Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IMPLEMENTASI STRATEGI: ISU-ISU FUNGSIONAL

Disusun utuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Stratejik


Dosen Pembimbing: Dr. Syihabudhin, S.E., M.Si.

OLEH
Mochamad Ananda Putra Pratama (180413620595)
Kharisma Setya Anoraga (180413620637)
Aditya Tri Saputra (170413618008)
Ryan Ardianyah (180413620619)

OFFERING QQ-QQ

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
APRIL 2021
BAGIAN I
LATAR BELAKANG
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone
dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai
evaluasi.Brownem dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman,2004:70) mengemukakan
bahwa”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Pengertian
implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin
(dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70)
mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.” Pengertian-pengertian di atas
memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan,
atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi
bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-
sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu,
implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh obyek berikutnya yaitu kurikulum.
Dalam kenyataannya, implementasi kurikulum menurut Fullan merupakan proses
untuk melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain
dapat menerima dan melakukan perubahan. Dalam konteks implementasi kurikulum
pendekatan-pendekatan yang telah dikemukakan di atas memberikan tekanan pada proses.
Esensinya implementasi adalah suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan untuk
mentransfer ide/gagasan, program atau harapan-harapan yang dituangkan dalam bentuk
kurikulum desain (tertulis) agar dilaksanakan sesuai dengan desain tersebut. Masing-masing
pendekatan itu mencerminkan tingkat pelaksanaan yang berbeda. Implementasi Strategi
adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan
perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan
kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan
tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategic. Perumusan
strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang.
Implementasi strategis mempengaruhi organisasi dari atas ke bawah, ia
mempengaruhi semua are fungsional dan divisional dari suatu bisnis. Bahkan rencana
startegis yang secara teknis paling sempurna sekalipun hanya akanmemberi sumbangan yang
kecil bagi pencapaian tujuan jika tidak diimplementasikan. Banyak organisasi cenderung
menghabiskan danmengahmburkan waktu, uang, dan usaha untuk mengembangkan
rencanastrategis, memperlaukannya seolah-olah ia akan diiplementasikan hanya
sebagaitambahan belaka.
Perubahan datang melalui implementasi dan evaluasi, tidak dari perencanaan.
Rencana yang secara teknis kurang sempurna apabiladiimplementasikan dengan baik dapat
meraih hasil yang lebih baik dibandingkanrencana yang sempurna namun hanya diatas kertas.
BAGIAN II
FOKUS BAHASAN DAN TARGET HASIL

A. FOKUS BAHASAN
Berdasarkan Latar Belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka poin utama
yang akan menjadi fokus bahasan ialah:
A. Pengertian Implementasi Strategi
B. Pihak Yang Mengimplementasikan Strategi
C. Pengertian Strategi Fungsional
D. Jenis Strategi Fungsional
B. TARGET HASIL
Berdasarkan fokus bahasan yang telah dipaparkan diatas maka target hasil yang
diharapkan adalah:
1. Memahami pengertian implementasi strategi
2. Memahami pihak yang mengimplementasikan strategi
3. Memahami pengertian strategi fungsional
4. Memahami jenis-jenis strategi fungsional
BAGIAN lll
PEMBAHASAN

A. Pengertian Implementasi Strategi


Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang
dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis
merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui
pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru
dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci
suksesnya dari manajemen strategi. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus
dilihat seperti dua sisi mata uang.
Implementasi strategi secara fundamental berbeda dengan perumusan strategi.
formulasi startegi dan implementasi strategi dapat dibedakan berdasarkan hal- hal berikut ini:
Perumusan Strategi :
a. Memposisikan kekuatan sebelum dilakukan tindakan
b. Berfokus pada efektivitas
c. Proses yang utama adalah proses intelektual
d. Membutuhkan keahlian intuitif dan analisis yang baik
e. Membutuhkan koordinasi diantara beberapa individu
Implementasi Strategi :
a. Mengelola kekuatan yang mengelola semua hal selama tindakandijalankan
b. Berfokus pada efisiensi
c. Proses yang utama adalah proses operasional
d .Membutuhkan motivasi khusus dan keahlian kepemimpinan
e. Membutuhkan koordinasi diantara banyak individu
Implementasi strategi membutuhkan tindakan seperti mengubah wilayah penjualan,
menambah departemen baru, menambah fasilitas, merekrut karyawan baru, mengubah
strategi harga, membuat anggaran keuangan, mengembangkan kebijakan pemberian
kompensasi yang baru bagi karyawan, membuat prosedur pengawasan biaya, mengubah
strategi iklan, membangun fasilitas baru, melatihkaryawan baru, merotasi manajer diantara
divisi- divisi yang ada, dan membuatsistem informasi manajemen yang baik.
B. Pihak Yang Mengimplementasikan Strategi
Tujuan dan strategis perusahaan atau organisasi akan mudah untuk diimplementasikan
dengan baik,apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian kedalam
bentuk program yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber daya yang
memadai yang telah dituangkan dalam bentuk aggaran yang akan membentuk setiap
programnya. Program-program yang dibuat oleh perusahaan selanjutnya didukung oleh
prosedur yang menjelaskan secara rinci bagaimana suatu strategi harus dilakukan. Melalui
prosedur tersebut, akan menjelaskan berbagai aktivitas yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan suatu program. Kemudian, perusahaan harus mengembangkan struktur
organisasi yang akan memudahkan impplementasi strategi yang telah dipilih perusahaan atau
organisasi. Jumlah pihak yang terlibat dalam implementasi strategic sangatlah banyak,
dibandingkan dengan mereka pihak yang merumuskan. Disebagian besar perusahhaan multi-
industri, pelaksana strategi adalah setiap orang yang ada didalam organisasi. Bebrerapa pihak
yang mengumplementasikan manajemen strategic diantaranya:
1. Direktur Fungsional (keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, atau operasi)
2. Direktur divisi atau unit basis strategis (SBU)
3. Manajer proyek
4. Manajer pabrik
5. Kepala kepala unit
6. Manajer operasional
7. Dan lain-lain
Pihak-pihak yang berperan dalam mengimplementasikan manajemen strategic
sangatlah berperan dalam menetukan sukses atau tidaknya implementasi strategi, meskipun
mereka hanya sedikit dilibatkan dalam pengembangan strategi perusaahaan. Perubahan visi,
misi, tujuan, strategi, dan kebijakan-kebijkan penting perusahaan lainnya perlu
dikomunikasikan secara jelas dan transparan kepada seluruh manajer operasional. Dengan
demikian maka manajer operasional akan mampu mempengaruhi manajemen puncak dan
manajemen menengah dalam melakukakan setiap proses perumusan maupun implementasi
untuk mencapai kinerja perusahaan yang optimal.
C. Pengertian Strategi Fungsional
Strategi fungsional (functional strategy) merupakan suatu pendekatan terhadap area
fungsional untuk mencapai tujuan perusahaan dan unit bisnis dengan memaksimumkan
produktivitas sumber daya. Strategi ini dititikberatkan pada pengembangan dan pemeliharaan
suatu kompetensi khusus (distinctive competency) untuk menghasilkan keunggulan bersaing
bagi suatu perusahaan atau unit bisnis. Sebagai contoh : Bagian manufacturing (proses
produksi) perhatian dan peduli dengan pengembangan sebuah strategi yang menurunkan
biaya dan meningkatkan kualitas hasil outputnya. Dilain pihak, pemasaran berkepentingan
dengan pengembangan strategi yang meningkatkan penjualan. Strategi-strategi fungsional
semacam itu perlu dikembangkan apabila manajer fungsional ingin mengimplementasikan
strategi perusahaan dan divisional dengan tepat.

D. Jenis Strategi Fungsional yang Dilakukan Perusahaan

1. Marketing Strategy
Dengan memanfaat strategi pengembangan pasar, perusahaan atau unit bisnis dapat
Menangkap dan menguasai pangsa yang lebih besar dari pasar yang ada untuk produk saat
ini melalui kejenuhan pasar, mengembangkan pasar baru bagi produk yang ada.
Sebagai contoh : raksasa-raksasa produk konsumen seperti Procter & Gamble, Colgate-
Palmolive dan Unilever, merupakan ahli dibidang penggunaan iklan dan promosi untuk
mengimplementasikan strategi penjenuhan / penetrasi pasar untuk mendapatkan pangsa
pasar dominan dalam sebuah kategori produk.
Perusahaan-perusahan tersebut juga mengikuti strategi pengembangan pasar kedua
dengan mengambil salah satu produk suksesnya di suatu daerah dan memasarkannya di
tempat lain. Sebagai contohnya adalah perusahaan Procter & Gamble dan Colgate
mengingat sukses produk deterjen pra rendam-nya di Eropa, juga sukses memperkenalkan
jenis produk pencuci tersebut di Amerika Utara di bawah nama dagang Bz dan Axion.
Dengan menggunakan strategi pengembangan produk, perusahaan / unit usaha bisnis
dapat: - Mengembangan produk baru untuk pasar yang sudah ada.
- Mengembangkan produk baru untuk pasar baru.
Bebarapa strategi pemasaran lain ada dalam kategori pasar, lini produk, distribusi,
penetapan harga dan kredit, iklan, dan promosi. Di bawah kategori iklan dan promosi
misalnya, perusahaan / unit bisnis dapat antara strategi pemasaran “pull and push strategy”
.Banyak perusahaan di Amerika Serikat dan Kanada mengikuti strategi dorong dengan
mengeluarkan dana yang besar pada promosi perdagangan untuk mendapatkan atau
mempertahankan tempatnya di rak / estalase toko-toko eceran. Promosi pemasaran
termasuk potongan harga, penawaran khusus dalam toko dan kuota iklan yang dirancang
untuk mendorong produk melalui sistem distribusi.
Kellog Company, akhir-akhir ini memutuskan untuk mengubah penekanannya dari
strategi dorong menjadi strategi tarik, dengan menekankan pada periklanan konsumen
yang dirancang untuk menarik produk dari rak-rak barang di toko-toko dengan
membangun kesadaran merek sebelum pembeli memasuki toko. Strategi pemasaran yang
lain berkaitan dengan strategi distribusi dan penetapan harga. Hal tersebut dijalankan
perusahaan “Maytag Corporation”, tidak memilih untuk menjual produk peralatan rumah
tangga merek maytagnya, melainkan melalui “Sears Brand Central”.

2. Financial Strategy
Tujuan strategi finansial adalah untuk menyediakan perusahaan suatu struktur
finansial dan dana yang cukup untuk mencapai tujuan secara umumnya. Sebagai
tambahan, strategi finansial menguji pengaruh keuangan terhadap pilihan-pilihan strategis
perusahaan atau unit bisnis dan mengidentifikasikan tindakan finansial yang terbaik.
Strategi finansial juga menyediakan keunggulan kompetitif melalui biaya pendanaan yang
lebih rendah dan kemampuan fleksibel untuk memperbesar modal dan untuk mendukung
strategi bisnis. Strategi finansial biasanya berusaha memaksimalkan nilai finansial sebuah
perusahaan.
Tingkat yang diharapkan dari hutang vs modal vs pendanaan internal jangka panjang
dengan aliran kas merupakan permasalahan pokok dalam strategi finansial. Banyak
perusahaan berskala kecil dan menengah seperti ”Urschell Laboratories”, mencoba
menghindari semua sumber dana eksternal untuk menghindarkan keterikatan dengan pihak
luar dan memelihara pengendalian rumah tangga perusahaan. Strategi finansial yang
terkenal adalah Leveraged By Out (LBO). Dimana dalam LBO ini, perusahaan dibeli
dalam sebuah transaksi yang didanai oleh sebahagian besar hutang, yang biasanya
diperoleh dari pihak ketiga, seperti misalnya dari perusahaan asuransi.
Pada akhirnya hutang dibayar dengan uang yang diperoleh dari operasi perusahaan
yang dibeli atau dngan penjualan kekayaannya. Penelitian mengungkapkan bahwa
perusahaan yang diambil lewat LBO cenderung mengurangi pengeluaran R & D dalam
usahanya untuk tetap menguntungkan. Kinerja perusahaan cenderung lebih baik daripada
rata-rata industri sampai dengan tiga tahun setelah pembelian, tetapi kemudian dalam
periode empat tahun sampai tujuh tahun keadaannya lebih buruk daripada rata-rata
industri. Motivasi manajemen yang semula tinggi, pada akhirnya menurun dan perusahaan
mulai menderita kekurangn strategi jangka panjang. Untuk menghindari keadaan tersebut,
manajemen sering mengambil publik LBO lagi, sekitar tiga sampai lima tahun setelah
pembelian.

3. Human Resources Management (HRM)


Strategy Strategi-strategi dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM),
system informasi dan bidang-bidang fungsional penting lain bagi perusahaan adalah
bervariasi menurut jenis industrinya. Strategi Manajemen SDM, perlu menjawab
permasalahan apakah perusahaan harus menyewa karyawan / tenaga kerja yang kurang
terampil dalam jumlah besar yang tentunya akan menerima upah rendah, melakukan
pekerjaan berulang-ulang dan cenderung berhenti setelah waktu tertentu (kontrak selesai)
yang cukup singkat. Lain halnya strategi yang dilakukan oleh restoran McDonald’s,
menyewa karyawan / tenaga kerja yang sangat terampil dalam jumlah yang relatif sedikit
dengan upah yang tinggi, dapat dilatih dan dikembangkan dengan cepat agar dapat
dengan cepat berpartisipasi dengan tim-tim otonomi. Banyak perusahaan menggunakan
pekerja buruh waktu dan karyawan sementara dan juga bereksperimen dengan menyewa /
mengontrak karyawan dari agen pengadaan tenaga kerja. Untuk mengurangi biaya dan
memperoleh fleksibilitas yang lebih tinggi, banyak perusahaan-perusahaan di Amerika
Serikat menyewa tenaga kerja lebih dari satu juta pekerja pada tahun 1993. Pendekatan
pelatihan manajemen perlu dbuat untuk strategi bersaing perusahaan / unti bisnis. Sebagai
contoh : semakin prospektif suatu strategi bisnis, semakin penting pelatihan lintas
fungsional. Sebaliknya, pihak yang bertahan akan menekankan pengembangan
keterampilan di dalam bidang-bidang fungsional.

4. MIS (Management Information System)


Manajer Perusahaan membuat keputusan untuk memecahkan masalah, dan
informasi digunakan dalam membuat keputusan. Informasi dapat disajikan dalam bentuk
lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi . Dalam sistem infromasi manajmen
suatu perusahaan berusaha untuk mengumpulkan dan mengevaluasi informasi internal
dan eksternal secara efektif sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan
kompetitif dari perusahaan lain. Di berbagai industri, informasi menjadi faktor yang
paling penting dalam membedakan perusahaan yang berhasil dengan perusahaan yang
tidak berhasil. Jika suatu perusahaan memiliki sistem informasi manajemen yang baik
memungkinkan perusahaan untuk menekan pengeluaran suatu biaya. Sistem informasi
manajemen bertujuan untuk mengumpulkan data, mengelola, memproses, menyimpan
hingga menganalisa informasi untuk suatu tujuan yang spesifik. Dalam aspek bisnis SIM
ini memiliki beberapa tujuan yaitu:
 Menyedikan informasi yang dipergunakan didalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yamng diinginkan manajemen.
 Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.
 Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Dari beberapa
tujuan diatas
BAGIAN IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan
untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses
dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan
program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan
setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari
manajemen strategic.
Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang.
Pihak-pihak yang berperan dalam mengimplementasikan manajemen strategic sangatlah
berperan dalam menetukan sukses atau tidaknya implementasi strategi, meskipun mereka
hanya sedikit dilibatkan dalam pengembangan strategi perusaahaan. Perubahan visi, misi,
tujuan, strategi, dan kebijakan-kebijkan penting perusahaan lainnya perlu dikomunikasikan
secara jelas dan transparan kepada seluruh manajer operasional. Dengan demikian maka
manajer operasional akan mampu mempengaruhi manajemen puncak dan manajemen
menengah dalam melakukakan setiap proses perumusan maupun implementasi untuk
mencapai kinerja perusahaan yang optimal.
Saran
Saran yang dapat penulis berikan dalam makalah ini adalah sebaiknya dalam melakukan
perumusan strategi, perusahaan juga harus memperhatikan implementasi strategi tersebut
kedepannya, jika perusahaan memiliki strategi yang bagus namun dalam implementasinya
kurang baik maka, tujuan perusahaan akan sulit dicapai.
DAFTAR RUJUKAN

Sri Wahyudi, SE, MBA, 1995, Manajemen strategic : Pengantar Proses Berpikir
Strategik, Binarupa Aksara, Jakarta

https://simba-corp.blogspot.com/2018/12/makalah-manajemen-strategi-
implementasi.html

http://imam-syarifudin.blogspot.com/2014/11/strategi-fungsional-dan-
pemilihan.html

https://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/index.php/JEMA/article/view/15/15

Anda mungkin juga menyukai