Anda di halaman 1dari 9

Tugas

STRATEGI FORMULASI DAN STRATEGI IMPLEMENTASI DARI


JCO Donuts & Coffee

OLEH :
Kelompok 3
Agung Dwi Nugroho (175210414)
Ficky frizaldy (175210528)
Hary Dasriyanto (175210921)
Ilham Qodir
Josua Siahaan (175210588)
Nurhadi (175210531)
Ricky Lihana Putra 175210713
Tega Frameswara (175210917)
Tri Bakti Suhodi (175210683)
Yoze Rizal (175211027)

Kelas D
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Riau
2020
PEMBAHASAN

A. Pengertian Implementasi Strategi


Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan
yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis.
Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan
kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program,
anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru
dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi
merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategi. Perumusan strategi dan
implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang.
Implementasi strategi diperlukan untuk merinci secara lebih konkrit dan
jelas bagaimana sesungguhnya pilihan strategi yang telah ditentukan akan
direalisir pada periode waktu yang telah ditentukan. Strategi yang baik tanpa
pelaksanaan yang efektif tidak mungkin akan berhasil. Di samping itu,
diperlukan koordinasi manajemen yang baik untuk menghubungkan strategi
dengan rencana-rencana pelaksanaannya.

B. Pengertian Formulasi Strategi

Perumusan strategi atau formulasi strategi merupakan proses


penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun
visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan
perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam
rangka menyediakan customer value terbaik.

Morton (1996 : 17-22) mengatakan bahwa ada keterikatan yang saling


menunjang antara Struktur  Organisasi & Budaya Perusahaan, Teknologi,
Peran Individu, Struktur Organisasi dan Proses Manajemen yang dipengaruhi
oleh Lingkungan Sosio-Ekonomis External dan Lingkungan Teknologi
External dalam metodologi pembentukan Strategi Formulasi seperti
digambarkan dalam gambar berikut:
Untuk itu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan
sebagai berikut :

1. Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada masa


depan. Tentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan
dalam lingkungan tersebut.
2. Lakukan analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam
menjalani misi dan  meraih keunggulan bersaing (competitive advantage).
3. Rumuskan faktor-faktor penting ukuran keberhasilan (key succes factors)
sesuai dengan perubahan lingkungan yang dihadapi.

Tentukan tujuan dan target terukur, identifikasi dan evaluasi alternatif


strategi dan rumuskan strategi terpilih untuk mencapai tujuan dan ukuran
keberhasilan. Dalam tahap ini penyusun strategi harus melakukan analisis
terhadap opsi yang dimiliki perusahaan dengan mempertimbangkan sumber
daya yang dimiliki dengan fakta ekstern yang dihadapi. Tentukan strategic
option yang paling dikehendaki diantara opsi yang ada sesuai dengan misi
organisasi. Tentukan tujuan yang bersifat jangka panjang dan strategi utama
untuk mencapai opsi yang paling dikehendaki. Tentukan target tahunan dan
strategi jangka pendek yang sesuai dengan tujuan jangka panjang dan strategi
utama.1  

1
Formulasi adalah bentuk penyederhanaan situasi nyata menjadi bentuk
matematis, formulasi memiliki 5 tahap implementasi sebagai berikut :

1. Tahap I; Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah tugas para


eksekutif organisasi untuk dapat menilai kecenderungan-kecenderungan yang
terjasi pada saat ini dan yang akan datang baik dari segi eksternalnya (pasar,
persaingan, teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi) maupun segi
internalnya (nilai organisasi, keunggulan dan kemampuan, hasil produkdan
pasar,dan kebijakan strategis yang lalu)
2. Tahap II; Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa masa
depan alternatif dan menyeleksinya serta menciptakan profil atau visi
strategis yang berfokuskan pada ke sembilan pertanyaan tersebut. Kekuatan
formulasi sangat tergantung pada kekuatan proses yang dilalui atau yang
dialami oleh tim dalam membuat keputusan.
3. Tahap III; Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan menggunakan
metode management proyek yang canggih dan benar dimana rencana disusun,
dijelaskan, diprioritaskan, ditahap-tahapkan, dijadwalkan, disumberdayakan
dan diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka proyek-proyek
tersebut dapat dioptimalkan dalam suatu portofolio.
4. Tahap IV; Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan
(implementasi) yang mana kualitas suatu proyek sangat diharuskan. Untuk itu
dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang handal, cepat dan akurat yang
dimulai dari tingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang
tinggi (top management).

5. Tahap V; Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap ini


dibutuhkan indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkah
strategis, kemajuan proyek) maupun indikator eksternal (validitas asumsi
dasar yang menjadi penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai
sumber kegiatan baik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang harus
dioptimalkan secara terus menerus.2

Banyak perusahaan atau organisasi yang banyak menghamburkan sumberdayanya


(uang, waktu, tenaga) untuk mengembangkan rencana strategik yang �ampuh�.
Namun kita harus ingat bahwa perubahan hanya akan terjadi melalui suatu action
(implementasi), bukan sekedar perencanaan. Rumusan strategi yang secara teknis
kurang sempurna jika diimplementasikan dengan baik, maka akan didapat hasil
yang lebih baik dibandingkan dengan  rumusan strategi yang sempurna namun
hanya � di atas kertas�. Hal ini didukung oleh sebuah hasil penelitian pada 31
industri manufaktur di mana hasilnya menunjukkan bahwa kinerja yang diperoleh
perusahaan tidak  sekedar ditentukan oleh strategi yang dimiliki, namun lebih
disebabkan karena efektivitas perusahaan dalam mengimplementasikan strategi
tersebut.

Untuk memahami hubungan antara perumusan strategi dan implementasi strategi,


mari kita perhatikan gambar berikut.

  Sumber: ThomasV.Bonoma,The Marketing Edge:Making Strategies Work,The


Free Press,1985, hal 12.

2
Berdasarkan gambar di atas, ada berbagai kemungkinan yang terjadi antara
formulasi strategi dengan implementasi strategi, yaitu :

1. Succes : Merupakan hasil yang paling diidamkan-idamkan oleh setiap


perusahaan. Situasi ini dapat terjadi jika  formulasi strategi perusahaan
disusun dengan baik begitu juga dalam implementasinya. 
2. Trouble : Merupakan situasi di mana perusahaan menyusun   formulasi
strateginya dengan baik  namun implementasinya buruk.
3. Roulette : Merupakan situasi di mana perusahaan kurang baik dalam
memformulasi strateginya, namun perusahaan melakukan implementasi
yang cukup baik.
4. Failure :  kondisi ini sangat tidak dinginkan oleh perusahaan. Hal ini
terjadi karena strategi perusahaan tidak diformulasikan dengan baik,
demikian juga dalam implementasinya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan


yang erat antara formulasi strategi dengan implementasi strategi.   Meskipun
berhubungan, secara fundamental antara formulasi strategi dengan implementasi
strategi terdapat perbedaan. Fred R. David (2005) membedakan antara formulasi
strategi dan implementasi strategi sebagai berikut.

FORMULASI STRATEGI  IMPLEMENTASI STRATEGI


1. Perumusan strategi adalah 1. Implementasi strategi adalah
    memposisikan  kekuatan sebelum     mengelola  kekuatan yang me-
    dilakukan tindakan     manage semua aspek selama
    tindakan dijalankan
2. Berfokus pada efektivitas 2. Berfokus pada efisiensi
3. Lebih merupakan proses 3. Lebih merupakan proses
intelektual operasional
4. Membutuhkan keahlian intuitif 4. Membutuhkan motivasi khusus dan
dan analisis yang tajam keahlian kepemimpinan
5. Membutuhkan koordinasi diantara 5. Membutuhkan koordinasi diantara
beberapa individu banyak individu
Dalam penggunaan konsep dan alat perumusan strategi, sebenarnya tidak
ada perbedaan secara signifikan antara organisasi kecil, besar, organisasi yang
orientasi laba maupun nirlaba. Namun demikian, dalam implementasi strategi, ada
perbedaan secara signifikan yang didasarkan atas tipe dan ukuran organisasi.
Implementasi strategi membutuhkan tindakan-tindakan seperti: perubahan struktur
organisasi, alokasi sumberdaya, program kompensasi, merubah strategi harga,
budaya perusahaan, membuat sistem informasi manajemen yang lebih baik, dan
sebagainya.

Formulasi Strategi pada J.Co. :

1. Pemilik usaha J.Co membutuhkan tiga tahun sebelum meluncurkan J.CO


Donuts & Coffee ke pasar Indonesia. Alasan yang mendasari pemilik usaha
mendirikan J.Co dengan waktu proses yang lama dikarenakan tiga tahun
tersebut digunakan untuk mempersiapkan standar dan prosedur produksi,
pemilihan bahan baku yang terbaik, dan memperbaiki mutu dan proses
produksi produk, serta operasional bisnis.
2. Membentuk J.Co Donuts & Coffee sebagai international premium Donuts &
Coffee Menjadi Brand terkemuka.
3. Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts & coffee brand.
4. Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih cita-
cita mereka.
5. Memberikan nama produk dengan nama-nama yang unik dan kreatif.

Implementasi Strategi J.Co :

1. Pembuatan produk menggunakan mesin.


2. Mesin pembuatan diimpor dan bahan baku pembuatannya juga impor sekitar
50%.
3. Menerapkan konsep dapur terbuka.
4. Menyediakan tempat yang sempurna untuk memberikan kenyamanan kepada
pelanggan.
5. Menyediakan kualitas premium Donut & Coffee.

Analisi SWOT Jco Donuts:


Weakness (Kelemahan): 
1. Harga yang ditetapkan kurang menjangkau untuk kalangan menengah ke
bawah
2. Biasanya hanya ada satu kasir di setiap gerai
3. Tidak ada drive-thru 4. Tempat yang biasa disediakan kurang luas 
Threats (Ancaman): 
1. banyak jenis waralaba sejenis
2. Cafe dengan konsep seperti jco sudah banyak dan ada bahkan tidak jauh
dari jco sendiri
3. pelayanan dari karyawan yang perlu ditingkatkan

Weakness (Kelemahan): 
1. Harga yang ditetapkan kurang menjangkau untuk kalangan menengah ke
bawah
2. Biasanya hanya ada satu kasir di setiap gerai
3. Tidak ada drive-thru 4. Tempat yang biasa disediakan kurang luas 
Threats (Ancaman): 
1. banyak jenis waralaba sejenis
2. Cafe dengan konsep seperti jco sudah banyak dan ada bahkan tidak jauh
dari jco sendiri
3. pelayanan dari karyawan yang perlu ditingkatkan

Laporan Diskusi :

Anda mungkin juga menyukai