
perjanjian sesuai dengan
perjanjian
15
PUP, LANJUTAN
Penyelesaian sengketa
ditentukan dalam perjanjian
antara lain mediasi, arbitrase
dan pengadilan
16
PERBANDINGAN ANTARA IUP DAN PUP
17
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KEPENTINGAN DI
LUAR KEGIATAN KEHUTANAN (PASAL 38)
18
TINDAK PIDANA (TP) KEHUTANAN
19
ILLEGAL LOGGING
Pengertian illegal logging dilihat dari segi perilaku yang dapat merusak hutan
menurut Nurdjana dkk (Korupsi dan Illegal Logging), dalamSistem
Desentralisasi, 2005), terbagi dua:
20
FAKTOR PENYEBAB SUBURNYA ILLEGAL LOGGING
21
CASE PAPUA
Kebutuhan lapangan kerja dan pendapatan;
a) Pengaruh tenaga kerja lain yang sudah bekerja secara illegal;
b) Ketidakpuasan lokal atas kebijakan kehutanan pusat; dan
c) Dukungan terhadap penglolaan hutan lestari.
23
PELAKU ILLEGAL LOGGING
25
MODUS OPERANDI (HILIR)
26
PERATURAN KEJAKSAAN NO. 15 TAHUN 2020
TENTANG PENGHENTIAN PENUNTUTAN
BERDASARKAN KEADILAN RESTORATIF.
27
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH