Anda di halaman 1dari 15

MATEMATIKA EKONOMI

PENERAPAN FUNGSI NON - LINIER DALAM EKONOMI

Disusun Oleh :
Kelompok V
1. Annisa Fikria Hasibuan (0305201098)
2. Muhammad Ainul Razaq (0305201047)
3. Fadhila Andini (0305201012)

Dosen Pengampu :
Dwi Ardy Dermawan, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang. Kami panjatkan
puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan kesehatan dan hidayah sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula shalawat dan salam kita hadiahkan kepada
junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga
zaman terang benderang. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Penerapan Fungsi Non – Linier Dalam Ekonmi” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
“matematika ekonomi”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kaih kepasa bapak “Dwi Ardy
Dermawan, S.Pd, M.Pd” selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 12 Oktober 2022

Kelompok V

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 1
BAB II 2
PEMBAHASAN 2
A. Pengertian Fungsi Penerimaan Total 2
B. Kurva Transformasi Produksi 4
C. Kurva Indeferens 7
BAB III 11
PENUTUPAN 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi non linier merupakan bagian yang penting dalam matematika untuk ekonomi,
karena pada umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan variabel - variabel ekonomi
bentuknya tidak linier. Oleh sebab itu dengan mempelajari bentuk-bentuk fungsi non - linier
dan memahami sifat - sifatnya akan sangat bermanfaat dalam mendalami teori - teori
ekonomi. Model - model persamaan yang dipilih untuk diterapkan dapat dilakukan lebih
tepat dan mendekati keadaan yang sebenarnya. Fungsi non - linier merupakan fungsi yang
banyak sekali digunakan dalam ekonomi, karena lebih mendekati keadaan nyata.
Pemahaman akan fungsi - fungsi non-linear dalam mempelajari ilmu ekonomi tidak
kalah pentingnya dengan pemahaman akan fungsi linear. Meskipun banyak hubungan antar
variabel ekonomi cukup dapat diterangkan dengan model linear, namun tidak sedikit pula
yang lebih realistik dan rasional ditelaah dengan model non-linear. Bahkan sebagian dari
model ekonomi linear yang ada sesungguhnya merupakan penyederhanaan dari hubungan -
hubungan yang non - linear, merupakan linearisasi dari model non - linear.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fungsi penerimaan total?
2. Bagaimana konsep fungsi penerimaan total?
3. Bagaimana contoh fungsi penerimaan total?
4. Apa pengertian kurva transformasi produksi?
5. Bagaimana contoh kurva transformasi produksi?
6. Apa pengertian kurva indeferens?
7. Bagaimana contoh kurva indeferens?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian fungsi penerimaan total?
2. Untuk mengetahui konsep fungsi penerimaan total?
3. Untuk mengetahui contoh fungsi penerimaan total?
4. Untuk mengetahui pengertian kurva transformasi produksi?
5. Untuk mengetahui contoh kurva transformasi produksi?
6. Untuk mengetahui pengertian kurva indeferens?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fungsi Penerimaan Total
Fungsi penerimaan total adalah hasil kali jumlah barang yang terjual dengan harga jual
per unit barag tersebut. Secara matematik penerimaan merupakan fungsi jumlah barang,
kurvanya berupa garis lurus berlereng positif dan bermula dari titik pangkal.

Konsep Penerimaan Total :


𝑻𝑹 = 𝑷. 𝑸
Keterangan :
TR = Peerimaan total
P = Jumlah produk yang dijual
Q = Harga produk per unit
1. Tentukan titik potong terhadap sumbu
Q dan sumbu P/Tr
 Titik potong terhadap sumbu Q,
maka P/TR = 0
 Titik potong terhadap sumbu P?TR,
maka Q = 0
2. Tentukan titik puncak :
−𝒃 −𝑫
{ , }
𝟐𝒂 𝟒𝒂
𝑫 = 𝒃𝟐 − 𝟒𝒂𝒄

Contoh Soal :
Terdapat fungsi permintaan 𝑃 = 8 − 2𝑄, tentukan :
a. Permintaan total maksimum
Jawab :
𝑇𝑅 = 𝑃. 𝑄
𝑇𝑅 = (10 − 2𝑄). 𝑄

2
𝑇𝑅 = 8𝑄 − 2𝑄2
TR maksimum, digunakan rumus titik puncak :
−𝑏 −𝐷
TR maksimum ={ 2𝑎 , 4𝑎 }
−𝑏 (𝑏2 −4𝑎𝑐)
TR maksimum = { 2𝑎 , }
4𝑎

−8 (82 −4(−2)0)
TR maksimum = {2(−2) , }
4(−2)

−8 −(64−0)
TR maksimum = {−8 , }
−8

TR maksimum = {2,8}
b. Gambar kirva permintaan dan penerimaan total dalam satu bidang cartecius
Jawab :
1. Kurva permintaan (𝑃 = 8 − 2𝑄)
 Titik potong pada sumbu P, maka Q = 0
𝑃 = 8 − 2𝑄
𝑃 = 8 − 2.0
𝑃=8
Jadi, koordinatnya (𝟎, 𝟖)
 Titik potong pada sumbu Q, maka P = 0
𝑃 = 8 − 2𝑄
0 = 8 − 2𝑄
2𝑄 = 8
𝑄=4
Jadi, koordinatnya (𝟒, 𝟎)
2. Kurva penerimaan total (𝑇𝑅 = 8𝑄 − 2𝑄2 )
 Titik potong terhadap sumbu Q dan sumbu P/TR = 0
𝑇𝑅 = 8𝑄 − 2𝑄2
0 = 8𝑄 − 2𝑄2
(−2𝑄 + 8)(𝑄 + 0)
−2𝑄 + 8 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 + 0 = 0
−2𝑄 = −8 atau 𝑄 = 0
𝑄1 = 4 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄2 = 0

3
Koordinatnya (𝟒, 𝟎) atau (𝟎, 𝟎)
 Titik potong terhadap sumbu P/TR, maka Q = 0
𝑇𝑅 = 8𝑄 − 2𝑄2
𝑇𝑅 = 8.0 − 2. 02
𝑇𝑅 = 0
Koordinatnya (𝟎, 𝟎)
3. Titik puncak
−𝑏 −(𝑏2 − 4𝑎𝑐 )
{ , }
2𝑎 4𝑎
−8 −(82 − 4(−2)0)
{ , }
2(−2) 4(−2)
−8 −(64 − 0)
{ , }
−4 −8
{2,8}
4. Tentukan letak titik – titik tersebut pada bidang cartesius

B. Kurva Transformasi Produksi


Kurva transformasi adalah titik – titik kombinasi antara jumlah dua jenis produk yang
dapat dihasilkan dengan menggunakan faktor produk (input) tertentu. Suatu proses produksi
dapat menghasilkan dua atau lebih produk yang berbeda, baik dalam jenisnya maupun
mutunya. Dua atau lebih produk yang berbeda ini dihasilkan dengan menggunakan input
yang sama dan teknologi yang sama.
Jika suatu perusahaan yang menghasilkan dua jenis produk atau lebih dengan
menggunakan teknik yang berbeda tidak dapat dianalisis dengan kurva transformasi
produksi. Misalkan jumlah kedua jenis produk itu adalah X dan Y, Kurva transformasi
produksi menunjukkan hubungan sebagai berikut : “jika jumlah jenis produk X ditambah,
maka jumlah produk Y akan berkurang atau sebaliknya”. Secara ekonomi kurva transformasi
produksi dianggap cekung terhadap titik asal (origin). Semakin jauh kurva transformasi
produksi dari titik asal 0, berarti semakin banyak output yang dihasilkan dan semakin banyak
input yang dibutuhkan. Kurva transformasi produksi dapat berupa sebagian dari kurva
parabola, elips, hiperbola atau lingkaran yang terletak di kuadran I.

4
Contoh soal :

Suatu perusahaan melamine memproduksi dua jenis barang, yaitu piring (P) dan gelas (G).

Jika diketahui kurva transformasi produk untuk perusahaan tersebut P+3P+5G=130.

Tentukanlah:

1. Jumlah maksimum piring yang dapat diproduksi


2. Jumlah maksimum gelas yang diproduksi
3. Jumlah maksimum piring yang diproduksi jika diproduksi 18 gelas
4. Jumlah maksimum gelas yang diproduksi jika diproduksi 7 piring
5. Gambarkan kurva transformasi produk

Penyelesaian :

1. Perusahaan tersebut akan memproduksi piring dalam jumlah maksimum bila G = 0 (gelas
tidak diproduksi), sehingga:

P2 + 3P + 5(0) = 130

P2 + 3P - 130 = 0

−𝟑±√𝟑𝟐 − 𝟒(𝟏) (𝟏𝟑𝟎)


P1,2 = 𝟐(𝟏)

−𝟑±√𝟓𝟐𝟗
P1,2 = 𝟐

−𝟑±𝟐𝟑
P1,2 = 𝟐

5
P1 = 10 atau P2= - 13

Jadi, jumlah maksimum piring yang diproduksi sebanyak 10 unit

2. Produksi gelas maksimum akan tercapai bila P = 0, sehingga:

P2 + 3P + 5G = 130

0 + 0 + 5G = 130

G = 26

Jadi jumlah maksimum gelas yang diproduksi sebanyak 26 unit

3. Bila diproduksi gelas G = 18, maka:

P2 + 3P + 5G = 130

P2 + 3P + 5(18) = 130

P2 + 3P - 40 = 0

−𝟑±√𝟑𝟐 − 𝟒(𝟏) (−𝟒𝟎)


P12 = 𝟐(𝟏)

−𝟑±√𝟏𝟔𝟗
P12 = 𝟐

−𝟑±𝟐𝟑
P12 = 𝟐

P1 = 5 atau P2 = - 8

Jadi jumlah maksimum piring yang diproduksi bila G = 18 adalah 5 unit

4. Bila diproduksi P =7, maka:

P2 + 3P + 5G = 130

72+ 3(7) + 5G = 130

5G = 60

G = 12

Jadi jumlah maksimum gelas yang diproduksi bila P = 7 adalah 12 unit

6
5. Gambar kurvanya :

C. Kurva Indeferens
Kurva indiferens (indifference curve) adalah kurva yang menghubungkan titik-titik
kombinasi dari sejumlah barang tertentu yang dikonsumsi dan memberikan tingkat kepuasan
yang sama, atau keadaan di mana konsumen berada dalam keadaan indifferen dalam
mengkonsumsi berbagai jenis barang.
Kurva indiferens memiliki 5 sifat, yaitu :
 Kurva indiferens menunjukkan tingkat kepuasan atau utilitas yang konstan terhadap setiap
kombinasi yang terdapat di sepanjang kurva indiferens;
 Kurva indiferens mempunyai kemiringan negatif;
 Kurva indiferens cembung terhadap titik asal (0, 0);
 Kurva indiferens yang makin jauh dari titik asal, semakin tinggi tingkat kepuasan atau
utilitasnya;
 Kurva indiferens tidak saling memotong satu dengan lainnya.

Ciri – ciri kurva indiferen :


 Kurva indiferens mempunyai kemiringan negatif, karena jika barang X bertambah
konsumsinya, maka barang Y akan berkurang konsumsinya oleh konsumen agar tingkat
kepuasan konsumen tetap.
 Kurva indiferens cembung terhadap titik asal (0, 0). Ini berarti semakin banyak barang X
yang dikonsumsi, maka semakin sedikit jumlah barang Y yang harus konsumen

7
korbankan untuk mendapatkan tambahan konsumsi barang X (ΔX). Hal ini dikenal
dengan hukum tingkat substitusi marginal yang menurun.
 Kurva indiferens tidak saling berpotongan
Dengan kata lain, semakin langka suatu barang, semakin besar pula nilai substitusinya
terhadap suatu barang yang akan digantinya.
Kurva indiferens dapat diperoleh dari fungsi utilitas yang berbentuk :
𝑼 = 𝒇(𝑿, 𝒀)
di mana,
U = Tingkat utilitas atau kepuasan total konsumen
X = Jumlah barang X yang dikonsumsi
Y = Jumlah barang Y yang dikonsumsi
Bila kurva indiferens ini digambarkan dalam bidang koordinat cartesius, maka akan tampak
seperti pada gambar

 Gambar menunjukkan sumbu horizontal menunjukkan jumlah barang X yang dapat


dikonsumsi oleh konsumen dalam waktu tertentu dan sumbu vertikal menunjukkan
jumlah barang Y yang dapat dikonsumsi oleh konsumen dalam waktu tertentu.
 Misalkan konsumen memilih kombinasi di titik A, maka jumlah barang X yang dapat
dikonsumsi sebanyak X1 dan jumlah barang Y yang dapat dikonsumsi sebanyak Y1.
 Tetapi, jika konsumen memilih kombinasi di titik B, maka jumlah barang X yang dapat
dikonsumsi sebanyak X2 dan jumlah barang Y yang dapat dikonsumsi sebanyak Y2.
 Jadi, baik kombinasi di titik A maupun di titik B konsumen mempunyai kepuasan yang
sama atau indiferens.
 Kurva Indiferens yang berbentuk lingkaran

8
Lingkaran 𝑋 2 +𝑌 2 = 𝑎2 yang titik pusatnya dipindahkan ke titik (𝑎, 𝑎), sehingga rumusnya
menjadi : (𝑿 − 𝒂)𝟐 +(𝒀 − 𝒂)𝟐 = 𝒂𝟐 atau 𝑿 + 𝒀 + √𝟐𝑿𝒀 = 𝒂
Bila parameter a diubah, maka akan diperoleh sehimpunan kurva lingkaran.
Tetapi yang dipakai hanyalah busur seperempat lingkaran yang menyinggung sumbu X dan
Y di titik (a, 0) dan (0, a).
 Kurva Indiferens yang berbentuk hiperbola
Hiperbola sama sisi 𝑿𝒀 = 𝒂, yang dapat digeser sejajar sampai pusatnya berimpit dengan
titik (−𝒉, −𝒌) di kuadran ketiga, sehingga persamaannya menjadi :
(𝑿 + 𝒉)(𝒀 + 𝒌) = 𝒂
Sumbu asimtot tegak 𝑋 = −ℎ dan asimtot datar 𝑌 = −𝑘
𝒂 𝒂
Titik potong sumbu 𝑿 = (𝒌) − 𝒉 dan titik potong sumbu 𝒀 = (𝒉) − 𝒌

Bila parameter a diubah, maka akan diperoleh sehimpunan kurva hiperbola sama sisi.
Tetapi yang digunakan hanyalah bagian hiperbola di kuadran 1.
 Kurva Indiferens yang berbentuk parabola
𝑿𝟐
Parabola 𝒀 = yang dipindahkan sejajar sehingga titik puncaknya berada pada garis
𝒂𝟐

𝒀 = −𝒌 dengan sumbu X-nya berubah menurut ℎ(𝑎 + 1), maka persamaannya menjadi :
{𝑿 − 𝒉(𝒂 + 𝟏)}𝟐
𝒀+𝑲 =
𝒂𝟐
(𝑿 − 𝒉𝒂 − 𝒉)
√(𝒀 + 𝒌) =
𝒂
(𝑿 − 𝒉 )
=𝒂
√(𝒀 + 𝒌 + 𝒉)

Bila parameter a diubah, maka titik puncak parabola bergeser sepanjang garis 𝒀 = −𝒌 dan
membentuk sehimpunan kurva parabola
Titik potong sumbu 𝑿 = 𝒉(𝒂 + 𝟏) + 𝒂√𝒌
𝟐
𝟏
Titik potong sumbu 𝒀 = 𝒉𝟐 (𝟏 + (𝒂)) − 𝒌

Contoh Soal :
Jika kurva indiferens dari seorang konsumen ditunjukkan oleh persamaan 𝑋 + 𝑌√2𝑋𝑌 = 𝑎
dan seandainya kepuasan dapat diukur, berapakah jumlah barang X sebanyak 3 unit agar
tingkat kepuasannya tetap 15 satuan?

9
Diketahui X = 3 dan a = 15
𝑋 + 𝑌√2𝑋𝑌 = 𝑎
3 + 𝑌√2(3)𝑌 = 15
3 + 𝑌√6𝑌 = 15
√6𝑌 = 12 − 𝑌
6𝑌 = 144 − 24𝑌 + 𝑌 2
0 = 144 − 30𝑦 + 𝑌 2
(𝑦 − 24)(𝑦 − 6) = 0
𝑌1 = 24
𝑌2 = 6

11
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Kurva transformasi adalah titik – titik kombinasi antara jumlah dua jenis produk yang
dapat dihasilkan dengan menggunakan faktor produk (input) tertentu. Suatu proses produksi
dapat menghasilkan dua atau lebih produk yang berbeda, baik dalam jenisnya maupun mutunya.
Semakin jauh kurva transformasi produksi dari titik asal 0, berarti semakin banyak output yang
dihasilkan dan semakin banyak input yang dibutuhkan. Kurva transformasi produksi dapat
berupa sebagian dari kurva parabola, elips, hiperbola atau lingkaran yang terletak di kuadran I.

B. Saran
Penulis menyadari tentang penyusunan makalah, tentu masih banyak kesalahan dan
kekurangannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman
sudi kiranya memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Erna Aprillia. (2020). Kurva Transformasi Produksi. Karawang:
https://www.youtube.com/watch?v=d8L12DH51s8&feature=youtu.be.
Kuswor, S. (2020). Penerimaan Total. Banten:
https://www.youtube.com/watch?v=iT6Ar7yQbqk&feature=youtu.be.
Mahendra, Y. (2022). Kurva Transformasi Produksi. Kuningan:
https://www.youtube.com/watch?v=K7P1LIIRECc&feature=youtu.be.
Muhammad, S. (2022). Kurva Transformasi Produksi. Jakarta:
https://www.youtube.com/watch?v=CJUvmsw1Fng&feature=youtu.be.
(2020). Paham Kurva Indeferens.
https://www.youtube.com/watch?v=qcejl0URUDU&feature=youtu.be.
Tonaas Marentek, M. (N.D.). Macam-Macam Fungsi Dalam Ekonomi Dan Bisnis.

12

Anda mungkin juga menyukai