Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN 4

I N T E RV E N S I P E M E R I N TA H
SURPLUS EKONOMI

• Surplus konsumen yaitu selisih antara jumlah yang konsumen


sedia bayarkan dengan yang harus dibayar.
• Surplus produsen yaitu selisih antara jumlah yang diterima
dengan yang mereka harapkan untuk dibayar.
• Teori surplus ekonomi sangat bermanfaat dalam menganalisa
dampak campur tangan pemerintah yang dianggap makin
buruk apabila total kehilangan surplus ekonomi (kehilangan
surplus konsumen dan surplus produsesn) makin besar.
KEGAGALAN PASAR

• Infromasi tidak sempurna


• Daya monopoli
• Eksternalitas
• Barang publik
• Barang altruisme
INTERVENSI PEMERINTAH

• Tujuan campur tangan pemerintah


1. Menjamin agar kesamaan hak terpenuhi
2. Menjaga perekonomian tumbuh dan stabil
3. Mengawasi kegiatan perusahaan
4. Menyediakan barang publik
5. Mengawasi agar ekternalitas kegiatan ekonomi dapat dikurangi
• Cara pemerintah
1. Kontrol harga
2. Pajak dan subsidi
3. Tarif dan kuota
KONTROL HARGA

• Tujuan kontrol harga adalah melindungi konsumen atau


produsen.
• Bentuk kontrol harga yang paling umum digunakan adalah
1. Penetapan harga dasar (floor price)
2. Harga maksimum (ceiling price)
1. HARGA DASAR (FLOOR PRICE)

• Harga dasar adalah tingkat harga minimum yang diberlakukan.


• Contoh : Bila pemerintah menetapkan harga dasar gabah
Rp700/kg, pembeli harus membeli gabah dari petani gabah
dengan harga serendah-rendahnya Rp700/kg.
Kasus Pasar Gabah di Karawang
Qd = 2000 – 3P
Qs = -500 + 2P
Dimana, Qd, Qs = ribu ton per musim
P = ratus ribu rupiah per ton
Keseimbangan pasar tercapai pada harga gabah Rp 500.000 per ton.
Sedangkan jumlah gabah yang tersedia 500.000 ton per musim.
Andaikan pemerintah merasa bahwa jumlah gabah terlalu sedikit dan
berniat menambahnya pada musim tanam mendatang dengan
menetapkan harga dasar gabah menjadi Rp 600.000 per ton, maka
akan terjadi penawaran sebesar 500.000 ton. Sebab penawaran naik
menjadi 700.000 ton sedangkan permintaan trun menjadi 200.000
ton. Keputusan ini akan merugikan konsumen dan produsen karena
total surplus ekonomi yang hilang (surplus konsumen dan surplus
produsen) besarnya seluas segitiga B+C
Agar harga gabah tetap pada tingkat Rp600.000per ton, pemerintah harus
membeli kelebihan penawaran tersebut. pembeliaan pemerintah
memperbesar permintaan (Qdp), akibatnya kurva permintaan bergeser ke
Qd2. Besar anggaran yang disediakan adalah Rp 300M.
2. HARGA TERTINGGI (CEILING PRICE)

• Harga tertinggi adalah batas maksimum harga penjualan oleh


produsen.
• Contoh : Penetapan harga patokan setempat (HPS) untuk
semen.
• Tujuan penetapan harga tertinggi umumnya agar harga produk
dapat dijangkau oleh konsumen yang daya belinya kurang.
Kasus Pasar Mie Instant di Indonesia
Qd = 20.000 – 5P
Qs = -5.000 + 20P
Dimana Qd, Qs = ribu bungkus per bulan
P = harga per bungkus
Keseimbangan pasar terjadi pada tingkat harga mie Rp1000 per bungkus, dengan
jumlah 15jt bungkus per bulan. Pemerintah merasa harga mie terlalu tinggi dan
menetapkan harga Rp750/bungkus. Keputusan ini menyebabkan kelebihan permintaan
sebesar 6.250.000 bungkus per bulan. secara ekonomis ini merugikan, karena
kehilangan surplus ekonomi (deadweight loss) sebesar segitiga A+B
KUOTA

• Selain dengan pembelian, pemerintah mempengaruhi tingkat


harga dengan melakukan kebijaksaan kuota (pembatasan
produksi).
• Misalnya : pemerintah membantu petani jagung dengan cara
membatasi produksi (kuota) untuk meningkatkan harga.
Kasus Pembatasan Kuota Jagung
Keseimbangan pasar terjadi di E1 dengan jumlah jagung Q0 dan P0.
Jika pemerintah ingin menjaga harga minimal P1 maka jumlah produksi dibatasi
sampai Q1.kurva penawaran yang relevan adalah S1. Keputusan ini mengurangi
surplus konsumen sebesar A+B. Produsen kehilang surplus sebesar C, tetapi
memperoleh tambahan surplus seluas A ditambah insentif tidak memproduksi seluas F.
Agarprodusen jagung mau mengurangi produksinya sampai tingkat Qy, maka insentif
finansial yang harus diberikan setidaknya seluasnya B+C+F.
PAJAK

• Keputusan penentuan pajak harus mempertimbangkan


elastisitas permintaan dan penawaran. Jika tidak, tujuan-tujuan
yang ditargetkan tidak tercapai.
• Pajak menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri atas
SUBSIDI

• Subsidi dapat dipandang sebagai pajak negatif


• Manfaat pemberian subsidi terbagi-bagi antara produsen dan
konsumen,tergantung elastisitas permintaan dan penawaran
• Subsidi menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kanan
bawah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai