Anda di halaman 1dari 10

Mengidentifikasi Tata cara berendirikan koprasi

Disusun oleh:

Simforianus Tonsi

Sarliano F. Pantur

Stenifasius Sawan

Sakaraias Tanuk

FALKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS


KATOLIK INDONESIA RUTENG

2022/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “MENGIDETIFIKASI TATA CARA BERDIRINYA KOPRASI “

Makalah ini berisikan tentang subtansi teori yang ditulis dan kaitannya dengan fenomena
pembangunan di indonesia serta kritikan terhadap teori yang dibahas dan diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang hal- hal tersebut kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna.oleh karena itu kritik  dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................

A. Latar Belakang ...........................................................................


B. Rumusan masalah .......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................
D. Manfaat .......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................

2.2 Tata Cara Pembentukan Koperasi ..............................................


2.2 Nilai dan prinsip koperasi ..........................................................
2.3 Syarat pembentukan Koperasi ...................................................
2.4 Pengesahan Akta Pendirian Koperasi ........................................

BAB III PENUTUP ...............................................................................

3.1 Kesimpulan..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi hal ini berarti bahwa dalam
kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang
sejahtera baik bagiorang –orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun
untuk masyarakat di sekitarnya. "koperasi sebagai perkumpulan untuk  kesejahteraan
bersama melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan  bersama dari
para anggotannya. "koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun
usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas( Dalam
rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi
terbatas tersebut maka Pemerintah indonesia memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan  perkumpulan-perkumpulan koperasi. Pemerintah indonesia sangat
berkepentingan dengan koperasi karena koperasi di dalam sistem perekonomian
merupakan soko guru koperasi di indonesia belum memiliki kemampuan untuk
menjalankan peranannya setara efekti' dan kuat hal ini disebabkan koperasi masih
menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor  produksi khususnya
permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah
agar keberadaan koperasi yang ada di indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru
perekomian indonesia yang merupakan sistem  perekonomian yang yang dituangkan
dalam undang-undang Dasar 1945. Cita-cita koperasi memang sesuai dengan susunan
kehidupan rakyat indonesia Meski selalu mendapat rintangan namun koperasi tetap
berkembang Seiring dengan  perkembangan masyarakat berkembang pula perundang-
undangan yang digunakan Perkembangan dan perubahan perundang-undangan tersebut
dimaksudkan agar dapat selalu mengikuti perkembangan jaman Sesuai latar belakang di
atas maka penulis memilih judul makalah “Tata cara Mendirikan koperasi Primer”.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana dasar hukum yang digunakan melalui tata Cara mendirikan koperasi?
2. Bagaimana pembentukan koperasi melalui syarat-syarat yang harus dipenuhi?
3. Apa langkah-langkah dalam pembentukan koperasi primer?
4. Apa saja akta pendirian koperasi?
5. Apa saja syarat mendirikan koperasi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dasar hukum yang digunakan melalui tata cara mendirikan
koperasi?
2. Untuk mengetahui pembentukan koperasi melalui syarat-syarat yang harus
dipenuhi?
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam pembentukan koperasi primer?
4. Untuk menganalisis akta pendirian koperasi yang digunakan?
5. Untuk mengetahui syarat mendirikan koperasi?
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Manfaat yang didapat oleh penulis melalui makalah ini yaitu dapat mengetahui
dasar hukum yang digunakan melalui tata cara mendirikan koperasi  pembentukan
koperasi melalui syarat-syarat yang harus dipenuhi langkah-langkah dalam
pembentukan koperasi primer. akta pendirian koperasi yang digunakan serta
syarat mendirikan koperasi.
2. Bagi Pembaca
Manfaat yang didapat oleh pembaca dari penulisan makalah ini yaitu melalui
makalah ini pembaca mendapat referensi dari adanya informasi tentang tata cara
mendirikan syarat pembentukan. langkah-langkah akta dan syarat-syarat pada
proses pembentukan koperasi primer sehingga nantinya makalah ini mampu
menjadi salah satu pedoman dalam koperasi primer.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tata Cara Pembentukan Koperasi


a. Pengertian koperasi.
Koperasi adalah Badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan
atau Badan Hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya
sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.
b. Tujuan pembentukan koperasi.
Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan
berkeadilan.
2.2 Nilai dan prinsip koperasi
1. Nilai yang mendasari kegiatan Koperasi, yaitu :
 Kekeluargaan
 Menolong diri sendiri
 Bertanggung jawab
 Demokrasi
 Persamaan
 Berkeadilan
 Kemandirian
2. Nilai yang diyakini Anggota Koperasi, yaitu :
 kejujuran
 Keterbukaan
 Tanggung jawab dan
 Kepedulian terhadap orang lain.
3. Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut
 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
 Pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis
 Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi
 Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen
 Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Anggota, Pengawas,
Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat
tentang jati diri,kegiatan dan kemanfaatan Koperasi;
 Koperasi melayani anggotannya secara prima dan memperkuat Gerakan
Koperasi , dengan bekerjasama melalui jaringan kegiatan pada tinggkat lokal,
nasional, regional dan internasional
 Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota. Anggota
masyarakat yang akan mendirikan Koperasi wajib memiliki komitmen dan
kesepakatan untuk melaksanakan prinsip-prinsip tersebut, sehingga Koperasi yang
akan dibentuk, memiliki jati diri sebagai Koperasi. Prinsip ini merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan berkoperasi.
2.3 Syarat pembentukan Koperasi
a. Pembentukan Koperasi harus memenuhi syarat :
 Koperasi Primer di bentuk dan didirikan oleh paling sedikit 20 ( dua puluh )
orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama
 Pendiri adalah Warga Negara Indonesia, mampu melakukan tindakan hukum
Nama Koperasi paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) kata
 Melaksanakan kegiatan usaha yang langsung memberi manfaat secara
ekonomi kepada anggota
 Mengelompokkan usaha koperasi menjadi usaha utama, usaha pendukung
dan usaha tambahan, yang di cantumkan dalam Anggaran Dasar.
b. Para pendiri wajib mengadakan rapat persiapan pembentukan koperasi yang membahas
semua hal yang berkaitan dengan :
 Rencana pembentuan koperasi
 Nama Koperasi
 Rancangan Anggaran Dasar Koperasi
 Usaha Koperasi
 Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib
 Pemilihan pengurus dan pengawas.
c. Dalam rapat persiapan pembentukan Koperasi dilakukan penyuluh koperasi.
d. Dalam rapat pembentukan koperasi sebaiknya di hadiri oleh Notaris yang terdaftar pada
Kementerian Koperasi dan UKM R.I, guna mencatat pokok pembahasan yang disepakati
dalam rapat pendirian untuk di rumuskan dalam Akta Pendirian.
e. Rapat pembentukan Koperasi, dipimpin oleh seorang atau beberapa orang yang ditunjuk
oleh Para Pendiri.
f. Rapat pembentukan Koperasi, menetapkan Anggaran Dasar Koperasi yang memuat
sekurang-kurangnya :
 Daftar nama pendiri
 Nama dan tempat kedudukan
 Jenis koperasi
 Maksud dan tujuan
 Jangka waktu berdirinya;
2.4 Pengesahan Akta Pendirian Koperasi
1. Para Pendiri Koperasi atau kuasanya mempersiapkan Akta Pendirian Koperasi untuk
diajukan kepada Notaris.
2. Dalam menyusun Akta Pendirian Koperasi, Para pendiri atau kuasanya dapat
berkonsultasi denga ahli perkoperasian yang didampingi oleh Notaris.
3. Para Pendiri Koperasi atau kuasanya mengajukan permohonan pengesahan Akta
Pendirian Koperasi secara tertulis melalui Notaris kepada Menteri dengan melampirkan
dokumen berupa :
 surat keterangan persetujaun penggunaan nama Koperasi dari Pejabat
 2 (dua) rangkap Akta Pendirian Koperasi, 1 (satu) diantaranya bermaterei cukup;
 surat kuasa pendiri
 notulen rapat pembentukan koperasi
 berita acara rapat Pembentukan Koperasi
4. Permohonan pengesahan Akta Pendirian Koperasi diteriam oleh Penjabat yang
berwenang dan diberikan surat tanda terima.
5. Koperasi memperoleh status Badan Hukum setelah mendapat pengesahan oleh Menteri.
6. Nomor dan Tanggal surat Keputusan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi merupakan
nomor dan tanggal perolehan status Badan Hukum Koperasi
7. Nomor Status Badan Hukum, sekurang – kurangnya mencantumkan kode “BH”
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Dalam penyuluhan persiapan pembentukan koperasi dihadiri minimal 20 orang
yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama dan wajib
pengertian, nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
2. Rapat persiapan dan pembentukan koperasi didahului dengan penyuluhan
penjabat
3. Dalam menghadap Notaris pembuat akta koperasi, menyertakan alat bukti tertulis.
4. Pengajuan pemohonan pengesahan akta pendirian koperasi
5. Setelah permohonan pengesahan akta pendirian koperasi diajukan, maka pejabat
yang berwenang akan melakukan penelitian/vertifikasi terhadap persyaratan
pendiri koperasi dan materi anggaran dasar yang disahkan.
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/koperasi/diakses pada tanggal 6 januari 2015

http://ikasamsumantri.wordpress. com/2011/10/dasar hukumam diakses pada tanggal 6 januari


2015

http://ksusyariahzatadini.wordpress. com/2007/06/18/undang-undang-koperasi -no-25-tahun-


1992/diakses pada tanggal 6 januari 2015

Anda mungkin juga menyukai