Anda di halaman 1dari 26

Tugas Manajemen Konstruksi

Pelelangan/Tender
OLEH: KELOMPOK 5 ALDI NAURI ISLAMI (1007113602) 2. RENY AKMALIA (1007133876) YUDHI SALMAN DWI SATYA (1007113572)
1.

3.

kelas : A

Sejarah lelang

Sejarah lelang di Indonesia dimulai oleh East India Company yang menyelenggarakan lelang untuk teh (1750) dan masih bertahan sampai sekarang di London. Ada juga lelang tembakau Indonesia yang masih bertahan di Bremen, Jerman.

pengertian

Lelang adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum baik secara langsung maupun melalui media elektronik dengan cara penawaran harga secara lisan dan atau tertulis yang didahului dengan usaha mengumpulkan peminat. Tender adalah pembelian/pengadaan barang atau pembelian jasa pemborongan pekerjaan

Persamaan dan perbedaan lelang dan tender


Persamaan tender dengan lelang yaitu; a. Didahului di muka umum, b. Didahului dengan pengumuman

Perbedaan tender dengan lelang a. Tender adalah pembelian/pengadaan barang atau pembelian jasa pemborongan pekerjaan, sedangkan lelang adalah penjualan barang; b. Tender tidak dipimpin oleh pejabat lelang; c. Penawaran dalam tender hanya dilakukan secara tertulis; d.Dalam tender, penjual banyak dan calon pembeli hanya satu. Sedangkan dalam lelang adalah sebaliknya.

Ada beberapa variasi dari bentuk dasar lelang, termasuk batas waktu, minimum atau maksimum batas harga penawaran, dan peraturan khusus untuk menentukan penawar yang menang dan harga. Peserta lelang mungkin atau mungkin tidak mengetahui identitas atau tindakan dari peserta lain. Tergantung pada lelang, penawar dimungkinkan hadir secara langsung atau melalui perwakilannya, termasuk telepon dan internet. Penjual biasanya membayar komisi kepada pelelang atau perusahaan lelang berdasarkan presentase harga penjualan terakhir.

Tempat pelelangan
Ada beberapa tempat yang umum digunakan sebagai tempat melelang: Balai lelang atau rumah lelang Tempat ini memang khusus untuk melelang barang. Biasanya yang dilelang di tempat ini adalah barang-barang seni, antik, atau barang yang bernilai tinggi. Pegadaian Pegadaian sebetulnya bergerak dibidang jasa gadai. Namun pada perkembangannya selalu ada saja nasabah yang tidak mampu menebus barang yang digadaikan. Barang yang digadaikan dijual oleh Pegadaian dengan cara dilelang. Oleh karena itu di Pegadaian selalu diadakan acara lelang dengan periode tertentu. Tempat Pelelangan Ikan Ikan yang diperoleh dari nelayan ada yang dijual secara langsung ada yang melalui TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Ikan di kumpulkan dan dilelang kepada pembeli untuk mendapatkan harga tertinggi. Internet daring Lelang melalui internet muncul seiring dengan perkembangan internet itu sendiri. Barang atau jasa yang diperjualbelikan dipasang di situs dan peserta lelang dapat mengikuti acara lelang secara daring.

Macam pelelangan
Pemilihan macam pelelangan pada umumnya bergantung pada: a. Besar kecilnya bangunan b. Rumit tidaknya konstruksi bangunan c. Biaya bangunan yang tersedia d. Jangka waktu pelaksanaan

Peraturan dan sumber hukum pelelangan (1)


Peraturan dan sumber hukum yang mengatur pelelangan di Indonesia ada 3 macam, yaitu:

Lembaga negara (Staatblad) No. 146 Th. 1993 bagian pertama dan kedua a. Peraturan untuk mengadakan pelelangan umum untuk pelaksanaan bangunanbangunan negara (bagian pertama) b. Peraturan untuk mengadakan pelelangan dengan peserta terbatas untuk pelaksanaan bangunan-bangunan negara (bagian kedua) Keputusan menteri pekerjaan umum dan tenaga listrik No. 119/KPTS/1973 tanggal 4 mei 1973 tentang penggunaan buku pedoman tata cara pelaksanaan pembangunan bangunan gedung negara a. Ketentuan-ketentuan tentang pelelangan umum untuk pemberian/pekerjaan guna instansi-instansi pemerintah (lampiran 1 keppres No. 11 Th. 1973 b. pedoman pelelangan terbatas untuk pelaksanaan pekerjaan bangunan negara (lampiran 2)

Peraturan dan sumber hukum pelelangan (2)

Ketentuan presiden RI tentang pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara (Keppres tentang pelaksanaan APBN). Sebagai contoh: Keppres No.14 A Th. 1980, Tanggal 14 April 1980. a. Pasal 18 ayat (4) b. Lampiran I, Keppres No. 14A, berisi: Ketentuan-ketentuan tentang pelelangan dan penunjukan langsung untuk pemborong/pembelian. dalam pendahuluan dari bab ketentuan umum lampiran 1, antara lain disebutkan bahwa pelaksanaan pemborong/pembelian dapat dilakukan melalui: 1) Pelelangan umum 2) Pelelangan terbatas 3) Pemilihan langsung 4) Penunjukan langsung; atau 5) Pengadaan langsung KEPPRES NO 54 TAHUN 2010

Pelaksanaan pelelangan 1. pelelangan umum


Pelelangan umum sebagaimana ditentukan pada pasal 18 Keppres No. 14A 1980 ialah

pelelangan yang dilakukan secara terbuka dan diselenggarakan dengan penawaran tertulis

Petugas pelelangan adalah sebuah panitia pelelangan yang dibentuk oleh Kepala kantor/satuan

pekerjaan/pemimpin proyek dengan ketentuan: 1. Panitia beranggotakan sekurang-kurangnya 5 orang yang terdiri dari perencana pekerjaan, penanggung jawab keuangan, serta penanggung jawab perlengkapan/pemeliharaan kantor/proyek, dll 2. Salah satu tugas panitia yaitu menyusun dan menetapkan rencana kerja dan syaratsyarat peserta pelelangan yang disahkan oleh kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek
Pelelangan umum dilakukan untuk pengadaan barang/jasa diatas Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

pelelangan umum (2)


Metode pelelangan umum menggunakan dua proses penilaian kompetensi dan kemampuan penyedia yaitu:
Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta

pemenuhan persyaratan terhadap perusahaan SEBELUM pemasukan dokumen penawaran. Artinya, hanya perusahaan yang memenuhi kualifikasilah yang dapat memasukkan penawaran. Metode ini dilaksanakan untuk pelelangan yang bersifat kompleks (termasuk pelelangan diatas 50 M). serta pemenuhan persyaratan terhadap perusahaan SETELAH pemasukan dokumen penawaran. Pada umumnya, prinsip pelelangan menggunakan proses ini (Kecuali Jasa Konsultasi yang wajib menggunakan Prakualifikasi). Bahkan untuk pelelangan umum untuk pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa lainnya, sifatnya adalah wajib (kecuali yang bernilai di atas 50M).

Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha

Pelaksanaan pelelangan 2. pelelangan terbatas


Pelelangan

terbatas ialah pelelangan yang dilakukan diantara calon pemborong/rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) yang telah lulus dalam prakualifikasi yang diadakan oleh panitia prakualifikasi, sebagaimana ditentukan pada pasal 21 Keppres No. 14 1980.

Ketentuan-ketentuan prakualifikasi dan DRM antara lain memuat a. Pembentukan panitia prakualifikasi b. Dasar-dasar penetapan lulus prakualifikasi c. Keterangan-keterangan mengenai pemborong/rekanan yang diperlukan untuk

DRM d. DRM mempunyai masa laku 1 tahun dan dapat diperpanjang 1 tahun

Pelelangan terbatas juga dilakukan untuk nilai proyek lebih besar dari Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

Pelaksanaan pelelangan 3. pemilihan langsung


Pemilihan langsung adalah pelaksanaan pengadaaan barang/jasa tanpa melalui

pelelangan umum dan pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 3 penawaran dari penyediaan barang/jasa yang telah lulus prakualifkasi Pengadaan pekerjaan yang tidak kompleks dan bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dapat dilakukan dengan:
a) b)

Pelelangan Sederhana untuk Pengadaan Barang/JasaLainnya; atau Pemilihan Langsung untuk Pengadaan PekerjaanKonstruksi.

Pelelangan

Sederhana atau Pemilihan Langsung dilakukan melalui proses pascakualifikasi. Pelelangan Sederhana atau Pemilihan Langsung diumumkansekurang-kurangnya di website K/L/D/I, dan papanpengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal PengadaanNasional melalui LPSE, sehingga masyarakat luas dan duniausaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya Dalam Pelelangan Sederhana atau Pemilihan Langsung tidak ada negosiasi teknis dan harga.

Pelaksanaan pelelangan 4. penunjukan langsung


Penunjukan langsung ialah penunjukan pemborong/rekanan sebagai

pelaksana pemborong/pembelian tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas sebagaimana ditentukan pada pasal 20 Keppres 14A Th. 1980

Penunjukan langsung dilaksanakan untuk:

Pekerjaan pemborongan oleh pihak ketiga atau pembelian barang dan bahan untuk pekerjaan yang dilakukan sendiri dengan batasan sampai sejumlah biaya tertentu. pekerjaan-pekerjaan khusus yang dikerjakan oleh instansi-instansi/lembaga tertentu Pekerjaan pemborongan oleh pihak ketiga dilakukan dengan Surat Perintah Kerja (SPK) atau surat perjanjian pemborongan (kontrak)

Kegiatan pelelangan
Urutan kegiatan pelelangan secara garis besar dapat digambarkan sbb :
1. Prakualifikasi
2. Pengumuman lelang 3. Penjelasan pekerjaan 4. Pembukaan lelang 5. Proses evaluasi lelang 6. Penetapan dan penunjukan pemenang

Prakualifikasi
Tahap untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan para rekanan (Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, dan Kontraktor) yang ikutserta dalam pelelangan. Kemampuan meliputi : - modal kerja - jumlah tenaga ahli - jumlah peralatan - pengalaman kerja - fasilitas kerja, dll.

Pengumuman lelang
Pengumuman lelang pada tender terbuka biasanya melalui media massa baik cetak

maupun media elektronik. Bila proyeknya bersifat internasional maka pengumuman dibuat dalam bahasa inggris dan media internasional, ataupun melalui bantuan kedutaan asing yang ada. Penayangan pengumuman lelang/seleksi dilaksanakan paling kurang 7 (tujuh) hari kerja Pada pengumuman lelang dimuat, antara lain :
1. 2. 3. 4.
5.

Nama instansi Uraian singkat pekerjaan Syarat-syarat peserta lelang Tempat, hari, dan waktu pendaftaran, pengambilan dokumen lelang, penyampaian surat penawaran. Alamat dimana surat penawaran harus disampaikan.

Apabila tender tertutup pemberitahuannya melaui surat undangan. Contoh Dokumen Pengumuman Lelang.jpg

Penjelasan Pekerjaan
Penjelasan pekerjaan dilaksanakan pada suatu pertemuan / rapat yang dimasudkan

untuk tatap muka antara pihak pemilik dengan pihak rekanan/peserta lelang. Pada proyek pemerintah pemilik proyek diwakili oleh panitia lelang dan konsultan. Penjelasan pekerjaan meliputi penjelasan administrasi dan penjelasan teknis. Pemberian penjelasan dilaksanakan paling cepat 4 (empat) hari kerja sejak tanggal undangan lelang/seleksi Hasil rapat penjelasan pekerjaan ini dibuatkan Berita Acara Penjelasan (Aanwyzing) yang ditanda-tangani oleh panitia lelang, konsultan dan wakil dari rekanan peserta lelang. Biasanya dilanjutkan dengan kunjungan kelapangan/ lokasi dimana pekerjaan akan dilaksanakan, dan jika pada rapat tersebut belum menyelesaikan semua masalah, maka akan dilanjutkan dengan rapat kedua.

Pembukaan lelang
Pada hari, jam, dan tempat yang telah ditentukan semua peserta lelang membawa penawarannya dan dimasukan kotak pelelangan yang telah disediakan sampai batas waktu pemasukan penawaran yang ditentukan. Kemudian setelah batas waktu pemasukan penawaran ditutup dan pada jam/waktu pembukaan penawaran tiba maka masing-masing amplop dibuka satu persatu disaksikan para peserta yang hadir.

Harga penawaran dan kelengkapan administrasi dan teknis dibaca keras-keras dan dituliskan dipapan tulis. Jika ada kelalaian pada salah satu persyaratan administratifnya, maka calon peserta tersebut dinyatakan gugur/ didiskualifikasi.
Rekanan yang ikut pada penawaran pekerjaan pemborongan ini diharuskan untuk memberikan jaminan tender (Tender/Bid Bond) kepada pihak pemilik, hal ini dimaksudkan sebagai tanda kesungguhan rekanan dalam pekerjaan ini dan bilamana meraka mengundurkan diri, maka jaminan tersebut menjadi milik pemilik pekerjaan. Besar dari jaminan penawaran ini diatur dalam dokumen tender, pada proyek pemerintah biasanya berkisar 1% sampai 5% dari biaya fisik proyek. Dokumen Jaminan Penawaran.docx

Proses evaluasi lelang/ penawaran


Pada proyek-proyek besar kadang-kadang terdapat data penawaran yang

meragukan dan umumnya calon kontraktor dimintai keterangan secara tertulis (Clarification Letters). Jangka waktu evaluasi bisa memakan waktu beberapa hari / watu tertentu sesuai kebutuhan. Sistim yang dipakai biasanya secara skoring dan sistim bobot. Adapun aspek yang dievaluasi/dinilai dari rekanan ini, antara lain :
a) b) c) d) e) f)

metode kerja peralatan yang akan digunakan kualifikasi personal bonafiditas perusahaan harga penawaran dan kelengkapan administrasinya dan lain-lain.
(PASAL 48. PEPRES NO 54 TAHUN 2010,)

Penetapan dan Penunjukan Pemenang (1)

Pada proyek pemerintah, berdasarkan hasil evaluasi diatas panitia pelelangan menetapkan calon-calon pemenang yang diusulkan kepada instansi berwenang, yang kemudian menetapkan pemenangnya.

Dari hasil penetapan tersebut kemudian panitia mengumumkan hasilnya. Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) di website sebagaimana tercantum dalam LDP dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat yang memuat sekurang-kurangnya:
Nama paket pekerjaan dan nilai total HPS; Nama dan alamat penyedia Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan Hasil evaluasi pelelangan untuk seluruh peserta yang dievaluasi.

a) b) c) d) e)

Penetapan dan Penunjukan Pemenang (2)


Kemudian jika tidak ada sanggahan dan atau apabila sanggahan telah

dijawab maka tugas panitia pelelangan telah selesai. Kemudian Pimpinan Proyek mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK)/ Letter to Proceed. Surat Perintah Mulai Kerja.docx

Sanggahan

Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas penetapan pemenang

kepada Pokja ULP dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang, disertai bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan kepada PPK, PA/KPA dan APIP K/L/D/I sebagaimana tercantum dalam LDP. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:
a)
b) c)

penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan; rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang sehat; dan/atau penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.

Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal. Sanggahan yang disampaikan bukan kepada Pokja ULP atau disampaikan diluar masa sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.

Pelelangan Gagal
Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila:
Jumlah peserta yang memasukan Dokumen Penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta Tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran Dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat

Harga penawaran terendah terkoreksi untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak

gabungan Lump Sum dan Harga Satuan lebih tinggi dari HPS [seluruh harga penawaran yang masuk untuk Kontrak Lump Sum di atas HPS] Sanggahan dari peserta atas pelaksanaan pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan Dokumen Pengadaan ternyata benar Sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi.

Pemberitahuan dalam pelelangan


Untuk proyek-proyek non pemerintah pemberitahuan secara tertulis dan sifat pemberitahuannya dapat terdiri dari dua hal :

Dengan memakai SPK, dimana dalam surat tersebut calon pemenangnya dinyatakan menang dan diminta dalam tempo sekian hari kedepan sudah harus memulai pelaksanaan fisiknya. SPK ini sifatnya mengikat dan diberikan terlebih dahulu untuk mempercepat pelaksanaan administratifnya, meskipun kontrak kerja belum ditanda-tangani oleh kedua belah pihak.
Dengan memakai surat pemberitahuan (Letter of Award) yang isinya menjelaskan bahwa calon kontraktor telah menang dan sekaligus merupakan tanda bagi calon kontraktor tersebut untuk mulai melakukan persiapan persiapan administratif. Letter of Award dibuat karena ada keterkaitan pihak ketiga, misalnya untuk kontrak-kontrak internasional yang sifatnya antar pemerintah ( G to G ), atau bila dananya diperoleh dari bank-bank internasional

Terimakasih wassalam

Anda mungkin juga menyukai