Anda di halaman 1dari 145

PRES I DE

N
REPUBLIK IN DONES
IA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLlK INDONESIA


NOMOR 44 TAH UN 2016

TENTANG

DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG USAHA YANG


TERBUKA DENGAN PERSYARATAN DI BIDANG PENANAMAN MODAL

DENGAN RAHMAT TU I-lA N YANG MAHA

ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Me nimban g a. bahwa untuk melaksanakan PasaI 12 ayat (4) dan Pasa l


13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Ta hun 2007
ten tang Penanaman Modal telah ditetapkan Pe ratura n
Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bida n g
Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka
Dengan Persyaratan di Bid ang Pen anaman Modal;

b. bahwa untuk lebih m e ningkat ka n kegiatan penanaman


modal baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri
untuk percepatan pemban gu n an d e ngan tetap
meningkatkan perlindungan bagi Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah, serta Koper asi dan berbagai se ktor
strategis nasional serta rneningkatkan daya samg
ekono mi dalam men gh adapi Masya ra kat Ekon omi
ASEAN dan dinamika globalisas i e konorni , dipand ang
perlu mengganti ketentuan rnengenai daftar bidang
usah a yang tertutup dan bidang usah a yang te rbuka
dengan persyaratan di bidang pe nanaman modal ;

c. bahwa sehubunga n d engan hal sebagaimana dimaksud


p ada huruf a dan huruf b di atas , pe rlu menelapkan
Peraturan Presiden tentang Da ftar Bidang Usaha yang
Tertutup d a n Bidang Usah a yang Terbuka Dengan
Persyaratan di Bidang Pe nan a m an Modal ;

Mengingat .. .
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA

-2 -

Mengingat 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 25 Ta hun 2007 tentang


Penanama n Moda l (Lembaran Negara Republik lnd on es ia
Tahun 2007 Nomor 67 , Tambaha n Lembaran Negara
Republik Ind onesia Nomor 4724);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN PRESIDEN TENTANG DAFTAR BIDA NG USA HA


YANG TERTUTUP DAN BIDANG USAHA YANG TERBUKA
DENGAN PERSYARATAN DI BIDANG PENA NAMAN MODAL.

BAB I KETENTUAN

UMUM Pasal I

Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:


1. Bidang Usaha adalah segala bentuk kegiatan usa h a yan g
dilakukan untuk memproduksi b a ra n g a tau jasa
pada sektor-se ktor ekonomi.
2. Bidang Usaha Yang Terbuka adalah Bidang Us a ha ya n g
dilakuka n tanpa persyaratan dalam ra ngka Penana m an
Modal.
3 . Bida n g Usaha Yang Tertutup adalah Bidang Usaha
te rtentu yang dilarang dius a hakan sebagai kegiatan
Pena naman Modal.
4 . Bidang Usa ha Yang Terbuka Dengan Persyarata n adala h
Bidang Usaha tertentu yang dapat diusahaka n untuk
kegiatan Penana man Moda l dengan pe rsya rata n , yaitu

dicadangkan ...

bphn.go.id
II I I 'I
PRES I D
EN
REPUBLIK
INDONESIA

-3 -

dicadangkan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah


serta Koperasi, Kemitraan, kepemilikan modal, lokasi
tertentu, perizinan khusus, dan penanam modal clari
negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

5. Penanaman Moda l adalah segala bentuk kegiatan


menanam modal, baik oleh Penanam Modal dalam n ege ri
maupun Pen a nam Moda l asing untuk melakukan usaha
di wilayah negara Republik Indonesia.
6 . Penanam Modal adalah perseorangan atau badan usaha
yang melakukan penanaman modal yang dapat berupa
penanam modal dalam n egeri dan penanam modal asing.
7 . Kemitraan adala h kerj asam a dalam kegiatan penanaman
modal untuk Bidang Usaha Yang Te rbuka Dengan
Persyaratan baik langsung maupun tidak langsung, atas
dasar prinsip saling memerlukan, mempercayal,
memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan
pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan usaha
besar.
8. Usaha Mikro , Kec il, dan Menengah adalah usaha
mikro, kecil, menengah sebagaimana dia tur dalam
Undan g• Undang NomoI' 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah .
9. Koperasi ada lah koperasi sebagaimana diatur dalam
Unda ng-Undang Nomor 25 Tahun 1992 ten tang
Perkoperasian.

BAB II BIDANG

USAHA Pasal 2

(1) Bidang Usaha dalam kegiatan Penanaman Modal terdiri


atas :
a. Bidang ...

bphn.go.id

PRESIDEN
REPUB LIK INDONESIA

-4-

a . Bida n g Usaha Yang Terbuka;

b. Bidang Usaha Yang Tertutup; dan

c. Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan.

(2) Bidang Usa ha Yang Terbuka Dengan Persyaratan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c tenEri a tas:

a. Bidang Usaha Yang Te rbuka Dengan Persyaratan:


yan g dicad angkan a tau kemitraan dengan Usaha
Mikro, Kecil, dan Men en gah serta Koperasi ; da n

b. Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan


tertentu yaitu :

1) batasan ke pemilikan modal asing;

2 ) lokasi tertentu;

3) perizin a n khusus ;

4) modal dalam negen 100% (seratus persen);


dan jatau

5) batasan kepemilikan modal dalam kerangka


kerjasama Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) .

Pasal3

Bidan g Usaha yang tidak terca ntum dalam Bidang Usaha


Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan
Persyaratan merupakan Bidang Usaha Yang Terbuka.

Pasal4

Bidang Usaha Yang Tertutup sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 2 ayat (1) huruf b tercantum d a lam Lampiran J dan
merupakan b agian tidak terpisa h kan dari Peraturan Presiden

PasaI5 ...

bphn.go.id

PRES I D EN
REPUBLI K INDON ESIA

-5 -

Pasal5

(1) Bidang Usa ha Yang Terbuka Denga n Pe rsyaratan: yang


dicadangkan atau Kemitraan d e ngan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menenga h serta Koperasi sebagaim a n a climaksud
dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a tercantum dalam Lampiran
II dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Presiden ini.

(2) Kemitraan sebagaiman a dima ksud pada ayat (1)


dilakukan oleh Penanam Mod a l dengan Usah a Mikro,
Kecil , dan Me n e ngah serta Koperasi dengan pola: inti
plasma, subkontrak , keagenan, waralaba, da n pola
Kemitraan la innya .

Pasal6

Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan tertentu


s ebagaimana dimaksud da la m Pasal 2 ayat (2) huruf b
tercantum dalam Lam piran 1Il dan merupa k a n bagian tidak
terpisahkan dari Pe raturan Preside n ini .

BAB 1Il

PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

PADA BIDANG USAHA

Pasal 7

(1) Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan


sebagaim a na dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) h a rus
memenuhi persyaratan lokasi sebaga imana diatur dala m
peraturan perundang-und a nga n di bidang penataan
ru a ng dan pe raturan perundang-undangan di bidang
pengelolaan lingkungan hidup.

(2) Da lam ...

bphn.go.id

P R E SI D
EN
REPUBLI K IN DONES
IA

-6 -

(2) Dalam hal izin Penanaman Modal untuk Bidang Usaha


Yang Terbuka Dengan Persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) telah ditetapkan lokasi usah a nya
dan Penanam Modal bermaksud memperluas usaha
dengan melakukan kegiatan usaha yang sarna di luar
lokasi yang sudah d itetapkan dalam izin Penanaman
Modal tersebut, Penanam Modal harus memenuhi
persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Untuk memenuhi persyaratan lokasi sebagaimana


dimaksud pada ayat (2), Penanam Modal tidak diwajibkan
untuk mendirikan badan usaha baru, kecuali ditentukan
lain yang ditetapkan dengan undang-undang .

Pasal8

(1 ) Dalam hal pelaksanaan kegiatan Penanaman Modal pada

Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyara tan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c
dilakukan secara tidak langsung atau portofolio yang
transaksinya dilaku kan melalui pasar modal dalam
negeri, Bidang Usah a Yang Terbuka Dengan Persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c
menjadi Bidang Usaha Terbuka.

(2 ) Dalam hal pelaksanaan kegiatan Penanaman Modal pada


Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persya ra tan
sebagaimana dimaksu d dalam Pasal 2 ayat (2) dilakukan
di kawasan ekonomi khusus, Bidang Usaha terse but
menjadi Bidang Usaha Terbuka kecuali Bidang Usaha
yang dicadangkan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah serta Koperasi .

Pasa 1 9 ...

bphn.go.id
I r I
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-7 -

Pasal 9

Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan modal akibat


penggabungan, pengambilalihan, atau peleburan dalam
perusahaan Penanaman Modal yang bergerak di Bidang
Usaha yang sarna, berlaku ketentuan sebagai berikut::

a. batasan kepemilikan modal Penanam Modal asing dalam


perusahaan Penanaman Modal yang menenma
penggabungan adalah sebagaimana yang te rcantum
dalam izin Penanaman Modal dan / atau izin usaha
perusahaan terse but;

b . batasan kepemilikan modal Penanam Modal asing dalam


perusahaan Penanaman Modal yang diambil a lih adalah
sebagaimana tercantum dalam izin Penanaman Modal
dan / atau izin usaha perusahaan terse but; dan / atau
c. batasan kepemilikan modal Penanam Modal asing dalam
perusahaan baru hasil peleburan adalah seba gaimana
ketentuan yang berlaku pada saat terbentuknya
perusahaan baru hasil peleburan dimaksud.

Pasal 10
(1) Dalam hal Penanaman Modal asing melakuka n perluasan
kegiatan usaha dalam Bidang Usaha yang sarna dan
perluasan kegiatan usaha tersebut membutuhkan
penambahan modal melalui penerbitan saham dengan
hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) dan
Penanam Modal dalam negeri tidak dapat berpa rtisipasi
dalam penambahan modal tersebut, m a ka berlaku
ketentuan mengenai hak mendahului bagi Penanam
Modal asmg, dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perseroan terba tas.

(2) Dalam ...

bphn.go.id
, I
PRESIDEN
REPUBLIK INDONES IA

-8 -

(2) Dala m hal penambahan modal sebagaimana dimaksud


pada a yat (1) mengakibatkan jumlah kepemilikan moda l
asing melebihi batasan maksimum yang tercantum dalam
izin Penan a man Modal d a n / atau izin usaha, maka da lam
jangka waktu 2 (dua) ta hun , kelebihan jumlah
ke pemilikan moda l a sm g tersebut h a rus disesuaikan
de ngan batas maksimum yang tercantum dalam Izm
penanaman modal dan / atau izin usah a , me lalu i cara:
a. Pen a nam Modal a sing m enjual kelebiha n sabam yan
g dimilikinya kepa da Penana m Moda l dalam negeri ;

b. Penanam Modal asing menjual kelebihan sahamnya


melalui penawaran umum yang dilakukan oleh
p erusahaa n yang s a h a mnya dimiliki oleh Penan a
m Modal asing tersebut pada p asar modal dalam n
egeri; atau

c. perusahaan sebagaimana dimaksud pada huruf b


m embeli kelebihan jumlah saha m yan g dimiliki
Penanam Modal asing tersebut da n diperlakukan
sebagai treasury stocles, dengan memperhatikan
k etentuan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Ter ba tas .

Pasal 11

Pelaks a n aan kegiatan Penanaman Modal terhadap Bida ng


Usaha yang diatur dalam Peraturan Pres iden in i ti d ak
mengurangi k ewajiban Pen a n a m Mod a l untuk mematuhi
ketentuan da n syarat teknis untuk m elaku kan k egiatan
usa ha yang ditetapkan oleh :

a. kementerian/lembaga yang seca ra teknis berwenang di


bidang usaha Penanaman Modal; atau
b. pemerintah d aer a h .
BAB IV ...

bphn.go.id
PRESIDEN
REPU8L1K INDONESIA

-9-

BABIV
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PENYELESAIAN
PERMASALAHAN DALAM PENANAMAN MODAL

Pasal 12

(1) Menteri yang menyelenggarakan urusan koordinasi


Pemerintahan di bidang perekonomian melakukan
pemantauan, evaluasi, dan penyelesaian permasalahan
dalam pelaksanaan kegiatan Penanaman Modal pada
Bidang Usaha yang diatur dalam Peraturan Presiden.

(2) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi , dan penyelesaian


permasalahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dibantu oleh Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan


Peningkatan Investasi yang telah dibentuk dan ditetapkan
dengan Keputusan Presiden tersendiri.

BABV KETENTUAN

PERALIHAN Pasal 13

Ketentuan pelaksanaan kegiatan Penanaman Modal terhadap


Bidang Usaha yang diatur dalam Peraturan Presiden ini tidak
berlaku bagi Penanaman Modal yang telah disetujui pada
bidang usaha tertentu sebelum Peraturan Presiden
diundangkan, sebagaimana yan g tercantum dalam
Penanaman Modal danjatau izin usaha perusahaan, kecuali
ketentuan tersebut lebih menguntungkan bagi Penanaman
Modal dimaksud.

BAB VI .. .

bphn.go.id
PR E S IDE N
REPUBLIK IN DONE S
IA

- 10 -

BAB VI KETENTUAN

PENUTUP

Pasal 14

S emua peraturan pelaksanaan dari Pe raturan Presiden


Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang
Tertutup dan Bida ng Usaha yang Terbuka dengan
Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, sepanjang tidak
b erte ntangan dengan Peraturan Presiden ini, tetap be rla ku
sam pal dengan dike lua r kannya per aturan pelaksanaan
berdasar kan Peraturan Pres iden in i.

Pasal 15

Dengan berlakunya Peraturan Presiden Peraturan


Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Da ftar Bidang Usaha
yang Tertutup dan Bidan g Usaha yang Terbuka d e ngan
Persyaratan di Bidang Pen a n a m an Modal (Lembaran
Negara Tahun 20 14 Nomor 93) di n yatakan dicabut dan
tidak be rlaku .

Pasal 16

Pera turan Presiden mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.

Agar .. .

bphn.go.id

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

- 11 -

Agar setiap orang mengetahuinya,


memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 12 Mei 2016

PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta

Pad a tanggal 18 Mei 201 6

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI

MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H
LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 97

Salinan sesuai dengan


aslinya

SEKRETARIAT KABINET
RI
Perekonomian,
印度尼西亚共和国 2016 年第 44 号总统条例,关于投资领域的封闭商业领域和有条件开
放的商业领域名单

投资领域关闭的商业领域和有条件开放的商业领域清单

印度尼西亚共和国总统。

考虑到
a. 为了执行 2007 年第 25 号法律《资本投资法》第 12 条第(4)款和第 13 条
第(1)款,2014 年第 39 号总统条例规定了资本投资领域的封闭商业领域
和开放商业领域的要求列表。

b. 为了进一步增加来自国内和国外的投资活动,以加快发展,仍需为了保
护微型、小型和中型企业以及合作社和各种国家战略部门,提高面对东
盟经济共同体和经济全球化动态的经济竞争力,我们认为有必要用投资
部门的要求取代关于封闭商业领域和开放商业领域清单的规定。

c. 关于上述 a 和 b 项提到的问题,有必要制定关于投资部门封闭和开放的
商业领域清单的总统条例。

考虑到如果

1. 1945 年《印度尼西亚共和国宪法》第 4 条第(1)款。

2. 2007 年第 25 号法律,关于资本投资(2007 年印度尼西亚共


和国第 67 号国家公报,印度尼西亚共和国第 4724 号国家公报的补充)。

指令:

建立:关于投资领域封闭和有条件开放的商业领域清单的总统条例。

第一章

综合规定

第一条

在本总统条例中,所指的是

1.业务范围是指在经济部门为生产货物或服务而开展的所有形式的业务活动。
2.开放式业务是指在投资方面没有任何要求的情况下进行的业务。

3.封闭式业务是指禁止作为投资活动尝试的某种业务。

4.有条件开放的业务范围是指可以尝试进行有条件的投资活动的特定业务范围,即 为
微型、小型和中型企业以及合作社、伙伴关系、资本所有权、某些地点、特别许可证和
来自东南亚国家联盟(东盟)国家的投资保留。

5.资本投资是指所有形式的资本投资活动,包括国内投资者和外国投资者在印度尼西亚
共和国境内开展的业务。

6.资本投资者是进行资本投资的个人或商业实体,其形式可以是国内投资者和外国投资
者。

7.伙伴关系是在相互需要、相互信任、相互加强、相互受益的原则基础上,直接或间接
地与大企业合作开展商业领域的投资活动,包括微型和中小型企业。

8.微型、小型和中型企业是指 2008 年关于微型、小型和中型企业的第 20 号法律所规定


的微型、小型和中型企业。

9.合作社是 1992 年关于合作社的第 25 号法律中规定的合作社。

第二章

业务领域

第二条

(1) 资本投资活动的业务范围包括:
a.开放的业务领域。
b.关闭的业务线;以及
c.有要求的业务线是开放的。

(2)第(1)款 c 项中提到的符合要求的业务范围包括:
a.有要求的业务范围:保留或与微型、小型和中型企业及合作社合作;以及
b.具备一定条件的业务线是开放的,即:
1)对外国资本所有权的限制。
2)某些地点。
3)特殊许可。
4) 100%(百分之百)的国内资本;或
5)在东南亚国家联盟(ASEAN)合作框架内限制资本所有权。
第三条

未列入已关闭的业务范围和有条件开放的业务范围的业务应属于开放业务范围。

第四条

第 2 条第(1)款(b)项中提到的封闭式业务范围列于附录一,是本总统条例不可分割的一
部分。

第五条

(1) 有条件开放的业务范围:第 2 条第(2)款 a 项中提到的保留或与微型、小型和中型


企业及合作社合作的业务范围列于附录二,构成本总统条例不可分割的一部分。

(2) 第(1)款中提到的伙伴关系应由投资者与微型、小型和中型企业及合作社以下列模
式进行:核心血浆、分包、代理、特许经营和其他伙伴关系模式。

第六条

有一定要求的业务线开放 第 2 条第(2)款 b 项中提到的情况 附件三中列出了这些文件,


是本总统条例不可分割的一部分。本总统条例的组成部分。

第三章
资本投资的实施
在商业领域

第七条
(1) 第 2 条第(2)款中提到的有要求的业务范围必须是 满足《公
约》规定的地点要求 空间规划领域的法律和法规 空间规划和法律及法规方面的
问题。环境管理。

第八条
(1) 如果在第 2 条第(1)款 c 项中提到的有条件开放的业务领域中的资本投资活动是间
接进行的,或在其交易是通过国内资本市场进行的组合中进行的,第 2 条第(1)款 c 项
中提到的有条件开放的业务领域
应成为一个开放的业务线。

(2) 如果在第 2 条第(2)款所指的有条件开放的业务领域进行投资


活动 在经济特区内,这种业务线 成为开放的业务线,但业务线除外 为微型、
小型和中型企业及合作社保留。中型以及合作社。

第九条
如果从事相同业务的投资公司因合并、收购或兼并而发生资本所有权的变化,应适用以
下规定。
a. 外国投资者在接受合并的投资公司中的资本所有权限制,应在投资许可证和/或公司
的营业执照中列明。
b. 外国投资者在被收购的投资公司中的资本所有权限制应在该公司的投资许可证和/或
营业执照中列明;和/或
c. 外国投资者在合并后的新公司中的资本所有权限制应与该合并后的新公司成立时的
规定相同。

第十条

{1) 如果外国投资在同一业务范围内进行业务活动的扩展,而这种业务活动的扩展需要
通过发行具有优先购买权的股票(供股)来增加资本,而国内投资者无法参与这种增资,
则应根据有限责任公司领域的法律和法规的规定,适用关于外国投资者优先购买权的规
定。
(2) 如果第(1)款中提到的增资导致外国资本所有权的数额超过投资许可证和营业执照
中规定的最高限额,那么在 2(两)年的时间内,必须通过以下方式将外国资本所有权
的超额部分调整到投资和/或营业执照中规定的最高限额。
a. 外国投资者卖掉多余的股票
外国投资者向国内投资者所拥有的资产。
b. 外国投资者通过由外国投资者拥有股份的公司在国内资本市场上进行的公开发行,
出售其多余的股份。国内资本市场上的外国投资者;或
c. b 项中提到的公司购买外国投资者拥有的多余股份,并作为库藏股处理,同时适当遵
守 2007 年第 40 号法律中关于有限责任公司的第 37 条规定。

第十一条

在本总统条例规定的业务范围内实施投资活动,不应减少投资者遵守下列规定和技术要
求开展业务活动的义务:。
规定的业务活动。
a. 在投资业务领域有技术授权的部委/机构;和/或
投资业务领域;和/或
b. 地方政府。

第四章

监测、评估和解决投资中的问题

第十二条

(1) 负责协调经济部门政府事务的部长应监督、评估和解决总统条例中规定的商业领域
的投资活动的实施问题。
(2)第(1)款中提到的监测、评估和解决问题的实施应得到国家加强出口和加强投资小组
的协助,该小组已经建立,并由单独的总统令规定。

第五章
过渡性规定

第十三条
本总统条例规定的关于在商业领域开展投资活动的条款,不适用于在本总统条例颁布前
已被批准的某些商业领域的投资,如投资许可证和/或公司营业执照中所述,除非这些
条款对投资更为有利。

第六章
结束条款

第十四条

2014 年第 39 号总统条例中关于投资领域封闭和有条件开放的商业领域清单的所有实施
细则,在与本总统条例不相矛盾的情况下,在根据本总统条例颁布实施细则之前,仍然
有效。

第十五条

随着本总统条例的颁布,2014 年第 39 号总统条例关于投资部门关闭的商业领域和有条
件开放的商业领域清单(2014 年第 93 号国家公报)将被宣布撤销和无效。

第十六条

本总统条例应自颁布之日起生效。
为了使每个人都能了解它,本总统条例应通过在印度尼西亚共和国国家公报上公布。。

在雅加达颁布
2016 年 5 月 12 日

印度尼西亚共和国总统。JOKO WIDODO

在雅加达颁布的
2016 年 5 月 18 日
印度尼西亚共和国法律和人权部长。
Yasonna H Laoly
印度尼西亚共和国国家表格 2016 年第 97 号
按照原件复制

内阁秘书处里
REPUBLIK
INDONESIA

DAFTAR
LAMPIRAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK
IND ONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016
TENTA
NG
DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN DI BIDANG
MODAL

附录列表
印度尼西亚共和国总统 2016 年第 44 号条例

关于已关闭的业务领域和在资本领域有条件开放的业务领域列表

NO. LAMPIRAN JUDUL HALAMAN


附录 标题 页

I. LAMPIRAN I Da ftar Bidang Usaha yang Te rtutup Untuk Pe n a narnan Modal 1


附录一 不接受投资的业务范围列表 有条件开放的业务范围列表。

2. LAMPlRAN II Daftar Bidang Usah a Yang Terbuka Den gan Pe rsya ratan : yang dicadan gkan a t a u k e mitraan dengan 1
附录二 Usaha
Mikro, Kec iI, dan Me nengah se rta Kope rasi

与微型、小型和中型企业及合作社的伙伴关系
3. LAMPIRAN 111
附录三

附录三 Bidang Usaha Yang Te rbuka De ngan Pe rsyara t a n te rtentu:


l. Sektor Pertanian 1
2. Sektor Kehutanan 11
3. S e ktor Kelautan dan Pe rikanan 13
4 . Sektor Energi d a n Sumbe r Daya Min e r a l 14
5 . Sektor Perindustrian 17
6. Sektor Pertahanan d a n Ke arnanan 19
7 . S e ktor Pe kerj a an Umum 20
8 . Sektor Pe rdagangan 21
9. S e ktor Pariwis ata dan E konomi Kreatif 25
10. S e ktor Perhubungan 28
II. S e ktor Komunikasi d a n Info rma tika 32
12. Sektor Keuangan 34
13. Sektor Pe rban k an 36
14. Sektor Ten aga KeIja 37
15 . S e ktor Pendidikan 38
16. S e ktor Kesehatan

有一定要求的商业领域是开放的。
l. 农业部门
2. 林业部门
3. 海洋和渔业部门
4 . 能源和矿产资源部门
5 . 行业部门
6. 国防和安全领域
7 . 公共工程部门
8 . 贸易部门
9. 旅游和创意经济部门
10. 运输部门
II. 通信和信息部门
12. 金融部门
13. 银行部门
14. 劳动部门
15 . 教育部门
16. 医疗部门
PRES ID
EN
REPUBLIK INDONESIA

LAMPlRAN I
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016
TENTANG
DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG
USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN
DI BIDANG PENANAMAN MODAL
DAFTAR BIDANG USAHA YANG T E
RTUTUP

NO . BIDANG KBLI SEKT


USAHA OR

1. Budidaya Ganja 01289 Pertanian

2. Penangkapan Spesies Ikan yang Tercantum dalam Appendix. I Convention on Internationa l Trade 10719 Kehutanan
in
Endanqered Species of Wild Fauna and Flora (CITES)

3. Pe ngangkatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam 52229 Kelautan dan Perikanan

4. Pe m anfaatan (Pengam bilan) Koral/Karang dari Alam Untuk: Bahan 03117 Kelautan dan Perikanan
Bangunan/Kapur/Kalsium, Akuarium, dan Souvenir/Perhiasan, Serta Koral Hidup atau
Koral Mati (recent death dari Alam.

5. Industri Pembuat Chlor Alkali dengan Proses Merkuri 201 Perindustrian


11

6. Industri Bahan Aktif Pestisida: Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT), Aldrin, Endrin, 20211 Perindustrian
Dieldrin, C hlordane, H eptachlor, Mirex, dan Toxaphene

7. Indu stri Bahan Kimia Industri dan Indu stri Bahan Perusak Lapisan Ozone (BPO) : 20119 Perindustria n
Polychlorinated
Biphenyl (PCB), Hexachlorob enzene; dan Carbon Tetrachloride (CTC), M ethyl Chloroform, M ethyl
Bromide, Trichloro Fluoro M ethane (CFC-l1) , Dichloro Trijluoro Ethane (CFC-12), Trichloro
Trifluoro
Ethane (CFC- 113), Dichloro Tetra Fluoro Ethane (CFC-114), Chloro Pentafluoro Ethane (CFC-
115) ,
Chloro Trifluoro Methane (CFC-13), Tetrachloro Difluoro Ethane (CFC-112), Pentachloro Fluoro
Ethane
(CFC-l111, Chloro Heptafluoro Propane (CFC-2 17), Dichloro Hexafluoro Propane (CFC-2161,
Trichloro
PRESIDE
N
REPUBLIK
INDONESIA
2

NO. BIDANG USAHA KBLI SEKTOR

Propane (CFC- 2 13 ), Hexachioro Difluoro Propane (CFC- 211), Bromo Chioro Difluoro Me thane (Halon-
1211), Bromo Trifluoro Me thane (Halon- l301), Dibromo Te trafluoro Ethane (Halon-2402), R-500, R-
502.
8. Industri Bahan Kimia Dafta r - 1 Konvensi Senjata Kimia Sebag aimana Tertuang Dalam Lampiran I 20119 Perindustrian
Undang -Undang Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Penggunaan Bahan Kimia s ebagai S e njata Kimia
9. Industri Minuman Kera s Mengandung A1koho1 11010 Perindustrian

10. Indus tri Minuma n Men gandung Alkohol: Anggur 11020 Perindustrian
11. Industri Minuman Me n g andung Malt 11031 Pe rindustrian
12. Pe nyelenggar a an dan Pe ngope ras ian Termina l Penumpang Ang kutan Darat 52211 Perhubungan
13 . Pe nye lenggaraa n dan Peng operasian Penimbanga n Ke ndaraan Bermotor 52219 Perhubungan
14. T e lekomunikas ij Sara n a Bantu Na vigasi Pelayaran d a n Vessel Traffic Information Sys tem (VTIS) 52221 Perhubungan
15 . Pe nyele n ggar a an Pela yanan Navigasi Penerbangan 52230 Perhubungan
16. Pe nyele n ggar aan Pe n g ujian Tipe Kend a r a an B e rmotor 71203 Perhubungan
17. Manaj emen dan Pe n ye lenggaraan S t asiu n Mo nitoring Spekt rum Freku e n si Ra dio d a n Orbit Sat elit 6 13 00 Komunika si d an
Informatika
18 . Muse um Pem e rinta h 9 1021 Pe ndidikan d a n
Ke budayaan
19 . Pe ninggalan S ej arah d an Purbakala (candi , k e r a t o n , pra s asti, p e tilasan, bangunan kuno , dsb) 91023 Pendidikan d a n
Ke budayaan
20. Perjudianj Kasino 92000 Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
Cat a t a n ...

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

Catatan:
1. B idang Usaha yang tertutup dapat dimanfaatkan untuk t ujuan-tujuan nonkomersial seperti: penelitian dan pengembangan, dan mendapat
persetujuan dari instansi yang b ertanggungj awab atas pembinaan bidang usaha terse but.
2 . Dalam hal Klasifik asi Baku Lapangan Usaha Indonesia (印尼标准产业分类(KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka ketentuan
sebagaimana termaksud dalam
Lampira n I h a nya berlaku bagi bidang u sah a yang te rcantum da la m kolom bidang usaha tersebut.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd .

JOKO WIDODO

Salinan sesuai dengan aslinya

bphn.go.id

附录一
印度尼西亚共和国总统条例 2016 年第 44 号
关于
关闭的业务领域列表和
在资本投资领域有条件开放的商业领域
已关闭企业名单
业务领域 行业
NO . KBLI

1. 大麻种植 01289 农业

2. 附录中所列的鱼种的捕获量。国际贸易公约》第一条的规定。 10719 林业
濒危野生动植物种(CITES)
3. 从沉船的货物中取出贵重物品 52229 海洋和渔业

4. 从大自然中提取珊瑚用于。建筑材料/石灰/钙,水族箱和纪念品/珠 03117 海洋和渔业


宝,以及活珊瑚或死珊瑚(最近从自然界死亡。

5. 氯碱工业的发展前景 201 11 工业行业

6. 虫害防治工业。二氯二苯三氯乙烷(DDT)、艾氏剂、异狄氏 20211 工业行业


剂、狄氏剂、氯丹、七氯、灭蚁灵和毒杀芬。
7. 工业化学品行业和消耗臭氧层物质(BPO)行业。多氯化物 20119 工业行业
溴化联苯(PCB)、六氯苯(Hexachlorobenzene);以及四氯化碳
(CTC)、甲基氯仿(Methyl Chloroform)、Methyl
溴化物、三氯氟甲烷(CFC-l1)、二氯三氟乙烷(CFC-12)、三
氯三氟乙烷
乙烷(CFC- 113),二氯四氟乙烷(CFC-114),氯五氟乙烷
(CFC-115)。
氯三氟甲烷(CFC-13),四氯二氟乙烷(CFC-112),五氯氟乙

(CFC-l111, Chloro Heptafluoro Propane (CFC-2 17), Dichloro
Hexafluoro Propane (CFC-2161, Trichloro
丙烷(CFC-2 13),六氟丙烷(CFC-211),溴化二氟甲烷
(Halon-2 13)。
1211),溴化三氟甲烷(哈龙-l301),二溴四氟乙烷(哈龙-
2402),R-500,R-1211。
502.
8. 化学武器公约》化学工业清单-1 20119 工业行业
载于 2008 年第 9 号法律《关于将化学品用作化学武器》的附件
一。
9. 含酒精的酒类行业 11010 工业行业
10. 含酒精的饮料行业。 葡萄酒 11020 工业行业
11. 麦芽饮料行业 11031 工业行业
12. 陆路运输客运站的组织和运营 52211 交通运输
13 . 机动车衡器的组织和操作 52219 交通运输
14. 航行辅助电讯和船舶交通信息系统(VTIS) 52221 交通运输
15 提供航空导航服务 52230 交通运输
16 机动车辆类型测试组织 71203 交通运输
17 卫星轨道和无线电频谱监测站的管理和管理 6 13 00 通讯和信息
18 政府博物馆 9 1021 文化与教育
19 历史和古代遗产(寺庙、宫殿、铭文、神龛、古建筑等) 91023 文化与教育
20 赌场赌博 92000 旅游和创意经济

注意事项。

1. 一个封闭的业务范围可用于非商业目的,如:研究和开发,并获得负责开发该业务范围的机构的批准。

2 . 如果印尼标准产业分类(KBLI)涵盖了一个以上的业务范围,附录 1 中提到的规定应只适用于业务范围一栏中所列的业务
范围。
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN II
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016
TENTANG
DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN
BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN
PERSYARATAN Dr
BlDANG PENANAMAN MODAL

DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN: YANG DICADANGKAN


ATAU KEMITRAAN DENGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH SERTA KOPERASI

Persyaratan
No. Bidang Usaha KBLI Dicadangkan Sektor
Kemitraan
UMKMK
Usaha budiday a tanaman pangan pokok dengan luas
dari 25 Ha:
1. Pa di 01121 - Pertanian
01122
2. Jagung 01111 - Pertanian
3. Kedelai 01113 - Pertanian
4. Kacang Tanah 01114 - Pertanian
5. Kacang Hijau 01115 Pertanian.
6. Tanaman pangan lainnya (ubi kayu dan ubi jalar) 01135 - Pertanian
Usaha perbenihan perkebunan dengan luas kurang dari
25 Ha:
7. Tanaman J arak Pagar 01299 - Pertanian
8. Tanaman Pemanis Lainnya 01137 - Pertanian !

9 . Tan a man ...


bphn.go.id

附录二
印度尼西亚共和国总统 2016 年第 44 号条例
关于
关闭的商业企业和开放的商业企业名单与规定
投资领域

有条件开放的业务领域列表。保留或与微型、小型和中型企业及合作社建立伙伴关系

条件
No. 业务领域 KBL 部
I 合作社建立伙伴关系 门
保留或与微
型、小型和中
型企业
耕种主食作物,面积为 25 公顷。

1. 大米 01121 - 农业
01122

2. 玉米 01111 - 农业

3. 大豆 01113 - 农业
4. 土豆 01114 - 农业
5. 绿豆 01115 农业

6. 其他粮食作物(木薯和甘薯) 01135 - 农业

种植园种子业务,面积小于 25 公顷。 农业
7. 麻疯树 01299 - 农业
8. 甘蔗作物 01137 - 农业
9. 烟草作物 01140 - 农业
10. 纺织原料和棉花作物 01150 - 农业
II. 其他未分类的作物 01160 - 农业
12 . 01299 - 农业
腰果作物
13. 椰子种植园 01220 - 农业
14. 油棕榈种植园 01261 - 农业
15. 饮料作物(茶、咖啡和可可)。 01262 - 农业
16. 辣椒种植园 01270 - 农业
17. 丁香作物 01281 - 农业
18. 精油作物 01282 - 农业

19. 药用/制药植物(园艺以外的植物) 01284 - 农业

20. 其他香料作物 01285 - 农业


01286
2I. 橡胶和其他树胶生产的种植园 01289 - 农业

22. 面积在 25 公顷以下的种植园业务。 01291 - 农业

其他甜味剂种植园

23. 甘蔗种植园 01137 - 农业


24 甘蔗作物 01140 - 农业
25 . - 农业
烟草种植园 01 150
26 . 纺织原料和棉花种植园 01160 - 农业
27 . 腰果种植园 01220 - 农业
28 椰子种植园 01261 - 农业
29 油棕榈种植园 01262 - 农业

30. 饮料原料(茶、咖啡和可可)的种植园 01270 - 农业

3l. - 农业
辣椒种植园 01281
32 . - 农业
丁香园 0 1282

33. 精油种植园 01284 - 农业


34. 药用/制药种植业(不包括园艺业) 01285 - 农业
01 2 86
35 . 其他香料种植园 01 289 - 农业
36. - 农业
橡胶和其他树胶生产的种植园 01291
37. 其他种植园 01299 - 农业

具有一定能力的企业。

38. 干丁香花产业 0 1630 - 农业


39. - 农业
植物和动物原油(食用油)行业 10490
4 0. 科普雷,纤维,贝壳炭,粉尘工业 1042 1 - 农业

(灰尘),Nata de Coco

41. 10422 - 农业
椰子油行业
42 . 10431 - 农业
棕榈油行业
43 . 01630 - 农业
棉纤维行业
44 . 10490 - 农业
棉花种子行业
45 . 种植业产品(可可和咖啡)的去壳、清洗、干燥和分拣行业 10399 -
农业
46. 腰果行业的干腰果籽和腰果壳液(CNSL)。 10614 - 农业
47 . 胡椒产业 干白胡椒籽和干黑胡椒籽 10614 - 农业
4 8. 糖、蔗芽和甘蔗渣行业 10721 - 农业
4 9. 红/绿茶行业 10763 - 农业
50 . 12091 - 农业
干烟叶(Krosok)行业
51. 橡胶工业进入板材,浓缩乳胶 22 122 - 农业
52. 原生蓖麻油行业 2 0294 - 农业
53. 数量少于或等于 125 尾的猪的繁殖和饲养 0145 0 - 农业
5 4. 散养鸡及其杂交鸡的繁殖和饲养 01463 - 农业
55 . 其他植树造林(其中。橡树,糖果,罗望子,木炭原料,肉桂 02119 - 林业
56 . 初级林产品加工行业。松树汁 02303 林业
57 . 初级林产品加工行业。竹子 02308 林业
58 . 燕窝业务的性质 01469 - 林业
59 . 锯木业(生产能力达 2000 立方米/年)。 16101 - 林业
60 . 初级藤条加工行业 16104 - 林业
6 l. 森林特许权。藤条 02131 - 林业
62. 森林特许权。松树汁 02132 - 林业
63 . 森林业务。竹子 02134 林业
64 . 森林业务。达玛 02135 林业
65 . 森林特许权。琼浆玉液 02136 - 林业
66 . 贝壳类、替代食品作物(西米)、树胶和养蜂企业 02139 - 林业
67 . 蚕茧养殖(无公害蚕丝养殖)。 01492 林业
68 . 海洋鱼类孵化场 032 12 - 海洋和渔业
69. 咸水鱼孵化场 03525 - 海洋和渔业
7 0. 淡水鱼孵化场 0322 6 - 海洋和渔业
7l. 海水鱼养殖 03211 - 海洋和渔业
72, 咸水鱼养殖 03251 - 海洋和渔业
73 . 淡水鱼养殖 03221 - 海洋和渔业
74. 渔业产品加工业务(UPI):盐渍业烘干鱼类和其他水生生物 10211 海洋和渔业
75 . 渔业产品加工业务(UPI):鱼类和其他水生生物熏制行业 10212 - 海洋和渔业
76. 渔业产品加工业务(UPI):鱼和其他熟食产品的分割/发酵行业(用于提 10215 - 海洋和渔业
取鱼和果冻业务) 10779

77 渔业产品加工业务(UPI):以肉类为基础的牧业和鱼糜制品业 10216 海洋和渔业


78. 营销、分销、批发贸易和 渔业产品的出口 46206 - 海洋和渔业
79. 鱼类产业 10214 工产业
80. 103 91 - 工产业
大豆豆豉/天贝行业
8 1. 10392 - 工产业
豆腐行业
82 . 10792 - 工产业
湿糕行业
-
83. 除酱油和豆腐行业外的大豆和豆类食品行业 10793 工产业
.84 1079 4 - 工产业
Krupuk, Keripik, Peyek 和类似行业
85 红糖业 10722 - 工产业
.86 01630 - 工产业
块茎类植物剥皮和清洗行业
-
87. 普通纤维和人造纤维的工业纱线染色 13122 - 工产业
88. 用手工驱动的工具将人造纤维制成染色、打结、图案的纱线 13133 - 工产业
89. 织物印刷业 13134 - 工产业
90. BATIK 工业 13911 - 工产业
91. 针织品行业,特别是花边 13912 - 工产业
92 . 刺绣业 16291 - 工产业
93. 藤竹织造业 16292 - 工产业
94. 除藤和竹以外的植物的编织业 16293 工产业
95. 除家具外的木雕行业 16294 - 工产业
9 6. 用木材、藤条和竹子制造厨房用具 16299 - 工产业
97 . 木制、藤制、软木行业未分类信息 3220 1 - 工产业
98 . 传统乐器行业 14111 - 工产业
99 . Mukena、披肩、面纱和其他传统服装业 22121 - 工产业
100 . 橡胶熏蒸行业 2393 2 - 工产业
101 整地、生产、收割、收割后和加工所需的农业手工工具制造,锄头和铲子 2593 1 - 工产业
除外

102. 制造用于木工和切割的手动或半机械加工的手工工具 25932 工产业


25933 -
25934

103 摩托车保养和维修服务行业,与商业领域相结合的行业除外 45407 工产业


104 摩托车销售(代理/经销商)个人及家庭用品维修行业 95220 工产业
95240
95290

105. 椰果业 10421 工产业


- -
106 腌制水果和蔬菜行业 10311 工产业
107. 酱油行业 10771 工产业
-
108. 奶粉和甜炼乳加工行业 1052 0 工产业
-
109. BATIK 印花蜡染行业 13 134 工产业
110. 藤条加工行业 16104 工产业
111. 藤条、竹子和类似的保鲜行业 16 103 工产业
-
11 2. 木制品行业(制模和建筑材料部件行业) 162 21 工产业
113. 精油行业 20294 工产业
114. 烟草干燥和加工行业 12091 工产业
115 陶瓷砖和粘土行业 23921 工产业
116. 粘土/陶瓷工业 23939 工产业
117. 石灰工业 23942 工产业
118 . 水泥制品业 23951 - 工产业
119 . 石灰制品业 23952 - 工产业
120 . 其他水泥和石灰制品业 23959 工产业
121. 钉子、螺母和螺栓行业 25952 工产业
122 . 起动电机零部件行业 28 11 3 - 工产业
123 . 泵和压缩机行业 28 130 工产业
124. 两轮和三轮机动车部件和设备行业 30912 - 工产业
125 . 自行车和人力车设备行业 3 0922 - 工产业
126. 农业机械行业使用,如稻谷脱粒机、玉米脱壳机、手扶拖拉机等。 282 10 工产业
127. 海上旅游和捕鱼的木船制造 3 0 111 工产业
128. 3300120
113 - 工产业
海上旅游和捕鱼业的木船设备和用品
129. 为个人使用贵重金属制造贵重首饰 32 11 2 - 工产业
130. 非个人使用的贵重金属首饰的制造 32 113 - 工产业
131. 非目的珠宝业 个人使用非贵重珠宝 32120 工产业
132. 珠宝行业 321 11 工产业
133. 未在其他地方分类的手工业 32903 工产业
134. 非金属回收行业 38302 工产业
135. 以甘蔗为基础的制糖业(白砂糖、冰糖和原砂糖),以核心等离子体的形 10721 工产业
136. 式合作,占 20%的土地面积 00000 公共工程部
使用简单和中级技术和/或中小风险和/或工作价值不超过 50,000,000,000.00
137. 印尼盾的施工服务(施工实施服务)。 00000 公共工程部
使用简单/中等技术和/或小/中等风险和/或工作价值低于 10,000,000,000.00
138 . 印尼盾的商业服务/建筑咨询服务 47911 贸易
通过邮政和互联网订购的零售贸易
47912
479 13
47914

139. 旅游旅行社 79111


140. 假日别墅(家庭旅馆) 55130
141 艺术工作室 90001

142 . 旅游服务业务 79921


143 . 广播和电视社区广播组织(LPK) 60102
144 为房屋和建筑物安装电缆 60202
145 互联网滞销 43212

注意事项。

1. 遵循该栏目的要求。
2. 如果印尼标准商业领域分类(KBLl)涵盖了一个以上的业务范围,附录二中提到的要求只适用于业务范围一栏中所列的业务范围。
3. 微型、小型、中型和合作企业(MSMEs)是指符合 2008 年第 20 号《微型、小型和中型企业法》所指标准的个人或商业实体。
4. 伙伴关系是关于执行 2008 年第 20 号《微型和中小型企业法》的 2013 年第 17 号政府条例的规定。

附录三
印度尼西亚共和国总统 2016 年第 44 号条例
关于
关闭的商业区和有要求的开放商业区列表或
投资领域

有一定要求的商业领域清单
A. 农业

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan


业务领域 印尼标准产业分类 条件
面积超过 25 公顷的主食作物的种苗业务。
大米 外国投资最多 49%

2. 玉米 外国投资最多 49%
3. 大豆 外国投资最多 49%
4. 土豆 外国投资最多 49%
5. 绿豆 外国投资最多 49%
6. 其他粮食作物(木薯和甘薯)。 外国投资最多 49%
主食作物的种植面积超过 25 公顷。
7 大米 外国投资最多 49%
8. 玉米 01111 外国投资最多 49%
9. 大豆 01113 外国投资最多 49%
10. 土豆 01114 外国投资最多 49%
II. 绿豆 01115 外国投资最多 49%
12 . 其他粮食作物(木薯和甘薯)。 外国投资最多 49%
面积在 25 公顷或以上的种植业种子企业
13 . 麻疯树植物 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
14. 其他甜味剂作物 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
15. 甘蔗作物 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
16. 烟草作物 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
17 纺织原料和棉花作物 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
18. 腰果作物 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
19 椰子作物 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
20. 油棕榈作物 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
21 饮料作物(茶、咖啡和可可)。 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
22. 椒类作物 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
23. 丁香作物 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
24. 精油作物 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
药用/制药植物 a. 最高外国投资 95%
25 b. 20% 等离子种植园的义务
其他香料作物 a. 最高外国投资 95%
26 b. 20% 等离子种植园的义务
橡胶和其他树胶生产厂 a. 最高外国投资 95%
27 b. 20% 等离子种植园的义务
其他未分类的作物 a. 最高外国投资 95%
28 b. 20% 等离子种植园的义务
面积在 25 公顷以上的种植业,在一定范围内没有加
工单位。
麻疯树种植园 a. 最高外国投资 95%
29 b. 20% 等离子种植园的义务
其他甜味剂种植园 a. 最高外国投资 95%
30 b. 20% 等离子种植园的义务
甘蔗种植园 a. 最高外国投资 95%
31 b. 20% 等离子种植园的义务
烟草种植园 a. 最高外国投资 95%
32 b. 20% 等离子种植园的义务
纺织原料和棉花种植园 a. 最高外国投资 95%
33 b. 20% 等离子种植园的义务
其他未分类的种植园 a. 最高外国投资 95%
34 b. 20% 等离子种植园的义务
腰果种植园 a. 最高外国投资 95%
35 b. 20% 等离子种植园的义务
椰子种植园 a. 最高外国投资 95%
36 b. 20% 等离子种植园的义务
油棕榈种植园 a. 最高外国投资 95%
37 b. 20% 等离子种植园的义务
饮料原料(茶、咖啡和可可)的种植园 a. 最高外国投资 95%
38 b. 20% 等离子种植园的义务
辣椒种植园 a. 最高外国投资 95%
39 b. 20% 等离子种植园的义务
丁香园 a. 最高外国投资 95%
40 b. 20% 等离子种植园的义务
精油种植园 a. 最高外国投资 95%
41 b. 20% 等离子种植园的义务
药用/医药种植园 a. 最高外国投资 95%
42 b. 20% 等离子种植园的义务
其他香料种植园 a. 最高外国投资 95%
43 b. 20% 等离子种植园的义务
橡胶种植园和其他树胶生产者 a. 最高外国投资 95%
44 b. 20% 等离子种植园的义务
面积在 25 公顷或以上的种植园企业,与产能等于或超过产能的
加工单位相结合
45 腰果种植和干腰果籽及腰果壳液的工业。 a. 最高外国投资 95%
b. 20% 等离子种植园的义务
辣椒种植和干白辣椒种子及干黑辣椒种子产业 a. 最高外国投资 95%
46 b. 20% 等离子种植园的义务
麻疯树种植和麻疯树油工业 a. 最高外国投资 95%
47 b. 20% 等离子种植园的义务
甘蔗种植园、甘蔗、甘蔗芽和甘蔗渣产业 a. 最高外国投资 95%
48 b. 20% 等离子种植园的义务
烟草种植业和干烟叶业 a. 最高外国投资 95%
49 b. 20% 等离子种植园的义务
棉花种植园和棉纤维工业 a. 最高外国投资 95%
50 b. 20% 等离子种植园的义务
椰子种植园和椰子油产业 a. 最高外国投资 95%
51 b. 20% 等离子种植园的义务
椰子种植和椰果,纤维,贝壳炭,粉尘,椰果工业 a. 最高外国投资 95%
52 b. 20% 等离子种植园的义务
油棕榈种植园和棕榈油{CPO}行业 a. 最高外国投资 95%
53 b. 20% 等离子种植园的义务
咖啡种植园和咖啡制浆、清洗和分拣行业 a. 最高外国投资 95%
54 b. 20% 等离子种植园的义务
可可种植园和可可制浆、清洗和干燥行业 a. 最高外国投资 95%
55 b. 20% 等离子种植园的义务
茶园和红/绿茶产业 a. 最高外国投资 95%
56 b. 20% 等离子种植园的义务
丁香种植园和干丁香花产业 a. 最高外国投资 95%
57 b. 20% 等离子种植园的义务
精油作物的种植和精油工业 a. 最高外国投资 95%
58 b. 20% 等离子种植园的义务
橡胶种植园和片状、浓缩乳胶工业 a. 最高外国投资 95%
59 b. 20% 等离子种植园的义务
除咖啡和可可外的谷物种植园以及除咖啡和可可外的
谷物脱壳和清洗业
容量等于或超过指定容量的企业。 a. 最高外国投资 95%
60 b. 20% 等离子种植园的义务
植物和动物原油(食用油)行业 a. 最高外国投资 95%
61 b. 20% 等离子种植园的义务
科普雷、纤维、木炭、粉尘、椰果业 a. 最高外国投资 95%
62 b. 20% 等离子种植园的义务
椰子油行业 a. 最高外国投资 95%
63 b. 20% 等离子种植园的义务
棕榈油行业 a. 最高外国投资 95%
64 b. 20% 等离子种植园的义务
种植业产品的去壳、清洗、干燥和分拣行业 种植园产品(可可 a. 最高外国投资 95%
65 和咖啡) b. 20% 等离子种植园的义务
糖业、蔗芽和甘蔗渣行业 a. 最高外国投资 95%
66 b. 20% 等离子种植园的义务
红/绿茶行业 a. 最高外国投资 95%
67 b. 20% 等离子种植园的义务
红树林干燕鸥产业(克洛索克) a. 最高外国投资 95%
68 b. 20% 等离子种植园的义务
原生蓖麻油行业 a. 最高外国投资 95%
69 b. 20% 等离子种植园的义务
棉纤维和棉籽行业 a. 最高外国投资 95%
70 b. 20% 等离子种植园的义务
橡胶工业进入板材,浓缩乳胶 a. 最高外国投资 95%
71 b. 20% 等离子种植园的义务
腰果行业分为干腰果籽和腰果壳液(CNSL)。 a. 最高外国投资 95%
72 b. 20% 等离子种植园的义务
胡椒行业分为干白胡椒籽和干黑胡椒籽 a. 最高外国投资 95%
73 b. 20% 等离子种植园的义务
74 干丁香花产业 最高外国投资 30%
75 每季播种水果作物 最高外国投资 30%
76 葡萄籽 最高外国投资 30%
77 热带果树苗 最高外国投资 30%
78 柑橘树苗 最高外国投资 30%
79 果仁和核果类种子 最高外国投资 30%
80 浆果播种 最高外国投资 30%
81 季节性蔬菜种子 最高外国投资 30%
82 一年生蔬菜种子 最高外国投资 30%
83 药用植物种子 最高外国投资 30%
84 蘑菇种子 最高外国投资 30%
85 花卉种子 最高外国投资 30%
86 每季的水果栽培 最高外国投资 30%
87 葡萄栽培 最高外国投资 30%
88 热带水果的栽培 最高外国投资 30%
89 柑橘的栽培 最高外国投资 30%
90 梨果和核果的栽培 最高外国投资 30%
91 栽培浆果 01251 最高外国投资 30%
92 叶类蔬菜栽培(其中包括:卷心菜、芥菜、韭菜、芹菜)。 01131 最高外国投资 30%
根茎类蔬菜的栽培(其中包括:洋葱、大蒜、土豆、胡萝 01134 最高外国投资 30%
93 卜)。
94 水果蔬菜的种植(其中包括:西红柿、黄瓜)。 01133 最高外国投资 30%
95 辣椒、红辣椒的栽培 01283 最高外国投资 30%
96 蘑菇的栽培 01136 最高外国投资 30%
97 观赏植物的栽培 01193 最高外国投资 30%
98 非花卉观赏植物的栽培 01 3 01 最高外国投资 30%
园艺加工行业。水果和蔬菜采后业务 10311 最高外国投资 30%
10320
10313
10314
99 1033 0
100 园艺研究和园艺质量检测实验室业务 72 102 最高外国投资 30%
101 园艺农业旅游业务 9323 1 最高外国投资 30%
102 园艺收获后服务业务 01630 最高外国投资 30%
103 插花/花商/装饰商业务 47761 最高外国投资 30%
104 园艺发展顾问 70209 最高外国投资 30%
园艺造景 4330 5 最高外国投资 30%
7 110 1
105 8 13 00
106 园艺课程服务 85499 最高外国投资 30%
107 农业遗传资源技术与工程的研究与开发 72 102 最高外国投资 49%
108 转基因生物产品的技术和工程研究与开发(基因工程)。 72 104 最高外国投资 49%
109 125 头以上的猪的繁殖和养育 0 1450 农业部指定的具体地点
b. 林业
110 狩猎公园和狩猎区的狩猎企业 外国投资最多 49%
111 动植物育种和保护中心 外国投资最多 49%
自然旅游业务的形式是森林地区的生态旅游设施、活动和服 a. 最高 51%的外国投资
112 务,包括水上旅游、自然探险旅游和洞穴旅游。 b. 东盟国家的投资者最高可获得 70%的外国投资
野生动植物遗传利用技术的开发 印度尼西亚认证机构/实验室的合作声明/。
113 由环境和林业部指定的国家研发机构
114 年产 2000 立方米以上的锯材行业 环境和林业部的可持续原材料供应建议
115 单板木材行业 环境和林业部的可持续原材料供应建议
116 胶合板行业 环境和林业部的可持续原材料供应建议
117 层压单板木材(LVL)行业 环境和林业部的可持续原材料供应建议
118 木材工业 木片工业 16299 环境和林业部的可持续原材料供应建议
119 木质颗粒物行业 16295 环境和林业部的可持续原材料供应建议
120 天然林中的木材林产品利用业务 02120 100%国内资本
森林植物种子和种苗的采购和分配(森林植物种子和种苗的出 46207 100%国内资本
121 口和进口)。
122 林区水环境服务利用业务 02209 100%国内资本
从自然栖息地捕获和分布野生动植物(TSL)。 01711 a. 100%国内资本
01712 b. 环境和林业部的可持续原材料供应建议
01713
01714
123 01715
C. 海洋和渔业部门
在印度尼西亚水域和公海使用渔船的捕捞渔业 03111 100%的国内资本和海洋事务和渔业部颁发的关于
鱼类资源分配和渔场坐标的特别许可证
124
125 海砂的提取 08995 100%国内资本
126 珊瑚/观赏性鸟巢的养殖 01727 环境和林业部的建议
D. 能源和矿产资源部门
127 石油和天然气建设服务。平台 0 9 100 最高外国投资 75%
128 石油和天然气建设服务。球形水箱 09100 最高外国投资 49%
129 石油和天然气建设服务。上游石油和天然气生产安装在 土地 09100 100%国内资本
130 石油和天然气建设服务:陆上配送管道安装 422 19 100%国内资本
131 石油和天然气建设服务。海上管线安装 42219 最高外国投资 49%
石油和天然气建设服务。陆地石油和天然气的水平垂直罐、储 42914 100%国内资本
132 存安装和销售
133 石油和天然气、地质和地球物理调查服务 71102 最高外国投资 49%
134 地热调查服务 71102 最高外国投资 95%
135 陆上石油和天然气钻探服务 09100 100%国内资本
136 海上石油和天然气钻探服务 09100 最高外国投资 75%
137 地热钻探服务 06202 最高外国投资 95%
138 石油和天然气支持服务。油井运营和维护服务 09100 100%国内资本
139 石油和天然气支持服务。石油和天然气设计和工程服务 71102 100%国内资本
140 石油和天然气支持服务。技术检查服务 71204 100%国内资本
141 地热运行和维护服务 06202 最高外国投资 90%
142 电厂< 1MW 100%国内资本
143 小规模发电厂 (1 - 10 MW) 最高外国投资 49%
144 容量约为 10 兆瓦的地热发电站 最高外国投资 67%
发电厂 > 10 MW 外国投资最高 95%(如果在特许期内在 KPS 框
145 架内,最高 100%
146 电力传输 外国投资最高 95%(如果在特许期内在 KPS 框
架内,最高 100%
电力分配 外国投资最高 95%(如果在特许期内在 KPS 框
147 架内,最高 100%
148 电力安装领域的咨询 最高外国投资 95%
149 供电装置上的电力装置的建设和安装 最高外国投资 95%
150 高压/超高压电力利用装置上的电力装置的建造和安装 最高外国投资 49%
151 低/中电压电力利用装置上的电力装置的建造和安装 100%国内资本
152 电力装置的运行和维护 最高外国投资 95%
153 检验和测试供电或利用高压/超高压电力的电力装置的安装情况 最高外国投资 49%
154 低/中压电力利用装置上的电力装置的检查和测试 100%国内资本
E. 工业工区
155 汽车保养和维修 最高外国投资 49%
丁香烟业 工业部的建议:
a. 对于业务扩展,只有卷烟行业拥有类似业务领
域的工业营业执照(IUI); 或者
b. 对于新投资,只有中小型卷烟行业与已经在类
156 似业务领域拥有 LUI 的大型卷烟行业合作
白卷烟工业 工业部的建议:
a. 对于业务扩展,只有卷烟行业拥有类似业务领
域的工业营业执照(IUI); 或者
b. 对于新投资,只有中小型卷烟行业与已经在类
157 似业务领域拥有 LUI 的大型卷烟行业合作
其他卷烟行业 工业部的建议:
a. 对于业务扩展,只有卷烟行业拥有类似业务领
域的工业营业执照(IUI); 或者
b. 对于新投资,只有中小型卷烟行业与已经在类
158 似业务领域拥有 LUI 的大型卷烟行业合作
纸浆造纸业(来自木材) 来自工业种植林的原料(HTI)或来自于进口芯
片,如果原料国内原料不足
a. 消除假冒印尼盾协调机构/国家情报局颁发的经
营许可证;以及
159 b. 工业部的推荐
宝贵的造纸业(其中包括。银行票据纸。支票纸。水印纸) 原材料来自工业种植林(HTI)或如果国内原材料
160 不足则来自进口木片
印钞业和专门的安全文件印刷业(其中包括:邮票、印章、证 来自工业种植林的原料(HTI)或来自于进口芯
券、护照、民事登记文件和全息图)。 片,如果原料国内原料不足
a. 消除假冒印尼盾协调机构/国家情报局颁发的经
营许可证;以及
161 b. 工业部的推荐
162 环已酸和糖精行业 根据 BPOM 和贸易部的规定
特种墨水行业 来自工业种植林的原料(HTI)或来自于进口芯
片,如果原料国内原料不足
a. 消除假冒印尼盾协调机构/国家情报局颁发的经
营许可证;以及
163 b. 工业部的推荐
黑锡冶炼业 环境部和工业部专门针对使用废旧电池原料的行
164 业提出的建议
碎屑橡胶行业 工业部长的特别许可,条件是与橡胶种植园的发
展相结合。
a. 满足至少以下的原材料需求
至少 20%的生产能力来自于自己的橡胶种植园;
以及
b. 满足至少 80%的原材料需求,并与至少 20%的
165 种植区建立合作关系 是一个血浆种植园
F. 国防和安全领域
制造爆炸装置的原材料 20114 a. 外商投资最多为 49%,国有企业为 51%。
166 b. 国防部的建议
主要和/或支持部件行业 20292 a. 外商投资最多为 49%,国有企业为 51%。
167 b. 国防部的建议
组件和/或支持行业(用品) 20292 a. 外商投资最多为 49%,国有企业为 51%。
168 b. 国防部的建议
主要设备行业 25200 a. 100%国内资本
25934 b. 国防部的建议
30300
169 30400
安全顾问服务 74909 a. 外国投资最多 49%
170 b. 警察总部的行动许可
提供保安人员,运输金钱和贵重物品,提供使用动物的保安服 80 100 a. 外国投资最多 49%
171 务 b. 警察总部的行动许可
安全设备实施服务 80200 a. 外国投资最多 49%
172 b. 警察总部的行动许可
安全教育和培训服务 85499 a. 外国投资最多 49%
173 b. 警察总部的行动许可
G. 公共工程部门
使用高技术和/或高风险和/或工程价值超过 50,000,000,000 印尼 00000 a. 最高外国投资 67%
盾的建筑服务(CPC 511, 512, 513, 514, 5 15, 516, 517, 和 b. 东盟国家投资者最高 70%
174 518)。
175 使用高技术和/或高风险和/或工程价值超过 10,000,000,000 印尼 00000 a. 最高外国投资 67%
盾的建筑咨询业务服务(CPC 8671, 8672, 8673, 8674 和
9403)。 b. 东盟国家投资者最高 70%
176 饮水操作 36001 最高外国投资 95%
H. 贸易领域
汽车、摩托车和商用车的零售贸易 45103 100%国内资本
45104
45403
177 45404
汽车、摩托车和商用车零件及配件零售业 45302 100%国内资本
178 45406
179 销售面积小于 1,200 平方米的超级市场 47111 100%国内资本
180 销售面积小于 400 平方米的小型市场,包括便利店和社区商店 47111 100%国内资本
销售面积为 400 平方米至 2000 平方米的百货公司 47191 a. 最大的外国投资为 67%;以及
b. 贸易部颁发的特别许可证,要求如下。
1. 位于一个商场内,不是独立的。
181 2. 根据出口业绩(薪酬业绩)增设直销店。
182 珠宝零售业 47735 100%国内资本
183 古董零售业 47746 100%国内资本
184 水运设备和用品的零售贸易 47795 100%国内资本
185 非超市或小型市场的零售业 47112 100%国内资本
186 非百货公司/百货公司的零售业 47192 100%国内资本
纺织品零售业 47511 100%国内资本
187 47512
188 儿童游戏和玩具商店的专业零售业 47640 100%国内资本
189 化妆品的零售贸易 47725 100%国内资本
190 鞋类零售业 47712 100%国内资本
191 电子产品零售业 47861 100%国内资本
食品和饮料零售业 4722 100%国内资本
192 4724
通过电子系统进行的各种其他商品的零售贸易(例如:酒精饮 47919 100%国内资本
193 料)。
194 代理服务(佣金代理) 46100 100%国内资本
195 房地产经纪 68200 100%国内资本
196 与生产无关的分销商的贸易 00000 最高外国投资 67%
197 仓库 52101 最高外国投资 67%
198 货物状况调查服务 00000 100%国内资本
199 陆、海、空运输设施的调查服务及其完整性 00000 100%国内资本
200 技术和工业设施的调查服务,包括工程 (技术和行业调查) 00000 100%国内资本
201 环境调查服务(生态调查) 00000 100%国内资本
202 融资或监督对象的调查服务 - 货物库存和仓储(仓储监督)。 00000 100%国内资本
使用或不使用破坏性物体的调查服务(破坏性/非破坏性测 00000 100%国内资本
203 试)。
204 工料测量服务 00000 100%国内资本
205 质量调查服务 00000 100%国内资本
206 根据适用的或商定的标准对某一活动过程进行监督调查服务 00000 100%国内资本
舆论调查和市场研究服务 7 32 00 a. 国内投资 100%
207 b. 东盟国家投资者最高 70%
208 陆路运输设备的租赁(无运营商的租赁)。 77100 100%国内资本
209 农业机械和设备的租赁 77305 100%国内资本
210 建筑和土木工程机械和设备的租赁 773 0 6 100%国内资本
211 办公机器和设备(包括计算机)的租金 773 07 100%国内资本
其他未分类机械和设备的租赁(发电、纺织、木材金属加工、 7 7 309 100%国内资本
212 印刷和电焊)。
213 建筑物清洁服务 81210 100%国内资本
214 洗衣服务 96200 100%国内资本
215 理发师 96 111 100%国内资本
216 美容院 96 11 2 100%国内资本
217 裁缝 9 6 9 91 100%国内资本
218 复印、文件准备和其他专门的办公室支持服务 82 19 0 100%国内资本
酒类批发贸易(进口商、分销商和次级分销商) 46333 持有:
a. 酒精饮料贸易许可证
219 b. 分销网络和专门的场所
酒类零售业 47221 持有:
a. 酒精饮料贸易许可证
220 b. 分销网络和专门的场所
酒类/酒精街零售业 47826 持有:
a. 酒精饮料贸易许可证
221 b. 分销网络和专门的场所
222 替代交易系统的实施 00000 100%国内资本
223 替代交易系统的参与者 00000 100%国内资本
l. 旅游和创意经济部门
博物馆管理 (CPC 96321) 9 1022 a. 最高外国投资 67%
224 b. 东盟国家投资者最高 70%
寺庙、宫殿、碑文、朝圣和古建筑等形式的历史和古文物的管 91024 最高外国投资 67%
225 理
旅游旅游局 (CPC 7471) 79 120 a. 最高外国投资 67%
226 b. 东盟国家投资者最高 70%
餐饮服务 56210 a. 最高外国投资 67%
227 b. 东盟国家投资者最高 70%
228 二星级酒店 55114 最高外国投资 67%
229 一星级酒店 551 15 最高外国投资 67%
230 非星级酒店 55 12 0 最高外国投资 67%
汽车旅馆 55199 a. 最高外国投资 67%
231 b. 东盟国家投资者最高 70%
台球屋 (CPC964) 9 3 111 a. 最高外国投资 67%
232 b. 东盟国家投资者最高 70%
保龄球馆 (CPC964) a. 最高外国投资 67%
233 b. 东盟国家投资者最高 70%
高尔夫球场 (CPC 96413) a. 最高外国投资 67%
234 b. 东盟国家投资者最高 70%
235 艺术馆 最高外国投资 67%
236 表演艺术中心 最高外国投资 67%
印象派服务 (CPC 96191) a. 最高外国投资 67%
237 b. 东盟国家投资者最高 70%
238 卡拉 OK 最高外国投资 67%
239 敏捷性 最高外国投资 67%
组织会议、奖励旅游、会议和展览(MICE) (CPC 87909) a. 最高外国投资 67%
240 b. 东盟国家投资者最高 70%
241 SPA (Sante Par Aqua) 最高外国投资 51%
242 保护区外的自然旅游对象的开发利用 最高外国投资 67%
制作宣传设施 电影、广告、海报、静物、照片、幻灯片、陈词 a. 最高外国投资 100%
243 滥调、横幅、小册子、广告牌、文件夹等(CPC 871)。 b. 东盟国家投资者最高 51%
J. 交通运输领域
244 陆路公共物品运输 最高外国投资 49%
245 特种货物陆路运输 最高外国投资 49%
人流陆路交通方式(城际、省际交通、乡村交通、省内城际交 最高外国投资 49%
246 通、城乡交通、跨境交通)
不在路线上的陆路交通方式(出租车、旅游交通、特定目的地 最高外国投资 49%
247 交通、特定区域交通)
248 国内海运方式 最高外国投资 49%
249 海外海运方式 最高外国投资 49%
250 海外海上客运(不包括沿海运输)(CPC 7211) 东盟国家投资者最高 70%
251 国外海运货物运输方式(不包括沿海运输(CPC7212) 东盟国家投资者最高 70%
252 省际公共交通 最高外国投资 49%
253 跨省先导过境运输 最高外国投资 49%
254 跨地区/城市公共交通 最高外国投资 49%
255 跨地区/城市先驱过境运输 最高外国投资 49%
256 摄政区/市内公共路口的交通 最高外国投资 49%
257 客运河湖交通固定线路 最高外国投资 49%
258 非固定、不定期航线旅客江湖运输 最高外国投资 49%
259 不固定、不定期旅游线路的河湖交通 最高外国投资 49%
260 一般货物和/或动物的河流和湖泊运输 最高外国投资 49%
261 特种货物江湖运输 最高外国投资 49%
262 危险品江湖运输 最高外国投资 49%
提供港口设施(码头、建筑物、集装箱码头船舶延误、液体散 a. 最高外国投资 49%
货码头、干散货码头和滚装码头) b. 交通部颁发的有关最低资本要求的特别许
263 可证
264 以废物储存的形式提供港口设施(接收设施) 最高外国投资 49%
265 打捞服务和/或水下工作 (PBA) 交通部颁发的特别许可证
266 码头配套业务 最高外国投资 67%
267 机场服务 最高外国投资 49%
航空运输支持服务(通过计算机的预订系统、乘客和货物的地 最高外国投资 67%
268 面服务/地面处理以及飞机租赁)
269 机场相关服务 最高外国投资 67%
装卸服务(CPC 7412 海运货物装卸服务) a. 最大的外国投资 67%
b. 来自东盟国家的投资者最高可获得 70%的收益
c. 只适用于印度尼西亚东部地区的 4 个港口,
即。比通港、安汶港、古邦港和索隆港只针对东
270 盟成员国。
271 运输管理服务 最高外国投资 67%
272 飞机货运代理服务 最高外国投资 67%
273 外国航空运输公司销售总代理(GSA) 最高外国投资 67%
274 渡轮码头的提供及营运 最高外国投资 49%
275 河湖港口的提供和运营 最高外国投资 49%
276 人民航运 100%国内资本
国内定期商业航空运输 a. 最高 49%的外国投资
b. 本国资本所有者必须保持大于所有外国资本所
277 有者(单一多数)。
海外定期商业航空运输 a. 最高 49%的外国投资
b. 本国资本所有者必须保持大于所有外国资本所
278 有者(单一多数)。
非定期商业航空运输 a. 最高 49%的外国投资
b. 本国资本所有者必须保持大于所有外国资本所
279 有者(单一多数)。
非商业航空运输 a. 最高 49%的外国投资
b. 本国资本所有者必须保持大于所有外国资本所
280 有者(单一多数)。
281 机动车定期检测的组织 最高外国投资 49%
282 陆路运输客运站的建设(仅限于公共设施和公共货运站) 最高外国投资 49%
283 多式联运 最高外国投资 49%
K. 通信和信息部门
284 固定电信网络的实施 最高外国投资 67%
285 移动电信网络的实施 最高外国投资 67%
286 实施与电信服务相结合的电信网络 最高外国投资 67%
287 电信服务内容服务(铃声、高级短信等)。 最高外国投资 67%
288 信息服务中心(呼叫中心)和其他电话增值服务 最高外国投资 67%
289 互联网接入服务(互联网服务提供者) 最高外国投资 67%
290 数据通信系统服务 最高外国投资 67%
291 用于公共目的的互联网电话服务 最高外国投资 67%
292 互联网互连服务(NAP),其他多媒体服务 最高外国投资 67%
293 公共广播组织(LPP)。电台 只对公共广播组织的广播进行垄断。印度尼西亚
公共广播组织(LPP)。电视 共和国(RRI)、印度尼西亚共和国电视台
294 (TVRI)和地方公共广播组织。
295 电信塔的供应商、管理者(运营和租赁)和施工服务商 100%国内资本
296 报纸、杂志和公告的出版(新闻)。 100%国内资本
297 私营广播组织 a. 仅用于业务增加和发展。
298 订阅广播组织(LPB) b. 最大的外国投资为 20%。
299 邮政组织 最高外国投资 67%
通过电子系统(基于平台的市场、每日交易、价格抢手、在线 最高外国投资 67%
分类)进行贸易交易的组织者,其投资价值低于
300 lOO,OO,OO,OO 印尼盾。
L. 金融业
301 投资金融公司 最高外国投资 85%
302 营运资金融资公司 最高外国投资 85%
303 多用途融资公司 最高外国投资 85%
304 风险投资 最高外国投资 85%
305 损失保险公司 最高外国投资 80%
306 人寿保险公司 最高外国投资 80%
307 再保险公司 最高外国投资 80%
308 保险损失评估公司 最高外国投资 80%
309 保险代理公司 最高外国投资 80%
310 保险经纪公司 最高外国投资 80%
311 再保险经纪公司 最高外国投资 80%
312 精算咨询公司 最高外国投资 80%
313 担保公司 最高外国投资 30%
314 非银行外汇交易员 100%国内资本
315 货币市场经纪公司 金融服务管理局的特别许可证
M. 银行部门
316 传统银行 金融服务管理局的特别许可证
317 回教银行 金融服务管理局的特别许可证
318 传统农村银行 100%国内资本
319 伊斯兰教人民信贷银行 100%国内资本
N. 劳动部门
印度尼西亚国内劳动力安置服务(如 登记、招聘、文件处理、 最高外国投资 49%
320 离境前的定向庇护、离境、安置和遣返劳工)。
提供劳工服务(如注册、招聘、处理文件(如就业协议)、谈 最高外国投资 49%
判以获得雇主公司的雇用、雇用劳工,如清洁服务、保安、餐
321 饮和其他配套服务)。
职业培训(提供、获得、加强、发展工作能力、生产力、纪 最高外国投资 67%
律、态度和职业道德等,涵盖电信和工程、商业、语言、旅
游、管理、信息技术、艺术和农业等职业领域,旨在使劳动力
322 能够进入工作世界)
印度尼西亚海外劳工安置服务(招聘过程。文件处理、教育和 100%国内资本
培训、住所、准备 未来的印度尼西亚工人的离境、出境和遣
323 返) 印度尼西亚/CTKI)
O. 教育部门
324 儿童早期教育 根据 2003 年关于国家教育系统的第 20 号法律及其
325 私立小学教育服务 85121 实施细则
326 私立初级中学 85122
327 私立公立中学教育服务 85220
328 私立职业高中教育服务 85240
329 私立学位课程 高等教育服务 85321 根据关于高等教育的 2012 年第 12 号法律及其实施
私立非学位高等教育服务 条例 实施条例
330 85322
P. 医疗部门
331 成品药医药行业 2 1012 最高外国投资 85%
332 医疗器械检测所 71205 最高外国投资 67%
333 针灸服务设施 8690 1 最高外国投资 49%
334 害虫防治/熏蒸服务 86903 最高外国投资 67%
335 医疗后送和门诊服务 86904 最高外国投资 67%
336 毒品制造商(医药业) 2 101 2 医疗部颁发的特别许可证
337 毒品药品批发商 46693 医疗部颁发的特别许可证
338 中药加工 21022 100%国内资本
339 传统医药工业/天然物质提取物 2 1022 100%国内资本
340 医药原料批发 46693 100%国内资本
药房、药店、医疗器械店和眼镜店 47722 100%国内资本
47723
341 47733
初级诊所。私人妇产医院、普通医疗诊所、住宅保健服务和初 100%国内资本
342 级保健设施。
医院 a. 最大的外国投资为 67%。
b. 来自东盟国家的投资者最多可获得 70%的收
益;以及
c. 可以在所有省会城市进行 印度尼西亚东部,除
343 望加锡和 马纳多
初级诊所。诊所专业医疗服务(CPC9312),诊所专业牙科 861 09 a. 最大的外国投资为 67%。
(CPC9312),专业护理服务(CPC93191),以及其他医院服 86202 b. 来自东盟国家的投资者最多可获得 70%的收
务(医疗康复诊所)。 86203 益;以及
8690 1 c. 可以在所有省会城市进行 印度尼西亚东部,除
344 望加锡和 马纳多
医疗器械分销商 46693 a. 最高 49%的外国投资
345 b. 卫生部颁发的特别许可证
医疗设备行业。A 类{棉布、敷料、纱布、棍棒、静脉注射杆、 210 12 a. 外国投资最高 33%
346 卫生巾、成人尿布、病床、轮椅) b. 卫生部颁发的特别许可证
医疗设备行业。B 类{手术面罩、注射器、病人监护仪、避孕 21012 医疗部颁发的特别许可证
347 套、手术手套、血液透析液、PACS、手术刀)
医疗设备行业。C 类(静脉注射导管、X 射线、心电图、病人监 21012 医疗部颁发的特别许可证
348 护仪、骨科植入物、隐形眼镜、氧化仪、密度计)。
D 级(CT 扫描、MRl、心脏导管、心脏支架、HIV 测试、起搏 2 10 12 医疗部颁发的特别许可证
349 器、正常填充物、消融导管)。
350 组织和细胞库及实验室 869 03 医疗部颁发的特别许可证

注意事项。
如果印尼标准产业分类(KBLI)包括一个以上的业务范围,附录三中提到的要求应只适用于业务范围一栏中所列的业务范围。
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
2
Persyaratan
No. Bidang Usaha KBLI Dicadangkan untuk Sekto r
Kemitraan
UMKMK
9. Tanaman Tebu 01140 - Pertanian
10. Tana m a n Tembakau 01150 - Pertanian
II. Tanaman Bahan Baku Tekstil dan Tanaman Kapas 01160 - Pertanian
12 . Tana man Lainnya yang Tidak Diklasifikasikan di Te mpat 01299 - Pertanian
Lain
13. Tana man Jambu Mete 01220 - Pertanian
14. Tanaman Kelapa 01261 - Pertanian
15. Tana man Kelapa Sawit 01262 - Pertanian
16. Tanaman Untuk Bahan Minuman (Teh, Kopi dan Kakao) 01270 - Pertanian
17. Ta,'laman Lada 01281 - Pertanian
18. Tanaman Cengkeh 01282 - Pertanian
19. Tana man Minyak Atsiri 01284 - Pertanian
20. Tanaman Gbat/Bahan Farmasi (di luar hortikultura ) 01285
01286 " - Pertanian

2I. Tanaman Rempah Lainnya 01289 - Pertanian


22. Tana man Karet dan Penghasil Getah Lainnya 01291 - Pertanian
Usaha perkebunan dengan 1uas kurang dari 25 Ha:
23. Perkebunan Pema nis Lainnya 01137 - Pertanian
2 4. Perkebunan Tebu 01140 - Pertanian
25 . Perkebunan ...

bphn.go.id
PRES I DEN
REPUBLIK
INDONESIA
3

Persyaratan
No. Bidang Usaha KBLI Dicadangkan untuk Sektor
Kemitraan
UMKMK
25 . Perke bunan Tembakau 01 150 - Pertanian
26 . Perke bunan B a han Baku Te k s til dan Tanaman Kapas 01160 - Pertanian
27 . Pe rke bunan J a mbu Mete 01220 - Pertanian
28 . Perkebunan Ke la p a 01261 - Pertanian
29 . Perke bunan Kela p a Sawit 01262 - Pertanian
30. Perke buna n Untuk Baha n Minuma n (Te h, Kopi dan 01270 - Pertanian
Kaka o )
3l. Pe rke bunan Lada 01281 - Pertanian
32 . Pe rke bunan C e ngke h 0 1282 - Pertanian
33 . Perke bunan Minyak Atsiri 01284 - Pertanian
34. Pe rke bunan Oba t/Baha n Fa rm asi (di lua r hortikultura) 01285 - Pertanian
01 2 86
35 . Per ke bunan Re mpah Lainnya 01 289 - Pe r tanian
36. Perke bun a n Kare t dan Pe n gh asil G e tah Lainny a 01291 - Pertanian
37. Perke bunan Lainnya 01299 - Pertan ia n
Usaha dengan kapasitas tertentu:
38. Industri Bunga Cengkeh Kering 0 1630 - Pertanian
39. Industri Minyak Mentah (minyak makan) dari Nabati dan 10490 - Pertanian
Hewani
4 0. Industri Kopra, Serat (fi ber), Arang Tempurun g, Debu 1042 1 - Pertanian
( d u s t) .. .
bphn.go . i d
:

PRES I DEN
R EP UBLIK
INDONESIA
4

Persyaratan
No. B i d ang Usaha KBLI Dicadangk an untuk S e ktor
Kemitraan
UMKMK
(dus t) , Nata d e Coco
41. Industri Minyak Ke lapa 10422 - Pertanian
42 . Industri Minya k Ke la pa S a wit 10431 - Pertania n
43 . Industri Sera t Ka p a s 01630 - Pertanian
44 . Indus tri Biji Ka p a s 10490 - Pertanian
45 . Indus tri Pe n gupasan, Pembe rs iha n , Pengerin gan , dan 10399 - Pertanian
Sortasi Has il Pe rke bunan (kaka o d a n kopi)
46. Indu stri Jambu Me te Menj a di Biji Me te Ke rin g d a n 10614 - Pe rtanian
Ca s h e w Nut She ll Liquid (CNSL)
47 . Industri La d a Me nj a di Biji La d a Putih Ke rin g d a n Biji 10614 - Pertania n
La d a Hitam Ke ring
4 8. Indu s tri Gula Pa sir, Pucuk Te bu d a n Bagas 10721 - Perta nia n
4 9. Industri Te h Hitam/ Te h Hij a u 10763 - Pertan ian
50 . Indu s tri Da un Te mbakau Ke ring (Kr osok) 12091 - Pertanian
51. Ind u stri Karet Me nj a di Sheet, Late ks Pe ka t 22 122 - Pe rta nian
52. Indu s tri Minyak J arak Kasar 2 0294 - Pertanian
53. Pembibit an dan Budidaya B a bi d e n gan Jumla h Kurang 0145 0 - Pe r tanian
Ata u S a rna dengan 125 Ekor
5 4. Pembibita n d a n Budida y a Ayam Buras Serta 01463 - Pe rtania n
Persilangan nya
55. Pengusahaan ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA

Persyaratan
No. Bidang Usaha KBLI Dicadangkan Sektor
Kemitraan
"

UMKMK
55 . Pe n gusahaan Hutan Tanaman Lainnya (antara la in : 02119 - Kehuta nan
Aren, Ke miri, Biji Asa rn Bahan Baku Arang, Kavu Manisl
56 . Industri Primer Pengolahan Has il Hutan : Getah Pinus 02303 Kehutanan
57 . Indu stri Primer Pengolahan HasiI Hutan : Bambu 02308 Kehutanan
58 . Pe n gusahaan Sarang Burung Wale t di Ala m 01469 - Kehutanan
59 . Indu s tri Kayu Gergajian (kapasitas produksi sarnpai 16101 - Kehutanan
d en gan 2000 m 3 / tahun)
60 . Industri Prime r P engolahan Rota n 16104 - Kehutanan
6 l. Pe ngusahaa n Hutan : Rotan 02131 - Kehutanan
62. Pengusahaan Huta n : Getah Pinus 02132 - Kehutanan
63 . Pe ngusah aan Hutan : Barnbu 02134 Kehutanan
64 . Pengusahaan Hutan : Damar 02135 Kehutanan
65 . Pengusahaan Hutan: Gaharu 02136 - Kehutanan
66 . Pengusahaan Shellak, Ta naman Pangan Alte rnatif (s a 02139 - Kehutanan
gu), Getah-getahan dan Perlebahan
67 . Pengusahaan Kokon/Kepompong Ulat Sutra (persutra an 01492 Kehutanan
alarnl
68 . Pembenihan Ikan Laut 032 12 - Kelautan dan Perikanan
69. Pe mbe nihan Ika n Air Payau 03525 - Kelautan dan Perikanan
7 0. Pe mbe niha n Ika n Air Tawar 0322 6 -
Kela utan d an Perikana n
7l. Pembesaran Ikan Laut 03211 - Ke la utan d an Perikanan

72 . Pe mbesara n ...
bphn.go.id
PRESIDEN
R E PUBLIK
INDON ESIA
6

Persyaratan
No. B idang Usaha KBLI Dicadangkan untuk Sektor
Kemit raan
UMKMK
72, Pembesaran Ikan Air Payau 03251 - Kelautan dan Perikanan
73 . Pembesaran Ikan Air Tawar 03221 - Kelautan dan Perikanan
74. Usaha Pengolahan Hasil Perikanan (UPI ): Industri 10211 Kelautan dan Perikanan
Penggaraman / Pengeringan Ika n dan Biota Perairan
Lainnya
75 . Usaha Pengolahan Hasil Perikana n (UPI ): Industri 10212 - Ke la utan dan Perikanan
Ikan dan Biota o e rairan Lainnva
76. Usaha Pengolahan Hasil Perikanan (UPl): Industri 10215 - Kelautan dan Perikanan
Peragian / Fermentasi Ikan dan Produk Masak Lainnya 10779
(untuk usaba ekstraksi dan ie llv ikanl
77 . Usaha Pengolahan Hasil Perikanan (UPI): Indu s tri 10216 - Kelautan dan Perikanan
berba sis Lumatan dan Surimi
78 . Usaha Pemasaran , Distribusi , Pe rdagangan B e sar, dan 46206 - Ke lautan dan Perikanan
Eksoor Hasil Perikanan
79. Industri Pemindangan Ikan 10214 - Pe rindustrian
80. Industri Te mpe Ked elai 103 91 - Pe rindus tria n
8 1. Industri Tabu Kedelai 10392 - Pe rindustrian
82 . Industri Kue Basah 10792 - Pe rindustrian
83. Industri Makanan dari Kedelai dan Kacang-Kacangan 10793 - Pe rindustrian
S ela in Ke cap. Tempe d a n Ta hu
84. Ind u stri Krupuk, Ke ripik, Peyek d a n S ej e n isnya 1079 4 - Pe r indus t r ian
85 . Industri G ula Merab 10722 - Perindustrian
8 6. Industri Pengupasan dan Pembersihan Umbi-umbian 01630 - Perindustrian

87. Indu s t r i ,..


bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

Persyaratan
No. Bidang Usaha KBLI Sektor
Kemitraan
UMKMK
87. Industri Pewarnaan Benang dari Serat A1am Maupun 13122 - Perindustrian
Serat Buatan Menj adi Benang BermotifjCelup, Ikat,
dengan Alat yang Digerakkan Tangan
88. Industri Percetakan Kain 13133 - Perindustrian
89. Industri Batik Tulis 13134 - Perindustrian
90. Indu stri Kain Rajut Khususnya Renda 13911 - Perindustrian
91. Indu stri Bordir j Sulaman 13912 - Perindustrian
92 . Indu stri AnyaIIl-anyaman dari Rotan dan Bambu 16291 - Perindustrian
93. Industri AnyaIIl -anyaman dari Tanaman Selain Rotan dan 16292 - Pe rindustrian
Bambu
94. Industri Kerajinan Ukir- ukiran dari Kayu Kecuali Me b ele r 16293 Perindustrian
95. Industri Alat-alat dapur dari Kayu, Rotan dan B a mbu 16294 - Perindustrian
9 6. Indus tri dari Kayu , Rota n , Ga bus y ang Tida k 16299 - Perindustrian
Diklas ifikasika n Dite moa t La in
97 . Industri Alat- alat Musik Tradisional 3220 1 - Perindustrian
98 . Industri Mukena, S ele ndang , Ke rudung, dan Pa k a ian 14111 - Perindustrian
Tradisional Lainnya
99 . Industri Pengasapan Karet 22121 - Perindustrian
100 . Indu s tri Barang d ari Tanah Lia t Untuk Keperlu an Ru mah 23932 - Pe rindustrian
Tan gga Khusu s Gerab ah
101. Industri Perkakas Tangan Untuk Pertanian yang 2593 1 - Perindustrian
Diperlukan Untuk Persiapan Lahan Proses Produksi,
Pe m ane nan , P asca Pa n en, d a n Pe ngolahan Kecu a li

C a ng kul .. .
bphn. g o . id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
8

Persyaratan
No. Bidang Usaha KBLI Dicadangkan Sektor
Kemitraan
untuk
Cangkul dan Sekop UMKMK
102. Industri Perkaka s Tangan yang Diproses S ecara Manual 25932 - Perindustrian
Ata u S e mi Me kanik Untuk Pe rtukangan d a n Pe motongan 25933
25934
103. Industri Jasa Pemelihara an d a n Pe rbaikan Sepe d a Motor 45407 - Perindustrian
Kecuali yang Te rintegrasi d e n gan Bidang U s ah a
Pe niualan S e pe d a Motor (age n/dis tributorl
104. Indus tri R e paras i B arang- b arang Ke perluan Priba di dan 95220 - Perindustrian
Rumah Tangga 95240
95290
105. Industri Kopra 10421 - Perindustrian
106. Indus tri Asina n Bua h -Buahan d a n S ayur-Sayuran 10311 - Perindustrian
107. Industri Kecap 10771 - Perindustrian
108. Indus tri Pe n golahan S u s u B ubuk dan Sus u Ke ntal Manis 1052 0 - Perindustrian
109. In dus tri Ba tik Cap 13 134 - Perindu s t rian
110. Industri Peng olahan Rotan 16104 - Perindustrian
111. Industri Pengaw etan Rotan, Bambu d an Sej enis nya 16 103 - Pe rindus t rian
11 2. Industri Barang d ari Ka yu (Indus tri Moulding dan 162 21 - Perindustrian
Kompon e n Bahan Bangunanl
113. Industri Minyak Atsiri 20294 - Perindustrian
114. Industri Pengeringan dan Pengolahan Tembakau 12091 - Perindustrian
115. Industri Batu Bata dan Tanah LiatJ Keramik 23921 - Perindustrian

116. Indu stri ...


bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
9

Persyaratan
No. Bid ang KBLI Dicadangkan untuk Sektor
Kemitraan
UMKMK
116. Industri Barang Lainnya dari Tanah Liat/ Keramik 23939 Perindustria n
117. Industri Kapur 23942 Perindustrian
118 . Industri Barang-barang dari Semen 23951 - Perindustrian
119 . Indu stri Barang-barang dari Kapur 23952 - Perindustrian
120 . Indu stri Barang-barang dari Semen dan Kapur Lainnya 23959 Perindustrian
121. Industri Paku, Mur, dan Baut 25952 Perindustrian
122 . Industri Komponen dan Suku Cadang Motor Penggerak 28 11 3 - Perindustrian
Mula
123 . Indu stri Pompa dan Kompre sor 28 130 Perindustrian
124. Indu stri Komponen dan Perlengkapan Ke ndaraan 30912 - Perindustrian
Bermotor Roda Dua, dan Tiga
125 . Industri Perlengkapan Sepeda dan Becak 3 0922 - Perindustrian
126. Indu s tri AJat Mesin Pe rtanian yang Me n gguna k a n 282 10 Pe rindustrian
Teknologi Madya S e p e rti Pe rontok Padi, Pe mipil Jagung,
dan Traktor Tan gan
127. Industri Ka pal Ka yu Untuk Wisata Bahari dan Untuk 3 0 111 Perindustrian
Penangkaoanlkan 3 0120
128. Industri Peralatan dan Perlengka pan Kapal Kayu U ntuk 30 11 3 - Perindustrian
Wisa t a Ba h ari dan Untuk Penang ka pan Ika n
129. Indu stri Bar ang Pe rhiasan B erha r ga unt u k Kep e rlua n 32 11 2 - Perindustria n
Pribadi dari Logam Mu lia
130. Industri Barang Perhiasan Berharga Bukan Untuk 32 113 - Perindustrian
Kepe rlua n Pribadi dari Logam Mulia
131. Industri .. .
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
10

Persyaratan
No. Bidang Usaha KBLI Dicadangkan Sektor
untuk Kemitraan

Indu stri Barang Perhiasan Bukan untuk Keperluan 32120 UMKMK


- Perindu strian
131.
Pribadi dari Bukan Mulia
132. Industri Permat a 321 11 - Perindustrian
133. Indus tri Kerajinan yang Tidal< Diklasifikasikan di Tempa t 32903 - Perind ustria n
Lain
134. Industri Da ur Ulang Barang-barang Bukan Logam 38302 - Perindustrian
135. Industri Gula Pasir (gula kristal putih, gula kristal 10721 - Perindu strian
dan g ula kri s tal m e ntah) Be rbasis Tebu d en
gan Kemitraan Dalam Bentuk Inti Plas ma 20% dari Luas
Lahan
136. J asa Konstruksi (Jasa Pelaksana Konstruksi) yang 00000 - Peke rj aan Umum
Menggunakan Te knologi S ederhana dan Madya dan/ atau
Risiko Kecil dan Sedang dan/ atau Nilai Pekerjaan Sampai
Rp 50 .000.000.000,00
137. Jasa Bisnis/Jasa Konsultansi Konstruksi yang 00000 - Pekerjaan Umum
Menggunakan Teknologi Sederhana/ Madya d an/ atau
Risiko Kec il/Sedang dan/atau Nilai Pekerjaan kurang dari
Rpl0 .000 .000 .000,00
138 . Pcrdagangan Eceran Melalui Pemesanan Pos d an Internet 47911 - Perdagangan
47912
479 13
47914
139. Agen Perjalanan Wisata 79111 Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
140. Pondok Wisata (Homestay) 55130 - Pa riwisata dan Ekonomi
Kreatif

141. Sanggar ...


bphn.go.id
PRESIDEN
R EPUBLIK
INDONESI A
11

Persyarat an
No . Bi dang Usaha KBLI Dicadangkan untuk Sekto r
Ke mitraan

141 Sanggar Seni 90001 - Pariwisata dan Ekonomi


Kreatif
142 . Usaha Jasa Prarnuwisata 79921 - Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
143 . Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK) Radio d a n Te levis i 60102 - Komunikasi dan
60202 Informatika
144. Ins talasi Kabe l ke Rumah dan Gedung 43212 - Komunikasi dan
Informatika
145 . Warung Internet 61994 - Komunikasi dan
Informa tika

Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2 . Da la m hal KIasifikasi Ba ku Lapangan Usaha Indones ia (KBLl) m e liputi lebih dari satu bidang usaha, maka p ersyaratan sebagaiman a te rmaksud dalam
Lampira n II hanya b e rla ku bag i Bidang Usaha yang te r cantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Usaha Mikro, Kecil, Men enga h d a n Koperasi (UMKMK) adalah orang perorangan atau badan usaha yang mem e nuhi kriteria sebagaimana dimaksud dala m
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

4. Kemitraan ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

12

4. Kemitraan a da la h sebagaimana d iatur daiam Peratura n Pemerinta h Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksa naan Unda ng-Undang Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usa h a Mikro, Kecil , d a n Menengah .

PRESiDEN REPUBLlK INDONESIA ,

ltd.

JOKO WiDODO

Salin an sesuai dengan asl inya


SEKRETARIAT KAB IN ET Rl
Deputi Bidang Perekonomian ,

bphn.go.id
PRESID E N
R E PUBLIK INDON ES IA

LAMPIRAN III
PERATURAN PRESIDE N REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2 01 6
TENTANG
DAFTAR BIDANG U SAHA YANG TERTUTUP DAN
BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PE
RSYARATAN or
BIDANG PENANAMAN MODAL

DAFTAR BIDANG USAHA Y ANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN TERTENTU


A. S e kto r P e rta nian

No. Bidang Usaha


Per syaratan
Usaha Perbeniha n/Pe Dlbibitan TanaDla n Pangan Pok ok dengan Luas le bih
dari 25 Ha:
Padi 0 11 2 1 Pen anaman Modal A sing Maksimal 49%
0 11 22
2. Jagung 0111 1 Pena naman Modal A sing Maksimal 49%

3. Kedel ai 0 111 3 Penan aman Modal A sing M aksima l 4 9%

4. Kacang Tan ah 01114 Penanaman Modal A sing M aksim al 49%

5. Kacang Hijau 0 111 5 Penanaman M odal A si ng M aksirnal 49%

6. Tanaman Pangan Lainnya (ubi kayu dan ubi jalar) 01135 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%

Usaha Budidaya TanaDlan Pangan Pokok dengan Luas lebih dari 25 Ha:
7. Padi 01121 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
01122
bphnJa.g
guon.igd
:

PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
2

No. Bidang Usaba KBLI Persyaratan

8. Jagung 01111 Penanaman Moda l As ing Maksimal 49%

9. Kedelai 01113 Pe nanama n Moda l Asing Maksimal 49%

10. Kacang Tanah 01114 Penanaman Modal As ing Maksimal 49%

II. Kacang Hij a u 01115 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%

12 . Tanaman Pangan Lainnya (ubi kayu dan ubi jalar) 01135 Pe nanaman Modal As ing Maksimal 49%

Usaba Industri Perbeniban Perkebuna n dengan Luas 25 Ha atau Lebib:


13 . Tanaman J arak Pagar 01299 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
14. Tanaman Pemanis Lainnya 0 11 37 a. Pe nanaman Modal Asing Maks imal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
15. Tanaman Tebu 01 140 a. Pe nanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
16. Tanaman Tembakau 01150 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
17. Tanaman Bahan Baku Tekstil dan Tanaman Kapas 01160 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Pe rkebunan Plasma Sebesar 20%
18. Tanaman Jambu Mete 01252 a. Penanaman Modal Asing Maksimal
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
19. Tanaman Kelapa 01261 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
20. Tanaman Kelapa Sawit 01262 a. Pe nanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
2I. Tanaman Untuk Baha n Minuma n (Teh, Kopi dan Kakaoj 01270 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. kewajiban ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
3

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%


22. Tanaman Lada 01281 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewaiiban Pe rkebunan Plasma Sebesar 20%
23. Tanam a n C e n gk e h 01282 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewaiiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
24 . Tanam a n Minyak Ats iri 01284 a. Pe nanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewaiiban Perkebunan Plasma Se besar 2 0 %
25. Ta naman Oba tjBahan Farm asi 01285 a. Pen a naman Modal Asing Maksimal 95%
01286 b. Kewaiiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
26. Ta naman Re mpah Lainnya 01289 a. Pe n a n a man Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Pe rkebunan Plasma Sebesar 2 0 %
27. Tanaman Ka re t dan Pe n gh as il Getah Lainnya 01291 a . Pe nanaman Modal Asing Maksimal 95%
b . Kewaiiba n Pe rkebunan Plasma Sebesar 20%
28. Tanama n Lainnya yang Tida k Diklasifikasikan di Te mpat Lain 01299 a . Penanaman Modal As ing Maksimal 95%
b . Kewaiiban Pe rke bunan Plasma Sebesar 20 %
Usaha Perkebunan dengan Luas 25 Ha atau Lebih Sampai Luasan
Tertentu Tanpa Unit
29. Perkebunan Jarak Pagar 01299 a. Pe nanaman Modal Asing Maksimal 95%
b . Kewaiiban Perkebunan Plasma Sebesar 20 %
30. Perkebunan Pemanis Lainnya 01137 a. Pe nana man Modal Asing Maksimal 95%
b . Kewaiiban Perk e buna n Plasma Sebesar 20 %
31. Perkebunan Te bu 01140 a. Penanaman Modal Asing M aksimal 95%
b . Kewaiiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
32. Perkebunan Tembakau 01150 a . Penanaman Modal Asing Maksima l 95%
b . Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%

33 . Perke bunan . . .
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
4

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

33. Perkebunan Bahan Baku Tekstil dan Tanaman Kapas 01160 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
34. Perkebunan Lainnya yang Tid ak Diklasifikasikan di Te mpat Lain 01299 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Pe rkebunan Plasma Sebesar 20%
Perkebunan Jambu Mete .
01252 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
36. Perkebunan Kelapa 01 26 1 a. Penanaman Moda l As ing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
37. Pe rkebunan Kelapa Sawit 01262 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
38. Perke bunan Untuk Bahan Minuman (Teh, Kopi dan Kakao) 01270 a. Penanaman Modal Asing Maks ima l 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
39. Perkebunan Lada 01281 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
40. Perkebunan Cengkeh 01282 a. Penanaman Modal Asin g Maksimal 95%
b. Kewajiba n Perkebunan Plasma Sebesar 20 %
41. Pe rke bunan Minya k Atsiri 01284 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
42 . Perkebunan Obat/Baha n Farmasi 01285 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
01286 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
43. Perkebunan Rempah Lainnya 01289 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
44 . Pe rke bunan Karet dan Pe nghasil Getah Lainnya 01291 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perke bunan Plasma Sebesar 20%
Usaha Perkebunan dengan Luas 25 Ha atau Lebih yang Terintegrasi
dengan Unit Pengolahan dengan Kapasitas atau Melebihi Kapasitas
Tertentu:
45. Perkebun a n ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
5

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

45. Perkebunan Jambu Mete dan Industri Biji Mete Kering dan Cashew Nut Shell 01252 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
Liquid (CNSL) 10399 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
46. Perkebunan Lada dan Industri Biji Lada Putih Kering dan Biji Lada Hitam 01281 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
Kering 10399 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
47. Perkebunan Jarak dan Industri Minyak Jarak Pagar 01299 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
20294 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
48. Perkebunan Tebu, Industri Gula Pasir, Pucuk Tebu, dan Bagas 01140 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
10721 b. Kewajiba n Pe rkebunan Plasma Sebesar 20%
49. Perkebunan Tembakau dan Industri Daun Tembakau Kering 01150 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
12091 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
50. Perkebunan Kapas dan Industri Serat Kapas 01160 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
51. Perkebunan Kelapa dan Industri Minyak Kelapa 01261 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
10423 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
52. Perkebunan Kelapa d an Industri Kopra, Serat Arang Tempurung, Debu 01261 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
(dust), Nata de Coco 10421 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
10773
53. Perkebunan Ke lapa Sawit dan Indu stri Minyak Kela pa Sawit (CPO) 01262 a. Penanama n Modal Asing Maksimal 95%
10432 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
54. Perkebunan Kopi dan Industri Pengupasan, Pembersihan dan Sortasi Kopi 01270 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
10399 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
Perkebunan Kakao dan Industri Pengupasan, Pembersihan dan Pengeringan 01270 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
..
55.
Kakao 10399 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
56. Perkebunan Teh dan Industri Te h Hitam/Te h Hijau 01270 a. Penanama n Modal Asing Maksimal 95%
10763 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
57 . Perkebunan Cengkeh d a n Industri Bunga Cengkeh Kering 01282 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
10772 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%

5 8 . Perke bunan .. .
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK INDONES
IA
6

No. Bidang Usaha KBLI Persy aratan

58. Perkebu nan Tanam an M inyak Atsiri dan Indu stri Minyak Atsiri 01284 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
20294 b. Kewajiban Perkebu nan Plasma Sebesar
59. Perkebunan Karet dan Industri Sheet, Lateks Pekat 01291 20%Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
a.
22121 b. Kewajiban Perkebunan P lasma Sebesar
22122
60. Perkebunan Biji-bijian selain Kopi dan dan Industri Pengupasan da.! 10399 a. Penanaman Modal Asing M aksimal 95%
Pembersihan Bij i-Bijian Selain Kopi dan Kakao b . Kewajiban Perkebunan P lasma Sebesar
20%
Usa ha dengan Kapasitas Sama atau Melebihi Kapasitas Tertentu:
61. Industri Minyak Mentah (minyak makan) dari Nabati dan Hewani 10411 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Ke bun Sendiri
62. Industri Kopra, Serat (fiber), Arang Tempurung, Debu (dust), Nata de Coco 10421 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
63 . Industri Minyak Kelapa 10423 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
64. lndu s tri Minya k Ke la pa Sawit 1043 2 a. Penanaman Modal Asing Maks imal 95%
b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
65. Industri Pengupasan, Pembersihan, Pengeringan dan Sortasi Hasil 10399 a. Penanama n Modal Asing Maksimal 95%
Perkebunan (kakao dan kopi) b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
66. Indus tri G ula P asir, Puc u k Te bu , dan Bagas 10721 a . P enanaman Modal Asing Maks imal 9 5%
b . B a han Ba ku Minimal 2 0 % B e r asal d a ri
Keb un Sendiri

67. Indus tri ...


bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK INDON E
SIA
7

No . Bidang Usaha KBLI Persyaratan

67 . Indu stri Te h Hita m/Te h Hij a u 1076 3 a. Pe nanaman Modal Asing Ma ksimal 9 5%
b . Bahan Baku Minimal 20% BerasaI d ari
Kebun SendiIi
68. Indus tri Te mba k a u Kering (Krosok) 12091 a . Penanaman Modal Asing MaksimaI 95%
b . Bahan Baku Minimal 20% BerasaI dan
Kebun
69 . lndustri Minya k J arak Kasar 20294 a . Penanaman Modal Asing MaksimaI 95%
b . Bahan Baku Minimal 20% BerasaI dan
Kebun Sendiri
70 . Indus tri S e r a t Ka p a s d a n Biji Ka p a s 01630 a . Penanaman Modal Asin g Maksimal 95%
10490 b. Bahan Ba ku Minimal 20% BerasaI dan
Ke bun Sendiri
71. lndustri Karet Me nj a d i Sheet , La t e ks Peka t 22121 a. Penanama n Modal Asing MaksimaI 95%
2 21 22 b. Baha n Ba ku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
7 2. lndus tri J a mbu Mete Me nj ad i Biji Me te Ke ring d a n Cas h ew Nut Sh e ll Liquid 106 14 a. Pe nan a man Modal Asing MaksimaI 9 5%
(CNS L) b . Bahan Baku Minimal 2 0 % Ber asaI dari
Ke bun Se ndiri
7 3. lndu stri Lada Menj adi Biji Lada Putih Ke ring d an Biji La da Hitam Ke ring 10614 a. Pe n anaman Modal Asing MaksimaI 95%
b . Baha n Ba ku Minimal 20% BerasaI dan
Ke bun S endiri
74. lndustri Bunga Cengkeh Kering 01630 a. Penanaman Mod a l Asin g MaksimaI 95%
b. Bahan Baku Minimal 20% BerasaI dari
Kebun Sendiri

75. Perbeniha n ...


bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
8

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

75 . Perbe nihan Tanama n Buah S e mu s im 01139 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
76. Perbe nihan Anggur 01210 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 30%

77 . Perbenihan Buah Tropis 01220 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%

78 . Perbe nihan Jeruk 01230 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 30%

79 . Perbenihan Ape! dan Buah Batu (Fame and Stone Fruit) 01240 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 30%

80 . Perbe nihan Buah Ben 01251 Pe nanaman Modal Asing Ma ksima l 30%

8 1. Perbe niha n Tanaman Sayuran Semusim 01139 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 30%

82. Perbenihan Tanaman S a yuran Tahunan 01253 Penanama n Modal Asing Maksimal 30%

83. Perbe nihan Tanaman Gbat 01285 Penanaman Modal Asing Maksimal 3 0%
01286
84 . Pe rbenihan J a mur 01139 Pe nanaman Modal Asing Ma ksimal 3 0%

85 . Perbenihan Tanaman Flonkultura 0 11 94 Penanaman Modal Asin g Maksimal 30%


01302
86. Budidaya Buah Semusim 01132 Penanaman Modal Asing Ma k simal 30%

87 . Budidaya Anggur 0 12 10 Penanaman Modal Asing Maksimal 3 0%

88. Budidaya Buah Tropis 0 1220 Penanaman Modal Asing Maksimal 30% •

89. Budidaya J e ruk 01 230 Pe nanama n Modal Asing Ma k sima l 3 0 %

90. B u d idaya Apel d an Bu ah Batu (Pome and Stone Fruit) 01240 Penanaman Mod al As ing Maksimal 30%

91. Budidaya ...

bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
9

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

9I. Budidaya Buah Beri 01251 Pe nanaman Modal Asing Maks ima l 3 0 %

92 . Budidaya Sayuran Daun (anta ra la in : kubis, sawi, b awang daun , se le dri) 01131 Pe nanaman Modal Maksimal 3 0 %

93 . Budidaya Say ura n Umbi (ant a ra lain: b awang m erah, bawang putih, 01134 Penanaman Modal As ing Ma ksimal 30%
kentang, wortel)
94. Budidaya Sayura n Buah (an t ara lain : tomat, m e ntimun) 01133 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 30%

95 . Budidaya Cabe , Paprika 01283 Pe nanaman Modal Asing Maksima l 30 %

96. Budidaya Jamur 01136 Penanaman Modal Asing Maksima l 30%

97 . Budidaya T a n a man Hias 01193 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%

98 . Budidaya Tanaman Hias Non Bunga 01 3 01 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%

99 . Indus tri Pe ngolah a n Hortikultura : Usaha Pasca Pa n e n Buah dan Sayuran 10311 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 3 0 %
10320
10313
10314
1033 0
100. Usaha Penelitian Hortikultura dan U saha Laboratorium Uji Mutu 72 102 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
Hortikultura
10I. Pengusahaan Wisa ta Agro Hortiku ltura 9323 1 Penanaman Modal Asing Ma ksimal 3 0 %

102. Usaha J asa Pascapanen Hortikultura 01630 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 30%

103 . Usaha Perangkaian Bunga/ Florist/Dekorator 47761 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%

104. Konsultan Pengembangan Hortikultura 70209 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%

105. Landscaping ...

bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
10

No . Bidang Usaha KBLI Persyaratan

105. Landscaping Hortikultura 4330 5 Penanama n Modal Asing Maksimal 30%


7 110 1
8 13 00
106. Jasa Kursus Hortikultura 85499 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%

107. Penelit ian dan Pengembangan Ilmu Tekno logi d an Rekayasa Sumber Daya 72 102 Pen anaman Modal Asing Maksimal 49%
Genetik Pertanian
108. Penelitian dan Pengembangan Ilmu Teknologi dan Rekayasa Produk G 72 104 Pe n anaman Modal Asing Maksimal 49%
MO (Rekayasa Genetika)
109. Pembibitan dan Budidaya Babi dengan J umlah Lebih dari 125 ekor 0 1450 Lokasi Tertentu yang ditetapkan oleh
Kementerian Pertanian

B. Sektor ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA

11

B . Sektor Kehutanan

No. Bidang Usaha KBLI Persy'aratan

110. Pengusahaan Perburuan di Taman Buru dan Blok Buru 93193 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
93229
111. Penangkaran Satwa dan Tumbuhan Serta Lembaga Konservasi 0172 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%

112. Pengusahaan Pariwisata Alam b e rupa Pe ngusahaan Sarana, Kegiatan dan 93241 a. Penanaman Modal As ing Maksimal 51%
Jasa Ekowisata di dalam Kawasan Hutan meiiputi Wisata Tirta, Wisa ta 93242 b. Penanaman Modal Asing Maksimal 70% bagi
Petualangan Alam, dan Wisata Gua. 93243 p e n anam modal dari negara- n egara ASEAN
93249
93223
93222
113. Penge mbangan Teknologi Pemanfaatan Genetik Tumbuhan d a n Satwa Liar 72102 Pernyataan kerjasama lembaga yang
terakreditasi/ la b oratorium di Indonesia/
lembaga nasional bidang litbang yang ditunjuk
oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kchutanan
114. Industri Kayu Gergajian dengan Kapasitas Produksi di atas 2000 m 3 /tahun 16101 Rekomendasi pasokan bahan baku
berkelanjutan dari Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
115. Industri Kayu Veneer 162 14 Rekomendasi p asokan bahan baku
dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
116. Indu stri Kayu Lapis 16211 Rekomendasi pasokan bahan baku
berkelanjutan dari Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
117 . Indu stri Kayu Laminate d Veneer Lumber (LVL) 16212 Re komendasi pasokan bahan b a ku
berkelanjutan dari Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan

11 8. Indu stri ...


bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
12

No . B i dang Usaha KBLI Pe rsyaratan

118. Industri Kayu Industri Serpih Kayu (wood chip) 16299 Rekome ndasi pasokan bahan baku
berkelanjutan dari Ke menterian Lin gkungan
Hidup dan Kehutanan
119. Industri Pelet Kayu (wood p e llet) 16295 Rekomendasi pasokan bahan baku
berkeIanjutan dari Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
120. Usaha Pe manfaatan HasiI Hutan Kayu pada Hutan Alam 02120 Modal dalam negeri 100%

121. Pengadaan dan Peredaran B enih dan Bibit Tanaman Hutan (e kspor dan 46207 Modal dalam n egeri 100%
impor b e nih dan bibit tanaman hutanl
122. Usaha Pe m a nfaatan Jasa Lingkungan Air di Kawasan Hutan 02209 Modal dalam nege ri 100%

123. Penangkapa n dan Pe r e daran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) dari Ha bitat 01711 a . Modal d a lam n egeri 100%
Alam 01712 b . Re komendasi dari Keme nte rian Lingkungan
01713 Hidup dan Ke hutanan
01714
01715

c. Sektor ...

bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
13

c. Sektor Kelautan dan Perikanan

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

124. Perikanan Tangkap dengan Mengguna kan Kapal Pena ngka p Ikan di Wilayah 03111 Modal dalam n ege ri 100% dan Izin Khusus dari
Perairan Indonesia d an Laut Lepas Kementerian Ke la utan dan Perikanan m e
n genai alokasi sumber daya ikan dan titik
koordinat
125. Pen ggaIi a n Pasir La ut 08995 daerah penangka
Modal dalam pan100%
n egeri ika n

126. Budidaya Koral/ Karan g Hias 01727 Rekom e ndasi dari Keme nte rian Lingkungan Hidup
dan Ke hutanan

D. Sektor ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
14

D. Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

127. Jasa Konstruksi Migas: Plaiform 0 9 100 Penanaman Modal Asing Maksimal 75%
128. Jasa Konstruksi Migas: Tangki Spherical 09100 Penanaman Modal Asing Maks imal 49%
129 . Jasa Konstruk s i Migas: Instalasi Produksi Hulu Minyak dan Gas Bumi di 09100 Modal dalam n egeri 100%
Darat
130. Jasa Konstruk s i Migas: Instalasi Pipa Penyalur di Darat 422 19 Modal dalam negeri 100%
13l. Jasa Konstruks i Mi gas: Instalasi Pipa Penyalu r di Laut 42219 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
132. Jasa Konstruks i Migas: Tangki Horisontal/Vertikal, Instalasi Penyimpanan, 42914 Modal dalam negeri 100%
dan Pemasaran Minya k d a n Gas Bumi di Dara t
133. Jasa Survei Migas, Geologi,dan Geofisika 71102 Penanaman Modal Asing Maksim al 49%
134. Jasa Survei Panas Bumi 71102 Pe nanama ll Modal Asing Maksimal 95%
135. Jasa Pemboran Migas di Da rat 09100 Modal dalam negeri 100%
136. Jasa Pemboran Migas di Laut 09100 Penanaman Modal Asing Maksimal 75%
137. Jasa Pemboran Pan as Bumi 06202 Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
138. Jasa Penunjang Mi gas: Jasa Ope rasi Sumur dan Pemeliharaan 09100 Modal dalam n egeri 100%
139 . Jasa Penunjan g Migas : Jasa D esain dan Engineering Migas 71102 Modal dalam negeri 100%
140. Jasa Pe nunj ang Migas: Jasa Inspeksi T eknis 71204 Modal d a lam negeri 100%
14l. Jasa Pengoperasia n d a n Peme liharaan Pa n as Bumi 06202 Penanaman Modal Asing Maksimal 90%

142. Pemba ngkit .. .

bphn.go.id
PRES ID EN
REPUBLIK
INDONESIA
15

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

142. Pe mbangkit Li s trik < 1MW 35101 Modal dalam n egeri 100%
143. Pe mba n gkit Listrik S kala Kecil (1 - 10 MW) 35101 Pe n a naman Modal Asing Maksimal 4 9%
144. Pe mba n gkit Listrik Ten aga Pana s Bumi d en gan Ka p a sitas 10 MW 35101 Pe n anaman Modal Asing Maksimal 67%
145 . Pe mbang kit Listrik > 10 MW 35101 Pe n anaman Modal Asing Maksimal 95%
(Ma k s imal 100% a pabila dalam rangka Ke rj asam a
Pe m e rintah Swasta jKPS s e lama masa konse si)
146 . Tran s mi s i Ten aga Listr ik 35 102 Pen anaman Modal Asing Maks imal 95%
(Ma ksimal 100% a pa bila dalam r a n gka KPS sela m
a masa konse si)
14 7 . Dis tribus i Te n aga Li s t r ik 35 103 Pe n anaman Modal Asing Maksimal 9 5%
(Ma k s imal 100% a pabila dalam rangka KPS sela m
a m a s a kon sesi)
148. Kons ultasi di Bid ang In stalasi Te n aga Li strik 7110 2 Pe n anaman Modal Asing Maksimal 95%
149. Pe mbangun an d an Pemasangan Instalasi Tenaga Li s t rik atas Ins ta lasi 4 22 13 Pe n a naman Modal Asing Maksimal 9 5%
Penyediaan Tenaga Listrik
150. Pe mbangun an d a n Pemasangan Instalasi Tenaga Lis trik atas In stalasi 432 1 1 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
Pe manfaatan Te n aga List rik Tegan gan Tinggij Ekstra Tinggi
151. Pemba n gunan d an Pemasangan Instalasi Tenaga Listr ik atas Instalasi 432 11 Modal d alam negeri 100%
Pe m an faat an Ten aga Lis trik Tegan gan Re ndah jMen e n gah
152. Pengoperasian dan Pemeliharaan Instalasi Tenaga Listrik 43211 Penanaman Modal As ing Maksimal 95%
153 . Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik atas Instalasi Pe nyediaan 71204 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
Tenaga Listrik atau Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Tinggij Ekstra
Tinggi

154. Pe m e riksaan ,.,


bphn.go.id
PRESID E
N
R E PUBLIK INDONES
IA
16

No. Bi da ng Usah KBLI P ersyarata n


a
154 . Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik atas Instalasi 7 1204 Modal dalam n egeri 100%
Pe manfaatan Tenaga Listrik T egangan Rendah/ Menengah

E. Sektor ...
bphn.go.id
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA

17

E. Sektor Perindustrian

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

155. Pemeliharaan dan Reparasi Mobil 45201 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%

156. Industri Rokok Kretek 12011 Rekomendasi dari Kementerian Perindustrian:


a. Untuk perluasan usaha, hanya industri rokok
yang telah memiliki lzin Usaha Industri (IUI)
pada bidang usaha s ejenis; atau
b. Untuk penanaman modal baru, hanya industri
rokok skala kecil dan menengah yang bermitra
dengan industri rokok skala besar yang sudah
memiliki lUI pada bidang usaha s e ienis
157. Industri Rokok Putih 12012 Re komendasi dari Kementerian Perindustrian:
a. Untuk perluasan usaha, hanya industri rokok
yang t elah m e miliki Izin Usaha lndustri (lUI)
pada bidang usaha sejenis; atau
b . Untuk p e nana m a n modal baru , hanya indu s
158 . Indu s t ri Roko k Lainnya 12 019 tri r ok o k s k ala k e cil dan mene ngah yang
bermitra d e ngan industri rokok skala besar
yang sudah memiliki lUI pada bidang usaha
sejenis
159 . Indu s tri Bubur Ke rta s Pulp (dari kayu) 17011 Baha n baku d ari Hutan Tanaman Industri (HTI)
atau b e rasal dari Chip Impor jika bahan baku
dala m n egeri t ida k m e n c ukupi
160. Industri Kertas Berharga (antara lain: bank notes paper, cheque paper, 170 13 a. Izin ope rasio n al d ari BOTAS U PAL/ BIN; d a n
watennark paper) b . Rekomendasi dari Kementerian Perindustrian

161. Industri ...

bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
18

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

161. Indu stri Pe rcetakan Uang d a n Industri Percetakan Khusus/Dokumen 18112 a . Izin operasional dari BOTASUPAL/BIN; dan
Sekuriti (an tara lain: pera n gko , materai, surat berharga, paspor, dokumen b . Re komendasi dari Kementerian Perindustrian
kependuduka n dan hologram)
162 . Industri Siklamat dan Sakarin 2 0119 Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan BPOM
dan Kementerian Perdagangan
163. Industri Tinta Khusus 2 0 293 a. Izin operasional dari BOTASUPAL/BIN; dan
b. Re komendasi dari Kem e nterian Pe rindu s trian

164. Indu stri Pe le buran Tim a h Hitam 24202 Rekomendasi dari Ke menterian Lingkungan Hidup
dan Ke menterian Pe rindustrian khusus untuk
industri yang m e nggunakan b a han baku accu
b ekas

165. Indu stri Crumb Rubbe r 22 12 3 Izin khusus dari Me nte ri Perindustrian
dengan ketentuan terpadu dengan
p engembangan
p e rkebunan karet :
a. peme nuhan k e butuhan bahan baku paling
kurang 20% dari kapasitas produksi berasal
dari kebun karet sendiri; dan
b . Pem e nuhan kebutuhan b a han baku paling
banyak 80% dengan pola kemitraan
d engan paling sedikit dari lua s kebun 20%

m e rupakan kebun plasma

F. Sektor ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
19

F. Sektor Pertahanan dan Keamanan

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

166. Industri Bahan Baku Untuk Bahan Peledak 20114 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 49%,
dengan 51% untuk BUMN
b. Rekomendasi dari Kementerian Pertahanan
167. Indu stri Komponen Utama dan/atau Penunj a n g 20292 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 49%,
dengan 51% untuk BUMN
b. Rekomendasi dari Kementerian Pertahanan

168. Indu stri Komponen dan/ata u Pendukung (Perbekalan) 20292 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 49%,
dengan 51% untuk BUMN
b. Rekomendasi dari Kementerian Pertahanan

169. Indu stri Alat Utama 25200 a. Modal dalam negeri 100%
25934 b. Rekomendasi dari Kementerian Pertahanan
30300
30400
170. Jasa Konsultasi Keamanan 74909 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
b. Izin Operasional dari Mabes Polri
171. J asa Penyediaan Tenaga Keamanan, KawaI Angkut Uang dan Barang 80 100 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
Berharga, Penyediaan Jasa Keamanan Menggunakan Hewan/Satwa b. Izin Operasional dari Mabes Polri
172. Jasa Pe n erap a n Peralatan Keamanan 80200 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
b. Izin Operasional dari Mabes Polri
173. Jasa Pendidikan dan Latihan Keamanan 85499 a. Penanaman Modal Asing Maks imal 49%
b. Izin Operasional dari Mabes Polri
G. Sektor ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
20

G. Sektor Pekerjaan Umum

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

174. Jasa Ko n truksi (Jasa Pelaksana Konstru ksi) yang Menggunakan Teknologi 00000 a. Penanaman Modal Asin g Maksimal 67%
Tin ggi dan /at au Risiko Tinggi dan/atau Nilai Pek e rj aan Lebih dari Rp b. Maksimal 70% bagi p e n a n am modal
5 0 .000 .000.000,00 dari negara-negara ASEAN
(CPC51 1, 5 12, 513, 514, 515, 516, 5 17, dan 5 18 )
175. Jasa Bisni s/Jasa Konsultansi Konstru ksi yang Menggunakan Teknologi 00000 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
Tinggi da n/atau Risiko Tinggi dan/atau Nila i Pekerjaan Lebih dari Rp b. Maksimal 70% bagi penanam modal
10.000.000.000,00 dari negara- negara ASEAN
(CPC867 1, 8672, 8673, 8674, dan 9403)
176. Pengu sahaan Air Min u m 36001 Penanaman Modal Asing Maksimal 95%

-
H. Sektor . ..

bphn.go.id
PRE S
IDEN
REPUBLIK
INDONESIA
21

H . S ektor Perda gangan


No. Bi dang Usaha Pe rsyaratan

177. Perdagangan Eceran Mobil, Sepeda Motor, dan Kendaraan Niaga 45103 Modal dalam nege ri 100%
45104
45403
I 45404
178 . Perdagangan Eceran Suku Cadang dan Aksesoris Mobil, Sepeda Motor, dan 45302 Modal dalam n egeri 100%
Kendaraan Niaga 45406
179 . Supermarke t dengan Luas Lantai Penjualan Kurang dari 1.200 m 2 47111 Modal dalam n egeri 100%
180. Minimarket denga n Luas Lantai Pe njualan Kurang dari 400 m 2 Termasuk 47111 Modal dalam n egeri 100%
Convenie nce Store dan Community Store
181. Departeme nt Store dengan Luas Lantai Penjualan 400 m 2 - 2. 000 m 2 47191 a. Penanama n Modal Asing Maksimal 67%; dan
b . Izin Khusus dari Kementerian Perdagangan
dengan persyaratan :
1. Bertempat di d a lam mal dan tidak
s tand alone;
2. Penamba h a n outlet s tore berdasarkan
e kspor p erfonnance (pay perfonnance)

182 . Pe rd agan gan E ceran Barang Perhiasan 47735 Modal dalam n egeri 100%
183. Perdagangan E ceran Barang Antik 47746 Modal dalam n egeri 100%
184. Pe rdagangan E ceran Alat Transpo rtasi Air dan Pe rle ngkapannya 47795 Modal dalam negeri 100%
185 . Pe rdagangan E cera n Bukan di Sup ermarket atau Minimarket 47112 Modal dalam n egeri 100%
186. Perdagangan E ceran Bukan di Toserba/ Departe m ent Store 47192 Moda l dalam n egeri 100%
187. Perdagangan Eceran Tekstil 47511 Modal dalam n egeri 100% •
47512
188. Perdagangan Eceran Khusus Alat Permainan dan Mainan Anak di Toko 47640 Moda l dalam 100%
189. Pe rdagangan Eceran Kosmetik 47725 Modal dalam negeri 100%
190. Perdagangan ...
bphn.go.id
PRES I DEN
REPUBLIK
INDONESIA
22

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

190 . Perdagangan Eceran Alas Kaki 47712 Modal dalam negeri 100%
191. Perdagangan Ece ran Elektronik 47861 Modal dalam nege ri 100%
192 . Perdaganga n Eceran Ma kanan dan Minum a n 4722 Modal dalam negeri 100%
4724
193 . Perdaganga n Me lalui Sis tem Elektronik Untuk Berbagai Barang 479 19 Modal dalam negeri 100%
Lainnya (Misalnya: Minuman Beralkohol)
194. Jasa Keage nan (Commis ion Agent) 46100 Modal dalam negeri 100%
195 . Broker Prope rti/ R eal Estate 68200 Modal dalam negeri 100%
196. Perdagangan Distributor yang Tidak Terafiliasi dengan Produksi 00000 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
197. Pergudangan 52101 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
198. Jasa Survei Keadaa n Barang Muata n (Cargo C ondition Survey) 00000 Modal dalam negeri 100%
199. Jasa Surve i Sarana Angkutan Darat, La ut, dan Udara Beserta 00000 Modal dalam negeri 100%
Kelengkapannya
2 00 . asa Survei Sarana Ke te knika n dan lndu stri Te rmasuk Rekayasa teknik
J 00000 Mod a l dalam negeri 100%
(Technical and Indus try Survey)
2 01. Jasa Survei Lingkungan Hidup (Eco logical Survey) 00000 Modal dalam n egeri 100%

2 02. J asa Survei Terhadap Obyek-Obyek Pembiayaan atau Pe n gawasan 00000 Modal dalam negeri 100%
Persediaan Barang dan Perguda nga n (Warehousing Supervision)
2 03 . Jasa S urvei dengan atau Tanpa Merusa k Obyek (Destructive/ Nondestructive 00000 Modal dalam nege ri 100%
Testing)
2 04 . Jasa Survei Kuantitas (Q uantity Survey) 00000 Modal d a lam negeri 100%

205 . Jasa Survei Kualitas (Quality Survey) 00000 Modal dalam negeri 100%

206 . Jasa ...


bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA

23

No . Bidang Usaha KBLI Persyaratan

206. J a sa Surve i Pe n gaw a s a n (Supervis ion Survey ) a ta s Sua tu Proses Kegia tan 00000 Modal dalarn n egeri 100%
S e suai Stand a r yang Be r1a ku a t a u y ang Dise p a ka ti
2 07 . J a sa Surve i/Jaj a k Pend a p a t Masyara k a t dan Pe n elitia n Pasar 7 32 00 a . Modal da1a m n egeri 100%
b . Ma ksimal 70% bagi p en a nam modal
dari n egara-n egara
208. Pe rsew a an Ala t Tran s portas i D arat (Re ntal Without Operator) 77100 Modal dala m n egeri 100%
2 09 . Pe r sewa an Me sin Pe rtanian d a n Pe rala tannya 77305 Modal dalarn n egeri 100%
2 10. Pe r sew a an Me sin Kon s truks i dan Te knik Sipil dan Perala t ann ya 773 0 6 Modal dalarn n egeri 100%
2 11. Pe r sew aan Me sin Kantor d an Pe rala t ann ya (te rmasuk kompute r ) 773 07 Modal dalam n egeri 100%
2 12. Pe rsew a an Mesin Lainnya dan Pe ral a t an n ya yang Tida k Diklasifikasikan di 7 7 309 Modal dala m negeri 100%
T e mpa t Lain (p e mbang kit te n aga 1istrik, tek s ti1, pen golah an/pe n ge rj a an
lo gam/kay u, p e r cetakan, dan la s 1istrik)
2 13 . J a sa Ke b e rsihan Ge dun g 81210 Modal d a 1arn n egeri 100%
2 14 . Jasa Bina tu 96200 Modal d alarn n egeri 100%
2 15. Pangk a s R a mbut 96 111 Modal d alam n egeri 10 0 %
216. Salon Kecantikan 96 11 2 Mod al dalam n egeri 10 0 %
2 17. Pe njahitan 9 6 9 91 Modal dalam n egeri 100%
2 18 . J asa Foto Kopi, Penyiapan Dokumen, dan Jasa Khusu s Penu njang Kantor 82 19 0 Modal dalarn n egeri 100%
Lainnya
2 19. Perdagangan Besar Minuman Keras/Beralkoho1 (importir, distributor, dan 46333 Memiliki:
subdistrib utor) a. Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman
Bera1koho1 (SIUP- MB)
b. Jaringan distribusi dan tempatnya khusus

220. Perdagangan . ..
bphn.go.id
PRE S ID E
N
REPUBLIK INDONES
IA
24

No . B idang Usa h KBLI Persya rat an


a
220. Perdagangan Eceran Minuman Keras/Beralkohol 47221 Memiliki:
a. Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman
Beralkohol (SIUP- MB)
b. Jaringan distribusi dan tempatnya khusus
22 1. Perdagangan Eceran Kaki Lima Minum an Keras/Beralkohol 47826 Me miliki:
a. Surat Izin Usaha Perdagangan
Beralkohol (SIUP- MB)
b . Jaringan distribu s i dan tempatnya khusus
222 . Penyelenggaraan Sistem Perdagangan Alternatif 00000 Modal dalam n egeri 100%
223. Peserta Sistem Perdagangan Alternatif 00000 Modal dalam negeri 100%

I. Sektor . ..
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
25

I. Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan


224 . Pengelo laan M useum 9 1022 a . Penanaman Modal Asing M aksimal 67%
(CPC9632 1) b. Maksimal 7 0% bagi penamun modal
dari negara-negara ASEAN
225. Pengelolaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Berupa Candi, 91024 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
Keraton, Prasasti, Petilasan, dan Bangunan Ku no
226. Biro PeIjalanan Wisata 79 120 a. Penanaman Modal Asing Maksimal67%
(CPC 747 1) b. Maksimal 70% bagi penanam modal
dari negara-negara ASEAN

227. Jasa Bogal Cate ring 56210 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
b. Maksimal 70% bagi penanam modal dari
negara-negara ASEAN
228 . Hotel Bintang Dua 55114 Penanaman Modal Asing Maksimal67%
229 . Hotel Bintang Satu 551 15 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%

230 . Hotel Non Bintang 55 12 0 Pe nanama n Modal As ing Maksimal 67%


2 3 1. Motel 55199 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
b. Maks imal 70% bagi penanam modal dari
negara-n egara ASEAN
23 2. Ruma h Biliar 9 3 111 a. Pe nanaman Modal Asing Maksimal67%
(CPC964) b . Ma k simal 70% bagi p e nanam m od a l
dari negara-n egara AS EAN

23 3 . Ge langgan g . ..
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
26

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan


233. Gelanggang Bowling 9 3 113 a. Penanama n Modal Asing Maksimal 67%
(CPC964 ) b . Maksimal 70% bagi pen anam moda l dari
negara-n egara ASEAN

234 . Lapanga n Golf 9 3 11 2 a . Penanaman Modal Asing Maksimal 67%


(CPC964 1 3 ) b . Ma k s ima l 70% bagi p enanam m odal
dari negara- n egara ASEAN

235 . Galer i Se ni 90006 Pe nanaman Modal As ing Maksimal 67%

236 . Gedung Pe r tunj ukan S e ni 90006 Pe nanaman Modal As ing Ma k s imal 67%

237 . J a sa lmp r e s a riat 9 0004 a. Pe n anaman Modal Asing Maks imal 67%
(CPC96 191 ) b . Ma k s imal 70% b agi p e n a n am modal
dari n egara-n egara ASEAN

2 3 8 . Karaoke 9 3292 Pe n anaman Modal Asing Maksim al 6 7%

239 . Ke t angkasan 9329 3 Pe n a naman Modal As ing Ma ksimal 67%

2 40 . Penye le nggaraan Pe rte muan, Pe Ij alan a n lnse ntif, Konfe r e n s i, da n Pame r a n 8 2301 a. Pe n anaman Mod al Asing Maksimal 6 7 %
(MICE) (CP C 87909 ) b . Ma ksimal 70% bagi p e n a nam m oda l d ari
n egara-n egar a ASEAN

241. S PA (San te Aqua) 9 6 122 Pe nanaman Modal Asin g Maksim a l 51 %

2 4 2. Pe n gusah aan Obyek Wisat a Alam di Lua r Kawasan Kon servasi 9 1034 Pen anama n Modal Asing Ma k s imal 67%

243 . Pe mbuat an .. .
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
27

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan


243. Pembu atan Sarana Promosi Film , Ildan, Poster, Still, Photo, S lide, Klise, 7 3 100 a. Penanaman Modal Da la m Negeri 100%
Banner, Pamflet, B aliho, Folde r , dll (CPC 871) b . Maksimal 51 % bagi p e n a nam modal
dari negara-negara ASEAN

J. Sektor ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
28

J. Sektor Perhubungan

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

244 . Angkut an Bara ng Umum d e n gan Mada Darat 4 943 1 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 49%

2 45 . Angk u tan Barang Khu s u s deng an Mod a Dara t 49 432 Pen a n aman Modal Asin g Maksimal 49%

246. Angkutan Orang dengan Moda Darat Dalam Tr ayek (Angkutan Antar kota 492 11 Pena n am a n Modal Asin g Maksimal
Antar Pravin s i, Angkuta n Ped esaan, Angkutan An tarkota Dalam 494 14
Provinsi, Angkutan Pe rkotaan/ Pe rdesaan, dan Angkuta n Lintas Batas 4 92 13
Negara ) 4 92 14
492 15
2 47 . Angkutan Orang dengan Mo d a Da r a t Tidak Dalam Trayek (Taksi, An gkutan 49421 Penanaman Modal Asing Maks imal 49%
Pa riwisata, Ang kutan Tujuan Te rte ntu, Ang kutan Ka wasan Te rte n tu ) 49221

2 4 8. Angkutan Moda Laut Da lam Nege ri 5 0 11 Pe nanaman Moda l Asing Maksimal 49%
501 3
2 4 9 . Angkutan Mada La ut Lu ar Nege r i 5 01 2 Pe nana m a n Modal As ing Ma ksimal 49%
5 014
25 0. Angkutan Moda Lau t Lu ar Negeri untuk Pe numpang (tidak t erm a s uk 50121 Ma k s imal 7 0 % b agi pe n a n a m m odal dari
cabotage) (CPC 72 11) 501 22 n egara- n egara ASEAN
5 01 23
2 51. Angkutan Moda La ut Lua r Negeri u ntuk Barang (tida k t e rmas uk 5 01 4 1 Maksimal 70% b agi p e n a nam modal d ari n egar a
cabotage) (CPC 7 2 12 ) 50142 - n egara AS E AN
5 01 43
252 . Angkutan Pe ny e b e rangan Um u m Antar Provin s i 502 14 Pe nanaman Mod al Asing Ma ksimal 49%

253 . Angkuta n Penye b e ranga n Pe rin tis Antar Provins i 50 21 5 Pe n a nama n Moda l As ing Ma k s imal 49%

254 . Angkutan .. .
bphn.go.id
PRESIDEN
REPU8LIK INDON ES
IA
29

No . B ida ng Usa h a KBLI Pers yaratan

254. Angkutan Pe ny ebe r a n gan Umum Antar Ka bupa t e njKota 50216 Pe n a naman Modal Asing Maksimal 4 9%

255. Angkuta n Pe nye b e r angan Perinti s Antar Ka bupa te njKota 50 2 17 Pe n a nama n Modal Asing Ma ksimal 49%

2 5 6 . Angkutan Penyeb e rangan Umum Dalam Ka bupa te njKota 50218 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 4 9%

257 . Angkuta n S ungai d a n Danau Untuk Pe numpang d e n gan Tra yek Te tap 50211 Pe nanaman Modal Asing Maks imal 49%
Te ratu r
258. Angku tan S ungai d a n Danau Untuk Pe numpang de n gan Tray e k Tidak T e 5 0212 Pe n a naman Modal Asing Maks imal 4 9%
tap dan Tida k Ter a tur
259. Angkutan S ungai d a n Danau d e n gan Trayek Tidak Tetap d an Tidak Te r a tur 5021 3 Pen an aman Modal Asing Maksimal 49%
Untuk Wi s a ta
260 . Angku tan S ungai d a n Da n a u Untuk Barang Umum d a n jat a u Hewan 502 21 Pe n anaman Modal Asing Ma k s imal 49%

2 61. Angku tan S ungai dan Da n a u Untuk B arang Khu s u s 5 0222 Pen anaman Modal Asing Ma k s imal 49%

262. Angku tan S ungai d a n Danau Untuk B aran g Be rbahaya 5 02 23 Pe n a naman Modal As ing Maks imal 4 9%

263. Penyed ia a n Fasilitas Pela buhan (d e rmaga , ge dung, p e nundaan k a p a l 5222 1 a. Pen anaman Modal Asing Ma k s imal 49%
terminal pe t i ke m as, t ermin al c u r ah cair, t e rminal c urah k ering d a n 52222 b. lzin Khu sus d ari Keme nte rian Pe rhubungan
te rminal Ro- Ro) 5 2223 te r kait den gan pe r syarat an m odal minimum
264 . Pe n yediaan Fasilitas Pela buhan Berupa Pe n a mpungan Limba h 5 2 109 Penanam a n Modal Asing Ma k s imal 4 9%
(reception fa cilities )
265. J asa S a lvage dan j ata u Pe kerj aan Bawah Air (PBA) 52229 Izin Khusu s d ari Kem en terian Perhubungan

26 6. Usaha Pe nunjang p a d a Te rminal 522 11 Pe nanaman Modal Asing Maks imal 6 7%

267 . J asa Kebandarud araan 522 30 Penanaman Moda l As ing Maksimal 4 9%

268. Jasa Penunjang Angkutan Udara (sistem reservasi melalui komputer, 51102 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%

pelayanan ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
30

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

pelayanan di darat untuk penumpang dan kargo/ground handling, 51202


dan pe nyewaa n pesa wat udaraJ aircraf t leasing) 52240
77304
269. Pelayanan Jasa Terkait Bandar Udara 52230 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
270. Jasa Bongkar Muat Bara ng a. Penanaman Modal Asing Maksimal67%
(maritime cargo handling s ervices dengan CPC 7412) b. Ma ksimal 70% bagi penanam modal dari
negara-negara ASEAN
c. Hanya berlaku pada 4 (empat) pelabuhan di
wilayah Indonesia bagian timur yaitu:
Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Ambon ,
Pe labuhan Kupang, dan Pelabuhan Sorong
khusus Negara-negara anggota ASEAN

271. Jasa Pengurusan Transportasi 52291 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%

272. J a sa Ekspe disi Mua tan Pesawat Udara 52294 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%

273 . Agen Penjualan Umum (GSA) Pe ru sahan Angkutan Udara As ing 79112 Pe nana m a n Modal Asing Maksimal67%

274 . Pe n yediaan d a n Pe n gusa h aan Pe la buhan Pe n yeb e r angan 52223 Pe nanaman Moda l Asing Maksimal 49%

275. Penyediaan dan Pengu sah a an Pela buhan Sungai dan Dana u 52222 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%

276 . Pelayaran Rakya t 50135 Modal dala m negeri 100%

277 . Angkutan Moda Uda r a Niaga Be Ij a dwal Dalam Negeri 51101 a. Pe n anaman Modal Asing Maks imal 49 %
5 1102 b. Pe m ilik m od al n asional h aru s te ta p lebih
b esar d a ri ke seluru h an pemilik modal asing
(sing le
5 1101 a. m ajority)
Pe n a naman Modal As ing Maksimal 49%
278. Angkutan Mo d a Udara Niaga BeIjadwal Luar Negeri
5 1102 ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
31

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

5 1102 b. Pemilik modal nasional harus tetap lebih besar


5 1103 dari keseluruhan pemilik modal asing (single
majority)
279 . Angkuta n Udara Niaga Tidak Berj adwal 51104 a. Pe nanaman Modal Asing Maksimal 49%
51105 b . Pemilik modal nasional harus tetap lebih b e sar
dari keseluruhan pemilik modal asing (single
majority)
280. Angkutan Udara Bukan Niaga 5 1109 a . Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
b . Pe milik modal n a sional h arus t e ta p lebih b e sar
dari kese luruhan pemilik modal asing (single
majority)
281. Penyelenggaraan P e ngujian Berkala Kendaraan Bermotor 71203 Pe nana man Modal Asing Ma ksimal 49%

282 . Pe mbangunan Terminal Pen umpang Angk utan Da ra t (terb a t as h a nya 522 11 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 49%
fasilitas umum dan terminal barang untuk umum)
283. Angkutan Multimod a 52295 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 49%

K. Sektor .. .
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
32

K. Sektor KOInunikasi dan Infonnatika

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

284 . Pe nyele n ggar a an J a ringan Te le komunika si Te tap 61100 Pen anaman Modal Asing Maksimal67%
285. Penye le n ggaraan Jaringan Te le komunika si Be rge r a k 61200 Pe nanaman Modal Asing Maksimal67%
61300
286 . Pe nyele n ggara an J aringan Te le komunika si yang Te rintegrasi den gan Jasa 61921 Pen a n a man Modal Asing Maksimal 67%
Te le komunika si 61922
61923
61929
287 . Pe nye le n ggar aan J asa T e le komunikasi Layanan Conte nt (ring tone, s m 61911 Pe nana man Modal Asing Ma ksimal 67%
s pre mium , dsbl
2 8 8. Pu sat Lay an a n Informasi (ca ll dan Jasa Nilai Tambah Lainnya 61919 Pe n anama n Modal Asing Maksimal67%

289. J asa Akses Inte rne t (Inte rnet service 61921 Pe n a naman Modal Asing Maksimal 67%

290 . J asa Siste m Komunikas i Da t a 61922 Pe nan aman Modal Asing 67%

291. J asa Inte rne t T ele p o ni U ntuk Ke p e rluan Publik 6 192 3 Pe n anaman Modal As ing Maksima l 6 7%

292. J asa Interkoneksi Inte rnet (NAP), Jasa Multimedia Lainnya 6 1929 Pen a n a m an Moda l Asin g Ma k s irnal 6 7%

293 . Lembaga Pe n y iaran Publik (LPP) : Ra dio 6 0101 Ha n ya m on o poli untuk Lemba ga Pe ny iaran Pu blik
Ra dio Re publik Indon e sia (RRI) , Televis i Re publik
Indon esia (TVRI), dan Lemba ga Pe n y iaran Pu blik
29 4. Lembaga Penyiaran Publik (LPP) : Tele vi s i 6 0 2 01 Lokal (LPPL)

295. Penyedia, Pengelola (Pengop e rasian dan Penyewaan) dan Penyedia Jasa 42217 Modal dalam negeri 100%
Konstruksi untuk Menar a TeIekomunikasi

296. Penerbitan ...

bphn.go.id
PRE S
IDEN
R E PUBLIK
INDONESIA
33

No. B i dang Usa ha KBLI Persyaratan

296. Pe n e rbitan Sura t Kabar, Ma jalah, dan Buletin (pers) 58130 Modal dala m negeri 100%

297. Lembaga Pe n y iaran Swasta (LPS ) 60102 a. Hanya untuk penambaha n dan penge mbangan
usaha.
298. Lembaga Pe n y iaran Berlangganan (LPB) 60202 b. Penanama n Modal Asing Maksimal 20%
299. Penyelenggaraan Pos 53101 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 49%
53102
53202
3 00. Pe n yelenggara Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (market 00000 Penanaman Moda l Asing Maks imal 49%
place berbasis pla tform , daily deals, price grabber, iklan baris online) de n gan
Nilai Investasi kurang dari RplOO .OOO.OOO .OOO,OO

L. Sektor ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
34

L. S e ktor Keuangan

No. Bida ng Usaha KBLI Pe'rs yaratan

30l. Perusahaan Pembiayaan Investasi 64929 Penanaman Modal Asing Maksimal 85%
64910
302. Perusahaan Pembiayaan Modal Kerja 64992 Penanaman Modal Asing Maksimal 85%

303. Peru s ahaan Pembiayaan Multiguna 64922 Penanaman Modal Asing Maksimal 85%
64923
304. Modal Ventura 64991 Penanaman Modal Asing Maksimal 85%

305. Perusahaan Asuransi Kerugian 64991 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%

306 . Perusahaan Asuransi Jiwa 65111 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%
65112
307. Perusahaan Reasuransi 65121 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%
65122
308. Pe ru sahaan Penilai Ke rugian Asuransi 66210 Penanaman Modal Asing Maksimal 8 0 %

3 09 . Pe ru sahaan Agen Asurans i 6622 1 Pe nanaman Modal Asing Maksimal 80%

310. Perusahaan Pialang Asuransi 66222 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%

311. Perusahaan Pialang Reasuransi 66225 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%

312 . Pe ru s ahaan Konsultan Aktuaria 6 6291 Penanaman Modal Asing Maksimal 8 0 %

313 . Perusahaa n Penjaminan 64993 Penanaman Moda l Asing Maksimal 30%

314. Pedagang ...


bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA

35

No . Bidang Usaha KBLI Persyaratan

3 14 . Pedagang Valu ta Asing NonBank 66197 Modal dalam nege ri 100%

315. Perusahaa n Pialang Pasar Uang 64190 Perizin an Khusu s dari Otoritas Jasa Keuangan

M. Sektor ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA
36
M. Sektor Perbankan

No KBLI Persyaratan
Bidang Usaha
3 16. Bank Konvensional 64 125 Perizinan Khusus dari Otoritas Jasa Keuangan
64 126
3 17. Bank Syariah 6413 1 Perizinan Khusus d ari Otoritas Jasa Keuangan

3 18. Bank Perkredita n Rakyat Konvensional 64 127 Modal dalam negeri 100%
3 19. Bank Perkredita n Rakyat Syariah 64133 Modal dalam n egeri 100%

N. Sektor ...

bphn.go.id
PRES
I DEN
REPUBLIK
INDONESIA

37

N. Sektor Ketenagakerjaan

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

320. Jasa Pe n e mpatan Tenaga Kerja Indone s ia di Dalam Negeri (seperti 78101 Penanaman Modal Asing Maks imal 49%
pendaftaran, perekrutan, pengurusan dokume n , p e namp4nga n orientasi pra
p ember angkatan, p e mbe ran gkatan, pene mpatan dan p e mulangan t e naga
kerja)

32l. Pe n yediaan J asa Pe kerja/Buruh [proses pendaftaran , p e rekrutan, 78200 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
pengurusa n dokume n (an tara la in perjanjian k e rj a ), n egosiasi untuk
m e ndapa tkan p e k e rj aan dari p e rusahaan pemberi kerja, m e mpe ke rj a kan
peke rja/buru h , seperti peke rj aan j asa clea ning service, satpam, catering dan
jasa penunjan g lainnya)

322. Pelatihan Kerj a (memb eri, m e mpe role h , m e ningkatka n, 85499 Penanaman Modal Asing Maksimal 6 7%
mengembangkan kompetensi k erja, produktivitas, disiplin, sikap d an etos 85492
kerja antara lain m eliputi bida n g k ej urua n t e knik dan e n gin eering, tata 85493
niaga, bahasa,
85494
pariwisata, m a n aje m en , teknologi illformasi, seni d a n pertanian
yang diara hkan untuk membekali angk atan kerja memasuki dunia
kerja)
323. J asa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Lua r Negeri (proses p erekrutan, 78 102 Modal dala m 100%
pengurusan dokum e n, pendidikan dan pela tiha n, penampungan, persiapan
pemberangkatan, pemberangkatan dan pemulangan Calon Tenaga Kerja
Indonesia/ CTKI)

O. Sektor ...
bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
38

o. Sektor Pendidikan

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

324. Pe ndidikan Anak U s ia Dini 85132


85133
325. Jasa P e ndidikan Sekolah Dasa r Swasta 85121 S esuai Undang- Undang Nomor 2 0 Tahun 2003
ten tang Sistem Pendidikan Nasio n a l (Sisdiknas)
326. Sekolah Lanjutan Ting kat P e rtama Swasta 85122 serta Peraturan Pelaksanaannya
327 . J asa Pe ndidikan S e kola h M e nengah Umum Swasta 85220
328 . J asa Pe ndidikan Sekolah M e n e n gah Kejuruan Swasta 85240

329 . J asa Pe ndidikan Tinggi Progra m Ge la r Swasta 85321 Sesuai Unda ng- Undang Nomor 12 Tahun 2012
tang Pendidikan Tinggi se rta Pe.aturan
33 0 . Jasa Pe ndidikan Tinggi NonGe lar Swasta 85322 Pe laksanaannya

P. Sektor ...

bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

39

P. Sektor Kesehatan

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

331. Indu stri Farrnasi Obat Jadi 2 1012 Penanaman Modal Asing Maksimal 85%

332 . Institu s i Pengujian Alat Kesehatan 71205 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%

333 . Fasilitas Pelayanan Akupuntur 8690 1 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%

334 . Pelayanan Pest Controll Fumigasi 86903 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%

335. Pelayanan Evakuasi Medik dan Ambulantory 86904 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%

336. Produse n Narkotika (Indu stri Farmasi) 2 101 2 Izin Khusus dari Kementerian Kesehatan

337 . Pedagang Besar Farrnasi Narkotika 46693 Izin Khusus dari Kementerian Kesehatan

338. Pe ngolahan Obat Tradisional 21022 Modal dalam negeri 100%

3 3 9 . [ndustri/Usa h a Obat Tradisional/Ekstrak Bahan Alam 2 1022 Modal d a la m n e ge ri 100%

3 40 . Pe rdagangan Besar Bahan Baku Farrnasi 46693 Modal dalam negeri 100%

341. Apote k , Toko Oba t , Toko Ala t Kese h a tan, d a n Optik 47722 Modal dalam negeri 100%
47723
47733

342. Klinik ...

bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

40
..
No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

342 . Klinik Pratama: Rumah Bersalin Swasta, Clinic General Medical, 86103 Modal dalam negeri 100%
Services/Klinik P engobatan Umum, Jasa Kesehatan Pemukiman (Residential 86104
Health Services), dan Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar 86109

343. Rumah Sakit 86103 a. Penanaman Modal Asing Ma ksimal 67%


b . Maksimal 70% bagi penanam modal dari
negara-negara ASEAN; dan
c. Dapat dilakukan di se luruh Ibukota Provinsi
Indonesia Timur, kecuali Makassar dan
Manado

344 . Klinik Uta m a: Klinik Kedokteran Spesialis (Clinic Specialised Medical 861 09 a . Penanaman Moda l Asing Maksimal 67%
Services) (CPC93 12), Klinik Kedokteran Gigi Spesialis (CPC9312 ), Jasa 86202 b. Maksimal 70% bagi p enan am modal dari
Keperawatan negara-negara ASEAN; d an
86203
Spesialis (Nursing Services dengan CPC93 191), dan Jasa Rumah Sakit c. Dapat dilakukan diseluruh Ibukota Provinsi
8690 1 Indonesia Timur kecuali Makassar dan
Lainnya (klinik rehabilitasi medik)
Manado

345 . Penyalur Alat Kesehatan 46693 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
b. Izin Khusus dari Kem e nteria n Kesehatan

346. Industri Alat Kesehatan : Kelas A (Kapas, pembalut, kasa, tongkat, tiang infus, 210 12 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 33%
pe mbalut wanita, popok dewasa, te mpat tidur pasien, kursi roda) b. Izin Khusus dari Kementerian Kesehatan

347. Industri Alat Kesehatan: Ke las B (Masker bedah, jarum suntik, pas ie n 21012 Izin Khusus d a ri Ke menterian Kese h a tan
monitor, kondom, surgical g lo ves, cairan hemodialisa, PACS , surgical
knives)
3 4 8 . Indust r i Ala t Keseh a t an: Kelas C
Cath ete r, X Ray , ECG, Patien t M onitor, 2 10 12 Iz in Khusus da ri Kementerian Keseh atan
I nplan O rthopedy, Contact L ens, Oxymeter, Densitomete r)

349. Kelas ...

bphn.go.id
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA

41

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan

349 . Ke las 0 (C TScan, MRI , Catheter J a ntung, S te ntJ a ntun g, HIV Test, 2 101 2 Izin Khu s u s da ri Ke m ente rian Ke se hatan
Pace m aker, Do nnal Fille r , Ablation Catheter)
350 . Bank d a n La boratorium Jarin gan d a n Sel 869 03 Izin Khu s u s da ri Ke m e nterian Kese h a tan
I

Catatan :
Dalam hal Kl asifikasi Ba ku La pa n gan Usah a Indonesia (KBLI) m e liputi le bih d a ri satu bidang usaha , m a ka persyaratan sebagai mana te rm a ksud d alam
La mpi r a n III h a nya berlak u bagi Bida n g Usaha yan g tercantum dala m kolom Bida ng Usah a terse but.

PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDOD O

Sali n an sesuai dengan aslinya


SE KR ETARIAT KAB INET RJ
Dcputi Bidan g Perckonomian,


bphn.go.id

Anda mungkin juga menyukai