Anda di halaman 1dari 17

“HUBUNGAN DAN PEMBAGIAN KERJA DALAM

PENGELOLAAN KOPERASI”

DISUSUN OLEH:

A.Sry Aska Resky (90500120049)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini, kami akui masih banyak kekurangan karena adanya bencana yakni
COVID-19 yang mengakibatkan segala aktivitas dilakukan secara online di rumah
masingmasing. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

MAKASSAR,22 APRIL 2022

ii
DAFTAR ISI
“HUBUNGAN DAN PEMBAGIAN KERJA DALAM PENGELOLAAN KOPERASI” i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

1. Pengertian Koperasi 3

2. Ciri Ganda Dari Koperasi Dan Permasalahannya 3

3. Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab Antar Pengurus Dan Manajer 4

4. Hubungan Kerja Dalam Pengelolaan Koperasi 9

BAB III PENUTUP 12

A. Kesimpulan 12

B. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, bahwa koperasi bukanlah badan usaha yang
berupa kumpulan modal. Koperasi adalah badan usaha yang unik karena dimiliki
oleh banyak individu. Koperasi merupakan kumpulan dari individu-individu yang
memiliki kesamaan visi, misi, dan didasari oleh jiwa kerja sama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Dalam operasinya, kebijakan-kebijakan yang diambil dalam
koperasi dilakukan secara demokratis demi kepentingan untuk mencapai tujuan
dan keinginan bersama.
Pada dasarnya, pengelolaan koperasi yang profesional adalah didasari
oleh kemampuan pengurus atau manajemen koperasi untuk menjalankan
keputusan dan kebijakan yang sudah dibuat secara demokratis dalam Rapat
Anggota Koperasi dan ditunjang oleh pengawasan yang kontinu atas realisasi
dan implementasi kebijakankebijakan tersebut.
Koperasi sebagai suatu sistem ekonomi, mempunyai kedudukan (politik)
yang cukup kuat karena memiliki dasar konstitusional, yaitu berpegang pada
Pasal 33 UUD 1945, khususnya Ayat 1 yang menyebutkan bahwa Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam
Penjelasan UUD 1945 itu dikatakan bahwa bangun usaha yang paling cocok
dengan asas kekeluargaan itu adalah Koperasi. Tafsiran itu sering pula
dikemukakan oleh Muhammad Hatta, yang sering disebut sebagai perumus
pasal tersebut. Pada Penjelasan konstitusi tersebut juga dikatakan, bahwa
sistem ekonomi Indonesia didasarkan pada asas Demokrasi Ekonomi, di mana
produksi dilakukan oleh semua dan untuk semua yang wujudnya dapat
ditafsirkan sebagai Koperasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Koperasi?
2. Bagaimana ciri ganda dari koperasi dan bagaimana permasalahannya?

1
3. Bagaimana bentuk pembagian kerja dan tanggung jawab antar pengurus dan
Manajer?
4. Bagaimana hubungan kerja dalam koperasi?
C. Tujuan Penulisan
5. Untuk mengetahui pengertian dari Koperasi
6. Untuk menambah wawasan tentang ciri ganda dari koperasi
dan permasalahannya
7. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pembagian kerja dan tanggung jawab
antar pengurus dan manajer dalam koperasi
8. Untuk memahami hubungan kerja dalam koperasi

2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan usaha atau badan hukum yang anggotanya saling
bekerja sama dalam kegiatan ekonomi. Menurut Bapak Koperasi Indonesia
Mohammad Hatta, koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib
penghidupan ekonomi berdasarkan semangat tolong menolong "seorang untuk
semua dan semua untuk seorang".
Sementara menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi dengan emlandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan
atas asas kekeluargaan.
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan
kegiatan ekonomi koperasi (usaha koperasi) atas dasar prinsip-prinsip Koperasi,
nilai dan jatidiri koperasi sehingga mendapatkan benefit (manfaat) yang lebih
besar dengan biaya yang rendah melalui usaha bersama yang dimodali, dikelola
(dimiliki) dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.
Tujuan koperasi adalah meberikan nilai tambah secara ekonomi kepada
anggotanya dibandingkan dia sebelum bergabung dengan koperasi.

2. Ciri Ganda Dari Koperasi Dan Permasalahannya


Sebagaimana telah ditetapkan, koperasi itu mempunyai ciri ganda, dalam
arti bahwa koperasi itu mengandung unsur ekonomi dan unsur social.
Sebagaimana kita ketahui Undang-Undang No. 25/1992, Pasal 30 butir ia
telah mengatur tugas dari pengurus, yaitu mengelola koperasi dan usahanya.
Dalam pasal 32 dikatakan bahwa pengurus dapat mengangkat pengelola yang
diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha. Tetapi selanjutnya,
dikatakan bahwa dengan pemberian kuasa kepada pengelola untuk mengelola
usaha koperasi, tidaklah berarti ini akan mengurangi tanggung jawab pengurus
sebagaimana ditentukan dalam pasal 31.
Undang-Undang No. 26/1992 tentang Perkoperasian mengenakan
istilah pengelola bagi manajer atau bagi orang oleh pengurus diberi wewenang
3
dan kuasa untuk mengelola usaha koperasi.
Adanya ciri ganda yang dimiliki oleh koperasi menjadikan manajemen
koperasi lebih sulit daripada mengelola sebuah perusahaan, di samping itu
koperasi memiliki cakupan multi dimensi yang bersifat strategis terhadap proses
pembangunan. Eksistensi koperasi menyandang empat karakteristik secara
sekaligus yaitu koperasi merupakan suatu sistem normatif, mekanisme
pendidikan, organisasi ekonomi dan organisasi kekuatan. Sekaitan dengan hal
tersebut, maka gagal atau suksesnya suatu koperasi adalah totalitas dari
kegagalan atau keberhasilan dari manajemen secara keseluruhan dalam
menanggapi dan memanfaatkan keadaan intern dan ekstern dari koperasi.
Untuk mengetahui kekurangan dalam pengelolaan koperasi secara
lengkap dan menentukan alternatif cara pengelolaan yang tepat tentunya perlu
dilakukan evaluasi yang seksama atas keseluruhan proses manajemen yang
telah dilakukan, tantangan yang dihadapi dan sasaran yang akan dicapai selama
ini dan masa yang akan datang.
Permasalahan yang biasa terjadi yaitu;

- pengurus belum terlalu memahami tentang proses manajemen koperasi yang


baik,
- belum terdapatnya pemahaman pengurus tentang pengelolaan permodalan
koperasi yang baik,
- pengurus belum memahami tentang cara memperoleh dan menggunakan
dana yang dimiliki secara efektif dan efisien, dan
- pengurus belum memahami metode analisis laporan keuangan yang baik
dalam praktek pengelolaan permodalan koperasi.

Ciri ganda koperasi Indonesia yang berarti bahwa koperasi itu mengandung
unsur ekonomi dan unsur social, maka yang menjadi masalah adalah bagaimana
mengimplementasikan ciri ganda tersebut secara operasional dalam manajemen
koperasi. Kedua unsur tersebut secara terpisah dan secara singkat perlu dicatat
bahwa tentang unsur social yang terkandung dalam organisasi koperasi
bukanlah sesuatu yang bersifat kedermawanan. Yang perlu dipermasalahkan
adalah bagaimana mengimplementasikan unsur tersebut dalam operasionalnya,
4
terutama dalam kaitannya dengan pembagian tugas dan tanggung jawab antara
pengurus dan manejer.
3. Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab Antar Pengurus Dan Manajer
a. Pengurus
Kekuasaan yang dimiliki oleh pengurus koperasi berada di bawah
kekuasaan rapat anggota. Pengurus hanya merupakan pemegang mandat yang
dipilih, diangkat serta diberhentikan oleh anggota. Pengurus harus membuat
kebijakan yang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga dan hasil keputusan rapat anggota lainnya dan pada akhir masa
jabatannya harus mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada anggota.
Secara umum, tugas utama pengurus Koperasi adalah memimpin
organisasi dan perusahaan koperasi, melakukan segala perbuatan hukum dan
atas nama koperasi, serta mewakili koperasi baik didalam maupun di luar
pengadilan. Pengurus dipilih dari anggota dan masa jabatan pengurus dan
pengawas satuperiode adalah tiga tahun, dan setelah masa jabatannya berakhir
dapat dipilih kembali.
Unsur-unsur Pengurus Koperasi terdiri atas :

- Ketua

- Wakil Ketua Umum

- Sekretaris I

- Sekretaris II

- Bendahara I

- Bendahara II

- Wakil Ketua Bidang Usaha Keuangan

- Wakil Ketua Bidang Usaha Pelayanan Umum, Usaha Kecil –Menengah

- Wakil Ketua Bidang Usaha Bidang Usaha Komunikasi Hubungan Usaha


Dan Pengembangan

Anggota koperasi yang dapat dipilih menjadi pengurus adalah yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :

5
• Mempunyai sifat jujur dan ketrampilan kerja.
• Mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian.
• Mampu dan cakap untuk mengambil keputusan bagi kepentingan
organisasi
• Mampu bekerja sama dengan anggota pengurus yang lain sebagai
sebuah tim kerja dan mendukung keputusan yang diambil dengan
musyawarah untuk mufakat/suara terbanyak
• Mempunyai rasa disiplin dan tanggung jawab atas jalannya kegiatan
usaha koperasi.
Pengurus bertugas :
✓ Menyelenggarakan rapat anggota.
✓ Menyelenggarakan pembinaan organisasi
✓ Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan.
✓ Mengelola koperasi dan usahanya.
✓ Mengajukan rancangan rencana kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Koperasi.
✓ Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas.
✓ Menyelenggarakan pembukuan secara tertib.
✓ Memelihara Daftar Buku Anggota, Daftar Buku Pengurus, dan Daftar
Buku Pengawas.
Pengurus berwenang :
- Menentukan kebijaksanaan koperasi sesuai dengan Keputusan Rapat
anggota.
- Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran
Dasar.
b. Manajer

Pada koperasi kecil ketua bertindak sebagai manajer, segala wewenang


dan kuasa yang dilimpahkan kepada ketua di tentukan sesuai dengan

6
kepentingan koperasi. Selain itu dalam rangka mewujudkan profesionalisme
pengelolaan usaha koperasi, pengurus juga dapat mengangkat tenaga
pengelola yang ahli untuk memngelola usaha koperasi yang bersangkutan.

Manejer adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh


Pengurus, untuk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha.
Hubungan Pengelola usaha (managing director) dengan pengurus koperasi
adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam bentuk perjanjian atau
kontrak kerja.

Manajer koperasi adalah orang yang memegang jabatan tertinggi dari


semua koperasi dimana dia bekerja sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati. Karena manajer adalah pemimpin dari semua karyawan, maka
ia harus membuat:

- kebijkan yang handal

- menjadi koordinator yang baik bagi seluruh kegiatan koperasi

- menjadi pengawas yang bijaksana

- manajer juga harus bisa mempertanggungjawabkan keuangan koperasi


kepada pengurus meskipun ada kepala bagian keuangan
- sebagai figur yang jujur dalam mengatur serta menggunakan dana
yang ada secara efisien dan produktif.

Tugas manajer adalah :


- Mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha, administrasi, organisasi dan
ketatalaksanaan serta memberikan pelayanan administratif kepada
Pengurus dan Pengawas, Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer
berfungsi :
▪ Sebagai pemimpin tingkat pengelola,
▪ Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian dan keuangan,

▪ Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala unit usaha, kepala


sekretariat dan kepala keuangan dalam upaya mengatur, membina
baik yang bersifat tehnis maupun administrative
7
- Berwenang mengambil langkah tindak lanjut atas kebijaksanaan yang
telah ditetapkan oleh Pengurus
- Bertanggungjawab kepada Pengurus melalui Ketua.

Ada beberapa bidang yang perlu ditangani oleh manajer sebagai


pengelolah usaha koperasi yaitu :

a. Bidang personalia
▪ mengusulkan pengangkatan pegawai dan pencatatan pegawai yang
melanggar tata tertib
▪ membimbing, memotifasi dan mengawasi karyawan
▪ mengusulkan peningktan pendidikan dan keterampilan pegawai
b. Bidang pengelolah usaha

Manajer secara intensif harus mencari informasi pasar dan


bertanggung jawab penuh terhadap omset penjualan. Ia juga harus
mengusahakan agar mencapai ekonomi of scale atau penurunan biaya dan
mencapai efisiensi kerja.
c. Bidang administrasi
Administrasi merupakan pendukung lancarnya koperasi
mencakup administrasi keuangan dan pembuatan laporan-laporan
yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Bidang perencanaan

- Mengkoordinir penyusunan konsep rencana kerja, rencana


pengeluaran dan rencana pemasukan
- Konsep perencanaan ini diajukan ke pengurus lalu diadakan
penyesuaian seperlunya sebelum diajukan rapat anggota
- Mengikuti rapat yang berkaitan dengan bidang usaha.
e. Bidang pengawasan
Manajer bertanggung jawab atas seluruh bidang pengawasan yang
mencakup:
▪ Perencanaan persediaan yang meliputi bahan baku dan bahan jadi

8
▪ Pengawasan investasi
▪ Kerajinan dan kedisiplinan pegawai
▪ Jumlah uang masuk dan uang keluar yang harus diketahui.

Keberadaan manajer dalam koperasi diharapkan usaha koperasi akan


dapat berkembang lebih maju. Manajer diperlukan bagi koperasi :

▪ Untuk mengelola usaha koperasi memerlukan keahlian sesuai


dengan bidang usaha koperasi, selain untuk menunjang fungsi
pengurus yang umumnya dipilih oleh anggota berdasarkan atas
kepercayaan.
▪ Pengelolaan usaha koperasi memerlukan tindakan yang
berkeseimbangan sepanjang tindakan yangberkesinambungan
sepanjang waktun sejalan dengan keberadaan koperasi itu,
sementara pengurus di[ilih untuk jangka waktu tertentu (ada
batasan waktu kepengurusan).
▪ Pengurus umumnya tidak dapat mencurahkan tenaga atau pikirannya
secara penuh dalam koperasi, karena biasanya pengurus memiliki tugas
pokoknya, sehingga manajer diperlukan untuk mengoperasionalisasikan
usaha koperasi lebih efektif dan mencapai tujuannya.
4. Hubungan Kerja Dalam Pengelolaan Koperasi
Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan
pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan,
upah dan perintah. alah satu tugas dari pengurus koperasi adalah mengelola
koperasi dan usahanya, Dalam hal ini perlu diperhatikan juga ketentuan dalam
Pasal 32 UU 25/1992 sebagai berikut:
- Pengurus Koperasi dapat mengangkat Pengelola yang diberi wewenang
dan kuasa untuk mengelola usaha.
- Dalam hal Pengurus Koperasi bermaksud untuk mengangkat Pengelola,
maka rencana pengangkatan tersebut diajukan kepada Rapat Anggota
untuk mendapat persetujuan.
- Pengelola bertanggung jawab kepada Pengurus.

9
- Pengelolaan usaha oleh Pengelola tidak mengurangi tanggung jawab
Pengurus sebagaimana ditentukan dalam Pasal 31.

Hubungan antara pengelola usaha koperasi dengan pengurus koperasi


merupakan hubungan kerja atas dasar perikatan. Hubungan kerja antara
pengelola dengan pengurus koperasi tunduk pada ketentuan hukum perikatan
pada umumnya. Dengan demikian pengelola bertanggung jawab sepenuhnya
kepada pengurus. Selanjutnya hubungan kerja tersebut sesuai dengan yang
diperjanjikan dilakukan secara kontraktual.

a. Hubungan kerja antara Pengurus dan Manajer.


Antara pengurus dengan manajer harus memiliki kesatuan pendangan
dan kesatuan gerak untuk mengenai usaha koperasi dan tercapainya tujuan
koperasi.
Untuk menjaga keseimbangan dan keselarasan usaha koperasi
dilakukan tugas dan tanggungjawab sejelas-jelasnya, antara lain :

1. Pertanggung jawaban teknis operasional oleh pengurus diserahkan


kepada manajer, sekalipun pertanggungjawaban terakhir kepada
anggota dilakukan pengurus.
2. Pengurus hanya memutuskan hal-hal yang sifatnya kebijaksanaan,
sedangkan manajer dalam bidang operasionalnya.
3. Pengurus mempunyai wewenang penuh untuk melakukan pengawsan,
pemantauan, penerbitan, penelitian, dan pemeriksaan tentang apa yang
dilakukan manajer.
4. Pengurus tidak perlu mengerjakan hal-hal yang sifatnya operasional
sehari – hari.
b. Hubungan kerja antar pengurus dan pengawas
Dalam pelaksanaanya pengurus dan pengawas harus memiliki
mekanisme kerja pengurus dan pengawas. Teknisnya pengurus dan
pengawas sesaat setelah dilantik harus segera menyepakati draf mekanisme
kerja pengurus pengawas didalamnya akan diatur tentang tata cara
pengawasn dan juga hubungan kerja antar perangkat organiasi koperasi.
10
Pengurus dan pengawas menjalankan perintah RAT termasuk
didalamnya dalam membelanjakan dana koperasi tidak boleh diluar APBK
yang di ketok di RAT. Prinsip berikutnya setiap pegeluaran dalm jumlah
tertentu misalnya diatas 10 juta harus sepersetujuan pengawas, tidak boleh
hanya di keluarkan oleh pengurus saja dan ini harus dituangkan dalam
mekanisme kerja pengurus dan pengawas.
Jika dual hal tersebut dilanggar maka pengawas bisa meminta
dokumen dan laporan detail terkait pengeluaran tersebut atau bahkan
menginisiasi rapat anggota luar biasa yang bertujuan meminta
pertanggungjawaban pengurus hingga melaporkan hal tersebut kepada pihak
yang berwajib.
Pengurus tidak boleh menolak memberikan laporan tertulis kepada
pengawas karena hak tersebut termaktub dalam undang undang. Meskipun
demikian, langkah persuasi tetap harus dilakukan terlebih dahulu. Pengawas
meminta laporan kepada pengurus dan meneliti apakah pengeluaran tersebut
sudah sesuai dengan APBK, jika tidak sesuai maka pilihanya adalah pengurus
diminta mengembalikan ke kas koperasi atau menginisiasi RAT luar biasa
atau melaporkan pelanggaran tersebut kepada pihak berwajib.

Yang perlu diingat adalah, selama pengeluaran pengurus sesuai


dengan amanat RAT maka pengawas tidak bisa mempermasalahkanya lebih
jauh apalagi jika tidak ada klausul keharusan pengurus meminta persetujuan
pengawas dalam ART koperasi.
Langkah-langkah yang perlu di lakukan apabila pengurus
mengeluarkan dana tanpa sepengetahuan pengawas adalah;
• Pengawas minta laporan tertulis
• Dilakukan pengechekan apakah sudah sesuai dengan amanat RAT
/
APBK koperasi
• Jika sudah sesuai hal tersebut bisa di maklumi, kecuali terdapat
pasat khusus di RAT yang mengatur hal tersebut.

11
• Jika terdapat pelanggaran maka pengawas diharuskan
melanjutkan proses seperti yang sudah diatur dalam AD/ART
koperasi masing masing
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
- Pengurus adalah pelaksana usaha koperasi yang
bertanggungjawab kepada rapat anggota.
- Pengawas adalah orang yang mengadakan pengawasan terhadap
kebijaksanaan pengurus dan dapat memberi saran-saran demi
kemajuan ekonomi.
- Manajer adalah orang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola,
melainkan petugas pelaksana pekerjaan sehari-hari dan
bertamggumg jawab kepada pengurus.

Hubungan kerja antara pengurus dan pengawas merupakan


hubungan konsultatif secara timbal balik. Hubungan pengawas dan
manajer bersifat koordinatif,sehingga pengawas tidak boleh langsung
memeriksa tugas-tugas manajer dan karyawan bawahannya,kecuali dengan
persetujuan pengurus.

12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi adalah suatu organisasi yang dibentuk oleh sekelompok orang
yang saling bekerja sama unuk mencapai kepentingan dan tujuan bersama.
Koperasi mempunyai perinsip yaitu anggotanya harus bersifat sukarela dan
terbuka bagi semua orang yang ingin menggunakan jasajasanya dan memerima
tanggungjawab keanggotaan tanpa membedakan gender, pengawasannya
dikelolah oleh anggotanya secara demokratis, partisipasi anggota dalam
kegiatan ekonomi.
Kunci kesuksesan pada koperasi ada pada kepemimpinan, jadi koperasi
sangat memerlukan seorang pemimpin yang mampu menjadi motor penggerak,
pembina yang mengarahkan pada prinsip-prinsip koperasi yang sesungguhnya,
pemberani yang mampu melakukan terobosan usaha baru bahkan untuk sesuatu
yang sangat mustahil sekalipun, tegar dan konsisten dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya. Pemimpin koperasi yang ideal seperti tersebut dapat
diciptakan melalui pendidikan, pengalaman dan pembinaan yang
berkesinambungan. Agar dapat mengintegrasikan keinginan-keinginan maupun
kebutuhan anggota Koperasi, memotivasi dan mengorganisir kelompok serta
mengarahkan kegiatan-kegiatannya agar dapat mencapai sasaran dan
organisasi koperasi.

B. Saran
Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang sudi menelah isi makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca sudi
memberikan saran kritik konstruktif kepada penulis demi sempurnanya makalah
ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://farihahalmuchtar.blogspot.com/2017/11/makalah-hubungan-dan-pembagian-
kerja.html

http://ayusaraswatisirait.blogspot.com/2015/11/bab-6-pola-manajemen-koperasi-
ekonomi.html

https://www.koperasi.net/2019/10/mekanisme-kerja-pengurus-dan-pengawas.html

http://repository.maranatha.edu/19728/2/1287037_Chapter1.pdf
http://lindasyafitri582.blogspot.com/

2013/01/bab-14-hubungan-dan-pembagian-kerja.html

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/annisa-ratna-sari-
msed/makalah-ppm- kelompok2013-annisa-rs.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai