Anda di halaman 1dari 28

Investasi Langsung pada Perusahaan Asing

(Foreign Direct Investment)

KELOMPOK 11
1.Dwi Firman Bimantoro 1910111043
2.Luthfan Fayi Anzika 1910111054
3.Candra Dewa Wijaya Kusuma 1910111062
Pengertian FDI

Foreign direct investment (FDI) atau investasi asing


langsung adalah jenis investasi dalam asset
produktif di suatu negara oleh investor dari luar
negeri. Contohnya seperti tanah, bangunan atau
bahkan pabrik-pabrik yang telah ada di negara-
negara asing.
Investor dapat berasal dari perusahaan atau
individu. Untuk perusahaan, mereka menjadi
perusahaan multinasional, karena sekarang
beroperasi di lebih dari satu lokasi geografis.
Perbedaan investasi langsung dan
investasi portofolio

Investasi asing langsung kontras dengan investasi


portofolio asing. Untuk investasi portofolio,
investor hanya mengincar surat berharga
perusahaan di negara asing, baik dalam bentuk
saham, obligasi, atau jenis efek lainnya.
Investasi portofolio tidak langsung tidak
melibatkan pembangunan asset seperti pendirian
pabrik. Itu dengan cepat mengalir keluar Ketika
kondisi perekonomian negara tuan rumah
memburuk atau Ketika pasar internasional
membaik. Oleh karena itu, investasi portofolio
sering disebut sebagai “uang panas (Hot money”).
Investasi asing langsung memungkinkan control
terhadap operasi perusahaan. Kepemilikan
semacam itu memungkinkan investor asing secara
aktif mengelola dan mempengaruhi operasi
perusahaan.
Itulah yang membedakan antara investasi
langsung dan investasi portofolio asing. Investasi
asing langsung biasanya melibatkan partisipasi
dalam manajemen, usaha Bersama, transfer
teknologi dan keahlian. Sedangkan, investasi
portofolio tidak. Investasi portofolio hanya
mengambil keuntungan jangka pendek seperti
keuntungan modal, spread suku bunga, dan
keuntungan translasi.
Jenis Investasi Asing Langsung

1.Investasi horizontal 2. Investasi Vertikal 3. Investasi konglomerat 4. Investasi platform




1. Investasi Horizontal

Investasi langsung horizontal melibatkan


pembangunan operasi bisnis yang sama di negara
asing sebagaimana operasinya di negara asalnya.
Singkatnya, bisnis melakukan kegiatan yang sama
tetapi di negara asing.
Contohnya ekspansi McDonald’s di Indonesia masuk
ke dalam kategori investasi horizontal. Contoh
lainnya adalah produsen smartphone yang berbasis
di Amerika Serikat membuka pabrik di Cina.
2. Investasi Vertikal

Dalam hal ini, investasi berlangsung di tingkat rantai


pasokan yang berbeda dari negara asal, bisa jadi
tingkat hulu maupun hilir. Dengan kata lain, kegiatan
ini masih dalam satu rantai pasokan dengan operasi
perusahaan di negara asal.
Sebagai contoh, perusahaan manufaktur di Amerika
Serikat mengakuisisi saham pemasok suku cadang
atau bahan baku di Eropa. Contoh lainnya,
McDonald’s megakuisi peternakan skala besar di
Indonesia unutk memproduksi daging untuk
restoran mereka.
3. Investasi Konglomerat

Jenis ini melibatkan investasi dalam bisnis yang tidak


terkait dengan bisnis perusahaan induk. Karena
investor masuk industry dimana mereka tidak
memiliki pengalaman sebelumnya, sering kai
investasi konglomerat biasanya mengambil bentuk
usaha patungan dengan perusahaan asing yang
sudah beroperasi.
Strategi investasi konglomerat lebih berisiko
dibandingkan dengan investasi horizontal maupun
vertical. Perusahaan membutuhkan mengatasi dua
hambatan sekaligus agar bersaing; memasuki
negara asing dan memasuki industry atau pasar
baru.
4. Investasi Platform

Dalam investasi platform, perusahaan berekspansi


ke negara asing tetapi output dari operasi asing
diekspor ke negara ketiga. Investasi ini umumnya
terjadi di lokasi berbiaya rendah di dalam area
perdagangan bebas.
Macam-macam Motif untuk FDI
Motif terkait Pendapatan untuk FDI

Macam-macam Motif untuk FDI


Motif terkait Biaya untuk FDI
Motif Strategi

Biaya Murah 04 Bahan Baku


01
Motif untuk menurunkan biaya Mendirikan pabrik di negara di mana bahan baku berada
dan mencapai efisiensi produktif merupakan cara yang lebih efisien menjalankan operasi.

Tenaga Kerja Perdagangan Internasional


02
Upah tenaga kerja bervariasi Perdagangan internasional tidak sepenuhnya sempurna
cukup tajam dari satu negara ke 05 karena pemerintah negara-negara di dunia mengenakan
negara lainnya berbagai peraturan yang mengendalikan perdagangan
negara tersebut dengan dunia luar
Pasar Produk
03
Perusahaan pergi ke luar negeri 06 Pengetahuan
untuk mendekati pasar potensial. Perusahaan mendirikan perusahaan di luar negeri
dengan memanfaatkan kemajuan pengetahuan di negara
tertentu

07 Keamanan
Perusahaan pergi ke luar negeri dengan tujuan untuk
memperoleh jaminan keamanan eksistensi perusahaan
Mode Investasi

1. Membentuk usaha patungan antara investor asing dengan perusahaan


dalam negeri (Joint Venture)
2. Akuisisi saham kepemilikan perusahaan yang sudah ada sebelumnya di
negara tujuan atau perusahaan dalam negeri
3. Menggabungkan perusahaan satu dengan perusahaan lain, kemudian
membentuk perusahaan baru (Merger)
4. Membeli atau membangun total dengan modal penuh dari investor asing
5. Membentuk anak usaha di negara tujuan untuk menjalankan kegiatan usaha.
Keuntungan Investasi Asing

1. Diversifikasi pasar. Investasi membantu investor mengeksplorasi pasar


baru dan memperluas pasar ke luar negeri. Ini penting Ketika pasar di negara
asal telah mencapai fase matang dengan peluang tumbuh rendah.
2. Insentif pajak. Pemerintah di negara tuan rumah biasanya memberikan
sejumlah insentif seperti pajak dengan tujuan untuk menarik modal asing.
Oleh karena itu, investor akan membayar pajak lebih rendah dibandingkan
dengan negara asal mereka. Ini pada akhirnya meningkatkan profitabilitas.
3. Akses ketenaga kerja dan sumber bahan baku yang lebih murah. Di
negara-negara berkembang, biaya tenaga kerja dan bahan baku relative
murah. Investor asing dapat mengekspoitasi keduanya demi mendukung
profitabilitas dan menciptakan keunggulan kompetitif di pasar global.
Sedangkan, beberapa manfaat bagi negara tuan rumah

1. Mendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi ini adalah salah satu


komponen produk domestic bruto (PDB).
2. Pengembangan modal manusia. Pelatihan yang lebih baik untuk pekerja
local akan mengarah pada peningkatan sumber daya manusia.
3. Peningkatan lapangan kerja. Investasi menciptakan pekerjaan baru,
meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja dan mengurangi jumlah
pengangguran.
4. Akses ke keahlian, keterampilan, dan teknologi. Transfer teknologi dan
pengetahuan dapat membantu sebuah negara unutk mendiversifikasi
ekonomi dan mengurangi ketergantungan terhadap produk primer.
Sedangkan, beberapa manfaat bagi negara tuan rumah

5. Mengatasi kesenjangan tabungan domestic. Investasi memungkinkan ada


lebih banyak modal per pekerja untuk digunakan dalam produksi.
6. Menumbuhkan kapasitas ekspor. Negara tuan rumah dapat membuka luas
investasi asing langsung untuk sector ekspor yang strategis dan sector terkait.
7. Lebih banyak persaingan. Kehadiran perusahaan asing meningkatkan
persaingan di pasar local. Persaingan yang lebih ketat dapat mengarah pada
akses ke produk yang lebih murah dan lebih bervariasi. Selain itu, persaingan
juga memacu inovasi.
Kerugian investasi asing langsung

Ketimpangan. Elit yang kuat mungkin yang mendapat manfaat besar investasi asing itu tidak
mengalir secara adil kepada masyarakat banyak.
Perampasan tanah dan praktik eksploitatif. Investor mungkin mengeksploitasi sumber daya manusia
dan sumber daya alam lainnya secara berlebihan. Mereka mungkin membayar tenaga kerja lebih
rendah, mendeforestasi hutan untuk mendirikan pabrik, dan membuang limbah berbahaya ke
lingkungan.
Efek penciptaan lapangan kerja yang terbatas. Perusahaan asing mungkin membawa manajer dan
spesialis mereka sendiri daripada mempekerjakan pekerja local.
Penutupan penciptaan lapangan kerja yang terbatas. Perusahaan asing mungkin membawa manajer
dan spesialis mereka sendiri daripada mempekerjakan pekerja local.
Repatriasi keuntungan. Perusahaan asing mungkin tidak akan menginvestasikan Kembali
keuntungan di negara tuan rumah, tetapi mengirimkan ke negera asal. Hal ini menyebabkan arus
modal keluar yang besar bagi negara tuan rumah.
Cara sebuah negara menarik investasi asing langsung

Beberapa negara mengandalkan arus masuk investasi asing langsung sebagai


pendorong pertumbuhan ekonomi. Mereka biasanya akan memberikan insentif seperti:
Menawarkan pajak perusahaan yang rendah
Memberikan fasilitas non pajak, seperti pinjaman lunak dan subsidi
Mendorong pasar tenaga kerja fleksibel dan peningkatan keterampilan pekerja
Pembuatan Zona Ekonomi khusus
Investasi dalam infrastruktur kritis seperti jalan, rel, Pelabuhan dan telekomunikasi.
Studi kasus
Menarik Investasi ke Indonesia dengan
Tax Holiday
Tax holiday merupakan insentif pajak yang diberikan
melalui pembebasan dari pajak penghasilan badan
dan/atau pengurangan tarif pajak atas pajak penghasilan
badan. Tax holiday diberikan kepada perusahaan yang
baru didirikan dan dengan jangka waktu yang terbatas.
Jangka waktu efektif dari tax holiday tergantung dari awal
berlakunya tax holiday. Awal berlakunya tax holiday
dapat berupa tanggal didirikan atau terdaftarnya
perusahaan secara resmi, tanggal pertama kali
Dari gambar di atas pertumbuhan investasi di Indonesia
berproduksi atau usaha mulai dijalankan, tahun saat
sejak 2011 sampai dengan 2020. dapat dilihat
pertama kali mendapatkan profit, atau tahun saat
pertumbuhan investasi Indonesia trennya mengalami
pertama kali mendapatkan profit, atau tahun saat
kenaikani gambar disamping menunjukan.
pertama kali memperoleh penghasilan kena pajak.
Periode pertama tax holiday pada
tahun 2011-2015
Berdasarkan data yang didapat tax holiday pada periode ini kurang diminati oleh investor.
Hal yang menyebabkan tax holiday kurang diminati pada periode ini disebabkan terdapat
factor-factor lain yang dominan dalam mempengaruhi investor dalam berinvestasi dan
belum dilakukan perbaikan. Seperti kemudahan perizinan, besarnya pasar domestic, akses
pasar internasional, infrastruktur, kondisi social dan keamanan, dan ketersediaan sumber
daya manusia. Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) ditemukan bahwa
pengusaha tidak melihat tax holiday sebagai factor utama, banyak sekali factor yang
diperhatikan sebelum melihat insentif pajak. Karena investor datang ke Indonesia tidak
langsung melihat pajaknya, tetapi lebih kepada bagaimana birokrasinya, keamanan dan
kestabilan politik.
Periode pertama tax holiday pada
tahun 2011-2015 (Lanjutan)
Selain itu, pada periode pertama sosialisasi mengenai tax holiday masih belum berjalan
dengan masif. Akibatnya belum banyak pengusaha yang mengetahui insentif ini.
Selanjutnya aturan dalam periode masih banyak yang multitafsir yang berakibat kurangnya
kepastian hukum mengenai proses tax holiday contohnya mengenai kriteria, tarif maupun
lamanya tax holiday di berikan. Selanjutnya proses birokrasi pada periode ini sangat
panjang dan melibatkan banyak stakeholder. Salah satu faktor yang patut menjadi
perhatian dalam membangun kepercayaan investor adalah transparansi dari sistem
insentif pajak dalam rangka menjamin akuntabilitas, kepastian hukum, dan mencegah
adanya korupsi. Pada peraturan yang ada saat itu belum mencakup kriteria yang jelas
tentang dasar pemberian tarif dan jangka waktu pemberian fasilitas tax holiday.
Periode kedua tax holiday
Selanjutnya pada periode kedua tax holiday yang dirubah dengan diterbitkannya peraturan
Mentri Keuangan tentang pemberian fasilitas pengurangan pajak penghasilan badan. Pada
peraturan ini dilakukan beberapa perubahan seperti penambahan industri pionir.
Meskipun cakupan industri pionir yang mendapatkan fasilitas tax holiday telah
diperluas/diperbanyak. Akan tetapi, seperti tidak belajar pada periode pertama
permasalahan transparansi dan kepastian hukum juga menjadi masalah dalam periode ini.
Hal ini memberikan kesan pemerintah tidak serius membenahi peraturan, karena
perubahan dilakukan secara setengah-setengah. Hal ini justru semakin mengurangi
kepercayaan untuk mengajukan tax holiday. Akibatnya pada periode ini tidak ada wajib
pajak yang menerima tax holiday.
Periode kedua tax holiday (Lanjutan)
Berdasarkan hal tersebut kegagalan tax holiday pada dua periode ini disebabkan karena
desain pada dua peraturan ini sangat rumit. Setiap permohonan yang masuk harus
terlebih dahulu dibahas antar kementerian terkait. Selanjutnya Komite Verifikasi akan
melakukan pengujian. Prosesnya sangat panjang dan membutuhkan waktu yang tidak
singkat sampai hasilnya keluar dan permohonan tax holiday tidak selalu diterima. Bahkan
dalam PMK Nomor 130/PMK.011/2011 pemberian fasilitas tax holiday ini harus melalui
pertimbangan Presiden.
Periode ketiga tax holiday
Selanjutnya periode ketiga tax holiday yang dimulai dengan diterbitkannya peraturan
mentri keuangan nomor 35/PMK.010/2018 tentang Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak
Penghasilan Badan yang menggantikan PMK Nomor 159/PMK.010/2015. Pada periode ini
tax holiday mulai mengalami perubahan yang lebih baik. Baru diterbitkan tanggal 29 Maret
2018 sudah mampu menarik investor sebanyak sepuluh investor dengan total investasi
sekitar 208,5 Triliun Rupiah. Padahal peraturan ini hanya berjalan selama sembilan bulan
sampai dengan November 2018
Perubahan pada Periode ketiga tax holiday
Pada periode ketiga ini tax holiday telah mampu mempengaruhi investasi masuk ke
Indonesia. Pada periode terdapat 58 Wajib Pajak yang mengikuti tax holiday. Hal ini
disebabkan beberapa perubahan dilakukan pada periode ini dan pemerintah juga
melakukan perbaikan di sektor lain yang mempengaruhi Investasi. Perubahan yang
dilakukan sebagi berikut.
Semakin luasnya cakupan industry yang mendapatkan fasilitas tax holiday
Meningkatnya kemudahan dalam proses pengajuan tax holiday. Kemudahan pertama
didapatkan karena syarat minimal investasi yang makin diperkecil yang dulunya
Rp1.000.000.000.000,00 (Satu triliun Rupiah) menjadi hanya Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah) sudah dapat mengajukan tax holiday.
Perubahan pada Periode ketiga tax holiday
Segi birokrasi, saat ini proses tax holiday menggunakan sistem yang bernama Online
Single Submission (OSS). Semua pengajuan tax holiday melalui OSS. Hal ini tentu saja
memotong banyak proses birokrasi. Proses pengajuan tax holiday saat ini hanya lima
hari kerja sejak dokumen lengkap. Padahal pada PMK Nomor 35/PMK.011/2011
prosesnya sangat panjang dan rumit. Prosesnya dapat bertahun-tahun sampai
keputusan tax holiday keluar.
Meningkatnya kepastian hukum dalam proses pengajuan tax holiday. Saat ini jelas
antara nilai investasi dengan jangka waktu manfaat tax holiday. Semua lebih
transparan dan jelas ukurannya. Berbeda dengan dahulu yang tidak jelas ukurannya
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa tax holiday tak mampu sendirian dalam menarik
investasi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti
kemudahan perizinan, besarnya pasar domestik, akses pasar
internasional, infrastruktur, kondisi sosial dan keamanan,
dan ketersediaan sumber daya manusia.
Perubahan peraturan tax holiday dari tahun 2011 sampai
dengan 2018 memiliki dampak positif terhadap pencapaian
tujuan kebijakan tax holiday untuk menarik investasi.
Terbukti jumlah wajib pajak yang mendapatkan tax holiday
naik secara signifikan. Hal tersebut karena perubahan
peraturan berdampak pada semakin luas cakupan industri,
meningkatkan kemudahan proses pengajuan tax holiday dan
meningkatkan kepastian hukum.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai