Anda di halaman 1dari 26

UNRAVELING THE LEGAL AND

BUSINESS ASPECTS OF NICKEL


INDUSTRY TO ENCOURAGE
ELECTRIC VEHICLES GROWTH
IN INDONESIA
“Nickel 101: Understanding the Legal and
Business Fundamentals of Mining and
Minerals Industry”

H. EDDY SOEPARNO
WAKIL KETUA KOMISI VII DPR RI F-PAN

Senin, 7 Agustus 2023


H. EDDY SOEPARNO
• Praktisi perbankan selama +/- 20 tahun di sejumlah
lembaga keuangan asing dengan penempatan di
Jakarta, Singapura dan Hong Kong
• Direktur Keuangan perusahaan publik di Jakarta
selama 7 tahun
• Sekjen DPP PAN periode 2015-2020 dan 2020-2025
• Anggota DPR RI dapil Jabar III (Cianjur - Kota Bogor)
• Wakil Ketua Komisi VII DPR RI
(ESDM, Perindustrian, Riset & Inovasi)
Penjelasan Singkat
Sumberdaya Mineral di Indonesia
Definisi Sumber Daya Mineral
Pedoman pelaporan, sumberdaya, dan cadangan mineral, Badan
Standarisasi Nasional (BSN). Sumberdaya mineral adalah suatu
konsentrasi atau keterjadian dari material yang memiliki nilai
ekonomi pada atau di atas kerak bumi, dengan bentuk, kualitas dan
kuantitas tertentu yang memiliki keprospekan yang beralasan untuk
pada akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomis (SNI 4726:2011).

2
Badan Informasi Geospasial (dalam sumber daya
mineral spasial)
Sumber daya mineral adalah semua bahan galian yang
terdapat di bumi yang dapat dipakai untuk kebutuhan
hidup manusia.

UU No. 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas UU 4 Tahun


2009 Tentang Pertambangan Minerba
Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam,
yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan
kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan,
baik dalam bentuk lepas atau padu. (Pasal 1, angka 2).

3
Regulasi Yang Mengatur Sumberdaya Mineral

Regulasi terkait sumberdaya mineral diawali dengan:


- Indonesische Mijnwet tahun 1907.
- Perppu No 37 Tahun 1960 Tentang Pertambangan (14 Oktober 1960).
- UU No 11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan (2 Desember 1967).
- UU No 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Minerba (12 Januari 2009).
- UU No 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas UU No 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Minerba (10 Juni 2020).

Terkait regulasi turunan dari UU No 3 Tahun 2020,


telah disahkan diantaranya;
- PP No 96 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara (9 September 2021).
- PerPres No 55 Tahun 2022 Tentang Pendelegasian Kewenangan dalam Pengelolaan
Pertambangan Mineral dan Batubara (11 April 2022).
- PP No 55 Tahun 2022 Tentang Perlakuan Perpajakan dan/atau Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) di Bidang Usaha Pertambangan Batubara (11 April 2022).
4
Klasifikasi Sumberdaya Mineral

Sumberdaya Hipotetik (hypothetical resources) adalah sumber


daya yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil
penyelidikan pada tahap survei tinjau dengan tingkat keyakinan
yang masih rendah dan dibutuhkan untuk kepentingan
inventarisasi sumber daya alam nasional oleh Pemerintah.

Sumberdaya Tereka (inferred resources) adalah sumber daya


yang kuantitas dan kualitasnya hanya dapat diestimasi dengan
tingkat keyakinan yang rendah. Titik pengamatan yang mungkin
didukung oleh data pendukung tidak cukup untuk membuktikan
kemenerusan, densitas, bentuk, dimensi, kadar, kandungan
mineral/batubara. Estimasi dari kategori kepercayaan ini dapat
berubah secara berarti dengan eksplorasi lanjut.
5
Sumberdaya Tertunjuk (indicated resources) adalah sumber
daya yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan titik
pengamatan secara kemenerusan, densitas, bentuk, dimensi,
kadar, kandungan mineral/batubara dapat diestimasi dengan
tingkat keyakinan sedang. Estimasi dari kategori kepercayaan ini
dapat berubah secara berarti dengan eksplorasi terperinci.

Sumberdaya Terukur (measured resources) adalah sumber daya


yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan titik
pengamatan secara kemenerusan, densitas, bentuk, dimensi,
kadar, kandungan mineral/batubara dapat diestimasi dengan
tingkat keyakinan tinggi.

6
Penjelasan Tentang
Industri Nikel Di Indonesia
Status Quo dan Potensi Industri
Pertambangan Nikel di Indonesia
Nikel merupakan salah satu sumber daya mineral yang menjadi
komoditas strategis di pasar global saat ini, mengingat nikel
merupakan bahan baku penting bagi industry kendaraan listrik
berbasis baterai dan diperkirakan permintaan nikel di pasar global
akan terus meningkat di tengah tren meningkatnya pengembangan
Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

7
Saat ini, program hilirisasi sedang berjalan dan pemerintah tengah
mendorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai tentunya
memerlukan adanya kesiapan tidak hanya dari ketersediaan bahan baku,
namun kesiapan regulasi yang mendukung harus tersedia.

Dengan jumlah sumber daya dan cadangan nikel yang cukup besar, yang
diikuti dengan tata Kelola pertambangan nikel yang baik serta adanya
kebijakan “Industrialisasi” produk hasil pemurnian nikel di dalam negeri, maka
Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam rantai pasok bahan baku
untuk kendaraan listrik berbasis baterai kedepan.

Namun ada kekhawatiran, bila semua smelter nikel beroperasi (sekitar 60


smelter IUI dan 7 smelter IUPK OP olah murni) dan Pemerintah masih
membuka ruang investasi smelter baru, tanpa diimbangi dengan kegiatan
eksplorasi untuk penemuan cadangan baru dan tata Kelola yang baik maka
cadangan nikel kita akan cepat habis (diperkirakan hanya bertahan 10-15
tahun saja).

8
Regulasi Untuk Menunjang Hilirisasi Nikel Di Indonesia

9
Tahapan Kegiatan Pertambangan Hulu-Hilir
• Kewenangan KESDM dari
sisi hulu/upstream
(eksplorasi s.d. pengolahan
dan atau pemurnian pada
smelter terintegrasi.

• Kewenangan Kemenperin
dari sisi hilir/downstream
(pengolahan dan atau
pemurnian pada smelter
stand alone s.d. produk
Dalam Negeri.

10
PP No 96 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara Pasal 28
- IUP terdiri atas 2 (dua) tahap kegiatan: a. Eksplorasi; dan b. Operasi Produksi (OP)
- Tahap kegiatan Eksplorasi terdiri atas kegiatan: a. Penyelidikan Umum; b. Eksplorasi; dan c.
Studi Kelayakan.
- Tahap kegiatan Operasi Produksi terdiri atas kegiatan: a. Konstruksi; b. Penambangan; c.
Pengolahan dan/ atau Pemurnian atau Pengembangan dan/atau Pemanfaatan; dan d.
Pengangkutan dan Penjualan.

- Jangka waktu kegiatan Eksplorasi diberikan selama 8 tahun untuk Pertambangan Mineral
logam; (Pasal 42, huruf (a)).
- Jangka waktu kegiatan OP untuk mineral logam paling lama 20 tahun. (Pasal 43, huruf (a)),
yang terintegrasi dengan fasilitas pengolahan/pemurnian 30 tahun (Pasal 43, huruf (f)).

Pemberian jangka waktu kegiatan Operasi Produksi harus mempertimbangkan jumlah


sumber daya dan/atau cadangan sesuai laporan Studi Kelayakan yang disetujui oleh Menteri.
(Pasal 44)

11
Data Sumberdaya, Persebaran Pertambangan Nikel
Untuk Kadar Ni <1,5% dan Ni>1,5%

Untuk Kadar Ni <1,7% dan Ni>1,7%

12 Sumber:
Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Indonesia Tahun 2021, Badan Geologi
Secara keseluruhan (data tahun 2021);
• Total Sumber Daya Nikel mencapai: 13,957 miliar ton bijih,
dan 145,208 juta ton logam.
• Total Cadangan Nikel mencapai 4,561 miliar ton bijih dan
49,260 juta ton logam.
Pada Tahun 2019 Indonesia menjadi produsen tambang
bijih nikel terbesar dunia yang mencapai 800.000 ton Ni.
(Produksi Nikel Dunia Tahun 2019 adalah 2.668.000 ton
Ni) (sumber; USGS 2020).
Catatan: pada saat itu pelarangan eksport bijih nikel
belum diberlakukan.

13
Sebaran Sumberdaya dan Cadangan Nikel di Indonesia

14
Ketahanan Cadangan Nikel (>1,5% Ni, >1,7% Ni) dan <1,5% Ni
(Diolah dari Neraca Sumberdaya Nikel Tahun 2020 dan Produksi 2020 (GKSM 2021)
Dengan Asumsi jika
seluruh Smelter
beroperasi dengan
total produksi 210 juta
ton bijih nikel (wmt)
per tahun, maka Ni >
1,7% akan habis tahun
2033 dan Ni > 1,5%
Umur cadangan dan produksi bijih nikel (1,5% Ni dan 1,7% habis tahun 2039.
Ni) yang diproses dengan teknologi pyrometalurgi.

Dengan asumsi semua


pabrik HPAL yang
direncanakan
beroperasi (58 juta
ton bijih per tahun),
maka cadangan bijih
Ni <1,5% akan habis
tahun 2050.
Umur cadangan dan produksi bijih nikel <1,5% Ni yang
15 diproses dengan teknologi hydrometalurgi.
Status Quo Pemanfaatan dan Pengelolaan
Nikel di Indonesia

• Industri nikel berbasis smelter pirometalurgi dengan produk akhir Stainless


Steel (kapasitas produksi SS: 31,66 juta ton per tahun). Sedangkan untuk
Industri Nikel berbasis hidrometalurgi sebagai bahan baku baterai EV baru
mencapai produksi MHP (kapasitas produksi MHP : 915 ribu ton per tahun)
masih memerlukan hilirisasi lanjutan untuk memenuhi bahan baku baterai
listrik (data kemenperin 8 Juni 2023).

• Di sisi lain, smelter pyrometallurgy dengan produk NPI dan Ferronickel yang
kadar nikelnya <10% (rendah) sudah oversupply sehingga hasil ekspor dan
pendapatan negara dari hilirisasi nikel akan tidak maksimal.

16
Bila mencermati pohon Industri nikel saat ini, menggambarkan masih banyak jenis
industri yang perlu dibangun di dalam negeri agar hilirisasi benar-benar memberi
manfaat bagi peningkatan perekonomian nasional dan daerah serta meningkatkan
serapan tenaga kerja.
17
Pengembangan Industri Nikel (EV Baterai)
Untuk pengembangan EV Baterai,
Indonesia mempunyai berbagai
sumberdaya mineral yang bisa
menunjang kebutuhan bahan baku
bagi pengembangan EV Baterai.
Material Katoda: lithium, nikel, kobalt,
mangan, dan aluminium
Material Anoda : grafit, silicon
Pengumpul Arus : Aluminium dan tembaga
Elektrolit : LiPF6, LiBF4, others

Prediksi Kebutuhan material logam untuk


baterai mobil listrik (source: Bloomberg New
Energy Finance 2018)

18
Pengembangan Industri Nikel (EV Baterai)
Komposisi utama Baterai Lithium

Namun pengembangan
EV Baterai di dalam
negeri akan menghadapi
tantangan mengingat
tidak tersedianya
sumberdaya mineral
khususnya Lithium, serta
belum adanya industry
pengolahan dalam negeri
yang bisa menghasilkan
sodium carbonate,
hydrochloric acid,
extraction agent, dsb.

19
Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Baterai
Kendaraan Listrik dan Sistem Penyimpanan Energi Baterai

Sebagai bentuk
keseriusan Pemerintah
untuk mengembangkan
ekosistem kendaraan
listrik dan system
penyimpanan energi
baterai, Pemerintah telah
menyusun Peta Jalan,
dimana ditargetkan
bahwa pada tahun 2030,
Indonesia sudah mampu
melakukan penguasaan
teknologi baterai.

20
Tren Kebutuhan
Baterai EV Dunia

• Pada tahun 2035, kebutuhan


baterai EV dunia mencapai 5300
Gwh yang didominasi oleh
kebutuhan dari kendaraan listrik
Roda 4 (Passenger EV).

• Kebutuhan baterai EV ini


Sebagian besar berasal dari 3
area, yaitu: US, Uni Eropa dan
Asia (Cina).

21
Target Pemerintah dalam Pengembangan Ekosistem KLBB

Pada tahun 2035,


pengembangan
Ekosistem KBLBB R4
dan KBLBB R2 akan
membutuhkan baterai
s.d 94 GWh/tahun
dan mengurangi
impor BBM 23 juta
Barrel/tahun.

Catatan:
1. Proyeksi tahun 2025, 2030 dan 2035 berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Permenperin 6 tahun 2022).
2. Proyeksi tahun 2023 berdasarkan asumsi 20% adoption rate E2W, dan 5% adoption rate E4W.

22
Penutup
• Hilirisasi sumberdaya mineral logam seperti nikel merupakan suatu
keharusan agar “sebesar-besar kemakmuran rakyat” sebagaimana
diamanatkan dalam Pasal 33 UUD 1945 dapat terwujud.

• Pemerintah saat ini perlu melakukan moratorium investasi baru


pembangunan smelter pirometalurgi dengan produk NPI dan Ferronickel
(karena kadar nikel masih sangat rendah) dan mendorong dilakukannya
hilirisasi lanjutan bagi produk tersebut hingga menjadi stainless steel
beserta turunannya.

• Pemerintah perlu mendorong tumbuhnya “industrialisasi” produk hasil


pengolahan/pemurnian nikel didalam negeri, agar mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi di daerah serta meningkatkan serapan tenaga kerja.

23
• Dalam rangka percepatan pengembangan industri ekosistem EV Battery,
perlu didorong penggunaan Electric Vehicle sebagai kendaraan dinas dan
operasional bagi Kementerian dan BUMN, untuk transportasi umum, serta
dilakukan program konversi dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi
Electric Vehicle dengan memberikan insentif bagi pengguna yang
melakukan konversi kendaraannya.

• Kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) perlu diterapkan bagi


pengembangan EV Battery, dan menerapkan kemitraan dengan produsen
lokal, antara lain agar harga EV Battery menjadi lebih murah

24
terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai