Anda di halaman 1dari 22

1 Reboisasi Hutan Serentak

Dilakukan Pascakebakaran
Pascakebakaran lahan dan hutan, penanaman serentak
dilakukan di seluruh Indonesia.
Salah satu lokasi penanaman pohon tersebut yakni di Taman
Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam Banjarbaru, Kalimantan
Selatan.
Di lokasi Tahura terbesar di Indonesia itu 8000 berbagai jenis
pohon sudah ditanam dan Kamis (26/11) esok akan ditanam
lagi 2000 bibit pohon. Presiden Joko Widodo juga direncanakan
hadir dan akan menanam pohon bersama pelajar, mahasiswa
dan masyarakat.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya
mengatakan kegiatan ini menjadi semangat untuk bersama-
sama merehabilitasi hutan. Taman hutan rakyat kewenangan
pengurusannya memang di kabupaten tetapi pemerintah
memfasilitasi dengan mengajak pelajar, mahasiswa, masyarakat
dan komunitas.

"Presiden akan tanam juga, beliau mengiringi masyarakat


menanam. Pola-pola seperti ini kita siapkan untuk penanganan
pascakebakaran," katanya di sela-sela gladi resik jelang Puncak
Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia, Bulan Menanam
Pohon dan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2015 di Tahura
Sultan Adam, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (25/11).
Oleh sebab itu lanjut MenLHK, langkah-langkah rehabilitasi dan
pemulihan pascakebakaran penting dan tidak bisa ditunda.
Sebab Februari mendatang diperkirakan kembali panas dan titik
api akan mulai muncul kembali.
"Di selatan Kalimantan Barat bagian selatan garis ekuator masih
rawan, saya masih pantau terus. Walaupun ada hujan
rehabilitasi sedapat mungkin dilakukan dan langkah-langkah
pencegahan juga kita lakukan," katanya.
"Artinya satu tahun 1,1 juta hektare harus tertanam. Kalau
pakai APBN paling hanya 300.000 hektare. Tapi kalau ada peran
corporate social responsibility, swasta, komunitas dan
masyarakat akan bisa dicapai," tuturnya.

2 Hijaukan Lahan Kritis, Lereng


Gunung Welirang Ditanami Ribuan
Pohon
Yayasan Grojogan Sewu yang berada di Genengsari, Pecalukan,
Prigen, Kabupaten Pasuruan ini terus melakukan penyelamatan
lingkungan melalui program penghijauan. Kali ini penghijauan
dilakukan di lereng Gunung Welirang Tahura dengan menanam
seribu bibit pohon.
"Kami berharap masyarakat khususnya perambah hutan
tergugah kesadarannya untuk bersama-sama memelihara
danmenjagakeberadaan hutan serta fungsinya,” kata wakil
ketua pelaksana Gerakan Menanam 1.000 Pohon, Suyanto di
Genengsari, Pecalukan, Prigen, Pasuruan, Sabtu
Menurutnya,manusia diharapkan menyadari bahwa hutan
adalah sebagian dari kebutuhan pokok kehidupan manusia
yang sangaturgentdalam hal kenyamanan lingkungan,
pemenuhan kebutuhan air dan peningkatan ekonomi taraf
hidup manusia.
“Kami mengajak ikut berpartisipasi dalam penanganan dan
pemeliharaan hutan secara swadaya dan berdasarkan
kesadaran serta keikhlasan pribadi tanpa ada unsur
keterpaksaan,” terangnya.

3 Warga Aceh Besar Tanam 1.000


Mangrove di Pantai Alue Naga
Ratusan warga pencari tiram dan anak-anak, di Pantai Alue
Naga, ikut menanam sebanyak 1.000 pohon Mangrove, di
kawasan pesisir Pantai Alue Naga, Aceh Besar, Provinsi Aceh,
Selasa (11/7/2017). Penanaman pohon Mangrove, bertujuan
untuk menjaga pantai agar terhindar dari abrasi, selain itu, juga
untuk memberikan dampak positif bagi pencari tiram, yang
selama ini sangat membutuh mangrove sebagai rumah bagi
tiram dan kerang laut.
Menurut Mariati, nelayan pencari tiram yang ikut menanam
Mangrove mengaku senang dengan adanya penanaman
tersebut. Karena dengan adanya pelestarian Mangrove di
kawasan tersebut, dapat menambah penghasilan dirinya dan
nelayan lain, dalam mencari tiram.
Menurutnya, mangrove merupakan tanaman yang sangat
menguntungkan bagi para nelayan, terutama bagi dirinya yang
sehari-hari mencari tiram. Selain itu, juga dapat mencegah
pantai dari abrasi, yang dapat merusak rumah warga di sekitar
pantai.

4 Jalur ke Gunung Lawu Ditanami


3.500 Bibit Eukaliptus
Pemkab Karanganyar menanam 3.500 bibit pohon Eukaliptus di
jalur Pendakian Gunung Lawu di kawasan Cemoro Kandang,
Kecamatan Tawangmangu.
Penanam melibatkan sekitar 500 personil gabungan dari TNI,
Polri, Resimen Mahasiswa (Menwa), SAR, mahasiswa pecinta
alam (Mapala) dan paguyuban pedagang Cemoro Kandang.
Penanaman di jalur pendakian di mulai dari pintu Cemoro
kandang hingga pos empat menuju puncak Gunung Lawu.
Kegiatan sebagai upaya konservasi kawasan resapan di gunung
yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur itu.
Ditargetkan lereng Gunung Lawu dapat ditanami 15 ribu
tanaman keras Kasubid Pelestarian Sumber Daya Alam BLH
Karanganyar Hafid AH mengatakan, tanaman Eukaliptus dipilih
karena memiliki sejumlah manfaat. Daun tanaman dapat
dipakai untuk penghangat tubuh karena sejenis dengan
tanaman minyak kayu putih.

5 Cegah abrasi, Kulonprogo tanam


mangrove
Untuk mencegah abrasi disekitar perairan, Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo menanam 25 ribu bibit
mangrove di Pedukuhan Pasir Kadilangu, Jangkaran, Temon.
Ketua Pokja Mangrove Kulonprogo Supriyono mengatakan, dari
kegiatan ini diharapkan wilayah Pasir Kadilangu tidak tergerus
oleh air laut. Sehingga lahan yang ada dapat dimanfaatkan
masyarakat sekitar seperti adanya kolam-kolam untuk budidaya
udang.
Supriyono menambahkan, sejak tahun 2003 hingga 2011,
setidaknya 197.100 batang mangrove dari jenis Rhizopora dan
Api-api telah ditanam, baik yang berasal dari Perguruan Tinggi,
Pemerintah maupun Swasta.

6 Lereng Merapi jadi sasaran


penghijauan
Kawasan lereng Gunung Merapi menjadi target penghijauan
dalam rangka gerakan menanam sejuta pohon. Jajaran Polres
Klaten menanam 17 ribu bibit di Desa Balerante, Kecamatan
Kemalang. Jenis bibit yang ditanam diantaranya pohon Jabon,
Sengon dan Pete.
Selain ditanam di area terbuka, sebagian bibit juga diberikan
kepada warga setempat untuk ditanam di lingkungan masing-
masing.
elain menanam pohon, Kapolres juga mengingatkan para
penambang pasir di alur Kali Woro tentang bahaya banjir lahar
dingin. Pihaknya meminta para penambang berhenti
beraktivitas jika di puncak Merapi sudah mendung
dan turun hujan.
“Material vulkanik di sepanjang Kali Woro masih menumpuk.
Jika sewaktu-waktu turun hujan lebat, dapat terjadi banjir lahar
dingin. Tentu ini bisa mengancam keselamatan penambang,”
tandasnya.
Bibit yang ditanam antara lain sengon, jabon, durian dan pete.
Setelah besar, pohon menjadi milik masyarakat. Dengan
demikian, mereka bisa memanen hasilnya sebagai sumber
pendapatan ekonomi.

7 Atasi Efek Rumah Kaca,


Gubernur Kalbar Cornelis Tanam
Kemiri Sunan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menanam ribuan bibit
pohon kemiri sunan guna mengatasi efek rumah kaca dan
panas bumi. Penanaman kemiri sunan dilakukan Gubernur
Kalbar Cornelis di Desa Kasturi, Mandor Kabupaten Landak,
Senin 31 Juli 2017. Penanaman ini dilakukan untuk kali kedua
setelah sebelumnya dilakukan penanaman di Desa Teluk
Bakung, Kecamatan Ambawang, Kubu Raya, beberapa tahun
lalu bersama para Duta Besar negara sahabat.
Cornelis menjelaskan, penanaman kemiri sunan itu sebagai
tindak lanjut kesepakatan forum GCF dengan Gubernur
California Arnold Schwarzenegger sebagai pencetus ide gerakan
perubahan iklim adalah upaya rehabilitasi lahan.
Upaya ini dilakukan dengan penanaman tanaman bermanfaat
dari segi ekonomis dan dapat digunakan untuk konservasi
lahan. Pemprov Kalbar mencanangkan penanaman kemiri
sunan sebanyak 12.300 bibit grafting, dan 25 kilogram benih.
Di sisi lain, Indonesia juga memiliki target untuk meningkatkan
bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025 mendatang.
Padahal, saat ini bauran energi terbarukan baru berkisar 5%-
6%. “Pengembangan kemiri sunan bisa menjawab dua
kebutuhan tersebut,”

8 Polisi dan Serikat Pekerja


Kompak Tanam Pohon
Jajaran Polsek Batuaji, Batam, bersama Pengurus Unit Kerja
Serikat Pekerja Mandiri Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
menanam sebanyak 100 bibit pohon, Jumat (5/12/2014) pagi.
Acara bakti sosial penanaman pohon ini bertujuan untuk
penghijauan di Batuaji.
Sebanyak 100 bibit pohon ini ditanam di tiga lokasi, yakni
depan Ruko Pluto dekat kawasan Bintang Industri II, simpang
Batamec dekat Rusunawa Pemda III Tanjunguncang, dan
Rusunawa Fanindo.
Penghijauan ini kita lakukan bersama rekan-rekan serikat
pekerja dari PUK SPM SPSI Bandar Abadi. Kegiatan ini untuk
membangun hubungan baik dengan mereka (serikat pekerja),"
ujar Zaenal di Rusunawa Fanindo.
Zaenal mengatakan, kegiatan ini akan terus dilakukan bersama
serikat pekerja sampai mencapai target 1.000 pohon tertanam
di kawasan Batuaji.
"Kegiatan ini akan berlanjut, target kita seribu pohon.
Pohonnya dibantu oleh Dinas Kehutanan Batam," kata Kapolsek
Batuaji.

9 Jaga Cadangan Air, 2.800 Pohon


Ditanam di Hulu Sungai Rawa
Pening
Pemkab Semarang melakukan gerakan penyelamatan danau
(Germadan) Rawa Pening di bagian hulu. Gerakan ini dilakukan
dengan penanaman sebanyak 2.800 tanaman buah di salah
satu hulu sungai yang mengalir ke danau alam tersebut.
Aksi penanaman pohon terutama buah-buahan meliputi
manggis, apokat, durian dan aren. Penanaman yang dipusatkan
Desa Ngrawan, Getasan, persis di bawah Gunung Telomoyo,
yang merupakan kawasan hulu Sungai Balong. Sungai Balong
adalah salah satu dari 9 sungai yang mengalir ke Rawa Pening.
Bupati Semarang, Mundjirin, mengatakan Rawa Pening
merupakan salah satu aset di Kabupaten Semarang yang saat
ini terbelit persoalan sendimentasi yang cukup tinggi.

10 Dukungan Kalteng Untuk


Pelestarian Lingkungan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendukung upaya
pelestarian lingkungan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainanble Development Goals). Demikian
dikatakan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah,
Fakhrizal Fitri, usai upacara bendera dalam rangka Hari Ulang
Tahun ke-47 Korpri pada Kamis (29/11/2018) pagi di Palangka
Raya.
Menurutnya, pelaksanaan pembangunan mau tidak mau pasti
berdampak terhadap sisi lingkungan. Hal ini harus menjadi
perhatian agar pembangunan tetap berjalan namun lingkungan
tetap terjaga.
Sekda Kalteng mengatakan ujuan Pembangunan Berkelanjutan
(SDGs) ini merupakan kesepakatan negara-negara yang
tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebagai
bagian dari Pemerintah Indonesia, Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah juga harus menjalankan prinsip-prinsip
dasar pencapaian SDGs salah satunya menjaga pelestarian
lingkungan.

11 Lestarikan Kehidupan Laut,


KLHK Gelar Aksi Bersih-bersih
Pantai
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
melakukan aksi bersih pantai (Coastal Clean Up/CCU) di
beberapa lokasi di Indonesia secara rutin sejak 2015. Hal
tersebut merupakan upaya mengatasi persoalan pencemaran
pesisir dan laut, yang telah menimbulkan berbagai persoalan
kompleks dan mengancam keanekaragaman kehidupan laut
dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Kegiatan CCU di Pantai Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung,
juga diselenggarakan serentak di tiga lokasi wisata di Pulau
Belitung, yaitu Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Tanjung Tinggi,
dan Pantai Nyiur Melambai. Kegiatan ini dipimpin Direktur
Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
KLHK Karliansyah.
CCU merupakan gerakan bersih-bersih pantai dan laut yang
melibatkan masyarakat dan dunia usaha yang peduli terhadap
kelestarian pesisir dan laut, serta memberikan kesempatan
kepada masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan untuk
berpartisipasi dalam kampanye pengendalian pencemaran
pesisir dan laut.
Terkait sampah laut, berdasarkan survei KLHK yang dilakukan di
18 kabupaten/kota pada 2017, diketahui estimasi total sampah
laut sekitar 1,2 juta ton dengan rata-rata timbulan sampah laut
sebanyak 106.385 gram/m2. Perhitungan dan analisis sampah
pesisir menunjukkan bahwa komposisi sampah laut berukuran
makro (>2,5 cm) didominasi plastik (31,44%) dan kayu (29,75%).
Sisanya secara berurutan yaitu kaca dan keramik, karet, kain,
busa plastik, logam, kertas dan kardus, serta bahan lainnya.

12 Sebanyak 1,8 Ton Sampah


Terkumpul Dalam Giat Bersih
Pantai di Labuan Bajo
Kementerian kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) menggelar Gerakan
Bersih Pantai dan Laut di Pantai Pede, Labuan Bajo, Manggarai
Barat
Kegiatan bersih pantai dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas
(Plt) Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil,
Moh. Abduh Nurdihajat. Kegiatan dilakukan dengan
mengumpulkan sampah-sampah di pesisir pantai, terutama
sampah plastik untuk kemudian ditimbang. Dalam kegiatan
tersebut, lebih dari 1 ton sampah terkumpul, yakni 1.375 kg.
Sampah-sampah tersebut selanjutnya akan dikirim ke tempat
pengolahan sampah di Manggarai Barat.
Mengingat pencemaran laut sebagian besar disebabkan oleh
ulah manusia, maka diperlukan upaya bersama seluruh
masyarakat dan pemangku kepentingan ditingkat pusat dan
daerah untuk melakukan pengendaliannya. ”Upaya bersama
menyelamatkan potensi pesisir dan laut dari ancaman
pencemaran terutama sampah laut harus dilakukan secara
terus menerus dan berkelanjutan

13 Upayakan Pelestarian, Pesisir


Pantai Kupang Ditanami Mangrove
Pesisir pantai sepanjang Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa
Lima, Kota Kupang, yang rawan abrasi akibat gerusan air laut
dilestarikan.
"Upaya pelestarian Pantai Oesapa tersebut dilakukan dengan
penanaman anakan mangrov," kata Wali Kota Kupang, Jonas
Salean, di Kupang,
Menurutnya kegiatan penanaman mangrove di wilayah pesisir
yang dilakukan pemerintah melalui Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota kupang, sebagai salah satu upaya
dalam mengatasi resiko bencana.
“Dari pengembangan mangrove tersebut ternyata membawa
dampak ganda yakni sebagai upaya penyelamatan lingkungan
pantai dari kerusakan abrasi serta meningkatkan
pemberdayaan ekonomi masyarakat," katanya.

14 Wali Kota Medan Ajak Seluruh


Masyarakat Dukung Pelestarian
Lingkungan
Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi mengajak seluruh
warga Kota Medan untuk ikut melestarikan lingkungan. Sebab,
tanpa dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat upaya
Pemko Medan untuk melestarikan lingkungan hidup.
Ajakan ini disampaikan Wali Kota ketika menghadiri Peringatan
Hari Lingkungan Hidup Dunia Tingkat Kota Medan Tahun 2018
yang dipusatkan di halaman SD Swasta Model Al Azhar Jalan
Pintu Air, kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor,
Sabtu (20/10/2018).
Sebagai contoh dukungan yang bisa dilakukan masyarakat
dalam mendukung pelestarian lingkungan, jelas Wali Kota,
salah satunya menanam pohon di halaman rumah.
Selain untuk penghijauan, pohon yang ditanam itu nantinya jika
tumbuh dan berkembang dapat mengikat atau menyerap air
serta menghasilkan oksigen yang bersih.
Pelestarian lingkungan yang dilakukan Pemko Medan melalui
organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yakni Dinas
Lingkungan Hidup, tegas Wali Kota, akan terus dilakukan
sehingga terwujud Medan Go Green.

15 Kerusakan Lingkungan
Penyebab Bencana di Garut
Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami bencana banjir
bandang hebat pada Rabu dini hari, 21 September 2016. Garut
sebenarnya merupakan salah satu penyangga penting bagi
kelestarian lingkungan di Jawa Barat.
Sepuluh tahun yang lalu, hampir 40 persen luas kabupaten ini
masih berupa hutan. Sayangnya, dalam beberapa tahun
terakhir, ekspansi sektor pariwisata, tambang dan pertanian
mengubah luasnya hutan itu.
Jawa Barat mencatat, bencana banjir kecil di Garut sebenarnya
sudah terjadi beberapa kali sebelum ini. Banjir ini seharusnya
menjadi tanda bagi pemerintah daerah setempat, bahwa ada
kesalahan pengelolaan lingkungan yang terjadi. Namun,
keinginan untuk memperbesar pendapatan daerah melalui
pengembangan wisata dan pertambangan, membuat
peringatan itu tidak terbaca.
Lumpur mengalir karena minimnya pohon atau tegakan
terutama di bagian hulu dan sempadan sungai. Tidak ada yang
secara efektif menahan debit air dan menahan tanah sehingga
kemudian tererosi dan terbawa arus.
16 Waduk Pusong Lhokseumawe
Berbau Tak Sedap Akibat Sampah
Plastik
urangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada
tempatnya terus menjadi momok bagi setiap daerah di
Indonesia. Setiap hari, sampah dibuang sembarangan tanpa
memikirkan pencemaran lingkungan.
Pencemaran itu juga terjadi di Waduk Pusong, Kota
Lhokseumawe, Aceh. Waduk seluas 60 hektare itu dicemari
berbagai jenis sampah hingga mengeluarkan bau tidak sedap.
karena banyaknya tumpukan sampah di pinggiran waduk,
sekarang minat masyarakat berkurang. Sebab, masyarakat
terganggu oleh bau menyengat akibat sampah beterbangan.
Warga menyebutkan banyaknya sampah tersebut harus segera
diperhatikan oleh pemerintah setempat. Juga warga harus
senantiasa diminta membuang sampah pada tempatnya. Jika
tidak, pastinya akan berdampak pada lingkungan dan air
sehingga mengganggu kesehatan.

17 Pantai Pasir Putih Rembang Ini


Berlumpur dan Bau Busuk
Pantai Wates yang berada di Desa Tasikharjo Kecamatan Kaliori,
Rembang, kini kondisinya kembali menghitam dan berlumpur.
Kondisi tersebut pernah terjadi setahun yang lalu, namun saat
itu sudah sempat kembali bersih.
Berdasarkan pantauan kondisi air laut di pantai pasir putih itu
nampak kecoklatan. Lumpur setinggi mata kaki dan bau cukup
busuk yang sangat menyengat juga dijumpai di lokasi sekitar.
Kondisi ini mirip dengan kondisi setahun yang lalu.
Salah seorang warga setempat yang juga merupakan pengelola
wisata pantai, Heri Prasetyo menyebutkan, kondisi air laut yang
kecolekatan dan menghitam jika sore tersebut mulai muncul
sekitar sepekan yang lalu. Kondisi ini menurutnya sudah
menjadi fenomena rutin ketika datang musim pancaroba.
"Memang saat ini belum separah yang tahun lalu. Ini masih
hitam kecokelatan, tapi memang mirip. Kalau pas agak pasang
seperti saat ini gak kelihatan banget, tapi kalau pas surut
biasanya jam 4 sore, itu kelihatan hitam parah," kata Heri.

18 Kali Di Bekasi Dipenuhi


Hamparan Busa dan Berbau
Hamparan busa memenuhi Kali Bekasi, Kota Bekasi, pagi ini.
Selain berbusa, kali tersebut juga menimbulkan bau.
Seorang warga bernama Muksid mengatakan kondisi tersebut
terjadi sejak pagi tadi. Tidak diketahui penyebab kali itu
berbusa
"Tadi pagi, semalam kan hujan," kata Muksid warga setempat
Tapi dia belum tahu apakah busa itu membuat badan gatal-
gatal atau tidak. Kali itu biasa digunakan anak-anak untuk
berengang.
Sementara seorang warga lainnya bernama Alex mengatakan
bahwa kondisi kali berbusa itu kerap terjadi.
"Kemarin sempat bening, 2 minggu bening. Malam kan hujan
gede, makanya gini, kemarin malam hujan," ujar Alex.
Selain berbusa, kali tersebut juga menimbulkan aroma tidak
sedap. "Baulah, apalagi tadi pagi bau bangkai," tuturnya.

19 Satu Kampung di Cisolok


Sukabumi Tertimbun Longsor
Bencana longsor menerjang Kampung Cigarehong, Dusun
Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat, Senin 31 Desember 2018. Kabar longsor
itu sempat beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp di
kalangan warga Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan informasi, sekitar pukul 17.00 WIB, hujan deras
mengguyur wilayah Desa Sirnaresmi dan sekitarnya. Curah
hujan yang cukup tinggi di areal hutan dan persawahan
mengakibatkan longsor besar terjadi di areal tersebut.
Sementara di bawahnya ada Kampung Garehong, Dusun
Cimapag, Desa Sirnaresmi.
Agus Suherman, 35 tahun, warga Cisolok, Kabupaten Sukabumi,
mengatakan, diperkirakan ada sekitar 30 rumah yang tertimbun
dengan jumlah korban yang belum bisa disebutkan.
Agus menambahkan, dari informasi sementara juga baru
ditemukan 4 jasad warga dalam kondisi meninggal dunia. "Ada
juga 6 orang yang dikabarkan hilang, namun 3 orang di
antaranya sudah ditemukan dengan kondisi selamat," ujar
Agus. Hingga saat ini warga di satu kampung itu belum bisa
dievakuasi karena terkendala medan dan peralatan yang
terbatas.

20 14 Orang Meninggal dan 18


Luka-luka Akibat Banjir Sentani
Kepala SAR Jayapura Putu Arga mengatakan, jenazah korban
saat ini sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara. Sedangkan korban
luka-luka dirawat di berbagai puskesmas dan rumah sakit yang
ada di sekitar Sentani, bahkan empat orang diantaranya sudah
dievakuasi ke RS Dian Harapan, Waena, Kota Jayapura. "Belum
semua korban teridentifikasi," kata Putu Arga, Ahad, 17 Maret
2019.
Banjir di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura, Papua, terjadi
pada Sabtu malam sekitar pukul 21.30 WIT. Banjir disebabkan
oleh hujan deras sejak sore hari.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Jayapura Sumartono secara terpisah mengatakan, jumlah
korban kemungkinan terus bertambah karena saat ini masih
dilakukan pendataan. Beberapa lokasi saat ini menjadi tempat
pengungsian warga seperti di kawasan perkantoran Bupati
Jayapura, Gunung Merah, gereja El Roy Waimbu dan lainya
“Kami masih sulit melakukan pendataan karena beberapa ada
jembatan yang putus, dan terendam material kayu serta
bebatuan yang terbawa saat banjir terjadi ,” kata Sumartono.

rawa pening

efek rumah kaca


kulongo mangrove
gunung lawu

warga aceh

Anda mungkin juga menyukai