Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

A. Perbandingan Dasar Pemikiran Menurut Klasik dan Keynes


a. Klasik
 Tidak perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian
 Kalaupun ada campur tangan pemerintah, maka kegiatan pemerintah hanya
dibatasi pada:
1. pertahanan dan keamanan
2. hukum dan peradilan
3. penyediaan prasarana umum yang tidak dapat disediakan oleh swasta
 Cara mengatasi pengangguran adalah dengan mengurangi tingkat upah
 Pemerintah memiliki peran minimal dalam perekonomian, berfokus pada tujuan
jangka panjang
 Suku bunga ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk menabung dan
keinginan untuk meminjam dana modal untuk investasi.
 Pendapatan nasional ditentukan oleh kemampuan faktor produksi dengan
menghasilkan barang dan jasa.
 Tingkat bunga fleksibel akan menjamin keadaan permintaan tenaga kerja akan
sama dengan penawaran tenaga kerja
b. Keynes
 Perlu adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian
 Campur tangan ini bertujuan untuk mengatasi penyakit ekonomi yaitu:
1. pengangguran
2. pertumbuhan ekonomi
3. Inflasi
 Cara mengurangi pengangguran adalah dengan memperbanyak investasi.
 Pemerintah memiliki peran besar dalam perekonomian, berfokus pada tujuan
jangka pendek
 Suku bunga ditentukan oleh pemerintah dan penawaran uang.
 Pendapatan nasional faktor produksi yang tersedia tetapi oleh pengeluaran
agregat.
 Tingkat upah tidak fleksibel karena banyak pengangguran tingkat upah tidak
akan turun dan pengangguran tetap ada.
B. Macam kegiatan ekonomi
 Produksi = produsen
Factor produksi :
a. Tanah (land)
b. Modal (capital)
c. Tenaga kerja (labour)
d. Keahlian (entrepreneurship)
 Disribusi = distributor
 Konsumsi = konsumen
C. Pengertian dasar dalam ekonomi
 Ekonomi Normatif dan Ekonomi Positif (analisis)
 Analisis normative : Analisis normatif merupakan kerangka analisis yang melihat
suatu permasalahan atau fenomena berdasarkan apa yang seharusnya terjadi
Ex : seharusnya pengangguran harus rendah, distribusi pendapatan seharusnya
merata antar penduduk, dan seharusnya tidak ada masyarakat miskin dalam
perekonomian.
 Analisis positif : analisis positif melihat suatu permasalahan berdasarkan pada apa
yang sesungguhnya terjadi dalam perekonomian
Ex : misalnya tingkat pengangguran di Indonesia sampai tahun 2004 adalah 40 juta
jiwa dan jumlah penduduk miskin adalah 80 juta jiwa
 Barang ekonomi dan barang bebas
 Barang bebas : jenis barang yang untuk mendapatkannya tidak memerlukan
pengorbanan dan untuk mendapatkannya tidak memerlukan persaingan atau
bersinggungan dengan hak orang lain
Ex : sinar matahari, air
 Barang ekonomi : barang yang untuk mendapatkannya memerlukan pengorbanan
dan harus bersinggungan dengan hak orang lain.
Ex : pakaian, beras
 Analisis Ekuilibrium Parsial dan Analisis Ekuilibrium Umum (untuk mininjau arus barang
dan jasa dalam suatu perekonomian)
 Analisis ekuilibrium parsial : membahas pasar secara individu dalam
pembentukan harga dan jumlah barang dan jasa
 Analisis ekuilibrium umum : membahas perilaku pasar secara umum dan saling
berhubungan dalam suatu sistem perekonomian.
 Pandangan Statik dan Pandangan Dinamik
 Pandangan statik : Keadaan pengetahuan saat ini dan usaha penambahannya,
baik kepada keluasan pengetahuan itu sendiri maupun pada hukum, teori,
hipotesis, dan kaidah-kaidahnya
 Pandangan dinamik : Pengetahuan yang sekarang adalah penting, kedudukan
penting ini disebabkan oleh pengetahuan yang ada sekarang merupakan dasar
bagi teori penelitian dan penemuan-penemuan yang lebih lanjut
D. Jenis organisasi system ekonomi
 Perekonomian tradisional : barang-barang yang dihasilkan oleh pelaku-pelaku ekonomi
ditujukan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dengan kata lain, masyarakat
bertindak sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
 Perekonomian pasar : Barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen merupakan respon
dari kebutuhan pasar. Dengan kata lain, pasar merupakan faktor utama yang mengatur
dan menentukan jenis dan kapasitas kegiatan di masyarakat
 Perekonomian perencanaan terpusat : Dalam perekonomian perencanaan, pemerintah
sangat dominan menentukan jumlah dan jenis barang yang dihasilkan. Untuk
menguatkan peranan pemerintah dalam perekonomian, maka pemerintah membentuk
badan yang berfungsi sebagai perencana kegiatan ekonomi.
 Perekonomian campuran : pemerintah campur tangan dalam kegiatan ekonomi, tapi
lain perseorangan diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dan
menguasai faktor produksi sesuai dengan mekanisme pasar.
E. Fungsi pasar
1. Menetapkan nilai
Apabila terjadi kenaikan permintaan untuk barang dan jasa tertentu, maka pasar akan
bereaksi dalam bentuk kenaikan harga, begitu pula sebaliknya apabila terjadi penurunan
permintaan terhadap barang dan jasa tertentu, maka harga akan mengalami penurunan.
2. Mengorganisasi produksi
Efisiensi dapat dilakukan dengan cara memilih faktor produksi yang paling murah harganya.
Produsen akan menggunakan lebih banyak faktor produksi yang harganya lebih murah dan
menggunakan lebih sedikit faktor produksi yang harganya lebih mahal.
3. Mendistribusikan produk
konsumen yang memperoleh pendapatan paling besar dari faktor produksi yang dimilikinya.
Semakin besar pendapatan dari faktor produksi yang dimilikinya, maka semakin besar
kesempatan konsumen tersebut untuk membeli barang dan jasa yang ada di pasar. Di sisi
lain, pasar juga akan menentukan harga dari masing-masing faktor produksi tersebut,
semakin banyak kepemilikan suatu faktor produksi dan semakin mahal harga faktor produksi
tersebut, maka semakin besar pendapatannya
4. Menyelenggarakan penjatahan
Fungsi ini berkaitan dengan jumlah barang dan jasa yang mampu dihasilkan bersifat
terbatas, sehingga pasar berfungsi melakukan penjatahan (rationing). Harga yang terbentuk
di pasar akan membatasi konsumsi yang berlebihan.
F. Sumber kegagalan pasar
1. Struktur pasar yang tidak sempurna atau perilaku non kompetitif
Dengan persaingan tidak sempurna menimbulkan alokasi sumber daya yang tidak efisien.
2. Eksitensi barang public
barang yang memberikan manfaat kolektif bagi masyarakat
3. Keberadaan biaya dan manfaat eksternal
Sistem harga akan bekerja dengan efisien karena harga pasar akan menyampaikan informasi
kepada produsen maupun konsumen. Namun, terkadang harga pasar tidak mencerminkan
kegiatan-kegiatan produsen dan konsumen
4. Informasi tidak sempurna
G. Pasar dan Efisiensi Pareto
Efisiensi pareto atau pareto optimal adalah suatu kondisi dimana tidak mungkin terjadi
perubahan yang akan membuat beberapa anggota masyarakat lebih beruntung, tanpa membuat
anggota masyarakat lain merasa lebih merugi.
Kriteria distribusi menurut pareto optimal ada 2, yaitu :
a. salah satu pihak diuntungkan, yang lain tidak dirugikan
b. yang satu meningkat, maka yang lain tetap atau keduanya meningkat.
BAB 2
Pendapatan Nasional
A. metode perhitungan pendapatan nasional
1. Pendekatan produksi
Y = {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x Q3) + ….. + (Pn x Qn)}
Keterangan :
Y : Pendapatan nasional
P : Jumlah produk yang diproduksi
Q : Harga satuan suatu produk

Tiga kelompok sektor berdasarkan aktivitasnya, yaitu:


1) Sektor primer : sektor-sektor yang mengolah sumber daya alam secara langsung
namun tidak menghasilkan output berupa barang akhir.
a. Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
b. Pertambangan dan penggalian
2) Sektor sekunder : sector yang mengola output yang dihasilkan oleh sektor
primer.kemudian mengubahnya menjadi barang jadi yang siap untuk dikonsumsi.
a. Industri pengolahan
b. Listrik, air dan gas
c. Bangunan
3) Sektor tersier : sektor jasa yang mengasilkan barang tak berwujud untuk memenuhi
kebutuhan konsumennya. Pelaku pada sektor ini menawarkan pengetahuan serta
jasa lain yang dapat membantu efektivitas, produktivitas maupun kinerja
konsumennnya
a. perdagangan, hotel, dan restoran
b. pengangkutan dan telekomunikasi
c. keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
d. jasa lain-lain
2. Pendekatan pendapatan
Y=W+r+i+P
Keterangan :
Y : pendapatan nasional
W : wage (gaji atau upah
R : rent (sewa)
I : interesrt (bunga)
P : profit (keuntungan)

Perhitungan pendapatan nasional pendekatan pendapatan, variabel yang diperhitungkan


terdiri dari:
a. penyusutan barang modal
b. pajak tidak langsung
c. upah dan gaji
d. bunga
e. sewa
f. laba perusahaan perorangan
g. dividen
h. pajak perseroan
i. Laba tidak dibagi
3. Pendekatan pengeluaran
Y = C + I + G + (X - M)
Keterangan :
Y : Pendapatan nasional
C : pengeluaran konsumsi
I : Investasi/pengeluaran produsen
G : Pengeluaran pemerintah
X : Ekspor
M : Impor
*pelaku ekonomi sector luar negri : ekspor-impor

investasi adalah konsumsi yang dilakukan untuk mendapatakan return atau pengembalian
kembali di masa yang akan datang.
Pengertian investasi disini mencakup beberapa hal, yaitu:
1. Pembelian mesin, peralatan pabrik, dan barang modal yang akan digunakan dalam
proses produksi
2. Pembelian dan pembangunan gedung, pabrik dan konstruksi
3. Perubahan nilai barang cadangan sebagai akibat perubahan harga maupun jumlah pada
tahun yang sama
B. Konsep lain pendapatan nasional
1. Gross domestic product (GDP)/produk domestic broto
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara selama
tahun.
2. Gross national income (GNP)/produk nasional bruto
Produk Nasional Bruto adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat suatu negara dalam periode tertentu. Biasanya selama I tahun,
termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat negara
tersebut yang berada di luar negara.
GNP = GDP – produk neto terhadap luar negara

Anda mungkin juga menyukai