H. EDDY SOEPARNO
WAKIL KETUA KOMISI VII DPR RI F-PAN
2
Badan Informasi Geospasial (dalam sumber daya
mineral spasial)
Sumber daya mineral adalah semua bahan galian yang
terdapat di bumi yang dapat dipakai untuk kebutuhan
hidup manusia.
3
Regulasi Yang Mengatur Sumberdaya Mineral
6
Penjelasan Tentang
Industri Nikel Di Indonesia
Status Quo dan Potensi Industri
Pertambangan Nikel di Indonesia
Nikel merupakan salah satu sumber daya mineral yang menjadi
komoditas strategis di pasar global saat ini, mengingat nikel
merupakan bahan baku penting bagi industry kendaraan listrik
berbasis baterai dan diperkirakan permintaan nikel di pasar global
akan terus meningkat di tengah tren meningkatnya pengembangan
Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
7
Saat ini, program hilirisasi sedang berjalan dan pemerintah tengah
mendorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai tentunya
memerlukan adanya kesiapan tidak hanya dari ketersediaan bahan baku,
namun kesiapan regulasi yang mendukung harus tersedia.
Dengan jumlah sumber daya dan cadangan nikel yang cukup besar, yang
diikuti dengan tata Kelola pertambangan nikel yang baik serta adanya
kebijakan “Industrialisasi” produk hasil pemurnian nikel di dalam negeri, maka
Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam rantai pasok bahan baku
untuk kendaraan listrik berbasis baterai kedepan.
8
Regulasi Untuk Menunjang Hilirisasi Nikel Di Indonesia
9
Tahapan Kegiatan Pertambangan Hulu-Hilir
• Kewenangan KESDM dari
sisi hulu/upstream
(eksplorasi s.d. pengolahan
dan atau pemurnian pada
smelter terintegrasi.
• Kewenangan Kemenperin
dari sisi hilir/downstream
(pengolahan dan atau
pemurnian pada smelter
stand alone s.d. produk
Dalam Negeri.
10
PP No 96 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara Pasal 28
- IUP terdiri atas 2 (dua) tahap kegiatan: a. Eksplorasi; dan b. Operasi Produksi (OP)
- Tahap kegiatan Eksplorasi terdiri atas kegiatan: a. Penyelidikan Umum; b. Eksplorasi; dan c.
Studi Kelayakan.
- Tahap kegiatan Operasi Produksi terdiri atas kegiatan: a. Konstruksi; b. Penambangan; c.
Pengolahan dan/ atau Pemurnian atau Pengembangan dan/atau Pemanfaatan; dan d.
Pengangkutan dan Penjualan.
- Jangka waktu kegiatan Eksplorasi diberikan selama 8 tahun untuk Pertambangan Mineral
logam; (Pasal 42, huruf (a)).
- Jangka waktu kegiatan OP untuk mineral logam paling lama 20 tahun. (Pasal 43, huruf (a)),
yang terintegrasi dengan fasilitas pengolahan/pemurnian 30 tahun (Pasal 43, huruf (f)).
11
Data Sumberdaya, Persebaran Pertambangan Nikel
Untuk Kadar Ni <1,5% dan Ni>1,5%
12 Sumber:
Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Indonesia Tahun 2021, Badan Geologi
Secara keseluruhan (data tahun 2021);
• Total Sumber Daya Nikel mencapai: 13,957 miliar ton bijih,
dan 145,208 juta ton logam.
• Total Cadangan Nikel mencapai 4,561 miliar ton bijih dan
49,260 juta ton logam.
Pada Tahun 2019 Indonesia menjadi produsen tambang
bijih nikel terbesar dunia yang mencapai 800.000 ton Ni.
(Produksi Nikel Dunia Tahun 2019 adalah 2.668.000 ton
Ni) (sumber; USGS 2020).
Catatan: pada saat itu pelarangan eksport bijih nikel
belum diberlakukan.
13
Sebaran Sumberdaya dan Cadangan Nikel di Indonesia
14
Ketahanan Cadangan Nikel (>1,5% Ni, >1,7% Ni) dan <1,5% Ni
(Diolah dari Neraca Sumberdaya Nikel Tahun 2020 dan Produksi 2020 (GKSM 2021)
Dengan Asumsi jika
seluruh Smelter
beroperasi dengan
total produksi 210 juta
ton bijih nikel (wmt)
per tahun, maka Ni >
1,7% akan habis tahun
2033 dan Ni > 1,5%
Umur cadangan dan produksi bijih nikel (1,5% Ni dan 1,7% habis tahun 2039.
Ni) yang diproses dengan teknologi pyrometalurgi.
• Di sisi lain, smelter pyrometallurgy dengan produk NPI dan Ferronickel yang
kadar nikelnya <10% (rendah) sudah oversupply sehingga hasil ekspor dan
pendapatan negara dari hilirisasi nikel akan tidak maksimal.
16
Bila mencermati pohon Industri nikel saat ini, menggambarkan masih banyak jenis
industri yang perlu dibangun di dalam negeri agar hilirisasi benar-benar memberi
manfaat bagi peningkatan perekonomian nasional dan daerah serta meningkatkan
serapan tenaga kerja.
17
Pengembangan Industri Nikel (EV Baterai)
Untuk pengembangan EV Baterai,
Indonesia mempunyai berbagai
sumberdaya mineral yang bisa
menunjang kebutuhan bahan baku
bagi pengembangan EV Baterai.
Material Katoda: lithium, nikel, kobalt,
mangan, dan aluminium
Material Anoda : grafit, silicon
Pengumpul Arus : Aluminium dan tembaga
Elektrolit : LiPF6, LiBF4, others
18
Pengembangan Industri Nikel (EV Baterai)
Komposisi utama Baterai Lithium
Namun pengembangan
EV Baterai di dalam
negeri akan menghadapi
tantangan mengingat
tidak tersedianya
sumberdaya mineral
khususnya Lithium, serta
belum adanya industry
pengolahan dalam negeri
yang bisa menghasilkan
sodium carbonate,
hydrochloric acid,
extraction agent, dsb.
19
Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Baterai
Kendaraan Listrik dan Sistem Penyimpanan Energi Baterai
Sebagai bentuk
keseriusan Pemerintah
untuk mengembangkan
ekosistem kendaraan
listrik dan system
penyimpanan energi
baterai, Pemerintah telah
menyusun Peta Jalan,
dimana ditargetkan
bahwa pada tahun 2030,
Indonesia sudah mampu
melakukan penguasaan
teknologi baterai.
20
Tren Kebutuhan
Baterai EV Dunia
21
Target Pemerintah dalam Pengembangan Ekosistem KLBB
Catatan:
1. Proyeksi tahun 2025, 2030 dan 2035 berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Permenperin 6 tahun 2022).
2. Proyeksi tahun 2023 berdasarkan asumsi 20% adoption rate E2W, dan 5% adoption rate E4W.
22
Penutup
• Hilirisasi sumberdaya mineral logam seperti nikel merupakan suatu
keharusan agar “sebesar-besar kemakmuran rakyat” sebagaimana
diamanatkan dalam Pasal 33 UUD 1945 dapat terwujud.
23
• Dalam rangka percepatan pengembangan industri ekosistem EV Battery,
perlu didorong penggunaan Electric Vehicle sebagai kendaraan dinas dan
operasional bagi Kementerian dan BUMN, untuk transportasi umum, serta
dilakukan program konversi dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi
Electric Vehicle dengan memberikan insentif bagi pengguna yang
melakukan konversi kendaraannya.
24
terima
kasih