Anda di halaman 1dari 6

LOMBA CALL FOR ESSAY

KOPMA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA


“PENTINGNYA PERAN DAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH,
PERUSAHAAN DAN MASYARAKAT DALAM MENGATASI

RESESI EKONOMI GLOBAL 2023”

Disusun Oleh :
Ahmad Yoga Alfian

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2022
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akhir - akhir ini banyak konten kreator atau influencer yang membuat kita semakin takut
dan panik akan adanya resesi ekonomi global di tahun 2023. Resesi ekonomi merupakan keadaan
dimana ekonomi mengalami penurunan pendapatan selama 2 kuartal berturut-turut. Resesi
mengakibatkan banyak perusahaan mengalami kerugian sehingga mengakibatkan banyaknya
karyawan yang di PHK, bahkan ada juga perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Penyebab
peristiwa tersebut terjadi akibat pandemi Covid-19, dimana banyak orang yang diharuskan
berdiam diri di rumah yang mengakibatkan berhentinya perputaran ekonomi. Perlu diingat
bahwa ekonomi berkerja dengan perputaran uang, semakin banyak perputaran uang semakin
besar pula perekonomian tersebut. Dengan berhentinya perputaran uang tersebut, membuat
pemerintah menerapkan kebijakan melalui bank sentral untuk menurunkan suku bunga dengan
harapan banyak orang yang meminjam uang sehingga masyarakat dapat membelanjakan uangnya
dan ekonomi pun akan berjalan. Kebijakan selanjutnya yaitu pemerintah mencetak uang dengan
memberi bantuan tunai kepada masyarakat sehingga banyak masyarakat yang menggunakan
uangnya untuk berbelanja. Akibatnya banyak orang yang berbelanja mengakibatkan demand atau
permintaan naik sedangkan supply menipis, yang mengakibatkan kenaikan harga atau inflasi.
Kemudian pemerintah menaikkan suku bunga dengan tujuan agar masyarakat berbondong-
bondong menabungkan uangnya di Bank agar harga barang tetap stabil dan inflasi bisa ditekan.
Tetapi disisi lain dengan menaikkan suku bunga akan berdampak buruk bagi perusahaan
karena menurunkan minat investor dalam berinvestasi di highk risk aset yang mengakibatkan
turunnya saham pada perusahaan. Jika saham turun dalam kurun waktu yang lama maka akan
berdampak pada hilangnya investor yang bisa mengakibatkan perusahaan kekurangan dana.
Itulah mengapa sekarang banyak startup di dunia yang mem PHK karyawan-karyawan nya. Dan
inilah yang dinamakan Resesi.

B. PEMBAHASAN
Perekonomian dan stabilitas perdagangan di dunia belum kembali pulih pasca pandemi
covid-19, tapi sudah diperparah lagi dengan terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina. Yang
mana kedua negara tersebut merupakan negara produsen komoditas penting di dunia seperti
migas, gandum, kedelai, pupuk dan lain sebagainya. Pasokan komoditas tersebut menjadi
terhambat ke beberapa negara di eropa dan Amerika sehingga menimbulkan krisis energi dan
pangan. Akibatnya, harga-harga komoditas tersebut meningkat tajam dan inflasi pun tak dapat
terhindarkan akibat menurunnya pasokan migas dan pangan. Kabar baiknya pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada kuartal ke III tahun 2022 diperkirakan masih kuat karena didukung
konsumsi rumah tangga dan ekspor komoditas yang diperkirakan menjadi penopang utama.
Dalam menanggapi masalah resesi ini, kita tidak boleh bersikap panik dan gegabah dalam
menghadapinya. Jangan sampai karena kepanikan kita, malah membuat ekonomi semakin
terpuruk. Dengan kita menyimpan uang kita semua, membuat usaha dan pedagang tidak laku,
ujung-ujungnya demand berkurang dan lowongan kerja pun ikut berkurang disaat pengangguran
semakin bertambah. Itu yang ditakutkan jika masyarakat menjadi panik. Yang sepatutnya kita
lakukan adalah tidak usah terlalu takut akan terjadinya resesi namun bukan berarti kita bisa
seenaknya mengacuhkan kemungkinan terjadinya resesi. Kita juga perlu mewaspadai
kemungkinan-kemungkinan terburuk jika resesi terjadi dengan meng antisipasi lewat beberapa
cara yang bisa dilakukan, antara lain :
1. Pelihara Aset Liquid,. Aset Liquid artinya aset yang mudah dicairkan. Beli atau tukarkan aset
non likuid ke dalam aset likuid untuk persiapan jika tiba-tiba terjadi krisis atau resesi
2. Segera Melunasi Hutang. Bagi yang punya hutang, atau cicilan di bank alangkah lebih baiknya
segera dilunasi karena bunga akan terus naik karena inflasi, yang nantinya akan semakin
memberatkan si penghutangnya
3. Menabung. Menabung dapat digunakan sebagai dana darurat yang nantinya bisa digunakan
jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
4. Asuransi. Asuransi kesehatan dan lain lain dapat menjadi solusi dan perisapan untuk
mengatasi dampak buruk terjadinya resesi
5. Membeli emas. Emas merupakan investasi terbaik yang bisa kita lakukan untuk menghindari
inflasi yang semakin tinggi
6. Jangan tergoda dengan aset murah. Saat resesi terjadi banyak bermunculan aset-aset murah
karena pemiliknya butuh uang seperti harga saham dan crypto. Jangan mudah tergoda karena
tidak bisa diprediksi seberapa dalam jurang kejatuhan harga-harga aset tersebut dan sulit
memprediksi kapan aset tersebut naik
7. Menjaga kesehatan. Menjaga kesehatan fisik ataupun psikologis disaat krisis atau resesi
sangatlah penting agar tidak terkontaminasi efek-efek negatif dari terjadinya resesi
Itulah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk persiapan menghadapi resesi agar kita
dapat terhindar dari kemungkinan buruk yang terjadi. Selain itu peran pemerintah juga
dibutuhkan untuk mengatasi resesi jika resesi benar-benar terjadi yaitu dengan melakukan
beberapa hal atau kebijakan yang menurut penulis relevan, diantaranya :
1. Tidak banyak menebarkan berita buruk yang membuat masyarakat panik. Perlu diketahui
bahwa berita buruk akan menimbulkan sikap pesimistis yang malah merugikan banyak pihak.
Seperti yang sudah dijelaskan diawal juga, ketika berita buruk di sorot secara terus menerus akan
mempengaruhi psychologi masyarakat yang membuat masyarakat ketakutan sehingga semua
orang berpikir untuk lebih baik menyimpan uang semuanya dan akibatnya perputaran ekonomi
berhenti;
2. Bekerja sama dengan pengusaha kaya. Di saat terjadinya resesi banyak orang yang di PHK
dan kehilangan pekerjaannya, disaat itu pula ada satu atau dua pelaku usaha yang diuntungkan.
Oleh karena itu pemerintah harus benar-benar bisa memanfaatkan peluang. Jika ada pengusaha
atau perusahaan yang malah profit di saat resesi, segera disuruh untuk membuka lowongan
pekerjaan agar tidak semakin banyak pengangguran;
3. Menyuarakan gerakan ber Amal. Pada saat resesi terjadi banyak orang yang miskin makin
miskin dan yang kaya makin kaya. Disitulah Pemerintah bersama pemuka agama menggaungkan
gerakan ber Amal atau sedekah untuk korban-korban yang terdampak resesi melalui lembaga-
lembaga amal di Indonesia;
4. Hilirisasi komoditas. Pemerintah dapat mengolah komoditas mentah kemudian menjual
komoditas setengah jadi atau yang sudah jadi dengan harga yang lebih tinggi
5. BBM subsidi tepat sasaran ke masyarakat tidak mampu karena realitanya 80% subsidi BBM
tidak tepat sasaran oleh karena itu dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat lagi.
6. Mengaktifkan satgas pangan di daerah yang memiliki tugas melaporkan harga dan
ketersediaan komoditas untuk dilaporkan kepada kepala daerah dan selanjutnya secara
berjenjang dilaporkan kepada Kemendagri untuk di cek langsung ke lapangan terkait harga dan
ketersediaan komoditas;
7. Gerakan tanam pangan cepat panen. Yaitu gerakan menanam tanaman seperti cabai, bawang
dll oleh masyarakat agar supaya ketika terjadi resesi yang mengakibatkan inflasi tinggi.
Masyarakat kalangan bawah masih bisa memakai cabai, singkong, bawang dll untuk kebutuhan
sehari-harinya;
8. Membuat jaringan pengaman sosial seperti anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), anggaran
Bansos, anggaran Desa dll;
9. Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia berserta provinsi mengumumkan angka inflasi
hingga tingkat kabupaten/kota
10. Sebarkan literasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengendalian inflasi, dengan
menjadikan isu inflasi sebagai isu prioritas sehingga seluruh stakeholder dapat bersatu dan
bersinergi mengatasinya sehingga resesi dapat diatas seperti pada saat pandemi Covid-19.

C. Penutup
Kesimpulan dari uraian diatas yang dapat penulis simpulkan ialah dalam menghadapi
sebuah masalah diperlukan ketenangan agar masalah dapat diselesaikan dengan baik. Untuk
menghadapi resesi, persiapan yang perlu dilakukan antara lain adalah membeli aset liquid,
melunasi hutang, menabung, membeli emas, asuransi, jangan tergiur dengan aset murah, dan
jaga kesehatan baik fisik maupun psikologis. Kemudian peran pemerintah dalam mengatasi
resesi juga dapat dilakukan dengan tidak banyak menyebarkan berita yang membuat masyarakat
takut akan resesi, bekerja sama dengan pengusaha kaya atau investor, menyuarakan gerakan ber
amal, hilirisasi komoditas, BBM subsidi tepat sasaran, mengaktifkan satgas pangan di daerah-
daerah, gerakan tanam pangan cepat panen, membuat jaringan pengaman sosial, mengumumkan
angka inflasi lewat Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik serta yang paling penting
menyebarkan literasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengendalian inflasi agar seluruh
stakeholder bersama masyarakat dan pemerintah dapat bersatu mengatasi resesi seperti pada saat
Covid-19

DAFTAR PUSTAKA
1. Detikfinance.com. (2022, 17 Oktober). Kacau! Ramai-ramai Influencer Tebar Horor Resesi.
Diakses pada 26 November 2022, dari https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
6352631/kacau-ramai-ramai-influencer-tebar-horor-resesi
2. www.djkn.kemenkeu.go.id. (2022, 15 November). Kiat Mengatasi Laju Inflasi dan Ancaman
Resesi Tahun 2023. Diakses pada 26 November 2022, dari
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/15622/Kiat-Mengatasi-Laju-
Inflasi-dan-Ancaman-Resesi-Tahun-2023.html
3. . www.kemenkeu.go.id (2022, 8 November). Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-
2022 Tumbuh Impresif 5,72%. Diakses pada 26 November 2022, dari
https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Pertumbuhan-Ekonomi-
Triwulan-III-Impresif
4. blog.klikcair.com (2021, 23 Mei). Begini Dampak Harga Saham Turun Bagi Perusahaan.
Diakses pada 26 November 2022, dari https://blog.klikcair.com/dampak-harga-saham-turun-
bagi-perusahaan/
5. www.cnbcindonesia.com (2022, 20 Oktober). Banyak Startup PHK Karyawan Karena Alasan
Ini. Diakses pada 26 November 2022, dari
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20221020015626-37-381089/banyak-startup-phk-
karyawan-karena-alasan-ini
6. market.bisnis.com (2022, 24 November). Jauh dari Jurang Resesi, Ekonomi Indonesia 2023
Masih Bullish. Diakses pada 26 November 2022, dari
https://market.bisnis.com/read/20221124/7/1601963/jauh-dari-jurang-resesi-ekonomi-indonesia-
2023-masih-bullish

Anda mungkin juga menyukai