Anda di halaman 1dari 10

Agribusiness Study Program Third Semester

BUKU KERJA PRAKTEK MAHASISWA


( BKPM )

Program Studi : AGRIBISNIS


Mata Kuliah : Ekonomi Pertanian
Pokok Bahasan : Kebijakan Pemerintah dalam Pertanian
Sub Pokok Bahasan : Kebijakan Pemerintah dalam Pertanian
Kegiatan : Diskusi
Tempat : Ruang diskusi
Alokasi Waktu : 1 x 2 jam (2 jam)
Minggu : II
Dosen Pembimbing : Dr. Mukhlis, A.Md., S.P., M.Si.

I. TUJUAN ISTRUKSIONAL KHUSUS

Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan kebijaksanaan


Quota, Harga Minimum, Harga Maksimum, Pajak dan Subsidi oleh Pemerintah

II. TEORI
Analisa permintaan dan penawaran akan memberikan bantuan yang sangat
berguna kepada kita di dalam memahami beberapa peristiwa ekonomi yang ada di
sekitar kita. Teori permintaan dan penawaran sangat berguna terutama untuk
menerangkan interaksi antara penjual dan pembeli pada pasar persaingan sempurna,
yang merupakan pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli.
Perubahan permintaan dan penawaran hasil pertanian seringka;I menimbulkan
akibat yang buruk kepada pendapatan petani selaku produsen. Oleh karena itu,
sangat penting artinya bagi PEMERINTAH melakukan campur tangan dalam hal
pengaturan penawaran dan kestabilan harga barang-barang pertanian.
Aplikasi teori permintaan dan penawaran aka bermanfaat bagi kondisi
perekonomian kita, terutama dalam hal :
 Mengetahui bagaimana kebijaksanaan pemerintah dalam menentukan harga
maksimum, apabila masyarakat menghadapi masalah kekurangan penawaran
suatu barang dan implikasi kebijaksanaan itu kepada masyarakat.

BKPM- Agriculture Economics 1 Development Policy in Agriculture


Agribusiness Study Program Third Semester

 Mengetahui pengaruh dari pajak penjualan yang dikenakan pemerintah ke atas


harga jual dan jumlah barang yang diperjualbelikan.
 Mengetahui akibat pemberian subsidi oleh pemerintan ke atas harga dan jumlah
barang yang diperjualbelikan.
Untuk menciptakan kestabilan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian,
di berbagai negara banyak dilakukan dengan campur tangan pemerintah, campur
tangan tersebut berupa : Menetapkan kuota atau membatasi tingkat produksi yang
dapat dilakukan tiap-tiap produsen, melakukan pembelian barang-barang yang ingin
distabilkan harganya, memberikan subsidi kepada para produsen.

A. Menetukan Kuota
Untuk menjaga agar produksi tidak mencapai tingkat yang berlebih-lebihan
yang dapat menimbulkan masalah-masalah yang akan menyebabkan kemerosotan
pendapatan para produsen hasil pertanian, pemerintah dapat membatasi jumlah
produksi yang boleh dicapai para produsen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dapat
dilihat pada kurva berikut ini.

D S
SQ
P2

P1 E

D
S

Q2 Q1 Q3

Kurva 1. Penentuan Kuota

BKPM- Agriculture Economics 2 Development Policy in Agriculture


Agribusiness Study Program Third Semester

Keterangan :

 Tanpa adanya campur tangan pemerintah, permintaan dan penawaran barang


pertanian ditunjukkan oleh kurva DD dan SS, harga sebesar P1 dan jumlah
barang yang diperjual belikan adalah Q1.

 Apabila harga (P1) dianggap tidak memuaskan petani dan pemerintah (terlalu
rendah), maka pemerintah menentukan kuota sebagaimana yang ditunjukkan
kurva Sq dengan tujuan untuk menghalangi para petani memproduksikan
barang lebih dari Q2. Sehingga harga barang pertanian akan naik menjadi P2
yang akan memberikan pendapatan yang lumayan pagi para petani.

 Pelaksanaan pembatasan ini akan bisa mencapai sasarannya apabila


permintaan akan barang yang dikuota tidak elastis.

B. Menstabilkan Harga dengan Jual Beli

1. Pemerintah melakukan jual beli pada harga yang ditentukan oleh pasar
bebas.

Kurva 2. Jual Beli Pemerintah pada Harga Pasar Bebas

BKPM- Agriculture Economics 3 Development Policy in Agriculture


Agribusiness Study Program Third Semester

Keterangan :

 Sebelum kebijaksanaan harga pasar bebas, kurva DD dan SS merupakan


kurva permintaan dan penawaran, harga sebesar P dan titik keseimbangan
pasar adalah E.

 Pemerintah menganggap bahwa harga (P) adalah wajar, sehingga pemerintah


melakukan jual beli di pasar untuk mempertahankan kestabilan harga pasar
tersebut.

 Apabila produksi mencapai Q2 maka harga cenderung akan turun di bawah P,


sehingga pemerintah harus mengadakan pembelian sebesar QQ2 guna untuk
mempertahankan kestabilan harga. Apabila produksi mencapai Q1 maka
harga cenderung akan melambung tinggi di atas P, sehingga pemerintah harus
mengadakan penjualan sebesar Q1Q guna untuk mempertahankan kestabilan
harga.

 Kebijaksanaan ini akan mencapai sasaran apabila permintaan barang tersebut


bersifat elastis uniter.

2. Pemerintah melakukan jual beli pada harga yang lebih tinggi dari harga di
pasar bebas yang disebut sebagai Kebijakan Harga Minimum atau Harga
Dasar (Floor Price Policy).

Kurva 3. Kebijaksanaan Harga Minimum/ Dasar

BKPM- Agriculture Economics 4 Development Policy in Agriculture


Agribusiness Study Program Third Semester

Keterangan :

 Sebelum kebijaksanaan harga minimum, kurva DD dan SS merupakan kurva


permintaan dan penawaran, harga sebesar P dan titik keseimbangan pasar
adalah E.

 Pemerintah menganggap harga (P) terlalu rendah, sehingga pemerintah


menetapkan penerapan kebijaksanaan harga minimum akibatnya terjadi
kenaikan harga sebesar (Pm) dan pembeli hanya mampu membeli sebesar Q1
Sedangkan produsen menawarkan barang sebesar Q2. Kondisi ini akan
menimbulkan terjadinya kelebihan penawaran.

 Kelebihan penawaran tersebut mengharuskan pemerintah membeli semua


kelebihan penawaran pada harga Pm.

 Masalah yang muncul dari kebijakan harga minimum adalah terjadinga


surplus produksi yang berkepanjangan, sehingga pemerintah harus
melakukan ekspor dan atau memusnahkan kelebihan produksi tersebut.

C. Pemberian Subsidi

Kurva 4. Pemberian subsidi oleh Pemerintah

BKPM- Agriculture Economics 5 Development Policy in Agriculture


Agribusiness Study Program Third Semester

Keterangan :

 Tanpa adanya campur tangan pemerintah, kurva DD dan SS merupakan kurva


permintaan dan penawaran, harga sebesar P, jumlah barang yang diperjual
belikan adalah Q dan titik keseimbangan pasar adalah E.

 Pemerintah menganggap harga (P) tidak memberikan pendapatan yang


memadai kepada para petani, sehingga pemerintah menentukan harga
jaminan sebesar P2. Harga jaminan tersebut menyebabkan terjadinya
peningkatan penawaran dari Q menjadi Q1 dan harga di pasar turun menjadi
P1 dan keseimbangan pasar berubah menjadi E1 akibatnya pendapatan petani
sangat sedikit sekali sebesar OQ1E1P1.

 Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan berupa subsidi pendapatan


sebesar P1E1E2P2, sehingga pendapatan yang diterima petani menjadi
meningkat, yakni sebesar OQ1E2P2.

D. Kebijaksanaan Harga Maksimum atau Harga Atap (Ceiling Price Policy)

Kurva 5. Kebijaksanaan Harga Maksimum oleh Pemerintah

BKPM- Agriculture Economics 6 Development Policy in Agriculture


Agribusiness Study Program Third Semester

Keterangan :

 Tanpa adanya campur tangan pemerintah, kondisi keseimbangan tercapai


pada E sehingga harga pasar bebas sebesar P dan jumlah barang yang
diperjual belikan sebesar Q.

 Pemerintah menganggap harga (P) terlalu tinggi, sehingga pemerintah


menetapkan penerapan kebijaksanaan harga maksimum pada P1, dengan
jumlah barang yang ditawarkan petani sebesar Q2 dan barang yang diminta
para konsumen sebesar Q1.

 Penerapan kebijaksanaan harga maksimum menimbulkan kelebihan


permintaan sebesar Q1Q2. Akibatnya berkecenderungan menciptakan pasar
gelap, dimana kelebihan permintaan tersebut mendorong para penjual untuk
menjual secara sembunyi-sembunyi pada harga yang lebih tinggi yakni
mencapai P2.

 Untuk mengurangu atau menghindari kegiatan pasar gelap, maka pemerintah


harus mengenakan denda/hukuman berat bagi pihak-pihak yang
melakukannya dan melakukan penjatahan (membeli dalam jumlah tertentu
saja).

E. Kebijaksanaan Pajak Penjualan


Pajak penjualan merupakanpajak yang dikenakan oleh pemerintah dan dibayar
pada saat jual beli ke atas barang-barang yang dikenakan pajak penjualan itu
dilakukan dalam bentuk persentase tertentu. Ada beberapa kesimpulan yang dapat
ditarik dari pelaksanaan kebijaksanaan pajak penjualan, yakni :
 Semakin elastis permintaan suatu barang, maka akan semakin sedikit
beban pajak yang ditanggung para pembeli dan semakin banyak
penurunan jumlah barang yang diperjual belikan.
 Semakin elastis penawaran suatu barang, maka akan semakin banyak
beban pajak yang ditanggung para pembeli dan semakin banyak
penurunan jumlah barang yang diperjual belikan.

BKPM- Agriculture Economics 7 Development Policy in Agriculture


Agribusiness Study Program Third Semester

Kurva 6a. Kebijaksanaan Pajak Penjualan terhdap Permintaan

Kurva 6b. Kebijaksanaan Pajak Penjualan terhdap Penawaran

III. ORGANISASI
1. Mahasiswa dibagi dalam 2 (dua) grup, yakni A dan B beranggotakan 20 – 25
orang dan sekali praktikum diikuti oleh satu grup saja;
2. Mahasiswa dalam masing-masing grup dibagi lagi menjadi 5 sub grup yang
beranggotakan 4 – 5 orang;
3. Mahasiswa bekerja sendiri-sendiri dalam mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan dan boleh berdiskusi dengan teman-temannya
4. Mahasiswa mengumpulkan tugas masing-masing setiap orang.

BKPM- Agriculture Economics 8 Development Policy in Agriculture


Agribusiness Study Program Third Semester

IV. ALAT DAN BAHAN


 BKPM
 Kertas double polio
 Kertas buram
 Alat-alat tulis

V. PROSEDUR KERJA
1. Baca dan pahami TIK yang ingin dicapai, kemudian baca dan pahami teori
yang ada

2. Baca dan pahami tugas-tugas yang diberikan dan tanyakan hal-hal yang
meragukan

3. Kerjakan tugas- tugas yang diberikan secara per orang. Tugas dibuat dengan
TULISAN TANGAN tangan pada kertas double folio, kemudian SCAN
yang bersih dan disimpan dalam bentuk

4. Tugas yang telah selesai dikumpulkan dalam bentuk laporan melalui Google
Clasroom sesuai dengan aturan dan waktu yang ditetapkan.

5. Mahasiswa harus mengumpulkan tugas paling lambat sehari setelah praktek


pada jam 17.00 wib

6. Dari hasil diskusi akan dibuat atau ditarik suatu kesimpulan.

BKPM- Agriculture Economics 9 Development Policy in Agriculture


Agribusiness Study Program Third Semester

VI. KASUS-KASUS

1. Berdasarkan informasi dari surat kabar Harian Media Indonesia pada hari jum’at
tanggal 02 April 2004, menurut Badan Pusat Statistik bahwa harga gabah kering
pada bulan Maret 2004 khususnya di Jawa Timur semakin anjlok. Dimana harga
gabah kering pada keseimbangan pasar menurun mencapai harga Rp 700/kg, hal
ini bisa terjadi karenma adanya musim panen raya di Jawa Timur tersebut,
akibatnya petani merasa dirugikan. Misalkan pada harga Rp 700/kg tersebut
jumlah gabah kering yang diperjual belikan sebanyak 500 ton. Kalau seandainya
saudara bekerja di BULOG, kebijaksanaan apa yang saudara jalankan untuk
melindungi petani, jelaskan dan buat kurva kebijaksanaan tersebut.!
2. Pada saat kapan saudara menerapkan kebijaksanaan Harga Maksimum.?
Apakah akibat-akibat yang mungkin timbul dari penerapan kebijaksanaan
tersebut dan bagaimana usaha untuk mengatasi atau mengurangi akibat yang
timbul tersebut.! Jelaskan dengan cara berdiskusi dan buat kurva penerapan
kebijaksanaan tersebut.!
3. Diskusikan bagaimana hubungan antara elastisitas permintaan dan penawaran
barang dengan besar kecilnya pajak yang harus ditanggung oleh penjual dan
pembeli dan bagaimana pengaruhnya terhadap jumlah barang yang diperjual
belikan. Jelaskan secara grafik.!
4. Berdasarkan hasil survey dari beberapa pasar yang ada di Sumatera Barat,
diperoleh data harga dan jumlah barang yang diperjual belikan dari komoditi
kacang kedelai. Ternyata harga kacang kedelai di pasar tersebut anjlok yang
mencapai harga Rp 1.500/kg dengan jumlah yang diperjual belikan sebanyak
10.000 ton. Bagaimanakah penerapan kebijaksanaan QUOTA dalam rangka
mengatasi harga yang terlalu rendah tersebut.? Jelaskan secara grafik.! Dan pada
harga berapakah yang pantas untuk memberikan pendapatan yang layak bagi
petani kedelai serta pada jumlah berapa batasan (quota) bagi petani untuk
menawarkan produksinya.?

BKPM- Agriculture Economics 10 Development Policy in Agriculture

Anda mungkin juga menyukai