PERTAMBANGAN
1. UU NO. 11 TAHUN 1967
2. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 32 TAHUN 1969 TENTANG TENTANG
PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 1969
TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK
PERTAMBANGAN
Usaha pertambangan bahan-bahan galian dapat
meliputi :
a. penyelidikan umum;
b. eksplorasi;
c. eksploitasi;
d. pengolahan dan pemurnian;
e. pengangkutan;
f. penjualan; Usaha pertambangan dapat dilaksanakan oleh :
a. Instansi Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri;
b. Perusahaan Negara;
c. Perusahaan Daerah;
d. Perusahaan dengan modal bersama antara
Negara dan Daerah;
e. Koperasi;
f. Badan atau perseorangan swasta yang
memenuhi syarat-syarat
g. Perusahaan dengan modal bersama antara
Negara dan/atau Daerah dengan Koperasi
dan/atau Badan/Perseorangan Swasta yang
memenuhi syarat-syarat
h. Pertambangan Rakyat;
Setiap usaha pertambangan bahan galian yang termasuk dalam
golongan bahan galian strategis dan golongan bahan galian vital baru
dapat dilaksanakan apabila terlebih dahulu telah mendapatkan Kuasa
Pertambangan dari Menteri Pertambangan
Ps4
UU NO. 3 TAHUN 2020 TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-
UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2OO9
TENTANG PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
Usaha Pertambangan dilaksanakan berdasarkan
Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat, melalui
pemberian :
a. IUP;
b. IUPK;
c. IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian;
d. IPR;
e. SIPB;
f. izin penugasan;
g. Izin Pengangkutan dan Penjualan;
h. IUJP; dan
i. IUP untuk Penjualan.
IUP terdiri atas dua tahap kegiatan:
1. Eksplorasi yang meliputi kegiatan Penyelidikan
Umum, Eksplorasi, dan Studi Kelayakan; dan
2. Operasi Produksi yang meliputi kegiatan
Konstruksi, Penambangan, Pengolahan
dan/atau Pemurnian atau Pengembangan
dan/atau Pemanfaatan, serta Pengangkutan
dan Penjualan.
Pemegang IUP dapat memiliki lebih dari 1 (satu) IUP dan/atau IUPK, hanya berlaku bagi:
a. IUP dan/atau IUPK yang dimiliki oleh BUMN; atau
b. IUP untuk komoditas Mineral bukan logam dan/atau batuan.
Pemegang IUP yang menemukan komoditas tambang lain di dalam WIUP yang dikelola
diberikan prioritas untuk mengusahakannya :
1. untuk Pertambangan Mineral logam paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
dijamin memperoleh perpanjangan 2 (dua) kali masing-masing 10 (sepuluh)
tahun setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. untuk Pertambangan Mineral bukan logam paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
dijamin memperoleh perpanjangan 2 (dua) kali masing-masing 5 (lima) tahun
setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. untuk Pertambangan Mineral bukan logam jenis tertentu paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan dijamin memperoleh perpanjangan 2 (dua) kali masing-masing
10 (sepuluh) tahun setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4. untuk Pertambangan batuan paling lama 5 (lima) tahun dan dijamin memperoleh
perpanjangan 2 (dua) kali masing-masing 5 (lima) tahun setelah memenuhi
persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. untuk Pertambangan Batubara paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan dijamin memperoleh perpanjangan 2 (dua) kali masing-masing
10 (sepuluh) tahun setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. untuk Pertambangan Mineral logam yang terintegrasi dengan
fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian selama 30 (tiga puluh)
tahun dan dijamin memperoleh perpanjangan selama 10 (sepuluh)
tahun setiap kali perpanjangan setelah memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. untuk Pertambangan Batubara yang terintegrasi dengan ke giatan
Pengembangan dan / atau Pemanfaatan selama 30 (tiga puluh)
tahun dan dijamin memperoleh perpanjangan selama 10 (sepuluh)
tahun setiap kali perpanjangan setelah memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Terimakasih