I N T E RV E N S I P E M E R I N TA H SURPLUS EKONOMI
• Surplus konsumen yaitu selisih antara jumlah yang konsumen
sedia bayarkan dengan yang harus dibayar. • Surplus produsen yaitu selisih antara jumlah yang diterima dengan yang mereka harapkan untuk dibayar. • Teori surplus ekonomi sangat bermanfaat dalam menganalisa dampak campur tangan pemerintah yang dianggap makin buruk apabila total kehilangan surplus ekonomi (kehilangan surplus konsumen dan surplus produsesn) makin besar. KEGAGALAN PASAR
• Infromasi tidak sempurna
• Daya monopoli • Eksternalitas • Barang publik • Barang altruisme INTERVENSI PEMERINTAH
• Tujuan campur tangan pemerintah
1. Menjamin agar kesamaan hak terpenuhi 2. Menjaga perekonomian tumbuh dan stabil 3. Mengawasi kegiatan perusahaan 4. Menyediakan barang publik 5. Mengawasi agar ekternalitas kegiatan ekonomi dapat dikurangi • Cara pemerintah 1. Kontrol harga 2. Pajak dan subsidi 3. Tarif dan kuota KONTROL HARGA
• Tujuan kontrol harga adalah melindungi konsumen atau
produsen. • Bentuk kontrol harga yang paling umum digunakan adalah 1. Penetapan harga dasar (floor price) 2. Harga maksimum (ceiling price) 1. HARGA DASAR (FLOOR PRICE)
• Harga dasar adalah tingkat harga minimum yang diberlakukan.
• Contoh : Bila pemerintah menetapkan harga dasar gabah Rp700/kg, pembeli harus membeli gabah dari petani gabah dengan harga serendah-rendahnya Rp700/kg. Kasus Pasar Gabah di Karawang Qd = 2000 – 3P Qs = -500 + 2P Dimana, Qd, Qs = ribu ton per musim P = ratus ribu rupiah per ton Keseimbangan pasar tercapai pada harga gabah Rp 500.000 per ton. Sedangkan jumlah gabah yang tersedia 500.000 ton per musim. Andaikan pemerintah merasa bahwa jumlah gabah terlalu sedikit dan berniat menambahnya pada musim tanam mendatang dengan menetapkan harga dasar gabah menjadi Rp 600.000 per ton, maka akan terjadi penawaran sebesar 500.000 ton. Sebab penawaran naik menjadi 700.000 ton sedangkan permintaan trun menjadi 200.000 ton. Keputusan ini akan merugikan konsumen dan produsen karena total surplus ekonomi yang hilang (surplus konsumen dan surplus produsen) besarnya seluas segitiga B+C Agar harga gabah tetap pada tingkat Rp600.000per ton, pemerintah harus membeli kelebihan penawaran tersebut. pembeliaan pemerintah memperbesar permintaan (Qdp), akibatnya kurva permintaan bergeser ke Qd2. Besar anggaran yang disediakan adalah Rp 300M. 2. HARGA TERTINGGI (CEILING PRICE)
• Harga tertinggi adalah batas maksimum harga penjualan oleh
produsen. • Contoh : Penetapan harga patokan setempat (HPS) untuk semen. • Tujuan penetapan harga tertinggi umumnya agar harga produk dapat dijangkau oleh konsumen yang daya belinya kurang. Kasus Pasar Mie Instant di Indonesia Qd = 20.000 – 5P Qs = -5.000 + 20P Dimana Qd, Qs = ribu bungkus per bulan P = harga per bungkus Keseimbangan pasar terjadi pada tingkat harga mie Rp1000 per bungkus, dengan jumlah 15jt bungkus per bulan. Pemerintah merasa harga mie terlalu tinggi dan menetapkan harga Rp750/bungkus. Keputusan ini menyebabkan kelebihan permintaan sebesar 6.250.000 bungkus per bulan. secara ekonomis ini merugikan, karena kehilangan surplus ekonomi (deadweight loss) sebesar segitiga A+B KUOTA
• Selain dengan pembelian, pemerintah mempengaruhi tingkat
harga dengan melakukan kebijaksaan kuota (pembatasan produksi). • Misalnya : pemerintah membantu petani jagung dengan cara membatasi produksi (kuota) untuk meningkatkan harga. Kasus Pembatasan Kuota Jagung Keseimbangan pasar terjadi di E1 dengan jumlah jagung Q0 dan P0. Jika pemerintah ingin menjaga harga minimal P1 maka jumlah produksi dibatasi sampai Q1.kurva penawaran yang relevan adalah S1. Keputusan ini mengurangi surplus konsumen sebesar A+B. Produsen kehilang surplus sebesar C, tetapi memperoleh tambahan surplus seluas A ditambah insentif tidak memproduksi seluas F. Agarprodusen jagung mau mengurangi produksinya sampai tingkat Qy, maka insentif finansial yang harus diberikan setidaknya seluasnya B+C+F. PAJAK
• Keputusan penentuan pajak harus mempertimbangkan
elastisitas permintaan dan penawaran. Jika tidak, tujuan-tujuan yang ditargetkan tidak tercapai. • Pajak menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri atas SUBSIDI
• Subsidi dapat dipandang sebagai pajak negatif
• Manfaat pemberian subsidi terbagi-bagi antara produsen dan konsumen,tergantung elastisitas permintaan dan penawaran • Subsidi menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kanan bawah TERIMAKASIH