Anda di halaman 1dari 17

REPLIK

Tugas Mata Kuliah Pendidikan dan Latihan Kemahiran Hukum

Dosen:
Bapak Edy Hendrawan, S.H., M.H.

Kelas Paralel B

Kelompok 7 :
Jessen Jhiel F. (129118255) - Ketua
Richard Angling W. (120118042)
Jason Jeremy (120118101)
Teresa Ayuanita S (120118111)
Cyntya Putri E. S. (120118195)
Clavelda Sheryl W. (120118206)
Shintya Jessica (120118260)
Levina Wirawan (120118262)
Nadia Apsari (120118307)
Darren Mayer H. (120118316)
Aurynanda S. (120118352)
Vira Wijaya (120118356)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKUKTAS HUKUM
UNIVERSITAS SURABAYA
AGUSTUS 2021
KANTOR HUKUM
“CYNTYA PUTRI & PARTNERS”
Kantor Wisma Orange No. 13A, Jalan Merak, Belakang Dinkes Kotaraja,
Kelurahan VIM, Distrik Abepura, Kota Jayapura-Papua
Telp: 031-5967346 | Email: cyntyaputrinpartners@gmail.com

Jayapura, 27 Maret 2021


Yth.
Ketua Pengadilan Hubungan Industrial
Pada Pengadilan Negeri Jayapura
Jl. Raya Abepura – Sentani No. 12
Di JAYAPURA

Perihal : Jawaban Tergugat Rekonpensi-Penggugat Konpensi Terhadap Jawaban


Penggugat Rekonpensi-Tergugat Konpensi Dalam Perkara Nomor 7/Pdt.Sus-
PHI/2021/PN Jap
Lampiran : Surat Kuasa Nomor 020/SRT-KHS/2021

REPLIK
BERNARD FREDIK REDJAUW---------------------------------------Penggugat Rekonpensi;
Melawan
PT. RUC CEMENTATION INDONESIA------------------------------Tergugat Rekonpensi;

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : RARA DEVINA, S.E.
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Pontianak/29 Januari 1960
Umur : 61 Tahun
Agama : Kristen
Pekerjaan : Direktur
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : OB 2 Lantai 5 MP 74 Tembagapura, Kelurahan Vim,
Kecamatan Abepura, Kota Jayapura
Pendidikan : Strata 1
Status Perkawinan : Sudah Kawin

Yang bertindak atas nama PT. RUC CEMENTATION INDONESIA dalam hal ini memilih
kedudukan hukum di kantor kuasanya tersebut dibawah ini:
1. Nama : CYNTYA PUTRI EDY SUHARTINI, S.H.
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Samarinda/28 Maret 1995
Umur : 26 Tahun
Agama : Buddha
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Perumahan Puri Galaxy Cluster Lotus Lakes No. 8,
Surabaya, Jawa Timur
Pendidikan : Strata 1
Status Perkawinan : Belum Kawin
No. KTPA : 02.10216
Tanggal Dimulainya KTPA : 26-05-2019
Tanggal berakhirnya KTPA : 31-12-2022

2. Nama : AURYNANDA SALSABILA, S.H.


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta/12 Agustus 1991
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Rungkut Mejoyo Utara V No.AF 4, Kali Rungkut,
Kec.Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, Jawa Timur
Pendidikan : Strata 1
Status Perkawinan : Sudah Kawin
No. KTPA : 03.568800
Tanggal Dimulainya KTPA : 26-05-2019
Tanggal Berakhirnya KTPA : 31-12-2022
3. Nama : JASON JEREMY, S.H.
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya/21 Januari 1990
Umur : 31 Tahun
Agama : Kristen
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Raya Wiguna Timur No.26, Gunung Anyar Tambak,
Kec. Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jawa Timur
Pendidikan : Strata 1
Status Perkawinan : Sudah Kawin
No. KTPA : 02.368700
Tanggal Dimulainya KTPA : 26-05-2019
Tanggal berakhirnya KTPA : 31-12-2022

Seluruhnya merupakan advokat dan/atau kuasa hukum pada Kantor Hukum “Cyntya
Putri&Partners” yang beralamatkan di Kantor Wisma Orange No. 13A, Jalan Merak,
Belakang Dinkes Kotaraja, Kelurahan VIM, Distrik Abepura, Kota Jayapura-Papua. Dalam
hal ini bertindak bersama-sama atau masing-masing sendiri untuk dan atas nama PEMBERI
KUASA, selanjutnya disebut TERGUGAT REKONPENSI;

Dengan ini menyampaikan replik atas jawaban yang diajukan oleh Tergugat tertanggal 24
Maret 2021, dengan alasan sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI:
Tentang KOMPETENSI ABSOLUT:
1) Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial, kewenangan pengadilan untuk mengadili perkara
perselisihan hubungan industrial ialah pengadilan hubungan industrial pada pengadilan
negeri. Jawaban Tergugat Konpensi-Penggugat Rekonpensi ditujukan pada Pengadilan
Negeri Kelas 1A Jayapura sehingga tidak sesuai dengan kompetensi absolut pada
pengadilan negeri untuk mengadili perkara perselisihan hubungan industrial.
2) Bahwa sehubungan dengan itu, maka sudah sewajibnya jawaban Tergugat ditolak oleh
Pengadilan Negeri Kelas 1A Jayapura atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard).

DALAM POKOK PERKARA


DALAM KONPENSI:
1. Bahwa Penggugat menolak dengan tegas dalil-dalil gugatan yang diajukan oleh
Tergugat, kecuali secara tegas dan jelas telah diakui kebenarannya oleh Penggugat;
2. Bahwa hal-hal yang dianggap relevan dalam Eksepsi, mohon diperhatikan dan
diberlakukan dalam pokok perkara ini;
3. Bahwa Penggugat adalah PT RUC Cementation Indonesia dan Tergugat adalah
Karyawan Kontrak dari PT RUC Cementation Indonesia;
4. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah menyetujui dan menandatangani
Perjanjian Kerja Bersama sebagai Karyawan Kontrak dari PT RUC Cementation
Indonesia pada tanggal 28 Juli 2020 dengan nomor kontrak PT 104/NP 348;
5. Bahwa Tergugat telah menyepakati Perjanjian Kerja dan telah disepakatinya
Perjanjian Bersama dan Pedoman Hubungan Industrial oleh Perusahaan dan Pekerja
Kontrak PT. RUC Cementation Indonesia, sehingga telah memiliki kekuaatan hukum
yang mengikat untuk dilaksanakan sebagaimana telah ditegaskan dalam Pasal 126
ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur
bahwa “Pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh dan pekerja/buruh wajib
melaksanakan ketentuan yang ada dalam perjanjian kerja bersama”;
6. Bahwa Penggugat memang benar adanya berpedoman pada Pedoman Hubungan
Industrial (PHI) milik PT. Freeport Indonesia (PT FI) dalam menjatuhkan sanksi
terhadap Tergugat, karena Penggugat sebagai penyedia jasa di bidang kontraktor
penambangan. Yang artinya PT RUC Cementation Indonesia mengakui dan
menerapkan ketentuan PHI pasal 28.43 (point c) junto pasal 28.25 (point c)
“Melanggar ketentuan perusahaan yang beresiko mengakibatkan kecelakaan, cedera
fisik atau kerusakan barang milik orang lain/milik perusahaan atau tertanggungnya
proses produksi” dan “tidak melaporkan kecelakaan kerja yang terjadi pada dirinya
atau pekerja/buruh lain yang berada dalam tanggung-jawabnya ditempat kerja yang
dapat mengakibatkan cedera fisik atau kerusakan barang milik orang lain/milik
Perusahaan atau terganggung proses produksinya”;
7. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 Perjanjian Kerja Bersama antara Tergugat dan
Penggugat pada tanggal 28 Juli 2020 dengan nomor kontrak PT 104/NP 348
menyatakan bahwa “berdasarkan perjanjian PT RUC Cementation Indonesia dengan
PT Freeport Indonesia, pekerja yang menyetujui dan menandatangani Perjanjian
Kerja Bersama ini harus mematuhi segala peraturan yang telah tercantum dalam
Pedoman Hubungan Industrial (PHI) milik PT. Freeport Indonesia (PT FI) dalam
menjatuhkan sanksi terhadap Pekerja”
8. Bahwa dalam Perjanjian Kerja Bersama antara Penggugat dan Tergugat tersebut telah
dijelaskan apabila Pekerja atau Tergugat melakukan sesuatu hal atau adanya kejadian
tertentu yang dapat menyebabkan kerugian bagi Penggugat selaku Perusahaan, maka
penggugat dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dalam hal ini,
berdasarkan apa yang telah di persetujui kedua belah pihak. Oleh karena itu, pada
dalil butir 30 yang disampaikan oleh Tergugat dalam konpensinya tidak beralasan
menurut hukum;
9. Bahwa Tergugat telah melakukan kejadian yang telah merugikan Penggugat,
sebagaimana menurut Perjanjian Kerja hal tersebut dapat mengakibatkan berakhirnya
hubungan kerja. Hal tersebut juga telah dijelaskan dalam Pasal 61 ayat (1) huruf d
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur bahwa
“adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja.”;
10. Bahwa benar Penggugat mendapat laporan dari saksi Yosaya Sawen tanggal 19
Agustus 2020 (awal shift pagi) terkait kerusakan pada Loader 710-922.
11. Bahwa investigasi yang dilakukan oleh Penggugat setelah 15 (lima belas) hari sejak
diterimanya laporan tersebut sebagaimana yang didalilkan oleh Tergugat dalam
konpensinya pada butir 25 adalah tidak benar.
12. Bahwa Tergugat terbukti tidak menggunakan alat sesuai SOP yang mengakibatkan
kerusakan pada LHD R-2900G. Alat tersebut diketahui telah mengalami peningkatan
suhu, sehingga menurut SOP sebelum pemakaian alat tersebut harus diperiksa terlebih
dahulu dan dilaporkan pada ahli mesin di kantor RUC tersbeut dan Tergugat pun tidak
melakukan laporan terkait adanya kerusakan pada alat tersebut kepada supervisor
maupun superintendent yang dalam hal ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam pekerjaan tersebut. Hal ini dibuktikan oleh kedua orang saksi yakni Yustus
Oregenes dan Martinus Tolla yang juga sebagai pekerja yang membenarkan bahwa
Tergugat sendirilah yang menggunakan Loader Remote sampai akhir shift yang
dimiliki Tergugat. Diketahui shift Tergugat pada hari itu ialah shift terkahir, yang
mana artinya Tergugat merupakan pengguna terakhir dari Loader Remote tersebut.
Pada saat penggunaan pengoperasi mesin alat berat berupa Loader Remote tersebut
tidak dilakukan pemeriksaan alat sebagaiamana yang ada di SOP oleh Tergugat.
13. Bahwa pada pengoperasian pukul 21.00 WIT yang merupakan akhir masa shift
Tergugat, yang seharusnya Tergugat melakukan pemberian informasi terakhir
mengenai keadaan alat mesin yang Tergugat gunakan. Tetapi diketahui, dari laporan
Tergugat tersebut tidak diberikan informasi yang benar.
14. Bahwa akibat dari kerusakan tersebut, Penggugat mengalami kerugian materiil
sebesar Rp 1.456.000.000,00, dikarenakan rusaknya mesin tersebut akibatnya
beberapa pekerjaan proyek PT RUC Cementation Indonesia harus berhenti sementara
dan mengakibatkan beberapa proyek PT RUC Cementation Indonesia salah satunya
dengan PT Freeport Indonesia harus mengalami penambahan waktu dari jangka waktu
yang telah diperjanjikan, yang artinya kepercayaan klien PT RUC Cementation
Indonesia dapat menurun. Sehingga rincian kerugian materiil sebagai berikut:

No. Rincian Nilai

1. Pembelian alat berat loader baru Rp. 1. 200.000.000,00

Jasa Pengiriman dan pemindahan alat tersebut ke


2. Rp. 56.000.000,00
kantor PT RUC Cementation Indonesia
Jasa Penggantian Proyek PT RUC Cementation
3. Rp. 200.000.000,00
Indonesia

Nilai keseluruhan Rp. 1.456.000.000,00

Oleh karena itu, dalil Tergugat dalam konpensinya butir 18 jo. Butir 19 yang pada
dasarnya menyatakan bahwa nominal yang disebutkan oleh Tergugat atas kerusakan
yang terjadi hanyalah nominal karangan belaka;
15. Bahwa benar atasan Tergugat dalam hal ini superintendent atas nama Preston Quiin
Thomson (Tenaga Kerja Asing/Expat) yang juga merupakan bagian dari PT. RUC
CEMENTATION INDONESIA telah memanggil Tergugat ke ruangannya. Namun,
tidak benar bahwa atasan Tergugat tersebut memberikan uang kepada Tergugat dan
memarahi Tergugat karena telah menolak permintaannya sebagaimana yang telah
didalilkan oleh Tergugat dalam konpensinya butir 9;
16. Bahwa Peraturan Perusahaan (PP) PT. RUC Cementation Indonesia Periode Tahun
2018 –2020 telah berakhir dan telah diperbaharui, maka dari itu Pasal yang digunakan
tersebut tepat dan sah jika dijadikan dasar hukum;
17. Bahwa diantara Tergugat dan Penggugat telah melakukan upaya penyelesaian secara
mediasi pada tanggal 16 Desember 2020, akan tetapi penyelesaian secara Mediasi
tersebut gagal karena tidak tercapai kesepakatan antara Penggugat dan Tergugat,
maka Mediator kemudian mengeluarkan Anjuran sebagaimana Surat Nomor:
565/01/ANJ/I/2021 tanggal 04 Januari 2021.
18. Bahwa setelah mediasi gagal karena tidak adanya kesepakatan, maka dari itu pada
tanggal 12 Januari 2021 Penggugat kemudian telah mencatatkan Perselisihan tersebut
ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mimika untuk dilakukan upaya penyelesaian
perselisihan secara Tripartit melalui Mediasi;
19. Bahwa dengan tidak tercapainya kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan
industrial pada tahap Bipartit dan Mediasi maka perselisihan a quo antara Penggugat
dan Tergugat dilanjutkan ketingkat Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Kelas IA Jayapura berdasarkan ketentuan Pasal 14 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2004;
20. Bahwa mengingat Tergugat telah nyata-nyata terbukti melakukan Pelanggaran Tata
Tertib Kerja dan sanksinya adalah pemutusan hubungan kerja, maka untuk itu antara
Penggugat dan Tergugat telah terjadi disharmonis dalam hubungan kerja sehingga
hubungan kerja sudah tidak dapat dibina kembali, maka adalah sah dan berdasar
hukum bagi Penggugat untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap
Tergugat;
21. Bahwa untuk tidak menimbulkan preseden buruk dan/atau contoh yang tidak baik
terhadap kinerja dalam Hubungan Industrial dikemudian hari sehubungan dengan
penegakan Peraturan Perusahaan maupun Undang - Undang Ketenagakerjaan di
lingkungan Perusahaan yang ditujukan demi terciptanya Disiplin Kerja dan
Lingkungan Kerja yang baik serta bertanggungjawab, maka adalah sah dan berdasar
hukum bagi Majelis Hakim Yang Terhormat mengijinkan Penggugat untuk
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Tergugat;
22. Bahwa apabila Majelis Hakim yang terhormat mengijinkan Penggugat untuk
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Tergugat, maka besarnya sisa upah
dan hak-hak yang akan diterima oleh Tergugat adalah sebesar Rp.11.933.242,-
(Sebelas Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Empat Puluh Dua
Rupiah Rupiah) sebelum dipotong pajak, dengan rincian sebagai berikut:

No. Rincian Nilai


1. Total gaji pokok Rp. 7.301.984,-
2. Prorate THR Rp. 2.440.663,-
3. Tunjangan Pengobatan dan Perumahan Rp. 2.190.595,-

Nilai keseluruhan hak sebelum dipotong pajak Rp. 11.933.242,-

23. Bahwa mengingat nilai gugatan a quo yakni nilai hak Tergugat yang akan dibayarkan
oleh Penggugat adalah dibawah nilai Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta
Rupiah) maka biaya yang timbul dalam perkara a quo dibebankan kepada Negara
berdasarkan ketentuan Pasal 58 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.

DALAM REKONPENSI:
Penggugat Konpensi yang untuk selanjutnya dalam rekonpensi ini disebut Tergugat
Rekonpensi dengan ini mengingatkan kembali dalil-dalil gugatan yang telah dikemukakan
sebelumnya oleh Tergugat Rekonpensi dalam Surat Gugatan tertanggal 26 Februari 2021
yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Kelas 1A Jayapura dibawah register Nomor: 7/Pdt.Sus-PHI/2021/PN Jap serta
memberikan jawaban terhadap Gugatan Rekonpensi yang diajukan oleh Tergugat Konpensi
yang selanjutnya dalam rekonpensi ini disebut sebagai Penggugat Rekonpensi dalam
Jawaban-nya tertanggal 24 Maret 2021 sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat Rekonpensi merupakan Karyawan/Pekerja kontrak Perjanjian
Kerja sejak 21 Juli 2020 dan ditanda tanggani oleh Tergugat Rekonpensi pada tanggal
28 Juli 2020 dengan nomor kontrak PT 104/NP 348;
2. Bahwa jabatan terakhir Penggugat Rekonpensi adalah sebagai Tele remote Bogger
Operator, dengan upah pokok setiap bulannya sebesar Rp7.301.984,- (Tujuh Juta Tiga
Ratus Satu Ribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Empat Rupiah) sebelum dipotong
pajak;
3. Bahwa antara Tergugat Rekonpensi dengan Penggugat Rekonpensi telah menyetujui
dan menandatangani Perjanjian Kerja Bersama Sebagai Karyawan Kontrak dari PT
RUC Cementation Indonesia, dengan Perjanjian Kerja, tanggal 21 Juli 2020 no
ditanda tanggani oleh Penggugat Rekonpensi pada tanggal 28 Juli 2020 dengan nomor
kontrak PT 104/NP 348;
4. Bahwa dengan Penggugat Rekonpensi telah menyepakati Perjanjian Kerja dan telah
disepakatinya Perjanjian Bersama dan Pedoman Hubungan Industrial oleh Perusahaan
dan Pekerja Kontrak PT RUC Cementation Indonesia, sehingga telah mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat untuk dijalankan sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan Pasal 126 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan mengatur bahwa “Pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh dan
pekerja/buruh wajib melaksanakan ketentuan yang ada dalam perjanjian kerja
bersama”;
5. Bahwa berdasarkan Tiket Pelanggaran (Violation Ticket) tertanggal 17 Desember
2020, dilaporkan bahwa pada tanggal 19 Agustus 2020 pada Loader 710-922
ditemukan alat dalam keadaan rusak pada awal shift pagi tanggal 19 Agustus 2020.
Ternyata setelah di telusuri, alat yang rusak pada Loader 710-992 baru saja digunakan
oleh operator sebelumnya yaitu Sdr Bernard Fredik Redjauw yang dalam hal ini
merupakan pekerja dan juga sebagai Penggugat Rekonpensi;
6. Bahwa pada mulanya tanggal 19 Agustus 2020 Penggugat Rekonpensi yang
merupakan pekerja dari Tergugat Rekonpensi bekerja pada waktu (shift) yang sudah
di jadwalkan;
7. Bahwa Penggugat Rekonpensi bekerja sebagai operator alat berat yang biasa saudara
Penggugat Rekonpensi gunakan sesuai dengan keahlian nya yaitu jenis LHD R-
2900G;
8. Bahwa sebagai operator sebelumnya Penggugat Rekonpensi adalah sebagai operator
alat berat jenis LHD R-2900G yang sudah terlatih dan juga berkompeten dalam
melakukan pengoperasian alat berat tersebut;
9. Bahwa Penggugat Rekonpensi sebagai pengoperasi alat berat jenis LHD R-2900G
tidak melakukan pemeriksaan yang sebagai mana ada dalam SOP perkerjaan tersebut.
Bahwa dengan tidak dilaksanakannya SOP tersebut maka terjadi kerusakan dalam
mesin alat berat yang dalam hal ini menggunakan LHD R-2900G;
10. Bahwa Penggugat Rekonpensi pun tidak melakukan laporan terkait adanya kerusakan
pada alat tersebut kepada supervisor maupun superintendent yang dalam hal ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pekerjaan tersebut;
11. Bahwa berdasarkan RCT gudance and Remote logs System dari bagian operasional
Big Gossan Penggugat Rekonpensi mengoperasikan Loader Remote sampai akhir sift
di perkuat oleh saksi Yustus Oregenes dan juga Martinus Tolla yang juga sebagai
pekerja pada saat Penggugat Rekonpensi menggunakan alat tersebut;
12. Bahwa Penggugat Rekonpensi dalam hal ini tidak memberikan informasi yang benar
setelah selesai melakukan pekerjaannya pada sift kerjanya;
13. Bahwa akibat tidak dilaporkan secara SOP oleh Penggugat Rekonpensi, maka mesin
yang seharusnya bisa digunakan untuk sift selanjutnya tidak bisa digunakan oleh
operator pada sift selanjutnya;
14. Bahwa akibat kerusakan alat berat tersebut Tergugat Rekonpensi yang dalam hal ini
adalah perusahan tempat Penggugat Rekonpensi bekerja mengalami sejumlah
kerugian baik materiil mau pun Immateriil;
15. Bahwa Tergugat Rekonpensi mengalami kerugian sebesar Rp. 1.456.000.000,00 yang
timbul sebagai sebab akibat dari kerusakan alat berat yang digunakan oleh Penggugat
Rekonpensi dalam melaksanakan pekerjaannya;
16. Bahwa terdapat kerugian yang dialami Perusahaan maka dari itu Terugat Rekonpensi
sebagai perwakilan dari perusahaan mengajukan pemutusan hubungan kerja secara
sepihak (PHK);
17. Bahwa dalam ketentuan PHI Pasal 28.45 (Point C) juncto Pasal 28.25 (Point C)
“melanggar ketentuan perusahaan yang beresiko mengakibatkan kecelakaan, cedera
fisik atau kerusakan barang milik orang lain/milik perusahaan atau tertanggungnya
proses produksi” dan “tidak melaporkan kecelakaan kerja yang terjadi pada dirinya
atau pekerja/buruh lain yang berada dalam tanggung-jawabnya ditempat kerja yang
dapat mengakibatkan cedera fisik atau kerusakan barang milik orang lain/milik
Perusahaan atau terganggung proses produksinya”;
18. Bahwa adanya kerusakan alat berat yang dilaporkan dilakukan oleh Penggugat
Rekonpensi maka dilakukanlah investigasi. Berdasarkan keterangan yang diperoleh
dari seorang Pegawai perusahaan yaitu Yosaya Sawen melakukan pengecekan area
secara langsung menemukan dan melihat adanya oli yang tercecer disekitar area
tersebut dan kemudian menanyakan laporan terkait oli yang berceceran di area
tersebut, sehingga ternyata setelah di kroscek tidak ada pihak yang melapor terkait
adanya kerusakan;
19. Bahwa setelah dilakukan pengembangan oli tercecer tersebut merupakan bekas loader
yang digunakan oleh Penggugat Rekonpensi yang seharusnya dilaporkan apabila
terjadi kerusakan ataupun insiden, namun oleh pihak Penggugat Rekonpensi tidak
dilaporkan adanya kerusakan alat di ruang lingkup kerja;
20. Bahwa dengan Penggugat Rekonpensi telah terbukti melakukan pelanggaran kerja
yang sanksinya adalah pemutusan hubungan kerja, maka Departemen tempat
Penggugat Rekonpensi bekerja telah merekomendasikan atas Penggugat Rekonpensi
untuk diputuskan hubungan kerjanya sebagaimana surat tanggal 18 September 2020;
21. Bahwa oleh karena Penggugat Rekonpensi telah melakukan pelanggaran kerja yang
sanksinya pemutusan hubungan kerja sehingga telah menyebabkan terjadinya
perselisihan dalam hal pemutusan hubungan kerja maka untuk itu telah dilakukan
upaya penyelesaian secara bipartit pada tanggal 16 Desember 2020 akan tetapi
penyelesaian secara bipartit gagal karena tidak terdapat kesepakatan, maka untuk itu
pada tanggal 12 Januari 2021 Tergugat Rekonpensi kemudian telah mencatatkan
Perselisihan tersebut ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mimika untuk dilakukan
upaya penyelesaian perselisihan secara Tripartit melalui Mediasi.

Berdasarkan hal-hal yang Tergugat Rekonpensi-Penggugat Konpensi uraikan pada bagian


konpensi maupun rekonpensi tersebut diatas, maka Tergugat Rekonpensi-Penggugat
Konpensi memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini
berkenan memutus sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI:
1. Menerima eksepsi Penggugat Konpensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan gugatan Tergugat Konpensi tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk
Verklaard)

DALAM KONPENSI:
1. Menolak rekonpensi Tergugat Konpensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan konpensi Tergugat Konpensi tidak beralasan menurut hukum;
3. Menghukum Tergugat Konpensi untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini.

DALAM REKONPENSI:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Konpensi-Tergugat Rekonpensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas 1A
Jayapura berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini;
3. Menyatakan bahwa Perjanjian Kerja Bersama PT. Freeport Indonesia dan Pedoman
Hubungan Industrial PT. Freeport Indonesia yang sudah disepakati bersama berlaku
sebagai undang-undang yang bersifat khusus (lex specialis) bagi Penggugat
Konpensi-Tergugat Rekonpensi dan seluruh karyawan/pekerja Kontrak termasuk
Tergugat Konpensi-Penggugat Rekonpensi;
4. Menyatakan Tergugat Konpensi-Penggugat Rekonpensi telah melaukan pelanggaran
Perjanjian Kerja, tanggal 21 Juli 2020 yang telah ditandatangani oleh Tergugat
Konpensi-Penggugat Rekonpensi pada tanggal 28 Juli 2020 dengan Nomor Kontral
PT. 104/NP 348;
5. Mengijinkan Penggugat Konpensi-Tergugat Rekonpensi untuk melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) terhadap Tergugat Konpensi-Penggugat Rekonpensi
sehubungan dengan pelanggaran kerja yang dilakukan oleh Tergugat;
6. Mengijinkan Penggugat Konpensi-Tergugat Rekonpensi untuk membayar sisa upah
dan hak-hak Tergugat Konpensi-Penggugat Rekonpensi yang masih ada pada
Penggugat Konpensi-Tergugat Rekonpensi yaitu sebesar Rp. 11.933.242,- (Sebelas
Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Empat Puluh Dua Rupiah),
sebelum dipotong pajak, dengan rincian sebagai berikut:
No. Rincian Nilai
1. Total gaji Rp. 7.301984,-
2. Prorate THR Rp. 2.440.663,-
3. Tunjangan Pengobatan dan Perumahan Rp. 2.190.595,-
Nilai Keseluruhan Hak Sebelum Dipotong Pajak Rp. 11.933.242,-
7. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara a quo kepada Negara;
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya
menurut hukum (ex aequo et bono);

Hormat kami,
KUASA HUKUM PENGGUGAT KONPENSI/TERGUGAT REKONPENSI

Cyntya Putri Edy Suhartini, S.H


SURAT KUASA KHUSUS
Nomor: 020/SRT-KHS/2021

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : RARA DEVINA, S.E.
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Pontianak/29 Januari 1960
Umur : 61 Tahun
Agama : Kristen
Pekerjaan : Direktur
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : OB 2 Lantai 5 MP 74 Tembagapura, Kelurahan Vim,
Kecamatan Abepura, Kota Jayapura
Pendidikan : Strata 2
Status Perkawinan : Sudah Kawin

Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA atas nama PT. RUC CEMENTATION
INDONESIA;

Dalam hal ini memilih domisili atau tempat kediaman hukum di kantor kuasanya di bawah ini
dengan menyerahkan kuasa khusus dengan hak retensi dan hak substitusi kepada:
1. Nama : CYNTYA PUTRI EDY SUHARTINI, S.H.
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Samarinda/28 Maret 1995
Umur : 26 Tahun
Agama : Buddha
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Perumahan Puri Galaxy Cluster Lotus Lakes No. 8,
Surabaya, Jawa Timur
Pendidikan : Strata 1
Status Perkawinan : Belum Kawin
No. KTPA : 02.10216
Tanggal Dimulainya KTPA : 26-05-2019
Tanggal berakhirnya KTPA : 31-12-2022

2. Nama : AURYNANDA SALSABILA, S.H.


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta/12 Agustus 1991
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Rungkut Mejoyo Utara V No.AF 4, Kali Rungkut,
Kec.Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, Jawa Timur
Pendidikan : Strata 1
Status Perkawinan : Sudah Kawin
No. KTPA : 03.568800
Tanggal Dimulainya KTPA : 26-05-2019
Tanggal Berakhirnya KTPA : 31-12-2022

3. Nama : JASON JEREMY, S.H.


Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya/21 Januari 1990
Umur : 31 Tahun
Agama : Kristen
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Raya Wiguna Timur No.26, Gunung Anyar Tambak,
Kec. Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jawa Timur
Pendidikan : Strata 1
Status Perkawinan : Sudah Kawin
No. KTPA : 02.368700
Tanggal Dimulainya KTPA : 26-05-2019
Tanggal berakhirnya KTPA : 31-12-2022

Seluruhnya merupakan advokat dan/atau konsultan hukum di Kantor Hukum Cyntya Putri &
Partners, yang beralamat di Kantor Wisma Orange No. 13A, Jalan Merak, Belakang Dinkes
Kotaraja, Kelurahan VIM, Distrik Abepura, Kota Jayapura-Papua. Dalam hal ini bertindak
bersama-sama atau masing-masing sendiri untuk dan atas nama PEMBERI KUASA,

Selanjutnya disebut sebagai PENERIMA KUASA;

-----------------------------------------------------KHUSUS-----------------------------------------------

Mewakili Pemberi Kuasa selaku Penggugat Konpensi-Tergugat Rekonpensi untuk


mengajukan gugatan terhadap Bernard Fredik Redjauw, selaku Tergugat Konpensi-
Penggugat Rekonpensi, sehubungan dengan perselisihan hubungan industrial yang terjadi
antara PT. RUC CEMENTATION INDONESIA dengan Sdr. Bernard Fredik Redjauw di
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jayapura.

Untuk itu Penerima Kuasa diperbolehkan menghadap dimuka Pengadilan Negeri; menghadap
pejabat-pejabat berwenang yang berhubungan dalam perkara tersebut di atas; menghadap
pihak-pihak lain yang berhubungan dengan perkara ini; menghadap pejabat-pejabat pada
lembaga pemerintahan; menunjuk, menghadap dan bertemu mediator guna kepentingan
mediasi dalam perkara ini; membuat dan menandatangani serta mengajukan surat-surat atau
permohonan-permohonan lainnya; mengajukan permohonan sita jaminan; meminta dan
memberikan keterangan yang diperlukan; mengajukan bukti-bukti; mengajukan dan/atau
menolak saksi-saksi; membuat dan menandatangani akta perdamaian; melakukan atau
menjalankan tindakan atau perbuatan menurut hukum sebagaimana yang seharusnya
dilaksanakan oleh Penerima Kuasa; menerima uang dan menandatangani kuitansi; menerima
maupun melakukan pembayaran-pembayaran sehubungan dengan perkara ini; mohon putusan
dapat dilaksanakan.

Tegasnya Penerima Kuasa dapat melakukan segala tindakan dan upaya-upaya lain yang
dianggap berguna serta baik bagi Pemberi Kuasa sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sekalipun tidak tegas disebutkan atau
dikemukakan dalam surat kuasa ini.

Kuasa ini diberikan dengan hak substitusi serta secara tegas dengan hak retensi.
Jayapura, 24 Februari 2021
PENERIMA KUASA PEMBERI KUASA
Cyntya Putri & Partners

CYNTYA PUTRI EDY S., S.H.


Penerima Kuasa I

AURYNANDA S, S.H. RARA DEVINA, S.E.


Penerima Kuasa II Direktur PT. Ruc Cementation Indonesia

JASON JEREMY, S.H.


Penerima Kuasa III

Anda mungkin juga menyukai