SET 1
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Namun dalam rangka pemenuhan kebutuhan ini, manusia perlu melakukan suatu
tindakan yakni kegiatan memilih kebutuhan mana yang harus terlebih dahulu dipenuhi
sebab sumber daya yang ada sifatnya terbatas. Akibat banyaknya pilihan-pilihan yang
dihadapkan kepada manusia, maka akan timbul biaya kesempatan (opportunity cost) yaitu
biaya yang dikorbankan/hilang akibat manusia memilih alternatif yang dipilih.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu
untuk memilih karena ilmu ini mempelajari bagaimana perilaku manusia menentukan
1
pilihannya dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Selain itu, ada pula yang melahirkan
masalah inti ekonomi yang akhirnya menjadi acuan manusia dalam menentukan
pilihan terbaik yang harus dipilih. Masalah inti ekonomi tersebut adalah:
• What: yaitu menentukan barang/jasa apa yang harus diproduksi serta berapa banyak
jumlahnya.
• How: yaitu menentukan bagaimana manusia menentukan tingkat produksi serta
bagaimana mengelola faktor produksi yang sudah dimiliki.
• For Whom: yaitu menentukan untuk siapa barang/jasa yang sudah diproduksi
tersebut.
SOAL LATIHAN
1. Masalah yang paling mendasar dalam ilmu ekonomi adalah …. (SPMB 2002 Regional
II Kode Soal 331)
A. Menaikkan pendapatan orang miskin
B. Mencegah terjadinya kesenjangan sosial
C. Mencegah kenaikan harga
D. Keterbatasan sumber daya dibandingkan dengan kebutuhan manusia yang tidak
terbatas
E. Bagaimana menjadi orang kaya
Jawaban: E
2. Opportunity cost (biaya kesempatan) muncul dalam tiap aktivitas ekonomi, karena ….
(UMPTN 1999 R-A)
1. Kuantitas sumber daya produksi terbatas
2. Kemampuan berproduksi mesin dibatasi umur penggunaannya
3. Hasrat manusia akan barang dan jasa tidak terbatas
4. Faktor produksi kapital dapat diperbaharui
Jawaban: B (1 dan 3 benar)
3. Masalah pemilihan (problem of choices) dalam kehidupan ekonomi tak akan mungkin
timbul manakala …. (UMPTN 1997 R-A)
1. Jumlah barang yang dapat disediakan untuk memenuhi kebutuhan tak terbatas
jumlahnya
2. Tak ada kelangkaan (scarcity)
3. Keinginan manusia atas barang dan jasa dapat ditentukan
4. Sumber daya yang tersedia secara potensial cukup banyak
Jawaban: E (semua benar)
2
B. SISTEM DAN MAZHAB EKONOMI
Setiap negara di dunia mempunyai cara yang berbeda dalam memecahkan
masalah ekonomi yang terjadi. Perbedaan tersebut melahirkan sistem ekonomi, yakni
suatu tatanan yang dianut negara dalam menyelesaikan permasalahan. Berikut adalah
jenis- jenis sistem ekonomi:
1. Sistem Ekonomi Tradisional dengan ciri-ciri:
Kegiatan ekonomi dilakukan untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari
Masih menggunakan sistem barter
Mengandalkan tanah sebagai sumber kemakmuran dan kehidupan
2. Sistem Ekonomi Komando dengan ciri-ciri:
Perekonomian sepenuhnya diatur oleh pemerintah
Sumber produksi dikuasai negara
Tidak berkembangnya potensi dan kreativitas individu
3. Sistem Ekonomi Pasar Bebas dengan ciri-ciri:
Perekonomian diserahkan kegiatannya kepada masyarakat
Adanya persaingan antarpengusaha/individu
Dapat menimbulkan ekploitasi
Selain sistem ekonomi, dikenal juga berbagai mazhab atau aliran ilmu ekonomi yang juga
menjadi bagian dari dasar ilmu ekonomi. Beberapa mazhab yang dikenal ialah sebagai
berikut:
1. Mazhab merkantilisme yang berpendapat bahwa emas dan perak merupakan
komoditi kekayaan suatu negara. Tokoh yang terkenal dari aliran ini adalah Jean
Baptist Colbert (1619-1683).
2. Mazhab fisiokrat yang menekankan pada pentingnya kekuatan alam. Tokoh yang
terkenal ialah Francois Quesnay yang dikenal dengan bukunya yang berjudul
Tableau Economique.
3. Mazhab klasik yang berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi akan berlangsung
dengan interaksi antara akumulasi modal dan pembagian kerja. Klasik menganjurkan
liberalisme dan kebebasan ilmiah sehingga aliran ini menolak adanya campur
tangan pemerintah dan mendukung perdagangan bebas. Tokoh yang terkenal ialah
David Hume dan Adam Smith.
4. Mazhab sosialis yang muncul sebagai reaksi terjadinya revolusi industri di Inggris.
5. Mazhab neo klasik yang berpendapat bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh
manfaat dari barang yang dibeli bukan berdasarkan nilai tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk menghasilkan barang tersebut.
6. Mazhab Keynes dengan tokoh John Maynard Keynes beserta bukunya yang berjudul
The General Theory of Employment, Interest and Money. Keynes berpendapat
pentingnya peran pemerintah dalam perekonomian terutama ketika menghadapi krisis.
3
SOAL LATIHAN
3. Dalam sistem ekonomi kapitalis, cara yang dipakai dalam penyelesaian persoalan tentang
barang apa yang akan diproduksi, bagaimana barang tersebut diproduksi, dan siapa
yang akan mengkonsumsinya, dilakukan melalui …. (SNMPTN 2011 kode soal 993)
A. Keputusan produsen
B. Keputusan pemerintah
C. Mekanisme pasar
D. Kesepakatan pemerintah dan swasta
E. Kesepakatan produsen dan serikat pekerja
Jawaban: C
4
EkOnOMI
SET 2
Mekanisme Pasar 1
A.PERMINTAAN
Permintaan adalah jumlah barang yang diminta konsumen pada tingkat harga
tertentu. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada dua variabel yang
mempengaruhi permintaan, yaitu jumlah barang (Qd) dan harga (Pd). Hukum
permintaan: Jika harga barang atau jasa semakin rendah maka jumlah barang yang
diminta cenderung meningkat, sebaliknya jika harga barang atau jasa semakin tinggi
maka jumlah barang yang diminta cenderung menurun. Hukum ini berlaku ceteris paribus
yang berarti faktor lain dianggap tetap atau konstan. Berdasarkan hal tersebut, fungsi
permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
20
10
0 1 2 3 4 5 Q
5
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan, yaitu:
Harga barang itu sendiri
Harga barang lain yang terkait
Tingkat pendapatan
Selera atau kebiasaaan
B. PENAWARAN
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan produsen pada tingkat harga
tertentu. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada dua variabel yang
mempengaruhi penawaran, yaitu jumlah barang (Qs) dan harga (Ps). Hukum penawaran:
Jika harga barang atau jasa semakin rendah maka jumlah barang yang ditawarkan
cenderung menurun, sebaliknya jika harga barang atau jasa semakin tinggi maka
jumlah barang yang ditawarkan cenderung meningkat. Hukum ini berlaku ceteris paribus
yang berarti faktor lain dianggap tetap atau konstan. Berdasarkan hal tersebut, fungsi
permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
20
10
0 1 2 3 4 5 Q
6
SOAL LATIHAN
1. Kalau P adalah harga, Q adalah jumlah barang, dan hubungan fungsional antara P dan
Q adalah P – bQ + a = 0, maka …. (UMPTN 2001 R-B kode 160)
1. Fungsi tersebut merupakan fungsi permintaan
2. Fungsi tersebut merupakan fungsi penawaran
3. Bentuk kurvanya turun miring dari kiri ke kanan bawah
4. Bentuk kurvanya naik miring dari kiri ke kanan atas
Jawaban: C (2 dan 4 benar)
2. Kurva penawaran menggambarkan banyaknya jumlah barang yang …. (SPMB 2002 R-1
kode soal 131)
A. Ditawarkan pada berbagai tingkat permintaan
B. Tersedia pada berbagai tingkat permintaan
C. Ditawarkan pada berbagai tingkat pendapatan
D. Diminta pada berbagai tingkat harga
E. Ditawarkan pada berbagai tingkat harga
Jawaban: E
3. Hukum permintaan menyatakan bahwa apabila harga turun, maka …. (SPMB 2004 R-
II kode soal 261)
A. Permintaan akan naik
B. Jumlah barang yang diminta akan turun
C. Permintaan akan turun
D. Jumlah barang yang diminta naik
E. Permintaan dan jumlah barang diminta naik
Jawaban: A
7
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 4, dan 5
E. 1, 4, dan 5
Jawaban: D
8
EkOnOMI
SET 3
Mekanisme Pasar 2
A.KESEIMBANGAN PASAR
Setelah mempelajari tentang konsep dasar permintaan dan penawaran, maka selanjutnya
adalah keseimbangan pasar atau equilibrium. Keseimbangan pasar merupakan suatu
keadaan di mana produsen (penawaran) dan konsumen (permintaan) sepakat dengan
harga dan jumlah barang yang diminta dan/atau ditawarkan. Dengan kata lain,
keseimbangan pasar dapat tercapai dengan keadaan:
P Qd = Qs atau Pd = Ps
S
30
20 E
10
D
0 1 2 3 4 5 Q
9
B. PERGERAKAN DAN PERGESERAN KURVA PERMINTAAN
Kurva permintaan dapat bergerak dan bergeser. Pergerakan kurva disebabkan oleh
perubahan harga barang yang bersangkutan. Sementara pergeseran kurva disebabkan
oleh perubahan faktor lain selain perubahan harga barang yang bersangkutan.
Misalnya perubahan pendapatan, perubahan harga barang lain, perubahan selera,
dan lain sebagainya. Sebagai contoh dapat dilihat pada kurva berikut ini:
b
30
a
20
10
0 1 2 3 4 Q
30
20
10
D2
D1
0 1 2 3 4 Q
1
Pergeseran D1 D2 disebut kurva permintaan bergeser disebabkan perubahan
pendapatan, dalam hal ini pendapatan masyarakat diasumsikan naik. Kenaikan
pendapatan menyebabkan daya beli masyarakat naik sehingga menyebabkan naiknya
jumlah barang yang diminta dan memicu kenaikan harga barang.
c
20
cc
10
0 1 2 3 4 5 Q
11
SOAL LATIHAN
1. Bila fungsi permintaan dan penawmaran suatu barang adalah P + 0,5Q = 14 dan P – 1,5Q
= 4 di mana P= harga dalam satuan rupiah dan Q= kuantitas barang dalam satuan unit.
Maka keseimbangan pasar terjadi pada saat …. (UMPTN 2001 R-A kode soal 560)
A. Harga 5 satuan rupiah dan kuantitas 11,5 unit
B. Harga 11,5 satuan rupiah dan kuantitas 5 unit
C. Harga 5 satuan rupiah dan kuantitas 11 unit
D. Harga 11 satuan rupiah dan kuantitas 5 unit
E. Harga 11 satuan rupiah dan kuantitas 4 unit
Jawaban: B
4. Bahaya tsunami yang mengancam beberapa kota di Indonesia yang rawan gempa
bumi telah membuat masyarakat memutuskan untuk pindah ke daerah yang lebih
aman sehingga banyak orang menjual rumah mereka. Penyebab kondisi tersebut akan
mengganggu keseimbangan pasar rumah di daerah asal adalah …. (SNMPTN 2011
kode soal 955)
A. Permintaan rumah turun dan harga naik
B. Permintaan rumah turun dan harga turun
C. Permintaan rumah meningkat dan harga turun
D. Penawaran rumah turun dan harga turun
E. Penawaran rumah meningkat dan harga turun
Jawaban: E
1
5. Kenaikan selera masyarakat terhadap suatu barang dan perbaikan cara memproduksi
barang tersebut akan memengaruhi pasar. Pengaruh tersebut dicerminkan oleh kurva
permintaan …. (SNMPTN 2012 kode soal 742)
A. Bergeser ke kanan dan kurva penawaran bergeser ke kanan
B. Bergeser ke kanan dan kurva penawaran bergeser ke kiri
C. Bergeser ke kiri dan kurva penawaran bergeser ke kanan
D. Bergeser ke kiri dan kurva penawaran bergeser ke kiri
E. Bergeser ke kiri dan kurva penawaran tetap
Jawaban: C
13
EkOnOMI
SET 4
Kegiatan Ekonomi
A.TEORI PRODUKSI
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang terdiri dari produksi, distribusi, dan konsumsi.
Dalam hal ini, yang akan banyak dibahas ialah kegiatan produksi dan konsumsi.
Produksi adalah kegiatan manusia menghasilkan atau menambah nilai guna
barang/jasa dengan tujuan untuk memperoleh tingkat produksi maksimum dengan
biaya tertentu atau produksi tertentu dengan biaya minimum (prinsip ekonomi).
Dalam berproduksi, produsen memerlukan faktor produksi yang terdiri atas Alam,
Tenaga Kerja, Modal, dan Skill Pengusaha. Teori produksi ini juga melahirkan sebuah
hukum The Law of Deminishing Return yang dikemukakan oleh David Ricardo.
B. TEORI KONSUMSI
Konsumsi adalah kegiatan manusia menghabiskan atau menggunakan nilai barang/
jasa. Adapun tujuan konsumen menggunakan barang/jasa ini yaitu dilihat dari dua teori,
yakni:
1
1. Teori perilaku konsumen yang menyatakan bahwa konsumen mengkonsumsi barang
untuk mencapai kepuasan maksimum.
2. Teori kardinal yang menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal
dengan satuan ukuran kegunaan (utility) adalah util.
3. Teori ordinal menyatakan bahwa kegunaan tidak dapat dihitung, hanya dapat
dibandingkan. Teori ini melahirkan kurva indifference dan kurva garis anggaran
(budget line). Ketika kurva indifference bersinggungan dengan kurva isocost, maka
akan dicapai keseimbangan konsumen. (Penjabaran kurva ditekankan ketika proses
belajar)
SOAL LATIHAN
1. Prinsip ekonomi bagi produsen adalah cara-cara mencapai …. (SNMPTN 2011 KODE
SOAL 993)
A. Output maksimum
B. Biaya minimum
C. Output maksimum dengan biaya minimum
D. Output tertentu dengan biaya minimum
E. Output maksimum dengan biaya marginal
Jawaban: D
2. Terjadinya the law of diminishing return dalam fungsi produksi dapat disebabkan oleh ….
(SNMPTN 2013 kode soal 943)
A. Bertambahnya satu macam input variabel yang digunakan, sedangkan input
lainnya tetap
B. Bertambahnya semua macam input variabel yang digunakan
C. Total produksi sudah mencapai maksimal dan mulai menurun
D. Berlakunya decreasing return to scale karena adanya tambahan input tetap
E. Terjadinya penurunan input marginal dan total output
Jawaban: A
14
4. Berikut ini adalah ciri-ciri kurva indiferensi (indifference curve), kecuali …. (SBMPTN 2013
kode soal 240)
A. Kurva yang berada di sebelah kanan atas menunjukkan tingkat kepuasan yang
lebih tinggi.
B. Tidak saling berpotongan.
C. Memberikan tingkat kepuasan yang sama dari mengonsumsi satu barang tertentu.
D. Cembung ke arah titik origin/nol.
E. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Jawaban: C
5. Bentuk kurva marginal utility umumnya bergerak menurun dari kiri atas ke kanan bawah
SEBAB
Marginal utility menunjukkan berapa kepuasan bertambah karena pertambahan sejumlah
barang yang dikonsumsi. (SBMPTN 2013 kode soal 444)
Jawaban: E (Pernyataan dan Alasan Salah)
1
EkOnOMI
SET 5
Biaya, Penerimaan, dan Rugi - Laba
AC = TC/Q
Ket:
AC : Average Cost (Biaya Rata-Rata)
AFC = FC/Q
Ket:
AFC : Average Fixed Cost (Biaya Tetap Rata-Rata)
AVC = VC/Q
Ket:
AVC : Average Variable Cost (Biaya Variable Rata-Rata)
1
MC = TC/Q atau MC = TC’
Ket:
MC : Marginal Cost (Biaya Batas)
TC : TC2 – TC1
Q : Q2 – Q1
B. KOMPONEN PENERIMAAN
Setelah produsen menghasilkan barang, selanjutnya barang tersebut akan dijual
kepada konsumen. Jumlah barang yang terjual oleh produsen merupakan penerimaan
produsen setelah dikalikan dengan harga barang yang dijual. Hal tersebut dapat
digambarkan dengan fungsi sebagai berikut:
TR = P Q
Ket:
TR: Total Revenue, penerimaan total yang diterima produsen
P: Price (Harga)
Q: Quantity (Jumlah barang)
AR = TR/Q
Ket:
AR: Average Revenue (penerimaan rata-rata)
18
SOAL LATIHAN
2. Biaya variabel suatu firma diketahui sebesar Rp100.000,00 pada suatu output yang
dihasilkan sebanyak 5 unit. Jika biaya tetap sebesar Rp40.000,00 maka biaya total rata-
rata untuk menghasilkan output sebanyak itu adalah …. (SPMB 2007 R-III kode soal
661)
A. Rp12.000,00
B. Rp20.000,00
C. Rp28.000,00
D. Rp140.000,00
E. Rp60.000,00
Jawaban: C
3. Pada saat harga Rp68,00 maka jumlah barang yang diminta sebanyak 3 kg. Sedang
bila turun menjadi Rp56,00 maka jumlah barang yang diminta naik menjadi 6 kg. Bila
diketahui fungsi biaya total sebesar: 2Q2 + 5Q + 32, maka profit maksimum akan
terjadi ketika output sebanyak …. (SPMB 2004 R-I kode soal 161)
A. 4 kg
B. 6 kg
C. 6,25 kg
D. 6,5 kg
E. 8 kg
Jawaban: C
4. Bila diketahui fungsi biaya TC = 3Q2 – 12Q + 2, maka fungsi MC yang bersesuaian adalah
…. (SNMPTN 2012 kode soal 444)
A. MC = 3Q2 – 12Q
B. MC = 3Q – 12 + 2/Q
C. MC = 6Q – 12
1
D. MC = 2 – 12 Q
E. MC = 6Q + 2
Jawaban: C
5. Pada saat kurva Marginal Cost (MC) memotong kurva Average Variable Cost (AVC), maka
…. (SBMPTN 2013 kode soal 444)
1. Average Cost (AC) turun
2. MC = AVC
3. MC naik
4. AVC naik
Jawaban: A (1, 2, dan 3 Benar)
20
EkOnOMI
SET 6
Bentuk-bentuk Pasar
Adapun bentuk dari kurva pasar persaingan sempurna ialah sebagai berikut:
P
Q
O
1
Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan berada dalam keseimbangan yaitu:
a. Berproduksi saat VC = TR atau AVC = P, apabila AVC lebih kecil daripada harga maka
sebaiknya produksi berhenti.
b. Berproduksi ketika MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum.
C. PASAR OLIGOPOLI
Ciri-ciri pasar oligopoli ialah:
a. Antara satu produsen dengan produsen lainnya saling tergantung
b. Konsumen kurang memiliki pilihan
c. Hanya ada beberapa produsen yang membuat produk
d. Pasar tidak begitu luas
D. PASAR MONOPOLI
Ciri-ciri pasar monopoli ialah:
a. Produsen menetapkan sendiri harga barang
b. Konsumen tidak memiliki pilihan
c. Hanya ada satu produsen yang menghasilkan barang
d. Tidak ada barang yang dapat menggantikan
LATIHAN SOAL
1. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna tidak dapat menentukan harga (price
taker)
SEBAB
Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan dihasilkan
barang homogen. (SPMB 2003 R-1 kode 731)
Jawaban: A (Pernyataan benar, alasan benar, saling berhubungan)
2
2. Dalam pasar persaingan sempurna kurva permintaan aliran berbentuk garis ….
(SPMB 2002 R-III Kode 731)
A. Cekung terhadap titik ordinat bergerak dari kiri atas ke kanan bawah
B. Cembung terhadap titik ordinat bergerak dari kiri atas ke kanan bawah
C. Lurus dengan sudut 45 derajat bergerak dari titik ordinat ke kanan atas
D. Lurus sejajar dengan sumbu vertikal
E. Lurus sejajar dengan sumbu horizontal
Jawaban: E
3. Kelemahan dari pasar persaingan sempurna adalah …. (SPMB 2002 R-III Kode 731)
1) Tidak mendorong adanya inovasi
2) Tidak seorang pun dapat menentukan harga
3) Membatasi pilihan konsumen
4) Tidak seorang pun mempunyai kekuasaan menentukan corak pengalokasiannya
Jawaban: C (2 dan 4 benar)
4. Pasar monopolistis mengandung pengertian bahwa …. (SPMB 2004 R-1 kode 462)
A. Situasi pasar persaingan yang didasarkan pada produksi barang yang bermacam-
macam
B. Ada sangat banyak perusahaan yang menghasilkan produk yang sama
C. Ada banyak perusahaan yang memproduksi bermacam-macam barang
D. Ada beberapa perusahaan yang menghasilkan produk yang sama
E. Hanya satu perusahaan yang menghasilkan satu produk barang
Jawaban: C
3
EkOnOMI
SET 7
Pasar Faktor Produksi dan Teori Koperasi
A. FAKTOR PRODUKSI
Faktor produksi merupakan sumber daya yang diperlukan oleh produsen untuk
menghasilkan barang atau jasa. Faktor produksi terbagi dua yaitu faktor produksi asli dan
turunan. Faktor produksi asli yaitu tanah/alam dan tenaga kerja sementara faktor
produksi turunan yaitu modal dan skill/keterampilan. Berikut ini digambarkan arus faktor
produksi atau yang lazim disebut circular flow diagram.
1
Adapun beberapa teori yang berkaitan dengan pasar faktor produksi. Teori tersebut
ialah:
a. Teori Bunga Tanah
Menurut David Ricardo tinggi rendahnya bunga tanah/sewa akan ditentukan oleh
kesuburan tanah. Sementara menurut Von Thunen, tinggi rendahnya bunga
tanah/ sewa selain ditentukan oleh kesuburan tanah juga ditentukan oleh jauh
dekatnya letak tanah dengan pasar.
B. TEORI KOPERASI
Dalam Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang pengkoperasian dalam pasal 1
disebutkan bahwa: “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
Landasan idiil koperasi ialah Pancasila dan landasan strukturalnya ialah UUD 1945.
Koperasi dikelola oleh pengurus koperasi dan para anggotanya. Keanggotaan koperasi
dapat diperoleh dan diakhiri sesuai dengan Anggaran Dasar Koperasi. Keanggotaan
koperasi tidak dapat dipindahtangankan kecuali anggota koperasi tersebut meninggal
dunia maka keanggotaannya dapat diteruskan oleh ahli waris yang memenuhi syarat
Anggaran Dasar. Berikut adalah struktur organisasi koperasi:
2
Rapat Anggota
Manajer
LATIHAN SOAL
1. Pernyataan berikut ini yang tidak termasuk faktor produksi adalah …. (SPMB 2006 R-III
kode 531)
A. Sebuah buldoser yang dimiliki oleh perusahaan
B. Uang senilai 2 miliar rupiah dalam tabungan suatu perusahaan
C. Pekerja suatu perusahaan
D. Gedung pabrik dan perlengkapan
E. Alat transportasi dan komputer
Jawaban: B
3
4. Rapat anggota koperasi merupakan kekuasaan tertinggi dalam badan usaha koperasi.
SEBAB
Dalam rapat anggota koperasi terutama menentukan personil manajer yang sangat
menentukan jalannya usaha koperasi. (SPMB 2006 R-III kode 531)
Jawaban: C (Pernyataan benar, alasan salah)
5. Koperasi dipandang sebagai badan usaha yang sesuai dengan demokrasi ekonomi karena
…. (SNMPTN 2008 kode 203)
A. Sesuai dengan jati diri koperasi
B. Memberi kesempatan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya
C. Melaksanakan ketentuan Undang-undang 1945
D. Memberikan kesempatan setiap anggota untuk mengembangkan usaha sebesar-
besarnya
E. Pendidikan koperasi untuk anggota, dimodali anggota, diawali anggota untuk
memenuhi kebutuhan anggota
Jawaban: C
4
EkOnOMI
SET 8
Pendapatan Nasional 1
a. Pendekatan Produksi
Pendekatan ini menghitung seluruh nilai tambah dari barang/jasa yang dihasilkan
dalam suatu sektor tertentu.
b. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan ini menghitung seluruh balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor
produksi akibat dari penyerahan faktor produksi kepada produsen.
1
c. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan ini menghitung seluruh pengeluaran yang dikeluarkan oleh
rumah tangga seperti konsumsi masyarakat, investasi pengusaha, pengeluaran
pemerintah, dan selisih ekspor-impor atau sektor rumah tangga luar negeri.
LATIHAN SOAL
2
Pendapatan faktor produksi nasional yang diperoleh di luar negeri Rp12,00. Pendapatan
faktor produksi asing yang diperoleh di dalam negeri Rp24,00. Penyusutan Rp20,00.
Berdasarkan data tersebut nilai produk nasional netto adalah …. (SNMPTN 2010 kode
730)
A. 205,00 triliun rupiah
B. 229,00 triliun rupiah
C. 277,00 triliun rupiah
D. 293,00 triliun rupiah
E. 317,00 triliun rupiah
Jawaban: B
3. Di bawah ini adalah beberapa pengertian dalam produk domestik bruto (PDB), kecuali ….
(SNMPTN 2010 kode 740)
A. PDB adalah nilai final goods
B. Perhitungan PDB menggunakan value added
C. PDB merupakan nilai current output
D. Nilai PDB didasarkan pada current price dan constant price
E. PDB adalah intermediate goods
Jawaban: E
4. Termasuk ke dalam perhitungan apakah pendapatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang
bekerja di luar negeri bagi Indonesia? (SNMPTN 2011 kode 955)
A. Produk Domestik Bruto
B. Produk Nasional Bruto
C. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
D. Neraca Perdagangan Internasional
E. Neraca Modal
Jawaban: B
3
EkOnOMI
SET 9
Pendapatan Nasional 2
Y=C+S
Y=C+I
1
B. FUNGSI KONSUMSI
Fungsi konsumsi menggambarkan besarnya pendapatan nasional yang digunakan untuk
konsumsi. Rumus persamaan fungsi konsumsi adalah
C = a + bY
C. FUNGSI TABUNGAN
Fungsi tabungan menunjukkan besarnya pendapatan nasional yang digunakan
untuk tabungan (saving). Secara matematis dirumuskan dalam persamaan berikut:
S = -a + (1 – b)Y
Pendapatan nasional dalam keadaan Break Event Income adalah suatu keadaan ketika
besarnya pendapatan sama dengan besarnya konsumsi. Artinya semua pendapatan
yang diterima masyarakat habis digunakan untuk kebutuhan konsumsi sehingga
masyarakat tidak mempunyai tabungan. Keadaan tersebut dinyatakan dalam persamaan
matematis: Y = C dan S = 0.
2
a. Multiplier Investment (Perekonomian Dua
Sektor)
K = C
K= 1 K =1 atau
atau Y
MPS 1 MPC
Y C (I)
MPS
K= 1 K =1 K = C
atau atau
MPS 1 MPC G
Y C (G)
MPS
K = -b K =-b K = Y
atau atau
MPS 1 MPC T
Y C (I)
MPS
3
d. Multiplier Transfer Payment
K= b K =b K = Y
atau atau
MPS 1 MPC Tr
Y b (Tr)
MPS
LATIHAN SOAL
1. Jika diketahui fungsi konsumsi adalah C = 500 + 0,6Y, fungsi tabungannya adalah
….
(SNMPTN 2011 kode 921)
A. S = 500 – 0,4Y
B. S = 500 + 0,4Y
C. S = -500 + 0,4Y
D. S = 500 – 0,6Y
E. S = -500 + 0,6Y
Jawaban: C
3. Jika Marginal Propensityto Consume (MPC) sebesar 0,8 dan dengan anggapan tidak
ada sektor pemerintah dan luar negeri, maka angka pengganda (multiplier) sebesar ….
(SPMB 2006 R-I kode 131)
A. 0,2
B. 0,8
4
C. 1,25
D. 4
E. 5
Jawaban: E
4. Jika diketahui fungsi tabungan S = -150 + 0,30Y, maka pernyataan berikut yang benar
adalah …. (SNMPTN 2012 kode 541)
1) C = 150 + 0,70Y
2) MPS = 0,30
3) MPC = 0,70
4) Kemiringan kurva tabungan = 0,3
Jawaban: E (Semua benar)
5
EkOnOMI
SET 10
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
B. KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan jalan mengatur
penerimaan dan pengeluaran negara. Kebijakan ini dilakukan pemerintah guna
mengatasi berbagai persoalan pembangunan dalam suatu negara. Dengan kata lain,
instrumen
1
kebijakan fiskal ialah APBN. Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara atau
pengeluaran dan Negara dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan
kebijakan fiskal. Contoh kebijakan fiskal adalah apabila perekonomian nasional
mengalami inflasi, pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat
dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar tercipta
kestabilan.
Tujuan utama kebijakan fiskal ialah untuk mencegah pengangguran dan menstabilkan
harga melalui penggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan semakin kompleksnya struktur
ekonomi perdagangan dan keuangan, maka semakin rumit pula cara penanggulangan
inflasi. Kombinasi beragam harus digunakan secara tepat, seperti kebijakan fiskal,
kebijakan moneter, perdagangan dan penentuan harga. Dalam kebijakan fiskal, inflasi
dikendalikan dengan surplus anggaran, sedangkan dalam kerangka kebijakan
moneter, inflasi dikendalikan dengan tingkat bunga dan cadangan wajib. Piranti
kebijakan yang perlu dipersiapkan:
a. Pajak untuk sektor swasta
b. Pinjaman pada masyarkat
c. Pengeluaran Pemerintah untuk pengendalian pengangguran
Apabila piranti kebijakan dimaksud ternyata gagal, maka cara yang tepat dengan
mencetak uang baru. Uang yang dicetak oleh pemerintah harus dijamin dengan
cadangan devisa yang cukup, agar uang yang beredar di masyarakat aman. Adapun
jenis kebijakan fiskal ialah sebagai berikut:
a. Ekspansif: implementasi kebijakan ini dengan menaikkan pengeluaran
pemerintah dan menurunkan penerimaan pajak.
b. Kontraktif: implementasi kebijakan ini dengan menurunkan pengeluaran pemerintah
dan menaikkan penerimaan pajak.
LATIHAN SOAL
1. Jenis pajak dalam APBN Indonesia adalah …. (SNMPTN 2009 kode 167)
A. Biaya fiskal ke luar negeri
B. Cukai
C. Proyek
D. PPN-BM
E. Laba BUMN
Jawaban: B
2
3
2. Salah satu komponen yang termasuk dalam pos penerimaan dalam APBD daerah adalah
…. (SNMPTN 2009 kode 167)
A. PPh Migas
B. Pajak Kekayaan
C. Hibah
D. PPN-BM
E. Dana Alokasi Umum (DAU)
5. APBN dapat juga digunakan sebagai indikator untuk mengetahui keberhasilan sasaran
yang ingin dicapai pemerintah
SEBAB
APBN meurpakan cerminan kebijakan pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk
anggaran. (SIMAK UI 2010 kode 805)
Jawaban: B (Pernyataan benar, alasan benar, tidak saling berhubungan)
3
EkOnOMI
SET 11
Uang, Bank, dan Kebjiakan Moneter
A. UANG
Secara umum, uang dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang tersedia dan
secara umum diterima sebagai alat pembayaran yang sah atas pembelian barang atau
melakukan transaksi lainnya. Uang memiliki syarat yaitu:
1. Acceptability: diterima oleh umum sebagai alat tukar.
2. Durability: bahannya tahan lama.
3. Portability: mudah dibawa.
4. Divisibility: dapat dibagi tanpa mengurangi nilai.
5. Stability of Value: nilainya stabil dari waktu ke waktu.
6. Scarcity: kuantitas terbatas.
7. Uniformity: memiliki kualitas yang sama.
Permintaan uang adalah sejumlah unit moneter yang ingin dipegang oleh
masyarakat atau individu. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan uang ialah
tingkat pendapatan riil, tingkat harga, tingkat suku bunga, dan fasilitas kredit. Sementara
penawaran uang merupakan jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian.
Penawaran uang ini diatur melalui kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia
selaku bank sirkulasi.
Jumlah uang beredar di masyarakat merupakan uang yang benar-benar berada di
tangan masyarakat. Uang yang berada di tangan bank, baik bank sentral atau bank
umum
4
serta uang kartal milik pemerintah, tidak dapat diperhitungkan sebagai uang beredar.
Oleh sebab itu, jumlah uang beredar dapat dirumuskan sebagai berikut:
Arti Sempit
Keterangan:
M1 = C + DD
M1/M2 = uang beredar C = currency/uang kartal
DD = demand deposit/uang giral
TD = time deposit/deposito berjangka
Arti Luas
M2 = C + DD + TD
M = K.P Keterangan:
M = Money (jumlah uang beredar) k = konstanta
P = Price (tingkat harga)
b. Teori Transaksi
Teori ini dikemukakan oleh Irving Fisher melengkapi teori kuantitas uang dengan
memasukkan unsur kecepatan peredaran uang. Rumus dari teori ini adalah:
M.V = P.T
Keterangan:
M = Money (jumlah uang beredar)
V = Velocity (kecepatan perputaran peredaran uang)
P = Price (tingkat harga umum)
T = Trade (jumlah barang dan jasa dalam perekonomian)
c. Teori Transaksi
Teori ini dipelopori oleh Alfred Marshal yang mengembangkan teori Irving Fisher.
Teori ini menyatakan bahwa tinggi rendahnya nilai uang tergantung pada jumlah
2
uang yang disimpan atau ditahan masyarakat untuk persediaan kas. Rumus untuk
teori ini adalah:
Keterangan :
M = K.P.Y
M = Money ( jumlah uang beredar)
k = konstanta/koefisien (keinginan untuk
menahan uang sebagai persediaan kas
P = Price (tingkat harga umum)
Y = Yield/Income (tingkat pendapatan)
Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka semakin lama uang tunai tersebut
disimpan dan sebaliknya.
C. BANK
Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 bank diartikan sebagai badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Secara umum, fungsi
bank dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kredit Pasif, yaitu kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
tabungan, deposito berjangka, dan simpanan lainnya.
2. Kredit Aktif, yaitu kegiatan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau pemberian pinjaman untuk berbagai tujuan.
3. Perantara jasa kegiatan lalu lintas moneter seperti jasa pengiriman uang, inkaso,
cek, dan lainnya.
Menurut fungsinya, bank dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Bank Sentral. Tugas dari bank sentral:
a) Mencetak dan mengedarkan uang kartal.
b) Mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
c) Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas
kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
d) Mengkoordinasikan bank-bank lain.
2. Bank Umum. Tugas dari bank umum:
a) Menghimpun dana dari masyarakat serta menyalurkannya dalam bentuk
kredit.
b) Mencetak uang giral.
c) Melayani transaksi lainnya seperti pengiriman uang, penukaran uang asing,
inkaso, dll.
Selain itu, bonafiditas bank juga dapat diukur dari beberapa hal, di antaranya ialah:
1. Rentabilitas: kemampuan bank dalam menghasilkan laba/keuntungan
3
2. Solvabilitas: kemampuan bank untuk menutup atau melunasi semua kewajibannya
3. Likuiditas: kemampuan bank untuk membayar kewajiban jangka pendek
D. KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter merupakan suatu usaha dalam mengendalikan ekonomi
makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan
jumlah uang beredar dalam perekonomian. Tujuan pemerintah melakukan kebijakan
moneter ialah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan dan mengatur peredaran uang.
2. Menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah baik untuk dalam negeri
maupun untuk lalu lintas pembayaran luar negeri.
3. Memperluas, memperlancar, dan mengatur lalu lintas pembayaran uang giral.
4. Mengendalikan laju inflasi yakni keadaan naiknya harga barang secara umum di
masyarakat.
Dalam melaksanakan kebijakan moneter, bank sentral melakukan beberapa tindakan
yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif
biasanya berupa campur tangan bank sentral secara langsung terhadap kebijakan
perbankan. Adapun kebijakan moneter kuantitatif yaitu:
a. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Kebijakan ini adalah cara mengendalikan jumlah uang beredar dengan
menjual atau membeli surat berharga pemerintah. Jika ingin menambah jumlah
uang beredar pemerintah akan membeli surat berharga sehingga diharapkan
dapat mengatasi deflasi. Sebaliknya untuk mengatasi inflasi, pemerintah dapat
menjual surat berharga kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
b. Politik Diskonto
Kebijakan ini ialah kebijakan mengatur jumlah uang beredar dengan
menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga bank sentral pada bank umum.
Bank umum kadangkala mengalami kekurangan uang atau likuiditas sehingga
harus meminjam ke bank sentral. Untuk mengatasi deflasi pemerintah akan
menurukan tingkat suku bunga bank sentral, sebaliknya dalam mengatasi inflasi
pemerintah dapat menaikkan tingkat suku bunga.
c. Rasio Cadangan Kas (Reserve Requirement Ratio)
Kebijakan ini ialah kebijakan mengatur jumlah uang beredar dengan cara
menaikkanataumenurunkanjumlahdanacadanganperbankanyangharusdisimpan di
bank sentral. Untuk mengatasi deflasi maka pemerintah akan menurukan rasio
cadangan kas dan mengatasi inflasi pemerintah dapat menaikkan rasio cadangan
kas sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
4
Sementara kebijakan moneter yang bersifat kualitatif biasanya berupa pengawasan
dan himbauan bank sentral kepada kegiatan perbankan. Dengan kata lain bank sentral
tidak turun tangan secara langsung. Adapun beberapa instrumen kebijakan moneter
bersifat kualitatif di antaranya:
a. Kredit Selektif
Kebijakan ini berarti kebijakan yang digunakan untuk mengendalikan dan
mengawasi pemberian kredit kepada masyarakat dan investasi yang dilakukan
oleh bank. Kebijakan ini untuk memperketat atau mempermudah dalam
pemberian pinjaman kepada masyarakat.
b. Politik Pembujukan Moral
Kebijakan ini mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan
kepada pelaku ekonomi yang bergerak dalam bidang moneter agar mereka
bertindak sesuai dengan otoritas moneter. Contohnya seperti mengimbau
perbankan pemberi kredit agar berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk
mengurangi jumlah uang beredar atau mengimbau agar bank meminjam uang ke
bank sentral guna meningkatkan jumlah uang beredar.
LATIHAN SOAL
1. Menurut teori kuantitas uang, perubahan harga berbanding lurus dengan perubahan
jumlah uang beredar.
SEBAB
Jumlah uang beredar tidak berubah bila terjadi perubahan cadangan minimum,
perubahan hanya terjadi pada angka pengganda uang saja. (SBMPTN/2013/942)
Jawaban: C (Pernyataan Benar, Alasan Salah)
5
3. Untuk mengendalikan inflasi, Bank Indonesia dapat melakukan kebijakan moneter
kontraktif dengan menjual Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan Sertifikat Bank Indonesia
(SBI).
SEBAB
Bank Indonesia mempunyai tugas antara lain menjaga nilai rupiah. (SBMPTN/2013/446)
Jawaban: B (Pernyataan Benar, Alasan Benar)
5. Akibat yang terjadi dengan diturunkannya bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) adalah
…. (SNMPTN/2008/103)
1) Penjualan barang-barang secara kredit meningkat
2) Bank umum menurunkan suku bunga
3) Minat masyarakat menabung turun
4) Investasi oleh produsen menurun
Jawaban: A (1, 2, dan 3 Benar)
6
EkOnOMI
SET 12
Perdagangan Internasional
1
komparatif rendah. Teori ini berdasarkan asumsi-asumsi yaitu:
1) Perdagangan hanya melibatkan dua negara
2) Perdagangan dilakukan secara sukarela
3) Barang yang dipertukarkan hanya dua macam
4) Biaya produksi dianggap tetap
5) Mengabaikan ongkos angkut
6) Tidak ada perubahan teknologi
Dalam menjalankan perdagangan internasional, ada beberapa kebijakan yang
ditempuh pemerintah yang kaitannya untuk melindungi produk dalam negeri serta
meningkatkan daya saing produk yang dijual. Beberapa kebijakan tersebut di antaranya:
a. Kebijakan proteksi, meliputi:
1) Pelarangan impor barang tertentu.
2) Penetapan tarif impor bertujuan untuk melindungi produk dalam negeri
dan mengisi kas negara (bea impor).
3) Pemberian subsidi dengan tujuan mengurangi biaya produksi dan
meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
4) Penetapan kuota impor yang bertujuan membatasi jumlah impor barang
tertentu.
5) Pemberian premi yang bertujuan supaya produsen dapat memproduksi
barang dengan jumlah dan kualitas yang baik.
b. Kebijakan perdagangan bebas (free trade policy) yakni perdagangan yang dilakukan
antar negara melalui penghilangan hambatan-hambatan seperti pengenaan tarif,
bea, dan kuota.
c. Politik dumping yaitu politik dagang yang menetapkan harga jual di luar negeri
lebih murah dibandingkan harga jual di dalam negeri untuk jenis barang yang
sama.
d. Diskriminasi harga yakni kebijakan memberlakukan harga barang yang berbeda
pada tempat dan pembeli yang berbeda dengan tujuan memaksimalkan
keuntungan.
B. NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai transaksi-transaksi
internasional antar penduduk suatu negara dengan penduduk negara lainnya pada
periode tertentu. Transaksi tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Transaksi debet, yaitu transaksi yang dapat menimbulkan bertambahnya kewajiban
negara untuk melakukan pembayaran kepada negara lain.
2. Transaksi kredit, yaitu transaksi yang mengakibatkan bertambahnya hak suatu
negara untuk menerima pembayaran dari negara lain.
Selain itu, ada pula komponen neraca pembayaran yang memberikan informasi
mengenai transaksi apa saja yang terjadi dalam suatu negara. Komponen neraca
2
perdagangan internasional terdiri atas:
3
a. Neraca Barang
Neraca ini merupakan catatan atau ikhtisar yang memuat semua transaksi ekspor
dan impor barang. Ekspor barang dicatat dalam pos kredit sementara impor
barang dicatat dalam pos debet.
b. Neraca Jasa
Neraca ini merupakan neraca yang memuat transaksi di bidang jasa seperti
ongkos pengangkutan, asuransi, perjalanan ke luar negeri, pengiriman TKI, dan
layanan jasa lainnya.
c. Neraca Hasil Modal
Neraca ini merupakan catatan yang memuat transaksi pendapatan yang
diperoleh dari hasil penanaman modal seperti bunga dan dividen.
d. Neraca Arus Modal
Biasa juga disebut Neraca Lalu Lintas Modal. Neraca ini adalah suatu catatan
yang memuat transaksi modal yang memberikan gambaran terjadinya perubahan
aset negara di luar negeri dan aset asing di negara tersebut. Perubahan aset
tersebut dapat terjadi akibat adanya investasi asing, pembelian atau penjualan
surat berharga, serta utang dan piutang suatu negara.
e. Neraca Moneter
Neraca ini adalah neraca yangmencatat transaksi moneter yaitu perubahan-
perubahan yang terjadi terhadap cadangan devisa suatu negara (emas atau valuta
asing).
Neraca pembayaran internasional juga dapat mengalami kondisi tertentu.
Kondisi tersebut dapat terjadi akibat dari adanya transaksi yang dilakukan antar
negara satu dengan negara lainnya. Kondisi-kondisi yang dimaksud ialah sebagai
berikut:
a) Neraca pembayaran defisit yang menunjukkan transaksi pembayaran luar negeri
(debet) lebih besar dibandingkan transaksi penerimaan dari luar negeri (kredit).
b) Neraca pembayaran surplus yang menunjukkan transaksi debet lebih kecil dari
transaksi kredit.
c) Neraca pembayaran seimbang (balance) menunjukkan transaksi debet sama
dengan transaksi kredit.
4
1. Kerjasama bilateral, yakni kerjasama yang hanya melibatkan dua negara. Kerjasama
ini dapat terwujud akibat banyak faktor seperti faktor nilai historis atau kesamaan
lainnya.
2. Kerjasama multilateral, yakni kerjasama yang terjadi melibatkan lebih dari dua
negara. Contohnya ialah APEC dan OPEC.
3. Kerjasama regional, yaitu kerjasama yang terjalin dalam kawasan tertentu seperti
ASEAN dan MEE.
4. Kerjasama internasional yaitu kerjasama antar negara tanpa dibatasi oleh
wilayah maupun kesamaan lainnya. Contohnya adalah World Trade Organization
(WTO).
Selain itu, negara yang melaksanakan kerjasama internasional dapat melakukan
kerjasama sesuai dengan bidang yang diinginkan. Kerjasama perbidang ini akan
membuat masing-masing negara memiliki karakteristik masing-masing dalam
menjalankan kerjasama internasional. Adapun bidang-bidang tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Bidang produksi, merupakan kerjasama dalam memproduksi barang tertentu baik
pembatasan jumlah produk maupun standar kualitas produk dengan tujuan salah
satunya adalah menstabilkan harga di pasar. Contohnya adalah OPEC.
2. Perdagangan dan tarif, yakni kerjasama yang bertujuan menjaga dan memperlancar
arus distribusi barang dari suatu negara tertentu ke negara lain. Contohnya
adalah WTO yang sebelumnya bernama General Agreement on Trade and Tariff
(GATT).
3. Keuangan, merupakan kerjasama yang mengutamakan kepentingan negara-
negara anggota di bidang keuangan. Contohnya adalah IMF, ADB, CGI, IFC.
4. Perburuhan, merupakan kerjasama guna meningkatkan kesejahteraan para pekerja
yang berkaitan dengan hak-hak yang harus diperoleh kaum buruh.
LATIHAN SOAL
1. Penurunan nilai mata uang domestik justru meningkatkan daya saing produk
dalam negeri.
SEBAB
Penurunan nilai mata uang domestik tersebut mengurangi dorongan orang asing untuk
menanamkan dananya di dalam negeri. (SBMPTN/2013/340)
Jawaban: E (Pernyataan Salah, Alasan Salah)
5
2. Pengenaan tarif atas barang impor membuat harga di dalam negeri menjadi lebih
rendah.
SEBAB
Tarif atas barang impor mendorong produsen dalam negeri untuk meningkatkan
produksinya. (SBMPTN/2013/343)
Jawaban: D (Pernyataan Salah, Alasan Benar)
3. Jika negara A mengenakan tarif untuk impor mobil dari negara B, maka ….
(SNMPTN/2012/743)
A. konsumen mobil negara B akan dirugikan
B. produsen mobil negara A akan diuntungkan
C. harga mobil dari negara B yang dijual di negara A akan turun
D. jumlah mobil buatan negara B yang dijual di negara A akan meningkat
E. konsumen negara A akan diuntungkan dari turunnya harga mobil buatan
dalam negeri A
Jawaban: B
5. Pada saat neraca perdagangan Indonesia surplus terhadap Jepang, yang terjadi adalah
…. (SNMPTN/2009/267)
1) Indonesia mengalami apresiasi
2) Indonesia mengalami depresiasi
3) Jepang mengalami depresiasi
4) Jepang mengalami apresiasi
Jawaban: B (1 dan 3 Benar)
6
EkOnOMI
SET 13
Badan Usaha dan Ketenagakerjaan
1
Dagang: kegiatan membeli barang untuk dijual kembali tanpa
mengubah bentuknya, contohnya minimarket.
Jasa: kegiatan menghasilkan jasa seperti jasa pendidikan, perbankan,
perhotelan, dan lainnya.
2. Dilihat dari aspek yuridis ekonomis:
Perusahaan perorangan yang dikelola oleh satu orang sehingga segala risiko
ditanggung sendiri.
Firma (Fa), yaitu badan usaha yang didirikan dua orang atau lebih
dengan semua pemilik menyumbangkan modal. Semua anggota bersifat
aktif dan keuntungan dibagi atas perbandingan modal.
Persekutuan Komanditer/CV (Commanditaire Venootschaf), yaitu badan usaha
yang keanggotaannya terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif
mengelola CV sementara sekutu pasif hanya menanamkan modal saja tanpa
aktif mengelola CV.
Perseroan Terbatas (PT), yaitu badan usaha yang modalnya terbagi dalam
saham. Pemegang kekuasaan tertinggi PT ada pada Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Pengelola PT adalah dewan direksi yang diawasi oleh dewan
komisaris.
Koperasi, yaitu yang pendiriaannya diatur dalam Undang-Undang Koperasi
Nomor 25 Tahun 1992 yang pengoperasiannya berdasarkan prinsip
kekeluargaan.
Yayasan, yaitu perkumpulan atau organisasi yang didirikan berdasarkan akta
notaris bertujuan untuk kesejahteraan dan tidak mencari laba.
3. Dilihat dari kepemilikan modal:
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu badan usaha baik berbentuk
Perusahaan Umum (Perum) atau Perseroan Terbatas (PT) yang kegiatannya
menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan pemberian pelayanan kepada
masyarakat namun tetap mencari keuntungan. BUMN kepemilikannya
dimiliki oleh pemerintah atau sebagian besar dimiliki pemerintah.
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yaitu badan usaha yang menghasilkan
barang atau jasa dengan tujuan mencari keuntungan.
B. KETENAGAKERJAAN
Dalam suatu negara, jumlah penduduk yang banyak akan menjadi bumerang
manakala penduduknya sebagian besar tidak bekerja. Oleh sebab itu masalah
ketenagakerjaan merupakan masalah kompleks yang setiap tahun harus diatasi dan
jumlah pengangguran yang senantiasa harus dikendalikan. Dalam UUD 1945 pasal 27
ayat 2 dikatakan bahwa setiap warga negara berhak dan bebas untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak. Maka, pemerintah perlu menyusun suatu formulasi agar
penduduk Indonesia
2
Penduduk
Usia Kerja
Di Luar Usia Kerja
Bekerja Pengangguran
3
Pengangguran voluntary terjadi akibat orang memilih tidak bekerja
padahal masih mampu bekerja.
Pengangguran siklis terjadi akibat krisis ekonomi sehingga terjadi
pemutusan hubungan kerja.
Pengangguran musiman terjadi karena pergantian atau perubahan musim.
Pengangguran teknologi terjadi karena kemajuan teknologi sehingga tenaga
manusia diganti dengan tenaga mesin.
LATIHAN SOAL
1. Badan usaha koperasi dan badan usaha perseorangan berbeda dalam hal ….
(SBMPTN/2013/345)
A. pembatasan jenis usaha
B. kesempatan mengembangkan unit usaha
C. status kepemilikan usaha
D. fungsi manajemen unit usaha
E. perlindungan hokum
Jawaban: C
3. Ada dua orang atau lebih berkumpul dan sepakat untuk memiliki dan mengoperasikan
bisnis secara bersama-sama, maka bentuk usaha yang sesuai adalah …. (UM
UGM/2009/941)
A. perorangan
B. oligopolis
C. kartel
D. firma
E. CV
Jawaban: D
4
4. Penetapan upah minimum dapat menjadi sebab timbulnya pengangguran ….
(SNMPTN/2008/303)
A. terdidik
B. musiman
C. struktural
D. situasional
E. tersembunyi
Jawaban: E
5
EkOnOMI
SET 14
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
A. PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian di mana negara
mengalami kondisi terjadinya kenaikan produksi barang dan jasa dari tahun ke tahun atau
dengan kata lain terjadi kenaikan GNP. Keadaan ini dapat dicapai oleh berbagai macam
faktor sehingga lahirlah beberapa teori pertumbuhan ekonomi yakni sebagai berikut:
a. Aliran Klasik
1. Teori Adam Smith
Menurut teorinya, suatu negara mengalami pertumbuhan ditandai
dengan dua faktor utama yaitu pertumbuhan jumlah penduduk dan
peningkatan output (GNP). Jumlah penduduk dalam suatu negara dianggap
sebagai faktor yang pasif sehingga pertumbuhan suatu negara lebih
tergantung kepada pertumbuhan outputnya. Pertumbuhan output sangat
tergantung kepada jumlah modal yang ditanam. Asumsi klasik menyatakan
bahwa faktor alam bersifat konstan sehingga pada suatu saat tingkat
produksi akan mencapai tingkat “Full Employment” yang artinya
pendayagunaan alam, tenaga kerja, dan modal akan mencapai kondisi
optimum sehingga pada suatu saat output tidak dapat ditingkatkan lagi
karena sudah optimum.
1
2. Teori David Ricardo
Pada dasarnya teori yang dikemukakan David Ricardo sama dengan
yang dikemukakan Adam Smith. Dengan asumsi bahwa faktor alam dianggap
tetap sedangkan jumlah penduduk bertambah pesat maka pada suatu saat
tingkat perkembangan ekonomi akan sangat rendah dan tidak berkembang
(stationary state).
b. Aliran Neo Klasik
1. Robert Sollow-Trevor Swan. Tokoh ini menyatakan anggapannya bahwa:
Tenaga kerja tumbuh dengan laju tertentu
Ada kecenderungan menabung di masyarakat
Seluruh tabungan diinvestasikan
Sollow-Swan berkesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan
oleh pertumbuhan penduduk, akumulasi modal, dan kemajuan
teknologi.
2. Harrod-Domar. Tokoh ini menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
dipengaruhi oleh tingkat investasi sebab pengeluaran investasi akan
memengaruhi permintaan dan penawaran akan barang dan jasa.
c. Teori Historis
1. Friedrich List membagi menjadi lima tingkatan, yaitu:
Masa berburu dan mengembara
Masa beternak dan bertani
Masa kerajinan dan industri
Masa industri dan perniagaan
2. Karl Bucher membagi menjadi empat tingkatan, yaitu:
Rumah tangga tertutup
Rumah tangga kota
Rumah tangga bangsa
Rumah tangga dunia
3. W.W. Rostow membagi menjadi lima tingkatan, yaitu:
Msayarakat tradisional yang masih mementingkan diri sendiri
Prasyarat lepas landas
Lepas landas (take off)
Tingkat kematangan (maturity)
Masa konsumsi tinggi (high consumption)
d. Teori Schumpeter
Teori ini mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh inovasi yang
dilakukan oleh pengusaha (enterpreneurship).
2
B. PEMBANGUNAN EKONOMI
Pembangunan ekonomi merupakan kondisi di mana terjadinya kenaikan
pendapatan nasional (GNP) namun disertai dengan terjadinya pemerataan pendapatan
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai pembangunan ekonomi
diperlukan waktu yang cukup lama sebab pembangunan hanya dapat dicapai melalui
proses pembenahan bertahap di bidang ekonomi. Faktor dominan yang memengaruhi
pembangunan di antaranya adalah faktor demografi, sosial, budaya, geologi, topologi,
klimatologi, dan flora-fauna.
Konsep pembangunan ekonomi khususnya memerhatikan pemerataan
pendapatan danpeningkatankesejahteraanmasyarakat.
Untukmengukurtingkatkeadilanpemerataan pendapatan tidaklah mudah sebab
pendapatan dan kekayaan bukanlah alat ukur yang lengkap dikarenakan tingkat
utilitas hidup seseorang tidak selalu tergantung kepada pendapatan atau kekayaan yang
dimiliki.
Pendapatan adalah total penerimaan uang yang diterima orang atau suatu rumah
tangga selama periode tertentu. Sumber dari penerimaan rumah tangga dapat
diperoleh dari pendapatan gaji dan upah, pendapatan dari aset produktif, dan
pendapatan dari pemerintah (transfer payment). Sementara kekayaan adalah nilai
aset seseorang yang diukur pada suatu waktu tertentu. Seseorang dikatakan kaya atau
miskin pada suatu periode tertentu. Pengertian aset adalah aset produktif dan tidak
produktif misalnya rumah dan tanah yang dibiarkan menganggur.
Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau keluarga tidak mampu
memenuhi kebutuhan primer. Namun konsep ini dapat diperdebatkan sebab setiap
negara memiliki ukuran kemiskinan yang berbeda-beda. Sedangkan untuk menentukan
pemerataan distribusi pendapatan, Bank Dunia membagi penduduk dalam tiga
kelompok, yaitu:
40% berpendapatan rendah
40% berpendapatan menengah
20% berpendapatan tinggi
Apabila kelompok penduduk yang berpendapatan rendah menguasai:
< 12% PNB berarti tingkat kesenjangan tinggi
12% - 17% PNB tingkat kesenjangan sedang
> 17% tingkat kesenjangan rendah
Pendapatan dianggap didistribusikan sempurna bila setiap individu mendapat
bagian yang sama dari output perekonomian yang dihasilkan. Distribusi pendapatan
dianggap kurang adil jika sebagian besar output nasional dikuasai sebagian kecil
penduduk. Ketidakmerataan ini dapat digambarkan dalam kurva Lorenz berikut ini.
3
Lorenz Curve of Income Distribution
100
90
80
70
60
50
40 A
30
20
B
10
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Cumulative population share (%)
Dalam kondisi adil sempurna, kurva Lorenz membentuk garis lurus diagonal. Jika
distribusi pendapatan kurang adil, maka kurva Lorenz membentuk garis lengkung 0AB
menjauhi garis diagonal. Alat untuk mengukur ketidakadilan distribusi pendapatan ialah
koefisien gini yang menghitung luas kurva Lorenz. Tingkat pemerataan pendapatan
akan terjadi jika semua orang mendapatkan distribusi pendapatan yang sama rata, atau
dengan kata lain Rasio Gini-nya adalah sama dengan nol (Gini Ratio = 0). Jadi singkatnya
rasio Gini adalah rasio tentang distribusi pendapatan dengan angka kisaran 0 sampai
dengan 1. dan jika G mendekati 0 berarti distribusi pendapatan yang diterima hampir
sama dengan banyak penduduk. Hasil dari perhitungan luas kurva Lorenz itu akan
menghasilkan suatu angka rasio sebagai berikut:
G < 0,3 artinya ketimpangan rendah
0,3 G 0,5artinya ketimpangan sedang
G > 0,5 artinya ketimpangan tinggi
LATIHAN SOAL
1. Suatu perekonomian yang ditandai oleh meningkatnya Indeks Harga Konsumen (IHK)
akan ditandai oleh …. (SBMPTN/2013/348)
A. produk nasional bruto riil menurun
B. daya beli masyarakat meningkat
C. nilai mata uang negara tersebut naik
D. tingkat bunga nominal naik
E. produk domestik bruto nominal turun
Jawaban: B
4
2. Kesejahteraan masyarakat akan meningkat apabila tingkat pertumbuhan ekonomi
lebih tinggi daripada tingkat pertambahan penduduk.
SEBAB
Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dihitung berdasarkan pada kenaikan (dalam
presentase) produk domestik bruto (PDB) nominal. (SBMPTN/2013/340)
Jawaban: C (Pernyataan Benar, Alasan Salah)
5
EkOnOMI
SET 15
Elastisitas
E = %Q atau E = P Q
%P QP
1
b. Permintaan/Penawaran Bersifat Inelastis (E < 1)
Persentase perubahan kuantitas permintaan < dari persentase perubahan harga.
Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk
kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap
membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun
mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidak akan sebesar
kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya, jika harga beras turun konsumen tidak
akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi
beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang
sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya
biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena kita tetap
membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita
juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga
tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi
tidak elastis.
2
sejenis.
3
C. ELASTISITAS SILANG
Elastisitas silang adalah elastisitas yang mengukur tingkat kepekaan perubahan
jumlah barang tertentu yang diminta (misalnya barang x) akibat perubahan harga
barang lainnya (misalnya barang y). Elastisitas silang berlaku baik bagi barang-barang
substitusi maupun barang komplementer. Rumus dari elastisitas silang ialah:
D. ELASTISITAS PENDAPATAN
Elastisitas pendapatan adalah persentase perubahan jumlah barang yang diminta
(Q) akibat perubahan pendapatan riil (Y) konsumen. Rumus elastisitas pendapatan
adalah:
E = %Q atau E = Y Q
%Y QP
4
LATIHAN SOAL
1. Seorang ahli ekonomi yang dipekerjakan dalam sebuah perusahaan furnitur besar
memprediksikan, jika terjadi peningkatan pendapatan masyarakat tahun depan maka
permintaan terhadap furnitur perusahaan tersebut akan meningkat. Prediksi ini sangat
tergantung pada, apakah produksinya …. (SNMPTN/2008/103)
A. memiliki banyak barang pengganti
B. memiliki banyak barang pelengkap
C. barang normal
D. barang tidak normal
E. barang mewah
Jawaban: C
3. Pada saat harga Rp3.000,00 jumlah barang yang diminta 500 unit dan pada saat harga
turun menjadi Rp2.700,00 jumlah barang yang diminta naik menjadi 600 unit, maka
…. (SPMB/2007/360)
1) Elastisitas permintaan adalah elastis
2) Dalam grafik kurva permintaan kelihatan lebih tegak
3) Persentase penurunan harga lebih kecil dari persentase kenaikan jumlah barang
yang diminta
4) Turunnya harga disebabkan oleh naiknya jumlah barang yang diminta
Jawaban: B (1 dan 3 Benar)
5
Jawaban: A
6
5. Meningkatkan penawaran sektor pertanian relatif lebih sulit daripada meningkatkan
sektor industri karena produk pertanian bersifat …. (SNMPTN/2009/267)
A. elastis
B. inelastis
C. elastis sempurna
D. unitary elasticity
E. inelastis sempurna
Jawaban: B
7
EkOnOMI
SET 16
Akuntansi
1
terdiri dari dua jenis yaitu akun riil (kelompok harta, utang, dan modal) dan akun nominal
(kelompok pendapatan dan beban). Berikut disajikan sifat-sifat dari akun tersebut.
Untuk mencatat transaksi yang terjadi setelah kita memiliki dokumen yakni
bukti transaksi, maka kita memerlukan jurnal untuk menampung setiap akun yang
harus dicatat. Jurnal atau buku harian adalah buku untuk mencatat setiap bukti
pencatatan secara kronologis menurut nama akun dan jumlah yang harus didebit dan
dikredit. Setelah mencatat di jurnal, seluruh transaksi di-posting ke buku besar. Buku
besar merupakan suatu daftar untuk mencatat segala perubahan harta, utang, modal,
pendapatan, dan beban.
2
karena itu penjual akan membuat suatu bukti transaksi yang merupakan
kebalikan dari faktur penjualan, yaitu nota kredit. Bagi penjual, nota kredit
akan menjadi bukti penerimaan kembali (retur penjualan). Sedangkan bagi
pembeli, nota kredit akan menjadi bukti penerimaan kembali (retur
pembelian).
3. Kuitansi
Setiap pengeluaran oleh perusahaan perlu dibuatkan kuitansi yang
ditandatangani oleh si penerima pembayaran. Bagian perusahaan, kuitansi
ini akan menjadi bukti pembayaran (pengeluaran uang). Sedangkan bagi
penerima, kuitansi ini akan menjadi bukti penerimaan uang.
b. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Umum
Secara umum akuntansi perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan akuntansi
perusahaan jasa. Perbedaannya terletak pada kegiatan (proses akuntansi) yang
dilakukan kedua perusahaan tersebut. Perlu diketahui bahwa dalam perusahaan
dagang terdapat akun barang dagang dan akun-akun lain yang berhubungan
dengan barang dagang. Hal ini yang membedakan dengan perusahaan jasa.
Untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bersifat prinsip antara
proses pencatatan (jurnal) transaksi pada perusahaan jasa dengan perusahaan
dagang, berikut ini disajikan contoh pencatatan transaksi perusahaan dagang
yang telah berjalan.
Jurnal Umum
Transaksi Jurnal
Kas Rp xxx
Transaksi penyerahan modal
Modal Rp xxx
Perlengkapan kantor Rp xxx
Transaksi pembelian perlengkapan
kantor, perlengkapan toko dan Peralatan toko Rp xxx
peralatan toko Kas Rp xxx
Pembelian Rp xxx
Transaksi pembelian barang dagang
secara kredit
Utang dagang Rp xxx
Rp xxx
Biaya/Beban
Transaksi pembayaran biaya/Beban
Kas Rp xxx
3
Transaksi retur pembelian & Utang dagang Rp xxx
Retur pembelian
pengurangan harga Rp xxx
& Ph
Utang Dagang Rp xxx
Transaksi yang mengakibatkan
Kas Rp xxx
potongan pembelian
Potongan
Pembelian Rp xxx
Transaksi pembelian barang dagang Pembelian Rp xxx
secara tunai Kas Rp xxx
Transaksi penjualan barang dagang Piutang dagang Rp xxx
secara kredit Penjualaan Rp xxx
c. Jurnal Khusus
1. Pengertian Jurnal Khusus
Buku harian atau jurnal yang selama ini dipelajari adalah jurnal umum. Setiap
terjadi transaksi maka harus dicatat dalam jurnal umum dan diposting ke buku
besar. Hal tersebut akan mudah dilakukan bila transaksi yang terjadi jumlahnya
sedikit. Namun apabila jumlah transaksinya banyak, penggunaan jurnal umum
menjadi tidak efisien. Untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan jurnal
khusus (buku harian khusus). Penggunaan jurnal khusus dapat menghemat
waktu, tenaga, dan biaya. Berikut ini beberapa manfaat jurnal khusus.
Memudahkan pemindahbukuan ke buku besar. Pada jurnal khusus
disediakan kolom-kolom khusus untuk beberapa jenis transaksi tertentu.
Dengan cara ini penulisan nama akun pada waktu membuat ayat
jurnal tidak perlu dilakukan tiap transaksi. Posting transaksi dari jurnal
ke buku
4
5
besar dilakukan sekaligus untuk transaksi-transaksi yang terjadi
selama satu periode.
Memungkinkan pembagian pekerjaan. Setiap jurnal khusus dapat
digunakan untuk mencatat satu jenis transaksi saja, sehingga
memungkinkan pembagian tugas pencatatan kepada beberapa orang.
2. Macam-macam Jurnal Khusus
Jurnal khusus yang dibuat oleh perusahaan dagang disesuaikan dengan
kebutuhan. Jika suatu transaksi terjadi berulang-ulang dan sama, maka
dikelompokan pada satu jurnal khusus. Sesuai dengan kegiatan perusahaan
dagang maka jurnal khusus yang sering digunakan adalah jurnal pembelian,
jurnal pengeluaran kas, jurnal penjualan, dan jurnal penerimaan kas. Apabila
terdapat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam keempat jurnal khusus
tersebut maka pencatatannya dilakukan pada jurnal umum.
Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian adalah jurnal untuk mencatat pembelian barang
dagangan dan harta lainnya secara kredit. Sedangkan pembelian
barang dagangan dan harta lainnya secara tunai dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas.
Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat pengeluaran uang,
termasuk pembelian barang dagangan secara tunai dan pembayaran
utang. Pada jurnal ini kolom utang dagang dan pembelian
dibuatkan kolom khusus. Sedangkan untuk transaksi yang jarang
terjadi dicatat pada kolom “Serba-serbi”. Untuk kolom kredit terdiri atas
kolom kas dan potongan pembelian. Bila tidak ada potongan
pembelian maka jumlah yang dicatat dalam kolom kas akan sama
dengan debit pada kolom utang dagang. Namun bila terdapat
potongan pembelian maka jumlah kredit pada kolom kas akan lebih
kecil. Sedangkan jumlah potongan pembelian akan dicatat pada
kolom potongan pembelian.
Jurnal Penjualan
Penjualan barang dagangan oleh perusahaan dagang biasanya disebut
penjualan. Penjualan barang dagangan secara tunai dicatat sebagai
debit pada akun Kas dan kredit pada akun Penjualan. Biasanya dalam
praktik, penjualan secara tunai dicatat dalam jurnal penerimaan kas
sedangkan penjualan secara kredit dicatat dalam jurnal penjualan.
Jadi, jurnal penjualan adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat
penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit. Penjualan
barang dagangan secara kredit dicatat sebagai debit pada akun
Piutang Dagang dan kredit pada akun Penjualan.
6
Jurnal Penerimaan Kas
Semua transaksi yang menambah jumlah uang kas dicatat dalam
buku penerimaan kas (cash receipt journal). Uang kas dapat diterima
dari berbagai sumber, misalnya setoran modal dari pemilik, pencairan
kredit bank, penjualan tunai, penagihan piutang, dan penagihan
wesel tagih serta bunganya. Dalam perusahaan dagang, sumber
penerimaan kas yang paling sering terjadi adalah penjualan tunai dan
penagihan piutang dagang. Jurnal penerimaan kas dibuat untuk
mencatat semua penerimaan uang. Dengan demikian jurnal
penerimaan kas dibuat kolom khusus. Banyaknya kolom dan judul
akun ditentukan oleh sering tidaknya suatu transaksi terjadi.
Jurnal Umum
Selain keempat jurnal khusus tersebut di atas, perusahaan harus tetap
membuat jurnal umum untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak
dapat dicatat dalam jurnal khusus yang tersedia, seperti retur pembelian
dan retur penjualan.
C. JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian dibuat setiap akhir periode dengan tujuan menyesuaikan
nilai pada akun tertentu agar pada akhir periode menggambarkan nilai yang
sebenarnya. Berikut perkiraan-perkiraan yang perlu disesuaikan beserta jurnalnya:
a. Penyusutan Aktiva Tetap
Beban penyusutan (D)
Akumulasi Penyusutan (K)
b. Pemakaian Perlengkapan
Beban Perlengkapan (D)
Perlengkapan (K)
c. Persediaan Barang Dagang
Ikhtisar Rugi Laba (D)
Persediaan Barang Dagang (K)
(menutup persediaan awal)
Persediaan Barang Dagang (D)
Ikhtisar Rugi Laba (K)
(memunculkan persediaan akhir)
d. Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban gaji/bunga/sewa (D)
Utang gaji/bunga/sewa (K)
7
e. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Piutang sewa (D)
Pendapatan sewa (K)
f. Beban Dibayar di Muka
Beban Sewa (D)
Sewa Dibayar di Muka (K)
Jurnal penyesuaian untuk pengakuan beban, atas beban dibayar di muka.
g. Pendapatan Diterima di Muka
Sewa Diterima di Muka (D)
Pendapatan Sewa (K)
Jurnal penyesuaian untuk pengakuan pendapatan, atas pendapatan yang
diterima di muka.
D. LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses akuntansi. Laporan
keuangan terdiri atas:
a. Laporan Rugi Laba
Laporan ini memberikan gambaran mengenai selisih antara pendapatan yang
diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Selisih tersebut yang
akan memberikan gambaran apakah perusahaan tersebut mengalami keuntungan
atau kerugian.
b. Laporan Perubahan Modal
Laporan ini memberikan informasi mengenai penambahan atau pengurangan
modal yang terjadi setelah perusahaan tersebut beroperasi. Jika perusahaan
laba maka akan terjadi penambahan modal. Sebaliknya jika rugi maka perusahaan
akan mengalami pengurangan modal
c. Laporan Neraca
Laporan ini memberikan gambaran kondisi Harta, Utang, dan Modal perusahaan
setelah perusahaan menjalani periode tertentu.
8
b. Memindahkan Akun Beban ke Akun Ikhtisar R/L
Ikhtisar R/L (D)
Beban (K)
c. Memindahkan Sisa Akun Prive ke Akun Modal
Modal (D)
Prive (K)
d. Memindahkan Sisa Akun Ikhtisar R/L ke Akun Modal
Ihktisar R/L (D)
Modal (K)
(jika Laba)
Modal (D)
Ikhtisar R/L (K)
(jika Rugi)
Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat untuk membalik beberapa akun yang
ada pada jurnal penyesuaian dengan tujuan untuk menyederhanakan pembuatan
jurnal umum pada periode selanjutnya. Jurnal pembalik ini dibuat ketika perusahaan
masuk ke periode yang baru. Akun yang memerlukan jurnal pembalik ialah:
1. Beban yang dibayar di muka yang dicatat sebagai beban
2. Beban yang masih harus dibayar
3. Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan
4. Pendapatan yang masih harus diterima
LATIHAN SOAL
9
2. Pada akhir tahun 2012, jasa perbaikan komputer “Total” memiliki catatan sebagai berikut:
Gaji karyawan Rp15.000.000,00
Penyusutan peralatan Rp2.000.000,00
Pendapatan servis Rp32.500.000,00
Biaya perlengkapan servis Rp3.000.000,00
Pengambilan prive Rp1.000.000,00
Berdasarkan catatan tersebut, besarnya tambahan modal bagi pemilik perusahaan pada
tahun 2012 adalah …. (SBMPTN/2013/344)
A. Rp32.500.000,00
B. Rp17.500.000,00
C. Rp16.500.000,00
D. Rp14.500.000,00
E. Rp11.500.000,00
Jawaban: E
3. Bila perusahaan membayar sewa gedung sebesar Rp5 juta pada bulan Januari, maka
akan dijurnal beban sewa Rp5 juta pada sisi debit dan kas pada sisi kredit.
SEBAB
Sewa gedung termasuk bagian dari biaya tetap bagi suatu perusahaan.
(SBMPTN/2013/348)
Jawaban: B (Pernyataan Benar, Alasan Benar, Tidak Berhubungan)
4. Diketahui nilai:
Perlengkapan kantor Rp1.500.000,00
Peralatan kantor Rp3.750.000,00
Piutang dagang Rp20.750.000,00
Pembelian Rp15.500.000,00
Berdasarkan data tersebut, besarnya nilai rekapitulasi jurnal pembelian adalah ….
(SBMPTN/2013/448)
A. Rp24.500.000,00
B. Rp20.750.000,00
C. Rp17.000.000,00
D. Rp15.500.000,00
E. Rp5.250.000,00
Jawaban: D