Anda di halaman 1dari 23

Sistem Politik

Kelas : XII IPA 1


Kelompok 1
Ketua :
Teguh Anwar Nurhakim
Anggota :
Muhammad Farhan
Gilang Rahmadan Harahap
Chalsa Ardila Putri
Yosephine Hagai Nainggolan
Rizky Adinda Putri
Abdul Azis
Humaira Hafizha
Resti Dwi Sesya
SMA PERTIWI MEDAN
T.A. 2020/2021
SISTEM POLITIK

Sistem politik indonesia

Faktor yang mempunyai nilai abadi sebagai fundamen dan merupakan


konsekuensi pendirian negara, seperti falsalah negara dan lain sebagainya.
Dalam banyak hal walaupun bersifat trancendental tapi, sudah diterima sebagai
suatu kenyataan dan harus dipertimbangkan pengaruhnya terhadap sistem
politik Indonesia.
Kemudian dapat diuraikan lebih lanjut bahwa sistem politik Indonesia juga
akan di temukan faktor lingkungan yang mempengaruhi sistem politik.
Sistem politik harus secara terbuka dari pengaruh lingkungannnya. Disamping
itu, politik juga daapt mengubah lingkunngannya.
Jadi, sistem politik Indonesia merupakan sistem yang dianut berdasarkan
budaya Indonesia yang bersifat turun temurun.

1. Sistem politik sebelum amandemen


Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk Republik. Hal tersebut berarti
kedaulatan berada di tangan rakyat dan sepenunya dijalankan MPR yang
merupakan lembaga tertinggi negara. Dan lembaga eksekutif terdiri dari
Presiden dan wakil sebagai pembantu tugas.

2. Sistem politik sesudah diamandemen


Sistem politik hasil amandemen UUD 1945 tidak mengenal
adanya lembaga tertinggi negara. Semua lembaga berada pada posisi yang
sebanding. Selain itu, ada lembaga negara yang dihapuskan, yaitu DPA
(Dewan Pertimbangan Agung), dan ada pula beberapa lembaga negara yang
baru.

Yaitu DPD (Dewan Perwakilan Daerah), MK (Mahkamah Konstitusi), dan KY


(Komisi Yudisial).
a. Bentuk negara adalah kesatuan sedangkan pemerintahan republik
b. Kekuasaan eksekutif berada di tangan presiden
c. Tidak ada lembag tertinggi dan lembaga tertinggi negara
d. DPA ditiadakan yang kemudian dibentuk dewan pertimbangan yang
berada dibawah Presiden
e. Membentuk UU ada ditangan DPR

Kesimpulan : sistem politik harus transaparan agar timbul rasa kepercayaan


anatar pemerintah dan masyarakat.
Sistem politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam proses
pembuatan dan pengambilan kebijakan yang mengikat tentang kebaikan
bersama antara masyarakat yang berada dalam suatu wilayah tertentu. Sistem
politik berfungsi untuk merumuskan dan menetapkan tujuan yang ingin di
capai masyarakat dan dapat di laksanakan pemerintah bersama dengan rakyat.
Untuk membuat sistem politik, diperlukan unsur-unsur yang merupakan
pembentukan pola. Pola ini berasal dari banyak hal, diantaranya budaya,
lingkungan, masyarakat, kondisi sosial, dan hukum.

Gilang Ramadhan Harahap


10-10-2020
Suprastruktur Politik
Pada dasarnya, ada dua lembaga politik, yaitu Infrastruktur dan Suprastruktur.
Suprastruktur itu tingkatannya lebih tinggi dibanding Infrastruktur,
Suprastruktur itu level nya di tingkat negara sedangkan Infrastruktur itu level
nya di tingkat masyarakat.
Suprastruktur politik merupakan lembaga tinggi negara yang dibentuk atas
amanat konstitusi untuk menjalankan fungsi-fungsi ketatanegaraan.
Suprastruktur politik itu sendiri memiliki beberapa komponen yang biasa kita
kenal dengan sebutan Trias Politika yaitu : legislatif, eksekutif, yudikatif.
1. Legislatif, Lembaga legislatif, badan legislatif, legislatif, atau legislatur
adalah badan deliberatif pemerintah dengan kuasa membuat hukum.
Anggotanya adalah : MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), DPR
(Dewan Perwakilan Rakyat), dan DPD (Dewan Perwakilan Daerah).

2. Eksekutif, Eksekutif adalah salah satu cabang pemerintahan yang


memiliki kekuasaan dan bertanggung jawab untuk menerapkan hukum.
Anggotanya adalah : Presiden, dan Wakil Presiden.

3. Yudikatif, Lembaga yudikatif adalah lembaga negara yang bertugas


sebagai pengawal jalannya undang-undang atau aturan negara.
Dalam bertugas, lembaga yudikatif bersinergi dengan lembaga eksekutif
dalam pemerintah. Anggotanya adalah : BPK (Badan Pemeriksa
Keuangan), MA (Mahkamah Agung), MK (Mahkamah Konstitusi), KY
(Komisi Yudisial).

Jadi, Trias Politika itu adalah prinsip yang mengutamakan keseimbangan


kekuasaan, seperti yang dijelaskan di atas, Legislatif membuat hukum,
Eksekutif menerapkan hukum, Yudikatif mengawali jalannya hukum.
Jadi, walaupun berbeda-beda, Trias Politika tetap bekerja sama untuk
mencapai satu tujuan yaitu menuju Indonesia yang lebih baik.

Trias Politika itu sendiri adalah prinsip yang juga bertujuan untuk melayani
rakyat, jadi ketiga komponen baik dari legislatif, eksekutif, dan yudikatif, harus
jelas dan amanah dalam menjalankan tugasnya dalam melayani rakyat, jangan
lupa diri ketika sudah menjadi anggota Trias Politika.
Jadi, bukan lembaga negara yang berada di atas, tetapi rakyatlah yang berada di
atas.
Berikut adalah fungsi-fungsi dari Trias Politika :
Fungsi suprastruktur politik

MPR

 Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar


 Melantik presiden dan wakil presiden
 Memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden

DPR

 Membuat undang-undang
 Menetapkan anggaran
 Mengawasi kinerja eksekutif

DPD

 Mengusulkan undang-undang
 Membahas rancangan undang-undang
 Mengawasi pelakanaan undang-undang

Presiden

 Menjalankan amanat konstitusi


 Memimpin komponen eksekutif
 Menjalankan program kerja eksekutif

Wakil presiden

 Membantu presiden menjalankan tugas-tugasnya

BPK

 Mengawasi keuangan negara


 Menjalankan tugan perbendaharaan negara
 Mengontrol pertanggung jawaban uang kas negara

MA

 Memberi keputusan terakhir dari kasasi, yaitu keputusan peradilan di


bawahnya
 Menjadi lembaga pertimbangan hukum negara
 Menguji materi perundang-undangan di bawahnya

MK

 Menguji undang-undang terhadap UUD45


 Memutus sengketa kewenangan lembaga negara
 Memutus perselisihan hasil pemilu

KY

 Mengusulkan pengangkatan hakim agung


 Menjaga martabat hakim
 Meningkatkan kualitas hakim

Kesimpulannya, menurut saya komponem Suprastruktur politik itu jangan


melupakan amanah dari rakyat nya, jangan lupakan tugas nya untuk melayani
rakyat, karena Trias Politika lah yang menjaga keseimbangan hukum di negara
ini, apabila Suprastruktur politik di Indonesia tidak berjalan dengan baik, maka
UUD dapat diubah-ubah, ataupun UU lainnya yang mengakibatkan perpecahan
di negara ini.

Muhammad Farhan
10-10-2020
Infrastruktur Politik

A. Pengertian
Infrastruktur politik merupakan sebuah suasana politik orang-orang yang
terkait dengan kehidupan lembaga sosial,dan dapat mempengaruhi suatu
kebijakan.Infrastruktur politik disebut juga dengan mesin politik yang terdiri
dari berbagai kelompok yang diciptakan atas dasar persamaan
sosial,publik,ekonomi,dll.

B. Fungsi
1. Mempertemukan berbagai kepentingan
Setiap komunitas atau kelompok memiliki pandangan yang berbeda-
beda.Disinilah fungsinya intrukstur politik sebagai penengah atau
mempertemukan jalan keluar sebagai kepentingan.
2. Menyalurkan aspirasi rakyat
Berfungsi menyalurkan aspirasi rakyat dari tingkat yang paling bawah. Dengan
demikian, jika tuntutan menjadi bagian mayoritas dapat menjadi perhatian para
wakil dan pejabat yang berada di lembaga negara sehingga menjadi keputusan
politik.
3. Pendidikan Politik
Untuk memberikan pendidikan politik kepada warga pusat dan daerah
terpencil
4. Komunikasi Politik
Mengkomunikasikan keinginan dan sistem politik yang ada dalam masyarakat,
golongan, institusi, dan berabagai sektor kehidupan dengan pihak pemerintah
sebagai lembaga negara
5. Menyeleksi Kepemimpinan
Untuk menghasilkan pemimpin yang mewakili orang di lembaga negara atau
menjadi pemimpin di lembaga negara pada pemerintahan.

C. Peran
1.Kelompok Penekanan
Mempengaruhi kebijakan pemerintah melalui advokasi dan
propaganda.Organisasi yang termasuk dalam grup ini adalah LSM,organisasi
sosial,dll
2.Kelompok Kepentingan
Mempengaruhi kebijakan pemerintah tetapi tidak secara sengaja atau melalui
partisipasi dalam kursi pemerintahan.Contoh kelompok kepentingan ini adalah
organisasi masa (NU,Muhammadiyah),kelembagaan atau kelompok
profesional tertentu (PGRI,kadin,IDI),dll
3.Media Komunikasi Politik
Memiliki dampak besar pada kelompok politik terhadap lembaga
pemerintahan.Fungsinya memberikan pendidikan politik kepada orang lain dan
proses penyebaran politik serta memberikan informasi tentang sistem politik
yang ada serta situasinya.
4.Partai Politik
Yaitu organisasi di mana anggota memiliki tujuan dan sarana yang sama untuk
mencapai tujuan tersebut.

Kesimpulan
Infrastruktur politik sama halnya dengan Infrastruktur biasa yang memiliki
peranan dan fungsinya masing-masing.Hanya saja infrastruktur politik ini
berjalan sepenuhnya di pemerintahan dan berkaitan erat dengan sosial dan
ekonomi.\

Chalsa Ardila Putri


10-10-2020
Dinamika Politik
Dinamika politik adalah pergerakan kebijakan dalam ke pemerintahan di
negara Indonesia dan wadah bagi akademi,peneliti dan praktisi khususnya
dibidang ilmu politik dalam menuangkan tulisan bertema politik.
Kata ini dalam bahasa Inggris disebut Dynamic artinya dinamis, dinamik atau
selalu bersemangat Sedangkan kata Dynamics menunjuk pada tenaga gerak.
Kajian istilah dinamika dalam Ilmu Politik selalu berupaya menggunakan
kedua istilah ini, yaitu Dynamic dan Dynamics. Dinamika ini memberi makna
bahwa upaya manusia tiada henti terhadap berbagai dorongan dari luar maupun
tuntutan dari dalam suatu kelompok masyarakat. Dalam masyarakat yang
dinamik selalu terlihat berbagai tuntutan, dukungan yang berlangsung secara
spontan.
Dinamika politik sangat terkait sekali dengan persoalnya partisipasi dan
demokrasi.Isu partisipasi sudah lama dibahas,namun tetap saja problematika
ketika partisipasi dimaknai sebagai keikutsertaan dalam menunaikan agenda
agenda pemerintah,maka medium yang disediakan hanyalah medium birokrasi
dan mekanisme perencanaan.
Dinamika politik memberi pandangan bahwa seni dan budaya local merupakan
medium untuk mengekspresikan aspirasi dan kepentingan politik yang sangat
penting bagi komunitas lokal.
Dinamika politik ini mengakibatkan permasalahan dalam pemilihan sebuah
program yang dapat menjadi solusi bagi pembangunan daerah dan buat
sejahtera masyarakat. Menjadi politik dinamis yang tak mau rugi tapi berharap
untung sejak dini dan dari awal tanpa suatu usaha dan pembuktian terlebih
dahulu.
Banyak masyarakat yang berpikit,”untuk apa kita pusing pusing mikirin
politik””nyatanya hidup juga gini gini aja.bisa apa kita yang hanya rakyat
biasa”.Kata kata seperti itu yang sebenarnya salah.Kita sebagai kaum
muda/penerus bangsa yang harus belajar tentang politik agar dimasa depan kita
dapat memimpin negara ini dengan baik.
Pada tanggal 20 Mei 1908,Budi Utomo didirikan dan menjadi titik tolak ukur
proses permasyarakatan nilai politik di Indonesia yang kemudian diikuti oleh
lahirnya berbagai organisasi dan gerakan politik lainnya.
Sasaran organisasi dan gerakan politik tersebut tercapai dengan
dikumandangkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1918 dalam
Sumpah Pemuda inilah persatuan dan cita cita untuk merdeka semakin
menonjol.  
Politik dan agama memiliki tujuan yang berbeda:
Politik lebih kearah urusan kenegaraan dimana bisa kita sebut sebagai urusan
duniawi. Dan didalam politik bisa saja terjadi hal hal yang sebenarnya dilarang
oleh agama, misalnya saling menghujat,saling menipu, memutar balikan fakta
dan sebagainya. Hal ini lumrah terjadi dalam dinamika politik karena hal itu
memang pasti terjadi untuk mempertahankan kekuasaan atau mendapatkan
kekuasaan.  Apa yang dikatakan Machiavelli memang benar, untuk
mempertahankan atau mendapat kekuasaan pasti akan menggunakan berbagai
cara meskipun hal itu harus melanggar moral.
Lokal Politik pada pengertian lain yaitu masyarakat bersama aparat pemerintah
daerah, legislatif daerah bersama-sama melakukan tuntutan kepada pemerintah
pusat untuk :
1) Meningkatkan status daerah
2) Memberi kewenangan kepada daerah dalam hal mengelola sumber daya
alam tertentu.
Tuntutan ini dilakukan dengan cara :
1) Demonstrasi dengan mengarak sejumlah pamflet yang bertuliskan
kepentingan politik.
2) Menghentikan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan pemerintah
pusat.
3) Menghentikan berbagai kepentingan pemerintah pusat di daerah (boikot).
Dengan berbagai tindakan ini pemerintah Pusat harus berupaya untuk dinamik
dalam mengakomodasi tuntutan dan memberi Feed Back pada pemerintah
daerah sesuai kemampuan pemerintah Pusat dan keinginan politik pemerintah
daerah

Kesimpulan:
Dinamika politik sangat berkaitan dengan persoalan partisipasi dan demokrasi
terutama dalam hal memberikan pandangan dan dinamika politik dapat
mempengaruhi masyarakat secara timbal balik.

Rizky Adinda Putri


10-10-2020
Kelebihan dan Kekurangan sistem politik

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai


kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum
termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan,
pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.

Kelebihan :
1. Warga negara dapat terlibat dalam hal-hal tertentu. Seperti pembuatan
keputusan-keputusan politik, baik secara langsung maupun melalui wakil-wakil
yang mereka pilih.
2. Badan eksekutif (presiden) akan lebih stabil kedudukannya karena tidak
tergantung pada parlemen.
3. Penyusun Program Kerja Kabinet akan lebih mudah karena dapat
disesuaikan dengan jangka waktu semasa mereka menjabat.
4. Masa jabatan badan eksekutif (presiden) mempunyai jangka waktu
tertentu.
5. Pengambilan keputusan di lakukan dengan cara bermusyawarah untuk
mencapai mufakat.
6. Pemerintah bertanggung jawab atas seluruh pembangunan, sehingga
hasilnya lebih merata dan seragam.

Kekurangan :
1. Terjadi konflik diantara masyarakat,apabila mereka terlibat dalam hal
politik yang sama dan memiliki pandangan yang berbeda.
2. Proses kemajuan ekonomi yang sudah di capai selama ini akan
beratakan,karena pemerintah kewalahan dalam melaksanakan
kepemimpinannya karena adanya perbedaan suku,bahasa,dll.yang
menyebabkan prinsip mereka juga berbeda.
3. Dengan adanya kebebasan untuk mengemukakan pendapat, maka
masyarakat sewenang-wenang mengeluarkan isi hatinya, meskipun bersifat
negative yang biasanya di tujukan kepada pemerintah yang kurang di senangi.
4. Pembuatan kebijakan memakan waktu yang lama karena prosesnya
bertele-tele.
5. Pembuatan kebijakan publik seringkali adalah hasil tawar-menawar atau
negoisasi antara eksekutif dan legislatif sehingga keputusannya seringkali
terlihat tidak tegas, hanya mencari solusi diantara kekerasan kepala legislatif
dan eksekutif.
6. Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat
menciptakan kekuasaan mutlak.
7. Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.

Kesimpulan :
Indonesia harus lebih tegas terhadap peraturannya dan lebih tegas terhadap apa
yang telah diputuskan. Mendengarkan aspirasi rakyat dan menyaringnya lagi
dengan baik dan benar itu adalah kunci utama dari kesuksesan negara ini.

Resti Dwi Sesya


10-10-2020
Perbedaan sistem politik Indonesia dengan Negara Liberal dan Komunis

Sistem politik Indonesia


Sistem politik yang dianut oleh Indonesia ialah demokrasi. Demokrasi adalah
suatu bentuk politik pemerintahan yang kekuasaannya berasal dari rakyat, baik
secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi
perwakilan). Sistem demokrasi Pancasila merupakan sistem yang dianut
Indonesia pada masa sekarang ini. Sistem politik ini pada dasarnya
menjungjung nilai-nilai luhur yang berada dalam artian Pancasila. Sistem ini
juga merujuk pada prosedur, prinsip, dan kelembagaan yang dinilai secara
demokratis.
Sistem politik Indonesia terdiri dari tiga cabang:
1) Lembaga eksekutif
Lembaga eksekutif terdiri dari presiden, wakil presiden, dan kabinet. Baik
presiden dan wakil presiden dipilih oleh pemilih Indonesia melalui pemilu
presiden. Presiden akan menjabat untuk jangka waktu lima tahun, yang dapat
diperpanjang sekali dengan jangka waktu lima tahun kedua, ketika dipilih
kembali oleh rakyat.
2) Lembaga legislatif
Lembaga legislatif Indonesia adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Lembaga ini memiliki kekuatan untuk mengatur atau mengubah Konstitusi dan
menunjuk (atau memakzulkan) presiden.
MPR adalah parlemen bikameral (memiliki dua cabang) yang terdiri dari
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
3) Lembaga yudikatif
Pengadilan tertinggi dalam sistem peradilan Indonesia adalah Mahkamah
Agung (MA) yang independen. Ini adalah pengadilan banding terakhir dan
juga menangani perselisihan antara pengadilan yang lebih rendah.
Suprastruktur politik: Lembaga-lembaga yang diatur dalam UUD 1945 yakni
MPR,DPR,DPD, Presiden dan Wakil Presiden.

Sistem politik Komunis


Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milik pribadi,
peniadaan hak-haak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang
terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus
informasi dan kebebasan berpendapat. Sistem pemerintahan sentralistik berarti
bahwa sistem pemerintahan terpusat pada satu kekuasaan. Segala aspek yang
menyangkut pemerintahan maupun kehidupan bernegara secara keseluruhan
diatur dan ditentukan oleh satu pemegang kekuasaan, yang dalam hal ini adalah
seorang kepala Negara dan Negara komunis hanya menggunakan satu partai
saja yaitu partai komunis. Bagi negara komunis, cara untuk menyebarkan
ideologi komunisme dengan cara revolusi untuk menghilangkan paham
kapitalis. Sehingga masa revolusi nantinya akan dibutuhkan pemerintah dan
juga diktator hingga akhirnya dapat terbentuk paham komunisme.

Sistem politik Negara Liberal


Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok;
pembatasankekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan
hukum; pertukaran gagasan yang bebas; sistem pemerintahan yang transparan
yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas. Melahirkan
sekularisme, yaitu paham yang memisahkan antara negara dengan agama.
Menurut pemahaman mereka, agama adalah urusan masyarakat
sedangakannegara adalah urusan pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah tidak
boleh turutcampur dalam hal agama.

Perbedaan tersebut bisa di bedakan dari berbagai hal, seperti :


1. Ditinjau dari hukum
– Demokrasi Liberal : Warga Negara mempunyai kebebasan yang luas
untuk bertindak, asal tidak melanggar hukum
– Demokrasi Komunis : Hukum yang berlaku di sana kurang ketat, sehingga
keadaan kaum ada batasan-batasan tertentu
– Demokrasi Pancasila : Warga Negara menganut aturan sesuai dengan
UUD 1945
2. Ditinjau dari agama
– Demokrasi Liberal : Masalah ketuhanan adalah masalah pribadi Negara
tidak mencapai urusan agama warga Negara bebas beragama atau tidak
beragama
– Demokrasi Komunis : Penganut demokrasi ini tidak percaya kepada
Tuhan, kehidupan manusia berdasarkan suatu evolusi di tentukan oleh hukum-
hukum kehidupan tertentu
– Demokrasi Pancasila : Masalah agama, adalah hak pribadi(berhak
memilih kepercayaan masing-masing)
3. Ditinjau dari ekonomi
– Demokrasi Liberal : Dalam perekonomiaan membuka persaingan sekuat-
kuatnya, akumulasi modal berada pada beberapa kelompok kecil masyarakat
– Demokrasi Komunis : Sistem ekonomi di atur sentralistis/penguasaan oleh
pusat/Negara kalau ada ekonomi swasta ia sangat terbatas
– Demokrasi Pancasila : Sistem perekonomian melibatkan pemerintah. Para
pengusaha swasta dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun
golongan ekonomi aktif/kuat. Dalam usaha mencapai kemakmuran
bangsa.saling membantu kegiatan ekonomi

4. Ditinjau dari praktek ketatanegaraan


– Demokrasi Liberal : Kepentingan dan hak warga Negara lebih di
pentingkan dari pada kepentingan Negara( tapi bukan berarti kepentingan
masyarakat/Negara diabaikan)
– Demokrasi Komunis : Politik berdasarkan kekuasaan pemerintahan
dictator dan dilakukan oleh sedikit orang, perbedaan kaya miskin tidak ada,
tapi muncul kelas baru
– – Demokrasi Pancasila : Praktek ketatanegaraan dilaksanakan berdasarkan
UUD 1945 dan Pancasila.

5. Ditinjau dari penguasa


– Demokrasi Liberal : Kekuasaan tertinggi di pegang oleh golongan
bangsawan
– Demokrasi Komunis : Kekuasaan tertinggi di pegang oleh partai
– Demokrasi Pancasila : Kekuasaan tertinggi di pegang oleh pemerintah
Kesimpulan
Jadi, sistem politik negara Indonesia yang dianut ialah Demokrasi Pancasila
didasarkan pada nilai- nilai leluhur dalam Pancasila dan bentuk politik
pemerintahan yang kekuasaannya berasal dari rakyat, baik secara langsung atau
melalui perwakilan. Sistem politik Komunis yang dianut sistem satu partai dan
memiliki paham atheis. Sedangkan sistem politik Liberal didasarkan pada
pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak merupakan nilai politik yang
utama juga pemerintahan transparan.

Ciri-ciri masyarakat politik Yosephine Hagai Nainggolan


10-10-2020
Masyarakat politik adalah sekelompok orang yang paham politik dan
berpartfisipasi dalam kehidupan politik bernegara sabagai warga Negara.
Masyarakat politik menjalankan peranan penting dalam mengontrol jalannya
pemerintahan dalam sosial politik Negara. Dalam ilmu politik ada 3 jenis
karakter masyarakat :
• Masyarakat Kritis
Yaitu masyarakat yang secara berani mengkritisi pemerintahan dalam hal
politik yang berupa kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan baik oleh
pemerintah ataupun lembaga pemerintahannya, dengan berani mengemukakan
pendapat secara langsung dan berani mengkritik kinerja dari pemerintahan.
• Masyarakat Konservatif
Yaitu masyarakat yang selalu mendukung semua kebijakan yang diterapkan
oleh pemerintah dan tidak berusaha menentang kebijakannya.
• Masyarakat Idealis
Yaitu masyarakat yang mempunyai keinginan dan ekspetasi tinggi terhadap
politik dan kebijakannya, sehingga apapun kebijakan dari pemerintah tidak
akan sesuai dengan keinginannya
Masyarakat politik sendiri didefinisikan sebagai masyarakat yang berdomisili
suatu Negara yang memiliki kegiatan berkaitan dengan cara mampertahankan
menggunakan kekuasaan serta cara menghambat penggunaan kekuasaan,
pengendalian kekuasaan dengan cara sewenang-wenang, dan lain sebagainya.
Dan masyarakat politik memiliki ciri-ciri seperti berikut ini :
 Perilaku politik (Political Behaviour)
Yaitu seluruh tingkah laku masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan politik
pemerintahan. Dalam rangka pelaksanaan penegakan keadilan dan keputusan
politik.
 Budaya Politik (Political Culture)
Yaitu sikap para masyarakat terhadap kebijakan politik dan sistem politik yang
berorientasi khas serta beragam didalamnya.
 Kelompok Kepentingan (Interest Group)
Yaitu kelompok atau organisasi yang berusaha berpengaruh dalam sistem dan
kebijakan politik dalam pemerintahan tanpa bertujuan memperoleh jabatan
politik dalam pemerintahan Negara, umumnya mereka jauh dari tugas partai
politik.
 Kelompok Penekan (Pressure Group)
Yaitu kelompok masyarakat yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah
dengan pengaruh yang berbentuk persuasi,propaganda, dan cara-cara lain yang
efektif.
Dalam masyarakat politik komunikasi diperlukan untuk menghubungkan
antar individu dan kelompok, komunikasi politik sendiri merupakan kegiatan
yang dilakukan guna menyampaikan aspirasi dan inspirasi. Untuk kepentingan
politik setiap warga Negara terhadap kebijakan politik.

Peran masyarakan dalam politik Negara dengan kritis dan partisipasif.


Sehingga masyarakat politik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Memiliki kesadaran dan secara sukarela menggunakan hak pilihnya
dalam sistem pemilu di Indonesia, terutama warga negara yang meiliki hak
pilih.
 Memiliki sifat dan sikap kritis terhadap setiap kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
 Menerima setiap kebijakan pemerintah sebagaimana adanya.
 Menolak kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan alasan
tertentu,Ada pula yang bersikap acuh tanpa partisipasi apapun, atau sering
disebut golongan putih (GolPut).
 Berpartisipasi dalam partai politik, serta berkomitmen terhadap partai
politik pilihannya. (Baca juga: Fungsi Partai Politik).

Jadi kesimpulananya masyarakat politik adalah sekumpulan warga negera


yang peduli terhadap kebijakan politik pemerintahan di negaranya dengan cara
menyampaikan aspirasi secara beragam baik yang kritis, langsung ataupun
secara halus yang berupa sindiran-sindiran. Ada berbagai macam masyarakat
politik seperti. Masyarakat Kritis, Masyarakat Konservatif, dan Masyarakat
idealis. Dan kita dapat mengambil contoh dari aksi demontrasi yang sedang
berlangsung. Banyak masyarakat yang khususnya mahasiswa yang
menyampaikan aspirasi secara kritis dan langsung turun kejalan. Dan banyak
yang melakukan demo secara tak langsung dengan sindiran lewat media social
masyarakat yang semuanya ditujukan kepada pemerintahan politik Indonesia
saat ini.

Teguh Anwar Nurhakim


Perilaku Politik Sesuai Aturan
10-10-2020
Perilaku politik warga negara ada dua hal, yaitu sebagai berikut:
1. Perasaan puas atau tidak puas dengan kenyataan yang ada.
2. Perilaku yang menginginkan atau menolak perubahan.
Orang yang sudah puas umumnya memiliki sikap perilaku politik yang positif
terhadap pemerintah, sedangkan orang yang tidak puas memiliki sikap politik
yang negatif terhadap apa saja yang dilakukan oleh pemerintah.

Sikap perilaku politiknya antara lain sebagai berikut:

Radikal
Perilaku radikal adalah sikap perilaku warga negara tidak puas terhadap
keadaan yang ada serta menginginkan perubahan yang cepat dan mendasar.
Orang yang bersifat radikal biasanya tidak mengenal kompromi dan tidak
mengindahkan orang lain serta cenderung maunya menang sendiri.

Moderat
Perilaku moderat adalah sikap perilaku politik masyarakat yang telah cukup
puas dengan keadaan dan bersedia maju, tetapi tidak menerima sepenuhnya
perubahan apalagi perubahan yang serba cepat seperti kelompok radikal.

Status quo
Perilaku status quo adalah sikap politik dan warga negara yang sudah puas
dengan keadaan yang ada berlaku dan keadaan tersebut berusaha tetap
dipertahankan.

Konservatif
Perilaku konservatif adalah sikap perilaku politik masyarakat yang sudah puas
dengan keadaan yang sudah ada dan cenderung bertahan dan perubahan.

Liberal
Perilaku liberal adalah sikap perilaku politik masyarakat yang berpikir bebas
dan ingin maju terus. Kaum liberal menginginkan perubahan progresif dan
cepat. Perubahan yang diinginkan berdasarkan hukum atau kekuatan legal
untuk mencapai tujuan:
★Cara berpolitik sesuai dengan budaya dan nilai-nilai Pancasila antara lain
sebagai berikut.
1. Menghargai perbedaan dan kemajemukan serta keanekaragaman.
2. Kritis, inovatif, dan konstruktif.
3. Kemandirian dan kompetitif.
4. Komitmen yang kuat dan tanggung jawab atas pilihannya.
5. Santun dan anti kekerasan dan mampu mengendalikan diri
6. Terbuka dan toleransi.
7. Saling menghargai dan bekerja sama.
8. Mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan masalah.
9. Lapang dada dan mau kompromi demi kepentingan dan keutuhan bangsa
dan negara.

Kesimpulan : Setiap orang memang memiliki sifat dan pendapat yang berbeda-
beda. Tetapi, ada saatnya orang-orang memiliki pemikiran yang sama dan
pendapat yang sama agar negara bisa menjadi lebih baik,dan terkadang orang
mempunyai sifat yg kurang puas dengan pilihannya sendiri,dan ada juga
memiliki sifat yang tidak bisa memilih.

Mensimulasikan salah satu kegiatan politik yang


diselenggarakan oleh pemerintah (Pemilu) Abdul Azis
10-10-2020
Pemilihan umum yang memiliki singkatan yaitu
Pemilu merupakan salah satu kegiatan yang awalnya untuk memilih anggota
lembaga perwakilan seperti DPR,DPRD Provinsi,dan juga Kabupaten ataupun
Kota. Setelah itu,amendemen keempat UUD 1945 pada 2002,pemilihan
presiden dan juga wakil presiden (pilpres),yang sebelumnya dilakukan
MPR,disetujui untuk dilakukan secara langsung oleh rakyat dan dari rakyat
sehingga pilpres dimasukkan ke rangkaian pemilu. Pilpres menjadi pemilu
pertama kali pada 2004. Di 2007,dari UU no.22 tahun 2007 yaitu pemilihan
kepala daerah dan wakilnya juga dimasukkan sebagai bagian renzim pemilu.
Pemilu di Indonesia menganut asas “Luber” yaitu singkatan dari "Langsung,
Umum, Bebas dan Rahasia". Asas ini ada sejak zaman Orde Baru. Berikut
adalah pengertian dari "Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia":
 "Langsung" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara
langsung dan tidak boleh diwakilkan.
 "Umum" berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara
yang sudah memiliki hak menggunakan suara.
 "Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun.
 "Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia
hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri.
Di era reformasi berkembang,ada juga asas “Jurdil” yaitu sinkatan dari
"Jujur dan Adil". Asas "jujur" mengandung arti bahwa pemilihan umum harus
dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga
negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan
setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat
yang akan terpilih. Asas "adil" adalah perlakuan yang sama terhadap peserta
pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi
Berikut adalah penjelasan tentang diadakannya pemilu dari masing-
masing tahun:
*Pemilu 1955
Pemilu yang pertama diadakan pada tahun 1955 dan bertujuan memilih
anggota-anggota DPR dan Konstituante. Pemilu sering disebut dengan Pemilu
1955, dan dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali
Sastroamidjojo. Sesuai tujuan, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap,
yaitu:
 Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini
diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29
partai politik dan individu,
 Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap
ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955.
*Pemilu 1971
Pemilu berikutnya diselenggarakan pada tahun 1971, pada tanggal 5 Juli 1971.
Pemilu ini adalah Pemilu pertama setelah orde baru, dan diikuti oleh 9 Partai
politik dan 1 organisasi masyarakat
*Pemilu 1977-1997
Pemilu Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1982, Pemilihan Umum Anggota
DPR dan DPRD Indonesia 1987, Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD
Indonesia 1992, dan Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia
1997.Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987,
1992, dan 1997. Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan di bawah pemerintahan
Presiden Soeharto. Pemilu-Pemilu ini sering kali disebut dengan "Pemilu Orde
Baru". Sesuai peraturan Fusi Partai Politik tahun 1975*Pemilu 1999
Pemilu berikutnya, sekaligus Pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru,
yaitu Pemilu 1999 (tepatnya pada tanggal 7 Juni 1999) di b
awah pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti oleh 48 partai politik
*Pemilu 2004
Pada Pemilu 2004, selain memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota, rakyat juga dapat memilih anggota DPD, suatu lembaga
perwakilan baru yang ditujukan untuk mewakili kepentingan daerah.

Kesimpulan:
Pemilu merupakan sarana bagi partisipasi masyarakat, karena masyarakat
diberikan kesempatan untuk menentukan siapa yang akan mereka pilih dalam
lembaga legislatif dan eksekutif, ditingkat daerah maupun tingkat nasional.
Dalam pemilihan umum, calon yang akan dipilih oleh masyarakat berasal dari
partai politik. Partai politik yang merupakan salah satu ciri pada sebuah negara
demokrasi, selain ciri lainnya, yaitu pemilihan umum yang langsung, umum,
bebas dan rahasia serta jujur dan adil.Melalu ipartai politik, aspirasi rakyat
diformulasikan secara sistematis dan diartikulasikan untuk menjadi keputusan-
keputusan politik yang mempengaruhi penyelenggaraan negara atau
kebijakan publik lainnya.

Berperan serta aktif dalam sistem politik Indonesia


Humaira Hafizha
10-10-2020
Asas dari sistem politik demokrasi adalah terdapatnya pengakuan
pada kewenangan yang berada di tangan rakyat. Oleh sebab itu,
sistem politik demokrasi bisa terwujud apabila rakyat (warga begara)
berpartisipasi secara aktif serta bertanggung jawab.
Setiap warga negara mempunyai partisipasi yang berbeda-beda. Terdapat
warga negara yang mampu berperan secara aktif dalam politik, contohnya
mampu memiliki kedudukan tertentu dalam sebuah partai politik, namun
terdapat pula warga negara yang tidak aktif misalnya hanya bisa berperan aktif
dalam pemilu.
Partisipasi warga negara bisa dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
Partisipasi Aktif
Partisipasi aktif ialah sebuah aktivitas yang digunakan untuk mengajukan
usulan dalam kebijakan, kritikan, perbaikan, memutuskan pemimpin dalam
pemerintahan, dan membenarkan kebijakan.
Partisipasi Pasif
Partisipasi pasif ialah sebuah aktivitas yang digunakan demi mentaati sebuah
peraturan pemerintahan, menerima serta melaksanakan sebuah kebijakan yang
berasal dari Pemerintah.
Selain itu, masih terdapat tingkatan-tingkatan untuk warga negara dalam
melakukan partisipasi politik, yaitu sebagai berikut:
Kegiatan Gladiator
Kegiatan ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Memegang kekuasaan publik ataupun partai
2. Menjadi calon pejabat
3. Mengumpulkan dana politik
4. Menjadi anggota aktif bagi sebuah partai
5. Meluangkan waktu untuk melakukan kampanye politik

Berperan aktif karena system politik kita demokrasi yang dimana sistem
tersebut sangat berpengaruh terhadap masyarakat dan juga banyak sebagian
masyarakat kita merupakan aktivis dan juga merupakan instalasi pemerintahan.
Partisipasi masyarakat dibagi menjadi 2, yaitu konvensial dan non-
konvensional. Partisipasi politik konvensial adalah mengikuti politik sesuai
dengan aturan yang berlaku. Sedangkan non-konvensional adalah mengikuti
politik diluar dari aturan yang yang ada. Contoh dari partisipasi :
1. Konvensial
ikut serta dalam pemilu dan menggunakan hak-nya dengan baik.
2. Non konvensial
Melakukan penolakan tanpa meminta izin kepada pihak yang berwajib
Kesimpulan : Negara merupakan organisasi yang mewadahi bangsa serta
dirasakan kepentingannya oleh bangsa itu sehingga tumbuh kesadaran untuk
mempertahankan tetap tegak dan utuhnya negara melalui upaya bela negara
dengan pola pikir,sikap,dan tindak.

Seluruh Anggota Kelompok


10-10-2020

Anda mungkin juga menyukai