Anda di halaman 1dari 4

BU ELLY

Minggu 1 (10 february 2021)

I. Pelaku usaha (produsen)


Distributor
Agen
Supermarket
Swalayan
Toko
Konsumen
Terdapat kaitan dan hubungan hukum, didalam produsen yaitu pembuatan produk barang,
konsumen yg diakhir mengatur ttg konsumen akhir.
Pada saat konsumen mmebli produk dan mekonsumsi dan mandapatkan masalah dan
dirugikan, dimana dia akan meminta ganti rugi?
Produsen belum tentu mau menerima complain dari konsumen dikarenakan produsen
memiliki SOP, menyebabkan sulitnya untuk ganti rugi dan memeuhi proses yang panjang.

II. Pelaku usaha mempunyai hubungan lansgung dr produsen ke konsumen, pada saat
konsumen dirugikan maka ia langsung meinta kepada produsen.

Smakin panjang rantai dari pelaku usaha ke konsumen dan menyebabkan kerugian maka kemana
konsumen menuntut haknya ats kerugian yg dialami? Jika bagan kedua maka konsumen dapat
meminta ke produsen dan konsumen menunjukan bukti pembelian barang dari pelaku usaha.. jika
membeli lewat online maka permasalakan akan lebih sulit lagi.

- Meningkatkan permberdayaan konsumen


Upaya yang dilakukan untuk mmberikan peindungan trhdp konsumen
1. Pembuatan peraturan peruang”an = adanya tatanan dan adanya kepastian hukum
2. Sikap & kebijakan pengambil keputusan = sikap terhdapat mngeambil keputuan yg terkjadi
di dalam masyarakat terkait ijin edar, Contoh produsen mengeluarkan produk akan diuji lab
pada saat diuji lab apakah semua produk langsung 10.000 apakah semua diuji? tidak hanya
beberapa ygdiuji dan apakah barang tersebut dpt mewakili 10.000 produk dan diijinkan oleh
BPOM? Tidak, dan malah merugikan. Maka haru mempunai kebijakan
3. Merangsang kepedulian masyarakat = perhtian masyarakat dalam konsumen lainnya,
Contoh, produk mainan anak” bahan pewarna yg digunakan apakah aman untuk
dimainkan?, Masyarakat jg harus peduli. Dalam pandemic ini merke berjualan makanan
secara onlne dan tidak mungkin diuji lab maka dari itu masyarakat arus peduli dalam
pemilihan
4. Pemberdayaan pengadilan & lembaga perlindungan konsumen = didalam pengadilan harus
adil dalam konsumen
5. Mengkondisikan pelaku usaha bertanggung jwb = pelaku usaha harus mmepunyai ihtikad
baik dan produsen tau apa komposisi dari produk tersebut
- 3 pendekatan upaya perlindungan konsumen
1. Pendektan sektoral = Hak” konsumen diakomodir dalam berbagai produk perundang”an
sektoral. Contoh : hak” konsumen pangan diakomodir oleh undang” pangan, hak”
konsumen telekomunikasi diamodoir oleh bidang yg terkait
2. Pendekatan holistik = terdapat perundang”an yg secra khusus megatur mengenai masalah
perlindungan konsumen yg sekaligus menjadi payung hukum dari perundang”an sektora
tersebut. Jadi kalo undnag” pangan dan payung hukumnya konsumen maka diatu dengan
undnag” perlindungan konsumen dan pendekatanya sektoralnya melakui undang” pangan
3. Pendekatan gabungan = selain ada perundang”an secara kusus maka dilengkapi jg dengan
perundnag”an sektoral. Jadi kedua perundang”an ini dilakukan, dari ketiga pendekatan ini
yg dilakukan oleh negara Indonesia ialah pendekatan gabungan.

- Pengertian perlindungan konsumen


Segala upaya untuk memberikan adanya kepastian hukum untuk memberi pelindungan kepada
konsumen
Mencakup 2 aspek hukum:
1. Aspek hukum perdata
2. Aspek hukum publik : hukum pidana dan hukm adminitrasi

Bu Elly
3 maret 2021 (Minggu 4)

- Semakin panjang rantai pendistribusian maka akan sulit untuk menuntut ganti rugi, jika melihat
rantai panjang mulai pelaku usaha sampai konsumen jika dirugikan konsumen meminta
gantirugi disiapa? Sama ke produsen tapi jika rantai panjang maka gantirugi itu semakin sulit
untuk dicari dan harus sesuai dengan SOP

TRANSASKSI KONSUMEN
- 3 TAHAPAN
1. PRA TRANSAKSI KONSUMEN = informasi merupakan sutau kebutuhan pokok bagi
konsuemn bagi pra transaksi (mencari informasi terkait harga dll), jika informasi benar maka
tidak ada kerugian jika tidak benar maka hasilnya akan menimbulkan bagi konsumen.
Infomrasi merupakan suatu kebutuhan pokok bagi konsumen / masih mempertimbangkan
(blm ad aubungan hukum), sehingga konsumen tidak mempunyai hak atas informasi
dikarenakan blom adanya hubungan
2. TRANSASKSI KONSUMEN = konsumen sudah menentukan pilihan dari pertimbagan yg
sudah dilakukan berarti pada saat transaksi sudah terdapat hubungan hukum jika sidah ada
hubungan hukum maka adanya hak dan kewajiban, hak tersebut ada di UU Perlindugan
Konsumen.
Pada saat pra dan transaksi tidak berdiri sendiri dan memungkinkan satu kesatuan dari
perbuatan hukum
3. PASCA TRANSAKSI = adanya hubungan hukum, setelah transaksi dilakukan bisa terjadi hal
yg merugikan ada dua hal: kepuasan dan kekecewaan konsumen, jika kecewa maka akan
menilbulkan kerugian konsumen (Pasal 19 ayat 3) jika melewati sesuai pasal 19 ayat 3 maka
akan meyulitkan konsumen untuk menuntut gantirugi

TAHAP PASCA TRANSASKI


Saat online membeli barang kerugian setelah menerima barang, seharusnya melihat label pada
produk dan kemasan saat online mencari informasi dari pelaku usahanya, pelaku usaha dan
konsumen sama-sama harus mempunyai ikhtikad baik.

- 3 FAKTOR
1. KONSUMEN SECARA INDIVIDUAL = pilihan yang membeli suatu produk dengan merek
tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yg ada pada diri konsumen, terkait dengan usia dan jenis
kelamin dan juga banyak menentukan pilihan/ pertimbangan dari tiap orang
2. LINGKUNGAN YG MEMPENGARUHI KONSUMEN = ketika melakukan merek atau produk
dimungkinkan ada banyaknya pertimbangan di luar dirinya (informasi dari teman)
3. STIMULI PEMASARAN / STRATEGI PEMASARAB (FAKTOR PEMASARAN) = menentukan
pilihan biasanya jg dipengaruhi informasi dari iklan

- Macam-masam perilaku konsumen


1. Rasional = prduk yg dimili skrng sudah punya, produk yg dimiliki berkualitas, dan produk yg
sangat dibutuhkan, dan memberikan kegunaan yg optimal
2. Irasional = tertarik pada merek, potongan produk, iklan produk (informasi sblm knsumen
menentukan pilihan), bonus pembelian, demonstration effect (peniruan yg dilakukan oleh
masyarakat yg dikonsumsi dari suatu barang) Ex: masyarakat membeli produk dari informasi
masyarakt lain karna berkualitas pdhl masyarakat ini tidak bisa membeli dikarenaan finasnial
yg berbeda, dan masyakarakat yg lain dpt dikataka krn memiliki finnsial yg bagus jadi tidak
dipertimbangkan bahwa financial tidak sesuai.

- FAKTOR MENGKONSUMSI
1. Terkait pendapatan, harga barang, selera individu, status sosial, kebudayaan.

- Label ada pada kemasan, langsung pada prosuk dan penting bagi pelaku usaha dan konsumen
itu sendiri, penting dari sisi konsumen dan pelaku usaha apa?

- PERILAKU KONSUMEN SAAT KERUGIAN


1. NIRAKSI = tidak berbuat apa-apa dan dikatakan sebagai pembelajaran dan pengalaman
buruk dan tahu apa yg arus dilakukan tetapi dengan prosedur yg panjang
2. RAGAM AKSI = konsumen dalam keadaaan marah tetapi tidak mengetahui apa yang harus
dilakukan (menceritakan ke sosial media dan dapat merusak reputasi pelaku usaha)
Posisi mana yg akan membahayakan pelaku usaha? Ragam aksi.

- PENGALIHAN TANGGUNG JAWAB dapat dilihat dari Pasal 18 ayat 1 UU Perlindungan


Konsumen (Tidak boleh) tetapi banyak yg masih melakukan, Ex: saat parkir kehilangan barang
tidak bertanggungjawab seharusnya tidak boleh dan sesuai dengan Pasal 18 ayat 1 UU
Perlindungan Konsumen, jika dilanggar ada ketentuan dapat menyebabkan batal demi hukum
Pasal 18 ayat 3 UU Perlindungan Konsumen

Anda mungkin juga menyukai