Anda di halaman 1dari 41

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 158 PK/Pdt/2016

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG

memeriksa perkara perdata pada peninjauan kembali telah memutus sebagai

do
gu berikut dalam perkara:
1. JAWA POS, berkedudukan di Gedung Graha Pena, Jalan

In
Ahmad Yani Nomor 88, Surabaya, yang diwakili oleh Leak
A
Kustiyo selaku Direktur;
2. PT JOGJA INTERMEDIA PRES, berkedudukan dahulu di
ah

lik
Jalan Kaliurang Km. 5, III/5 Caturtunggal, Depok, Sleman,
sekarang di Ring Road Utara Nomor 88, Depok, Sleman,
am

ub
Yogyakarta, yang diwakili oleh Erry Suharyadi selaku
Direktur;
3. SURAT KABAR RADAR JOGJA, berkedudukan dahulu di
ep
k

Jalan Kaliurang Km. 5, III/5 Caturtunggal, Depok, Sleman,


ah

sekarang di Ring Road Utara Nomor 88, Depok, Sleman,


R

si
Yogyakarta, yang diwakili oleh Erry Suharyadi;
4. GENERAL MANAGER/PEMIMPIN UMUM SURAT KABAR

ne
ng

RADAR JOGJA, yang diwakili oleh Johanes Berchmans


Heroe, beralamat dahulu di Jalan Kaliurang Km. 5, III/5

do
Caturtunggal, Depok, Sleman, sekarang di Ring Road Utara
gu

Nomor 88, Depok, Sleman, Yogyakarta;


5. PEMIMPIN REDAKSI SURAT KABAR RADAR JOGJA,
In
A

yang diwakili oleh Joko Suhendro, beralamat dahulu di Jalan


Kaliurang Km. 5, III/5 Caturtunggal, Depok, Sleman,
ah

lik

sekarang di Ring Road Utara Nomor 88, Depok, Sleman,


Yogyakarta;
m

Kesemuanya dalam hal ini memberi kuasa kepada Hendrayana,


ub

S.H., dan kawan, Para Advokat, berkantor di Pusat Bisnis


ka

Thamrin City Floor 7 Suite 725, Jalan Thamrin Boulevard,


ep

Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24


Maret 2015;
ah

Para Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Para Termohon


es

Kasasi juga Para Pemohon Kasasi II/Tergugat I s.d. V/Para


M

ng

Terbanding juga Para Pembanding;


on

Halaman 1 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
L a w a n:

si
1. PT BADAN PENERBIT KEDAULATAN RAKYAT
YOGYAKARTA, berkedudukan di Jalan Mangkubumi

ne
ng
Nomor 41-42 Yogyakarta, diwakili oleh :
a. Dr. Gun Nugroho Samawi selaku Direktur Utama;
b. Imam Satriadi, S.H., selaku Direktur Keuangan;

do
gu c. Fajar Kusumawardhani, S.E., selaku Direktur
Pemasaran;

In
A
d. H.M. Wirmon Samawi, S.E., M.I.B., selaku Direktur
Umum;
ah

lik
e. Baskoro Jati Prabowo, S.Sos, selaku Direktur Produksi;
2. SURAT KABAR HARIAN KEDAULATAN RAKYAT
YOGYAKARTA, berkedudukan di Jalan Mangkubumi/Jalan
am

ub
Margo Utomo Nomor 40-42 Yogyakarta, diwakili oleh Dr.
Gun Nugroho Samawi dan Drs. Octo Lampito, M.Pd.,
ep
masing-masing selaku Pimpinan Umum dan Pimpinan
k

Redaksi;
ah

Keduanya dalam hal ini memberi kuasa kepada Muh Sarbini,


R

si
S.H., Advokat, berkantor di Jalan Mangkubumi Nomor 40-42,
Kota Yogyakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 11

ne
ng

Mei 2015;
3. Dr. H. SOEMADI MARTONO WONOHITO, selaku Pimpinan

do
gu

Umum Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta,


bertempat tinggal di Jalan Tanjung Nomor 378 Dusun
Pringwulung, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok,
In
A

Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah lstimewa Yogyakarta;


Para Termohon Peninjauan Kembali dahulu Para Pemohon
ah

lik

Kasasi I juga Para Termohon Kasasi/Para Penggugat/Para


Pembanding juga Para Terbanding;
m

ub

Dan
KARTUNIS SURAT KABAR RADAR JOGJA cq HENGKI
ka

IRAWAN, berkedudukan di Jalan Kaliurang Km. 5, III/5


ep

Caturtunggal, Depok, Sleman;


ah

Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi


R

juga Pemohon Kasasi/Tergugat VI/Pembanding juga


es

Terbanding;
M

ng

Mahkamah Agung tersebut;


on

Halaman 2 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Membaca surat-surat yang bersangkutan;

si
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata Para Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Para Termohon Kasasi juga Para Pemohon Kasasi

ne
ng
II/Tergugat I s.d. V/Para Terbanding juga Para Pembanding telah mengajukan
permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor
1225 K/Pdt/2006 tanggal 12 September 2007 yang telah berkekuatan hukum

do
gu tetap, dalam perkaranya melawan Para Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Para Pemohon Kasasi I juga Para Termohon Kasasi/Para Penggugat/Para

In
A
Pembanding juga Para Terbanding dan Turut Termohon Peninjauan Kembali
dahulu Termohon Kasasi juga Pemohon Kasasi/Tergugat VI/Pembanding juga
ah

lik
Terbanding dengan posita gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa Tergugat I adalah penerbit Surat Kabar Jawa Pos, dan Tergugat II
adalah anak perusahaan atau group atau bagian darinya yang menerbitkan
am

ub
Surat Kabar Radar Jogja (Tergugat III), sedangkan Tergugat IV, V dan VI
masing-masing adalah General Manager/Pemimpin Umum, Pemimpin
ep
Redaksi dan Kartunis dari Surat Kabar Radar Jogja tersebut;
k

2. Bahwa dalam penerbitan Surat Kabar Radar Jogja edisi Selasa Wage
ah

tanggal 28 Mei 2002, telah dimuat secara terbuka dalam rubrik “Wacana”
R

si
dengan judul topik “Clemong”, karikatur yang menggambarkan tentang:
Seorang wanita muda (cantik) yang (akan) dipegang dan digerayangi oleh

ne
ng

seorang lelaki (tua) botak, gendut, dengan celana panjang yang sudah
terbuka, kelihatan celana dalamnya, perut dan bokongnya yang sudah

do
gu

terbuka pula. cc: Pria tersebut kelihatan bernafsu, sementara sang wanita
kelihatan ketakutan (berkeringat dingin). Di belakang pria tersebut meja
kursi Direktur. Di atas meja tertera tulisan “Boss Koran”, sementara di
In
A

jendela ruang Direktur itu tampak melihat (mengintip) seorang pria agak
botak, berkaca mata dan kumis tipis mengucapkan kalimat “ljo mana Boss
ah

lik

Lihat Wanita atau Duit .....”;


3. Bahwa kemudian pada penerbitan Surat Kabar Radar Jogja edisi Minggu
m

ub

tanggal 2 Juni 2002, dalam rubrik “Regol”, terdapat pula sebuah karikatur
dengan judul “MACHOman” yang menggambarkan: “Seorang pria (tua)
ka

berkacamata dengan kumis jenggut dan jambang tebal dan putih agak
ep

gendut, memakai blangkon, berbaju putih, tapi memakai rok (wanita). Di


ah

tangan kirinya menggenggam “wayang” berbentuk seorang wanita muda,


R

memakai blouse warna (putih) ada kembang-kembangnya dengan rok yang


es

sewarna dengan blangkon yang digunakan sang pria pada dada kiri pria itu
M

ng

ada tulisan SMW. Sementara sang pria itu (seolah-olah) sedang


on

Halaman 3 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membayangkan/memikirkan bahwa dirinya (yang digambarkan dalam

si
karikatur itu seorang pria yang agak tua, berblangkon dengan kumis, janggut
dan jambang yang keputih-putihan juga) sedang memegang (merangkul)

ne
ng
dari belakang seorang wanita muda yang cantik, dengan blouse yang
pundaknya dan bagian dadanya terbuka;
4. Bahwa selanjutnya dalam rangkaian itu Surat Kabar Radar Jogja juga telah

do
gu memuat karikatur sebagai caption dari berita/tulisan/artikelnya yang
menggambarkan: “Seorang wanita (muda) yang sedang digerayangi (atau)

In
A
dipegang-pegang pinggangnya, panggul dan pantatnya oleh lelaki (tua)
agak botak dan berjambang disertai dengan tulisan “Pelecehan”. Karikatur
ah

lik
sebagai caption dari berita/artikel/tulisan/opini tersebut telah dimuat dan
disiarkan oleh Surat Kabar Radar Jogja selama bulan Mei sampai dengan
setidak-tidaknya bulan Juli 2002 atau setidak-tidaknya pada edisi tanggal 27
am

ub
Mei 2002, 30 Mei, 31 Mei, 1 Juni, 5 Juni, 6 Juni, 8 Juni, 1 Juni, 16 Juni, 20
Juni, 25 Juni, 28 Juni, 2 Juli dan tanggal 17 Juli tahun 2002;
ep
5. Bahwa sang pria yang diIukiskan dalam karikatur-karikatur yang termuat
k

Surat Kabar Radar Jogja sebagaimana dimaksud dalam angka 2, 3, 4 di


ah

atas jelas-jelas dapat diidentifikasikan personifikasi identitasnya adalah diri


R

si
pribadi Penggugat III, yang juga Pemimpin Umum Surat Kabar Kedaulatan
Rakyat Yogyakarta (Penggugat II), serta Direktur Utama PT Badan Penerbit

ne
ng

Kedaulatan Rakyat Yogyakarta (Penggugat I);


Sebab ciri-ciri sosok yang dikonfigurasikan dalam karikatur itu adalah diri

do
gu

Penggugat III, sebagaimana terlihat nyata dalam karikatur tanggal 2 Juni


2002 yang secara jelas dan nyata menuliskan/opini yang dimuat Surat
Kabar Radar Jogja pada edisi Mei sampai dengan Juli 2002 pada angka 4 di
In
A

atas, disebutkan dengan jelas nama dan identitas Penggugat III dimaksud;
6. Bahwa Penggugat III, tidak pernah melakukan perbuatan-perbuatan
ah

lik

pelecehan sebagaimana digambarkan dalam karikatur-karikatur yang dimuat


secara berseri/bersambung dalam Surat Kabar Radar Jogja dimaksud, baik
m

ub

terhadap mantan karyawatinya maupun terhadap orang lain atau terhadap


siapapun juga;
ka

7. Bahwa perbuatan-perbuatan yang dilakukan Para Tergugat tersebut di atas,


ep

bukan saja merupakan penghinaan atau sengaja merusak kehormatan dan


ah

nama baik Penggugat I, Penggugat II dan Penggugat III khususnya yang


R

merupakan perbuatan pidana tetapi juga telah mencederai dari jabatannya,


es

serta Penggugat II sebagai lembaga pers dan Penggugat I sebagai Badan


M

ng

Hukum, yang merupakan perbuatan melawan hukum dari aspek/dimensi


on

Halaman 4 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keperdataan;

si
8. Bahwa perbuatan-perbuatan yang dilakukan Para Tergugat tersebut juga
telah menodai nama baik, karier dan prestasi Penggugat III yang selama ini

ne
ng
telah dibangun dan dijaganya dengan baik, tetapi juga telah menodai nama
baik, martabat dan kehormatan Penggugat II sebagai lembaga pers, serta
Penggugat I sebagai badan hukum yang bergerak dibidang media massa

do
gu cetak;
Para Tergugat bukan saja telah menyerang kehormatan dan mana baik

In
A
Para Penggugat, tetapi juga telah melakukan serangkaian pembunuhan
karakter (character assassination), terhadap Penggugat khususnya;
ah

lik
9. Bahwa perbuatan Para Tergugat tersebut juga dapat dinilai sebagai
perbuatan yang merugikan kepentingan hukum Penggugat I dan Penggugat
II, bahkan tidak mustahil juga sebagai sesuatu rangkaian sistematik dari
am

ub
kegiatan persaingan curang dan tidak sehat dalam dunia bisnis surat kabar
nasional khususnya terhadap Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat;
ep
10. Bahwa perbuatan Para Tergugat tersebut juga telah merusak nama baik,
k

harkat dan martabat serta citra Penggugat II sebagai mass media terkemuka
ah

di Yogyakarta dan surat kabar tertua di Indonesia (terbit untuk pertama kali
R

si
tanggal 27 September 1945), dengan ratusan pegawai, karyawan dan
wartawan serta keluarganya, yang juga menjadi tercemar;

ne
ng

11. Bahwa perbuatan Para Tergugat tersebut, sekaligus juga merusak nama
baik, harkat dan martabat serta citra Penggugat I, sebagai badan hukum

do
gu

yang menerbitkan Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat


Yogyakarta/penerbit mass media yang cukup terkemuka dan dikenal di
Yogyakarta khususnya serta di Indonesia pada umumnya;
In
A

12. Bahwa perbuatan Para Tergugat tersebut bukan saja merupakan perbuatan
melawan hukum yang merugikan Penggugat III sebagai pribadi serta
ah

lik

keluarganya, tetapi juga telah menodai dan mencederai martabat Penggugat


III, sebagai tokoh pers dan masyarakat Yogyakarta, pimpinan dan
m

ub

fungsionaris berbagai organisasi sosial kemasyarakatan serta terlebih-lebih


juga berdampak bagi Surat Kabar Kedaulatan Rakyat yang dipimpinnya
ka

sebagai koran tertua dan terpercaya;


ep

13. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, Para Tergugat telah
ah

jelas-jelas melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan Para


R

Penggugat, baik karena perbuatan yang sengaja dilakukannya, maupun


es

karena kelalaiannya atau kekuranghati-hatinya. Baik tanggung jawab karena


M

ng

perbuatan yang dilakukannya sendiri maupun disebabkan oleh orang-orang


on

Halaman 5 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang menjadi tanggungannya, sehingga wajar dan patut jika Para

si
Penggugat menuntut ganti kerugian terhadap Para Tergugat tersebut,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 1365, 1366 dan pasal 1367

ne
ng
KUHPerdata;
14. Bahwa berdasarkan landasan hukum tersebut, maka sudah sepatutnya jika
kemudian Para Penggugat menuntut ganti kerugian karena perbuatan

do
gu melawan hukum yang dilakukan Para Tergugat tersebut secara tanggung
renteng untuk kerugian materiil maupun moril/imaterial yang apabila ditaksir

In
A
setidaknya sebagai berikut:
15. Kerugian Materiil:
ah

lik
a. Biaya perjalanan luar kota mengurus perkara ini USD2,500.00 (dua ribu
lima ratus dolar Amerika);
b. Biaya perkara dan pengacara dalam perkara ini USD6,000.00 (enam
am

ub
ribu dolar Amerika);
c. Kerugian sebagai akibat perbuatan melawan hukum Para Tergugat
ep
terhadap Perusahaan Badan Hukum, wartawan dan karyawan Para
k

Penggugat USD120,000.00 (seratus dua puluh ribu dolar Amerika);


ah

Kerugian Moril/Imaterial:
R

si
Kerugian yang bersifat moril/imaterial yang diderita Para Penggugat, karena
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat ditaksir

ne
ng

seluruhnya sejumlah USD6,000,000.00 (enam juta dolar Amerika). Jumlah


seluruh kerugian USD6,128,500.00 (enam juta seratus dua puluh delapan

do
gu

lima ratus dolar Amerika);


16. Bahwa oleh karena Para Penggugat telah nyata-nyata dirugikan baik secara
materiil maupun moril, karena perbuatan melawan hukum yang dilakukan
In
A

Para Tergugat tersebut, maka Para Penggugat menuntut agar kerugian


materiil maupun moril sebagaimana tersebut pada angka 14 di atas, dapat
ah

lik

dibayar secara tanggung renteng selambat-lambatnya 14 hari, terhitung


sejak putusan dalam perkara ini dijatuhkan oleh pengadilan;
m

ub

17. Bahwa mengingat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para
Tergugat tersebut telah dilakukan secara terbuka melalui
ka

pemberitaan/penerbitan Surat Kabar Radar Jogja dan telah dilakukan


ep

berkali-kali dalam berbagai penerbitan edisi Mei sampai Juli 2002 maka
ah

sudah sepatutnya jika Para Penggugat menuntut Para Tergugat memohon


R

maaf yang sebesar-besarnya kepada Para Penggugat, yang dilakukan


es

melalui iklan/advertensi yang harus dimuat di Surat Kabar Jawa Pos dan
M

ng

Radar Jogja serta di Surat Kabar Kedaulatan Rakyat, di tambah 3 (tiga)


on

Halaman 6 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mass media lainnya terbitan pusat (Jakarta) selama 7 (tujuh) hari berturut-

si
turut dengan ukuran maksimal 1/2 (setengah) halaman, selambat-lambatnya
dalam tempo 14 hari terhitung sejak putusan pengadilan dijatuhkan;

ne
ng
18. Bahwa oleh karena Para Penggugat sangat meragukan iktikad baik Para
Tergugat dan oleh karena adanya kekhawatiran Para Tergugat akan
mengalihkan barang-barang bergerak dan atau tidak bergerak miliknya

do
gu untuk menghimpun tuntutan Para Penggugat ini, maka Para Penggugat
mohon diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap benda-benda

In
A
tak bergerak dan atau bergerak milik atau yang berada dalam penguasaan
Para Tergugat. Termasuk diantaranya tanah berikut bangunan di atasnya
ah

lik
dengan segala isinya yang terletak di Jalan Ahmad Yani Nomor 88
Surabaya dan Jalan Kaliurang Km. 5 CT III/5, Caturtunggal, Depok, Sleman
atau di tempat lainnya;
am

ub
19. Bahwa oleh karena Para Penggugat sudah cukup banyak menderita
kerugian materiil dan moril karena perbuatan melawan hukum yang
ep
dilakukan oleh Para Tergugat tersebut, serta karena adanya keraguan
k

terhadap iktikad baik Para Tergugat untuk dengan sungguh-sungguh


ah

memenuhi kewajiban hukumnya kepada Para Penggugat, maka Penggugat


R

si
juga mohon agar Para Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa
(dwangsom) sebesar USD120,00 (seratus dua puluh dolar Amerika) untuk

ne
ng

setiap hari keterlambatan/kelalaiannya melaksanakan putusan pengadilan,


terhitung sejak putusan dalam perkara ini diucapkan sampai dilaksanakan

do
gu

untuk seluruh kewajiban hukum Para Tergugat dimaksud;


20. Bahwa mengingat gugatan Para Penggugat ini didasarkan pada alat-alat
bukti yang sah, kuat dan akurat sehingga menurut hukum sudah sepatutnya
In
A

jika Para Penggugat memohon agar terhadap putusan dalam perkara ini
dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada
ah

lik

upaya hukum lainnya seperti banding, kasasi atau verzet;


21. Bahwa oleh karena Para Penggugat berdasarkan alat-alat bukti yang kuat
m

ub

serta didukung oleh fakta-fakta hukum yang valid dan akurat serta dapat
dipertanggungjawabkan adalah sah telah melakukan perbuatan melawan
ka

hukum yang merugikan Para Penggugat, maka sudah semestinya jika


ep

seluruh biaya perkara yang timbul dibebankan kepada Para Tergugat;


ah

22. Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum dan pertimbangan di atas dengan


R

ini Para Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Sleman/Majelis


es

Hakim untuk berkenan memeriksa dan mengadili perkara ini, serta


M

ng

kemudian dapat memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut;


on

Halaman 7 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Primair:

si
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag)

ne
ng
sebagaimana dimaksud;
3. Menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
hukum yang merugikan Para Penggugat;

do
gu 4. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng membayar ganti
kerugian materiil dan moril/imaterial seluruhnya sebesar USD6,128,500.00

In
A
(enam juta seratus dua puluh delapan ribu lima ratus dolar Amerika) yang
harus dibayar secara tunai dan sekaligus paling lambat 14 hari sejak
ah

lik
putusan dalam perkara ini dijatuhkan;
5. Menghukum Para Tergugat untuk memohon maaf yang sebesar-besarnya
kepada Para Penggugat atas perbuatan melawan hukum tersebut, yang
am

ub
harus dimuat dalam iklan/advertensi yang diterbitkan oleh Surat Kabar Jawa
Pos dan Radar Jogja dan Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat serta 3
ep
(tiga) surat kabar nasional (Jakarta) lainnya selama 7 (tujuh) hari berturut-
k

turut dengan ukuran 1/2 (setengah) halaman selambat-lambatnya 14 hari


ah

sejak putusan pengadilan dalam perkara ini dijatuhkan;


R

si
6. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar uang
paksa (dwangsom) sebesar USD120,00 (seratus dua puluh dolar Amerika)

ne
ng

untuk setiap hari keterlambatannya melaksanakan putusan pengadilan


dalam perkara ini, terhitung sejak putusan dijatuhkan sampai dipenuhi untuk

do
gu

seluruhnya kewajiban hukum tersebut;


7. Menetapkan bahwa putusan pengadilan dalam perkara ini dapat
dilaksanakan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad), meskipun ada upaya
In
A

hukum lainnya seperti banding, kasasi atau verzet;


8. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam
ah

lik

perkara;
Subsidair;
m

ub

Mohon putusan lainnya yang seadil-adilnya menurut hukum dalam peradilan


yang baik dan benar (naar geode justitie recht doen);
ka

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Para Tergugat


ep

mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:


ah

Dalam Eksepsi:
R

Lex Generali vs Lex Speciali;


es

1. Bahwa Para Tergugat membantah/menyangkal seluruh dalil-dalil, alasan-


M

ng

alasan dan hal-hal yang dikemukakan oleh Para Penggugat di dalam


on

Halaman 8 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
gugatannya, kecuali yang secara tegas-tegas diakui kebenarannya oleh

si
Para Tergugat di dalam jawaban Para Tergugat;
2. Bahwa dengan dibantah/disangkal gugatan Para Penggugat maka menurut

ne
ng
hukum acara perdata dan yurisprudensi adalah kewajiban Para Penggugat
untuk membuktikan kebenaran dari dalil-dalil gugatannya;
3. Bahwa menurut Para Penggugat, yang menyebabkan Para Penggugat

do
gu menggugat Para Tergugat adalah karikatur yang dimuat di Surat Kabar
Harian Radar Jogja edisi 27 Mei, 28 Mei, 30 Mei, 1 Juni, 2 Juni, 2 Juni, 5

In
A
Juni, 6 Juni, 8 Juni, 11 Juni, 16 Juni, 20 Juni, 28 Juni, 2 Juli dan tanggal 17
Juli tahun 2002, sebagaimana posita dalam gugatan Para Penggugat nomor
ah

lik
2, 3, dan 4;
4. Bahwa dari mencermati posita gugatan Para Penggugat, dalam perkara ini
berlaku Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang dengan
am

ub
sendirinya berlaku pulalah sesuatu yang bersangkutan dengan undang-
undang tersebut antara lain kode etik jurnatistik;
ep
5. Bahwa sesuai dengan adagium lex speciali derogat lex generali maka
k

gugatan Para Penggugat tidak bisa diIihat atau setidak-tidaknya tidak bisa
ah

dilihat hanya dari aspek lex generali sebagaimana yang didalilkan oleh Para
R

si
Penggugat melainkan lebih-lebih haruslah dIIihat dari aspek lex speciali
yaitu Undang Undang Pers tersebut dan segala sesuatu aturan yang

ne
ng

berhubungan dengan undang-undang tersebut, yang untuk perkara ini


mestinya justru lebih menentukan dibandingkan dengan aspek lex generali

do
gu

dimaksud;
Gugatan Para Penggugat Prematur;
6. Bahwa dalam gugatannya (halaman 5 butir 8, 10, 11, 12) Para Penggugat
In
A

mendalilkan telah melakukan penodaan nama baik martabat dan


kehormatan, merusak nama baik Penggugat I, II dan Penggugat III;
ah

lik

7. Bahwa dalam gugatan (halaman 4 butir 7) Para Penggugat dengan tegas


mendalilkan bahwa Para Tergugat telah melakukan perbuatan penghinaan,
m

ub

penistaan atau sengaja merusak kehormatan dan nama baik Penggugat I, II


dan III yang merupakan perbuatan pidana;
ka

8. Bahwa ketentuan perundang-undangan telah jelas mengatur bahwa istiIah


ep

penghinaan, penistaan, merusak kehormatan dan pencemaran nama baik


ah

hanya dalam lingkup hukum pidana (Bab XVI tentang Penghinaan, Pasal
R

310-323 KUHP);
es

9. Bahwa dengan demikian dalil Para Penggugat yang didasarkan bahwa Para
M

ng

Tergugat telah melakukan suatu perbuatan pidana haruslah didasarkan


on

Halaman 9 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada putusan Pengadilan Pidana yang menyatakan bahwa Para Tergugat

si
telah melakukan perbuatan pidana dan putusan tersebut telah berkekuatan
hukum tetap;

ne
ng
10. Bahwa Pasal 29 AB (algemenee bepalingen wetgeving voor Indonesia)
berbunyi sebagai berikut:
“Selama dalam proses tuntutan pidana ditundalah tuntutan perdata

do
gu mengenai ganti rugi yang sedang ditangani oleh Hakim perdata, dengan
tidak mengurangi cara-cara pencegahan yang diperkenankan oleh undang-

In
A
undang”;
11. Bahwa memang benar Penggugat III mengadukan ke Kepolisan tentang apa
ah

lik
yang didalilkan olehnya sebagai pencemaran nama baik ke Polda Daerah
lstimewa Yogyakarta sebagaimana tercantum dalam Laporan Polisi Nomor
LP/126N/2003/Siaga tanggal 22 Mei 2003 dan Ke Poltabes Yogyakarta
am

ub
sebagaimana tercantum dalam laporan Polisi Nomor Pol. LP/59-
B/X/2002/Pamapta tanggal 31 Oktober 2002, akan tetapi sampai sekarang
ep
jangankan sudah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap,
k

akan tetapi sampai ke tingkat penuntutan saja pun belum;


ah

12. Bahwa apabila perbuatan pidana itu telah terbukti dan telah berkekuatan
R

si
hukum tetap maka barulah Para Penggugat dapat mengajukan permintaan
ganti kerugian secara perdata sebagaimana diatur dalam pasal 1373-1377

ne
ng

KUHPerdata;
13. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, jelas terbukti bahwa

do
gu

gugatan Para Penggugat adalah prematur dan sudah seharusnya Majelis


Hakim menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima;
Pihak Yang Digugat Kabur;
In
A

14. Tanpa berita atau tanpa didahului berita-berita sebelumnya maka apakah
Para Penggugat bisa merasa dirinya yang dimaksud oleh karikatur tersebut
ah

lik

dan bahwa gugatan Para Penggugat yang melibatkan/menarik Tergugat I


sebagai pihak dalam perkara ini justru mengakibatkan gugatan menjadi tidak
m

ub

jelas atau kabur, karena selaku badan hukum yang terbentuk Perseroan
Terbatas (PT). PT Jawa Pos dengan PT Yogyakarta Intermedia Pers adalah
ka

sebagai badan hukum yang terpisah dan berdiri sendiri serta tidak
ep

mempunyai hubungan hukum;


ah

15. Bahwa sebagaimana tersebut di atas suatu gugatan perdata perbuatan


R

melawan hukum yang menuntut sesuatu ganti kerugian berdasarkan adanya


es

pelanggaran pidana (lihat gugatan hal. 4 butir 7) harus dibuktikan terlebih


M

ng

dahulu pidananya yaitu dengan adanya suatu putusan pengadilan pidana


on

Halaman 10 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang telah berkekuatan hukum tetap, hal mana sehingga agar tidak terjadi

si
saling bertentangan antara putusan pengadilan pidana dengan putusan
pengadilan perdata;

ne
ng
16. Bahwa hingga saat ini tidak ada putusan pengadilan pidana yang
menyatakan bahwa Para Tergugat telah terbukti bersalah melanggar Kitab
Undang Undang Hukum Pidana sebagaimana diatur dalam Bab XIV pasal

do
gu 310-323 KUHP;
17. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka gugatan Para Penggugat

In
A
adalah gugatan yang kabur sebab telah mencampuradukkan gugatan ganti
rugi dan perbuatan melawan hukum karena ada dugaan tindak pidana
ah

lik
penghinaan dan pencemaran nama baik;
18. Bahwa Para Penggugat tidak dapat menjelaskan secara terperinci dalam
uraian gugatannya mengenai hubungan hukum dan pertanggungjawaban
am

ub
antara Tergugat yang satu dengan yang lainnya;
19. Bahwa gugatan Para Penggugat tidak cermat, terbukti dari antara lain pada
ep
uraian Para Tergugat menyatakan tentang eksistensi subjek yang dimaksud
k

oleh Para Penggugat yaitu antara Tergugat III, dimana sebenarnya


ah

eksistensi subjek Tergugat III adalah sudah terangkum/termasuk dengan


R

si
sendirinya di dalamnya sebagai Tergugat IV dan Tergugat V maka dengan
serta merta Para Penggugat langsung begitu saja menganulir adanya subjek

ne
ng

Tergugat III dimaksud;


20. Bahwa karikatur sebagaimana dimaksudkan dalam dalil gugatan Para

do
gu

Penggugat, sebenarnya merupakan sebuah eksepsi kreativitas seni yang


memberikan gambaran dari isi suatu berita/opini/isu yang menarik. Jadi
karikatur tersebut muncul setelah dan/atau berkaitan dengan suatu berita,
In
A

atau dalam perkataan lain karikatur tersebut tidak berdiri sendiri dengan
substansi berita;
ah

lik

21. Bahwa penulisan berita dan karikatur tentang perkara yang sedang dihadapi
oleh Penggugat III tersebut didasarkan adanya laporan Polisi Nomor Pol
m

ub

LP/05-DN /2002/Pamapta tertanggal 3 Mei 2002, serta beberapa sumber


berita lainnya, yang mana dari bukti tersebut Penggugat III berstatus
ka

sebagai tersangka;
ep

22. Bahwa secara logika, seandainya karikatur itu berdiri sendiri tanpa berita
ah

atau tanpa didahului berita-berita sebelumnya, maka apakah Para


R

Penggugat bisa merasa dirinyalah yang dimaksud oleh karikatur tersebut


es

dan kemudian menuntut ganti kerugian?;


M

ng

on

Halaman 11 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
23. Bahwa gugatan Para Penggugat terdapat kurang pihak, dimana karikatur

si
dimaksud dimuat bersama-sama dengan berita yang ditulis wartawan, akan
tetapi kenapa dan ternyata wartawan penulis berita yang bersangkutan tidak

ne
ng
ikut digugat atau ditarik sebagai pihak dalam perkara ini, padahal kalau Para
Penggugat konsisten dalam penyusunan gugatannya maka bukan cuma
kartunis tetapi wartawan yang menulis berita yang diberi karikatur itu

do
gu mestinya ikut digugat dan dijadikan pula sebagai salah satu Tergugat;
24. Bahwa dihubungkan dengan Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999, baik

In
A
Pasal 12 tersebut maupun Pasal 19 dengan tidak adanya
penjelasan/kejelasan tentang Pemilihan Tanggung Jawab sedemikian itu
ah

lik
dan tanpa ada penjelasan/kejelasan mengenai hubungan
pertanggungjawaban satu dengan yang lainnya maka:
a. Pihak yang digugat kurang/tidak lengkap; dan/atau
am

ub
b. Pihak yang digugat berlebih sehingga terjadi duplikasi subjek gugatan;
Penggugat Tidak Menggunakan Hak Jawab;
ep
25. Bahwa di dalam Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
k

dikenal yang namanya Hak Jawab dan Hak Koreksi yaitu:


ah

- Hak Jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk


R

si
memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa
fakta yang merugikan nama baiknya;

ne
ng

- Hak Koreksi adalah hak setiap orang untuk mengoreksi atau


membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik

do
gu

tentang dirinya maupun tentang orang lain;


26. Bahwa menurut Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3) Undang Undang Pers tersebut
pers wajib melayani hak jawab dan melayani hak koreksi, bahkan dengan
In
A

sanksi pidana tertentu sebagaimana diatur di dalam pasal 18 ayat (2) yaitu
apabila pers tidak melayani hak jawab maka dipidana dengan pidana denda
ah

lik

paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah);


27. Bahwa wartawan Para Tergugat telah berupaya melakukan konfirmasi
m

ub

kepada Penggugat III, namun tak pernah berhasiI bahkan Penggugat III
selalu menghindar dari konfirmasi tersebut;
ka

28. Bahwa dengan demikian berarti Para Tergugat telah memenuhi seluruh
ep

kewajiban Para Tergugat sebagaimana yang diatur di dalam Undang


ah

Undang Pers dan sekaligus di dalam kode etik jurnalistik Indonesia;


R

29. Bahwa bilamana segala sesuatu yang dikemukakan oleh Para Tergugat di
es

dalam eksepsi ini dihubungkan satu dengan yang lainnya maka lebih dari
M

ng

jelas bahwa gugatan Penggugat:


on

Halaman 12 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Gugatan Para Penggugat prematur;

si
- Gugatan Para Penggugat tidak jelas/kabur (obscuur libel);
- Pihak-pihak yang digugat oleh Para Penggugat kurang lengkap; dan atau

ne
ng
- Terjadi duplikasi subjek gugatan;
30. Bahwa dengan demikian sesuai dengan ketentuan hukum acara perdata
dan yurisprudensi yang bersangkutan maka gugatan Para Penggugat

do
gu seharusnyalah dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Sleman telah

In
A
mengambil putusan, yaitu Putusan Nomor 84/Pdt.G/2003/PN Slmn. tanggal 22
April 2004 yang amarnya sebagai berikut:
ah

lik
i. Dalam Eksepsi:
- Menolak eksepsi Para Tergugat seluruhnya
ii. Dalam Pokok Perkara:
am

ub
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan perbuatan
ep
melawan hukum yang merugikan Para Penggugat;
k

3. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar


ah

ganti kerugian moril/imaterial kepada Para Penggugat sebesar


R

si
USD600,000.00 (enam ratus ribu dolar Amerika) yang harus dibayar
tunai dan sekaligus sejak putusan perkara ini mempunyai kekuatan

ne
ng

hukum tetap;
4. Menghukum Para Tergugat untuk memohon maaf yang sebesar-

do
gu

besarnya kepada Para Penggugat atas perbuatan melawan hukum


tersebut, yang harus dimuat dalam iklan/advertensi yang diterbitkan
oleh Surat Kabar Jawa Pos dan Radar Jogja serta harian Kedaulatan
In
A

Rakyat selama 7 (tujuh) hari berturut-turut dengan ukuran minimal 1/2


(setengah) halaman sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum
ah

lik

tetap;
5. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar
m

ub

denda keterlambatan sebesar USD60,00 (enam puluh dolar Amerika)


untuk setiap hari keterlambatannya melaksanakan putusan Pengadilan
ka

dalam perkara ini, sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap
ep

sampai dipenuhi untuk seluruhnya kewajiban hukum tersebut;


ah

6. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam


R

perkara ini sebesar Rp238.000,00 (dua ratus tiga puluh delapan ribu
es

rupiah);
M

ng

7. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;


on

Halaman 13 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta

si
Nomor 74/PDT/2004/PTY. tanggal 6 Desember 2004 adalah sebagai berikut:
- Menerima permohonan banding dari kuasa Para Tergugat/Pembanding/

ne
ng
Terbanding dan permohonan banding dari kuasa Penggugat/
Terbanding/Pembanding;
- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Sleman tanggal 22 April 2004

do
gu Nomor 84/Pdt.G/2003/PN Slmn. sehingga amar selengkapnya berbunyi
sebagai berikut:

In
A
Dalam Eksepsi:
- Menolak eksepsi Para Tergugat seluruhnya;
ah

lik
Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
am

ub
hukum yang merugikan Para Penggugat;
3. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar
ep
ganti kerugian moril/imaterial kepada Para Penggugat sebesar
k

USD600,000.00 (enam ratus ribu dolar Amerika) yang harus dibayar


ah

tunai dan sekaligus sejak putusan perkara ini mempunyai kekuatan


R

si
hukum tetap;
4. Menghukum Para Tergugat untuk memohon maaf yang sebesar-

ne
ng

besarnya kepada Para Penggugat atas perbuatan melawan hukum


tersebut, yang harus dimuat dalam iklan/advertensi yang diterbitkan oleh

do
gu

Surat Kabar Jawa Pos dan Radar Jogja dan Surat Kabar Harian
Kedaulatan Rakyat selama 7 (tujuh) hari berturut-turut dengan ukuran ½
(setengah) halaman selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan
In
A

mempunyai kekuatan hukum tetap;


5. Menghukum Para Tergugat/Permbanding/Terbanding untuk membayar
ah

lik

biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam peradilan


tingkat banding sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah);
m

ub

6. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;


Menimbang, bahwa amar Putusan Mahkamah Agung R.I. Nomor 1225
ka

K/Pdt/2006 tanggal 12 September 2007 yang telah berkekuatan hukum tetap


ep

tersebut adalah sebagai berikut:


ah

Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi I: 1. PT Badan


R

Penerbit Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, 2. Surat Kabar Harian Kedaulatan


es

Rakyat Yogyakarta, 3. Dr. H. Soemadi Martono Wonohito dan permohonan


M

ng

kasasi Para Pemohon Kasasi II: 1. Jawa Pos, 2. PT Jogja Intermedia Pres, 3.
on

Halaman 14 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Surat Kabar Radar Jogja, 4. General Manager/Pemimpin Umum Surat Kabar

si
Radar Jogja, 5. Pemimpin Redaksi Surat Kabar Radar Jogja dan 6. Kartunis
Surat Kabar Radar Jogja, cq Hengki Irawan tersebut;

ne
ng
Menghukum Para Pemohon Kasasi I dan Para Pemohon Kasasi I I/Para
Penggugat dan Para Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat
kasasi ini sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);

do
gu Menimbang, bahwa sesudah Putusan Mahkamah Agung Nomor 1225
K/Pdt/2006 tanggal 12 September 2007 yang telah mempunyai kekuatan hukum

In
A
tetap tersebut, diberitahukan kepada Para Termohon Kasasi juga Para
Pemohon Kasasi II/Tergugat I s.d. V/Para Terbanding juga Para Pembanding
ah

lik
pada tanggal 25 Oktober 2007 kemudian terhadapnya oleh Para Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Para Termohon Kasasi juga Para Pemohon Kasasi
II/Tergugat I s.d. V/Para Terbanding juga Para Pembanding dengan
am

ub
perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24 Maret
2015 diajukan permohonan peninjauan kembali pada tanggal 2 April 2015
ep
sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor 1225
k

K/Pdt/2006 juncto Nomor 74/PDT/2004/PT YYK. juncto Nomor


ah

84/Pdt.G/2003/PN Slmn. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Sleman,


R

si
permohonan tersebut disertai dengan memori peninjauan kembali yang memuat
alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada

ne
ng

tanggal itu juga;


Bahwa memori peninjauan kembali dari Para Pemohon Peninjauan

do
gu

Kembali dahulu Para Termohon Kasasi juga Para Pemohon Kasasi II/Tergugat I
s.d. V/Para Terbanding juga Para Pembanding tersebut telah diberitahukan
kepada Para Termohon Peninjauan Kembali dahulu Para Pemohon Kasasi I
In
A

juga Para Termohon Kasasi/Para Penggugat/Para Pembanding juga Para


Terbanding tanggal 13 dan 20 April 2015;
ah

lik

Bahwa kemudian Para Termohon Peninjauan Kembali dahulu Para


Pemohon Kasasi I juga Para Termohon Kasasi/Para Penggugat/Para
m

ub

Pembanding juga Para Terbanding mengajukan tanggapan atas memori


peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut
ka

pada tanggal 10 Juni 2015;


ep

Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta


ah

alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama,


R

diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam
es

undang-undang, maka oleh karena itu permohonan peninjauan kembali tersebut


M

ng

secara formal dapat diterima;


on

Halaman 15 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Para Pemohon

si
Peninjauan Kembali dahulu Para Termohon Kasasi juga Para Pemohon Kasasi
II/Tergugat I s.d. V/Para Terbanding juga Para Pembanding dalam memori

ne
ng
peninjauan kembali tersebut pada pokoknya ialah:
I. Bukti Baru/Novum Yang Dijadikan Dasar Pengajuan Permohonan
Peninjauan Kembali Dalam Perkara A Quo, Yaitu “Surat Dari Dewan Pers

do
gu Kepada Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
124/DP/K/III/2015 Tertanggal 13 Maret 2015, Dan Surat Dari Saksi Ahli RH.

In
A
Siregar, S.H., (Almarhum) Kepada Ketua Dewan Pers Tertanggal 6
Desember 2004”;
ah

lik
1. Bahwa sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan oleh Pasal 67
Undang Undang Mahkamah Agung, khususnya huruf b, salah satu
alasan diajukannya Permohonan Peninjauan Kembali adalah: “Apabila
am

ub
perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat menentukan
yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan”;
ep
2. Bahwa Para Pemohon Peninjauan Kembali dalam memori peninjauan
k

kembali mengajukan surat dari Dewan Pers kepada Ketua Mahkamah


ah

Agung Republik Indonesia nomor 124/DP/K/III/2015 tertanggal 13 Maret


R

si
2015 dan surat dari Saksi Ahli RH. Siregar, S.H., (almarhum) kepada
Ketua Dewan Pers tertanggal 6 Desember 2004 sebagai bukti

ne
ng

baru/novum, yang terdiri dari beberapa dasar dan alasan yang dijadikan
sebagai bukti adanya kekeliruan Hakim atau kekhilafan yang nyata

do
gu

dalam memutuskan perkara a quo baik dalam tingkat Judex Facti


maupun Judex Juris pada tingkat kasasi;
3. Bahwa Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1225
In
A

K/Pdt/2006 tertanggal 22 Agustus 2007 juncto Putusan Pengadilan


Tinggi Yogyakarta Nomor 74/PDT/2004/PT YYK. tertanggal 6 Desember
ah

lik

2004 juncto Putusan Pengadilan Negeri Sleman Nomor


84/Pdt.G/2003/PN Slmn. tertanggal 22 April 2004 telah terdapat
m

ub

kesalahan penerapan hukum oleh karena Majelis Hakim Judex Juris dan
Majelis Hakim Judex Facti yang memeriksa dan mengadili perkara ini
ka

yang mempertimbangkan dalam pertimbangan hukumnya mengenai


ep

pokok perkara yang tidak cukup menganalisis seluruh isi pokok perkara
ah

dan tidak mempertimbangkan segala fakta dan dasar hukum yang


R

disampaikan dalam proses pemeriksaan perkara a quo;


es

4. Bahwa sesuai dengan isi bukti baru/novum berupa surat dari Dewan
M

ng

Pers kepada Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor


on

Halaman 16 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
124/DP/K/III/2015 tertanggal 13 Maret 2015 dan surat dari Saksi Ahli

si
RH. Siregar, S.H., (almarhum) kepada Ketua Dewan Pers tertanggal 6
Desember 2004, Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

ne
ng
1225 K/Pdt/2006 tertanggal 22 Agustus 2007 juncto Putusan Pengadilan
Tinggi Yogyakarta Nomor 74/PDT/2004/PT YYK. tertanggal 6 Desember
2004 juncto Putusan Pengadilan Negeri Sleman Nomor

do
gu 84/Pdt.G/2003/PN Slmn. tertanggal 22 April 2004 bertentangan dengan
hukum dan berlebihan dengan alasan-alasan sebagai berikut:

In
A
a. Semestinya perkara ini diselesaikan dalam ranah Undang Undang
Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers;
ah

lik
b. Penggunaan pasal pencemaran nama baik seharusnya berada
dalam ruang lingkup personal dan bukan dengan perusahaan,
apalagi orang yang keberatan tersebut saat ini telah meninggal
am

ub
dunia;
c. Perkara ini sebelumnya telah didahului dengan perkara pidana dan
ep
Pemimpin Redaksi Radar Jogja telah menjalani pidananya;
k

d. Keputusan pidana denda sebesar USD600,000.00 terlalu


ah

memberatkan perusahaan yang menaungi Jawa Pos Group.


R

si
Kalaupun ada tuntutan mestinya tidak dalam bentuk mata uang Dolar
Amerika Serikat, melainkan dalam rupiah sebagai uang Negara RI

ne
ng

yang sah. Tuntutan semacam ini berseberangan dengan undang-


undang;

do
gu

e. Pihak penuntut, dalam hal ini SKH Kedaulatan Rakyat, tidak


menuntut Jawa Pos sebagai pihak yang harus bertanggung jawab
atas sejumlah tulisan dan karikatur yang dibuat dan dimuat oleh
In
A

Radar Jogja. Meskipun Radar Jogja ada dalam Group Jawa Pos,
tetapi mempunyai status hukum yang berdiri sendiri (objek hukum
ah

lik

tersendiri);
5. Bahwa berdasarkan alasan-asalan dari bukti baru/novum tersebut, Para
m

ub

Pemohon Peninjauan Kembali akan menguraikan secara rinci dasar-


dasar, fakta-fakta serta alasan-asalan Putusan Mahkamah Agung
ka

Republik Indonesia Nomor 1225 K/Pdt/2006 tertanggal 22 Agustus 2007


ep

juncto Putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta Nomor 74/PDT/2004/PT


ah

YYK. tertanggal 6 Desember 2004 juncto Putusan Pengadilan Negeri


R

Sleman Nomor 84/Pdt.G/2003/PN Slmn. tertanggal 22 April 2004


es

dianggap bertentangan dengan hukum, berlebihan serta salah dan keliru


M

ng

on

Halaman 17 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam menerapkan hukum, sebagaimana kami uraikan secara rinci

si
berikut ini:
A. Bukti Baru/Novum Membuktikan Bahwa Putusan Judex Facti Dan Judex

ne
ng
Juris Mengandung Kehilafan Hakim Atau Suatu Kekeliruan Yang Nyata
Karena Tidak Mempergunakan Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999
Tentang Pers Dalam Mengambil Putusan;

do
gu 6. Bahwa putusan Judex Facti yang diperkuat dengan Judex Juris
mengandung kehilafan Hakim atau suatu kekeliruan yang nyata karena

In
A
tidak mempergunakan Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang
Pers (Undang Undang Pers) dalam mengambil putusan, padahal
ah

lik
perkara a quo adalah sebuah gugatan akibat adanya pemberitaan yang
dilakukan oleh Surat Kabar Radar Jogja (Tergugat III) sebagai lembaga
pers. Oleh karena ini adalah gugatan terhadap sebuah pemberitaan
am

ub
pers, sesuai dengan prinsip hubungan lex specialis dan lex generalis,
seharusnya Undang Undang Pers lah yang menjadi rujukan dalam
ep
memutus perkara a quo;
k

7. Bahwa Undang Undang Pers haruslah digunakan dalam perkara a quo


ah

sebagai tolak ukur untuk menentukan apakah telah terjadi pelanggaran


R

si
hukum yang mengakibatkan perbuatan melawan hukum dalam tata cara
berita Tergugat III dimuat dan diberitakan. Atas dasar inilah, sangat jelas

ne
ng

bahwa berita yang diterbitkan oleh Tergugat III sama sekali tidak
melanggar Undang Undang Pers, justru sebaliknya telah sepenuhnya

do
gu

memenuhi dan sesuai dengan standar yang diatur dalam Undang


Undang Pers;
8. Bahwa kebebasan pers merupakan suatu prinsip dasar yang dijamin
In
A

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan sistem


kenegaran Republik Indonesia sebagai negara demokratis, karena itu
ah

lik

kebebasan pers harus dilindungi dan dijamin. Harus ada tatanan yang
menjamin keseimbangan antara prinsip pers bebas dengan kepentingan
m

ub

seseorang atau suatu golongan;


9. Bahwa dalam konteks hubungan kedua kepentingan tersebutlah,
ka

diciptakan suatu mekanisme yang menjamin keseimbangan antara


ep

keduanya, yakni kebebasan pers memperoleh dan menyampaikan


ah

informasi di satu sisi dan prosedur yang melindungi kepentingan


R

seseorang terhadap pemberitaan pers. Prosedur ini berupa dibukanya


es

“kontrol secara luas” terhadap pers oleh publik, yang mana dalam
M

ng

bentuk konkritnya antara lain:


on

Halaman 18 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Dijaminnya hak jawab bagi subjek pemberitaan yang merasa

si
dirugikan atau dicemarkan nama baiknya oleh suatu pemberitaan
pers;

ne
ng
- Dijaminnya hak koreksi bagi lembaga-lembaga kemasyarakatan
seperti lembaga media wacth dan Dewan Pers dengan berbagai
bentuk dan cara;

do
gu 10. Mekanisme tersebut dimaksudkan agar dapat memberikan proteksi
terhadap kepentingan kemerdekaan pers dan kepentingan individu atau

In
A
kepentingan publik secara berimbang. Prinsip inilah yang diatur dalam
Pasal 5 Undang Undang Pers tentang tata cara pertanggungjawaban
ah

lik
pers;
11. Bahwa dalam perkara a quo, Para Termohon Peninjauan Kembali tidak
pernah atau belum mengajukan hak jawab atas adanya pemberitaan
am

ub
Tergugat III yang dianggap mencemarkan nama baik Termohon
Peninjauan Kembali III semula Penggugat III, maka sesuai dengan
ep
pedoman dan yurisprudensi Mahkamah Agung dalam perkara Nomor
k

273 PK/PDT/2008 dalam perkara antara Time Inc Asia, dkk melawan
ah

H.M. Soeharto tertanggal 16 April 2009, yang sebagaimana


R

si
pertimbangannya kami kutip sebagai berikut:
“Bahwa Judex Facti telah mengenyampingkan Undang Undang Pers

ne
ng

dalam mempertimbangkan perkara ini. Di dalam Undang Undang Pers


harus dipertimbangkan tentang:

do
gu

1. Adanya kepentingan umum;


2. Adanya cover both sides;
3. Adanya penggunaan hak jawab.
In
A

Apabila ketiga unsur tersebut tidak dipenuhi dalam pemberitaan, barulah


dapat dikatakan telah terpenuhi unsur melawan hukum yang dilakukan
ah

lik

pers;
Bahwa ketiga unsur tersebut harus dipertimbangkan oleh Hakim yang
m

ub

menyangkut pers, karena suatu pemberitaan pers tidak selalu harus


berita yang absolut benar. Suatu berita mungkin saja baru bersifat
ka

samar-samar, tetapi hal tersebut dapat diungkapkan oleh pers untuk


ep

menemukan berita yang benar demi suatu kepentingan umum.


ah

Kebenaran suatu berita dapat diperoleh melalui beberapa tahap


R

termasuk adanya tanggapan dari yang terkena berita. Disinilah letak


es

kebebasan pers tersebut yang harus dilindungi yaitu pers yang


M

ng

bertanggung jawab dengan didasari iktikad baik”;


on

Halaman 19 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian, putusan Judex Facti yang diperkuat oleh Judex Juris

si
pada tingkat kasasi dalam perkara a quo telah bertentangan dengan
hukum, mengandung kekeliruan dan kekhilafan yang nyata;

ne
ng
B. Bukti Baru/Novum Membuktikan Bahwa Putusan Judex Facti dan Judex
Juris Telah Mengandung Kekhilafan Hakim Atau Kekeliruan Yang Nyata
Karena Menggunakan Pasal 1365 KUHPerdata Dalam Memutuskan Adanya

do
gu Perbuatan Melawan Hukum Akibat Pencemaran Nama Baik Yang
Seharusnya Menggunakan Pasal 1372 KUHPerdata juncto 310 KUHP;

In
A
12. Bahwa Para Pemohon Peninjauan Kembali keberatan dengan
pertimbangan hukum Judex Facti pengadilan tingkat pertama pada
ah

lik
halaman 73 paragraf 4 yang menyatakan sebagai berikut:
“Menimbang bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas Majelis Hakim
akan mempertimbangkan apakah perbuatan Para Tergugat dalam
am

ub
menerbitkan/memberitakan sebagaimana diuraikan dalam pertimbangan
di atas merupakan suatu perbuatan melawan hukum sebagaimana
ep
dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata ...”;
k

Halaman 76 Paragraf 3:
ah

“Menimbang bahwa dengan demikian perbuatan-perbuatan Para


R

si
Tergugat tersebut di atas adalah perbuatan melawan hukum.”;
13. Bahwa pokok gugatan Para Termohon Peninjauan Kembali semula Para

ne
ng

Penggugat adalah terkait dengan adanya pemberitaan yang dilakukan


oleh Tergugat III dan dianggap menghina dan merugikan nama baik

do
gu

Para Penggugat. Dalil penghinaan dan tuntutan ganti rugi sebagai akibat
tercemarnya nama baik Para Penggugat quad non seharusnya tidak
menggunakan Pasal 1365 KUHPerdata, akan tetapi menggunakan
In
A

Pasal 1372 KUHPerdata yang berbunyi sebagai berikut:


“Tuntutan perdata tentang hal penghinaan diajukan untuk memperoleh
ah

lik

penggantian kerugian serta pemulihan kehormatan dan nama baik.


Dalam menilai satu sama lain, Hakim harus memperhatikan kasar atau
m

ub

tidaknya penghinaan, begitu pula pangkat, kedudukan dan kemampuan


kedua belah pihak dan keadaan.”;
ka

14. Bahwa Para Pemohon Peninjauan Kembali sangat keberatan dengan


ep

pertimbangan hukum putusan Judex Facti Pengadilan Tingkat Pertama


ah

tersebut di atas karena dibuat dengan mencampuradukkan antara


R

kriteria-kriteria perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) secara


es

luas sesuai dengan Pasal 1365 KUHPerdata (lex generalis) dengan


M

ng

ketentuan-ketentuan mengenai penghinaan yang diatur dalam Pasal


on

Halaman 20 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1372 KUHPerdata (yang merupakan ketentuan lex specialis dari Pasal

si
1365 KUHPerdata);
15. Bahwa telah menjadi pendapat umum yang diterima, apabila

ne
ng
mengajukan gugatan penghinaan berdasarkan Pasal 1372 KUHPerdata,
maka penghinaan ini harus diberikan arti yang sama dengan perumusan
arti penghinaan dalam Pasal 310 KUHP. Hal ini disebabkan Pasal 1372

do
gu menyebut penghinaan (belediging) tanpa memberikan batasan
mengenai unsur-unsurnya. Unsur-unsur penghinaan dalam Pasal 310

In
A
KUHP adalah sebagai berikut:
a. Barang siapa;
ah

lik
b. Niat/sengaja (opzet) untuk menghina/menuduh kehormatan atau
nama baik seseorang; dan
c. Dengan tujuan diketahui umum;
am

ub
Selanjutnya atas gugatan penghinaan berdasarkan Pasal 1372
KUHPerdata, Pasal 1376 KUHPerdata menentukan bahwa tuntutan
ep
perdata mengenai penghinaan tidak dapat dikabulkan jika tidak ada
k

niat/maksud untuk menghina. Niat untuk menghina (unsur opzet)


ah

dianggap tidak ada apabila dilakukan untuk kepentingan umum;


R

si
16. Bahwa suatu gugatan penghinaan didasarkan kepada Pasal 1372
KHPerdata juncto Pasal 310 KUHP, maka seharusnya gugatan tersebut

ne
ng

tidak boleh digabungkan dengan Pasal 1365 KUHPerdata. Hal tersebut


sebagaimana diuraikan oleh Asser Rutten, ahli hukum perdata dalam

do
gu

bukunya yang berjudul “Verbintenissenrecht, De Verbintenis uit de wet”,


Tjeenk Willink, Zwolee cet. Ke-4, 1975 halaman 189 yang terjemahan
bebasnya menyatakan sebagai berikut:
In
A

“Peraturan khusus tentang gugatan perdata karena penghinaan


berakibat bahwa tuntutan mengenai penghinaan tidak dapat dilakukan
ah

lik

atas dasar Pasal 1401, tetapi semata-mata hanya atas dasar Pasal 1408
dan berikutnya. Bandingkan HR 10 April 1959 NJ 1960 Nomor 114
m

ub

dengan catatan L.E.H.R. yang dapat disamakan (mengenai Pasal 1406)


HR 27 Februari 1925, NJ 1925 halaman 566.”;
ka

Catatan: Pasal 1401 BW Belanda adalah sama dengan Pasal 1365


ep

KUHPerdata sedangkan Pasal 1408 BW Belanda sama dengan Pasal


ah

1372 KUHPerdata;
R

17. Bahwa selanjutnya ahli Mr. A. Pitlo, Mr. M.F.H.J. Bolweg menyatakan
es

dalam buku “Het Verbitenissenrecht Naar Het Nederlands Burgeerlicjk


M

ng

Wetbrek, Algemeen Deel”. 7 e druk, 1974, Tjeenk Willink, Groniugen


on

Halaman 21 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sewaktu membahas Pasal 1408 dan Pasal 1409 (sama dengan Pasal

si
1372 dan 1373 KUHPerdata) antara lain menyatakan:
“Terdapat sejumlah pasal dalam undang-undang yang mengatur

ne
ng
tuntutan tentang penghinaan, suatu bentuk khusus perbuatan melawan
hukum.”;
18. Bahwa berdasarkan pendapat dari ahli hukum tersebut di atas,

do
gu penghinaan merupakan suatu bentuk khusus dari perbuatan melawan
hukum. Oleh karena itu, berlaku asas lex specialis derogat lege

In
A
generalis. Dengan demikian, tuntutan perdata tentang penghinaan harus
didasarkan pada ketentuan khusus yang diatur dalam Pasal 1372
ah

lik
KUHPerdata juncto Pasal 310 KUHP dimana harus dibuktikan dengan
adanya unsur dengan sengaja (opzet). Artinya dalam perkara a quo,
Judex Facti dan Judex Juris dalam tingkat kasasi telah keliru dalam
am

ub
menilai gugatan Para Termohon Peninjauan Kembali semula Para
Penggugat yang memakai dasar perbuatan melawan hukum yang
ep
bersifat umum (lex generalis) yaitu Pasal 1365 KUHPerdata.
k

19. Bahwa sesuai dengan pedoman dan Yurispridensi Mahkamah Agung


ah

dalam perkara Nomor 273 PK/PDT/2008 dalam perkara antara Time Inc
R

si
Asia, dkk melawan H.M. Soeharto tertanggal 16 April 2009, yang
sebagaimana pertimbangannya kami kutip sebagai berikut:

ne
ng

“Bahwa dengan dalil gugatan Penggugat, Hakim tidak boleh memakai


kriteria pasal 1365 KUHPerdata tetapi yang harus dipakai adalah Pasal

do
gu

1372 KUHPerdata yang merupakan ketentuan khusus, karena kedua


konsekuensi ketentuan tersebut adalah sangat berbeda.”;
20. Bahwa berdasarkan teori-teori, dasar hukum dan pedoman
In
A

yurisprudensi si atas, putusan Judex Facti dan Judex Juris dalam tingkat
kasasi terbukti merupakan putusan yang keliru dan nyata-nyata
ah

lik

mengandung kekhilafan dalam penerapan hukum karena Judex Facti


dan Judex Juris dalam menilai gugatan pencemaran nama baik dengan
m

ub

dasar Pasal 1365 KUHPerdata, padahal terdapat ketentuan khusus yang


mengatur penghinaan dan pencemaran nama baik yaitu dalam Pasal
ka

1372 KUHPerdata juncto Pasal 310 KUHP. Oleh karena itu, sudah
ep

sepatutnya putusan Judex Facti dan Judex Juris dalam perkara a quo
ah

dibatalkan oleh Majelis Hakim Agung pada tingkat peninjauan kembali;


R

C. Bukti Baru/Novum Membuktikan Bahwa Putusan Judex Facti Dan Judex


es

Juris Telah Mengandung Kekhilafan Hakim Atau Kekeliruan Yang Nyata


M

ng

on

Halaman 22 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Karena Penghinan Dan Pencemaran Nama Baik Seharusnya Berada Dalam

si
Ruang Lingkup Personal Dan Bukan Dengan Perusahaan/Badan Hukum;
21. Bahwa Para Pemohon Peninjauan Kembali keberatan dan menolak

ne
ng
pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Tingkat Pertama yang
menyatakan bahwa akibat pemberitaan Para Tergugat, Para Penggugat
merasa malu, dan tercemar nama baiknya serta kehormatannya atas

do
gu pemberitaan tersebut kepada masyarakat luas. Bagaimana mungkin
sebuah badan hukum (Penggugat I dan Penggugat II) dapat merasa

In
A
malu, padahal yang diberitakan dalam Surat Kabar Radar Jogja
(Tergugat III) adalah terkait dengan tindakan Penggugat III secara
ah

lik
pribadi berdasarkan bukti laporan polisi;
22. Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Tingkat Pertama
pada halaman 79 paragraf 1 dan 2, halaman 80 paragraf 3 dan 4,
am

ub
halaman 81 paragraf 1 yang terkait dengan tercemarnya nama baik dan
kehormatan Para Penggugat adalah keliru dan bertentangan dengan
ep
unsur-unsur pencemaran nama baik yang ada dalam Pasal 310 KUHP;
k

23. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terbukti di persidangan, serta


ah

pertimbangan Judex Facti sendiri pengadilan tingkat pertama, terbukti


R

si
bahwa Penggugat I dan Penggugat II tidak memiliki keterkaitan secara
hukum dalam pemberitaan Tergugat III tersebut, apalagi dianggap

ne
ng

mencemarkan nama baik Penggugat I dan Penggugat II sebagai badan


hukum, adalah suatu hal yang mustahil. Dari beberapa pertimbangan

do
gu

hukum Judex Facti, hanya Penggugat III yang diberitakan dan merasa
dicemarkan nama baiknya secara pribadi, tidak terkait dengan
kedudukan Penggugat I dan Penggugat II sebagai badan hukum, dan
In
A

tidak mungkin sebuah badan hukum dapat merasa tercemar nama


baiknya;
ah

lik

24. Bahwa pertimbangan-pertimbangan Judex Facti pengadilan tingkat


pertama hanya menyatakan bahwa Para Tergugat telah melanggar hak
m

ub

subjektif Penggugat III, bukan melanggar hak Penggugat I dan


Penggugat II. Pertimbangan hukum tersebut tercermin sebagai berikut:
ka

a. Pertimbangan hukum halaman 64 paragraf terakhir sampai dengan


ep

halaman 68, semua pemberitaan hanya terkait dengan tindakan


ah

Penggugat III yang diduga telah melakukan pelecehan berdasarkan


R

bukti laporan polisi. Tidak ada satupun terkait dengan tuduhan


es

kepada Penggugat I maupun kepada Penggugat II;


M

ng

on

Halaman 23 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Pertimbangan hukum halaman 69 paragraf terakhir sampai dengan

si
halaman 71 paragraf kedua, yang menjadi pokok pertimbangan
adalah pemberitaan atas diri pribadi Penggugat III;

ne
ng
c. Secara spesifik majelis Hakim Judex Facti Pengadilan Tingkat
Pertama menyatakan bahwa unsur perbuatan melawan hukum Para
Tergugat adalah karena telah melanggar hak subjektif Penggugat III

do
gu yang menyangkut nama baik dan kehormatannya (pribadi);
25. Bahwa lebih lanjut, unsur subjektif dari pencemaran nama baik adalah

In
A
diri pribadi orang yang merasa dirugikan, bukan badan hukum seperti
Penggugat I dan Penggugat II. Hal tersebut sebagaimana disebutkan
ah

lik
dalam Pasal 310 KUHP yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
a. Barang siapa, merujuk pada orang pribadi yang melakukan
perbuatan pidana (subjek), bukan badan hukum seperti Pemohon
am

ub
Peninjauan Kembali;
b. Sengaja untuk menghina/menuduh kehormatan atau nama baik
ep
seseorang, merujuk pada orang pribadi (individu) yang merasa
k

dicemarkan nama baiknya, bukan badan hukum seperti Penggugat I


ah

dan Penggugat II;


R

si
c. Dengan tujuan diketahui umum;
26. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang telah diuraikan di atas, tidak

ne
ng

terdapat dan tidak terbukti adanya perbuatan melawan hukum yang


dilakukan oleh Para Tergugat kepada Penggugat I dan Penggugat II

do
gu

sebagai badan hukum. Majelis Hakim Judex Facti hanya mengkaitkan


jabatan Penggugat III sebagai Direktur Utama Penggugat I dan
Pimpinan Umum Penggugat II. Dengan demikian, kedudukan Penggugat
In
A

I dan Penggugat II sebagai pihak dalam perkara a quo adalah tidak tepat
(diskualifikasi in person) karena tidak ada tindakan pencemaran nama
ah

lik

baik yang terbukti dilakukan oleh Para Tergugat kepada Penggugat I


dan Penggugat II sebagai badan hukum;
m

ub

27. Bahwa berdasarkan unsur-unsur perbuatan melawan hukum


sebagaimana Pasal 310 KUHP tersebut, gugatan yang
ka

mengikutsertakan Pemohon Peninjauan Kembali I semula Tergugat I


ep

adalah tidak tepat dan Para Pemohon Peninjauan Kembali menolak


ah

pertimbangan hukum Judex Facti pengadilan tingkat pertama yang kami


R

kutip sebagai berikut:


es

Halaman 55 s.d. 56;


M

ng

on

Halaman 24 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menimbang, bahwa gugatan ditujukan kepada Para Tergugat karena

si
Tergugat I adalah sebagai penerbit Surat Kabar Jawa Pos, Tergugat II
adalah anak perusahaan atau group atau bagian darinya yang

ne
ng
menerbitkan Surat Kabar Radar Jogja (Tergugat III), sedangkan
Tergugat IV, V dan VI masing-masing adalah General
Manager/Pemimpin Umum, pemimpin redaksi dan kartunis dari Surat

do
gu Kabar Radar Jogja tersebut, karena pihak-pihak tersebut ada
kepentingan dan hubungan dengan proses penerbitan yang dimuat

In
A
Surat Kabar Radar Jogja tersebut di atas;
Menimbang, bahwa oleh karena itu gugatan Para Penggugat yang
ah

lik
ditujukan kepada para Tergugat cukup beralasan, tepat dan benar;
Menimbang, bahwa sedangkan untuk menentukan siapa dan pihak
mana yang dipilih untuk digugat adalah sepenuhnya hak dari Penggugat,
am

ub
kepada siapa mereka dirugikan hak-hak keperdataannya.”;
28. Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, maka secara nyata dan jelas
ep
pertimbangan hukum Judex Facti pengadilan tingkat pertama telah salah
k

menerapkan hukum terkait dengan kedudukan hukum Penggugat I dan


ah

Penggugat II (diskualifikasi in person) dan kedudukan hukum Pemohon


R

si
Peninjauan Kembali I yang dimasukkan sebagai pihak Tergugat I (error
in persona) padahal bukan subjek yang melakukan pencemaran nama

ne
ng

baik Para Penggugat quad non. Dengan demikian, mohon kepada


Majelis Hakim Agung pada tingkat peninjauan kembali membatalkan

do
gu

putusan Judex Facti dan Judex Juris pada tingkat kasasi dalam perkara
a quo;
D. Bukti Baru/Novum Membuktikan Bahwa Putusan Judex Facti Dan Judex
In
A

Juris Telah Mengandung Kekhilafan Hakim Atau Kekeliruan Yang Nyata


Karena Petitum Terkait Dengan Denda Melebihi Batas Maksimal Yang
ah

lik

Diatur Dalam Undang Undang Pers Dan Bahkan Tidak Menggunakan Mata
Uang Rupiah;
m

ub

29. Bahwa Para Pemohon Peninjauan Kembali menolak pertimbangan


hukum Judex Facti pengadilan tingkat pertama yang mengabulkan
ka

tuntutan kerugian moril/imaterial Para Penggugat sebesar


ep

USD600,000.00 (enam ratus ribu Dolar Amerika), yang secara lengkap


ah

kami kutip sebagai berikut:


R

“Menimbang, bahwa sedangkan penggantian kerugian yang bersifat


es

moril/imaterial yang pantas dikabulkan adalah 10% dari tuntutan Para


M

ng

Penggugat sebesar USD6,000,000,000.00 (enam juta dolar Amerika)


on

Halaman 25 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga jumlahnya menjadi USD600,000.00 (enam ratus ribu dolar

si
Amerika);
Menimbang, bahwa dengan demikian tuntutan penggantian kerugian

ne
ng
moril/imaterial Para Penggugat karena perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh para Tergugat dikabulkan sebesar USD600.000,00
(enam ratus ribu dolar Amerika) yang harus dibayar tanggung renteng

do
gu secara tunai dan sekaligus sejak putusan dalam perkara ini mempunyai
kekuatan hukum tetap, dan bukan paling lambat 14 hari sejak putusan

In
A
dalam perkara ini dijatuhkan sebagaimana dalam tuntutan Para
Penggugat.”;
ah

lik
30. Bahwa pertimbangan hukum tersebut yang kemudian dimasukkan dalam
amar putusan angka 3 adalah keliru dan bertentangan dengan Undang
Undang Pers karena jumlah ganti kerugian yang ditentukan dalam
am

ub
Undang Undang Pers adalah mempunyai batas maksimal yaitu,
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Hal tersebut sebagaimana
ep
ketentuan Pasal 18 ayat (2) Undang Undang Pers yang isinya kami kutip
k

sebagai berikut:
ah

“(2) Perusahaan pers yang melanggar ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan
R

si
ayat (2) serta Pasal 13 dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)”;

ne
ng

31. Bahwa putusan yang menghukum Para Tergugat secara tanggung


renteng untuk membayar kerugian moril/imaterial sebesar

do
gu

USD600,000.00 (enam ratus ribu Dolar Amerika) adalah sangat


memberatkan dan pada dasarnya tidak memiliki tolak ukur dalam
menjatuhkan jumlah kerugian imaterial tersebut. Seharusnya Judex Facti
In
A

pengadilan tingkat pertama berpedoman pada ketentuan maksimal


denda yang diatur dalam ketentuan Undang Undang Pers karena
ah

lik

perkara a quo terkait dengan pemberitaan pers;


32. Bahwa pertimbangan dan putusan Judex Facti yang menghukum Para
m

ub

Tergugat membayar denda kerugian imaterial adalah bertentangan


dengan Undang Undang Pers dan bahkan melampaui tatanan yang
ka

telah diatur dan ditetapkan dalam Undang Undang Pers. Maka sudah
ep

sepatutnya putusan Judex Facti dan Judex Juris untuk dibatalkan oleh
ah

Majelis Hakim Agung pada tingkat peninjauan kembali;


R

33. Bahwa selain jumlahnya yang sangat besar, penggunaan mata uang
es

Dolar Amerika dalam perkara a quo yang dikabulkan oleh Judex Facti
M

ng

pengadilan tingkat pertama adalah bertentangan dengan ketentuan


on

Halaman 26 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang (Undang

si
Undang Mata Uang). Dalam ketentuan Pasal 21 Undang Undang Mata
Uang, Rupiah sebagai mata uang Republik Indonesia wajib digunakan;

ne
ng
“(1) Rupiah wajib digunakan dalam:
a. Setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran;
b. Penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang;

do
gu dan/atau
c. Transaksi keuangan lainnya yang dilakukan di wilayah Negara

In
A
Kesatuan Republik Indonesia.”;
34. Bahwa kewajiban penggunaan mata uang Rupiah tidak dapat
ah

lik
dikecualikan dengan tuntutan para pihak dalam perkara-perkara perdata
atau pidana, terlebih lagi apabila para pihak tersebut adalah sama-sama
warga negara Indonesia atau badan hukum yang berada di wilayah
am

ub
Republik Indonesia, seperti halnya Para Penggugat dengan Para
Tergugat dalam perkara a quo yang tidak mempunyai unsur asing atau
ep
internasional;
k

35. Bahwa oleh karena dalam perkara a quo, tidak terdapat pihak asing
ah

yang menjadi pihak dalam perkara dan persidangan berlangsung dalam


R

si
wilayah Republik Indonesia, maka terbukti Judex Facti dan Judex Juris
ditingkat kasasi yang memeriksa perkara ini, senyata-nyata telah keliru

ne
ng

dengan tidak seksama dan rinci menilai dan mempertimbangkan segala


sumber hukum dan segala fakta yang ditemukan dalam proses

do
gu

persidangan. Dengan demikian, sudah sepatutnya putusan Judex Facti


dan Judex Juris dalam tingkat kasasi patut untuk dibatalkan;
II. Putusan Judex Facti Dan Judex Juris Telah Memutuskan Perkara A Quo
In
A

Dengan Tidak Cermat Dalam Menganalisa Fakta-Fakta Sehingga Telah


Salah Dalam Menerapkan Hukum Dalam Mempertimbangkan Putusan A
ah

lik

Quo Salah;
36. Bahwa Para Pemohon Peninjauan Kembali menolak pertimbangan-
m

ub

pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Tingkat Pertama terkait


dengan fakta-fakta adanya pencemaran nama baik yang dilakukan oleh
ka

Para Tergugat. Secara yuridis terlihat jelas bahwa penilaian pertimbangan


ep

hukum Judex Facti adalah pertimbangan hukum yang bertentangan


ah

dengan fakta-fakta yuridis yang terungkap dalam pemeriksaan di tingkat


R

Judex Facti sehingga keliru dalam mempertimbangkan fakta-fakta hukum


es

yang terjadi menyebabkan salah dalam menerapkan hukum dalam perkara


M

ng

a quo;
on

Halaman 27 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
37. Bahwa Judex Facti pengadilan tingkat pertama yang memeriksa dan

si
mengadili perkara ini pada pertimbangan sepihak tanpa memperhatikan
fakta-fakta hukum yang diajukan oleh Para Pemohon Peninjauan Kembali

ne
ng
maupun fakta-fakta yang telah terungkap dalam persidangan di tingkat
Judex Facti, hal mana tercermin dalam pertimbangan Judex Facti yang
sama sekali tidak menilai bukti-bukti dan keterangan saksi yang diajukan

do
gu oleh Para Tergugat. Fakta-fakta yang tidak dipertimbangkan dan tidak
dinilai oleh Judex Facti adalah sebagai berikut:

In
A
Ahli GM. Sudarta yang memberikan keterangan di bawah sumpah
menyatakan bahwa:
ah

lik
- Bahwa ilustrasi yang melengkapi berita tidak mengarah kepada
seseorang;
- Bahwa untuk P.2 ilusi dari berita inisial supaya menarik wanita dan juga
am

ub
tidak menunjuk siapapun, untuk P-4 berita oknum tidak dijelaskan;
- Bahwa tidak pernah ada kartunis yang dihukum membuat gambar
ep
wajah seseorang karena sudah mendapat persetujuan pimpinan
k

redaksi dan latar belakang yang menjadi topik juga melibatkan redaksi;
ah

- Bahwa seorang karikatur tidak bisa dipermasalahkan karena pemimpin


R

si
redaksi yang bertanggung jawab atas gambar yang diberitakan;
Ahli Abdullah Alamudi yang memberikan keterangan di bawah sumpah

ne
ng

menyatakan bahwa:
- Bahwa fakta keterangan dari polisi (laporan polisi) cover both sides

do
gu

sudah sebagai pokok berita maka tidak perlu dikonfirmasi laporan


polisi, tidak ada pencemaran kalau itu untuk kepentingan umum,
pelecehan seksual untuk kepentingan umum;
In
A

- Bahwa karena tidak dikonfirmasi tidak melanggar kode etik jurnalistik


karena narasumber dari laporan polisi pada si mass media atas pihak
ah

lik

informasi lebih jelas;


- Radar Jogja tidak melanggar sama sekali kode etik jurnalisitik.
m

ub

- Bahwa menurut saksi ada unsur kepentingan umum karena: tokoh


pers, public figure, sikap perbuatan publik figure harus diketahui, dia
ka

tulis orang, dia tulis bagaimana publik, maka publik perlu tahu
ep

bagaimana public figure, sehingga tidak melanggar kode etik karena ini
ah

untuk kepentingan umum;


R

- Bahwa Undang Undang Pers Pasal 5 ayat (1) mengenai asas praduga
es

tak bersalah menurut saksi pasti karena fakta dari laporan polisi
M

ng

kebenarannya sudah mutlak;


on

Halaman 28 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
38. Bahwa berdasarkan bukti-bukti tertulis tentang adanya sumber berita

si
Tergugat III (Radar Jogja) dari laporan polisi yang merupakan fakta yang
tidak dapat dibantah kebenarannya, maka putusan Judex Facti dan Judex

ne
ng
Juris telah didasarkan pada pertimbangan keliru dan tidak
mempertimbangkan dengan baik dan cermat bukti-bukti yang diajukan oleh
Termohon Peninjauan Kembali pada tingkat Judex Facti maupun fakta

do
gu yang terungkap dalam persidangan tingkat pertama;
39. Bahwa berdasarkan uraian di atas, konsekuensi logis dari putusan tersebut

In
A
yang tidak dilandasi dengan kebenaran formil maupun materiil terhadap
hukum pembuktian, tidak memuat pertimbangan hukum yang cukup
ah

lik
terhadap keterangan para pihak dalam persidangan dan tidak didukung
oleh fakta dan pembuktian, haruslah dibatalkan;
III. Putusan Judex Facti Dan Judex Juris Telah Merusak Pedoman Dalam
am

ub
Yurisprudensi Yang Telah Dibangun Sendiri Oleh Mahkamah Agung Dalam
Beberapa Perkara Terkait Dengan Pers (Perkara Majalah Time, Garuda, Gatra
ep
dan Tempo);
k

40. Bahwa pers sebagai pilar demokrasi keempat dan sarana pengontrol sosial
ah

(social control). Para Pemohon Peninjauan Kembali sebagai lembaga pers


R

si
di Indonesia tidak seharusnya memperoleh hukuman memberatkan yang
dapat mengakibatkan hilangnya peluang Para Pemohon Peninjauan

ne
ng

Kembali untuk dapat melangsungkan fungsinya sebagai pers nasional demi


kepentingan masyarakat Indonesia;

do
gu

41. Bahwa seiring dengan tugas dan fungsi lembaga pers seperti Pemohon
Peninjauan Kembali, pengadilan telah mengeluarkan beberapa putusan
yang dijadikan sebagai pedoman dan yurispridesi dalam perkara-perkara
In
A

perdata terkait dengan dugaan pencemaran nama baik yang melibatkan


lembaga pers di Indonesia;
ah

lik

42. Bahwa adapun perkara-perkara yang telah menjadi yurisprudensi dan


dijadikan pedoman oleh pengadilan tingkat pertama sampai dengan
m

ub

tingkat Mahkamah Agung tersebut adalah sebagai berikut:


a. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tingkat
ka

peninjauan kembali Nomor 273 PK/PDT/2008 dalam perkara antara


ep

Time Inc Asia, dkk melawan H.M. Soeharto tertanggal 16 April 2009;
ah

Kasus ini bermula ketika mantan presiden Republik Indonesia, H.M.


R

Soeharto keberatan dengan adanya pemberitaan dari Time


es

Magazine terbitan Edisi Asia tanggal 24 Mei 1999 Vol. 153 Nomor 20
M

ng

on

Halaman 29 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mulai halaman 16 sampai dengan halaman 28, khususnya halaman

si
sampul halaman 16, 17, dan 19;
Dalam sampul depan Time Magazine dimuat Soeharto INC. How

ne
ng
Indonesia’s longtime boss built a family fortune (terjemahan bebas
Perusahaan Soeharto: Bagaimana Pimpinan Indonesia sekian lama
membangun kekayaan keluarga);

do
gu H.M. Soeharto juga keberatan dengan karikatur atau gambar pada
halaman 16 dan 17 yang terlihat bahwa H.M. Soeharto memeluk

In
A
gambar rumah, yang dianggap bersifat tendensius, insinuatif yang
menimbulkan kesan seakan-akan H.M. Soeharto sebagai orang yang
ah

lik
serakah padahal menurut bantahan Penggugat, rumah itu bukan
milik Penggugat karenanya dianggap sebagai penghinaan dan
pencemaran nama baik atau perbuatan melawan hukum;
am

ub
Majelis Hakim Agung dalam tingkat peninjauan kembali yang diketuai
oleh DR. Harifin A. Tumpa, S.H., M.H., (mantan ketua Mahkamah
ep
Agung, dan M. Hatta Ali, S.H., M.H., (Ketua Mahkamah Agung saat
k

ini) serta Prof. Dr. HM. Hakim Nyak Pha, S.H., DEA masing-masing
ah

sebagai anggota memutuskan menolak gugatan H.M. Soeharto


R

si
untuk seluruhnya;
Pokok-pokok pertimbangan hukum Mahkamah Agung dalam tingkat

ne
ng

peninjauan kembali dalam perkara Time vs Soeharto sebagai


tindakan yang tidak dapat dikategorikan dan dikualifikasikan sebagai

do
gu

perbuatan melawan hukum adalah:


- Bahwa tugas dan fungsi pers adalah lembaga sosial dan wahana
komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik
In
A

meliputi mencari, memperoleh memiliki, menyimpan, mengolah


dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara,
ah

lik

gambar maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan


media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang
m

ub

tersedia;
- Bahwa pelaksanaan fungsi pers dalam hal ini Majalah Time telah
ka

menyajikan berita dalam koridor etika jurnalistik dan tidak


ep

diperoleh fakta adanya niat untuk menghina atau mencemarkan


ah

nama baik Termohon Peninjauan Kembali karena Para Pemohon


R

Peninjauan Kembali telah melakukan investigative reporting dan


es

telah memuat berita yang berimbang dengan usaha-usaha untuk


M

ng

melakukan wawancara dengan Termohon Peninjauan Kembali


on

Halaman 30 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan anak-anaknya tetapi diantara mereka tidak ada yang

si
bersedia dan juga tidak mempergunakan hak jawabnya untuk
memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan

ne
ng
berupa fakta yang merugikan nama baiknya;
- Bahwa tindakan Majalah Time dan Termohon Peninjauan
Kembali belum dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan

do
gu hukum (Pasal 1365) karena pemberitaan Majalah Time masih
dalam kerangka pelaksanaan tugas jurnalistik dalam

In
A
melaksanakan fungsi sosial kontrol untuk melindungi kekayaan
negara dan kepentingan nasional pada umumnya;
ah

lik
- Bahwa kriteria perbuatan melawan hukum yang dipakai oleh
Judex Juris adalah kriteria perbuatan melawan hukum pada
umumnya Pasal 1365 KUHPerdata yaitu melanggar asas
am

ub
kepatutan, ketelitian dan kehati-hatian, sedangkan dalil gugatan
Penggugat didasarkan pada gambar dan tulisan Tergugat yang
ep
mengandung penghinaan dan pencemaran nama baik;
k

- Bahwa dengan dalil gugatan Penggugat, Hakim tidak boleh


ah

memakai kriteria Pasal 1365 KUHPerdata tetapi yang harus


R

si
dipakai adalah Pasal 1372 KUHPerdata yang merupakan
ketentuan khusus, karena kedua konsekuensi ketentuan tersebut

ne
ng

adalah sangat berbeda;


- Bahwa Judex Facti telah mengenyampingkan Undang Undang

do
gu

Pers dalam mempertimbangkan perkara ini. Di dalam Undang


Undang Pers harus dipertimbangkan tentang:
a) Adanya kepentingan umum;
In
A

b) Adanya cover both sides;


c) Adanya penggunaan hak jawab;
ah

lik

Apabila ketiga unsur tersebut tidak dipenuhi dalam pemberitaan,


barulah dapat dikatakan telah terpenuhi unsur melawan hukum yang
m

ub

dilakukan pers;
Bahwa ketiga unsur tersebut harus dipertimbangkan oleh Hakim
ka

yang menyangkut pers, karena suatu pemberitaan pers tidak selalu


ep

harus berita yang absolut benar. Suatu berita mungkin saja baru
ah

bersifat samar-samar, tetapi hal tersebut dapat diungkapkan oleh


R

pers untuk menemukan berita yang benar demi suatu kepentingan


es

umum. Kebenaran suatu berita dapat diperoleh melalui beberapa


M

ng

tahap termasuk adanya tanggapan dari yang terkena berita. Di


on

Halaman 31 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sinilah letak kebebasan pers tersebut yang harus dilindungi yaitu

si
pers yang bertanggung jawab dengan didasari iktikad baik;
- Bahwa dari investigasi dan usaha investigasi yang dilakukan oleh

ne
ng
Para Pemohon Peninjauan Kembali tersebut menunjukkan
adanya iktikad baik dari Para Pemohon Peninjauan Kembali
untuk melaksanakan tugas-tugas jurnalistiknya dengan

do
gu proporsional, sehingga pemberitaan yang bersifat cover both
sides telah dilakukannya;

In
A
- Bahwa pemberitaan-pemberitaan yang dilakukan oleh Majalah
Time tersebut, seharusnya Termohon Peninjauan Kembali
ah

lik
terlebih dahulu harus menggunakan hak jawabnya, sebelum
mengajukan gugatan;
b. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3172
am

ub
K/Pdt/1991 tanggal 28 April 1993 dalam perkara antara Anif
melawan Harian Garuda;
ep
Kasus ini dimulai dengan pemberitaan harian Garuda tentang
k

Saudara Anif yang merasa bahwa pemberitaan tersebut


ah

mencemarkan nama baiknya. Berdasarkan hal tersebut, Penggugat


R

si
melayangkan gugatan terhadap Harian Garuda ke Pengadilan
Negeri Medan. Selanjutnya di tingkat kasasi, Majelis Hakim Agung

ne
ng

yang terdiri dari M. Yahya Harahap, S.H., (Ketua), H. Yahya, S.H.,


(anggota) dan Kohar Hari Soemarno, S.H., (Anggota) memutuskan

do
gu

untuk menolak gugatan Penggugat dengan alasan bahwa dalil


Penggugat tentang perbuatan melawan hukum tidak terbukti;
Adapun pokok-pokok pertimbangan hukum Mahkamah Agung dalam
In
A

memutus perkara Harian Garuda sebagai tindakan yang tidak dapat


dikategorikan dan dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan
ah

lik

hukum (Pasal 1365 KUHPerdata) adalah:


- Pemberitaan Harian Garuda masih dalam kerangka keterbukaan
m

ub

dan demokrasi dalam melaksanakan fungsi sosial kontrol untuk


melindungi kepentingan sekelompok rakyat pada khususnya dan
ka

juga kepentingan nasional pada umumnya. Sehubungan dengan


ep

itu, Harian Garuda sebagai pers bukan hanya berfungsi sebagai


ah

corong yang menyuarakan kepentingan pemerintah dan


R

pengusaha, akan tetapi juga menyuarakan kepentingan dan


es

penderitaan rakyat;
M

ng

on

Halaman 32 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pemberitaan Harian Garuda tidak bersifat antagonistis-sukuisme-

si
agamaisme-rasialisme, akan tetapi masih dalam batas-batas
moral dan etika karena apa yang diberitakan masih dalam batas

ne
ng
nilai dari kebenaran yang bersifat estimasi. Apabila Penggugat
merasa pemberitaan itu tidak benar terbuka lebar-lebar untuk
mempergunakan hak jawab. Namun hak itu tidak dipergunakan

do
gu Penggugat asal, sehingga memberi kesimpulan bahwa apa yang
diberitakan Harian Garuda mengandung kebenaran atau paling

In
A
tidak mempunyai nilai estimasi;
- Pemberitaan yang dilakukan Harian Garuda dianggap sudah
ah

lik
memenuhi batas minimal investigasi reporting, mencari,
menemukan dan menyelidiki sumber berita, sehingga paling tidak
sudah terpenuhi pemberitaan yang konfirmatif dari berbagai
am

ub
kalangan dan tokoh masyarakat;
- Sehubungan dengan kebenaran suatu peristiwa yang hendak
ep
diberitakan pers, pada hakikatnya merupakan suatu kebenaran
k

yang elusive artinya bahwa apa yang hendak diulas dan


ah

diberitakan pers tidak mesti kebenaran yang absolut. Jika


R

si
kebenaran absolut yang boleh diberitakan, berarti sejak semula
kehidupan pers yang bebas dan bertanggung jawab sudah mati

ne
ng

sebelum lahir. Lagi pula tidak mungkin dijumpai kebenaran


absolut;

do
gu

c. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor


619/Pdt.G/1998/PN Jkt.Pst. tertanggal 30 Juni 1999 dalam perkara
antara Tommy Soeharto melawan Majalah Gatra dan telah
In
A

berkekuatan hukum tetap;


Perkara ini dimulai dengan adanya pemberitaan Majalah Gatra
ah

lik

(Tergugat) yang dianggap telah mencemarkan nama baik Tommy


Soeharto (Penggugat). Isi berita tersebut mensinyalir bahwa
m

ub

Penggugat terlibat dengan peredaran obat terlarang di Australia.


Menurut Tommy Soeharto, Majalah Gatra tidak pernah sama sekali
ka

menghubungi atau mewawancarai Tommy Soeharto untuk


ep

melakukan konfirmasi tentang kebenaran berita tersebut;


ah

Pokok-pokok pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan


R

Negeri Jakarta Pusat tersebut adalah sebagai berikut:


es

- Cara pemberitaan tersebut bukanlah merupakan suatu perbuatan


M

ng

melawan hukum, karena pemberitaan tersebut telah sesuai


on

Halaman 33 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Pasal 5 Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia

si
(KEWI) yang menyatakan bahwa wartawan Indonesia
menyajikan berita secara berimbang dan adil mengutamakan

ne
ng
kecermatan dari kecepatan serta tidak mencampuradukkan fakta
dan opini sendiri. Selain itu, pemberitaan tersebut pun telah
sesuai dengan Pasal 10 KEWI yang menyatakan bahwa

do
gu wartawan Indonesia menempuh cara yang sopan dan terhormat
untuk memperoleh bahan berita dan selalu menyatakan

In
A
identitasnya kepada sumber berita;
- Pemberitaan yang menyangkut nama Tommy Soeharto tidak
ah

lik
dapat dikatakan sebagai perbuatan melawan hukum karena
pemberitaan telah dilakukan secara berimbang antara sumber
berita dan konfirmasi/men-check berita telah diberitakan dalam
am

ub
Majalah Gatra tersebut;
- Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas Majelis Hakim
ep
berkesimpulan bahwa tidak ditemukan unsur perbuatan melawan
k

hukum karena pemberitaan tersebut tidak melanggar asas


ah

kepatutan, ketelitian serta kehati-hatian, walaupun Tommy


R

si
Soeharto (Penggugat) menurut majelis Hakim dalam perkara ini
tidak terbukti secara hukum sebagai pengedar obat terlarang;

ne
ng

- Berita Majalah Gatra tersebut tidak mengandung pencemaran


nama baik dan tidak mengandung sensasi antara lain

do
gu

berdasarkan keterangan ahli RH. Siregar, S.H., yang


menjelaskan bahwa berita Majalah Gatra tidak mengandung
pencemaran nama baik dan tidak mengandung sensasi karena
In
A

Majalah Gatra telah melakukan penelitian/pengecekan kepada


sumber informasi dan telah dibantah. Dengan demikian tidak
ah

lik

perlu lagi konfirmasi dengan Penggugat (Tommy Soeharto) yang


belum tentu tahu namanya disebut-sebut dalam Majalah Gatra;
m

ub

d. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 931


K/Pdt/2005 tertanggal 7 September 2006 dalam perkara Tomy
ka

Winata melawan Bambang Harymurti, dkk serta Putusan Mahkamah


ep

Agung Republik Indonesia Nomor 903 K/Pdt/2005 tertanggal 9


ah

Februari 2006 dalam perkara antara Tomy Winata melawan Koran


R

Tempo;
es

Latar belakang kedua perkara tersebut adalah berkaitan dengan


M

ng

pemberitaan Koran Tempo edisi 6 Februari 2003 dengan judul


on

Halaman 34 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Gubernur Ali Mazi bantah Tomy Winata Buka Usaha Judi” dan

R
berita terkait dengan sub judul “Dari Edy Tanzil sampai Zarima” yang

si
menurut Tomy Winata (Penggugat) sangat merugikan dirinya;

ne
ng
Mahkamah Agung dalam pertimbangan hukumnya terhadap kedua
perkara tersebut berpendapat bahwa dalam hal pers, yang penting
adalah adanya “Tatanan yang menjamin keseimbangan antara

do
gu prinsip pers bebas dan kepentingan seseorang atau suatu
golongan”. Mahkamah Agung mencermati bahwa terdapat dua

In
A
kepentingan asasi/mendasar yang dapat saja berbenturan sehingga
harus diciptakan mekanisme yang menjamin keseimbangannya.
ah

lik
Kedua kepentingan asasi/mendasar tersebut adalah:
- Kebebasan pers sebagai salah satu prinsip dasar yang dijamin
Undang Undang Dasar dan sistem kenegaraan Republik
am

ub
Indonesia. Oleh karena itu kebebasan pers harus dilindungi dan
dijamin. Pers berperan mengembangkan pendapat umum dan
ep
memiliki kebebasan mencari dan menyampaikan informasi dalam
k

rangka memenuhi kebutuhan dan hak-hak publik memperoleh


ah

informasi demi tegaknya keadilan dan kebenaran demi


R

si
terwujudnya supremasi hukum. Dalam konteks ini, Mahkamah
Agung mencermati bahwa pers nasional memiliki peranan

ne
ng

penting;
- Kepentingan dari nama baik seseorang atau suatu golongan

do
gu

karena harus diakui bahwa dalam menjalankan kebebasannya


dalam rangka tugasnya, pers dapat saja mencederai atau
merugikan kepentingan dan/atau nama baik seseorang dan/atau
In
A

suatu golongan atau sekelompok orang;


Adapun pertimbangan Mahkamah Agung Republik Indonesia adalah
ah

lik

sebagai berikut:
Kebebasan pers merupakan salah satu prinsip dasar yang dijamin
m

ub

Undang-Undang Dasar dan sistem kenegaraan Republik Indonesia.


Karena itu harus dilindungi dan dijamin. Namun, harus diakui ada
ka

kemungkinan pemberitaan pers mencederai atau merugikan


ep

seseorang atau sekelompok orang, karena itu harus ada prosedur


ah

yang melindungi kepentingan seseorang terhadap pemberitaan pers.


R

Untuk itu harus ada tatanan yang menjamin keseimbangan antara


es

prinsip pers bebas dan kepentingan seseorang atau suatu golongan;


M

ng

on

Halaman 35 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam konteks hubungan dua kepentingan tersebutlah diciptakan

si
suatu mekanisme yang menjamin keseimbangan antara keduanya,
yakni kebebasan pers memperoleh dan menyampaikan informasi di

ne
ng
satu sisi dan prosedur yang melindungi kepentingan seseorang
terhadap pemberitaan pers di sisi lain. Prosedur ini berupa
dibukanya kontrol secara luas terhadap pers oleh publik. Bentuk

do
gu konkrit dari kontrol publik terhadap pers yang dimaksud antara lain:
- Dijaminnya hak jawab sebagai subjek pemberitaan yang merasa

In
A
dirugikan atau dicemarkan nama baiknya oleh suatu pemberitaan
pers;
ah

lik
- Dijaminnya hak koreksi bagi lembaga-lembaga kemasyarakatan
(seperti lembaga media watch) dan Dewan Pers dengan
berbagai bentuk dan cara;
am

ub
Dalam melaksanakan fungsi, hak dan kewajiban serta perannya pers
selain harus menghormati hak-hak asasi setiap individu, juga pers
ep
harus bersifat profesional sehingga terbuka kontrol secara luas bagi
k

publik. Dihubungkan dengan mekanisme kontrol tersebut maka telah


ah

diatur secara berimbang dalam Undang Undang Nomor 40 tahun


R

si
1999. Kontrol masyarakat dimaksud antara lain oleh setiap orang
dengan dijaminnya hak jawab dan hak koreksi oleh lembaga

ne
ng

lembaga kemasyarakatan seperti pemantau media (media wacth)


dan oleh Dewan Pers dengan berbagai bentuk dan cara;

do
gu

Dengan mekanisme tersebut dimaksudkan agar dapat memberikan


proteksi terhadap kepentingan kemerdekaan pers disatu sisi dengan
kepentingan individu dan kepentingan publik secara berimbang;
In
A

Prinsip keseimbangan melalui mekanisme kontrol publik yang


diuraikan di atas inilah yang diatur dalam Undang Undang Nomor 40
ah

lik

tahun 1999, khususnya Pasal 5 tentang Tata Cara


Pertanggungjawaban Pers;
m

ub

Dengan demikian, mekanisme hak jawab dan kewajiban hak jawab


dan hak koreksi merupakan prosedur yang harus dilalui sebelum
ka

pers diminta pertanggungjawaban pidana/perdata, dalam hal terjadi


ep

adanya dugaan perbuatan melanggar hukum;


ah

Dengan demikian, hak jawab dan penyelesaian melalui lembaga


R

pers merupakan suatu asas atau prinsip (bukan sekedar mekanisme)


es

yang mengatur keseimbangan lembaga pers dan individu atau


M

ng

kelompok. Sebagai asas atau prinsip, maka penggunaan hak jawab


on

Halaman 36 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau penyelesaian lembaga pers merupakan tonggak yang tidak

si
dapat dilangkahi atau dilewati, melainkan harus ditempuh sebelum
memasuki upaya lain. Kalau tidak, maka akan meniadakan prinsip

ne
ng
keseimbangan antara kewajiban menjamin dan melindungi
kebebasan pers dengan kewajiban melindungi hak individu atau
kelompok;

do
gu Diaturnya ketentuan tentang hak jawab dan hak koreksi
menimbulkan kewajiban menggunakan hak jawab atau kewajiban

In
A
hak koreksi sebelum menggunakan cara-cara lain seperti gugatan
hukum;
ah

lik
Mahkamah Agung mencermati bahwa pengaturan yang diuraikan di
atas adalah suatu yang sudah jamak berlaku secara universal di
negara-negara demokrasi. Sehubungan dengan hal ini, Mahkamah
am

ub
Agung menyatakan sebagai berikut:
Secara universal, dalam negara demokrasi yang menjamin
ep
kebebasan pers dan perlindungan individu/kelompok adalah hak
k

jawab bagi individu/kelompok yang merasa dirugikan atau melalui


ah

lembaga pers yang tersedia (dalam hal ini Dewan Pers);


R

si
Mahkamah Agung menyimpulkan, upaya menciptakan
keseimbangan sebagaimana diuraikan di atas telah melahirkan

ne
ng

berbagai kekhususan hubungan pers dengan seseorang atau


sekelompok orang. Karena khususnya sifat hubungan inilah, ia diatur

do
gu

dalam tata cara khusus yang mengatur hubungan antara pers dan
individu dan kelompok sebagaimana dimaksud dalam uraian di atas;
Untuk mewujudkan keseimbangan tersebut, telah melahirkan
In
A

berbagai kekhususan hubungan pers dengan seseorang atau


sekelompok orang. Hubungan kekhususan untuk menjamin
ah

lik

keseimbangan kepentingan pers bebas dan perlindungan individu


terhadap pers, diatur dalam tata cara khusus yang mengatur
m

ub

hubungan antara pers dan individu dan kelompok;


43. Bahwa berdasarkan beberapa yurisprudensi di atas, dapat dilihat bahwa
ka

Mahkamah Agung Republik Indonesia telah membentuk pedoman dan


ep

tatanan yang terkait dengan perkara pencemaran nama baik berkaitan


ah

dengan pemberitaan pers di Indonesia, yaitu sebagai berikut:


R

a. Pers memiliki fungsi kontrol untuk melindungi dan menyuarakan


es

kepentingan dan penderitaan rakyat;


M

ng

on

Halaman 37 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Hak jawab wajib/harus terlebih dahulu digunakan oleh setiap orang

si
yang merasa kepentingannya dirugikan oleh pemberitaan pers
sebelum permasalahan tersebut digugat di pengadilan ataupun

ne
ng
dilaporkan ke kepolisian;
c. Pemberitaan pers tidak mengandung pencemaran nama baik jika
pers telah melakukan pengecekan/penelitian kepada sumber

do
gu informasi;
d. Pemberitaan pers tidak dapat dikategorikan mencemarkan nama

In
A
baik apabila untuk kepentingan umum dan mekanisme
penyelesaiannya harus menggunakan Undang Undang Pers;
ah

lik
e. Pemberitaan pers pada hakekatnya merupakan suatu kebenaran
yang elusive karena apa yang hendak diulas dan diberitakan pers
tidak harus kebenaran yang bersifat absolut. Jika kebenaran absolut
am

ub
yang boleh diberitakan, berarti sejak semula kehidupan pers yang
bebas dan bertanggung jawab, sudah mati sebelum lahir karena
ep
tidak mungkin dijumpai kebenaran absolut; dan
k

f. Gugatan terhadap pencemaran nama baik tidak boleh memakai


ah

kriteria Pasal 1365 KUHPerdata tetapi yang harus dipakai adalah


R

si
Pasal 1372 KUHPerdata yang merupakan ketentuan khusus, karena
kedua konsekuensi ketentuan tersebut adalah sangat berbeda;

ne
ng

44. Bahwa sangat disayangkan dalam perkara a quo, Judex Facti dan Judex
Juris pada tingkat kasasi telah merusak tatanan dan pedoman yang

do
gu

seharusnya menjadi rujukan yurisprudensi bagi pengadilan dalam


memeriksa dan mengadili perkara-perkara hukum menyangkut
pemberitaan pers. Oleh karena itu, putusan Judex Facti dan Judex Juris
In
A

dalam perkara a quo yang menyatakan Para Tergugat telah melakukan


perbuatan melawan hukum jelas-jelas merupakan pengabaian terhadap
ah

lik

pedoman dan tatanan tersebut di atas. Dengan demikian, sudah


sepatutnya Majaelis Hakim Agung pada tingkat peninjauan kembali yang
m

ub

memeriksa dan mengadili perkara untuk membatalkan putusan Judex


Facti dan Judex Juris dalam perkara ini;
ka

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali


ep

tersebut Mahkamah Agung berpendapat:


ah

Bahwa bukti-bukti peninjauan kembali tidak dapat diterima sebagai


R

novum karena substansinya tidak bersifat menentukan dalam perkara ini;


es

Bahwa tidak terdapat kekhilafan atau kekeliruan yang nyata dalam


M

ng

putusan Judex Juris, tetapi alasan peninjauan kembali dapat dikabulkan


on

Halaman 38 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sepanjang mengenai ganti rugi pada amar ketiga sejumlah USD600,000.00

si
(enam ratus ribu dolar Amerika Serikat) yang harus ditulis dalam mata uang
rupiah sesuai dengan ketentuan Pasal 21 Undang Undang Nomor 7 Tahun

ne
ng
2011 tentang Mata Uang;
Bahwa nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berdasarkan
kurs tengah Bank Indonesia pada hari dan tanggal diucapkannya putusan

do
gu peninjauan kembali yaitu Rabu, tanggal 14 September 2016 adalah: nilai beli
USD1 (satu dolar Amerika Serikat) = Rp13.162,00 (tiga belas ribu seratus enam

In
A
puluh dua rupiah) dan nilai jual USD1 (satu dolar Amerika Serikat) =
Rp13.294,00 (tiga belas ribu dua ratus sembilan puluh empat rupiah), karena itu
ah

lik
nilai tengah kurs yang digunakan adalah USD1 (satu dolar Amerika Serikat) =
Rp13.228,00 (tiga belas ribu dua ratus dua puluh delapan rupiah) sehingga
penghukuman ganti kerugian sejumlah USD600,000.00 (enam ratus ribu dolar
am

ub
Amerika Serikat) harus dibayarkan dalam mata uang rupiah menjadi
USD600,000.00 x Rp13.228,00 = Rp7.936.800.000,00 (tujuh miliar sembilan
ep
ratus tiga puluh enam juta delapan ratus ribu rupiah);
k

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Mahkamah


ah

Agung berpendapat bahwa terdapat cukup alasan untuk mengabulkan


R

si
permohonan peninjauan kembali dari Para Pemohon Peninjauan Kembali
JAWA POS dan kawan-kawan, dan membatalkan Putusan Mahkamah Agung

ne
ng

Nomor 1225 K/Pdt/2006 tanggal 12 September 2007 serta Mahkamah Agung


akan mengadili kembali perkara ini dengan amar putusan sebagaimana yang

do
gu

akan disebutkan di bawah ini;


Menimbang, bahwa oleh karena Para Termohon Peninjauan Kembali
dan Turut Termohon Peninjauan Kembali berada di pihak yang kalah, maka
In
A

dihukum untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan


kembali;
ah

lik

Memperhatikan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang


Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
m

ub

Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan


Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang
ka

Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang


ep

bersangkutan;
ah

M E N G A D I L I:
R

- Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Para Pemohon


es

Peninjauan Kembali dahulu Para Termohon Kasasi juga Para Pemohon


M

ng

Kasasi II/Tergugat I s.d. V/Para Terbanding juga Para Pembanding: 1.


on

Halaman 39 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
JAWA POS, 2. PT JOGJA INTERMEDIA PRES, 3. SURAT KABAR

si
RADAR JOGJA, 4. GENERAL MANAGER/PEMIMPIN UMUM SURAT
KABAR RADAR JOGJA, dan 5. PEMIMPIN REDAKSI SURAT KABAR

ne
ng
RADAR JOGJA tersebut;
- Membatalkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 1225 K/Pdt/2006 tanggal
12 September 2007;

do
gu MENGADILI KEMBALI:
Dalam Eksepsi:

In
A
- Menolak eksepsi Para Tergugat seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara:
ah

lik
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
hukum yang merugikan Para Penggugat;
am

ub
3. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar
ganti kerugian moril/immateriil kepada Para Penggugat sebesar
ep
Rp7.936.800.000,00 (tujuh miliar sembilan ratus tiga puluh enam juta
k

delapan ratus ribu rupiah) yang harus dibayar tunai dan sekaligus sejak
ah

putusan perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;


R

si
4. Menghukum Para Tergugat untuk memohon maaf yang sebesar-
besarnya kepada Para Penggugat atas perbuatan melawan hukum

ne
ng

tersebut, yang harus dimuat dalam iklan/advertensi yang diterbitkan oleh


Surat Kabar Jawa Pos, Radar Jogja dan Surat Kabar Harian Kedaulatan

do
gu

Rakyat selama 7 (tujuh) hari berturut-turut dengan ukuran ½ (setengah)


halaman selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak putusan
mempunyai kekuatan hukum tetap;
In
A

5. Menolak gugatan Para Penggugat selain dan selebihnya;


- Menghukum Para Termohon Peninjauan Kembali dahulu Para Pemohon
ah

lik

Kasasi I juga Para Termohon Kasasi/Para Penggugat/Para Pembanding


juga Para Terbanding dan Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu
m

ub

Termohon Kasasi juga Pemohon Kasasi/Tergugat VI/Pembanding juga


Terbanding untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan
ka

kembali ini sejumlah Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah);
ep

Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada


ah

hari Rabu, tanggal 14 September 2016 oleh Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H.,
R

LL.M., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
es

Ketua Majelis, Dr. Nurul Elmiyah, S.H., M.H., dan I Gusti Agung Sumanatha,
M

ng

S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung sebagai anggota dan diucapkan dalam sidang
on

Halaman 40 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Para

si
Hakim Anggota tersebut dan Edy Wibowo, S.H., M.H., Panitera Pengganti dan
tidak dihadiri oleh para pihak.

ne
ng
Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis,
ttd./ ttd./

do
Dr. Nurul Elmiyah, S.H., M.H. Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M.
gu ttd./
I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H.
Panitera Pengganti,

In
A
ttd./
Edy Wibowo, S.H., M.H.
Biaya-biaya Peninjauan Kembali:
ah

lik
1. M e t e r a i…………….. Rp 6.000,00
2. R e d a k s i…………….. Rp 5.000,00
3. Administrasi PK……….. Rp2.489.000,00
am

ub
Jumlah …………………. Rp2.500.000,00

UNTUK SALINAN
MAHKAMAH AGUNG RI.
ep
a.n Panitera
k

Panitera Muda Perdata,


ah

si
Dr. PRI PAMBUDI TEGUH, S.H., M.H.

ne
ng

NIP. 19610313 198803 1 003

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 41 dari 41 Hal. Put. Nomor 158 PK/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Anda mungkin juga menyukai