SEKTOR PERTANIAN
Kontribusi Produk
Dalam system ekonomi terbuka, besar kontribusi produk sector pertanian bisa
lewat pasar dan lewat produksi dg sector non pertanian.
Dari sisi pasar, Indonesia menunjukkan pasar domestic didominasi oleh
produk pertanian dari LN seperti buah, beras & sayuran hingga daging.
Dari sisi keterkaitan produksi, Industri kelapa sawit & rotan mengalami
kesulitan bahan baku di dalam negeri, karena BB dijual ke LN dengan harga yg
lebih mahal.
Kontribusi Pasar.
Negara agraris merup sumber bagi pertumbuhan pasar domestic untuk produk
non pertanian spt
pengeluaran petani untuk produk industri (pupuk, pestisida, dll) & produk
konsumsi (pakaian,
mebel, dll)
Keberhasilan kontribusi pasar dari sector pertanian ke sector non pertanian
tergantung:
Harus ada surplus produk pertanian agar dapat dijual ke luar sectornya.
Market surplus ini harus tetap dijaga & hal ini juga Teknologi,
infrastrukturtergantung kepada factor penawaran & SDM nilai tukar produk
pertaniandan factor permintaan & non pertanian baik di pasar domestic & LN
Pengeluaran konsumsi oleh petaniPetani harus net savers
< produksi Tabungan petani > investasi sektor pertanian
Kontribusi Devisa.
Kontribusinya melalui :
ekspor produk pertanianSecara langsung & mengurangi impor.
peningkatan eksporSecara tidak langsung & pengurangan impor produk
berbasis pertanian spt tekstil, makanan & minuman, dll
Investasi:
Langsung Membeli mesin
Tdk Langsung Penelitian & Pengembangan
Hasil penelitian:
Supranto (1998) laju pertumbuhan sektor ini rendah, karena PMDN & PMA
serta kerdit yg mengalir kecil. Hal ini karena resiko lebih tinggi (gagal panen)
dan nilai tambah lebih kecil di sektor pertanian.
Tabel 5.17 Investasi di sektor pertanian & industri manufaktur (Rp milyar)
1993-96
Sektor 1993 1994 1995 1996
Pertanian 2.735 4.545 7.128 15.284
Manufaktur 24.032 31.922 43.342 59.218