KAJIAN TEORI
Bagian tata usaha baik di sekolah , kantor, atau instansi lainya merupakan
salah satu bagian yang penting serta cukup sibuk dan paling sering dikunjungi.
legalisir ijazah. Bisa dikatakan urusan tulis-menulis dan pencatatan data anggota
usaha.
Meskipun tidak terlihat secara signifikan namun bagian tata usaha sangat
diperlukan dalam setiap instansi untuk menyediakan data dan keterangan yang
Kekurangan atau kesalahan data tentu dapat berakibat pada kelirunya keputusan
yang diambil.
organisasi. Tata usaha merupakan bagian di dalam sebuah instansi yang memiliki
tugas dalam pengolahan data sampai pada penyimpanannya. Hal ini diperlukan
karena untuk memudahkan kita untuk mencari kembali data apabila kita ingin
menggunakanya kembali.
1
2
dan informasi yang berguna untuk mewujudkan tugas pokok organisasi. Tidak
jauh berbeda dengan pendapat yang dipaparkan oleh Liang Gie, bahwa kegiatan
tata usaha memang tidak terlepas dari pengolahan data baik data pegawai, data
sehingga tata usaha menjadi sangat penting di dalam sebuah sekolah, atau
instansi-instansi tertentu.
Secara umum, pengertian tata usaha adalah bagian dari administrasi yang
menjadi ada atau dari yang berserakan hingga terkumpul sehingga dapat
B. Hakikat Strategi
1. Definisi Strategi
Menurut Gerry Johnson dan Kevin Scholes, strategi adalah the direction
and scope of an organization over the long term; which achieves advantage for
berdasarkan sudut pandang tenang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di
action and the allocation of resources necessary for carrying out these goals”.
of objectives, purposes or goals, and the major policies and plans for achieving
these goals stated in such a way as to define what bussines the company is in or
organisasi atau lembaga dalam jangka panjang. Melihat strategi hanya satu
bagian dari rencana (plan) ternyata tidak dapat memberikan penjelasan yang
1
Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan
Pengukuran Kinerja (Cet. 1; Jakarta Barat: Indeks, 2013), h. 61.
2
Ibid., h. 61.
3
Ismail Solihin, Pengantar Manajemen (Cet. 1; Jakarta: Erlangga, 2009), h. 70.
4
a. Strategy as a Plan
Dalam hal ini terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni
b. Strategy as a Ploy
Dalam hal ini strategi merupakan suatu manuver yang spesifik untuk
c. Strategy as a Pattern
yang dilakukan oleh manajemen dalam mengejar sebuah tujuan. Dalam hal ini
strategy) sering kali berubah menjadi strategi yang tidak dapat direalisasikan
4
Ismail Solihin, Manajemen Srtategik (Cet. 1; Jakarta: Erlangga, 2012), h. 25.
5
d. Strategi as Position
e. Strategy as a Prespektive
Dalam hal ini strategi menunjukan prespektif dari pada strategist (pembuat
pemikxiran yang hidup di dalam benak para pembuat keputusan strategis dan
seperti halnya ideologi atau budaya kemudian beruasaha dijadikan nilai bersama
indikator terhadap efektifitas dari suatu strategi. Menurut Rumelt dalam Heene
menyangkut :
eksternal organisasi;
mungkin;
C. Komitmen
sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karenanya tujuan setiap sumber daya
manusia dalam organisasi harus dijaga agar selaras dengan tujuan organisasi.
memiliki motivasi berprestasi dan etos kerja keras, dan tidak kalah pentingnya
1. Definisi Komitmen
dengan komitmen kerja), yang mendapat perhatian dari manajer maupun ahli
yang diharapkan ada pada setiap karyawan. Komitmen kerja atau komitmen
organisasi merupakan suatu kondisi yang dirasakan oleh karyawan yang dapat
dimilikinya.
Menurut Steers dan Porter, suatu bentuk komitmen kerja yang muncul
bukan hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga melibatkan hubungan yang
5
Wibowo, Manajemen Kinerja (Cet. 4; Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 427.
8
aktif dengan organisasi kerja yang memiliki tujuan memberikan segala usaha
Mitchell memandang komitmen kerja sebagai suatu orientasi nilai terhadap kerja
a. Adanya keyakinan yang kuat dan penerimaan tujuan serta nilai-nilai yang
kerja.
sasaran dan nilai dari organisasi, kemauan untuk menunjukkan usaha dengan
6
S. Pantja Djati, “Kajian Terhadap Kepuasan Kompensasi, Komitmen Organisasi, Dan
Prestasi Kerja.” Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 5, no 1 (Maret 2003): h. 31.
7
Ibid., h. 31.
8
Ibid., h. 31.
9
Ibid., h. 31.
9
mengatasnamakan organisasi dan keinginan yang kuat untuk tetap tinggal dalam
organisasi.10
2. Dimensi Pemikiran
organisasi tersebut karena mereka sependapat dengan tujuan dan nilai dalam
tujuan dari organisasi tersebut dan bersedia membantu untuk mencapai tujuan
10
Djoko Kristianto, “Peningkatan Kinerja Berbasis Pada Komitmen Organisasi Dengan
Strategi dan Inovasi,”Ekonomi dan Kewirausahaan 7, no. 1(April 2007): h. 23.
10
karena mereka menginginkannya, atau dengan kata lain “stay because you want
to”.
perhitungan atau ana lisis tentang untung dan rugi. Nilai ekonomi menyebabkan
ka, semakin mereka takut kehilangan apa yang telah mereka investasikan di
dalam organisasi selama ini. Artinya, komitmen kerja dianggap sebagai persepsi
membutuhkannya atau dengan kata lain “stay because you need to”
tekanan dari yang lain. Karyawan yang memiliki tingkat komitmen normatif
yang tinggi akan sangat memperhatikan apa yang dikatakan orang lain tentang
mengecewakan atasan mereka dan khawatir jika rekan kerja mereka berpikir
wajib untuk melakukannya serta didasari keyakinan tentang apa yang benar dan
berkaitan dengan moral atau dengan kata lain “stay because you ought to”.
11
sebagai berikut:
tinggi pada organisasi yang memenuhi kewajibanya pada pekerja dan tinggal
orang pada organisasi, dan identifikasi mencapi tingkat tertinggi ketika pekerja
terhadap orang lain dalam situasi yang melibatkan resiko. Kepercayaan berarti
organisasi. Pekerja merasa bahwa mereka menjadi bagian dari organisasi apabila
investasi pada pekerja berupa peltihan, penghargaan dan apresiasi atas usaha,
4. Mengukur Komitmen
kekurangan komitmen apabila dilakukan lebih dini dan akan lebih udah untuk
dan siapa yang harus diberi tahu tentang sasaran. Ini merupakan tanda komitemn
positif.
kurangnya inisiatif.
kerja negatif, maka terdapat empt alternatif respons yang dapat dilakukan, yaitu
a. Exit (keluar). Apabila keadaan kerja negatif, maka kita dapat menggeser
dari situasi tersebut dengan lebih sering tidak hadir ditempat kerja atau
dalam organisasi.
memperbaiki situasi.
bahkan dapat lebih mahal daripada exit karena tidak diperhatikan. Pekerja
individual akan merespons keadaan kerja negatif dengan exit atau neglect. Pada
15