Anda di halaman 1dari 5

Wawasan kebangsaan tentunya berhubungan erat dengan pancasila, sebab

wawasan kebangsaan dan pacasila sebagai tombak penting dalam persatuan dan
kesatuan bangsa karena mengandung nilai-nilai yang merupakan manifestasi dari
UUD NKRI Tahun 1945 dan Pancasila.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa


Sanskerta yang terdiri tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara berasal
dari usulan para tokoh pendiri bangsa. Nilai-nilai pancasila merupakan nilai luhur
yang berakar dari kebudayaan masyarakat terdahulu. Pancasila sangat melekat
dengan kepribadian bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, Pancasila tidak dapat
diubah oleh siapapun dan kapanpun (Larasati & Supratman, 2021; Nisa’ et al.,
2021). Dalam pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 alenia keempat terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia. Rumusan Pancasila itulah dalam hukum positif Indonesia secara
yuridis-konstitusional sah, berlaku, dan mengikat seluruh lembaga negara,
lembaga masyarakat, dan setiap warga negara, tanpa kecuali. Rumusan Pancasila
yang terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dimana pembukaan tersebut sebagai hukum derajat tinggi
yang tidak dapat diubah secara hukum positif, maka Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia bersifat final dan mengikat bagi seluruh penyelenggara negara.
Nilai-nilai Pancasila merupakan suatu pandangan hidup bangsa Indonesia yang
memiliki nilai-nilai sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber
pada kepribadian bangsa (Asmaroini, 2016; Semadi, 2019). Dalam kehidupan
kenegaraan, perwujudan nilai Pancasila harus tampak dalam suatu peraturan
perundangan yang berlaku di Indonesia. Karena dengan tampaknya Pancasila
dalam suatu peraturan dapat menuntun seluruh masyarakat untuk bersikap sesuai
dengan peraturan perundangan yang disesuaikan dengan Pancasila. Adapun nilai-
nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam sila ketuhanan mengandung nilai keyakinan
beragama, bahwa Negara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan
manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa untuk selalu menjunjung tinggi
sikap keyakinan dalam beribadah terhadap agama yang diyakini secara penuh..
Oleh karena itu segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelengaraan
Negara bahkan moral Negara, moral penyelengara Negara, politik Negara,
pemerintahan Negara, hukum dan peraturan perundngundangan Negara,
kebebasan dan hak asasi warga Negara harus dijiwai nilainilai Ketuhanan Yang
Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai
bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk yang beradab. Sila kedua Pancasila mengandung nilai suatu kesadaran
sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada norma-norma dan
kebudayaan baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun terhadap
lingkungannya.

3. Persatuan Indonesia Dalam sila ketiga tercermin sebuah nilai kesatuan bangsa
Indonesia yang utuh dan satu. Misalnya dalam gotong-royong dalam kegiatan di
sekitar lingkungan. Sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk
individu dan sebagai makhluk sosial. Untuk itu manusia memiliki perbedaan
individu, suku, ras, kelompok, golongan, maupun agama. Konsekuensinya di
dalam Negara adalah beraneka ragam tetapi mengkatkan diri dalam suatu
kesatuan dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.

Pancasila berkedudukan sebagai pondasi dasar statis yang mempersatukan seluruh


elemen masyarakat Indonesia sekaligus bintang penuntun (Leitsar) yang dinamis,
yang mengarahkan bangsa dalam mencapai tujuannya. Pada posisi seperti ini
Pancasila merupakan sumber dari jati diri masyarakat Indonesia, kepribadian,
moralitas dam perlindungan terkait hak dan kewajiban warga negaranya. Dalam
proses perumusannya setiap fase konseptualisasi Pancasila melibatkan partisipasi
dari semua unsur dan golongan yang ada di masyarakat, oleh sebab itu Pancasila
disebut sebagai karya bersama milik bangsa ini. Dengan demikian, bagi
masyarakat Indonesia Pancasila merupakan landasan moralitas dan haluan yang
jelas dan visioner yang dibentuk secara bersama-sama (Septian, 2020).

Pokok-pokok moralitas dan haluan kebangsaan kenegaraan menurut alam


Pancasila dapat dilukiskan sebagai berikut: Pertama, menurut alam Pancasila,
nilai-nilai ketuhanan (religiositas) dijadikan sebagai sumber etika dan spiritualitas
yang dianggap penting sebagai fundamental etik kehidupan bernegara

Kedua, menurut alam Pancasila, nilai-nilai kemanusiaan universal yang


bersumber dari hukum Tuhan, hukum alam dan sifat-sifat sosial manusia.
Komitmen bangsa Indonesia dalam memuliakan nilanilai kemanusiaan sangat
visioner.

Ketiga, menurut alam pemikiran Pancasila, persatuan dari kebhinekaan


masyarakat Indonesia dikelola berdasarkan konsepsi kebangsaan yang
mengekspresikan persatuan keragaman, dan kebaragaman dalam persatuan yang
salam slogan negara dinyatakan daengan ungkapan “Bhinneka Tunggal Ika”

Keempat, menurut alam pikiran Pancasila, aktualisasi nilai ketuhanan, nilai


kemanusiaan, dan nilai serta cita-cita kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus
menjungjung tinggi kedaulatan rakyat dalam semangat permusyawaratan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.

Kelima, menurut alam pikiran Pancasila, wujud dari semua diatas adalah keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila memiliki ciri sebagai ideologi terbuka, yang berarti nilai-nilai Pancasila
dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman dalam menjalani
kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara ringkas Pancasila memiliki
kedudukan dan fungsi dalam kehidupan masyarakat Indonesia, seperti:

(a) Pancasila sebagai Pandangan Hidup. Pancasila dijadikan sebagai dasar


kepercayaan masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam bertingkah laku, bersikap, dan berfikir
(b) Pancasila sebagai Dasar Negara. Pancasila merupakan perwujudan
serangkaian nilai yang digalih langsung dari masyarakat Indonesia dan tumbuh
berkembang sejak berabad yang lalu, dimana memuat gagasan tentang cita-cita
dan tujuan negara dalam konteks hukum yang terwujud dalam pasalpasal

(c) Pancasila sebagai Ideologi Nasional. Nilai-nilai Pancasila merupakan gagasan,


nilai-nilai dan keyakinan yang menyeluruh dan sistematis dalam mengatur tingkah
laku seluruh masyarakat Indonesia.

Wawasan kebangsaan adalah cara pandang Bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, mengutamakkan kesatuan dan persatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, bebangsa, dan bernegara. Wawasan
kebangsaan sangat identik dengan wawasan nusantara yaitu cara pandang bangsa
Indonesia dalam mencapai tujuan nasional mencakup perwujudan Kepulauan
Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan
keamanan negara. Konsep tersebut didasarkan pada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Tahun 1945 pada pasal 25 A.
Nilai wawasan kebangsaan lahir pada saat masyarakat Indonesia sedang berjuang
membebaskan diri dari penjajah untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Munculnya organisasi pertama yang berskala nasional bernama Budi Utomo yang
terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908 menjadi kebangkitan pergerakan masyarakat
Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Perjuangan yang keras menghasilkan satu
ikrar yang dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928 kemudian mencapai
satu tonggak sejarah, bersatu pada memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 agustus 1945.

Daftar Pustaka

Asmaroini, A. P. (2016). Implementasi nilai-nilai pancasila bagi siswa di era


globalisasi. Citizenship Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(2), 440–450.
Larasati, H. R., & Supratman, Y. B. (2021). Hubungan mata pelajaran pancasila di
sekolah terhadap penerapan implementasi pancasila pada pelajar. Jurnal
Pancasila Dan Bela Negara, 1(1).
Nisa’, F., Larasati, H. R., & Supratman, Y. B. (2021). Hubungan Mata Pelajaran
Pancasila Di Sekolah Terhadap Penerapan Implementasi Pancasila Pada Pelajar.
Jurnal Pancasila Dan Bela Negara, 1(1). https://doi.org/10.31315/jpbn.v1i1.4435
Semadi, Y. P. (2019). Filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia menuju
bangsa berkarakter. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(2), 82–89.
Septian, D. (2020). Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Dalam Memperkuat
Kerukunan Umat. TANJAK: Journal of Education and Teaching, 1(2), 155–168.

Anda mungkin juga menyukai