Fungsi produksi memiliki tiga kemungkinan, yaitu : increasing return,decreasing return
ataupun negative return.secara keseluruhan karakteristik fungsi produksi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Constant Return to Variable Input
Secara umum formula untuk menerangkan hubungan output dan input yang memiliki fungsi linier dapat dirumuskan dengan Q = a + bX. Karena fungsi produksi dimulai dari nl, maka fungsi produksi dapat ditulis dengan Q = Bx Average product untuk constant return to variable input : AP = Q/X = Bx/X = b Marjinal product adalah derivasi penurunan dari fungsi produksi : MP = dQ / dX = b Sehingga, AP = MP = b, dengan demikian AP dan MP membentuk satu garis lurus yang konstan. b. Decreasing Return to Variable Input Secara umum formula untuk menerangkan hubungan output dan input yang memiliki fungsi simple quadrat yang dapat dirumuskan dengan Q = a + bX + cX, bila mengasumsikan fungsi dimulai dari titik origin maka formula tersebut dapat dirulis dengan Q = bX2 + cX2, diamana b = konstan, c = nilai yang negatif karena bX< cX, maka setiap kalia ada penambahan input (X) maka akan berdampak pada penurunan nilai Q. Hubungan antara fungsi produksi dengan average dan marginal product dapat ditulis dengan : AP =Q/X = bX – cX2/X = b – cX MP = dQ/dx = b-2cX Kurva MP berada dibawah kurva AP karena slope untuk kurva AP adalah (-c) sedangkan slope untuk MP adalah (-2c). Apabila memasukkan variable input, maka setiap kali ada penambahan input, marginal product yang berkurang lebih besar dibandingkan dengan average product yang berkurang. c. Increasing Return to Variable Input Karakteristik fungsi ini adalah setiap penambahan input produk, maka akan berdampak pada peningkatan nilai tambah output yang diproduksi. Q = a + bX + Cx2 Jika memulai dari titik origin dan nilai b dan c adalah positif, maka formula dari produksi adalah : Q = bX + cX2 Hubungan antara average dan marginal product dapat ditulis sebagai : AP = Q/X = bX – cX2/X = b + cX MP = dQ/dx = b + 2cX