a. Tujuan Tahunan
1
Fred R David dan Forest R David, Manajemen Strategik, (Jakarta: Salemba Empat), hal
208
Waktu dan usaha yang dapat dipertimbangkan sebaiknya
dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan tahunan dipahami dengan
baik, konsisten dengan tujuan jangka panjang dan suportif atas strategi
untuk diimplementasikan. Menyetujui, merevisi atau menolak tujuan
tahunan lebih dari aktivitas pembubuhan stempel semata.2
2
Ibid., hal 209-210
3
Ibid., hal 211
b. Kebijakan
Kebijakan mengacu pada pedoman spesifik, metode, prosedur,
urutan, bentuk dan praktik administrasi yang dibuat untuk mendukung
dan mendorong maksud tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan
adalah instrumen untuk implementasi strategi. Kebijakan
menimbulkan penghalang, batasan, dan hambatan dalam bentuk
tindakan administrasi yang dapat diambil untuk memberikan
penghargaan dan sanksi pada perilaku; hal tersebut mengklarifikasi
hal yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam mengejar tujuan
organisasi. 4
Contohnya, kapal karnaval Paradise memiliki kebijakan tidak
boleh merokok selama kapal berlayar. Ini adalah kapal pertama yang
melarang merokok secara komprehensif. Kebijakan memungkinkan
karyawan dan manajer memahami apa yang diharapkan dari mereka,
sehinggan meningkatkan kemungkinan bahwa strategi yang
diimplementasikan akan sukses.walmart memiliki kebijakan yang
disebut the “10 Foot” Rule dimana konsumen dapat menemukan
bantukan dalam radius 10 kaki dimanapun didalam toko. Hal ini
adalah kebijakan yang diterima di Jepang saat Walmart mencoba
untuk memantapkan bisnisnya disana. 5
4
Ibid., hal 211
5
Ibid., hal 212
berdasarkan faktor politik atau personal. Manajemen strategik
membuat sumber daya dapat dialokasikan terkait dengan prioritas
yang dibuat berdasarkan tujuan tahunan.6
Semua organisasi memiliki setidaknya empat tipe sumber daya
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diingikan: Sumber
daya keungan, sumber daya fisik, sumber daya manusia dan sumber
daya teknologi. Mengalokasikan sumber daya untuk divisi dan
dapartemen tertentu tidak berarti bahwa strategi akan
diimplementasikan secara sukses. Sejumlah faktor secara umum
menghambat alokasi sumber daya yang efektif, termasuk proteksi
berlebihan untuk sumber daya tertentu, terlalu banyak penekanan pada
kriteria keungangan jangka pendek, politik organisasi, target strategi
yang tidak jelas, enggan mengambil resiko dan kurang nya
pengetahuan yang memadai.7
d. Mengelola Konflik
Ketergantungan tujuan dan persaingan antara sumber daya
yang terbatas sering kali mengarahkan kepada konflik. Konflik dapat
didefinisikan sebagai suatu ketidaksetujuan antara dua pihak atau
lebih pada satu atau lebih isu. Menentukan tujuan tahunan dapat
mengarahkan kepada konflik karena individu memiliki ekspektasi dan
persepsi yang berbeda, jadwal yang membuat tekanan, kepribadian
yang tidak sesuai, dan kesalahan pahaman antara manajer lini dan
manajer staf terjadi. Contohnya, tujuan manajer penagihan untuk
mengurangi piutang hinggan 50 persen dalam setahun dapat
6
Ibid., hal 212
7
Ibid., hal 212
meninmbulkan konfik dengan tujuan divisional untuk meningkatkan
penjualan sebesar 20 persen.8
8
Ibid., hal 214
9
Ibid., hal 214
e. Menyesuaikan Struktur Dengan Strategi
10
Ibid., hal 215
f. Struktur Fungsional
g. Struktuf Divisional
Struktuf divisional dan struktur terdesentralisasi adalah tipe
kedua yang paling banyak digunakan di bisnis AS. Saat organisasi
kecil tumbuh, ia memiliki kesulitan dalam mengelola beragam produk
dan jasa dalam pasar yang berbeda. Beberapa bentuk dari struktuk
divisional secara umum menjadi diperlukan untuk memotivasi
karyawan, 12
11
Ibid., hal 216
12
Ibid., hal 216