Anda di halaman 1dari 33

1

I. JUDUL PENELITIAN

PENGARUH PRODUK I-SAKU TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN MEMBELI DI INDOMARET SANGATTA.

II. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan Ritel di Indonesia sebenarnya terbagi menjadi dua,

yaitu Ritel Tradisional dan Ritel Modern. Namun seiring berjalannya waktu,

ritel tradisional banyak ditinggalkan oleh para konsumen. Sehingga

peningkatan bisnis ritel modern di Indonesia meningkat pesat. Adapun

Perbedaan bisnis ritel tradisional dengan ritel modern yaitu bisnis ritel

tradisional adalah bisnis yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,

Pemerintah daerah, Swasta, Badan Usaha milik daerah termasuk kerjasama

dengan swasta dengat tempat usaha berupa toko, kios dan tenda yng

dimiliki/dikelola oleh pedangan kecil, menengah, swadaya masyarakat atau

koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dengan proses jual beli

barang dagangannyamelalui tawar menawar.1 seperti pasar tradisional, toko

kelontong dan lain-lain. sedangkan ritel modern berdasarkan definisi yang

1
Intan Fawzieah Alkaff, “Perkembangan Ritel di Indonesia ”, dalam

http://intanalkaff.blogspot.com/2017/03/perkembangan-ritel-di-indonesia.html., di unduh tanggal 10

Oktober 2019.
2

tertuang dalam keputusan presiden RI No. 112/Thn. 2007. Contoh-contoh

usaha yang ada di ritel antara lain : Minimarket, Supermarket, Hypermarket.

Banyak perbedaan yang dihadirkan bisnis ritel tradisional maupun

bisnis ritel modern. Sehingga kini di kabupaten atau kota bahkan desa di

Indonesia, “bisnis ritel” terlebih bisnis ritel modern mulai banyak dilirik

kalangan pengusaha, sebab memiliki pengaruh positif terhadap jumlah

lapangan pekerjaan dan keuntungannya yang menjanjikan. Dalam 6 tahun

terakhir, perkembangan ketiga format modern market di atas sangatlah tinggi.

konsepnya yang modern, adanya sentuhan teknologi dan mampu memenuhi

perkembangan gaya hidup konsumen telah memberikan nilai lebih

dibandingkan dengan market tradisional. Selain itu atmosfer belanja yang

lebih bersih dan nyaman, semakin menarik konsumen dan dapat menciptakan

budaya baru dalam berbelanja.

Di Indonesia itu sendiri bisnis ritel merupakan salah satu sektor yang

sangat prospektif. Menurut survey Master Card, Indonesia merupakan Negara

dengan pertumbuhan penjualan ritel tertinggi setelah China.  Indonesia berada

di posisi kedua bersama Hong Kong 07 Agustus 2008. Dari catatan Business

Watch Indonesia (BWI) perkembangan ritel modern di Indonesia sejak tahun

2000 semakin pesat yakni sebesar 20% dan pada tahun 2007 naik menjadi

40% Perkembangan ritel modern yang begitu pesat secara tidak sadar telah

membentuk kekuatan besar dalam industry ritel di Indonesia. Jadi

kesimpulanya bahwa Perkembangan Bisnis Retail Di Indonesia sebenarnya


3

adalah transformasi dari pasar tradisional yang di bentuk dengan skala besar

dan dilengkapi dengan perkembangan teknologi serta teknik pemasaraan

secara e-comerrce ini sangat berbanding terbalik dengan pasar tradisional

yang dikenal kumuh dan sebagainya. Kegiatan dunia usaha seperti minimarket

sudah menjadi suatu fenomena dan perhatian yang menarik.

Minimarket yang tersedia dibuat sedemikian rupa untuk memberikan

daya tarik konsumen seperti dibuatnya rak-rak yang tersusun rapi, variasi

produk yang sangat banyak, pembayaran dengan sistem kasir, ruangan ber-

AC, tidak pengap, adalah hal yang menggambarkan keberadaan minimarket.

Minimarket harus mampu menciptakan keunggulan-keunggulan bagi produk

maupun jasa yang mereka tawarkan, sehingga konsen mendapatkan kepuasan

karena kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik. Dalam menghadapi tuntutan

masyarakat tersebut, toko Indomaret di sangatta dituntut untuk menjalankan

strategi pemasaran yang baik. Sebuah perusahaan di bidang pemasaran

tentunya tidak lepas dari adanya faktor kualitas pelayanan untuk

memberikan kepuasan kepada konsumennya. Untuk itu, perusahaan harus

senantiasa memperhatikan faktor tersebut, tujuannya untuk mengimbangi

perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat. Faktor yang mempengaruhi

kepuasan konsumen adalah kualitas pelayanan.

Kualitas pelayanan adalah keseluruhan berbagai ciri dan karakteristik

dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuan untuk memenuhi berbagai

kebutuhan yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono adalah


4

suatu sikap atau cara dalam melayani pelanggan supaya pelanggan

mendapatkan kepuasan yang meliputi kecepatan, ketepatan, keramahan dan

kenyamanan.2

Apabila konsumen tidak mendapatkan pelayanan yang baik dan bagus

maka ia akan merasa kecewa dan menimbulkan keluhan. Untuk lebih jelasnya

berikut hasil wawancara terkait keluhan para konsumen terhadap pelayanan

yang diberikan pihak minimarket indomaret di sangatta utara : “tempatnya

sangat sempit dan kurang luas,panas, AC nya gak kerasa, suka berdesak-

desakan dengan pengunjung lain. terus juga penyusunan barangnya kurang

bagus terkadang suka membuat bingung untuk mencari barangnya”. Keluhan

lain juga dirasakan oleh Feni setianingrum, menurutnya “ banyak nama

barang yang tidak tercantum harganya, padahal barang mempunyai varian

yang berbeda. Penataan barangnya kurang rapih, parkiran sempit, gelap dan

agak kotor”.3

Islam mengajarkan dalam sebuah industri baik itu yang bergerak

dibidang produk atau jasa, seorang pelayan toko hendaklah memberi

pelayanan yang sebaikbaiknya kepada para konsumennya, dengan bersikap

ramah, berperilaku yang baik dan simpatik, bertutur kata yang baik, sopan,

2
Philip Kotler & Fandy Tjiptono, Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, Edisi Pertama,
Yogyakarta,Andi Offset, 2011
3
Feni Setianingrum, Wawancara Konsumen indomaret sangatta utara, Dicatat Tanggal 03
Oktober 2019, Pukul 15:00
5

rendah hati, tanggap dalam segala hal dan memperhatikan dengan betul apa

yang inginkan oleh konsumen. Apabila keinginan konsumen tersebut dapat

terpenuhi, maka konsumen akan merasa puas akan pelayanan yang telah

diberikan. Hal ini ditegaskan dalam Firman Allah Qur’an Surat An-Nisa’ ayat

8 yang berbunyi:

‫ض َر ْالقِ ْس َمةَ أُولُو ْالقُرْ بَ ٰى َو ْاليَتَا َم ٰى َو ْال َم َسا ِكينُ فَارْ ُزقُوهُ ْم ِم ْنهُ َوقُولُوا لَهُ ْم قَوْ اًل َم ْعرُوفًا‬
َ ‫َوإِ َذا َح‬

Artinya: “Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan
orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik”.(Q.S. An-Nisa’ :24)4

Dari surat An-Nisa’ di atas dijelaslah bahwa seorang pemasar harus

mampu berbicara dengan bahasa yang baik, lancar, selalu bersikap ramah,

sopan, dan menarik ntuk mengambil hati konsumen, sehingga konsumen

merasa tertarik dan ingin membeli barang atau jasa yang ditawarkan,

memperhatikan kebutuhan dan keluhan para konsumen juga tentunya

dilakukan dengan hati tulus, ikhlas dan mengharap ridho Allah SWT.5

Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah produk

dirasakan sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen sampai mencapai

batas maximal rasa puas itu. Kepuasan konsumen akan terwujud bilamana

harga yang tertera pada suatu produk sesuai dengan kualitasnya dan

memberikan manfaat, nilai yang lebih terhadap konsumen dan semua

4
 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya Al-Jumanatul, (Bandung: Ali Seuntai
Mutiara Yang Maha Luhur,2017).

5
Hafizh Dasuki dkk, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Yogyakarta, PT. Dana Bhakti Wakaf, 2007
6

kebutuhannya terpenuhi dan mendapatkan pelayanan yang dirasa cukup

baik.6 Karena pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan

konsumen. Apabila minimarket atau toko dapat menciptakan rasa puas kepada

konsumen, maka akan timbul rasa setia konsumen terhadap toko tersebut.

Indomaret kini hadirkan inovasi terbaru untuk mendukung program

pemerintah dalam melakukan transaksi aman dan nyaman dengan

menggunakan uang elektronik atau emoney. Dukungan tersebut

dilakukan Indomaret melalui aplikasi i-saku yang hadir dengan beragam

kemudahan dan telah mendapat ijin dari Bank Indonesia (BI).Dengan  belanja

di Indomaret menjadi lebih mudah dan hemat. Layanan full service I-saku

menyediakan fitur Isi Saldo, Bayar Merchant, Tarik Saldo, dan Transfer.

Layanan ini dapat dinikmati oleh semua pelanggan operator telepon seluler di

Indonesia. Serta dengan adanya layanan aplikasi I-saku sangat memudahkan

konsumen di indomaret sangatta utara update mengenai barang yang di

promosikan, dan memudahkan konsumen berbelanja tanpa harus membawa

uang tunai. Adanya aplikasi I-saku sangat memberi kepuasan pada konsumen

serta mempengaruhi peningkatan penjualan di indomaret sangatta .

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik ingin melakukan penelitian

perbandingan lebih lanjut tentang kepuasan konsumen. Mengapa hal tersebut

dapat mempengaruhi penjualan. Untuk itu peneliti memberi judul penelitian

6
Bambang Hartono, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.282.
7

dengan judul “PENGARUH PRODUK I-SAKU TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN MEMBELI DI INDOMARET SANGATTA”.

III. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk mempermudah dalam memahami judul penelitian “Pengaruh

produk i-saku terhadap kepuasan konsumen membeli di indomaret sangatta”,

maka penulis memberikan penegasan dan penjelasan seperlunya, sebagai

berikut:

A. Aplikasi Isaku (X)

Aplikasi Isaku adalah uang elektronik yang telah mendapat ijin dari

Bank IndonesIsaku belanja di Indomaret menjadi lebih mudah dan hemat.

Layanan ini dapat dinikmati oleh semua pelanggan operator telepon seluler di

Indonesia.7

Keuntungan dari Aplikasi Isaku :

Banyak promosi, temukan berbagai macam promo menarik yang kamu suka,

langsung dari aplikasi Isaku.

Mudah bayarnya, menawarkan kemudahan dan keamanan dalam

bertransaksi dengan fasilitas token dan kode OTP melalui smartphone-mu.

7
Bambang Hartono, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.282.
8

Dapat poin, kumpulkan poin dari setiap bertransaksi dan tukarkan dengan

hadiah menarik dari MyPoin.

Dengan mendaftar di aplikasi Isaku kamu akan langsung otomatis ikut

terdaftar di MyPoin. Aman dan Nyaman, Saldo Isaku kamu akan selalu

terjamin keamanannya, karena Isaku telah mendapat ijin uang elektronik dari

Bank Indonesia.

B. KEPUASAN KONSUMEN (Y)

Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah puas; merasa

senang; perihal (hal yang bersifat puas, kesenangan, kelegaan dan

sebagainya). Kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan

kelegaan seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk

mendapatkan pelayanan suatu jasa.11Kepuasan konsumen adalah tingkat

perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang diterima dan

harapannya. Seseorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang

diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi

pelanggan dalam waktu yang lama. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen

adalah respon terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang

dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang

dirasakan setelah pemakaian.

Menurut Irawan, faktor-faktor yang mendorong kepuasan komsumen adalah :

a) Kualitas produk, pelanggan puas kalau setelah membeli dan

menggunakan produk tersebut ternyata kualitas produknya baik.


9

b) Harga ,untuk pelenggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah

sumber kepuasan yang penting karena pelangga akan mendapatkan value

for money yang tinggi.

c) Service quality, kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit

ditiru.

d) Emotional faktor, pelanngan akan merasa puas (bangga)karena adanya

emosional yang diberikan oleh brand dari produk tersebut. e) biaya dan

kemudahan, pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah,nyaman

dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. 8

C. LOKASI PENELITIAN

Demikian penelitian ini di lakukan di Indomaret daerah Sangtta Utara

Poros Kabo, ruko on.35.

IV. RUMRUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas

maka, yang menjadi bahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh

produk Isaku terhadap kepuasan konsumen membeli di indomaret sangatta.

8
Irawan, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta:Graha Ilmu 2014), h.4
10

A. Bagaimana Promosi penjualan terhadap keputusan pembelian pada pengguna i-

Saku di Indomaret sangatta ?

B. Bagaimana Pengaruh Kemudahan Penggunaan Terhadap Keputusan Pembelian

Pengguna i-Saku Indomaret Sangatta ?

C. Bagaimana pengaruh Fitur layanan aplikasi i-saku terhadap kepuasan

konsumen membeli di indomaret sangatta ?

V. TUJUAN DAN MAMFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitiaan ini adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh produk I-saku terhadap kepuasan konsumen

membeli di indomaret sangatta.

1. Untuk mengetahui Promosi penjualan terhadap keputusan pembelian pada

pengguna i-Saku di Indomaret sangatta

2. Untuk mengetahui Bagaimana Pengaruh Kemudahan Penggunaan Terhadap

Keputusan Pembelian Pengguna i-Saku Indomaret Sangatta.

3. Untuk mengetahui Bagaimana pengaruh Fitur layanan aplikasi i-saku

terhadap kepuasan konsumen membeli di indomaret sangatta .

B. Mamfaat Penelitians

Penelitian ini memiliki beberapa mamfaat, baik mamfaat secara

teoritis maupun mamfaat secara praktis :


11

1. Mamfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan dalam

pengembangan media pembelajaran secara lebih lanjut. Serta untuk

menambah referensi mengenai masalah yang di teliti yaitu pengaruh

produk Isaku terhadap kepuasan konsumen membeli di indomaret

sangatta.

2. Mamfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penelitian ini di harapkan dapat menjadi sarana yang

bermamfaat dalam mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang

pengaruh produk Isaku terhadap kepuasan konsumen membeli di

indomaret sangtta.

b. Bagi jurusan Syariah Prodi Ekonomi Syariah .

Hasil dari penelitian mengenai pengaruh produk Isaku terhadap

kepuasan konsumen membeli di Indomaret di harapkan dapat

memperkaya khasanah perpustakaan pendidikan dapat memberikan

referensi dalam meningkatkan kualitas sebuah penelitian bagi mereka

yang berminat untuk menindak lanjuti penelitian ini.

c. Bagi Indomaret

Penelitian ini di harapkan dapat membuat produk Isaku lebih

di kenal oleh banyak masyarakat dan mempertahankan kepuasan

konsumen untuk meningkatkan profit pada Indomaret Sangatta.


12

VI. KAJIAN PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian ini mengenai pengaruh produk Isaku terhadap

kepuasan konsumen membeli di indomaret. Di temukan beberapa

tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Dari hasil analinsis data dan pembahasan dapat disimpulkan

sebagai berikut :

A. Arista Ika Adiyanti (2015), berjudul “pengaruh pendapatan, manfaat,

kemudahan penggunaan, daya tarik promosi, dan kepercayaan terhadap

minat menggunakan layanan e-money”. Hasil analisis menunjukkan

bahwa pendapatan, manfaat, kemudahan penggunaan, daya tarik

promosi dan kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan teradap

minat menggunakan E-money.

B. Luhur Susanto (UNIVERSITAS MURIA KUDUS, 2013) dengan skripsi

yang berjudul Ada pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari variabel

keberwujudan, kehandalan, ketanggapan, kepastian dan kepedulian

terhadap kepuasan konsumen pada Minimarket Indomaret.

VII. DASAR TEORI

A. Pengertian Aplikasi Isaku


13

I-saku adalah merek untuk layanan Uang Elektronik (Electronic

Money/e-Money) yang diterbitkan oleh PT. Inti Dunia Sukses, yang

memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi

keuanagan (Cash In, Purchase, Cash Out dan Transfer) melalui media

smartphone (nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media

server)

Fungsi i-saku Indomaret yaitu di gunakan sebagai alat pembayaran

untuk memudahkan berbelanja di gerai Indomaret. Dengan menggunakan

aplikasi I-saku maka belanja akan menjadi semakin mudah dan menjadi

lebih hemat. Layanan ini bisa di nikmati oleh semua pelanggan operator

telepon seluler di Indonesia.

Keuntungan menggunakan I-saku :

1. Mudah BayarnyaSS

Belanja menjadi semakin murah karena i-saku menawarkan

kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi dengan fasilitas token dan

kode OTP melalui smartphonemu jika saldo dalam i-saku mencukupi maka

kita tidak perlu lagi repot untuk membawa uang tunai.

2. Banyak Promosi

Kamu dapat menemukan banyak sekali promosi dan diskon menarik

langsung dari aplikasi i-saku. Sehingga kalian bisa mengecek terlebih dahulu

barang apa saja yang sedang promo sebelum kalian datang ke Indomaret.

Dengan menggunakan i-saku maka akan memperkecil kemungkinan kalian


14

kecewa apa bila sudah datang ke Indomaret ternyata barang yang kalian

inginkan sedang tidak diskon.

3. Aman dan Nyaman

Saldo kalian di dalam i-saku akan tetap terjaga keamanannya karena i-

saku telah mendapat izin uang elektronik dari Bank Indonesia. Sehingga kamu

tidak perlu khawatir lagi untuk mengisi saldo i-saku sebanyak-banyaknya.

4. Alat Pembayaran Praktis

Isaku dapat di gunakan untuk membayar makanan, minuman, barang

atau jasa yang tersedia di Indomaret. Hanya dengan menunjukkan kode

kepada kasir Indomaret kalian sudah bisa membayar makanan, minuman,

barang atau jasa yang kalian pesan lho.

5. Tarik Saldo

Selain untuk melakukan pembayaran i-saku juga dapat di pakai untuk

menarik saldo yang sudah di isikan dalam dalam akun i-saku. Caranya yaitu

dengan datang langsung ke Indomaret dan mengatakan pada kasir jika kalian

ingin menarik saldo i-saku

B. Langkah-langkah Registrasi akun i-saku :

Mendownload aplikasi i-saku di Google play store link

Setelah aplikasi terpasang di aplikasi terpasang di hp Android maka segera

tekan menu Daftar sekarang.

Isi data diri seperti nama, tanggal lahir, dan alamat e-mail.
15

Untuk kode / no. Hp referral bisa di kosongkan atau memasukkan nomor hp

teman kalian jika sudah daftar diluan.

Setelah semua data terisi centang persetujuan syarat dan ketentuan , lalu klik

lanjut

Buat pin isaku dengan 6 digit angka yang mudah di ingat masukkan

kode verifikasi untuk program i-saku Registrasi berhasil.

yang pertama adalah isi saldo atau top up. Isi saldo dapat di lakukan dengan

mendatangi outlet Indomaret terdekat atau di outlet lain yang bekerja sama i-

saku seperti Indogrosir, Ceriamart, Klik Indomaret. Jika saldo sudah terisi

maka i-saku dapat di gunakan untuk bertransaksi di Indomaret. Jika ingin

menggunakan layanan full service anda bisa datang ke Indomaret terdekat.

Kelebihan full service dibanding i-saku biasa adalah bisa transfer uang ke

sesama i-saku.

Pengisian saldo maksimal bisa mencapai Rp.10.000.000,- sedangkan

isaku basic maksimal hanya bisa Rp.1.000.000,-. Apa bila terjadi kendala

ataupun anda memiliki keluhan untuk layanan i-saku, kalian bisa

menghubungi call center i-saku 1500280 dan sms keluhan ke 08111500280

atau juga bisa menulis keluhan melalui email operation@i-saku.com.

Termasuk jika kalian lupa PIN bisa langsung menghubungi call center i-

saku. Pengaturan Akun Isaku : Profil, Ganti PIN, Biaya layanan, Reset pin,

Hubungi kami, Petunjuk.


16

a) Promosi penjualan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

pada pengguna i-Saku di Indomaret Kecamatan Watulimo

Kemudahan penggunaan menjadi hal yang dipertimbangakan

konsumen dalam melakukan keputusan penggunaan i-Saku yang

merupakan bentuk dari e-money. i-Saku menawarkan kemudahan

yang dapat berdampak pada peningkatan penggunanya. Kemudahan

diadopsi dari teori Technology Acceptance Model. TAM

mengasumsikan bahwa penerimaan teknologi informasi dipengaruhi

oleh dua variabel utama yaitu Perceived Usefulness dan Perceived

Ease of Use. Kemudahan penggunaan adalah persepsi individu

tentang kemudahan menggunakan teknologi informasi dimana dalam

penggunaanya tidak membutuhkan usaha yang besar

(Susilo,2017:27) Pengukuran kemudahan penggunaan menurut

Venkatesh dan Davis (2000) yaitu sistem mudah dimengerti, praktis

dalam penggunaan, sistem mudah digunakan, sistem mudah

dijangkau. Sistem i-Saku mudah dimengerti dikarenakan didalam

fitur aplikasi iSaku terdapat panduan penggunaannya serta promotor

yang selalu memberikan penjelasan penggunaan transaksi

menggunakan i-Saku, penggunaan transaksi pembayaran yang

praktis dimana pengguna tidak perlu lagi menggunakan uang tunai

dalam melakukan transaksi belanja di Indomaret, pembayaran hanya

dilakukan dengan menggunakan telephone selular baik berbasis

android maupun iOS. I-Saku mudah digunakan karena


17

penggunaannya hanya menggunakan aplikasi dengan memilih fitur

sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan unsur bercode yang

lebih memudahkan penggunaan yang efektif, serta kegiatan transaksi

i-Saku mudah dijangkau dikarenakan i-Saku sudah bekerjasama

dengan pihak bank lain untuk pengisisan saldo atau Top Up dan

transaksi menggunakan i-Saku sangat mudah dijangkau di Kota

Sangatta dimana sudah tersedia empat belas Indomaret yang

melayanai transasksi belanja menggunakan i-Saku. I-Saku memiliki

kemudahan penggunaan bagi penggunanya sehingga produk i-Saku

sangat banyak digunakan oleh masyarakat luas khusunya masyarakat

Kota Sangatta.

b) Kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian pada pengguna i-Saku di Indomaret Sangatta.

Fitur layanan menjadi salah satu kali yang dipertimbangkan oleh

seseorang dalam membuat keputusan menggunakan produk e-

money. Menurut Kotler (2007) fitur layanan menjadi alat persaingan

untuk membedakan produk perusahaan terhadap produk sejenis yang

menjadi pesaingnya. i-Saku juga menawarkan berbagai fitur layanan

yang dibutuhkan oleh masyarakat yaitu seperti penarikan tunai, isi

saldo atau top up dan layanan transfer antar sesama penggunanya.

Perkembangan yang berkaitan dengan teknologi informasi,

berdampak pada kemudahan informasi yang dapat diperoleh

konsumen untuk membuat suatu keputusan penggunaan. Fitur


18

Layanan iSaku secara lengkap antara lain saldo yang tersimpan di

server sehingga membutuhkan PIN untuk kode akses transakasi

pembayaran, dapat diisi ulang (Top up), terdapat dua pilihan service

yaitu service biasa dengan saldo maksimal Rp1.000.000,00 dan

layanan full service dengan saldo maksimal Rp 10.000.000,00,

tersedia layanan mutasi saldo, dapat melakukan transfer saldo bagi

pengguna full service, tersedia pemberitahuan promosi dan diskon

produk, peta lokasi Indomaret terdekat, dan pemberitahuan poin i-

Saku. I-Saku juga memberikan kemudahan bagi penggunanya

dimana dalam melakukan transaksi belanja, pengguna tidak perlu

lagi membawa uang tunai cukup dengan membawa telephone

selular. Fitur adalah alat bersaing yang membedakan antara produk

perusahaan dengan produk pesaing (Kotler dan Armstrong,2008).

Pengukuran fitur layanan adalah kemudahan akses informasi,

keberagaman layanan transaksi, keberagamn fitur, dan inovasi

produk.

c) Pengaruh Fitur layanan aplikasi i-saku terhadap kepuasan

konsumen membeli di indomaret sangatta

Keputusan pembelian konsumen merupakan perilaku konsumen

yang dipengaruhi oleh informasi yang masuk dari berbagai sumber

antara lain faktor upaya pemasar dan faktor lingkungan-budaya.

Upaya pemasar yaitu penyampian informasi tentang produk untuk

mempenngaruhi konsumen agar membeli produk tersebut. Berbagai


19

macam upaya pemasar untuk menarik konsumen melakukan

keputusan pembelian yaitu terdiri dari produk, harga, saluran

distribusi, promosi, proses, pendukung fisik, dan orang. Sedangkan

faktor sosial budaya yaitu budaya, demografi, kelas sosial, kelompok

referensi, dan keluarga. Keputusan pembelian adalah tindakan

lanjutan dari penentuan dua atau lebih alternatif sebelumnya.

Dalam melakukan tindakan keputusan pembelian, konsumen

memiliki struktur keputusan dengan tujuan untuk memudahkan

konsumen dalam mengambil keputusan dalam setiap transaksinya.

Adapun komponen struktur pembelian konsumen yaitu keputusan

tentang jenis produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan

tentang merek, keputusan tentang penjualnya, keputusan tentang

jumlah produk, keputusan tentang waktu pembelian, keputusan

tentang cara pembayaran.

C. KEPUASAN KONSUMEN

Kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin “satis”, ( artinya cukup

baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Kepuasan bisa diartikan

sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” atau “ membuat sesuatu memadai”. Kotler dan

Armstrong mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai suatu pembelian tergantung

pada kinerja produk actual, sehingga sesuai dengan harapan pembeli.Konsumen

memiliki berbagai macam tingkatan kepuasan. Jika keberadaan suatu produk berada

dibawah harapan pembeli, maka pembeli tersebut tidak merasa puas. Jika sesuai

dengan harapan, maka konsumen akan merasa puas. Kepuasan konsumen adalah
20

tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan dengan harapannya.52

Menurut Kotler dan Keller bahwa kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang

atau kecewa yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan

produk atau hasil terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi

ekspektasi, pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi,

pelanggan akan puas.Penilaian pelanggan atas kinerja produk tergantung pada

banyak faktor, terutama jenishubungan loyalitas yang dimiliki pelanggan dengan

sebuah merek.Pelanggan sering membentuk persepsi yang lebih menyenangkan

tentang sebuah produk dengan merek yangsudah mereka anggap positif. 9 Terdapat

tiga jenis pelanggan, yaitu: a. Pelanggan Internal (Internal Costumer) Setiap orang

yang ikut menangani proses pembuatan maupun penyediaan produk di dalam

perusahaan atau organisasi. b. Pelanggan Perantara (Intermediate Costumer)

Mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara untuk mendistribusikan

produk kepada pihak konsumen atau pelanggan eksternal. Pelanggan perantara ini

bukan sebagai pemakai ahir. c. Pelanggan Eksternal (External Costumer) Pembeli

atau pemakai ahir, yang disebut sebagai pelanggan yang nyata (real costumer). 10

VIII. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis yang berasal dari kata hipo yang memiliki arti kurang atau

lemah dan tesis atau thesis yang berarti teori yang disajikan sebagai bukti.

9
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jakarta, Indeks, 2007, h.179
10
Kotler dan Amstrong, Loc.Cit, h.175 55 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa,
Bandung, Alfabeta, 2016, h.285
21

Jadi hipotesis adalah dugaan sementara yang masih lemah dan masih perlu

dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dapat diterima atau pun ditolak, diterima

apabila bahan – bahan penelitian membenarkan kenyataan dan ditolak apabila

menyangkal kenyataan.

Berdasarkan perumusan masalah yang ada diatas, maka dirumuskan

hipotesis yang digunakan sebagai berikut:

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara produk i-saku terhadap

kepuasan konsumen bembeli di indomaret sangatta.

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara produk isaku terhadap

kepuasan konsumen membeli di indomaret sanggatta

IX. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah penelitian

yang dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka,

kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu

informasi ilmiah di balik angka – angka tersebut. 11 Data

kuantitatif adalah data yang berupa angka dan sesuai dengan

11
Nanag Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,2012), hal.20
22

bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis

menggunakan teknik penghitungan statistik. 12

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan

sosiologis karena peneliti melakukan interaksi lingkungan

sesuai dengan unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau

masyarakat.

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data Pengaruh produk isaku terhadap

kepuasan konsumen membeli di indomaret sangatta

dilaksanakan selama 2 (dua) bulan.

2. Tempat Penelitian

Lokasi atau obyek dalam penelitian ini berada di Toko

Indomaret Poros Kabo (T0GG) Wilayah Kecamatan Sangatta

Utara Kabupaten Kutai Timur.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi adalah keseluruhan sifat atau keadaan seseorang, sesuatu

benda, atau suatu lembaga yang menjadi sasaran penelitian.

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek,

12
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : dilengkapi Perbandigan Perhitungan Manual &
SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 17
23

subyek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan.13 Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen yang memiliki

aplikasi i-saku di sangatta.

2. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti secara

mendalam.14 Pada dasarnya penggunaan sampel penelitian

diperkenankan dalam prosedur selama sampel tersebut dapat

mewakili populasi secara baik (representatif) serta menggunakan

teknik pengambilan sampel (teknik sampling) yang benar.15

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non

probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/kesempatan bagi setiap munsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel.16 Dengan pendekatan

sampling purposive, yaitu teknik penen tuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.17 Sedangkan penentuan jumlah sampel

menggunakan rumus slovin sebagai berikut:

13
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods),(Bandung: Alfabeta, 2016), hal.11
14
Moh Kasiram, Metodelogi Penelitian Kualitatif - Kuantitatif, (Malang: Uin Maliki Press, 2010),
hal.258.
15
Muhammad Irus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: PT Gelora Aksara Pratama,
2009), hal. 93.
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2016), hal. 125
17
Ibid., hal.126
24

N
n=
1+ Ne2
Keterangan:

n : Ukuran sampel

N : Ukuran Populasi

e : Presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel.

Jadi jumlah sampel yang digunakan adalah:

N 990
n= 2 = = 99,99 = 100 responden
1+ Ne 1+ 990(10 %)2

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan jumlah sampel yang

diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 pelanggan dari

990 populasi. Presentasi kelonggaran 10% diakrenakan karena

keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian.

D. Variabel dan Indikator Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen (terikat) adalah

kepuasan konsumen membeli di indomaret sangatta dalam hal ini

disimbolkan dengan Y, sedangkan variabel Independen (Bebas) adalah

Aplikasi I-saku (X). Adapun definisi operasional masing – masing

variabel di atas adalah sebagai berikut:


25

Tabel 1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Variabel Indikator


alat pembayaran a. Produk
Aplikasi i-saku (X)
untuk memudahkan b. Fitur layanan

berbelanja di gerai c. Memudahkan

Indomaret konsumen

Ukuran perasaan a. Promosi


Kepuasan
yang muncul setelah b. Tingkat
konsumen (Y)
seorang pelanggan pelayanan

menggunakan c. Kepercayaan

produk maupun

layanan yang di

tawarkan

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, dalam pengumpulan data peneliti

menggunakan beberapa teknik, diantaranya:

1. Observasi
26

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa,observasi

merupakan suatu proses yang kompleks teknik pengumpulan

data. observasi digunakan bila penelitian berkaitan dengan

perilaku manusia dan proses kerja.

2. Metode Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner adalah penyelidikan mengenai suatu

masalah yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang

banyak), dengan jalan mengedarkan formulir daftar

pertanyaan,diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek

untuk mendapatkan jawaban ( tanggapan, respon) tertulis

seperlunya.Angket pada umumnya meminta keterangan tentang

fakta yang diketahui oleh responden,atau juga tentang sikap

pendapat. Jenis angket yang diberikan adalah angket tertutup

,karena jawabannya telah disediakan dan pengukurannya

menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok

orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrument

yang menggunakan skala likert mempunyai tingkatan dari sangat

setuju sampai sangat tidak setuju,dengan 5 alternatif jawaban

sebagai berikut :

Tabel 9.2 Skor Alternatif Jawaban pada Kuesioner


27

Simbol Alternatif Jawaban Skor


STS Sangat tidak setuju 1
TS Tidak setuju 2
N Cukup setuju 3
S Setuju 4
SS Sangat setuju 5

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara

dilakukan dengan menggunakan petunjuk wawancara

(interviewer guide), berisi tentang pokok-pokok pertanyaan

yang telah direncanakan dan dianggap penting untuk

mendapatkan data penelitian. Wawancara dilakukan dengan

tujuan untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang telah disiapkan peneliti sebelumnya, yaitu

tentang Pengaruh produk i-saku terhadap kepuasan konsumen

membeli di indomaret sangatta.

Selain itu wawancara yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah wawancara semi terstruktur. Dengan menggunakan


28

wawancara semi terstruktur diharapkan peneliti dapat

memperoleh informasi yang sesuai dengan yang diharapkan

dari responden. Maka dari itu, dalam wawancara semi

terstruktur ini diperlukan adanya pedoman wawancara yang

memuat sejumlah pertanyaan terkait. Namun, nantinya

pertanyaan juga bisa dikembangkan ketika berada di

lapangan. Sehingga dengan demikian akan diperoleh data

yang lengkap untuk menganalisis permasalahan yang diteliti.

4. Observasi

Sistematis terhadap fenomena - fenomena yang diteliti.

Peneliti perlu melibatkan diri dalam transaksi belanja

menggunakan aplikasi i-saku sebagai subjek dari pelaksanaan

Pengaruh produk i-saku terhadap kepuasan konsumen

membeli di indomaret sangatta, Peneliti berusaha menangkap

proses intepretatif dari apa yang diamati yaitu Pengaruh

produk i-saku terhadap kepuasan konsumen membeli di

indomaret sangatta. Observasi terbentang mulai dari kegiatan

pengumpulan data yang formal hingga data yang tidak formal.

Observasi dapat menambah konteks maupun fenomena yang

akan diteliti. Observasi ini mengacu pada tujuan penelitian


29

yaitu mengetahui pengaruh produk i-saku terhadap kepuasan

konsumen membeli di indomaret, Peneliti juga melakukan

pengamatan berperan serta yang dilakukan langsung pada

transaksi produk i-saku membeli di indomaret sangatta

5. Dokumentasi

Tujuan dari dokumentasi adalah untuk

mengumpulkan data-data yang tidak diterangkan dalam

wawancara. Menurut Guba dan Lincoln dokumen ialah setiap

bahan tertulis ataupun film.18

Studi dokumentasi merupakan suatu cara

mengumpulkan data pendukung yang ditandai berupa segala

catatan tertulis maupun gambar-gambar yang dibutuhkan

dalam penelitian mengenai Pengaruh produk i-saku terhadap

kepuasan konsumen membeli di indomaret sangatta.

F. Teknik Analisis Data

X. JADWAL PENELITIAN

18
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Pustaka Pelajar,2005, hlm 216
30

Untuk memperoleh data Pengaruh produk isaku terhadap

kepuasan konsumen membeli di indomaret sangatta dilaksanakan selama

2 (dua) bulan.

XI. SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PENELITIAN

Sistematika laporan hasil penelitian sebagai berikut:

Dengan judul “PENGARUH PRODUK I-SAKU TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN MEMBELI DI INDOMARET SANGATTA”.

BAB I : Berupa pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan dan

manfaat penelitian dalam sistematik penelitian

BAB II : Berupa landasan teori yang berisikan tentang deskripsi teori

yaitu Pengaruh produk i-saku terhadap kepuasan konsumen

membeli di indomaret sangatta.

BAB III : Berupa metode penelitian yang berisi tentang jenis dan

pendekatan penelitian, waktu dan tempat penelitian, data dan

sumber data, teknik pengumpulan data, uji keabsahan data, dan

teknik analisis data.

BAB IV : Berupa penutup yang berisi saran-saran

DAFTAR PUSTAKA
31

Intan Fawzieah Alkaff, “Perkembangan Ritel di Indonesia ”, dalam

http://intanalkaff.blogspot.com/2017/03/perkembangan-ritel-di-indonesia.html., di

unduh tanggal 10 Oktober 2020.

Philip Kotler & Fandy Tjiptono, Manajemen Pemasaran Perspektif Asia,

Edisi Pertama, Yogyakarta,Andi Offset, 2011

Feni Setianingrum, Wawancara Konsumen indomaret sangatta utara, Dicatat

Tanggal 03 Oktober 2019, Pukul 15:00

Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya Al-Jumanatul,

(Bandung: Ali Seuntai Mutiara Yang Maha Luhur,2017).

Hafizh Dasuki dkk, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Yogyakarta, PT. Dana Bhakti

Wakaf, 2007

Bambang Hartono, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

hal.282.

Irawan, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta:Graha Ilmu 2014), h.4

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 12,

Jakarta, Indeks, 2007, h.179

Kotler dan Amstrong, Loc.Cit, h.175 55 Buchari Alma, Manajemen

Pemasaran & Pemasaran Jasa, Bandung, Alfabeta, 2016, h.285

Nanag Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo,2012), hal.20
32

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : dilengkapi Perbandigan

Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 17

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods),(Bandung:

Alfabeta, 2016), hal.11

Moh Kasiram, Metodelogi Penelitian Kualitatif - Kuantitatif, (Malang: Uin

Maliki Press, 2010), hal.258.

Muhammad Irus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: PT Gelora

Aksara Pratama, 2009), hal. 93.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung:

Alfabeta, 2016), hal. 125

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Pustaka

Pelajar,2005, hlm 216


33

Anda mungkin juga menyukai