Anda di halaman 1dari 14

ninth edition

STEPHEN P. ROBBINS MARY COULTER

Chapter
Leading-
7 Memotivasi
Karyawan

PowerPoint Presentation by Mukhtar


Akuntansi-untirta universitas Sultan ageng Tirtayasa
Apakah Motivasi?
• Motovasi
 Adalah hasil dari interaksi antara orang dan suatu situasi, bukan suatu
Is the result of an interaction between the person and a situation; it is
not a personal trait.
 Adalah proses dimana usaha seseorang di kuatkan, diarahkan, dan
dilestarikan melalui pencapaian tujuan. l.
 Energy: suatu ukuran intensitas atau doronganntensity or
drive.
 Direction: Menuju tujuan organisasi.
 Persistence: Pengerahan usaha untuk mencapai tujuan.
 Motivasi akan berguna dengan baik ketika individu
kebutuhan individual sesuaia dengan tujuan
perusahaan.

Akuntansi-untirta
Teori Motivasi Awal.
• Maslow’s Hierarchy of Needs
• MacGregor’s Theories X and Y
• Herzberg’s Two-Factor Theory

Akuntansi-untirta
Early Theories of Motivation
• Maslow Teori Hirarki Kebutuhan
 Kebutuhan dikategorikan memiliki lima level dari
urutan kebutuhan terendah hingga ke yang tertinggi..
 Individual harus memuaskan kebuuthan terendah sebelum
mereka dapat memenuhi urutan kebutuhan yang lebih tinggi.
 Kebutuhan yang terpenuhi tidak akan lagi memotivasi.
 Memotivasi orang tergantung pada pengetahuan pada level
hirarki kebutuhan orang tersbut.
 Hirarki kebutuhan
 Lower-order (external): physiological, keamana
 Higher-order (internal): social, esteem, self-actualization

Akuntansi-untirta
Exhibit 16–1 Maslow’s Hierarchy of Needs

Akuntansi-untirta
Early Theories of Motivation (cont’d)
• McGregor’s Theory X and Theory Y
 Theory X
 Asumsi bahwa pekerja memiliki sedikit ambisi, keitdak
sukaan pekerjaan, menghindari tanggung jawab, dan
membutuhkan supervisi yang melekat.
 Theory Y
 Asumsi bahwa pekerja dapat melakukan arahan sendiri,
hasrat terhadap tanggaungjawab, dan menyukai pekerjaan.
 Assumption:
 Motivasi dimaksimalkan oleh partisipasi pengambilan
keputusan, ketertarikan pekerjaan, dan hubungan kelompok
yang baik.

Akuntansi-untirta
Early Theories of Motivation (cont’d)
• Herzberg’s Motivation-Hygiene Theory
 Kepuasan kerja dan ketidakpuasan diciptakan oleh
faktor yang berbeda. .
 Hygiene factors: extrinsic (environmental) factors yang
menciptakan ketidakpuasan kerja.
 Motivators: intrinsic (psychological) factors yang
menciptakan kepuasan kerja.
 Mencoba untuk menjelaskan mengapa kepuasan
kerja tidak menghasilkan peningkatan kinerja.
 Kebalikan dari Kepuasan bukan merupakan ketidakpuasan,
tetapi lebih merasa tidak puas.

Akuntansi-untirta
Exhibit 16–2 Herzberg’s Motivation-Hygiene Theory

Akuntansi-untirta
Exhibit 16–3 Contrasting Views of Satisfaction-Dissatisfaction

Akuntansi-untirta
Designing Motivating Jobs
• Job Design
 The way into which tasks can be combined to form
complete jobs.
 Factors influencing job design:
 Changing organizational environment/structure
 The organization’s technology
 Employees’ skill, abilities, and preferences

 Job enlargement
 Increasing the job’s scope (number and frequency of tasks)
 Job enrichment
 Increasing responsibility and autonomy (depth) in a job.

Akuntansi-untirta
Merancang Motivasi Kerja
• Karakteristik Model Pekerjaan.
 Kerangka kerja konseptual untuk merancang motivasi kerja yag
menciptakan pengalaman kerja yang memiliki arti yang memuaskan
pertumbuhan kebuthan karyawan.

 Lima Karakteristik utama pekerjaan:


 Keragaman Keahlian: seberapa banyak bakat dan keahlian
yang dibutuhkan?
 Identitas Pekerjaan: apakah pekerjaan menciptakan does the
job produce a complete work?
 Signifikansi tugas: seberapa penting pekerjaan.?
 Autonomy: berapa banyak independensi dimiliki oleh
pemegang pekerjaan.?
 Feedback: Apakah pekerja tahu sebaik apa mereka bekerja?

Akuntansi-untirta
Exhibit 16–6 Job Characteristics Model

Source: J.R. Hackman and J.L. Suttle (eds.). Improving Life at Work
(Glenview, IL: Scott, Foresman, 1977). With permission of the authors.
Akuntansi-untirta
Exhibit 16–7 Guidelines for Job Redesign

Source: J.R. Hackman and J.L. Suttle (eds.). Improving Life at Work
(Glenview, IL: Scott, Foresman, 1977). With permission of the authors.
Akuntansi-untirta
Dari Teori ke Praktek:
Arahan untuk memotivasi karyawan.
• Gunakan tujuan • Periksa keseimbangan
• Pastikan bahwa tujuan sistem.
dapat diterima dan • Gunakan pengakuan
dicapai. • Tunjukan perhatian dan
• Individualisasikan reward. keperdulian terhadap
• Hubungkan reward karyawan.
terhadap kinerja. • Jangan mengidahkan
uang.

Akuntansi-untirta

Anda mungkin juga menyukai