06#POP Lindungan Lingkungan

1
A f t e r t h e S E C T I O N b r e a k
OPENING PRESENTATION
PENGAWAS OPERASIONAL
PERTAMBANGAN MINERAL & BATUBARA
LINDUNGAN LINGKUNGAN
www.dkki.co.id
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Peraturan & Perundangan MINERBA
SKKK – Unit Kompetensi POP

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi SK
1 PMB.PO02.001.01 Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan terkait POP
Keselamatan Pertambangan
2 PMB.PO02.002.01 Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab POP
Keselamatan Pertambangan pada Area yang Menjadi
Tanggung Jawabnya
3 PMB.PO02.003.01 Melaksanakan Pertemuan Keselamatan Pertambangan POP
Terencana
4 PMB.PO02.004.01 Melaksanakan Investigasi Kecelakaan POP
5 PMB.PO02.005.01 Melaksanakan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian POP
Risiko
6 PMB.PO02.006.01 Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan POP
terkait Perlindungan Lingkungan
7 PMB.PO02.007.01 Melaksanakan Inspeksi POP
8 PMB.PO02.008.01 Melaksanakan Analisis Keselamatan Pekerjaan POP
Referensi : Permen ESDM No 43 Tahun 2016

www.dkki.co.id
Wednesday, June 12, 2019 2
Peraturan & Perundangan MINERBA
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi SK

6 PMB.PO02.006.01 Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan POP
terkait Perlindungan Lingkungan
Elemen Kompetensi
1. Melaksanakan peraturan perlindungan lingkungan
pertambangan
2. Mengidentifikasi potensi dampak terhadap

lingkungan hidup
3. Melakukan pengelolaan limbah
Referensi : Permen ESDM No 43 Tahun 2016

www.dkki.co.id
Peraturan & Perundangan Lingkungan Minerba
 UU no 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

 UU No 32 Th 2009 Tentang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup
 PP N 8 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara
 PP No 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
 Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan
Pascatambang
 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2018
tentang pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik
 Kepmen ESDM No : 1827 K/30/MEM/2018 tentang pedoman pelaksanaan
kaidah pertambangan yang baik
Tidak Berlaku / Dicabut

 Kepmen PE No 1211.K/M.PE/1995/ Pencegahan dan Penanggulangan Perusakan
dan Pencemaran Lingkungan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Umum
 Permen ESDM No 7 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pasca
Tambang pada kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara
www.dkki.co.id
Pengenalan Regulasi Terkait Lingkungan Hidup Nasional
Perlu dipahami -Hubungan peraturan nasional & daerah;

Tidak boleh lebih longgar dari peraturan yang lebih tinggi.
Contoh : Keputusan Gubernur vs Peraturan Pemerintah.
Jika ada peraturan sama,

maka perusahaan harus mengacu peraturan yang lebih ketat,
Contoh : Peraturan limbah cair tingkat lokal lebih ketat dari nasional,
maka perusahaan harus mengacu peraturan lokal.
www.dkki.co.id
UU no. 4 Tahun 2009

Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
Pasal 95
Pemegang IUP dan IUPK wajib:
menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik
www.dkki.co.id
UU no. 4 Tahun 2009

Pasal 96
Dalam penerapan kaidah teknik pertambangan
Pasal 95 yang baik, pemegang
IUP dan IUPK wajib melaksanakan:
Pemegang IUP dan IUPK wajib:
a) Ketentuan keselamatan
menerapkan kaidah dan kesehatan
teknik kerja pertambangan
pertambangan yang baik
b) keselamatan operasi pertambangan;
c) pengelolaan dan pemantauan lingkungan
pertambangan, termasuk kegiatan reklamasi dan
pascatambang:
d) upaya konservasi sumber daya mineral dan
batubara;
e) pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha
pertambangan dalam bentuk padat, cair, atau gas sampai
memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum dilepas ke
media lingkungan
www.dkki.co.id
UU no. 4 Tahun 2009

Pasal 95
Pasal 97
Pemegang IUP dan IUPK wajib menjamin
Pemegang IUP danpenerapan standar dan baku mutu
IUPK wajib:
lingkungan sesuai
menerapkan kaidahdengan karakteristik
teknik suatuyang
pertambangan daerah.
baik
Pasal 98
Pemegang IUP dan IUPK wajib menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung
sumber daya air yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
www.dkki.co.id
UU no. 4 Tahun 2009

Pasal 95
Pasal 99
Setiap pemegang IUP Pemegang
dan IUPK wajib menyerahkan
IUP dan rencana reklamasi dan
IUPK wajib:
rencanamenerapkan
pascatambang pada saat
kaidah mengajukan
teknik permohonan
pertambangan IUP Operasi
yang baik
Produksi atau IUPK Operasi Produksi.
Pasal 100
Pemegang IUP dan IUPK wajib menyediakan dana jaminan reklamasi dan
dana jaminan pascatambang.
www.dkki.co.id
UU no. 32 Tahun 2009

Tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 4
Pasal 95
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi:
Perencanaan, Pemanfaatan, Pengendalian,
Pemegang Pengawasan
IUP dan IUPK wajib: dan Penegakan Hukum
Pasal 22
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup
wajib memiliki amdal.
UKL –UPL - Pasal 34

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam
kriteria wajib AMDAL wajib memiliki UKL - UPL.
Gubernur atau bupati/walikota menetapkan jenis usaha dan/atau

kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKL - UPL.
www.dkki.co.id

Pasal 36
Pasal
Setiap usaha dan/atau kegiatan 95wajib memiliki AMDAL atau
yang
UKLPemegang
– UPL wajibIUP dan IUPK
memiliki wajib:
izin lingkungan.
Pasal 47
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan hidup, ancaman terhadap ekosistem dan kehidupan, dan/atau
kesehatan dan keselamatan manusia wajib melakukan analisis risiko lingkungan
hidup
Pasal 53
Setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup wajib
melakukan penanggulangan pencemaran dan/atau kerus akan lingkungan hidup.
www.dkki.co.id

PasaL 54
Pasal
Setiap orang yang melakukan pencemaran 95
dan/atau perusakan lingkungan hidup wajib
Pemegang
melakukan IUP fungsi
pemulihan dan IUPK wajib:hidup.
lingkungan
Pasal 59
Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3
yang dihasilkannya.
Pasal 67
Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
www.dkki.co.id
PP No 78 Tahun 2010 Tentang Reklamasi dan Pasca Tambang
Pasal 2
1) Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib
melaksanakan reklamasi.
2) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi
Produksi wajib melaksanakan reklamasi dan
pascatambang.
3) Reklamasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan terhadap lahan terganggu pada kegiatan
eksplorasi.
4) Reklamasi dan pascatambang sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilakukan terhadap lahan terganggu pada
kegiatan pertambangan dengan sistem dan metode:
a) penambangan terbuka; dan
b) penambangan bawah tanah.
www.dkki.co.id
Peraturan Menteri ESDM No 26 tahun 2018

Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan
Mineral dan Batubara
Pemegang IUP/IUPK wajib melakukan

pengelolaan lingkungan hidup pertambangan (Pasal: 20)
Meliputi:
Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup pertambangan sesuai
dengan Dokumen Lingkungan Hidup; dan
Penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup apabila terjadi pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan hidup
www.dkki.co.id

Reklamasi dan Pascatambang serta

Paska-operasi (Ps 22)
Pemegang IUP/IUPK Eksplorasi wajib :

Menyampaikan rencana Reklamasi tahap Eksplorasi sesuai Dokumen
Lingkungan Hidup;
Menempatkan jaminan Reklamasi tahap Eksplorasi sesuai dengan penetapan
Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangannya;
Melaksanakan Reklamasi tahap Eksplorasi & Melaporkan pelaksanaan
Reklamasi tahap Eksplorasi
www.dkki.co.id


Pemegang IUP/IUPK Eksplorasi wajib : (Cont..)
Menyampaikan rencana Reklamasi tahap operasi produksi pada saat mengajukan

permohonan peningkatan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi; dan
Menyampaikan rencana Pascatambang pada saat mengajukan permohonan peningkatan
IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi
www.dkki.co.id


Pemegang IUP/IUPK Produksi wajib :

Menempatkan jaminan Reklamasi tahap operasi produksi dan jaminan Pascatambang
sesuai dengan penetapan Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangannya;
Menyampaikan rencana Reklamasi tahap operasi produksi secara periodik;
Melaksanakan Reklamasi tahap operasi produksi dan Pascatambang;
Melaporkan pelaksanaan Reklamasi tahap operasi produksi dan Pascatambang.
www.dkki.co.id
Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
Pedoman pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan mineral
dan batubara
Pengelolaan Lingkungan Hidup :
1. Pembukaan lahan disertai dengan penyiapan sarana

pengelolaan lingkungan dalam rangka pengendalian
erosi dan sedimentasi
2. menyiapkan sarana pengelolaan lingkungan dalam

rangka pengendalian erosi dan sedimentasi
3. Menyediakan Fasilitas pengelolaan lingkungan :

drainase, kolam pengendap, oil trap, instalasi
penolah limbah, tempat sampah organik / an
organik, penampung limbah B3
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
• Lantai bengkel kedap fluida untuk mencegah pencemaran hidrokarbon atau bahan
kimia lainnya; dilengkapi dengan kolam perangkap hidrokarbon; atap dilengkapi
dengan talang air agar air hujan langsung ke drainase; dibangun fasilitas pencucian
kendaraan yang dilengkapi dengan kolam pengendap dan kolam perangkap limbah
cair terkontaminasi hidrokarbon
• stasiun pengisian bahan bakar cair dilengkapi dengan atap, lantai yang kedap fluida,
tanggul pengaman, drainase, dan fasilitas perangkap hidrokarbon, peralatan
mencegahtumpahan dan/atau ceceran bahan bakar
• pengupasan dan pengelolaan lapisan tanah zona pengakaran (kecukupan volume

tanah untuk kegiatan reklamasi)
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
• Mempertimbangkan kajian hidrologi dan hidrogeologi sehingga air permukaan dan air
tanah terhindar dari pencemaran dan/atau perusakan.
• Kegiatan peledakan tidak boleh menimbulkan gangguan dan/atau kerusakan

terhadap rumah, bangunan penting lainnya, dan lingkungan di sekitarnya
• Mengutamakan pengisian kembali lubang bekas tambang dengan mempertimbangkan

aspek konservasi mineral dan batubara
• Penimbunan batuan penutup di luar bekas tambang harus : kajian jarak aman
terhadap perumahan, fasilitas umum, badan perairan umum, lahan pertanian dan
perkebunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
• Sebelum dilakukan penimbunan batuan penutup di area penimbunan: pembersihan

vegetasi dan pengupasan dan pengelolaan lapisan tanah zona pengakaran
• Mengalirkan air tambang melalui saluran drainase menuju kolam pengendap sebelum
dilepaskan ke badan perairan umum, sebelum dilepas ke badan perairan umum wajib
memenuhi baku mutu lingkungan;
• Mengalirkan air larian permukaan yang mengarah ke lokasi tambang dari lahan
sekitar tambang yang tidak terganggu melalui saluran pengalih/pengelak
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
Pencegahan terhadap pembentukan air asam tambang terdiri atas:

Manajemen penempatan batuan penutup;
Pengkapsulan (dry cover);
Metode perendaman (wet cover);
Pencampuran material pembentuk asam dengan material yang tidak berpotensi
membentuk asam atau bersifat basa;
Penggunaan metode lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi
mengolah air asam tambang sampai memenuhi baku mutu lingkungan hidup
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
untuk meminimalkan konsentrasi debu hingga memenuhi baku mutu udara ambien
dilakukan
Penyiraman jalan secara rutin;

Penghijauan;
Pembatasan kecepatan kendaraan;
Penyemprotan debu di ban berjalan; dan/atau
Ban berjalan dilengkapi dengan atap penutup dan sistem pembersihan return belts.
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
• Dalam melakukan kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian diupayakan

menggunakan air kerja secara sirkulasi tertutup
• Air yang keluar dari fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian dialirkan melalui
saluran drainase menuju ke fasilitas pengolahan air limbah dan memenuhi baku
mutu sebelum dilepas ke badan perairan umum
• Emisi cerobong dari fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian wajib memenuhi baku
mutu lingkungan hidup.
• Produk samping atau sisa hasil pengolahan dan/atau pemurnian yang mengandung
bahan radioaktif, dilakukan pengelolaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
• Pengolahan Dan/Atau Pemurnian Bijih Emas Tidak Menggunakan Air Raksa (Hg)
• Sisa Hasil Proses Pengolahan Dan/Atau Pemurnian Yang Merupakan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun Dilakukan Pengelolaan Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
• Fasilitas Penyimpanan Sisa Hasil Proses Pengolahan Dan/Atau Pemurnian Yang

Dibangun Di Darat Berupa Bendungan Limbah Tambang (Tailing), Dilengkapi Sistem
Tanggap Darurat Dan Rencana Mitigasi Kegagalan Struktur
• Sisa Hasil Proses Pengolahan Dan/Atau Pemurnian Yang Ditempatkan Di Bawah

Laut, Dilakukan Pengelolaan Sesuai Dengan Ketentuan Perundangan
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
Fasilitas pelindian (Ekstaksi zat padat dengan melarutkan dalm zat cair)
timbunan bijih dilengkapi dengan:
Sistem sirkulasi air kerja tertutup, Lapisan kedap fluida (liner system);
Sumur pantau, Parit keliling dan kolam pengaman, Sistem pemantauan
kebocoran; dan Sistem tanggap darurat lingkungan
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
Pemantauan lingkungan hidup antara lain:

pemantauan kualitas air permukaan, kualitas dan kuantitas air tanah, kualitas air laut,
kualitas air limbah, kualitas tanah, kualitas udara, keanekaragaman hayati, penurunan
permukaan tanah, atau erosi dan sedimentasi dilakukan oleh tenaga teknis yang
berkompeten serta menggunakan peralatan pantau yang standar
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
Reklamasi
adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan
untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan
ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
Kegiatan Pascatambang
Adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian
atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi
lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah
pertambangan
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
Pasca operasi
adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut untuk memulihkan fungsi
lingkungan dan sosial setelah berakhirnya seluruh kegiatan usaha pengolahan dan/atau
pemurnian
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
Rencana Reklamasi tahap Operasi Produksi meliputi:

1. Tata guna lahan sebelum dan sesudah kegiatan
2. Rencana pembukaan lahan
3. Program Reklamasi;
4. Kriteria keberhasilan Reklamasi dalam bentuk revegetasi
5. Kriteria keberhasilan Reklamasi dalam bentuk selain revegetasi
6. Rencana biaya Reklamasi
Kegiatan Reklamasi dalam bentuk revegetasi meliputi kegiatan

penatagunaan lahan, revegetasi, dan pemeliharaan
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
Revegetasi meliputi kegiatan:

penanaman tanaman penutup, penanaman tanaman cepat tumbuh,
penanaman tanaman jenis lokal; dan pemeliharaan tanaman.
Pemeliharaan paling sedikit selama 3 (tiga) tahun,
yang paling sedikit terdiri atas:
Pemupukan, pengendalian gulma, hama dan penyakit, penyulaman,
pemeliharaan sarana pengendalian erosi dan
sedimentasi dan akses jalan.
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
Aspek lingkungan (env. Aspect)

Unsur – unsur kegiatan dari suatu organisasi, produk & jasa yang dapat
berinteraksi dengan lingkungan
Dampak lingkungan (env. Impact)

Setiap perubahan pada lingkungan baik merugikan maupun
menguntungkan, menyeluruh atau sebagian sebagai akibat adanya kegiatan
suatu organisasi , produk & jasa
www.dkki.co.id

NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
dan batubara
www.dkki.co.id
Regulasi Teknis Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan Hidup
Hal-hal umum regulasi teknis

Pencantuman Parameter Uji;
Fisika, Kimia, Mikrobiologi, Kimia Organik, Residu Pestisida,
Radioaktif. Sesuai lingkup regulasi dan memiliki nilai BML dan
NAB tertentu.
Regulasi pemerintah pusat dijadikan acuan utama

regulasi daerah. Regulasi oleh KLH (terutama;
pengelolaan Limbah B3 dan Kualitas Udara Emisi)
dilengkapi pedoman pelaksanaan teknis.
www.dkki.co.id
Air Baku :
PPRI No. 82 Tahun 2001
Tentang Pengelolaan Kualitas Air
Dan Pengendalian Pencemaran Air
Fokus untuk dicermati ;

Pengklasifikasian mutu air menjadi 4 macam kelas.
Penetapan kelas air mempertimbangkan letak sumber air dalam suatu wilayah
hasil kajian Pemerintah Pusat, Pemprov, Pemkab/Pemkot.
www.dkki.co.id

Air Minum :
Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
Tentang Pengembangan Penyediaan Air Minum

Air Minum Langsung, Air Minum Distribusi, Air Minum Isi Ulang.
Parameter memiliki NAB tertentu yang berhubungan langsung dan tidak

langsung dengan kesehatan manusia & Parameter uji tertentu yang dilakukan
pengujiannya apabila terdapat indikasi pencemaran substituen tertentu.
www.dkki.co.id

Air Bersih :
Tentang Penyerahan Air Bersih Yang Dibebaskan Dari Pengenaan
Pajak Pertambahan Nilai

Air yang diolah terlebih dahulu sebelum dapat diminum
Parameter uji wajib yang memiliki Nilai Ambang Batas tertentu dengan
pemilahan Parameter yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan
kesehatan manusia & Parameter uji tertentu yang dilakukan pengujiannya
apabila terdapat indikasi pencemaran substituen tertentu.
www.dkki.co.id
Air Laut :
Tentang Pengendalian Pencemaran dan / atau Perusakan Air.

Disusun untuk melindungi, mencegah dan penanggulangan pencemaran dan /
perusakan laut.
Pola pengawasan terhadap dumping ke dalam laut
Parameter uji kualitas meliputi Fisika, Kimia, Biologi dan Radioaktif dan nilai
baku mutu lingkungannya, tertuang dalam PermenLH No. 12 Tahun 2006 tentang
Persyaratan Dan Tata Cara Perizinan Pembuangan Air Limbah Ke Laut
www.dkki.co.id
Air Limbah Industri :
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014

Tentang Baku Mutu Air Limbah
Baku mutu limbah cair untuk kegiatan industri tertentu (lampiran A dan B).
Baku mutu limbah cair untuk kegiatan industri umum (lampiran C).
Tahapan implementasi penuh selambat-lambatnya 1/1/2000.
Penggolongan Baku Mutu Limbah Cair dalam lampiran C (menunjukkan nilai
yang diperbolehkan dan yang tidak).
www.dkki.co.id
Air Limbah khusus kegiatan Pertambangan Batubara :

Kep. MenLH No.; 113 Tahun 2003
Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kesiapan
Pertambangan Batu Bara (10 Juli 2003).

Baku mutu air limbah hasil kegiatan tambang batu bara
Baku mutu air limbah hasil pencucian batu bara
Parameter uji ; pH, TSS, Fe Total, Mn Total dengan Volume air limbah
maksimum = 2 m3 per ton produk Batu bara
- Kajian penentuan Point Of Compliance
www.dkki.co.id
Udara Ambien
Tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PermenLH No. 12 Tahun 2010

Tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah

- Keterkaitan antara udara buangan / emisi sumber bergerak dan tetap
terhadap kualitas udara ambien
- Informasi Data Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU)
www.dkki.co.id
Udara Emisi Sumber Tidak Bergerak / Tetap:

Tentang Pengelolaan Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha
Dan/Atau Kegiatan Industri Rayon

Jenis kegiatan penghasil emisi cerobong tetap
Terbaru: Pola CEMS (Continued Emission Monitoring System)
www.dkki.co.id
Udara Emisi Sumber Bergerak / Bermotor:
Permen LH No. 5 Tahun 2006

Tentang Ambang Batas Emisi Kendaraan Bermotor Lama
Tentang Baku Mutu Emisi Kendaraan Bermotor Tipe Baru

Terminologi Kendaraan Bermotor Tipe Lama, Tipe Baru dan Yang Sedang Diproduksi
Batasan kuantitatif kendaraan bermotor yang wajib uji
Jenis bahan bakar yang digunakan mengacu pada bahan bakar menurut Economic
Comission for Europe (ECE)
www.dkki.co.id
Kebisingan
Peraturan, KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
Tujuan
Mengendalikan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan, akibat tingkat
kebisingan yang dihasilkan
Kewajiban pengusaha
Mentaati peraturan tingkat kiebisingan kawasan dan lingkungan kegiatan
Instal sistem pencegah kebisingan / penerapan SMK-3
Laporan pemantauan kebisingan 3 bulanan kepada Gubernur, Menteri, BAPEDAL
dan instansi terkait.
www.dkki.co.id

Getaran
Peraturan KEP-49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran
Tujuan : mengendalikan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan, akibat tingkat

getaran yang dihasilkan
Kewajiban Pengusaha
-Menaati aturan tingkat getaran hingga area di luar kegiatan
instalasi sistem pencegah getaran / penerapan SMK-3
Laporan pemantauan kebisingan 3 bulanan kepada Gubernur, Menteri,
BAPEDAL dan instansi terkait.
www.dkki.co.id

Kebauan
Peraturan
KEP-50/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebauan
Tujuan
Mengendalikan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan, akibat bau yang
dibuang ke lingkungan
Kewajiban Pengusaha
mentaati peraturan & mengendalikan sumber penyebab bau
menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat kebauan tiap 3 bulan sekali kepada
Gubernur, Menteri, BAPEDAL dan instansi teknis
www.dkki.co.id
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun :
PPRI No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah B3

-Pengertian mata rantai dalam pengelolaan limbah B-3 ;
(Penghasil, Pengumpul, Pengangkut, Pemanfaat, Pengolah,
Penimbun)
-Urutan uji fisika & kimia, meliputi ;

Identifikasi menurut sumber, Uji karakteristik, Uji toksikologi
- Daftar limbah B3 dari sumber spesifik maupun tidak spesifik.
www.dkki.co.id
Jenis Pencemaran Kegiatan Tambang Batubara

Debu dan Kebisingan (Kegiatan exploitasi & transportasi)
Penurunan Kualitas Air Sungai

(Meningkatnya kandungan padatan dalam air dan penurunan pH)
www.dkki.co.id

Pencemaran oleh hidrokarbon
(Buangan sisa hidrokarbon; oli, minyak, grease)
Penurunan kualitas hutan

(Perlu program penghutanan kembali pasca eksploitasi)
www.dkki.co.id

Penurunan Kualitas Udara Emisi dan Ambient
(Gas hasil pembakaran disertai partikulat emisi).
Sludge Ash(Hasil akhir pembakaran yang mengadung logam berat).

Pembuangan / Pemusnahan Limbah B-3 (Memerlukan biaya yang tinggi)
www.dkki.co.id

Dampak Kegiatan Pertambangan
Terjadi perubahan bentang alam (tamka)

Erosi dan sedimentasi
Terjadinya air asam tambang
Penurunan kualitas udara
Getaran di permukaan dan air blast
Penurunan kualitas air permukaan dan air bawah tanah
Perubahan fungsi lahan/tata guna lahan
Penurunan produktivitas lahan
Perubahan pada aspek sosekbud
www.dkki.co.id
Mari Kita lestarikan Lingkungan,

Demi Kelangsungan Kehidupan Masa Depan.
www.dkki.co.id
ANY
QUESTION
www.dkki.co.id
DKKI
Our Location:
Jl. Melia utara blok X.10D No.6 citra raya, Tangerang-Banten,
Indonesia 15710
Terima Kasih
Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi Kami
6/12/2019 55

06#POP Lindungan Lingkungan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

06#POP Lindungan Lingkungan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

1

SKKK – Unit Kompetensi POP

Referensi : Permen ESDM No 43 Tahun 2016

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi SK

2. Mengidentifikasi potensi dampak terhadap

3. Melakukan pengelolaan limbah

Referensi : Permen ESDM No 43 Tahun 2016

 UU no 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

Tidak Berlaku / Dicabut

Pengenalan Regulasi Terkait Lingkungan Hidup Nasional

Perlu dipahami -Hubungan peraturan nasional & daerah;

Jika ada peraturan sama,

UU no. 4 Tahun 2009

UU no. 4 Tahun 2009

UU no. 4 Tahun 2009

UU no. 4 Tahun 2009

UU no. 32 Tahun 2009

UKL –UPL - Pasal 34

Gubernur atau bupati/walikota menetapkan jenis usaha dan/atau

UU no. 32 Tahun 2009

UU no. 32 Tahun 2009

PP No 78 Tahun 2010 Tentang Reklamasi dan Pasca Tambang

Peraturan Menteri ESDM No 26 tahun 2018

Pemegang IUP/IUPK wajib melakukan

Penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup apabila terjadi pencemaran dan/atau

Peraturan Menteri ESDM No 26 tahun 2018

Reklamasi dan Pascatambang serta

Pemegang IUP/IUPK Eksplorasi wajib :

Peraturan Menteri ESDM No 26 tahun 2018

Reklamasi dan Pascatambang serta

Pemegang IUP/IUPK Eksplorasi wajib : (Cont..)

Menyampaikan rencana Reklamasi tahap operasi produksi pada saat mengajukan

Peraturan Menteri ESDM No 26 tahun 2018

Reklamasi dan Pascatambang serta

Pemegang IUP/IUPK Produksi wajib :

Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

Pengelolaan Lingkungan Hidup :

1. Pembukaan lahan disertai dengan penyiapan sarana

2. menyiapkan sarana pengelolaan lingkungan dalam

3. Menyediakan Fasilitas pengelolaan lingkungan :

Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

Pengelolaan Lingkungan Hidup :

• pengupasan dan pengelolaan lapisan tanah zona pengakaran (kecukupan volume

Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

Pengelolaan Lingkungan Hidup :

• Kegiatan peledakan tidak boleh menimbulkan gangguan dan/atau kerusakan

• Mengutamakan pengisian kembali lubang bekas tambang dengan mempertimbangkan

Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

• Sebelum dilakukan penimbunan batuan penutup di area penimbunan: pembersihan

Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

Pengelolaan Lingkungan Hidup :

Pencegahan terhadap pembentukan air asam tambang terdiri atas:

Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

Pengelolaan Lingkungan Hidup :

Penyiraman jalan secara rutin;

Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

Pengelolaan Lingkungan Hidup :

• Dalam melakukan kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian diupayakan

Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

Pengelolaan Lingkungan Hidup :

• Fasilitas Penyimpanan Sisa Hasil Proses Pengolahan Dan/Atau Pemurnian Yang

• Sisa Hasil Proses Pengolahan Dan/Atau Pemurnian Yang Ditempatkan Di Bawah

Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral

Pengelolaan Lingkungan Hidup :