Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhammad Reza Aulia, S.Pt, M.

Si
Bid. Studi : Ekonomi
Paket : 5
Level : MOTS

BAB : Pasar
-Mekanisme Pasar dan Elastisitas
-Bentuk dan Jenis Pasar

1. Ada berapa jenis koefisien elastisitas


A. 1
B. 3
C. 5
D. 7
E. 9

2. Apabila pemerintah menetapkan kenaikan pajak pada tiap perusahaan, (cateris paribus) maka yang terjadi pada
kurva keseimbangan adalah …
A. Harga keseimbangan turun dan jumlah barang keseimbangan naik
B. Harga keseimbangan turun dan jumlah barang keseimbangan turun
C. Harga keseimbangan naik dan jumlah barang keseimbangan turun
D. Harga keseimbangan naik dan jumlah barang keseimbangan naik
E. Harga keseimbangan turun dan jumlah barang keseimbangan tetap

3. Faktor manakah yang menyebabkan bergesernya kurva penawaran …


A. Penggunaan teknologi
B. Bantuan subisidi dari pemerintah
C. Penerapan pajak
D. Perubahan selera konsumen
E. Kenaikan harga input

4. Alicia membeli baju monja 2 kali dalam sebulan. Namun, semenjak ia diterima bekerja di sebuah perusaahaan
bonafide, Alicia tidak pernah lagi membeli baju monja. Ditinjau dari elastisitas pendapatan, termasuk jenis apakah
baju monja?
A. Inferior
B. Mewah
C. Superior
D. Normal
E. Biasa

5. Elastisitas pendapatan dipengaruhi berbagai faktor, kecuali …


A. Selera konsumen
B. Jumlah Penduduk
C. Harga barang itu sendiri
D. Harga barang komplementer
E. Harga barang substitusi

6. Sebuah badan yang ditunjuk oleh negara untuk menjadi perusahaan yang memproduksi sesuatu yang sangat
dibutuhkan orang banyak merupakan pasar
A. Monopoli
B. Duo Poli
C. Oligopoli
D. Monopolistik
E. Oligopsoni

7. Apa yang dimaksud dengan demand pull inflation?


A. Kenaikan harga yang disebabkan permintaan meningkat tajam
B. Kenaikan harga yang disebabkan penawaran berlebih
C. Kenakan harga akibat lebaran
D. Penurunan harga akibat penawaran berlebih
E. Penuruan harga akibat permintaan meningkat tajam

8. Pengepul adalah pihak yang membeli pada beberapa petani lalu menjualnya ke pihak lain, ketika mereka menjual
barang menunggu harga naik atau menekan harga sehingga petani menjadi rugi disebut
A. Pareto optimum
B. Middleman
C. Bergening Position
D. Panic Buying
E. Super normal

9. Benacana alam seperti erupsi Gunung Sibanung menyebabkan sayurang kurang tersedia di pasar kota Medan, karena
kota Medan selama ini mendapat pasokan sayur dari Brastagi, hal ini juga menyebabkan
A. Demand Pull Inflation
B. Over Supply
C. Harga naik
D. Harga turun
E. Pareto Optimum

10. Jika jumlah supply sudah di atas demand maka akan terjadi
A. Harga turun
B. Harga naik
C. Demand Pull Inflation
D. Panic Baying
E. Jumlah barang sedikit

11. Di bawah ini yang merupakan barang inferior, kecuali


A. Ikan asin
B. Baju monja
C. Beras

D. Sendal
E. Bioskop

12. Ali merupakan seorang pecinta kopi, ia datang ke coffee shop sebanyak 3 kali dalam sebulan ketika
pendapatannya sebesar Rp. 2.500.000. Tiga bulan kemudian, Ali mendapat kenaikan menjadi Rp. 3.500.000. Maka
setelah itu, ia semakin sering datang ke coffee shop untuk menikmati kopi favoritnya, menjadi 7 kali dalam sebulan.
Jika ditinjaiu dari segi elastisitas pendapatan, maka bagi Andi, kopi adalah barang
A. Inferior
B. Normal
C. Elastis
D. Inelastis
E. Unitary Elastis

13. Akibat hama tak terkendali menyebabkan produksi kangkung menjadi sangat rendah, sementara permintaan
kangkung masih cukup tinggi. Hal ini akan mengakibatkan, kecuali
A. Kenaikan harga secara signifikan
B. Perubahan titik keseimbangan pada kurva supply-demand
C. Pergeseran kurva supply ke kiri atas
D. Pergeseran kurva supply ke kanan bawah
E. Jumlah wortel yang beredar di pasar jauh berkurang

Artikel berikut untuk pertanyaan no 14-16.


Anjloknya Harga Ayam Broiler

Kita mengetahui bahwa sejak 2013 peternak ayam broiler sering turun ke jalan demi menyampaikan orasi,
pasalnya harga sering kali anjlok hingga di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) yang mengakibatkan pada kerugian
berkepanjangan. Bulan Juni tahun 2019 adalah fase terburuk bagi para peternak ayam broiler. Pasalnya, harga ayam hidup
(live bird) berada di titik terendah sekitar Rp. 8 ribu per kg hingga membuat peternak membagikan secara gratis ayam hidup
ke masyarakat sebagai bentuk protes atas harga jual ayam yang hancur. Sedangkan penurunan harga tidak dinikmati
konsumen karena harga jual di pasar tidak mengalami penurunan atau masih tetap di kisaran Rp. 30 ribu per kg (Kompas,
27 Juni 2019).
Tragedi peternak rugi yang terjadi saat ini masih dengan masalah yang sama dengan sebelumnya yaitu harga
ayam di bawah HPP akibat oversupply. Kebijakan afkir dini dan pengaturan jumlah day old chicken (doc) untuk
menyeimbangkan supply-demand sudah pernah dilakukan pemerintah melalui Dirjen PKH, tapi belum ada pengaruh yang
signifikan terhadap kesejahteraan peternak rakyat. Kebijakan tersebut kembali dilaksanakan pada saat ini untuk menjawab
tuntutan peternak. Berdasarkan kejadian-kejadian sebelumnya, hal ini belum mampu menyelesaikan rentetan masalah yang
berkepanjangan. Langkah pemerintah tersebut hanya untuk menjaga wibawa dan kredibilitas pemerintah, dari pada tidak
melakukan apa-apa atau mengatakan “ini bukan urusan saya”.

Penangkapan perusahaan yang terlibat kartel juga sudah pernah dilakukan KPPU. Jadi, upaya pembentukan tim
investigasi untuk menangkap mafia yang bermain atau pelaku praktek kartel juga belum menjamin penyelesaian masalah.
Tragedi anjoknya harga ayam merupakan bukti lemahnya peran kelembagaan peternakan rakyat. Kelembagaan
petani atau peternak efektif sebagai media penyuluhan (Kusumaningsih, 2008). Namun, saat ini belum dimanfaatkan secara
maksimal. Umumnya pengurus kelompok tani/ternak hanya berprofesi sebagai petani atau peternak saja, harusnya
kelembagaan tersebut juga didampingi tenaga ahli, sehingga fungsi kelembagaan sebagai media penyuluh dapat
memberikan dampak positif yang signigikan pada peternak apabila ada situasi seperti sekarang ini.
(Ditulis oleh Muhammad Reza Aulia, 2019)

14. Berdasarkan artkel di atas, beberapa penyebab harga ayam broiler anjlok adalah sebagai berikut, kecuali
A. Sangat banyak jumlah ayam yang tersedia di pasar
B. Peternak ayam broiler melakukan demonstrasi
C. Adanya indikasi kartel perusahaan besar
D. Pemerintah tidak berpihak pada peternak rakyat
E. Kelembagaan peternak rakyat masih lemah
Jawaban : B

15. Berdasarkan arikel di atas, mengapa peternak lebih memilih membagikan ayamnya secara gratis kepada masyarakat
A. Harga pasar di bawah Harga Pokok Produksi (HPP)
B. Peternak rakyat adalah orang-orang dermawan
C. Masyarakat sangat memerlukan daging ayam
D. Menolak Tindakan kartel oleh perusahaan besar
E. Pemerintah tidak berwibawa

16. Apa yang dimaksud dengan over supply


A. Jumlah barang di pasar meningkat pesat sehingga menyebabkan harga keseimbangan pasar naik
B. Kebijakan afkir dini
C. Harga lebih rendah dari HPP
D. Peternak rakyat tidak sejahter
E. Kelebihan panawaran yang menyebabkan penurunan harga kesimbangan
Harga Cabai Melambung Tinggi, Pengawasan Distribusi Jadi Solusi
Harga cabai merah di pasar tradisonal MMTC Medan mencapai Rp. 100.000 per kilogram yang sebelumnya sekitar Rp.
40.000 per kg. Tidak hanya itu, kenaikan harga cabai juga terjadi pada pasar-pasar lain diantaranya pasar petisah mencapai
hingga Rp. 80.000 per kg dan pasar sukaramai mencapai Rp. 70.000 per kg. (Waspada,7/3/2019). Banyak hal yang menjadi
penyebab lonjakan harga tersebut. Kabar yang beredar adalah momen bulan puasa yang menjadi penyebabnya, permintaan
yang meningkat tajam menyebabkan kenaikan harga (demand pull inflation). Sebentar lagi kita akan memasuki Lebaran,
harga barang pokok sudah menjadi berita langganan termasuk cabai yang juga menjadi langganan komoditas pendorong
inflasi.

Belum ada perhatian pemerintah yang serius dalam mengantisipasi hal ini, dibuktikan dari tahun ke tahun yang
selalu kewalahan dalam menghadapi kenaikan harga. Jika terus dibiarkan maka konsumen akan terus dirugikan, padahal
petani juga tidak terlalu diuntungkan. Harga tinggi bukan berasal dari petani, tapi dari para pengepul besar yang mempunyai
bergening position dalam menentukan harga baik harga beli di petani maupun harga jual ke konsumen dengan berbagai
cara.

Kabar lain yang beredar karena pasokan cabai merah telah mengalami penurunan akibat erupsi gunung sinabung dan faktor
cuaca. Berita kenaikan harga sudah ada setiap tahun, harga cabai tetap naik walaupun tidak ada bencana dan cuaca buruk.
Jadi, erupsi gunung sinabung dan cuaca tidak berpengaruh signifikan terhadap harga jual di pasar. Penyebab yang jarang
disebutkan adalah pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadi dengan mengorbankan orang lain (pareto optimum).

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memutus mata rantai distribusi yang tidak baik ini. Pertama,
digitalisasi data pasokan cabai merah. Setiap daerah harus mempunyai data produksi ke pusat data sehingga distribusi
produk dapat diawasi. Pemerintah juga bisa melakukan subsidi silang antar daerah. Darah yang mengalami defisit pasokan
cabai dapat dipasok oleh daerah yang kelebihan cabai sehingga lonjakan harga dapat dikendalikan. Hal ini memang masih
sulit dilakukan karena sumber daya kita belum mumpuni. Namun, ini bisa menjadi solusi jangka panjang.

Kedua, mengubah kebiasaan masyarakat agar mau mengonsumsi cabai kering atau cabai bubuk. Sebenarnya,
pasokan cabai merah kita surflus. Namun, tidak merata dan tidak selalu ada sepanjang tahun karena cabai merupakan
tanaman hortikultura yang mudah rusak dan busuk. Untuk menghindari resiko itu maka cabai dapat diolah menjadi cabai
kering dan cabai bubuk yang tahan lama. Tawaran solusi ini juga tak mudah dimana lidah masyarakat indonesia belum
terbiasa dengan cabai olahan. Dalam jangka panjang, hal ini juga bisa menjadi solusi dimana harus disertai iklan dan
promosi yang masif.
Ketiga, menilik mafia cabai. Pihak-pihak yang menguasai informasi dan memahami jalur distribusi rentan
memainkan harga demi keuntungan pribadi. Berdasarkan hasil riset, margin perdagangan dan pengangkutan cabai
mencapai 25,33 % dimana idealnya dibawah 10 %. Mengawasi rantai pasok dan rantai jalur distribusi perlu dilakukan untuk
membuktikan keterlibatan mafia. Tak hanya itu, pemasok besar jumlahnya tak teralalu banyak sehingga memungkinkan
untuk melakukan kartel. Rantai distribusi cabai terdiri dari beberapa pihak diantaranya: petani, pengepul desa, pengepul
besar dan pedagang ecer. Pada bulan Maret tahun lalu Polri menangkap dua orang pengepul cabai di Surakarta. Cabai
yang harusnya masuk ke pasar malah masuk ke perusahaan sehingga menyebabkan pasokan berkurang. Hal ini tentu
berpengaruh pada harga. Setelah harga sudah jauh lebih tinggi mereka lalu menjualnya dalam jumlah besar. Mereka
mendapat keuntungan melimpah akan tetapi konsumen sangat dirugikan. Hal ini menjadi bukti bahwa perlu ada pengawasan
terhadap jalur distribusi. Hal-hal seperti inilah yang harusnya diselidiki setiap ada momen lonjakan harga agar mengurangi
celah permainan-permainan para mafia. Tak perlu menunggu waktu lama untuk melaksanakan hal ini, cukup keseriusan
dari pihak-pihak terkait. Selain itu, untuk mengatasi hal seperti ini, pemerintah juga dapat memainkan peran menjadi
middleman.

Direktur Jenderal Hortikultura, Spudnik Sujono pernah mengklaim bahwa produksi cabai (supply) sudah di atas
permintaan (demand) sehingga tidak akan terjadi defisit pasokan. Waktu tanam cabai juga sudah diatur agar tidak ditanam
serentak. Hal ini menunjukkan bahwa disparitas harga yang tinggi bukan karena masalah pasokan tapi lebih kepada
permainan harga. Ulah spekulan yang ingin memperoleh keuntungan super normal menyebabkan panic buying, membeli
semua pasokan yang ada untuk dijual nanti ketika harga sudah tinggi.

Untuk mengatasi hal ini, Dirjen Hortikultura menguasai 20% total pasokan cabai harus terealisasi. Pemerintah yang
berperan sebagai middleman tentu akan menguntungkan petani dan konsumen. Selain dapat mensejahterakan petani
dengan membeli harga tinggi juga dapat menentukan harga jual di pasar. Selain itu, sudah pasti dapat mencegah permainan
harga para mafia.

(Ditulis oleh Muhammad Reza Aulia, S.Pt, M.Si )

17. Apa yang dimaksud dengan demand pull inflation?


A. Kenaikan harga yang disebabkan permintaan meningkat tajam
B. Kenaikan harga yang disebabkan penawaran berlebih
C. Kenakan harga akibat lebaran
D. Penurunan harga akibat penawaran berlebih
E. Penuruan harga akibat permintaan meningkat tajam

18. Pengepul adalah pihak yang membeli pada beberapa petani lalu menjualnya ke pihak lain, ketika mereka menjual
barang menunggu harga naik atau menekan harga sehingga petani menjadi rugi disebut
A. Pareto optimum
B. Middleman
C. Bergening Position
D. Panic Buying
E. Super normal

19. Benacana alam seperti erupsi Gunung Sibanung menyebabkan sayurang kurang tersedia di pasar kota Medan, karena
kota Medan selama ini mendapat pasokan sayur dari Brastagi, hal ini juga menyebabkan
A. Demand Pull Inflation
B. Over Supply
C. Harga naik
D. Harga turun
E. Pareto Optimum
20. Jika jumlah supply sudah di atas demand maka akan terjadi
A. Harga turun
B. Harga naik
C. Demand Pull Inflation
D. Panic Baying
E. Jumlah barang sedikit

21. Dalam jenis-jenis struktur pasar, ada berbagai macam kondisi, yang manakah pasar yang konsumen dan produsennya
tidak dapat menentukan harga …
A. Monopolistik
B. Oligopoli
C. Duopoli
D. Oligosoni
E. Monopsoni

22. Andi adalah seorang pengusaha sepatu. Awalnya ia menjual sepasang sepatu dengan harga Rp.100.000, dan terjual
sebanyak 20 pasang. Andi ingin meningkatkan penjualan dengan cara diskon 50%, dan terjual sebanyak 100 pasang.
Maka berapakah koefisien elastisitas sepatu yang dijual Andi?
A. 0,8
B. 1,25
C. 8
D. 12,5
E. 80

23. Harga minyak dunia mengalami kenaikan harga sebesar 10%. Hal ini memaksa pemerintah Indonesia menaikkan
harga BBM sebesar 5%, dan mengakibatkan penuruan permintaan minyak sebesar 1%, maka berapakah koefisien
elastisitas BBM di Indonesia?
A. 0,1
B. 0,2
B. 0,5
B. 1
C. 2

24. Berdasarkan data di bawah ini, tentukan elastisitas

No Harga Jumlah Barang


1 Rp. 20.000 800
2 Rp. 25.000 700
3 Rp. 30.000 600

A. Elastis
B. Inelastis
C. Uniter
D. Elastis sempurna
E. Intelastis sempurna

25. Penjualan produk saham termasuk salah satu contoh produk dari pasar …
A. Pasar Persaingan Sempurna
B. Monopoli
C. Oligopoli
D. Monopolistik
E. Oligopolistik
Jawaban

1. Jawab : C
2. Jawab : C
3. Jawab : D
4. Jawab : A
5. Jawab : B
6. Jawab : A
7. Jawab : A
8. Jawaba: A
9. Jawab : B
10. Jawab : A
11. Jawab : E
12. Jawab : B
13. Jawab : D
14. Jawab : A
15. Jawab : E
16. Jawab : A
17. Jawab : A
18. Jawab : A
19. Jawab : B
20. Jawab : A
21. Jawab : A
22. Jawab : C
23. Jawab : B
24. Jawab : B
25. Jawab : A

Anda mungkin juga menyukai