Anda di halaman 1dari 2

Macam-macam harga yang ditetapkan pemerintah

Mekanisme pasar terjadi berbeda dalam kegiatan jual beli, menjadikan pembentukan harga pasar
yang disepakati berbeda-beda pula. Terkadang harga yang terbentuk berakibat merugikan konsumen
atau merugikan produsen, karenanya campur tangan pemerintah dalam batas-batas tertentu
diperlukan. Hal tersebut dimaksudkan harga yang tercapai tidak merugikan produsen maupun
konsumen, sehingga roda ekonomi tetap berjalan. Bentuk campur tangan pemerintah tersebut adalah
melalui penetapan harga eceran tertinggi, penetapan harga terendah, pajak atau melalui subsidi. 

Bagaimana pengaruh campurtangan pemerintah terhadap pembentukan harga di pasar, akan kita
lihat pada uraian berikut. 

Pada kesempatan ini yang kita bahas, terfokus pada macam-macam harga yang ditetapkan oleh
pemerintah yaitu :

1. Harga tertinggi / maksimum

Harga eceran tertinggi (ceiling price), adalah harga tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah
yang bertujuan untuk melindungi konsumen. Dimana pemerintah menetapkan harga
maksimum suatu barang. Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga di atas harga
maksimum tersebut. Contoh penetapan harga eceran tertinggi di Indonesia seperti harga
obat-obatan di apotek, tarif kereta api, tiket bus kota, tarif taksi per kilometer atau harga tiket
pesawat terbang.

Perhatikan tabel berikut ini!


Permintaan dan Penawaran dengan Penetapan harga eceran tertinggi
Pada harga tiket bus antarkota 

Misal harga tiket bus antarkota pada awalnya adalah Rp. 36.000,00. Kuantitas yang
diperjualbelikan dipasar adalah sebanyak 580 tempat duduk. Selanjutnya pemerintah
menetapkan harga tertinggi pada tiket bus antarkota sebesar Rp. 32.000,00. Pada tingkat
harga ini kuantitas yang diminta oleh konsumen meningkat menjadi 660 tempat duduk,
namun tempat duduk yang ditawarkan hanya 460. Oleh karena itu, terdapat kelebihan
permintaan sebesar 200 tempat duduk. Untuk mengatasi kelebihan pemintaan ini, pemerintah
melakukan penambahan jumlah bis yang beroperasi.

Adanya penetapan harga eceran tertinggi menyebabkan kelebihan permintaan, yang dapat
diatasi dengan impor atau usaha-usaha lain terkait peningkatan produksi / layanan jasa.
Harga eceran tertinggi bertujuan untuk mencapai tingkat harga yang tidak merugikan
produsen maupun konsumen. Dari uraian tersebut penetapan harga eceran tertinggi akan
memberikan pengaruh pada menurunnya harga pasar, tercipta kelebihan permintaan atau
kekurangan penawaran, menurunkan kuantitas yang diperjualbelikan, dan menurunkan
penerimaan produsen.

2.Harga terendah / minimum

Harga eceran terendah (floor price) adalah harga terendah yan ditetapkan oleh pemerintah
yang bertujuan untuk melindungi produsen. Dimana pemerintah menetapan harga terendah
khususnya pada komoditas-komoditas tertentu. Misalnya pemerintah menetapkan harga
terendah pembelian gabah kering dari para petani. Para pembeli (umumnya para tengkulak)
tidak diperbolehkan membeli gabah di bawah harga yang telah ditetapkan pemerintah
tersebut.

Perhatikan tabel berikut ini!


Permintaan dan Penawaran dengan Penetapan harga eceran terendah 
Pada harga gabah kering 

Misal harga gabah kering per kilo pada awalnya adalah Rp. 4.000,00 kuantitas yang
diperjualbelikan di pasar adalah 1800 kg. Pemerintah menetapkan harga pembelian terendah
sebesar Rp. 5.000,00. Pada tingkat harga ini, kuantitas yang ditawarkan produsen meningkat
menjadi 2000 kg, namun kuantitas yang diminta oleh konsumen hanya 1700 kg. Oleh karena
itu, terdapat kelebihan penawaran (excess supply) sebesar 300 kg. Untuk mengatasi
kelebihan penawaran tersebut, pemerintah biasanya melakukan pembelian langsung kepada
para petani.

Dari uraian tersebut penetapan harga terendah akan memberikan pengaruh pada menaiknya
harga pasar, menciptakan kelebihan penawaran, menurunkan kuantitas yang
diperjualbelikan, menaiknya atau menurunnya penerimaan produsen.

Anda mungkin juga menyukai